Anda di halaman 1dari 21

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pebangunan Rumah Dinas Kab. Nagan Raya


I.

PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pembersihan Lapangan
Setelah dilakukan survey kelapangan, maka harus dilakukan pembersihan

lapangan, karena banyak terdapat tumbuhan yang bisa mengganggu proses


pekerjaan. Jadi inisiatif yang dilakukan adalah pemotongan semua tanaman dan
tumbuh-tumbuhan dan dan membersihkan semua akar-akar pohon yang terkena
bangunan dan halaman disekililing bangunan yang akan dibangun.
2. Pengukuran dan pemasangan bowplank
Pengukuran
Salah satu pekerjaan persiapan yang penting adalah pekerjaan
pengukuran/setting out. Pekerjaan ini merupakan bagian yang tidak boleh
terpisahkan pada proyek ini. jenis pengukurannya dilakukan dengan cara
menggunakan alat pengukuran Water Pass dan Meteran.
Pemasangan Bowplank
1. Sebelum pekerjaan galian tanah dan konstruksi dikerjakan, terlebih dahulu
dikerjakan pemasangan bouplank dengan konstruksi tiang dolken, papan
horizontal dari kayu terentang yang bagian atasnya sama rata dan lurus
pedomannya sebagai garis As bangunan yang akan di kerjakan.
2. As-as tertentu sebagai tanda untuk galian diberi tanda dengan cat merah
dan diberi paku. Batas pemasangan bouwplank dengan As batas luar
bangunan antara 1.5-2 m, karena untuk memudahkan pengerjaan
penggalian tanah dan pelansiran tanah galian pondasi yang dapat merubah
ketinggian dan datarnya elevasi bangunan yang telah di tentukan oleh
perencana.
.

3. Pembuatan Direksi Keet dan Gudang


Direksi keet dan Gudang dibuat sederhana dengan memakai bahan kayu
yang berfungsi sebagai tempat kerja Pengawas Lapangan dan Direksi Teknis serta
untuk menyimpan bahan-bahan dan sebagai tempat tinggal pekerja selama
pekerjaan berlangsung. Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai, maka Direksi keet
dan Gudang tersebut dibongkar kembali.
Pada pelaksanaan pekerjaan ini, untuk Direksi Keet dilengkapi mobiler sederhana
1 meja, 3 buah kursi serta dilengkapi papan untuk menempel gambar kerja serta
alat alat lain yang diperlukan untuk kelancaran administrasi proyek.
Total pekerjaan Persiapan di lakukan selama 6 hari, dengan rincian ;1 hari
untuk pekerjaan Pembersihan Lapangan (440 m2) dengan jumlah pekerja 60
orang, 1 hari untuk Pemasangan Bouwplank (76 m2) dengan jumlah pekerja 17
orang, dan 4 hari untuk pekerjaan Direksi keet & Barak Pekerja dengan jumlah
pekerja 8 orang.
II.

PEKERJAAN TANAH dan PONDASI

2.1

Pekerjaan Tanah

Bentuk dan Ukuran Galian


Bentuk galian tanah dilaksanakan sesuai dengan ukuran yang tertera dalam
gambar dan dilaksanakan dengan menggunakan alat-alat sederhana, yaitu
menggunakan cangkul dan lain-lain.
Galian Tanah Pondasi
Galian pondasi yang sudah digali dasarnya kemudian dipadatkan dengan
dengan cara ditumbuk menggunakan alat tumbuk yang baik. Setelah dasarnya
padat baru dipasang pasir urug setebal 10 cm seperti pada gambar, kemudian
ditumbuk lagi hingga padat. Setelah itu baru dipasang diatasnya batu kosong
(aanstamping). Setelah semuanya selasai, barulah dipasang Pondasi menerus yang
bahannya digunakan batu gunung/batu kali (batu belah) dengan adukan spesi 1
Pc : 4 Ps. Bahan tersebut harus bebas dari segala kotoran-kotoran yang dapat

mengurangi kekuatan kosnstruksi, dan pada saat pemasanganya, posisi batu


gunung harus tertidur.
Urugan Kembali
Urugan kembali dilakukan setelah pemasangan seluruh pondasi dan sloof
selesai. Urugan kembali ini berfungsi untuk menghemat tanah timbunan, dan
urugan tersebut dipadatkan kemudian baru ditimbun dengan tanah timbunan
timbunan dan dipadatkan lagi, setelah itu baru dilapisi dengan pasir urug bawah
lantai sesuai dengan gambar yang direncanakan.

