PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ernest Hilgert (1957) mengatakan Psychology may be defined is the science
that studies the behavior of man and other animal yang artinya adalah psikologi
didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku tingkah laku manusia
dan hewan lainnya.
Geoge A. Miller (1974:4) mengatakan : Psichology is the science that attamp
to discribe, predict, and control mental and behavior events artinya adalah
psikologi adalah ilmu yang mencoba menjelaskan, memprediksi, dan mengontrol
mental dan tingkah laku.
Sastra adalah segala bentuk dan macam tulisan yang di tulis oleh manusia,
seperti : ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat dsb.
Psikologi Sastra adalah salah satu jenis kajian karya sastra yang bersifat
interdisipliner, karena memahami dan mengkaji sastra dengan menggunakaan
berbagai konsep dan kerangka teori yang ada dalam psikologi.
Pada tahun 1923, Sigmund Freud merumuskan hipotesis akhirnya berhubungan
denag seluk beluk jiwa manusia. Dia menyimpulkan bahwa seluk beluk jiwa
manusia itu tersusun dalam tiga tingkat, yaitu id, ego, dan super ego.Id tidak bisa di
musnahkan, tetapi hanya dapat di kawal.Ego biasanya mengawal dan menekan
dorongan id yang kuat.Sedangakan superego berfungsi sebagai lapisan yang
menolak sesuatu yang melanggar prinsip moral. Apabila terdapat keseimbangan
yang wajar dan stabil antara ketiga unsur itu, akan memperoleh struktur watak
manusia biasa.
Di dalam Novel Bagja Pratamayang berjudul Melajang Menjalang itu
sangat unik ceritanya. Terutama dari segi psikologi tokohnya, maka dari itu saya
mencoba menganalisis Novel karya Bagja Pratama yang berjudul Melajang
Menjalang itu dengan kajian Psikologisastranya.
Novel ini menceritakan seorang gadis muda yang kuliah di dua universitas di
bandung, ia memiliki pandangan bahwa cinta di dunia ini tidak ada.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Novel?
2. Apa itu Sastra?
3. Apa Psikologi Sastra itu?
4. Apa Itu Konflik?
5. Apa sajakah macam-macam konflik itu?
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Novel
Dari Wikipedia Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa Novel merupakan sebuah
karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya dalam bentuk cerita.Novel lebih
panjang (setidaknya 40.000 kata) dan lebih kompleks dari cerpen, dan tidak dibatasi
keterbatasan struktural dan metrikal sandiwara atau sajak.Umumnya sebuah novel
bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari,
dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang aneh dari naratif tersebut.
Novel berasal dari bahasa italia novella, yang dalam bahasa jerman Novelle, dan
dalam bahasa Yunani novellus.Kemudian masuk ke Indonesia menjadi novel. Istilah
Novella dan novella saat ini mengandung pengertian yang sama dengan istilah
Indonesia novelette (Inggris: novelette), yang berarti sebuah karya prosa fiksi yang
panjangnya cakupan, tidak terlalu panjang, namun juga tidak terlalu pendek.
Nurgiyantoro, (1995: 9) menjelaskan bahwa Novel merupakan karya fiksi yang
mengungkapkan aspek-aspek kemanusiaan yang lebih mendalam dan disajikan
dengan halus.
Novel adalah bentuk sastra yang paling popular di dunia.Bentuk sastra ini paling
banyak dicetak dan paling banyak beredar, lantaran daya komunitasnya yang luas
pada masyarakat (Jakob Sumardjo Drs).
Novel adalah bentuk karya sastra yang di dalamnya terdapat nilai-nilai budaya
social, moral, dan pendidikan (Dr. Nurhadi, Dr. Dawud, Dra. Yuni Pratiwi, M.Pd,
Dra. Abdul Roni, M. Pd).
