Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banda Aceh adalah salah satu kota sekaligus ibu Kota propinsi Aceh
merupakan pusat pemerintahan, perdagangan dan jasa serta pusat pendidikan.
Letak yang strategis di ujung pulau Sumatera dan menjadi pintu masuk dari
Selat Malaka menjadikan Banda Aceh sebagai kota yang penting di Nusantara,
Kota Banda Aceh telah berusia 810 tahun sejak berdiri resmi sebagai kota pada
1 ramadhan 601 H (22 April 1205 M), bertepatan dengan dibangunnya istana
kerajaan Aceh oleh Sultan Johansyah. Pada mulanya kota tersebut berada di
Gampong Pande dan Gampong Jawa sekarang ini. Kota Banda Aceh yang
memiliki luas wilayah 61,36 km2 dan jumlah penduduk 249.282 jiwa pada tahun
2013.
Wakikota dan wakil Walikota terpilih (2012 S/D 2017). mempunyai visi dan
misi sebagai berikut :
Visi :
Banda Aceh Model Kota Madani
Misi
1. Meningkatkan Kualitas Pengamalan Agama Menuju Pelaksanaan Syariat
Islam Secara Kaffah
2. Memperkuat Tata Kelola Pemerintah Yang Baik
3. Memperkuat Ekonomi Kerakyatan
4. Menumbuhkan Masyarakat Yang Berintelektualitas Sehat Dan Sejahtera
5. Melanjutkan Pembangunan Infrastruktur Pariwisata Yang Islami
6. Meningkatkan Partisipasi Perempuan Dalam Ranah Publik Dan Perlindungan
Anak
1

7. Meningkatkan Peran Generasi Muda Sebagai Kekuatan Pembangunan Kota


Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika kota Banda Aceh
melaksanakan misi Walikota dan Wakil Walikota terpilih pada poin 5 (lima),
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Banda Aceh dibentuk
berdasarkan Qanun Kota Banda Aceh Nomor 2 Tahun 2008 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kota Banda Aceh merupakan integrasi dari 3 (tiga) Dinas dan/atau Unit
Kerja/Komponen Kerja lainnya yang berada dilingkungan Pemerintah Kota
Banda Aceh, yaitu Dinas Perhubungan, Dinas Informasi, Komunikasi dan
Pengolahan Data Elektronik (PDE) dan Badan Pengelolaan Perparkiran..
Tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika sebagaimana diatur dalam Perturan Walikota (Perwal) Nomor 25
Tahun 2009 adalah mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan
daerah di bidang perhubungan, komunikasi dan informatika,
Dinas Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Banda Aceh
terdiri dari 1(satu) sekretariat dan 5(lima) bidang yaitu :
1.

Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ);

2.

Bidang Lalu Lintas Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (LLASDP);

3.

Bidang Pengembangan Sistem Informasi (PSI);

4.

Bidang Komunikasi dan Telekomunikasi (Komtel);

5.

Bidang Perparkiran;
Project Leader menjabat sebagai Kepala Bidang Komunikasi dan
Telekomunikasi berdasarkan Peraturan Walikota Momor 25 Tahun 2009 pada
Bagian ketujuh pasal 17 Kepala Bidang Komunikasi dan Telekomunikasi
mempunyai tugas di bidang sarana komunikasi dan diseminasi informasi,
kelembagaan dan komunikasi sosial serta Pos dan telekomunikasi dengan
rincian tugas pada pasal 18 sebagai beriut :
2

a.

Penyusunan rencana kerja dan petunjuk teknis dibidang Komunikasi dan


Telekomunikasi;

b.

Pelaksanaan rencana kerja dan petunjuk teknis di bidang komunikasi dan


telekomunikasi

c.

Pembinaan teknis di bidang perhubungan, komunikasi dan informatika;

d.

Pelaksanaan pembinaan dan pelayanan informasi publik;

e.

Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain


di bidang komunikasi dan telekomunikasi;

f.

Pelaksanaan pengawasan dan pengendlian di bidang perhubungan,


komunikasi dan informatika;

g.

Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan

h.

Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
Bidang Komunikasi dan Telekomunikasi membawahi tiga seksi yaitu :

a. Seksi Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi;


b. Seksi Kelembagaan Komunikasi Sosial;
c. Seksi Pos dan telekomunikasi.
d. Digitasi dan Pengendalian Menara telekomunikasi ini merupakan untuk
mewujudkan visi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Banda
Aceh yaitu memberikan layanan transportasi dan komunikasi yang handal dan
akurat berbasis informasi dan teknologi
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Banda Aceh
sampai dengan per mai 2015 belum memiliki Data base hardcopy tentang
persebaran menara telekomuniasi yang, penyimpanan data/informasi

dilakukan

menggunakan Microsoft Office Excell sehingga berpeluang terjadinya kesalahan


bahkan kehilangan data karena keamanan yang kurang terjamin maka. Salah satu
Leading sektor Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Banda Aceh
adalah pengendalian dan pengawasan pembangunan menara telekomuniasi
namun sampai dengan saat ini belum ada produk hukum sebagai petunjuk dalam
pengendalaian penyelenggaraan pembangunan telekomuniasi tersebut dan masih
3

mengacu pada Qanun Izin Mendirikan Bangungan secara umum, maka perlu
dibangun suatu sistem informasi manajemen dalam bentuk informasi geografis
mengenai data base softcopy tentang persebaran menara telekominikasi dalam
Wilayah Kota Banda Aceh.
Proyek Leader memilih judul sebagai proyek perubahan adalah Digitasi
dan Pengendalian Menara telekomunikasi di Banda Aceh untuk mewujudkan
visi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Banda Aceh yaitu
memberikan layanan transportasi dan komunikasi yang handal dan akurat
berbasis informasi dan teknologi

B. Area Proyek Perubahan


Dalam penyusunan proyek perubahan ini, yang menjadi area proyek perubahan
adalah di wilayah Kota Banda Aceh pada lingkungan Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informasi Kota Banda Aceh terutama Bidang Komunikasi dan
Informatika, Fokus proyek perubahan yaitu pendataan menara telekomunikasi
dengan menggunakan digitasi pada google earth dan regulasi pengendalian
menara telekomunikasi tersebut dengan merancang Peraturan Walikota tentang
Penyelenggaraan Menara telekomunikasi di Kota Banda Aceh serta Peraturan
Walikota tentang Pelaksanaan Qanun Nomor 2 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pengelolaan Retribusi Menara Telekomunikasi
.
Pokok

permasalahannya

yaitu

data

base

persebaran

menara

telekomunikasi yang tersedia pada Dinas Perhubungan, Kumunikasi dan


Informatika Kota Banda Aceh masih dalam bentuk hardcopy dan sampai dengan
saat ini bulum ada regulasi baik qanun maupun Peraturan Walikotal Kota Banda
Aceh yang mengatur tentang pengendalaian menara telekomunikasi tersebut,
maka

proyek

leader

merancang

sistem

informasi

manajemen

dengan

menggunakan geografis pemetaan tower BTS ((Base Transceiver Station)


dengan Google Earth menggunakan digitasi peta yaitu lokasi tower BTS dengan
informasi

yang

disajikan

meliputi

titik

koordinat

nama

dan

alamat

vendor/provider. Hasil yang diharapkan yaitu dengan dibuatnya sistem informasi


4

geografis mengenai lokasi tower BTS ini dapat memudahkan Pengendalaian


penyelenggaraan

Pembangunan

Menara

Telekomunikasi,

dan

dapat

dimanfaatkan untuk pengelolaan retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi


serta sebagai data base untuk penetapan Objek Pajak dan Bangunan Menara
Telekomunikasi
C. TUJUAN DAN MANFAAT PROYEK PERUBAHAN
1. Tujuan
Jangka Pendek (sampai dengan selesai Diklat PIM III)

Identifikasi data base menara telekomunikasi serta melakukan koordinasi


dengan stakeholders.

Finalisasi data Base hardcopy menara telekomunikasi hasil koordinasi


dengan stakeholders.

Melakukan survay lapangan dan penempatan titik koordinat pada google


earth degan menggunakan GPS (Global Positioning System)

Finalisasi Digitasi data base softcopy menara telekomunikasi.

Menyusun Draf Perwal Walikota tentang Penyelenggaraan menara


Telekomunikasi dan Draf Perwal Walikota tentang Pedoman Pelaksanaan
Qanun Nomor 2 Tahun 2014 tentang Rertribusi Pengendalian Menara
Telekomunikasi

Melakukan diskusi kelompok /FGD (Focus Group Discussion).

Persetujuan oleh Kepala Dinas.