Urugan Pasir Bawah Lantai


Urugan dibawah lantai dan pondasi di urug dengan pasir urugan setebal

yang disyaratkan di dalam gambar atau setebal 5 cm-10 cm dan dipadatkan dan
penyiraman air. kemudian ditumbuk dengan alat yang sesuai untuk pemadatan.
Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia dan alat bantu yang
diperlukan dalam pelaksaannya.
Alat yang digunakan untuk pekerjaan urugan adalah :
Cangkul, sekop
kereta sorong
Alat Bantu lainnya
2.2

Pekerjaan Pondasi
Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi
a.Kontraktor pelaksana harus mengadakan pengukuran-pengukuran untuk
As pondasi sesuai dengan gambar kontruksi yang telah direncanakan
sebelum pondasi dipasang.
b. Pasir pasang 5 cm diratakan di bawah dasar pondasi sebagai lantai kerja
dan diatasnya dipasang anstamping. Untuk pondasi plat tapak beton
bertulang dan pondasi batu kali/batu belah, terdiri dari batu kali dan pasir
pasang (pasangan batu kosong). Semua lapisan ini juga harus disiram
dengan air di atasnya dan diratakan, sehingga semua pasir akan mengisi

rongga-rongga batu kali yang sudah selesai dikerjakan. Tebal semua


lapisan harus dibuat sesuai dengan gambar detail pondasi.
c. Pondasi yang akan dilaksanakan harus sesuai dengan gambar kerja dan
gambar detail. Campuran yang akan digunakan plat tapak beton dengan
adukan 1 Pc : 3 Ps.
Hasil Akhir :
Semua permukaan harus cukup rata
Semua bagian atas yang bertemu dengan sloof beton, harus dipasang stek
besi.

Lantai Beton cor tebal 7 cm


Lantai yang digunakan adalah lantai beton Cor dengan campuran adukan 1

Pc : 3 Ps : 6 Kr tebal = 7 cm, apabila pengecoran telah dilaksanakan baru


dipermukaan atasnya diberi aci halus.

Pemeriksaan
Sebelum lantai dicor, jadi harus dilakukan pemeriksaan yaitu degan

memeriksa semua pasangan pipa-pipa dan lain sebagainya yang harus sudah
terpasang dengan baik sebelum pengecoran dimulai.
Total pekerjaan Tanah dan Pondasi dilakukan selama 20 hari, dengan rincian
;
- Pekerjaan Galian Pondasi (66,30 m3) dan Batu gunung (102,98 m3) dilakukan
selama 8 hari dengan jumlah pekerjan masing-masing 15 orang.
- Pekerjaan Urugan yang terdiri dari ; Urugan kembali (93,34 m3) Urugan pasir
bawah pondasi (6,44 m3) Urugan tanah bawah lantai (34,69 m 3) dan Urugan
pasir bawah lantai (11,25 m3) masing-masing dilakukan 1 hari dengan total 4
hari dengan jumlah pekerja yang berbeda-beda.
- 2 hari untuk pekerjaan Aansttamping (12,88 m3) dengan jumlah pekerja 10, 5
hari untuk pekerjaan pondasi batu gunung (48,78 m 3) dengan jumlah pekerja

25 orang, dan 1 hari untuk lantai cor (15,61 m 3) dengan jumlah pekerja 15
orang.
III. PEKERJAAN BETON BERTULANG
3.1

BAHAN-BAHAN
3.1.1 Air

Air yang digunakan harus bersih dan dapat diminum serta harus
bebas dari segala mecam campuran atau larutan minyak, asam,
basa, garam dan bahan-bahan organis lainnya.

Semua biaya untuk mendapatkan air bersih tersebut dan biaya


lainnya ialah menjadi tanggung jawab kontraktor sepenuhnya.

jumlah air yang dipakai untuk membuat adukan beton dapat


ditentukan dengan ukuran berat dan harus dilakukan setepattepatnya untuk menghasilkan beton yang berkualitas baik.

3.1.2 Semen (Portland Cemet) selanjutnya disingkat : PC

Kontraktor sedapat mungkin harus mempergunakan PC dengan


satu merek dan harus disetujui oleh pengawas lapangan serta harus
bermutu tinggi dan baik.

Apabila PC dalam kantong-kantongnya yang rusak kaitannya dan


robek-robek tidak akan diperkenankan dan dipergunakan, kecuali
untuk pekerjaan yang bukan beton.

Portland cement (pc) merupakan bahan perekat, yang diperoleh


dengan menggiling klingker ( yang didapat dari pembakaran suatu
campuran yang baik dan merata antara kapur dan bahan bahan
yang mengandung silika, alumina dan pasir besi, dengan batu gips
sebagai bahan tambahan dalam jumlah cukup)

Bahan perekat atau Pc tadi apabila dicampur dengan air, selang


beberapa waktu dapat menjadi keras dan dapat digunakan sebagai
bahan pengikat.

Ikatan semen awal tidak boleh dimulai dalam 1 jam setelah


dicampur dengan air. Hal ini diperlukan untuk pekerjaan
mengulang, mengangkut dan mengencer adukan beton.

Memliki sifat desak adukan

Mempunyai susunan kimia yang baik

Standar PC yang dapat dipergunakan adalah semen andalas atau


setara.

3.1.3 Pasir dan Kerikil (material)

Pasir dan kerikil haruslah bersih dan bebas dari segala macam
bentuk kotoran baik bahan organis maupun Lumpur, tanah, kerang,
garam dan lain-lainnya.

Agregat halus ( pasir ) merupakan bahan batuan berukuran kecil,


yaitu 0,075 sampai 5 mm perbutirnya, agregat halus untuk beton
berupa pasir alam sebagai hasil desintegrasi alami dari batuan atau
berupa pasir buatan yang dihasilkan oleh pemecahan batu, sesuai
dengan syarat pengawasan mutu agregat unuk berbagai mutu
beton.

Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras.

Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 %


( ditentukan dari terhadap berat kering )

Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus untuk semua
mutu beton, kecuali dengan petunjuk dari lembaga pemeriksaan
bahan yang diakui.

agregat kasar adalah agregat dengan besar butir lebih besar dari 5
mm, maka agregat kasar harus menurut syarat-syarat pengawasan
mutu agregat untuk berbagai beton.

Perkerasan dan gritasi harus memenuhi syarat-syarat sebagaimana


yang disebutkan P.B.I 2002.

3.1.4 Besi, Beton dan Kawat Pengikat.

Besi Beton yang akan dipergunakan adalah berkualitas baik dan


bermutu tinggi.

Besi beton yang akan dipergunakan tidak boleh mempunyai cacat


seperti serpih, retah, bergelombang, lipatan atau bagian-bagian
yang tidak berguna. Kalau bengkok tidak retak atau pecah.

Kawat pengikat harus berkualitas besi lunak .


Besi beton yang dipergunakan harus memenuhi syarat dalam P.B.I
2002 (NI-2).

Besi beton yang akan dipergunakan adalah yang

berbentuk

penampang bulat dan berupa batang polos atau ulir.

Besi beton harus bersih dari segala kotoran, lemak maupun karat
yang lepas. Apabila perlu pengawas berhak meminta kepada
kontraktor pelaksana supaya besi beton tersebut diperiksa
kekuatannya dalam laboratorium yang ditentukan kemudian.

3.2

Pekerjaan Penulangan
a. Tulangan

harus

betul-betul

bebas

dari

acuan/bekisting

dengan

menempati
potongan-potongan kecil yang harus terbuat dari beton rapat air dan
diletakkan antara tulang dengan acuan/ bekisting.
b. Antara tulang-tulang yang lebih dari satu lapis harus dipisahkan satu
sama lain
dengan potongan-potongan besi beton sebagai ganjal.
c.sebelum tulangan dipasang harus dibersihkan dari kotoran serta bahanbahan lain yang mengurangi gaya lekat beton.
d. Tulangan harus dipasang dengan baik hingga sebelum dan selama
pengecoran tidak berubah tempat dan bentuknya.
e.Batang tulangan harus dipasang pada tempatnya sesuai
ditentukan dalam rencana / bestek.

dengan yang

f. Apabila pipa-pipa atau benda-benda lain direncanakan menembus beton


atau ditanam didalam beton, maka tulangan tidak boleh dipotong/
digeser.
3.3

Pekerjaan Bekisting
a. Kayu acuan (bekisting) harus kayu yang bermutu tinggi dan baik
sehingga dapat
dipasang setepat mungkin, harus sesuai dengan sifat pekerjaannya dan
tidak boleh kelihatan bergetar atau lentur selama melaksanakan
pekerjaan tersebut serta harus mudah dibongkar tanpa merusak
kontruksinya.
b. Kayu yang akan dipergunakan untuk stinger harus terdiri dari kayu-kayu
yang
bermutu tinggi dan baik sehingga dapat memberikan jaminan
kekuatannya, antara lain kayu merakti atau kayu seumantok.
c. Bekisting harus terbuat dari bahan-bahan yang tidak mudah meresap air
dan direncanakan sedemikian rupa hingga dapat mudah dilepaskan pada
beton tanpa menyebabkan kerusakan dari beton itu sendiri.
d. Bekisting harus kokoh dan cukup rapat sehingga dapat dicegah
kebocoran adukan-adukan yang dituangkan kedalamnya.

3.4

Pekerjaan Pengecoran Dan Pemadatan Beton


a. Sebelum adukan beton dicor kedalam acuan, acuan tersebut harus
dibersihkan dari kotoran-kotoran seperti bekas serbuk gergaji, tanah dan
sebagainya serta harus dibasahi secukupnya.
b. Sebelum dilakukan pengecoran lanjutan, pada perhatian/penundaanpenundaan pengecoran, maka diatas permukaan yang akan dilakukan
pengecoran tersebut harus diberikan plastic atau Building paper untuk
mencegah pengaliran air semen.Baik didalam beton maupun pada acuan
harus dihindari terjadinya kantong-kantong gelembung, adukan beton
setelah dituangkan dalam acuan harus digetarkan sehingga beton tidak
keropos.