Novel merupakan karya sastra yang mempunyai dua unsur, yaitu : undur
intrinsik dan unsur ekstrinsik yang kedua saling berhubungan karena sangat
berpengaruh dalam kehadiran sebuah karya sastra (Drs. Rostamaji,M.Pd, Agus
priantoro, S.Pd).
Novel adalah karya sastra yang berbentuk prosa yang mempunyai unsur-unsur
intrinsic (Paulus Tukam, S.Pd).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (1995 : 694) dijelaskan bahwa
Novel merupakan karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita
kehidupan seseorang dengan orang-orang disekelilingnya dengan menonjolkan
watak dan sifat setiap pelaku.
Dari beberapa Pengertian Novel di atas, dapat disimpulkan bahwa Novel adalah
karya atau karangan fiksi yang biasanya dalam bentuk buku (lebih dari 40.000 kata)
dan berisi cerita kehidupan, memiliki Unsur Intrinsik, Unsur Ekstinsik , serta
memiliki nilai-nilai norma seperti Nilai Sosial, Nilai Ethik, Nilai Hedorik, Nilai
Spirit, Nilai Koleksi, dan Nilai Kultural.
B. Pengertian Sastra
Sastra (Sansekerta , shastra) merupakan kata serapan dari bahasa
Sansekerta stra, yang berarti teks yang mengandung instruksi atau pedoman,
dari kata dasar s- yang berarti instruksi atau ajaran. Dalam bahasa Indonesia
kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada kesusastraan atau sebuah jenis
tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Tetapi kata sastra bisa pula
merujuk kepada semua jenis tulisan, apakah ini indah atau tidak.
Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau
sastra lisan (sastra oral).Di sini sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan,
tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman
atau pemikiran tertentu.Biasanya kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau
bahasa.
Sumarno dan Saini, Sastra adalah ungkapan pribadi manusia berupa
pengalaman, pemikiran, perasaan, gagasan, semangat, keyakinan, dalam suatu
bentuk gambaran kongkret yang membangkitkan pesona dengan alat-alat bahasa.
Tarigan, Sastra adalah obyek bagi pengarang dalam mengungkapkan gejolak
emosinya.Misalnya perasaan sedih, kecewa, senang dank lain sebagainya.
Damono, mengungkapkan bahwa sastra menampilkan gambaran kehidupan.
Suyitno, Sastra adalah sesuatu yanmg imajinatif, fiktif, dan inventif.Juga harus
melayani misi-misi yang dapat dipertanggungjawabkan.
C. Pengertian Psikologi Sastra
Psikologi berasal dari perkataan Yunani psyche yang artinya jiwa, dan logos
yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologis (menurut arti kata) psikologi
(1) Studi psikologi pengarang sebagai tipe atau pembeda, (2) Studi proses
kreatif,
(3) Studi tipe dan hukum-hukum psikologi yang diterapkan pada karya sastra,
dan
(4) Studi yang mempelajari dampak sastra pada pembaca atau psikologi
pembaca (Wellek, Rene dan Austin Warren, 1989:90).
Berdasarkan pendapat Wellek dan Warren di atas, penelitian pada roman
Larasati ini mengarah pada pengertian ketiga, yaitu pendekatan psikologi
sebagai studi tipe dan hukum-hukum yang diterapkan pada karya sastra. Secara
spesifik dapat dijelaskan, bahwa analisis yang akan dilakukan terutama
diarahkan pada kondisi kejiwaan tokoh utama yang berperan dalam cerita, untuk
mengungkap kepribadiannya secara menyeluruh.
Menurut Wayan Ardana (1985 : 12) mengatakan ilmu jiwa dapat dianggap
sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan pengalaman
organisme organisme (hidup) yang dapat diobservasi oleh orang lain atau diuji
dengan teknik teknik evaluasi atau teknik teknik eksperimental.
