Anda di halaman 1dari 6

OBAT LOKAL SALURAN CERNA

ANTASID
Antasid ialah obat yang menetralkan asam lambung sehingga berguna untuk menghilangkan
nyeri tukak peptic. Antacid tidak mengurangi volume HCl yang dikeluarkan lambyung, tetapi
peninggian pH akan menurunkan aktivitas pepsin. Antacid dibagi dalam 2 golongan yaitu antacid
sistemik dan antacid nonsistemik.
1. Antasid Sistemik
Diabsorpsi dalam usus halus sehingga menyebabkan urin bersifat alkalis. Pada pasien dengan
kelainan ginjal, dapat terjadi alkalosis metabolic. Contoh antacid sistemik adalah natrium
bikarbonat.
Natrium Bikarbonat (NaHCO3)
Natrium bicarbonate cepat menetralkan HCl lambung karena daya larutnya tinggi. Reaksi
kimia antara NaHCO3 + HCl akan menghasilkan NaCl + H 2O + CO2. Karbon dioksida yang
terbentuk dalam lambung akan menimbulkan sendawa. Distensi lambung dapat terjadi dan
dapat menimbulkan perforasi. Selain menimbulkan alkalosis metabolic obat ini dapat
menyebabkan retensi natrium dan edema. Obat ini sudah jarang digunakan sebagai antasida,
obat ini digunakan untuk mengatasi asidosis metabolic, alkalinisasi urin dan pengobatan local
pruritus. Sediaan dalam bentuk tablet 500 mg 1000 mg. satu gram natrium bikarbonat dapat
menetralkan 12 mEq asam. Pemberian natrium bikarbonat dosis besar bersama sama
dengan susu atau krim dapat menimbulkan sindrom alkali susu (milk alkali syndrome). Dosis
yang dianjurkan 1 4 gram.
2. Antasid Nonsistemik
Hamper tidak diabsorpsi dalam usus sehingga tidak menimbulkan alkalosis metabolic.
Contoh anatsid nonsistemik adalah sediaan magnesium, alumunium, dan kalsium.
Alumunium Hidroksida (Al (OH)3)
Daya menetralkan asam lambungnya lambat, tetapi masa kerjanya lebih panjang. Alumunium
hidroksida bereaksi dengan fosfat yang sukar diabsorpsi di usus kecil, sehingga ekskresi
fosfat melalui urin berkurang sedangkan melalui tinja bertambah. Antacid ini mengabsorpsi
pepsin dan menginaktivasinya. Alumunium juga bersifat demulsen dan adsorben. Efek
sampingnya adalah konstipasi. Ini dapat diatasi dengan memberikan antacid garam Mg. mual
dan muntah dapat terjadi. Alumunium hidroksida dapat mengurangi absorpsi bermacam
macam vitamin dan tetrasiklin. Sediaan dalam bentuk suspense gel yang mengandung 3,6

4,4 % Al2O3. Dosis yang dianjurkan 8 ml. tersedia pula dalam bentuk tablet yang
mengandung 50% Al2O3. Satu gram alumunium hidroksida dapat menetralkan 25 mEq asam.
Dosis yang dianjurkan 0,6 gram.
Kalsium Karbonat
Mula kerjanya cepat, maka kerjanya lama dan daya menetralkan asamnya cukup tinggi.
Kalsium karbonat dapat menyebabkan konstipasi, mual, muntah, perdarahan saluran cerna
dan disfungsi ginjal dan fenomena acid rebound. Fenomena tersebut disebabkan kerja
langsung kalsium di antrum yang mensekresi gastrin yang merangsang sel parietal yang
mengeluarkan HCl. Sebagai akibatnya, sekresi asam pada malam hari akan sangat tinggi
yang akan mengurangi efek netralisasi obat ini. Efek serius yang dapat terjadi ialah
hiperkalsemia, kalsifikasi metastatic, alkalosis, azotermia. Pemberian 4 gram kalsium
karbonat dapat menyebabkan hiperkalsemia ringan. Sediaan dalam bentuk tablet 600 dan
1000 mg. satu gram kalsium karbonat dapat menetralkan 21 mEq asam. Dosis yang
dianjurkan 1 -2 gram.
Magnesium Hidroksida (Mg (OH)2)
Digunakan sebagai katartik dan antacid. Obat ini tidak larut dan tidak efektif sebelum obat
ini bereaksi dengan HCl. Dalam menetralkan HCl sama efektif nya dengan natrium
bikarbonat. Ion magnesium dalam usus akan diabsorpsi dan cepat diekskresi melalui ginjal,
hal ini akan membahayakan pasien dengan fungsi ginjal terganggu. Pemberian kronik obat
ini dapat menyebabkan diare. Sediaan susu magnesium berupa suspense yang berisi 7 8,5%
Mg (OH)2. Satu ml susu magnesium dapat menetralkan 2,7 mEq asam. Dosis yang
dianjurkan 5-30 ml. sediaan lain dalam bentuk tablet berisi 325 mg dapat menetralkan 11,1
mEq asam.
Magnesium Trisiklat
Dapat menyebabkan diare dan pembentukan batu silikat dalam penggunaan kronik.
Efektivitas yang rendah dan potensi untuk menimbulkan toksisitas yang khas, kurang
beralasan untuk menggunakan obat ini sebagai antacid. Sediaan dalam bentuk tablet 500 mg.
dosis yang dianjurkan 1 4 gram. Satu gram magnesium trisiklat dapat menetralkan 13 17
mEq asam.
ANTIHISTAMIN H2
Antagonis reseptor H2 bekerja menghambat sekresi asam lambung. Contohnya adalah simetidin,
ranitidine, famotidine, dan nizatidin.
Simetidin dan Ranitidin