c. Pekerjaan pengecoran beton di lakukan dari bagian yang terjauh dari


tempat distribusinya sampai mencapai bagian akhir pelaksanaan yang
telah di tetapkan.
d. Untuk Mencegah timbulmya rongga-rongga kosong dan sarang-sarang
krikil, adukan beton harus di padatkan selama pengecoran, pemasatan ini
dapat di lakukan dengan cara menumbuk numbuk adukan dan
memukul- mukul cetakan.
e. Di anjurkan untuk senantiasa menggunakan alat- alat pemadat mekamis (
Alat getar ), Taujuannya adalah untuk memadatkan beton sehingga beton
menjadi rapat, padat, kuat dan kokoh dan senyawa.
f. Beton selama seminggu sesudah di tuangkan harus senantiasa di basahi,
selanjutnya harus memenuhi syarat-syarat yang di uraikan dalam P.B.I
( NI 2 ) 1971.
g. Slof juga termasuk kedalam beton bertulang yang diletakkan secara
horizontal diatas pondasi. Sloof berfungsi untuk meratakan beban yang
bekerja pada pondasi dan pengikat struktur bawah ujung dasar kolom.
h. Petugas vibrator melaksanakan tugasnya secara teratur pada beton yang
sedang dicor agar tidak terdapat pori-piri pada beton yang akibatnya
sangat fatal dan mutu beton pun kurang sesuai dengan prosedur
pemadatan beton, ini dimaksudkan agar beton benar-benar padat, dan
tidak terjadi keropos.
i. Setelah selesai pengecoran, beton dirawat dengan menggunakan air
sebagai pelembab, baik disiramkan maupun diberi goni basah (di balut).
3.5

Pekerjaan Pembukaan Bekisting


a. Pada Plat lantai pembongkaran bekisting harus di lakukan dari daerah
tarik yang mempunyai momen maksimun yaitu di bagian tengah terus di
buka secara mundur ke belakang / ke bagian samping.
b. Pembukaan bekisting untuk plat balok dan lantai 2 harus di lakukan
minimal 21 hari setelah di lakukan pengecoran
Total pekerjaan Beton bertulang dilakukan selama 44 hari dengan rincian :

- 5 hari untuk pekerjaan Pondasi tapak (7,84 m3) dengan jumlah pekerja 35
orang.
- 5 hari untuk pekerjaan Kolom 25 x 25 cm (8,50 m 3) dengan jumlah pekerja 52
orang.
- 4 hari untuk pekerjaan Kolom praktis 15 x 15 cm (3,06 m 3) dengan jumlah
pekerja 30 orang.
- 6 hari untuk pekerjaan Sloof 25 x 35 cm (14,88 m 3) dengan jumlah pekerja 80
orang.
- 3 hari untuk pekerjaan Sloof 15 x 25 cm (1,89 m 3) dengan jumlah pekerja 20
orang.
- 5 hari untuk pekerjaan Balok 25 x 30 cm (6,41 m 3) dengan jumlah pekerja 35
orang.
- 3 hari untuk pekerjaan Balok anak 15 x 25 cm (0,86 m3) dengan jumlah pekerja
11 orang.
- 4 hari untuk pekerjaan Ring balok 15 x 20 cm (4,07 m 3) dengan jumlah pekerja
34 orang.
- 8 hari untuk pekerjaan Plat lantai t = 12 cm (16,83 m 3) dengan jumlah pekerja
80 orang.
-

1 hari untuk pekerjaan cor tangga (1,58 m3) dengan jumlah pekerja 5 orang.

IV. PEKERJAAN PASANGAN & PLESTERAN


4.1

Pasangan Dinding dan Plesteran


Pasangan dinding menggunakan bahan batu bata tebal pemasangan batu,

untuk pasangan trasram dilaksanakan dengan adukan 1 Pc : 2 Ps, sedangkan untuk


pasangan bata biasa dilaksanakan dengan adukan 1 Pc : 4 Ps. Sebelum dilakukan
pamasangan, para pekerja terlebih dahulu merendam/menyiram batu bata dengan
air sampai jenuh. Dalam pekerjaan ini, pemasangan batu bata harus selalu
memakai benang supaya mendapatkan pemasangan dinding yang rata, dan
dinding yang dipasang harus mengikuti gambar dan petunjuk yang telah
ditetapkan.

Syarat-syarat Sebelum plesteran dilakukan, maka yang harus diperhatikan


adalah :
o Dinding dibersihkan dari semua kotoran sampai benar-benar siap menerima
plesteran.
Singkirkan semua hal yang dapat merusak/mengannggu pekerjaan.
o Dinding dibasahi dengan air dan dinding tidak dilakukan pemasangan
plesteran apabila permukaan dinding belum kering dari air bekas siraman
tersebut.
o Pada permukaan beton yang akan diplester dibuat kasar agar bahan plesteran
dapat merekat dengan baik.
o Bentuk Screed sementara bila mungkin (untuk plesteran dasar yang
permanent) serta untuk menjamin adanya ketebalan yang sama.
o Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, masa tunggu peletakan atau penempelan
campuran plesteran adalah selama 2,5 jam setelah proses pengadukan,
karena pada saat pelaksanaan udara tidak terlalu panas/kering, dan waktu
tersebut harus dikurangi jika udara panas/kering untuk mencegah kekakuan
yang bersifat sementara dari plesteran, dan tidak dibenarkan menambah air
lagi untuk membasahi bahan plester yang sudah kaku/mengeras.
o Ketebalan plesteran pada semua bidang permukaan harus sama, dalam
pelaksanaan pekerjaan ini ketebalan plesteran adalah 1,5 cm, dan untuk
mencapai tebal plesteran yang rata diadakan pemeriksaan secara silang
dengan menngunakan mistar kayu panjang yang digerakkkan secara
horizontal maupun vertikal.
Syarat-syarat pelaksanaan plesteran :
o Bilamana terdapat bidang plesteran yang bergelombang harus diusahakan
memperbaikinya secara keseluruhan. Bidang-bidang yang harus diperbaiki
hendaknya dibongkar secara teratur (dibuat bobokan berbentuk segi empat)
dan plesteran baru harus rata dengan sekitarnya.

