Anda di halaman 1dari 10

TRAUMA PELVIS

KELOMPOK 3
RITA ANDRIANI
HERNAWATI DARWIS
RISKA
DESI RATNA SARI
MUH. ISWAN
Ringkasan Jurnal Penelitian

Hemodinamik, penurunan anatomi fungsi cincin


panggul dan luka terkait. Penatalaksanaan pasien
trauma panggul bertujuan definitif untuk
mengembalikan homeostasis dan physiopathology
normal yang terkait dengan stabilitas mekanik dari
cincin panggul. Dengan demikian pengelolaan trauma
panggul harus multidisiplin dan harus akhirnya
didasarkan pada fisiologi pasien dan anatomi cedera.
Next

Dalam penelitian ini, parameter trauma (ISS) yang lebih tinggi


terdapat pada pasien yang meninggal dalam perawatan. Selain
itu, regresi logistik Analisis menunjukkan bahwa ISS dapat
digunakan sebagai faktor prognostik kematian pada pasien
dengan patah tulang panggul. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang sudah ada, ketidakstabilan Pelvic Ring dan
derajat keparahan cedera berkorelasi dengan prognosis
terjadinya kematian pada pasien. Dengan demikian, semua
parameter yang diterapkan dalam studi ini (klasifikasi Young and
Burgess, ISS) bisa dianggap sebagai faktor prognostik ampuh
terhadap terjadinya kematian pada pasien Pelvic Ring Injury.
Definisi

Trauma pelvis adalah trauma pada area


pelvis yang dapat terjadi mulai dari yang
ringan hingga yang mengancam kehidupan.
Hal ini termasuk fraktur ring pelvis, fraktur
acetabulun, serta injury pada jaringan yang
ada pada area pelvis.
Patofisiologi

Trauma biasanya terjadi secara langsung pada


panggul karena tekanan yang besar atau karena
jatuh dari ketinggian. Pada orang tua dengan
osteoporosis dan osteomalasia dapat terjadi
fraktur stress pada ramus pubis
Manifestasi klinis trauma pelvis

Fraktur panggul sering merupakan bagian dari salah


satu trauma multipel yang dapat mengenai organ –
organ lain dalam panggul. Keluhan berupa gejala
pembengkakan, deformitas serta perdarahan
subkutan sekitar panggul. Penderita datang dalam
keadaan anemia dan syok karena perdarahan yang
hebat.
Pemeriksaan penunjang trauma pelvis

Pemeriksaan radiologis:
1. Setiap penderita trauma panggul harus dilakukan
pemeriksaan
2. radiologis dengan prioritas pemeriksaan rongent
posisi AP.
3. Pemeriksaan rongent posisi lain yaitu oblik, rotasi
interna dan
eksterna bila keadaan umum memungkinkan.

Pemeriksaan urologis dan lainnya:


1. Kateterisasi
2. Ureterogram
3. Sistogram retrograd dan postvoiding
4. Pielogram intravena
5. Aspirasi diagnostik dengan lavase peritoneal
Komplikasi trauma pelvis

1. Komplikasi segera

2. Komplikasi lanjut
ANALISIS IMPLIKASI KEPERAWATAN

1.Pertahankan pasien dalam posisi supinasi


pasien mungkin memerlukan bantal tambahan
untuk menyangga kepala dan roll lumbal
membantu dalam
2.pemenuhan ADL dan mobilisasi
3.Pertahankan pola tidur dan nutrisi
4. Pantau TTV dan observasi kehilangan darah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai