PEKERJAAN PERSIAPAN
II.
PEKERJAAN TANAH
III.
IV.
V.
VI.
PEKERJAAN SANITAR
X.
PEKERJAAN LAIN-LAIN
I.
PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1
Pembersihan Lapangan
Pekerjaan Pembangunan ini berada pada lokasi kota Banda Aceh, maka
agar
satu
pekerjaan
persiapan
yang
penting
adalah
pekerjaan
II.
PEKERJAAN TANAH
2.1
Galian tanah
Galian tanah pondasi adalah tempat meletakkan pondasi yang mana dalam
galian ini digunakan pondasi batu gunung. Galian tanah untuk pondasi harus
dilakukan menurut ukuran dalam, lebar dan sesuai dengan peil-peil yang
tercantum dalam gambar. Dasarnya galian harus bebas Lumpur dan air dalam
keadaan padat, sampai dapat diberi lapisan pasir urug setebal 10 cm sebelum
pondasi dilaksanakan.
Semua bekas-bekas pondasi bangunan lama dan akar-akar pohon yang terdapat
pada bagian pondasi yang akan dilaksanakan harus dibongkar dan dibuang.
Bekas-bekas pipa saluran yang tidak dipakai harus disumbat. Dalam galian ini
mempunyai kemiringan tertentu, tergantung pada struktur tanah, apakah tanah
bercampur pasir, tanah cadas, dan tanah lempung. Dalam galian tanah ditentukan
oleh dalamnya tanah padat dengan daya dukung yang cukup kuat minimum 0,5
kg/cm2atau sesuai dengan gambar. Alat-alat yang digunakan dalam pekerjaan ini
adalah cangkul, sekop, pangki dan alat bantu lainnya. Dengan banyaknya volume
pekerjaan sebesar 55,50 m
a. Pengawas akan menerima laporan hasil pekerjaan galian tanah yang telah
selesai
adanya
persetujuan
dari
pengawas,
dapat
pembersiha,
galian,
mengakibatkan
pembongkaran kembali.
2.2
Urugan Kembali
Pekerjaan
tanah,
pembongkaran,
uruagan
dan
pemadatan urugan yang termasuk dalam pekerjaan struktur atas harus dikerjakan
terlebih dahulu sebelum Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor memulai pekerjaan
struktur atas yang sebenarnya.
Urugan/timbunan kembali ialah mengisi sloof/alur yang tidak terisi oleh
pondasi. Pengisian dilaksanakan setelah pekerjaan pondasi mengeras dan diisi
lapis demi lapis sampai padat, sehingga tidak ada penurunan/penyusutan pada
urugan tersebut..alat-alat yang dugunakan pada pekerjaan ini adalah cangkul,
sekop dan alat bantu lainnya. Dan dalam pekerjaan ini diguunakan galian pada
pondasi. Bekas galian pondasi tapak akan diurug dengan tanah urug, apabila
menurut direksi/pengawas lapangan apabila tanah tersebut cukup baik, dan urugan
bekas galian tanah tersebut dapat dipakai kembali.
a.
Apabila kelebihan tanah yang mungkin didapat dari galian tersebut, kalau
tidak
diperlukan didalam kegiatan harus diangkut secepatnya keluar dari lokasi
proyek pembangunan yang sedang dilaksanakan.
b.
2.3
ketentuan dan syarat setiap lapisnya tidak lebih tebal dari 10 cm yang didapatkan
dengan mesin tumbuk.
Setelah galian pondasi dikerjakan maka dilakukan timbunan pasir bawah pondasi
yang tebalnya biasa digunakan 5 cm dari lapis tanah dasar atau sesuai gambar
rencana. gunanya urugan pasir dibawah pondasi ialah untuk perbaikan dan
perataan tanah, Pasir urug disiram dengan air sampai padat, Bahan-bahan yang
digunakan dalam pekerjaan ini adalah pasir dan air.
2.4
Tanah Timbun
Tanah timbun dikerjakan setelah pekerjaan sloof selesai dikerjakan atau
pekerjaan ini dikerjakan sebelum pengecoran lantai. Urugan diisi lapis demi lapis
sampai padat Pada tahap ini urugan tanah harus benar-benar padat sehingga tidak
terjadi penurunan/penyusutan pada urugan lantai tersebut. alat-alat yang
digunakan adalah sekop, cangkul, pangki dan grek/beko tangan beserta alat bantu
lainnya. Sedangkan bahan yang digunakan adalah tanah timbun.
Apabila telah dilaksanakan pekerjaan pondasi, maka dilanjutnkan dengan
pelaksanaan timbunan dalam gedung yang akan dibangun secara manual dengan
tenaga manusia, Direksi/pengawas lapangan boleh menyetujui apabila material
yang akan digunakan untuk timbunan itu sudah diuji kepadatan / CBR.
2.5
Pekerjaan Pondasi
Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi
a.
b.
