PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pembersihan Lapangan
Setelah dilakukan survey kelapangan, maka harus dilakukan pembersihan
2.1
Pekerjaan Tanah
yang disyaratkan di dalam gambar atau setebal 5 cm-10 cm dan dipadatkan dan
penyiraman air. kemudian ditumbuk dengan alat yang sesuai untuk pemadatan.
Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia dan alat bantu yang
diperlukan dalam pelaksaannya.
Alat yang digunakan untuk pekerjaan urugan adalah :
Cangkul, sekop
kereta sorong
Alat Bantu lainnya
2.2
Pekerjaan Pondasi
Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi
a.Kontraktor pelaksana harus mengadakan pengukuran-pengukuran untuk
As pondasi sesuai dengan gambar kontruksi yang telah direncanakan
sebelum pondasi dipasang.
b. Pasir pasang 5 cm diratakan di bawah dasar pondasi sebagai lantai kerja
dan diatasnya dipasang anstamping. Untuk pondasi plat tapak beton
bertulang dan pondasi batu kali/batu belah, terdiri dari batu kali dan pasir
pasang (pasangan batu kosong). Semua lapisan ini juga harus disiram
dengan air di atasnya dan diratakan, sehingga semua pasir akan mengisi
Pemeriksaan
Sebelum lantai dicor, jadi harus dilakukan pemeriksaan yaitu degan
memeriksa semua pasangan pipa-pipa dan lain sebagainya yang harus sudah
terpasang dengan baik sebelum pengecoran dimulai.
Total pekerjaan Tanah dan Pondasi dilakukan selama 20 hari, dengan rincian
;
- Pekerjaan Galian Pondasi (66,30 m3) dan Batu gunung (102,98 m3) dilakukan
selama 8 hari dengan jumlah pekerjan masing-masing 15 orang.
- Pekerjaan Urugan yang terdiri dari ; Urugan kembali (93,34 m3) Urugan pasir
bawah pondasi (6,44 m3) Urugan tanah bawah lantai (34,69 m 3) dan Urugan
pasir bawah lantai (11,25 m3) masing-masing dilakukan 1 hari dengan total 4
hari dengan jumlah pekerja yang berbeda-beda.
- 2 hari untuk pekerjaan Aansttamping (12,88 m3) dengan jumlah pekerja 10, 5
hari untuk pekerjaan pondasi batu gunung (48,78 m 3) dengan jumlah pekerja
25 orang, dan 1 hari untuk lantai cor (15,61 m 3) dengan jumlah pekerja 15
orang.
III. PEKERJAAN BETON BERTULANG
3.1
BAHAN-BAHAN
3.1.1 Air
Air yang digunakan harus bersih dan dapat diminum serta harus
bebas dari segala mecam campuran atau larutan minyak, asam,
basa, garam dan bahan-bahan organis lainnya.
Pasir dan kerikil haruslah bersih dan bebas dari segala macam
bentuk kotoran baik bahan organis maupun Lumpur, tanah, kerang,
garam dan lain-lainnya.
Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras.
Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus untuk semua
mutu beton, kecuali dengan petunjuk dari lembaga pemeriksaan
bahan yang diakui.
agregat kasar adalah agregat dengan besar butir lebih besar dari 5
mm, maka agregat kasar harus menurut syarat-syarat pengawasan
mutu agregat untuk berbagai beton.
berbentuk
Besi beton harus bersih dari segala kotoran, lemak maupun karat
yang lepas. Apabila perlu pengawas berhak meminta kepada
kontraktor pelaksana supaya besi beton tersebut diperiksa
kekuatannya dalam laboratorium yang ditentukan kemudian.
3.2
Pekerjaan Penulangan
a. Tulangan
harus
betul-betul
bebas
dari
acuan/bekisting
dengan
menempati
potongan-potongan kecil yang harus terbuat dari beton rapat air dan
diletakkan antara tulang dengan acuan/ bekisting.
b. Antara tulang-tulang yang lebih dari satu lapis harus dipisahkan satu
sama lain
dengan potongan-potongan besi beton sebagai ganjal.
c.sebelum tulangan dipasang harus dibersihkan dari kotoran serta bahanbahan lain yang mengurangi gaya lekat beton.
d. Tulangan harus dipasang dengan baik hingga sebelum dan selama
pengecoran tidak berubah tempat dan bentuknya.