o Jika hasil plesteran menunjukkan hasil yang tidak memuaskan (tidak rata,
tidak tegak lurus, dan adanya pecahan atau retak , keropos), maka bagian
tersebut harus dibongkar untuk diperbaiki sebagaimana mestinya.
o Untuk bidang dinding kedap air/trasram dan lain-lain semua pasangan
dinding dilakukan dengan adukan 1 Pc : 2 Ps sedangkan dinding lainnya
dengan adukan 1 Pc : 4 Ps, khusus plesteran beton bertulang adukan
dilaksanakan dengan campuran 1 Pc : 3 Ps.
o Semua bidang plesteran harus dipelihara kelembabannya selama seminggu
sejak permulaan plesteran. Pekerjaan plesteran baru boleh dilaksankan
setelah pekerjaan penutup atap selesai dipasang dari setelah pipapipa listrik
sudah tertanam dalam dinding yang akan ditutup dengan bahan plesteran.
Total pekerjaan Pasangan dan Plesteran dilakukan selama 29 hari dengan
rincian ; 2 hari untuk pekerjaan Pasangan batu bata 1:2 (24,29 m 2) dengan jumlah
pekerja 5 orang, 8 hari untuk pekerjaan Pasangan batu bata 1:4 (477,48 m 2)
dengan jumlah pekerja 25 orang, 3 hari untuk pekerjaan Pasangan batu bata 1:2
KM/WC (106,82 m2) dengan jumlah pekerja 15 orang, 5 hari untuk pekerjaan
Plesteran 1:2 (262,21 m2) dengan jumlah pekerja 20 orang dan 11 hari untuk
pekerjaan Plesteran 1:4 (868,14 m2) dengan jumlah pekerja 30 orang.
V.

PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA


Kosen pintu, jendela dan ventilasi digunakan dari kayu Kelas II (kamper

dan kruing /setara) diketam halus, semua kosen, daun pintu, jendela panel dan
jalusi yang telah dipesan telah diperkuat dengan pen dan paku yang cukup,
sehingga tidak ada yang diragukan lagi. Setiap bidang daun pintu dipasang engsel
sebanyak 3 buah dan untuk daun jendela buka dipasang engsel 2 buah, Kunci
pintu dipasang model 2 kali putar dan dipasang setinggi 1 m dari
permukaan.Seluruh bidang daun pintu dan daun jendela juga dilengkapi bahan
pelengkap lainnya seperti hak angin, grendel dan tarikan serta lain-lain sesuai
kebutuhan.. Pekerjaan ini dilakukan selama 8 hari.

VI. PEKERJAAN PASANGAN LANTAI/KERAMIK


Sebelum pemasangan di mulai, plesteran dasar dan ubin harus di basahi.
Pakai benang untuk menentukan lay out ubin, yang telah ditentukan dan pasang
sebaris ubin guna jadi patokan untuk pemasangan selanjut nya. Pada pemasangan
keramik, tempelkan dibagian keramik adukan dan ratakan, kemudian ubin yang
telah diberi adukan ini ditekankan ke plesteran dasar. Kemudian permukaan ubin
dipukul perlahan perlahan hingga mortar perekat menutupi penuh bagian
belakang ubin dan sebagian adukan tertekan keluar dari tepi ubin.
Total pekerjaan Lantai dilakukan selama 18 hari dengan rincian ; 10 hari
untuk pekerjaan Lantai keramik 40 x 40 cm (245,30 m2) dengan jumlah pekerja 25
orang, 1 hari untuk pekerjaan Lantai keramik tangga 40 x 40 cm (2,45 m2) dengan
jumlah pekerja 2 orang, 5 hari untuk pekerjaan Lantai keramik 20 x 20 cm
KM/WC (76,06 m2) dengan jumlah pekerja 12 orang dan 2 hari untuk pekerjaan
Keramik bak air 20 x 20 cm (25,60 m2) dengan jumlah pekerja 10 orang.
VII. PEKERJAAN SANITAIR

Pekerjaan Sanitair
Dalam pelaksanaan pekerjaan sanitair dilakukan dengan ketentuan sebagai

berikut :
o Lingkup pekerjaan ini adalah menyediakan alat-alat sanitair, menyiapkan
tempat-tempat dimana alat-alat tersebut akan dipasang sesuai dengan
gambar rencana.
o Alat-alat

sanitair

dari

bahan

porselint

dan

bahan

lainnya

serta

perlengkapannya ditentukan produksi dalam negeri merek KIA atau merek


lain yang setara kwalitasnya, bahan-bahan tersebut antara lain:
- Kloset Jongkok
- Floor Drain (Saringan air )
- Kran Air
- Pipa-pipa
- Dan bahan-bahan lainnya sesuai gambar rencana.