Pasir pasang 5 cm diratakan di bawah dasar pondasi sebagai lantai kerja dan
diatasnya dipasang anstamping. Untuk pondasi plat tapak beton bertulang
dan pondasi batu kali/batu belah, terdiri dari batu kali dan pasir pasang
(pasangan batu kosong). Semua lapisan ini juga harus disiram dengan air di
Pondasi yang akan dilaksanakan harus sesuai dengan gambar kerja dan
gambar
detail. Campuran yang akan digunakan plat tapak beton dengan adukan 1
Pc : 3 Ps.
Hasil Akhir :
Pekerjaan pembesian
2.
Pekerjaan Bekesting
3.
Pekerjaan Pengecoran
4.
3.1
Bahan-Bahan
3.1.1 Air
Air yang digunakan harus bersih dan dapat diminum serta harus
bebas dari segala mecam campuran atau larutan minyak, asam,
basa, garam dan bahan-bahan organis lainnya.
Sifat kekal bentuk semen harus memiliki sifat kekal bentuk yaitu
jika 24 jam dicampur air dan disimpan dalam ruangan lembab,
kemudian direndam dalam air selama 27 hari. Jika semen tidak
mengalami perubahan bentuk ( retak, melengkung, keropos ) maka
semen tersebut telah memiliki sifat kekal bentuk.
Pasir dan kerikil haruslah bersih dan bebas dari segala macam
bentuk kotoran baik bahan organis maupun Lumpur, tanah, kerang,
garam dan lain-lainnya.
Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras.
Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus untuk semua
mutu beton, kecuali dengan petunjuk dari lembaga pemeriksaan
bahan yang diakui.
agregat kasar adalah agregat dengan besar butir lebih besar dari 5
mm, maka agregat kasar harus menurut syarat-syarat pengawasan
mutu agregat untuk berbagai beton.
berbentuk
Besi beton harus bersih dari segala kotoran, lemak maupun karat
yang lepas. Apabila perlu pengawas berhak meminta kepada
kontraktor pelaksana supaya besi beton tersebut diperiksa
kekuatannya dalam laboratorium yang ditentukan kemudian.
3.2
Pekerjaan Penulangan
a. Tulangan
harus
betul-betul
bebas
dari
acuan/bekisting
dengan
menempati
potongan-potongan kecil yang harus terbuat dari beton rapat air dan
diletakkan antara tulang dengan acuan/ bekisting.
b. Antara tulang-tulang yang lebih dari satu lapis harus dipisahkan satu
sama lain
dengan potongan-potongan besi beton sebagai ganjal.
c. sebelum tulangan dipasang harus dibersihkan dari kotoran serta bahanbahan lain yang mengurangi gaya lekat beton.
Pekerjaan Bekisting
a. Kayu acuan (bekisting) harus kayu yang bermutu tinggi dan baik
sehingga dapat
dipasang setepat mungkin, harus sesuai dengan sifat pekerjaannya dan
tidak boleh kelihatan bergetar atau lentur selama melaksanakan
pekerjaan tersebut serta harus mudah dibongkar tanpa merusak
kontruksinya.
b. Kayu yang akan dipergunakan untuk stinger harus terdiri dari kayu-kayu
yang
bermutu tinggi dan baik sehingga dapat memberikan jaminan
kekuatannya, antara lain kayu merakti atau kayu seumantok.
c. Bekisting harus terbuat dari bahan-bahan yang tidak mudah meresap air
dan direncanakan sedemikian rupa hingga dapat mudah dilepaskan pada
beton tanpa menyebabkan kerusakan dari beton itu sendiri.
d. Bekisting harus kokoh dan cukup rapat sehingga dapat dicegah
kebocoran adukan-adukan yang dituangkan kedalamnya.
3.4
Plesteran
4.2.1
Bahan-bahan
a.Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini harus memenuhi satu dan lain
hal sesuai dengan NI 8, dan merk semen yang digunakan harus sama.
b.
c.Air untuk mengaduk kedua kedua bahan tersebut harus memenuhi syarat
yang telah ditentukan.
4.2.1
Pelaksanaan Pekerjaan
a.Semua sudut horizontal luar maupun dalam serta garis tegaknya dalam
pekerjaan plesteran harus dilaksanakan secara sempurna, tegak dan siku.
Sudut luar hendaknya dibuat agak bulat.
b. Bila
terdapat
plesteran
yang
berlubang
harus
diusahakan
memperbaikinya
secara keseluruhan. Bagian-bagian yang harus diperbaiki hendaknya
dibuat bobokan secara teratur yang berbentuk segi empatdan plesteran
baru harus rata dengan plesteran lama sekitarnya.
c.Semua bahan plesteran harus diaduk sesuai persyaratan yang telah
ditentukan
yaitu 1 semen : 4 Pasir. Hanya semen yang masih baik diperbolehkan
dipakai.
d. Adukan kedap air 1 semen : 2 Pasir
V.
5.1
bangunan secara keseluruhan menarik dan enak di pandang. Oleh karena itu,
pemasangan penutup atap harus dilakukan secara cermat dan rapi agar hasilnya
nampak baik.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Pekerjaan Plafond
Pemasangan plafond baru boleh dilaksanakan setelah semua peralatan yang
6.2
c. Jendela dibuat model sesuai dengan gambar detail yang ada. Selanjutnya
kaca untuk jendela dipasang polos tebal 5 mm. pasangan kaca harus
memperhatikan muai susut baik dari kozen maupun dari kaca tersebut.
d. Posisi kunci dan hak angina dipasang sesuai gambar.
e. Ventilasi jalusi dibuat Dari papan kamper samarinda kelas II dengan
ukuran minimal 1.5 cm x 13 cm dan diketam halus serta dipasang
dengan rapi.
6.3
Listplank
Dibuat dari papan lebar sesuai gambar, selanjutnya pemasangan dipakukan
langsung pada gording. Pemasangannya harus rapi dan lurus apabila dijumpai
pemasangan yang tidak lurus atau tidak rapi maka bagian ini harus dibongkar dan
diperbaiki.
6.4
Ketentuan-ketentuan Lain
a.
Untuk semua daun pintu dan jendela digunakan kayu kelas II kualitas
terbaik.
b.
c.
Hasil akhir :
Semua kayu harus terpasang sesuai gambit kerja/rencana
Posisi Cat dan ukuran harus sesuai dengan rencana.
Sambungan Harus dibuat rapi dan dikerjakan oleh tukang yang ahli serta
berpengalaman.
Daun pintu/jendela terpasang harus rapat dan tidak boleh melengkung dan
celah maximum 4 mm.
7.1
Ruang Lingkup
1. Instalasi penerangan termasuk lampu, saklar, stop kontak, sistim
pengkabelan serta panel yang diperlukan.
2. Pemasangan pengamat arus.
3. Pekerjaan testing dan pengesahan instalasi dari PLN.
7.2
terpasang. Box zakering dipasang sejajar (horizontal) dengan pintu bagian atas
pada teras depan/sesuai dengan gambar. Banyaknya box zakering yang dipasang
pada pekerjaan ini adalah 10 unit atau sama dengan banyaknya rumah yang
dikerjakan.
7.3
terpasang dan bersamaaan dengan pemasangan box zakering. Stop kontak yang
digunakan berkekuatan 250 volt, sesuai dengan peraturan instalasi listrik
Indonesia.
Stop
kontak
dipasang
sejajar
dengan
pasangan
pasangan stop kontak/sesuai dengan gambar. Banyaknya lampu hemat energi dan
saklar yang dipasang pada pekerjaan ini adalah 50 unit.
7.5
terpasang dan bersamaaan dengan pemasangan box zakering, stop kontak, dan
saklar/titik lampu hemat energi. Untuk instalasi pemasukan listrik PLN dengan
kapasitas 4 ampere dilakukan oleh tenaga ahli dari PLN. Batas pekerjaan ini dari
tiang arus PLN sampai pada titik teras depan rumah dimana terdapat box zakering.
Banyaknya pekerjaan pemasukan listrik 4 ampere ini adalah 10 titik atau sama
dengan banyaknya rumah yang dikerjakan.
b.
Alat yang dibutuhkan dalam pengecatan adalah amplas (plat tipis) yang
digunakan untuk pelamur, serta kuas untuk mengecat bidang-bidang sempit
dan rol untuk bidang-bidang yang luas.
c.
Selain itu juga menggunakan spray selain cepat juga akan diperoleh hasil
yang lebih baik, penggunaan spray untuk volume besar memang akan sedikit
boros pada kebutuhan cat, tetapi dapat menghemat upah pekerja
d.
e.
f.
Pengecatan pada plafond dilakukan maksimal dua kali dan menggunakan cat
yang bermerk Super Avitex atau yang setara. Plafond yang akan di cat
terlebih dahulu harus di bersihkan, dan di plamur, di amplas sampai halus
kemidian baru dicat dengan cat Emulasi.
seluruh acessoris. Pemasangan harus rapi dan teratur sesuai gambar dan detail.
Pemasangan sambungan pipa dan kran air menggunakan lem pipa dan isolatip
dengan cukup kuat sehingga air tidak bocor. Banyaknya volume pekerjaan kran
air ini adalah 20 buah kran air.
9.2
yang dikerjakan tidak bocor dan Selain itu akan menimbulkan kesan rapi dan
indahnya ruangan kamar mandi/wc tersebut. banyaknya volume pada pekerjaan
ini adalah 10 unit bak mandi.
9.3
Kloset Jongkok
Proses pekerjaan ini dimulai setelah pekerjaan instalasi air kotor dan
X.
PEKERJAAN LAIN-LAIN