Jangka Menengah (pasca Diklat PIM III hingga akhir Tahun 2015)

Penyempurnaan draf Perwal Walikota tentang Penyelenggaraan menara


Telekomunikasi dan draf Perwal Walikota tentang Pedoman Pelaksanaan
Qanun Nomor 2 Tahun 2014 tentang Rertribusi Pengendalian Menara
Telekomunikasi

hingga

terwujudnya,

Peraturan

Walikota

tentang

Penyelenggaraan Menara telekomunikasi di Kota Banda Aceh, dan


Peraturan Walikota tentang pedoman Pelaksanaan Qanun Nomor 2 Tahun
2014 tentang Pengendalian Retribusi Menara Telekomunikasi.
5

Sosialisasi Peraturan Walikota tentang Pelaksanaan Qanun Nomor 2


Tahun 2014 Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi

monitoring dan evaluasi Pelaksanaan;

Jangka Panjang

tersedianya Data Base menara telekomunikasi secara sistem informasi


manajemen dalam bentuk geografis pemetaan tower BTS ((Base
Transceiver Station) dengan Google Earth menggunakan digitasi peta yaitu
lokasi tower BTS dengan informasi yang disajikan meliputi titik koordinat
nama dan alamat vendor/provider.

Implementasi Peraturan Walikota tentang Penyelenggaraan Menara


telekomunikasi di Kota Banda Aceh, dan Peraturan Walikota tentang
Pedoman Pelaksanaan Qanun Nomor 2 Tahun 2014 tentang Retribusi
pengendalian Menara Telekomunikasi.

2. Manfaat.
Manfaat yang diharapkan dari proyek perubahan ini terwujudnya data
bese softcopy melalaui digitasi persebaran

menara telekomuniksi yang

akurat sesuai dengan titik koordinat, alamat serta provider/operator


penyelenggara menara telekomunikasi, dan dapat dimanfaatkan oleh
stakeholders lainnya.
Tersedianya

Perwal

Walikota

yang

mengatur

tentang

Penyelenggaraan menara Telekomunikasi dan Perwal Walikota tentang


Pedoman Pelaksanaan Qanun Nomor 2 Tahun 2014 tentang Rertribusi
Pengendalian Menara Telekomunikasi.
Dapat

dimanfaatkan

oleh

stakeholders lainnya

seperti

dinas

Pekerjaan umum sebagai acuan dalam penerbitan Izin mendirikan Bangunan,


Dinas Pendapatan dan Aset Daerah Kota Banda Aceh sebagai Data Base
untuk penetapan Pajak Bumi Bangunan.

D. RUANG LINGKUP PROYEK PERUBAHAN


Kegiatan-kegiatan penting yang akan dilakukan sesuai dengan tujuan
proyek perubahan adalah:
1. Melakukan rapat internal dengan pokja dan Kepala Dinas;
2. Melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan stakeholders;
3. Melakukan identifikasi data base hardcopy;
4. Melakukan finalisasi data base hardcopy;
5. Melakukan survai lapangan;
6. Melakukan finalisasi digitasi data base softcopy menara telekomunikasi.;
7. Merancang draf Peraturan Walikota tentang Penyelenggaraan Menara
Telekomunikasi dan Pedoman Pelaksanaan Qanun Nomor 2 Tahun 2014
tentang Rertribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi;
8. Rapat/FGD
9. Persetujuan Kepala Dinas
10. Penyempurnaan Draf menjadi Perwal Banda Aceh tentang Penyelenggaraan
Menara Telekomunikasi dan Pedoman Pelaksanaan Qanun Nomor 2 Tahun
2014 tentang Rertribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi .
11. Sosialiasi pelaksanaan Qanun Nomor 2 Tahun 2014 tentang Rertribusi
Pengendalian Menara Telekomunikasi .
12. Monitoring dan evaluasi
13. Implementasi Perwal Banda Aceh tentang Penyelenggaraan Menara
Telekomunikasi dan Qanun Nomor 2 Tahun 2014 tentang Rertribusi.
E. KRITERIA KEBERHASILAN
Untuk menilai tingkat keberhasilan dari proposal proyek perubahan ini ada
3 (tiga) indikator yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur dan alat kontrol, yaitu:

Tersedianya Sistem Informasi Manajeman (SIM) penyebaran menara


telekomunikasi dengan geografis pemetaan tower BTS (Base Transceiver
Station) kedalam

Google Earth menggunakan digitasi peta yaitu lokasi

tower BTS dengan informasi yang disajikan meliputi titik koordinat nama dan
alamat vendor/provider.

Terbitnya Peraturan Walikota Banda Aceh tentang Penyelenggaraan Menara

telekomunikasi di Kota Banda Aceh.


Terbitnya Peraturan Walikota Banda Aceh tentang Pedoman Pelaksanaan
Qanun Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pengendalian Retribusi Menara
Telekomunikasi.

Anda mungkin juga menyukai