Jadi secara umum psikologi dapat diartikan sebagai ilmu yang
menggunakan prinsip prinsip ilmiah untuk mempelajari perilaku manusia baik
perilaku yang terlihat, seperti makan, minum, berjalan, tidur, bekerja, dan
berbicara maupun perilaku yang tidak dapat dilihat seperti berfikir, emosi dan
imajinasi. Dan ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Wayan
Ardana (1985 : 12), sehingga penulis lebih cenderung mengambil pendapat
Wayan Ardana (1985 : 12).
D. Pengertian Konflik dan macam-macam konflik
Pengertian Konflik menurut Robbin (1996: 431) mengatakan konflik dalam
organisasi disebut sebagai The Conflict Paradoks, yaitu pandangan bahwa di sisi
konflik dianggap dapat meningkatkan kinerja kelompok, tetapi di sisi lain
kebanyakan kelompok dan organisasi berusaha untuk meminimalisasikan konflik.
Pandangan ini dibagi menjadi tiga bagian, antara lain:
bahwa konflik itu hal yang buruk, sesuatu yang negatif, merugikan, dan harus
dihindari.Konflik
disinonimkan
dengan
istilah
violence,
destruction,
dan
menyatakan bahwa konflik dianggap sebagai suatu peristiwa yang wajar terjadi di
dalam kelompok atau organisasi.Konflik dianggap sebagai sesuatu yang tidak dapat
dihindari karena di dalam kelompok atau organisasi pasti terjadi perbedaan
pandangan atau pendapat antar anggota.Oleh karena itu, konflik harus dijadikan
sebagai suatu hal yang bermanfaat guna mendorong peningkatan kinerja organisasi.
Dengan kata lain, konflik harus dijadikan sebagai motivasi untuk melakukan
inovasi atau perubahan di dalam tubuh kelompok atau organisasi.
Pengertian Konflik menurut stoner dan Freman (1989:392) membagi pandangan
menjadi dua bagian, yaitu pandangan tradisional (Old view) dan pandangan modern
(Current View):
1. Pandangan tradisional. Pandangan tradisional menganggap bahwa konflik
faktor, antara lain struktur organisasi, perbedaan tujuan, persepsi, nilai nilai, dan
sebagainya. Konflik dapat mengurangi kinerja organisasi dalam berbagai
tingkatan.Jika terjadi konflik, manajer sebagai pihak manajemen bertugas
mengelola konflik sehingga tercipta kinerja yang optimal untuk mencapai tujuan
bersama.
yang harus dihindari. Pandangan ini sangat menghindari adanya konflik karena
dinilai sebagai faktor penyebab pecahnya suatu kelompok atau organisasi.Bahkan
seringkali konflik dikaitkan dengan kemarahan, agresivitas, dan pertentangan baik
secara fisik maupun dengan kata-kata kasar. Apabila telah terjadi konflik, pasti akan
menimbulkan sikap emosi dari tiap orang di kelompok atau organisasi itu sehingga
akan menimbulkan konflik yang lebih besar. Oleh karena itu, menurut pandangan
tradisional, konflik haruslah dihindari.
2. Pandangan kontemporer mengenai konflik didasarkan pada anggapan bahwa
konflik merupakan sesuatu yang tidak dapat dielakkan sebagai konsekuensi logis
interaksi manusia. Namun, yang menjadi persoalan adalah bukan bagaimana
meredam konflik, tapi bagaimana menanganinya secara tepat sehingga tidak
merusak hubungan antarpribadi bahkan merusak tujuan organisasi.Konflik
dianggap sebagai suatu hal yang wajar di dalam organisasi. Konflik bukan
dijadikan suatu hal yang destruktif, melainkan harus dijadikan suatu hal konstruktif
.Macam-macam Konflik :
Menurut James A.F. Stoner dan Charles Wankel dikenal ada lima jenis konflik
yaitu konflik intrapersonal, konflik interpersonal, konflik antar individu dan
kelompok, konflik antar kelompok dan konflik antar organisasi.
1) Konflik Intrapersonal
Konflik intrapersonal adalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri.
Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua
keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.Sebagaimana diketahui
bahwa dalam diri seseorang itu biasanya terdapat hal-hal sebagai berikut:
Sejumlah kebutuhan-kebutuhan dan peranan-peranan yang bersaing
Beraneka macam cara yang berbeda yang mendorong peranan-peranan
dan kebutuhan-kebutuhan itu terlahirkan.
BAB III
ANALISIS NOVEL MELAJANG MENJALANG
KARYA : BAGJA PRATAMA
A. Psikologi Pengarang
Tentang Penulis, Bagja Pratama lahir di bandung 05 November 1984. Balita di
bandung, batita di jakarata. Dan di Bekasi sampai kelas tiga SMP ( SMPN 4
Bekasi). Kemudian hijrah ke medan selama dua tahun ( SMUN 15 Medan). Balik
lagi ke Bekasi (SMUN 2 Bekasi). Selang satu tahun kuliah di bandung (Fakultas
Hukum Unpad02) sampai sekarang. Saat ini aktif di LPPMD Unpad dan
menjabat sebagai pimpinan Umum Jurnal sosial-politik DIALEKTIKA LPPMD
Unpad.
Penulis
mengatakan,
menulis
adalah
membalik
kertas
dan
Seorang Gadis yang Percaya Diri pada dirinya sendiri, dia menganggap
dirinya adalah wanita yang sempurna, dan dia juga menganggap bahwa lelaki
mana yang menolak kalau dia yang meminta. Namanya Messialuna.
Berikut cuplikan pada novel tersebut :
perlukah aku memperkenalkan diri? Toh, meski aku jarang mengenal
diri pun, banyak orang terutama lelaki meminta berkenalan denganku.
Mungkin, banyak orang bilang aku cantik. Bukan sombong, menganggap diri
sendiri cantik.(sobekan pertama, halaman 1 )
Dan aku memang tidak perlu malu mengatakan diri cantik. Semua
mengakui, apalagi lelaki! Dan aku akan memanfaatkan kecantikan aku ini
dengan kesadaran.(sobekan pertama)
`
seorang mesialuna dan seorang jiwa yang menentang keras dengan
adanya globalisasi, malah dia sendiri tidak menyadari bahwa ia sendiri ikut ke
dalam globalisai itu sendiri.
Berikut bebrapa cuplikannnya :
Tapi globalisasi? O. mungkin hanya dimulai dari generasiku ke atas saja yang
beruntung bisa mengalaminya.Dan generasiku sedikit lebih beruntung, bisa
menyaksikan globalisasi dari awal kelahirannya. Aih, betapa aku semakin
tertarik akan hal ini! (sobekan kedua)
gadis seumuranku 18 tahun, dapat menyaksikan dengan mata kepala sendiri,
bagaimana awal sebuah globalisasi. Zaman keterbukaan dan persaingan bebas,
kata orang-orang. (sobekan kedua)
Noval membakar sebatang rokoknya,. Mereknya A Mild dan aku pun ingin
sekali merokok! Tapi tidak di depannya.Zaman ini belum sepenuhnya
terbuka.Banyak orang masih enggan dan ragu menerima keterbukaan
ini.(sobekan ketiga)
apakah seperti ini yang namanya keterbukaan? Menawari seorang gadis
sebatang rokok tanpa berbasa basih? Atau memang begini salah satu cara
berbasa-basinya zaman globalisasi?(sobekan keempat)
Seorang Messialuna yang mempunyai watak tidak mau di atur-atur oleh orang
lain (keras kepala), karena di merasa bisa sendiri. Ia merasa bisa hidup tanpa
orang lain.
Berikut beberapa Cuplikan yang mendukung pernyataan di atas.
ayo cepat ganti baju! Katanya tanpa menoleh. Bawel sekali dia hari ini! Siapa
pula kau bisa memerintah aku sedemikian rupa. (sobekan keempat)
Seorang Messialuna yang mepunyai nasfu atau berahi yang tinggi terhadap
lawan jenis, terkadang bisa mengendalikan terkadang juga terpancing nafsunya
itu sendiri.
