(Studi Kasus Kontrol Pasien Rawat Inap RSUP dr. Mohammad Hoesin
Palembang Periode 01 Januari 2013 sampai 31 Desember 2013)
Ferry Krisnamurti1, Rizal Sanif2, Erial Bahar3
1. Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
2. Departemen Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
3. Bagian Ilmu Anatomi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
Jl. dr. Mohammad Ali Komplek RSMH Palembang Km. 3,5, Palembang, 30126, Indonesia
E-mail: ferry.krisnamurti@gmail.com
Abstrak
Salah satu penyebab kematian ibu adalah perdarahan obstetris, terutama perdarahan postpartum. Angka kejadian
perdarahan postpartum di RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang meningkat pada beberapa tahun terakhir. Salah satu
faktor risiko perdarahan postpartum adalah usia ibu. Ibu dengan usia risiko tinggi (<20 tahun dan >35 tahun) berisiko
untuk mengalami atonia uteri, sehingga menimbulkan perdarahan postpartum. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara usia ibu dan perdarahan postpartum di RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang.
Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol. Data diambil dari rekam medik di Instalasi Rekam Medik RSUP dr.
Mohammad Hoesin Palembang periode 1 Januari 2013 sampai 31 Desember 2013. Populasi kasus pada penelitian ini
adalah seluruh pasien perdarahan postpartum di RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang pada tahun 2013 yang
berjumlah 112 pasien. Populasi kontrol adalah pasien yang tidak mengalami perdarahan postpartum dengan matching
kategori jumlah paritas. Sampel diambil bila memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil yang diperoleh dianalisis
menggunakan uji Chi-Square dan uji regresi logistik. Usia ibu risiko tinggi pada populasi kasus lebih banyak daripada
populasi kontrol dan terdapat hubungan bermakna antara usia ibu dan perdarahan postpartum (p=0,016) dengan
OR=2,503. Pada penelitian ini tidak ditemukan hubungan bermakna antara berat badan lahir, jarak antarkelahiran,
gemeli, riwayat perdarahan postpartum dan perdarahan postpartum. Dari analisis statistik penelitian ini hanya usia ibu
dan jarak antarkelahiran yang berhubungan dengan perdarahan postpartum. Usia ibu memiliki OR adj 3,266 setelah
dikontrol jarak antarkelahiran. Usia ibu risiko tinggi mempunyai peluang 2,503 kali untuk terjadinya perdarahan
postpartum dibandingkan usia ibu risiko rendah.
Kata Kunci: usia ibu, perdarahan postpartum, kasus kontrol
Abstract
The Association between Maternal Age and Postpartum Hemorrhage (A Case Control Study of Inpatient at
RSUP dr.Mohammad Hoesin Palembang on January 1 st until December 31st 2013). One of the causes of maternal
mortality is obstetric hemorrhage, especially postpartum hemorrhage. The incidence of postpartum hemorrhage
increases in the recent years at RSUP dr. Mohamamad Hoesin Palembang. One of the risk factors of postpartum
hemorrhage is maternal age. High-risk maternal age (<20 and >35 years old) could cause atonia uteri, leading to
postpartum hemorrhage. Therefore, the aim of this study was to determine the association between maternal age and
postpartum hemorrhage at RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang. This study was a case control study. Data was
taken from the medical records in the Medical Record Installation at RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang period
January 1st 2013-December 31st 2013. Case population in this study was all patients with postpartum hemorrhage at
RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang on 2013 with a total of 112 patients. Control population was the patients
without postpartum hemorrhage by matching the parity. Samples who passed the criteria of inclusion and exclusion
were included. Results were analyzed using Chi-Square and logistic regression test. High-risk maternal age on case
population was higher than control population and there was a significant association between maternal age and
postpartum hemorrhage (p=0,016;OR=2,503). There were no association between infant weight, delivery interval,
gemeli, history of postpartum hemorrhage and postpartum hemorrhage. Maternal age and delivery interval were
associated with postpartum hemorrhage from the statistical analysis. ORadj of maternal age was 3,266 after being
controlled by delivery interval. Postpartum hemorrhage is 2,503 times higher for mothers with high-risk maternal age
compared to those with low-risk maternal age.