o Tempat-tempat yang akan dipasang alat-alat sanitair tersebut di atas harus


dipersiapkan lebih dahulu dengan teliti. Ukuran-ukuran harus diperiksa
kembali, apakah sudah sesuai dengan gambar perencanaan apabila alat-alat
tersebut kelak sudah terpasang, khusus untuk kloset, lubang yang tersedia
harus diukur kembali posisinya terhadap ruang KM/WC apakah sudah tepat
seperti yang tertera dalam gambar kerja.
o Pemasangan alat-alat sanitair dimaksud di atas dilakukan seperti lazimnya
dengan memperhatikan pedoman yang diajukan oleh pabriknya.

Septictank.
Dalam pekerjaan ini septitank dipasang sebanyak 3 buah, dan ketentuannya

adalah sebagai berikut :


o Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan pokok guna pembuatan
dinding serta plat beton, menyiapkan tempat yang dibuat septictank tersebut
dan pelaksanaan pembuatannya sesuai dengan gambar kerja lengkap dengan
perembesannya.
o Bahan pokok untuk membuat septiptank ini adalah :
- Batu bata berkualitas baik dan cukup kuat
- Pasir pasang dan kerikil harus bebas dari lumpur, tanah dan bahan-bahan
organik lainnya.
- Semen portland (PC) harus sesuai dengan yang dipergunakan untuk
pekerjaan beton.
- Besi polos, pipa besi dan bulu ijuk
- Pipa-pipa pendistribusi dan alat bantu lainnya.
o Tanah dimana akan dibuat septictank dan rembesan harus digali dengan
kedalaman sesuai yang tertera dalam gambar perencanaan. Jika tanahnya
lunak dimana tidak mungkin menggali dengan dinding tanah tegak
lurus,maka galian dibuat dengan dinding menyudut sesuai dengan
kemampuan tanah yang ada.

o Pembuatan pelaksanaan Septictank, dindingnya dari pasangan batu bata


campuran 1 Pc : 2 Ps dan diplester dengan campuran yang sama, lantai dari
beton cor campuran 1 Pc : 3 Ps : 6 Kr dengan ketebalan cor sesuai dengan
gambar kerja, penutup septictank dari beton bertulang 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr dan
dilengkapi pipa pelepasan udara bentuk T.
o Pembuatan peresapan dilakukan sedemikian rupa sesuai petunjuk gambar
sehingga tidak mudah sumbat, berfungsi dengan baik dan sempurna.
o Pelaksanaan pengerjaan septicktank/ peresapan ini dianggap selesai apabila
semua peralatan sesuai kebutuhan telah berfungsi dengan baik dan
sempurna.

Instalasi Air Bersih


1. Uraian Umum :
Pekerjaan ini meliputi : penyediaan bahan, pemasangan, testing
commisioning dan penyediaan tenaga kerja untuk sistem pemipaan sesuai
dengan gambar rencana.
2. Lingkup Pekerjaan Pemipaan
Lingkup pekerjaan instalasi air bersih ini meliputi :

o Pengadaan dan pemasangan pipa/instalasi airr distribusi dalam bangunan


sampai keluar bangunan untuk dapat disambungkan ke pipa suplay/Water
Toren.
o Pemasangan kran air.
o Pengetesan dan pengujian setelah terpasang.
o Pemipaan Air Bersih :
- Semua perpipaan ditempatkan dan dipasang sedemikian rupa sehingga
memudahkan bagi pemeriksaan, penggantian dan perbaikan.
- Pemipaan dipasang sedemikian rupa sehingga setiap jalur distribusi dapat
diperbaiki tanpa menggangu yang lainnya.
- Pipa yang ditanam harus terlebih dahulu diuji dan disetujui pengawas
sebelum ditimbun.

o Bahan Pipa Air bersih :


- Seluruh pipa yang tertanam dipergunakan pipa PVC merek United tebal
3 mm/setara dan ukuran diameter yang dipergunakan 1,5 Inchi.
- Seluruh alat-alat bantu harus dipergunakan dari merek yang sama.
o Sambungan Pipa Air Bersih
- Sambungan pipa dan alat-alat bantu lainnya dipergunakan dari produksi
jenis bahan yang sama, pengerjaan dilakukan sesuai ketentuan pabrik
yang memproduksinya dengan hasil yang dapat dipertanggung jawabkan.
o Pengadaan dan pemasangan instalasi air bersih ini di anggap selesai apabila
telah berfungsi sebagaimana mestinya.

Instalasi Air Kotor


1. Lingkup Pekerjaan Pemipaan Air Kotor
Pekerjaan ini meliputi sistim pembuangan air kotor/air bekas meliputi:
- Pipa pembuangan dari alat-alat sanitair dan lain-lain.
- Memasang dan menyambung semua fitting dan alat sanitair pada
sistem plumbing.
- Pengetesan dan pengujian setelah terpasang.
2.

