Anda di halaman 1dari 23

Fisiologi

Penyaluran impuls syaraf sensorik


Aliran listrik lokal pada ujung sarafpotelsial reseptor
Semua reseptor sensorik mempunyai
satu ciri yang sama, yaitu apapun jenis
stimulus yang merangsang reseptor,
pengaruh yang terjadi adalah
perubahan listrik membran reseptor

Mekanisme potensial reseptor


1. Dengan perubahan reseptor secara
mekanis, yang akan meregangkan
reseptor membran dan membuka kanal
ion
2. Pemberian bahan kimia pada membran,
sehingga bahan ini juga nantinya akan
membuka kanal ion
3. Dengan mengubah suhu membran, yang
akan mengubah permeabilitas membran

4. Dengan efek radiasi


elektromagnetik, seperti cahaya
yang diberikan pada reseptor visual
retina, yang secara langsung/tidak
langsung mengubah sifat-sifat
reseptor membran dan
memungkinkan lewatnya ion melalui
kanal.

Guyton medical
physiology 11ed

proprioseptif
Proprioceptors, such as the labyrinth
of the inner ear, convey information
about the position and movement of
the head in space, tension in muscles
and tendons, the position of the
joints, the force needed to carry out
a particular movement, and so on.
(DUUS Topical Diagnosis in Neurology
4 ed)

Indra posisi (indra


proprioseptif)
Dibagi menjadi 2 sub tipe :
1. Indra posisi statis, yang berarti
presepso sadar orientasi bagian-bagian
tubuh satu dengan lainnya
2. Indra kecepatan gerakan, yang juga
disebut kinestesia atau propriosepsi
dinamik

Reseptor indra posisi


Pengetahuan mengenai posisi baik
statik maupun dinamik, bergantung
pada pengetahuan mengenai derajat
sudut semua sendi pada semua
bidang dan kecepatan
perubahannya.
Oleh karena itu, berbagai reseptor
membantu menentukan sudut sendi
dan digunakan bersama-sama untuk
indra posisi.

Reseptor taktil kulit dan reseptor


disekitar sendi digunakan pula.
Pada jari-jari, yang memiliki reseptor
kulit sangat banyak, hingga setengah
pengenalan posisi dilakukan oleh
reseptor kulit.
Sebaliknya pada sebagian sendi
besar reseptor dalam lebih penting.

Untuk menentukan sudut sendi pada


rentang gerakan sedang, reseptor yang
paling penting adalah gelendong otot.
Bila sudut sendi berubah menjadi
teregang sementara yang lainnya
menjadi mengendur, dan informasi
regangan neto dari gelendong dikirimkan
ke sistem komputasional medula spinalis
dan pada sistem kolumna dorsalis untuk
menerjemahkan sudut sendi

Pada pembengkokan sendi yang


ekstrem, regangan ligamen dan
jaringan dalam sekitar sendi adalah
faktor yang penting dalam
menetukan posisi.
Jenis ujung sensoriknya : badan
pacini, ujung rufini dan reseptor
tendon golgi

Pengolahan informasi indra posisi


dalam jaras kolumna dorsalisleminikus medialis

Terdapat 2 kategori neuron talamus yang


berespon terhadap rotasi sendi :
1. Neuron yang terangsang secara maksimal
bila sendi diputar dengan sempurna
2. Neuron yang terangsang bila sendi
diputar minimal.

Jadi, sinyal-sinyal yang berasal dari


reseptor sendi digunakan untuk
memberitahu kesadaran kita seberapa
banyak sendi yang mengalami rotasi

Pain (nyeri)
Pain impulses are transmitted via lightly
myelinated A and unmyelinated C fibers. Cold
receptors are on dendritic endings of A fibers
and C fibers, whereas heat receptors are on C
fibers.
Pain is an unpleasant sensory and emotional
experience associated with actual or potential
tissue damage, or described in terms of Such
damage, whereas nociception is the
unconscious activity induced by a harmful
stimulus applied to sense receptors.

Fast pain is mediated by A fibers and


causes sharp, localized sensation. Slow pain
is mediated by C fibers and causes a
dull,intense, diffuse, and unpleasant feeling.
Acute pain has a sudden onset, recedes
during the healing process, and serves as
an important protective mechanism.
Chronic pain is persistent and caused by
nerve damage; it is often refractory to
NSAIDs and opiates.

Hyperalgesia is an exaggerated
response to a noxious stimulus;
allodynia is a sensation of pain in
response to an innocuous stimulus.

Thanks
Reference :
DUUS Topical Diagnosis in Neurology
4 ed
Guyton medical physiology
General Pathophysiology of Pain and
Therapeutic Consideration by Darto
satoto

Anda mungkin juga menyukai