postpartum
n
89
Persentase (%)
88,12
postpartum
12
11,88
101
100
Persentase (%)
4
1
3,96
0,99
34
23
33,67
22,77
27
2
1
1
26,73
1,98
0,99
0,99
1,98
0,99
0,99
3,96
101
100
n
29
Kasus
%
67,4
Kontrol
n
%
14
32,6
Jumlah
n
%
43
100
72
45,3
87
54,7
159
100
101
50
101
50
202
100
Kasus
%
5
71,4
n
Kontrol
n
%
2
28,6
Jumlah
n
%
7
100
BBL <4000
gram
Jumlah
96
49,2
99
50,8
195
100
101
50
101
50
202
100
n
12
Kasus
%
63,2
Kontrol
n
%
7
36,8
Jumlah
n
%
19
100
51
47,7
56
52,3
107
100
63
50
63
50
126
100
Distribusi Gemeli
Dalam penelitian ini hanya didapatkan 1 (100%) sampel
gemeli pada populasi kontrol sedangkan pada populasi
kasus tidak dijumpai sampel gemeli (0%).Distribusi
gemeli pada kelompok kasus dan kontrol dapat dilihat
pada Tabel 6 berikut:
Tabel 6. Distribusi Sampel Berdasarkan Kategori Gemeli
Gemeli
Gemeli
Tidak gemeli
Jumlah
Kasus
%
0
0
101 50,2
101 50
n
Kontrol
n
%
1
100
100 49,8
101 50
Jumlah
n
%
1
100
201 100
202 100
Riwayat
Perdarahan
Postpartum
Riwayat
perdarahan
postpartum +
Riwayat
perdarahan
postpartum Jumlah
Kasus
%
Kontrol
n
%
Jumlah
n
%
100
100
99
49,5
101
50,5
200
100
101
50
101
50
202
100
Persentase (%)
11
20
34
28
93
11,8
21,5
36,6
30,1
100
n
15
72
3
90
Persentase
(%)
16,7
80,0
3,3
100
Analisis Bivariat
Hubungan antara Usia dan Perdarahan Postpartum
Setelah analisis diperoleh nilai p=0,016, yang berarti
ada hubungan antara usia dan perdarahan postpartum
pada ibu melahirkan di RSUP dr. Mohammad Hoesin
Palembang tahun 2013. Secara statistik diperoleh nilai
OR=2,503 yang berarti ibu bersalin dengan usia <20
tahun dan >35 tahun mempunyai peluang 2,503 kali
Kasus
n
%
Kontrol
n
%
Jumlah
n
%
29
14
43
67,4
72
45,3
101
50
87
32,6
159
100
101
50
202
0,016
2,503 (1,230-5,092)
100
54,7
100
Badan
Lahir
dan
n
5
Kasus
%
71,4
96
49,2
101
50
Kontrol
n
%
2
28,6
195
100
101
50
202
0,445
2,578 (0,688-5,150)
100
99
50,8
Jumlah
n
%
7
100
Antarkelahiran
n
12
Kasus
%
63,2
Kontrol
n
%
7
36,8
Jumlah
n
%
19
100
51
47,7
56
52,3
107
100
63
50
63
50
126
100
0,319
1,882 (0,688-5,150)
Hubungan antara
Postpartum
Gemeli
dan
Perdarahan
Kasus
n
%
0
0
101 50,2
101 50
Kontrol
n
%
1
100
100 49,8
101
50
1,000
Jumlah
n
%
1
100
201 100
202 100
Kasus
Kontrol
n
%
Jumlah
n
%
100
100
49,5
101
50,5
200
100
99
101
50
101
50
0,498
202
100
Analisis Multivariat
Berdasarkan analisis multivariat didapatkan 2 variabel
yang berhubungan terhadap timbulnya perdarahan
postpartum, yaitu usia dan jarak antarkelahiran.
Sehingga dapat dijelaskan bahwa ibu dengan usia risiko
tinggi (<20 tahun dan >35 tahun) mempunyai risiko
mengalami perdarahan postpartum 3,266 kali lebih
besar dibandingkan dengan ibu dengan usia risiko
rendah (20-35 tahun) setelah dikontrol variabel jarak
antarkelahiran. Model akhir uji regresi logistik dapat
dilihat pada tabel 14 berikut:
Tabel 14. Model Akhir Uji Regresi Logistik
Variabel
Usia
1,184
Jarak
0,681
antarkelahiran
Constant
-3,377
Sig
Exp(B)
/
(ORadj)
0,011
0,195
3,266
1,975
95% C.I.
forEXP(B)
Lowe
Uppe
r
r
1,304
8,178
0,705
5,533
4. Pembahasan
Etiologi Perdarahan Postpartum
Dalam penelitian ini penyebab utama perdarahan
postpartum di RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang
tahun 2013 adalah retensio plasenta yaitu sebesar
33,67%, diikuti laserasi jalan lahir 26,73%, sisa plasenta
22,77%, atonia uteri 3,96%, dan lain-lain.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
di Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi Medan, yang
menemukan bahwa penyebab utama perdarahan
Badan
Lahir
dan
pasti.
Ketiga
sampel
yang
diambil
tidak
menggambarkan populasi secara keseluruhan. Terakhir
kemungkinan distribusi karakteristik sampel tidak
merata pada populasi kasus maupun kontrol. Contoh
bisa saja suatu sampel memiliki usia risiko tinggi,
namun pada sampel yang sama jarak antar kelahiran dan
berat bayi lahirnya normal, begitu juga sebaliknya.
Hubungan antara Jarak
Perdarahan Postpartum
Antarkelahiran
dan
Gemeli
dan
Perdarahan
5. Simpulan
Berdasarkan penelitian dengan metode kasus kontrol
yang dilakukan di RSUD dr. Mohammad Hoesin
Palembang tahun 2013, dapat disimpulkanbahwa kasus
perdarahan postpartum primer lebih banyak daripada
kasus perdarahan postpartum sekunder. Etiologi
terbanyak kasus perdarahan postpartum adalah retensio
plasenta (33,67%).Distribusi usia risiko tinggi (<20
tahun dan >35 tahun) pada populasi kasus terdapat 29
(67,4%) sampel dibanding pada populasi kontrol
sebanyak 14 (32,6%) sampel. Sedangkan usia risiko
rendah (20-35 tahun) pada populasi kasus terdapat 72
(45,3%) sampel dibanding pada populasi kontrol
sebanyak 87 (54,7%) sampel.Ada hubungan antara usia
ibu risiko tinggi dan perdarahan postpartum dengan
kecenderungan 2,503 kali untuk terjadinya perdarahan
postpartum dibanding usia ibu risiko rendah.Variabel
jarak antarkelahiran, berat badan lahir, gemeli, dan
riwayat perdarahan postpartum tidak memiliki
hubungan
bermakna
terhadap
perdarahan
postpartum.Ibu dengan usia risiko tinggi (<20 tahun dan
>35 tahun) memiliki risiko mengalami perdarahan
postpartum 3,266 kali lebih besar dibandingkan dengan
Daftar Acuan
1.