Bahan Pipa Pembuang Air Kotor


- Semua pipa pembuangan air kotor/air bekas adalah dari pipa PVC
merk Unitec tebal 3 cm/setara

dan ukuran diameter yang

dipergunakan 3.
- Pipa beton campuran semen, pasir dan kerikil
- Material lain yang tidak disebut disini disesuaikan dengan peraturan
yang ada dan disetujui pengawas lapangan.
3.

Sambungan Pipa Pembuangan Air Kotor.


- Sambungan pipa PVC menggunakan bahan dari produksi yang sama.
- Sambungan buis beton dengan memakai spesi semen pasir
perbandingan 1 Pc : 2 Ps.

Pengujian.

Seluruh sistem pemipaan air kotor harus diuji bila telah selesai seluruh
pemasangan. Kontraktor harus menyediakan peralatan/fasilitas yang diperlukan
untuk pengujian tersebut. Segala cacat dan kekurangan-kekurangannya yang
dijumpai dari hasil pengujian harus diperbaiki kembali dan semua biaya yang
timbul akibat kegagalan pengujian adalah tanggung jawab Kontraktor.
Pekerjaan Sanitasi air dan KM/WC dengan rincian ; kran air (8 buah) klosek
jongkok (4 buah) Pipa PVC 3 (106,20 ml) Pipa 3/4 (79,80 ml) Pemasangan air
dari PDAM (1 unit) Septi tank (1 unit) dilakukan selama 14 hari.
VIII. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
Dalam pekerjaan ini, pemasangan instalasi listrik dan tata letak titik
lampu,/stop kontak serta jenis armatur lampu yang dipakai dikerjakan sesuai
dengan gambar instalasi listrik. Sedangkan sistim pemasangan pipa-pipa listrik
pada pada dinding maupun beton ditanam (sistem inbouw). Khusus untuk instalasi
stop kontak dilengkapi kabel arde (pentanahan) sesuai dengan peraturan yang
berlaku (mencapai dan terendam air tanah).
Pemasangan instalasi listrik berikut penggunaan bahan/komponennya
disesuaikan dengan sistem tegangan lokal 220 Volt. Box Zekering dipasang jenis
MCB merek Praito 1 Group dan pemasukan arus listrik adalah 4 ampere.
Dalam pekerjaan ini, semua pekerjaan pemasangan instalasi listrik telah
disetujui

Pengawas Lapangan, dan pemborong telah menunjuk pihak ketiga

(instalatur) yang telah memiliki izin usaha instalasi listrik atau izin sebagai
instalatur yang masih berlaku dari Perum Listrik Negara (PLN). Dalam hal ini
kontraktor tetap bertanggung jawab penuh atas pekerjaan ini sampai listrik
tersebut berfungsi sebagai mana mestinya.
Pengujian instalasi listrik dilakukan kontraktor pada beban penuh selama 1
x 24 jam secara terus menerus. Semua biaya yang timbul akibat pengujian ini
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Pekerjaan Instalasi listrik dengan rincian ; Saklar tunggal (4 buah) Saklar
ganda (7 buah) Saklar triple (3 buah) Stok kontak + Instalasi (27 buah) Lampu
pijar 40 watt + wayer (4 buah) Lampu downlight (18 buah) Lampu TL 20 watt (23

buah) Box sekering (1 unit) dan Listrik PLN 4 amper (1 unit) dilakukan selama 9
hari.

IX.

PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND

5.1

Pekerjaan Penutup Atap


Selain harus kuat, atap di harapkan tampil rapi dan bagus sehingga tampilan

bangunan secara keseluruhan menarik dan enak di pandang. Oleh karena itu,
pemasangan penutup atap harus dilakukan secara cermat dan rapi agar hasilnya
nampak baik.
a.

Pada pemasangan atap genteng metal, menggunakan paku payung,


sebaiknya di beri ring karet di bagian bawah kepala paku payungnya.
Untuk bagian nok atau rabungnya bisa di gunakan genteng yang di pasang
dengan adukan semen pasir atau bisa juga di gunakan seng pelat yang di
pasang dengan paku payung yang di beri ring karet.

b.

Untuk papan rangka atap harus barkualitas dan bermutu tinggi, di


anjurkan untuk pemasangan kerangka dari kayu meranti atau yang sama
berkualitas.

c.

Bekas paku harus di tutup dengan dempul terlebih dahulu untuk


menghindari dari kebocoran.

d.

Peil / elevasi untuk rangka atap harus di sesuaikan dengan gambar


detail.

e.

Rangka atap terdiri dari gording sebagai rangka pengaku dan


tumpuan kaso dibagian tengah.

f.

