3.Sniffing :
4.Brute Force Attacking :
5.Web Deface :
6.Email Spamming :
7.Denial of Service :
8.Virus, Worm, Trojan :
Menurut perusahaan Security Clear Commerce di Texas USA, di Indonesia
menduduki peringkat kedua setelah Ukrania dalam hal kejahatan Carding8
(kartu Kredit) dengan menggunakan teknologi informasi (Internet) yaitu
menggunakan kartu kredit orang untuk melakukan pemasaran barang
secara online. Dimana komunikasi awal dibangun melalui e-mail untuk
menanyakan kondisi barang dan melakukan transaksi, setelah terjadi
kesepakatan pelaku memberikan nomor kartu kreditnya dan penjual
mengirimkan barang, cara ini relatif aman bagi pelaku, karena penjual
biasanya mengirim barannya dalam tempo 3-5 hari untuk melakukan
kliring atau pencairan dana, sehingga pada saat penjula mengetahui
bahwa nomor kartu kredit tersebut bukan milik pelaku dan barang sudah
terlanjur dikirim.
Macam dan bentuk lain adalah dimana seorang laki-laki asal bandung
telah membuat situs asli akan tetapi palsu layanan internet banking
BCA,Steven5 membeli domain mirip dengan www.klikbca.com (situs asli
Internet banking BCA yaitu wwwklik-bca.com, klikbca.com, cklikbca.com,
klickca.com dan klikbac.com). Jika nasabah salah mengetik, maka dana
nasabah tersebut akan masuk perangkap situs Steven tersebut. Kegiatankegiatan tersebut dilakukan, apabila setiap pelaku membuat situs-situs
samaran atau palsu yang dapat mengakibatkan menimbulkan kerugian
bagi pihak perbankan maupun bagi yang memegang dana kartu kredit
tersebut, dimana sistem jaringan perbankan akan terganggu yang
disebakan oleh para pelaku kejahatan Cyber Crime di Indonesia yang
terdiri dari berbagai bentuk kejahatan seperti : Typo Site,
Keylogger/Keystroke Logger, Sniffing, Brute Force Attacking, Web Deface,
Email Spamming, Denial of Service, Virus, Worm, Trojan dan kejahatan
kartu kredit yang melalui jaringan internet dengan menggunakan situssitus palsu yang lagi marak si era perekonomian global di Indonesia.
Jika masalah ini tidak ditanggulangi oleh Pemerintah Indonesia dengan
secara seksama yaitu dengan memberlakukan kebijakan dasar mapun
kebijakan pemberlakuan yang merupakan sebagai paying yang
membatasi kejahan Cyber Crime tersebut dengan memberikan sanksi
berupa kurungan badan yang seberat-beratnya dan denda berupa uang
yang setinggi-tingginya. Perlu diketahui bahwa system jaringan perbankan
akan terpengaruh dan secara tidak sadar akan menanggung kerugian dari
pemegang kartu kredit atau kegiatan lain yang melalui perbankan, apabila
pihak perbankan tidak mau menanggung segala resikonya dapat
terbatas.
b. Kelalaian pengguna komputer. Hal ini merupakan salah satu penyebab utama
kejahatan komputer.
c. Mudah dilakukan dengan resiko keamanan yang kecil dan tidak diperlukan
peralatan yang super modern. Walaupun kejahatan komputer mudah untuk
dilakukan tetapi akan sangat sulit untuk melacaknya, sehingga ini mendorong
para pelaku kejahatan untuk terus melakukan hal ini.
d. Para pelaku merupakan orang yang pada umumnya cerdas, mempunyai rasa
ingin tahu yang besar, dan fanatik akan teknologi komputer. Pengetahuan
pelaku kejahatan komputer tentang cara kerja sebuah komputer jauh diatas
operator komputer.
e. Sistem keamanan jaringan yang lemah.