Anda di halaman 1dari 2

Perkembangan CNT dalam bidang Material katalis dan reaksi kimia

Memasukkan partikel logam berukuran nano kedalam karbon nanotubes akan mengubah sifat
redoks dari partikel dan dapat meningkatkan efektifitasnya sebagai katalis, menurut sebuah
penelitian baru (J. Am. Chem. Soc., DOI: 10.1021/ja8008192). Investigasi ini bertujuan utama
untuk mengembangkan prosedur baru dalam mengubah -ubah sifat elektronik dari partikel
berukuran nano yang dapat diaplikasikan dalam bidang katalisis, sensor gas dan peralatan
magnetis
CNT bisa dikatakan serupa dengan karbon aktif yang digunakan secara komersial sebagai
penyangga katalis, namun karbon nanotubes memiliki sifat elektronik yang unik yang
menjadikannya penyangga katalis yang lebih baik dari karbon aktif untuk reaksi-reaksi
tertentu. Para peneliti secara khusus sangat tertarik dengan efek yang ditimbulkan dari
penempelan partikel katalis pada permukaan dalam tabung, yang selama ini penelitian
sebelumnya hanya mampu menempelkan partikel logam dipermukaan luar.
Saat ini Xinhe Bao, Xiulian Pan, Wei Chen, dan Zhongli Fan di Dalian Institute of Chemical
Physics, China, telah memperlihatkan metode fase larutan yang dibantu dengan
ultrasonication secara selektif mampu mendeposit partikel nano besi oksida kedalam karbon
nanotubes. Partikel ini merupakan prekrusor sebagai katalis dalam sintesa Fischer-Tropsch
(FT), sebuah metode untuk membuat bahan bakar sintetik dari campuran CO dan hydrogen.
Tim peneliti tersebut menemukan bukti bahwa partikel yang terperangkap lebih sensitif
terhadap reduksi kimia daripada partikel yang menempel di permukaan luar nanotubes.
Secara khusus, mereka melaporkan dengan dimasukkannya partikel besi oksida ke dalam
nanotubes akan meningkatkan rasio antara besi karbida dengan besi oksida sebesar dua kali
lipat di permukaan katalis ketika terjadi reaksi. Konsentrasi tinggi dari besi karbida ini
dipercaya sangat berpengaruh dalam reaksi .

Gambar : Tiga jenis karbon nanotube berdasarkan susunan atom karbon di dindingnya
Dalam test FT sintesis tersebut, mereka juga mengamati konsentrasi hidrokarbon yang
terbentuk dengan rantai karbon lebih atau sama dengan lima rantai. Mereka mendapati

peningkatan produksi hidrokarbon rantai panjang enam kali lebih besar dengan menggunakan
katalis karbon nanotubes yang diisi di dalamnya dengan partikel besi oksida dibandingkan
dengan nanotubes yang dilekati partikel besi oksida diluarnya.
Untuk menghindari hambatan difusi pereaktan masuk mendekati permukaan katalis yang
berada didalam tabung, para peneliti mensiasatinya dengan memotong-motong tabung
menjadi potongan yang lebih pendek. Ditambah lagi bahwa reaksi berjalan lebih baik dengan
memasukkan partikel katalis kedalam tabung juga telah membuktikan bahwa difusi bukanlah
menjadi halangan yang serius.

Anda mungkin juga menyukai