e.Batang tulangan harus dipasang pada tempatnya sesuai
ditentukan dalam rencana / bestek.
dengan yang
Pekerjaan Bekisting
a. Kayu acuan (bekisting) harus kayu yang bermutu tinggi dan baik
sehingga dapat
dipasang setepat mungkin, harus sesuai dengan sifat pekerjaannya dan
tidak boleh kelihatan bergetar atau lentur selama melaksanakan
pekerjaan tersebut serta harus mudah dibongkar tanpa merusak
kontruksinya.
b. Kayu yang akan dipergunakan untuk stinger harus terdiri dari kayu-kayu
yang
bermutu tinggi dan baik sehingga dapat memberikan jaminan
kekuatannya, antara lain kayu merakti atau kayu seumantok.
c. Bekisting harus terbuat dari bahan-bahan yang tidak mudah meresap air
dan direncanakan sedemikian rupa hingga dapat mudah dilepaskan pada
beton tanpa menyebabkan kerusakan dari beton itu sendiri.
d. Bekisting harus kokoh dan cukup rapat sehingga dapat dicegah
kebocoran adukan-adukan yang dituangkan kedalamnya.
3.4
- 5 hari untuk pekerjaan Pondasi tapak (7,84 m3) dengan jumlah pekerja 35
orang.
- 5 hari untuk pekerjaan Kolom 25 x 25 cm (8,50 m 3) dengan jumlah pekerja 52
orang.
- 4 hari untuk pekerjaan Kolom praktis 15 x 15 cm (3,06 m 3) dengan jumlah
pekerja 30 orang.
- 6 hari untuk pekerjaan Sloof 25 x 35 cm (14,88 m 3) dengan jumlah pekerja 80
orang.
- 3 hari untuk pekerjaan Sloof 15 x 25 cm (1,89 m 3) dengan jumlah pekerja 20
orang.
- 5 hari untuk pekerjaan Balok 25 x 30 cm (6,41 m 3) dengan jumlah pekerja 35
orang.
- 3 hari untuk pekerjaan Balok anak 15 x 25 cm (0,86 m3) dengan jumlah pekerja
11 orang.
- 4 hari untuk pekerjaan Ring balok 15 x 20 cm (4,07 m 3) dengan jumlah pekerja
34 orang.
- 8 hari untuk pekerjaan Plat lantai t = 12 cm (16,83 m 3) dengan jumlah pekerja
80 orang.
-
1 hari untuk pekerjaan cor tangga (1,58 m3) dengan jumlah pekerja 5 orang.
o Jika hasil plesteran menunjukkan hasil yang tidak memuaskan (tidak rata,
tidak tegak lurus, dan adanya pecahan atau retak , keropos), maka bagian
tersebut harus dibongkar untuk diperbaiki sebagaimana mestinya.
o Untuk bidang dinding kedap air/trasram dan lain-lain semua pasangan
dinding dilakukan dengan adukan 1 Pc : 2 Ps sedangkan dinding lainnya
dengan adukan 1 Pc : 4 Ps, khusus plesteran beton bertulang adukan
dilaksanakan dengan campuran 1 Pc : 3 Ps.
o Semua bidang plesteran harus dipelihara kelembabannya selama seminggu
sejak permulaan plesteran. Pekerjaan plesteran baru boleh dilaksankan
setelah pekerjaan penutup atap selesai dipasang dari setelah pipapipa listrik
sudah tertanam dalam dinding yang akan ditutup dengan bahan plesteran.
Total pekerjaan Pasangan dan Plesteran dilakukan selama 29 hari dengan
rincian ; 2 hari untuk pekerjaan Pasangan batu bata 1:2 (24,29 m 2) dengan jumlah
pekerja 5 orang, 8 hari untuk pekerjaan Pasangan batu bata 1:4 (477,48 m 2)
dengan jumlah pekerja 25 orang, 3 hari untuk pekerjaan Pasangan batu bata 1:2
KM/WC (106,82 m2) dengan jumlah pekerja 15 orang, 5 hari untuk pekerjaan
Plesteran 1:2 (262,21 m2) dengan jumlah pekerja 20 orang dan 11 hari untuk
pekerjaan Plesteran 1:4 (868,14 m2) dengan jumlah pekerja 30 orang.
