Anda di halaman 1dari 9

Kasus Nomer 5

Seorang pasien perempuan, berusia 25 tahun

dibawa ke UGD Puskesmas setelah

mengalami perdarahan pervaginan setelah persalinan di dukun 1 jam yang lalu. Hasil
pemeriksaan fisik : pasien dalam keadaan pingsan, pucat, dan darah menetes dari
pakaian yang dikenakan. Hasil pemeriksaan tanda vital : TD 80/60 mmHg, Nadi 120
kali/menit, sangat lemah, reguler, RR 30 kali/menit, suhu 36,5 C. hasil pemeriksaan
inspekulo tampak ruptur perineum derajat 2. Setelah itu dilakukan pemeriksaan penunjang
cito dan hasilnya Hb 8 mg/dl.
A. Daftar masalah
1. Perdarahan Pervaginam
2. Pingsan
3. Pucat
4. Darah menetes dari pakaian yang dikenakan
5. TD 80/60 mmHg
6. Nafi 120 x/menit
7. Sangat lemah
8. RR 30x/menit
9. Inspekulo tampak ruptur perineum derajat 2

B. Diagnosa
1. Laserasi Jalan Lahir
2. Atonia Uteri

C. Tujuan Terapi
1. Menjaga kestabilan hemodinamika sehingga tekanan darah dapat naik
2. Melakukan Ligasi
3. Mengurangi perdarahan post partum
4. Mencegah infeksi

D. Golongan Obat untuk Terapi berdasarkan Tujuan terapi


a. Untuk kestabilan hemodinamika memberikan terapi cairan, sehingga dapat menstabilkan
tekanan darah tapi juga sekaligus menstabilkan keadaan umum pasien.
Golongan terapi cairan
1. Kristaloid
2. Koloid
b. Melakukan ligasi dengan cara menjahit daerah perinium
c. Untuk mengurangi perdarahan dapat dilakukan dengan terapi farmakologi dan terapi non
farmakologi.
Jika kondisi pasien perdarahan yang terjadi karena atonia dapat dilakukan tindakan
nonfaramkologi berupa,
Kompresi bimanual eksternal ataupun internal atau kompresi aorta abdominalis
Jika mengunakan obat dapat dipilih obat golongan
1. Uterotonika

Ergometrin

Analog prostaglandin

Derivat pituitary-Oksitosin

2. Vitamin K
3. Heparin
d. Mencegah terjadinya infeksi sekunder akibat perdarahan postpartum dilakukan dengan
golongan antibiotik sebagai berikut
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Antibiotik Beta Laktam (Penisilin dan Sefalosporin)


Kuinolon
Teterasiklin
Golongan sulfonamid dan trimetropin
Aminoglikosida
Makrolid
Kloramfenikol

E. Golongan Obat Terpilih

Terapi Cairan

Distribusi
Jenis larutan
ICS

ECS
1000 cc

250 cc

333 cc

667 cc

167 cc

500 cc

500 cc

125 cc

D5W

667 cc

333 cc

83 cc

NS 3 %

0 cc

1000 cc

250 cc

RL

100 cc

900 cc

250 cc

0 cc

1000 cc

1000 cc

(+/-

DS)
NS(+/DS)
1/4NS(+/-

Kristaloid
(Skor 80)

Koloid
(20)

Kelemahan

Tersedia
dimana-mana,
murah, tidak
ada
resiko
anafilaksis,
mirip cairan
fisiologis
tubuh(RL dan
NS 0,9 %).
Bisa
mengekspansi
volume
plasma dengan
cepat.

Lebih singkat
masa kerja
dan
efek
oksigenasi
tidak sebaik
koloid

Masa
kerja
lebih panjang,
tidak
mempengaruhi
cairan
intertisial,
oksigenasi
jaringan lebih
baik.

Harga mahal,
ada
kemungkinan
terjadi
anafilaksis,
ada
kemungkinan
terjadi
koagulopathi

IVS

0 cc

NS

Kelebihan

DS)

Pilihan obat terpilih adalah Kristaloid karena bisa mengekspansi volume plasma dengan cepat
dan tidak ada kemungkinan terjadi anafilaksis.

F. Penilaian Golongan Obat untuk Menghentikan Perdarahan

Jenis obat

Cara Kerja

Indikasi

Keamanan
dan
kontraindikas
i

Ketersediaan

Uterotonika

Meningkatkan
kontraksi
uterus
dan
kontraksi
pembuluh
darah
sehingga tidak
terjadi
akumulasi
perdarahan.

Perdarahan
post partum
primer,
persalinan
preterm

Hipertonika,
makrosomia
dan
Cephalopelvic
rasio rendah.

Ketersediaan
terserdia
secara luas

90

Vitamin K

Meningkatkan Perdarahan
fungsi
Co
factor
XII,
sehingga
meningkatkan
fungsi
pembekuan
darah

Pengunaan
warfarin

Tersedian
luas

80

Golongan obat yang terpilih adalah Uterotonika

Skor

Nama

Penisilin

Beta laktam
Sefalosporin

Mekanisme
Kerja
Menghambat sintesis dinding
sel
Aktivitas
Bakterial

Gram positif
dan
gram
negatif
Bakteriostatik
dan
bakteriosidal

Gram positif
dan
gram
negatif.
Bakteriostatik
dan
bakteriosidal

Pengunaan
Klinis/
kecocokan

Penentasi ke
jaringan
mata, prostat,
dan susunan
saraf
pusat
buruk

Penentrasi ke
jaringan
umumnya
lebih
baik
dan spektrum
dan
lebih
stabil
dibanding
penisilin