Berikut beberapa Cuplikan yang mendukung pernyataan di atas.
dandi melepas kausnya. Aih, badan itu.betapa ingin segera kucicipi.
(sobekan keempat)
bisa kubayangkan nanti, luapan birahinya tumpah ruah melumuri sekujur
tubuhku. (sobekan keempat)
dan di kamar ini, kupastikan semua itu akan terjadi! Sekarang pagi, seruangan
kamar ini masih gelap.Dan gemuruh di luar pun kontan belum terdengar
lagi.Dandi masih melelap.Aku memunguti pakaianku yang masih acak
berserakan. Masa, celana dalamku bisa terletak di atas monitor komputernya.
Aku menertawai diriki sendiri. Namanya juga gairah muda. ( sobekan
keempat)
Seorang Messialuna yang tidak percaya dengan adanya cinta. Sehingga
ia bisa melakukan hubungan seks bebas dengan siapun juga, yaitu dengan
teman-teman kuliahnhya yang ia sukai. Ia bisa mealakukannya karena sematamata dorongan seks saja tanpa di landasi cinta. Pandangannya tersebut hadir
karena sejarah hidupnya yang kurang kasih saying.Kedua oaring tuanya telah
bercerai.Ayahnya pekerja di luar negeri sedangakan ibunya menikah lagi.Luna
lebih banyak tinggal dengan pembantu dan sopir pribadinya. Kehidupan luna
seperti
tak
berdasar
karena
ketidak
percayaannya
terhadap
cinta.
BAB IV
PENUTUP
A. SIMPULAN
Novel merupakan karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita
kehidupan seseorang dengan orang-orang disekelilingnya dengan menonjolkan watak
dan sifat setiap pelaku.
Sastra (Sansekerta , shastra) merupakan kata serapan dari bahasa
Sansekerta stra, yang berarti teks yang mengandung instruksi atau pedoman, dari
kata dasar s- yang berarti instruksi atau ajaran.
psikologi dapat diartikan sebagai ilmu yang menggunakan prinsip prinsip
ilmiah untuk mempelajari perilaku manusia baik perilaku yang terlihat, seperti makan,
minum, berjalan, tidur, bekerja, dan berbicara maupun perilaku yang tidak dapat dilihat
seperti berfikir, emosi dan imajinasi.
Psikologi sastra merupakan suatu pendekatan yang mempertimbangkan segi-segi
kejiwaan dan menyangkut batiniah manusia.
konflik dalam organisasi disebut sebagai The Conflict Paradoks, yaitu
pandangan bahwa di sisi konflik dianggap dapat meningkatkan kinerja kelompok, tetapi
di sisi lain kebanyakan kelompok dan organisasi berusaha untuk meminimalisasikan
konflik.
Menurut James A.F. Stoner dan Charles Wankel dikenal ada lima jenis konflik
yaitu konflik intrapersonal, konflik interpersonal, konflik antar individu dan kelompok,
konflik antar kelompok dan konflik antar organisasi.
B. SARAN
Semoga Analisis yang saya buat ini sedikit bisa membantu pembaca
untuk menjadi referensi ketika hendak mengerjkan tugas sekolah atau kuliahnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.anneahira.com/pengertian-sastra.htm
http://pengertian-novel-menurut-para-pakar.html
http://www.untukku.com/artikel-untukku/pengertian-novel-untukku.html
http://sastralife.wordpress.com/pengertian-sastra/
http://andhikaunysastraindonesia.blogspot.com/2010/12/psikologisastra.html
http://www.blogger.com/email-post.g?
blogID=47635034952043867&postID=7650155442122901355
http://teguhwirwan.blogdetik.com/2009/08/27/analisis-psikologi-sastradalam-roman-larasati-karya-pramoedya-ananta-toer/
http://www.syafir.com/2011/06/19/pengertian-psikologi-menurut-para-ahli
http://id.shvoong.com/business-management/management/2008566-jenisjenis-konflik/