Simetidin dan ranitidine efektif untuk mengatasi gejala akut tukak duodenum dan tukak lambung
serta mempercepat penyembuhan, indikasi lain adalah untuk GERD. Pemberian bersamaan
dengan antacid dianjurkan selang waktu minimal 1 jam karena antacid mengurangi
bioavailabilitas oral sebanyak 20 30%. Pemberian ketokonazol 2 jam sebelum pemberian
simetidin karena absorpsi ketokonazol berkurang sekitar 50%.
Famotidine
Famotidine tiga kali lebih poten daripada ranitidine dan 20 kali lebih poten daripada simetidin.
Efektifitasnya kurang lebih sama dengan antagonis reseptor H2 lainnya. Dosis awal per oral 20
mg tiap 6 jam.
Nizatidine
Efektivitasnya sebanding dengan ranitide. Dosis 300 mg sekali sehari atau 150 mg dua kali
sehari.
ANTAGONIS MUSKARINIK
Contohnya atropine, pirenzepin, klidinium dan disiklomin. Atropine bersifat

menghambat

peristaltic lambung dan usus sehingga disebut antispasmodic. Atropine menyebabkan


berkurangnya sebagian sekresi lambung. Pirenzepin bekerja lebih selektif menghambat sekresi
asam lambung dan pepsin. Dosis untuk atropine 0,25 mg 1 mg, sediaan tablet 0,25 dan 0,50
mg. Dosis pirenzepin 100 150 mg sehari, sediaan tablet 25mg. Klidinium dan disiklomin
biasanya tersedia dam kombinasi dengan penenang untuk pengobatan IBS.
PROTON PUMP INHIBITOR
Merupakan penghambat sekresi asam lambung lebih kuat dari AH2. Contoh obat omeprazole,
esomeprazole, lansoprazole, pantoprazole, dan rebeprazol. PPI membutuhkan suasana asam
untuk aktivasinya. Setelah diabsorpsi dan masuk ke sirkulasi sistemik obat ini akan berdifusi ke
sel parietal lambung, terkumpul di kanalikuli sekreator dan mengalami aktivasi disitu menjadi
bentuk sulfonamide tetrasiklik. Bentuk aktif ini akan berikatan dengan enzim pompa proton dan
berada di membrane apical sel parietal. Ikatan ini menyebabkan terjadinya penghambatan enzim
tersebut. Produksi asam lambung terhenti 80-95%. Penghambatan berlangsung lams antara 24
-48 jam. Hambatan ini sifatnya ireversibel, produksi asam baru dapat kembali terjadi setelah 3
4 hari pengobatan dihentikan. Sediaan omeprazole kapsul 10 mg dan 20 mg, diberikan 1 kali
perhari. Sediaan esomeprazole tablet enteric 20 dan 40 mg, vial 40mg/10ml. Sediaan
lansoprazole kapsul 15 dan 30 mg. Sediaan rabeprazol tablet 10 mg. Sediaan patoprazole tablet
20mg dan 40 mg.

MISOPROSTOL
Suatu analog metilester prostaglandin E1. Obat ini berefek menghambat sekresi HCl dan bersifat
sitoprotektif untuk mencegah tukak saluran cerna yang diinduksi obat-obat AINS. Efektifitasnya
sama dengan simetidine. Efek samping pada wanita hamil 50% perdarahan trimester pertama dan
7% keguguran. Dosis 200mg 4 kali/hari atau 400mg 2 kali/hari.