Nok sebagai rangka pengaku dan tumpuan kaso dibagian paling


atas ( bubungan )

Rangka atap baja ringan (Zinzalum)

Rabung atap seng Metal (Sakura Roof)

Atap seng Metal

Plat tumpu ( t = 10 mm)

Baut dan mur kuda-kuda Dia. 1/2"

Angkur kuda-kuda Dia.1/2"

Atap merupakan elemen bangunan yang berfungsi sebagai penutup atau


payung bagian atas suatu bangunan, kontruksi atap terdiri dari bagian-bagian
antara lain, atap seng BJLS dan gording,
Atap genteng metal
Gording dengan ukuran 5
Total Pekerjaan atap dilakukan selama 23 hari dengan rincian ; 12 untuk
pekerjaan Baja ringan (365,94 m2) dengan jumlah pekerja 20 orang, 6 hari untuk
pekerjaan Penutup atap seng metal (365,94 m2) dengan jumlah pekerja 20 orang, 2
hari untuk pekerjaan Rabung genteng metal (68 m 2) dengan jumlah pekerja 12
orang, 2 hari untuk pekerjaan Listplank papan2/30 (135,50 m 2) degan jumlah
pekerja 20 orang, dan 1 hari untuk pekerjaan Kayu rangka (6,78 m 2) dengan
jumlah pekerja 3 orang.
5.2 Pekerjaan Plafond
Pemasangan plafond baru boleh dilaksanakan setelah semua peralatan yang
Terdapat di dalam plafond (kabel-kabel, pipa-pipa, ducting-ducting, alat
penggantung dan penguat plafond) siap dan selesai dikerjakan. Sebelum
pelaksanaan, Kontraktor harus mengajukan contoh/sample untuk disetujui oleh
Konsultan Perencana, Pemberi Tugas dan Konsultan Manajemen Pengawas.
Untuk plafond lantai dasar tidak digunakan plafond penutup, tetapi
menggunakan beton expose yang difinish cat tembok.
1. Rangka plafond menggunakan kayu kelas II local , berkualitas baik dan
kering, ukuran
rangka plafond sesuai dengan gambar.
2. Rangka plafond harus kuat sehingga tidak terjadi gelombang pada plafond.
Total Pekerjaan Langit langit / plafond dilakukan selama 15 hari dengan
rincian ; 3 hari untuk pekerjaan Plafond triplek 6 mm dalam dan luar (471,75 m 2)
dengan jumlah pekerja 20 orang, dan 12 hari untuk pekerjaan kayu rangka plafond
luar dan dalam (471,74 m2) dengan jumlah pekerja 20 orang.

X.

PEKERJAAN CAT
Pekerjaan pengecatan dilaksanakan setelah

bidang-bidang yang akan

ditutup dengan dicat telah siap dilaksanakan. Pekerjaan pengecatan dilakukan


lapis demi lapis dengan memperhatikan waktu pengeringan sesuai anjuran pabrik
yang memproduksinya, jenis bahan yang digunakan antara lain untuk keperluan
pengecatan antara lain berupa cat dasar, dempul/plamur, kertas amplas dan cat
penutup serta peralatan pengecatan sesuai dengan kebutuhan.

Syarat-syarat pengecatan

o Pengecatan dinding tembok harus dilakukan menurut proses sebagai berikut


- Pengosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah itu
dilap dengan kain basah hingga bersih.
- Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata. Setelah
betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan kain
kering yang bersih.
- Pengecatan dengan cat tembok emulsi sampai rata minimal 3 (tiga) kali.
- Pekerjaan cat tembok harus menghasilkan warna merata sama dan tidak
terdapat belang-belang atau noda-noda mengelupas.
- Seluruh warna dan merek cat yang dipergunakan ditentukan Pengawas
Lapangan dan Direksi Teknis. Disamping itu pada saat mengecat bagian
yang tinggi, maka harus dipasang tangga pembantu.
o Pengecatan pada kusen kayu harus di meni, plamur, di gosok sampai
halus/rata kemudian di cat sebanyak tiga kali dan cat kayu yang di pakai
adalah merk Avitex Wood Paint atau yang setara dan untuk kayu yang akan
di plitur harus di gosok sampai halus kemudian di plitur.
Untuk pengecatan minyak urutan pekerjaan sebagai berikut :
2 (dua) kali pengerjaan meni kayu/cat dasar
1 (satu) kali lapis pengisi dengan plamur kayu.
Pengahalusan dengan amplas.
Finishing dengan cat minyak/warna sampai rata minimal 2 (dua) kali.

o Pengecatan pada plafond dilakukan maksimal dua kali dan menggunakan


cat yang bermerk Super Avitex atau yang setara. Plafond yang akan di cat
terlebih dahulu harus di bersihkan, dan di plamur, di amplas sampai halus
kemidian baru dicat dengan cat Emulasi.
Total Pekerjaan Pengecatan dilakukan selama 9 hari dengan rincian ; 5 hari
untuk pekerjaan Cat tembok (1130,35 m2) dengan jumlah pekerja 20 orang, 1 hari
untuk pekerjaan cat kozen pintu dan jendela (68,23 m 2) dengan jumlah pekerja 5
orang, 1 hari untuk pekerjaan Cat daun pintu (97,09 m2) dengan jumlah pekerja 8
orang, 1 hari untuk pekerjaan Cat daun jendela dan jalusi (88,55 m 2) dengan
jumlah pekerja 8 orang, dan pekerjaan Cat lisplank (108,40 m 2) dengan jumlah
pekerja 10 orang.

Anda mungkin juga menyukai