1. Komplikasi akut : intoleransi glukosa yang berlangsung dalam jangka waktu
pendek a. Hipoglikemia Penyebab terjadinya hipoglikemia adalah terlalu banyaknya insulin dan agens hipoglikemik oral, terlalu sedikit mengkonsumsi makanan atau berlebihnya aktivitas fisik. Hipoglikemia sering ditandai dengan berkurangnya kesadaran, lemas, HR meningkat, bahkan apaila sudah sangat parah terjadi koma b. Diabetes ketoasidosis DKA ini terjadi karena produksi insulin yang sedikit sedangkan kadar glukosa dalam darah yang tinggi. Hal ini menyebabkan gangguan pada metabolism karbohidrat, protein dan lemak. Tiga ciri utama pada DKA adalah 1) Hiperglikemia akibat menurunnya penggunaan glukosa oleh sel dan meningkatnya produksi glukosa oleh hati 2) Dehidrasi dan kehilangan elektrolit akibat polyuria 3) Asidosis, akibat penghancuran lemak menjadi asam lemak secara besar-besaran dan produksi keton yang juga bersifat asam Tiga penyebab utama DKA adalah 1) Berkurangnya atau terlewatnya pemberian dosis insulin 2) Penyakit atau infeksi 3) Manifestasi awal diabetes yang tidak terdiagnosis atau tidak tertangani 2. Komplikasi kronis : biasanya terjadi 10-15 tahun setelah awitan diabetes militus: komplikasinya mencakup : a. Penyakit makrovaskuler (pembuluh darah besar) Mempengaruhi sirkulasi coroner (jantung coroner), pembuluh darah perifer (perifer vascular disseas), dan pembuluh darah otak (Serebrovaskular (stoke)) b. Penyakit mikrovaskuler (pembuluh darah kecil) Mempengaruhi mata (retinopati), dan ginjal (nefropati). Kontrol kadar gula darah dapat menundan/ mencegah terjadinya komplikasi makro dan mikro vascular. c. Penyakit neuropati Mempengaruhi saraf sensori motorik dan otonom serta berperan memunculkan sejumlah masalah seperti impotensi dan ulkus gangrene. Berdasarkan jurnal Prevalence and risk factors for diabetic microvascular complications in newly diagnosed type II diabetes mellitus. Sankara Nethralaya Diabetic Retinopathy Epidemiology And Molecular GeneticStudy (SN-DREAMS, report 27) Journal of Diabetes and Its Complications 2012 Hasil kesimpulan dari penelitiannya dari 1414 pasien sepertiganya menunjukan hasil komplikasi neuropati dan nefronpati lebih sering terjadi dibandingkan retiopati. Factor resiko yang mempengaruhi neuropati
adalah bertambahnya usia, neuropati adala tekanan darah sistol yang
tinggi dan sedangkan retinopati adalah tekanan darah sistol yang tinggi dan hemoglobin yang tinggi. Refrensi : Burner and suddarth .2013. Keperawatan Medikal Bedah, edisi 12. Jakarta : EGC. Jurnal Prevalence and risk factors for diabetic microvascular complications in newly diagnosed type II diabetes mellitus. Sankara Nethralaya Diabetic Retinopathy Epidemiology And Molecular GeneticStudy (SN-DREAMS, report 27) Journal of Diabetes and Its Complications 2012