SUKRALFAT
Senyawa alumunium sukrosa sulfat ini membentuk polimer mirip lem dalam suasana asam dan
terikat pada jaringan nekrotik tukak secara selektif. Sukralfat tidak diabsorpsi secara sistemik.
Obat yang bekerja sebagai sawar terhadap HCl dan pepsin ini terutama efektif terhadap tukak
duodenum. Sukralfat sama efektif nya dengan simetidin. Efek samping tersering adalah
konstipasi, hati-hati penggunaan pada pasien gagal ginjal. Dosis dewasa 1 gram 4 kali/hari dalam
keadaan lambung kosong (1 jam sebelum makan).
DIGESTAN
Digestan adalah obat pencernaan yang membantu proses pencernaan berisi enzim-enzim atau
campurannya yang berguna untuk memperbaiki fungsi pencernaan. Digestan bermanfaat pada
defisiensi satu atau lebih zat yang berfungsi mencerna makanan di saluran cerna. Proses
pencernaan makanan dipengaruhi oleh HCl (asam lambung), enzim pencernaan dan empedu.
Adapun secara garis besar sediaan digestan yang bermanfaat adalah sebagai berikut :
1. Enzim pancreas
Enzim pankreas dalam sediaan dikenal sebagai pankreatin dan pankrelipase. Kedua zat
tersebut mengandung amilase, tripsin (protease) dan lipase. Pankrelipase diindikasikan pada
keadaan defesiensi sekret pankreas misalnya pada pankreatitis dan mukovisidosis. Ennzim
ini dirusak asam lambung sehingga harus dibuat dalam bentuk tablet enteral. Enzim pankreas
sedikit sekali menyebabkan efek samping. Dosis tinggi dapat menyebabkan mual dan diare
dan juga hiperurisemia. Sediaan pankreatin berupa tablet bersalut enteral. Dosis 0,3
1g/kgBB/hari.

2. Pepsin
Pepsin adalah enzim proteolitik yang kurang penting dibanding dengan enzim pankreas. Pada
defisiensi pepsin, tidak ditemukan gejala yang serius. Defisiensi pepsin total ditemukan pada
pasien aklorhidria. Kegagalan lambung untuk mensekresi pepsin dan asam dengan
rangsangan yang adekuat disebut akilia gastrika, sering terjadi pada pasien anemia pernisiosa
dan karsinoma lambung. Sediaan eliksir 5,5%. Dosis 2-4 ml.
3. Empedu
Empedu mengandung asam empedu dan konjugatnya. Zat empedu yang penting untuk
manusia ialah garam natrium asam kolat dan asam kenodeoksikolat. Selain penting untuk
penyerapan lemak, empedu juga penting untuk absorpsi zat larut lemak misalnya vitamin A,
D, E dan K. Dalam jumlah besar, garam empedu dapat menetralkan asam lambung yang
masuk ke duodenum. Kira-kira 85 % empedu diabsorpsi pada usus kecil bagian bawah
(sirkulasi enterohepatik). Asam kenodeoksikolat menurunkan kadar kolesterol dalam
empedu. Obat ini berguna untuk mengatasi batu kolesterol kandung empedu pada pasien
tertentu. Asam kenodeoksikolat bekerja dengan menurunkan absorpsi kolesterol dari usus
dan menurunkan sintesis kolesterol. Garam empedu menurunkan resistensi mukosa saluran
cerna terhadap asam lambung. Kenyataan ini diduga mempunyai implikasi terhadap
terjadinya gastritis, tukak peptik dan refluks esofagus. Sediaan asam dehidrokolat berupa
tablet 250mg dengan dosis 3 kali 250mg/hari.

LAKSATIF
Sembelit (konstipasi) adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami kesulitan buang air
besar atau jarang buang air besar. Jika konstipasi disebabkan oleh suatu penyakit, maka
penyakitnya harus diobati. Pencegahan dan pengobatan terbaik untuk konstipasi adalah
gabungan dari olah raga, makanan kaya serat. Sayur-sayuran, buah-buahan dan gandum
merupakan sumber serat yang baik.Golongan obat-obat pencahar yang biasa digunakan adalah:
1. Bulking Agents. Bulking agents (gandum, psilium, kalsium polikarbofil dan metilselulosa)
bisa menambahkan serat pada tinja.
2. Pelunak Tinja. Dokusat akan meningkatkan jumlah air yang dapat diserap oleh tinja.

3. Minyak Mineral. Minyak mineral akan melunakkan tinja dan memudahkannya keluar dari
tubuh.
4. Bahan Osmotik. Bahan-bahan osmotik mendorong sejumlah besar air ke dalam usus besar,
sehingga tinja menjadi lunak dan mudah dilepaskan.Cairan yang berlebihan juga
meregangkan dinding usus besar dan merangsang kontraksi. Pencahar ini mengandung
garam-garam (fosfat, sulfat dan magnesium) atau gula (laktulosa dan sorbitol).
5. Pencahar rangsang. Langsung merangsang dinding usus besar untuk berkontraksi dan

mengeluarkan isinya. Mengandung substansi yang dapat mengiritasi seperti senna, kaskara,
fenolftalein, bisakodil atau minyak kastor. Bekerja setelah 6-8 jam dan menghasilkan tinja
setengah padat, tapi sering menyebabkan kram perut. Dalam bentuk supositoria (obat yang
dimasukkan melalui lubang dubur), akan bekerja setelah 15-60 menit.jangka panjang
menyebabkan kerusakan pada usus besar, juga seseorang bisa menjadi tergantung pada obat
ini sehingga usus menjadi malas berkontraksi (Lazy Bowel Syndromes).

Anda mungkin juga menyukai