V.
dan kruing /setara) diketam halus, semua kosen, daun pintu, jendela panel dan
jalusi yang telah dipesan telah diperkuat dengan pen dan paku yang cukup,
sehingga tidak ada yang diragukan lagi. Setiap bidang daun pintu dipasang engsel
sebanyak 3 buah dan untuk daun jendela buka dipasang engsel 2 buah, Kunci
pintu dipasang model 2 kali putar dan dipasang setinggi 1 m dari
permukaan.Seluruh bidang daun pintu dan daun jendela juga dilengkapi bahan
pelengkap lainnya seperti hak angin, grendel dan tarikan serta lain-lain sesuai
kebutuhan.. Pekerjaan ini dilakukan selama 8 hari.
Pekerjaan Sanitair
Dalam pelaksanaan pekerjaan sanitair dilakukan dengan ketentuan sebagai
berikut :
o Lingkup pekerjaan ini adalah menyediakan alat-alat sanitair, menyiapkan
tempat-tempat dimana alat-alat tersebut akan dipasang sesuai dengan
gambar rencana.
o Alat-alat
sanitair
dari
bahan
porselint
dan
bahan
lainnya
serta
Septictank.
Dalam pekerjaan ini septitank dipasang sebanyak 3 buah, dan ketentuannya
dipergunakan 3.
- Pipa beton campuran semen, pasir dan kerikil
- Material lain yang tidak disebut disini disesuaikan dengan peraturan
yang ada dan disetujui pengawas lapangan.
3.
Pengujian.
Seluruh sistem pemipaan air kotor harus diuji bila telah selesai seluruh
pemasangan. Kontraktor harus menyediakan peralatan/fasilitas yang diperlukan
untuk pengujian tersebut. Segala cacat dan kekurangan-kekurangannya yang
dijumpai dari hasil pengujian harus diperbaiki kembali dan semua biaya yang
timbul akibat kegagalan pengujian adalah tanggung jawab Kontraktor.
Pekerjaan Sanitasi air dan KM/WC dengan rincian ; kran air (8 buah) klosek
jongkok (4 buah) Pipa PVC 3 (106,20 ml) Pipa 3/4 (79,80 ml) Pemasangan air
dari PDAM (1 unit) Septi tank (1 unit) dilakukan selama 14 hari.
VIII. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
Dalam pekerjaan ini, pemasangan instalasi listrik dan tata letak titik
lampu,/stop kontak serta jenis armatur lampu yang dipakai dikerjakan sesuai
dengan gambar instalasi listrik. Sedangkan sistim pemasangan pipa-pipa listrik
pada pada dinding maupun beton ditanam (sistem inbouw). Khusus untuk instalasi
stop kontak dilengkapi kabel arde (pentanahan) sesuai dengan peraturan yang
berlaku (mencapai dan terendam air tanah).
Pemasangan instalasi listrik berikut penggunaan bahan/komponennya
disesuaikan dengan sistem tegangan lokal 220 Volt. Box Zekering dipasang jenis
MCB merek Praito 1 Group dan pemasukan arus listrik adalah 4 ampere.
Dalam pekerjaan ini, semua pekerjaan pemasangan instalasi listrik telah
disetujui
(instalatur) yang telah memiliki izin usaha instalasi listrik atau izin sebagai
instalatur yang masih berlaku dari Perum Listrik Negara (PLN). Dalam hal ini
kontraktor tetap bertanggung jawab penuh atas pekerjaan ini sampai listrik
tersebut berfungsi sebagai mana mestinya.
Pengujian instalasi listrik dilakukan kontraktor pada beban penuh selama 1
x 24 jam secara terus menerus. Semua biaya yang timbul akibat pengujian ini
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Pekerjaan Instalasi listrik dengan rincian ; Saklar tunggal (4 buah) Saklar
ganda (7 buah) Saklar triple (3 buah) Stok kontak + Instalasi (27 buah) Lampu
pijar 40 watt + wayer (4 buah) Lampu downlight (18 buah) Lampu TL 20 watt (23
buah) Box sekering (1 unit) dan Listrik PLN 4 amper (1 unit) dilakukan selama 9
hari.
IX.
5.1
bangunan secara keseluruhan menarik dan enak di pandang. Oleh karena itu,
pemasangan penutup atap harus dilakukan secara cermat dan rapi agar hasilnya
nampak baik.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
X.
PEKERJAAN CAT
Pekerjaan pengecatan dilaksanakan setelah
Syarat-syarat pengecatan