Keamanan

Aman

Aman

Ketersediaan Tersedia

Generasi

SulfonamidAminoglikosida Makrolida Kloramfenikol


trimetropin
Menganggu Menyeka Menghambat Gangguan
Gangguan Menghambat
penyerapan t sintesis dihidropteroat sintesis protein sintesis
sintesis
ion-ion dan DNA
sintase
dan
protein
Protein
aktivitas
bakteri
produksi folat
ion logam
divalen
Gram
Gram
Gram positif Bakteri enterik Gram
Gram positif
positif dan positif
dan
gram gram negatif
positif
dan
gram
gram
dan gram negatif
Bakterisid
dan gram negatif.
negatif.
negatif.
Bakteri statik belum pasti
negatif
Bakteri statik
Bakteri
Bakteri
Bakteri
statik
sidal dan
sidal dan
statik
statik
Kecocokan Distribusi Dapat mudah Senyawa polar Bisa
Penentrasi
gram
luas
diserap
tidak
mudah digunakan mata
dan
positif dan dalam
diberbagai
memasuki sel. pada
aques humor
gram
cairan
jaringan,
Sulit masuk ke bagian
spektrum luas
negatif bisa tubuh dan efektif untuk dalam
saraf mata,
digunakan
jaringan
konjungtivitis pusat dan mata
asalkan
bakterial
organisme
dengan
tidak
pengunaan
resisten
topikal, hati
hati resistensi
Tidak aman Tidak
aman
Aman
aman
Tidak aman
aman(<
18 tahun
dapat
meluakai
kartilago
yang
tumbuh
Ada
Ada
ada
ada
ada
ada
Tetrasiklin

Kuinolon

dan
2
tersedia. Dan
pada
gonorrhea
yang
digunakan
generasi ke 3
Skoring

90

70

Golongan Obat terpilih adalah Penisilin

60

70

Golongan Obat Terpilih dari Golongan


1. Uterotonika

Jenis Obat
Oksitosin

Analog
Prostaglandin

Preparat ergot

Cara Kerja
Analog
oksitosin tubuh
manusia yang
berkerja
merangsang
kontraksi uterus

Indikasi
Perdarahan
post
partum
primer,
persalinan
preterm,
induksi
persalinan
Cara
kerja Perdarahan
meningkatkan
post
partum
release
primer,
postaglandin
persalinan
pada pembuluh preterm,
darah
uterus induksi
sehingga
persalinan
menyebabkan
konstriksi
pembuluh darah
lokal
Obat ini bekerja Pencegahan
pada
uterus dan pengobatan
menimbulkan
perdarahan
kontraksi yang sesudah
kuat
yang melahirkan
efeknya lebih atau keguguran
lama dari yang karena uterus
ditimbulkan
atoni
atau
oleh oksitosin
subinvolusi
(uterus
tetap
besar,
tidak
kembali
ke
ukuran semula)

Obat yang terpilih adalah Oksitosin.

Kontraindikasi Skor
Tidak ada kon- 90
traindikasi
pada
post
partum

Tidak ada kon- 80


traindikasi
pada
post
partum, dapat
meyebabkan
mengigil dan
peningkatan
suhu

Memiliki
80
riwayat
hipertensi,
retensi
plasenta,
preeklamsia
dan eklamsia.
Efek samping:
mual muntah
dan hipertensi

Golongan Antibiotik yang dapat diberikan untuk pasien

Jenis Obat
Benzil penisilin

Spektrum
Spektrum sempit

Indikasi
Golongan kokus,
profilaksis pada
penyakit tertentu
sufilis
dan
gonorea
Terutama
pada
metisilin resisten
Stafilokokus
aureus
Infeksi
stafilokokkus dan
gram negatif

Cloksasilin

Spektrum
lebih
baik
daripada
benzil penisilin

Asam klavulanat

Lebih
tahan
terhadap
beta
laktam
dibandingkan
Cloksasilin
Lebih
luas Infeksi E. Coli, H.
spektrumnya
Influenza,
Pruteus.
Tidak
efektif
pada
klebsiela,
pseudomonas dan
enterokokkus.
Khasit terhadap
gram positif lebih
ringan daripada
benzetil penisilin
Sama
Infeksi E. Coli, H.
spektrumnya
Influenza,
namun
Pruteus.
Tidak
reabsorpsinya
efektif
pada
lebih baik
klebsiela,
pseudomonas dan
enterokokkus.
Khasit terhadap
gram positif lebih
ringan daripada
benzetil penisilin

Ampisilin

Amoksisilin

Obat yang dipilih adalah amoksisilin

Efek samping

Skor
70

Hipersensitivitas
dan ensefalopati
Hipersensitivitas
dan ensefalopati

60

Mual muntah

75

Gangguan
80
lambung usus dan
reaksi alergi

Efek
samping 90
lebih
minimal
dibandingkan
daripada ampisilin

G. Dosis Obat yang Diberikan


Cairan yang diberikan Riger laktat dengan 40 tetes di guyur
Oksitosin 10 IU dalam 1 menit jika tidak didapatkan kontraksi diulang kembali dalam 15 menit
sebesar 10 IU semuanya diberikan IM.
Amoksisilin diberikan per IV 1 gram per 6 jam selama 3 hari.

H. Resep Obat

R/

Infus RL kolf No. V


Abbocath 16 G
No. II
Infus Set
No. I
S. i. m. m

R/

Inj. Santocyn amp. No.II


S. i. m. m.

R/

Inj. Amoksisilin 1gr No. XII


S. i. m. m

Anda mungkin juga menyukai