Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENELITIAN AIR BERSIH

DENGAN AIR TEH

Disusun oleh :

Amir Anugrah
Dwi Uthari Nabilah
Reza Ramadhan
Tiara Octarina
Lorin Enjubella Putri
I Wayan Andrayuga N

SMA NEGERI 1 TANJUNGPANDAN


TAHUN AJARAN 2014/2015

A. Tujuan
1. Mengetahui kualitas air di daerah masing masing anggota kelompok
2. Mengetahui perbedaan kualitas air di daerah masing masing anggota kelompok
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan sumber air minum masing-masing sampel?
2. Adakah air sampel yang mengalami perubahan setelah ditambah air teh?
3. Jelaskan perubahan yang terjadi?
4. Jelaskan mengapa air sampel mengalami perubahan?
5. Apakah kesimpulan dari pengamatan ini?
C. Dasar Teori
1. Air
Air merupakan sesuatu yang berbentuk cair yang bisa menyesuaikan bentuk sesuai
dengan wadahnya. Air juga merupakan salah satu kebutuhan
manusia yang sangat penting karena digunakan untuk minum, masak, dan mencuci.
Tetapi tidak semua air baik digunakan karena air yang baik mempunyai ciri-ciri khusus
yang menerangkan bahwa kualitas air itu baik. Syarat-syarat kualitas air yang baik,
antara lain :
Karakter Fisik
Rasa : Tidak berasa
Bau : Tidak berbau
PH (6,5-8,5)
Tidak adanya endapan (tidak berkeruh/mengandung zat lain)
2. Teh
Tanaman teh pada umumnya ditanam di perkebunan, dipanen secara manual, dan dapat
tumbuh pada ketinggian 200-2.30 m dpl. Teh berasal dari kawasan India bagian Utara
dan Cina Selatan. Ada dua kelompok varietas teh yang terkenal, var. assamica yang
berasal dari Assam dan var. Sinensis yang berasal dari Cina. Varietas assamica daunnya
agak bessar dengan ujung yang runcing, sedangkan varietas sinensis daunnya lebih kecil
dan ujungnya agak tumpul. Pohon kecil, karena seringnya pemangkasan maka tampak
seperti perdu. Bila tidak dipangkas, akan tumbuh kecil ramping setinggi 5-10 m, dengan
bentuk tajuk seperti kerucut. Batang tegak, berkayu, bercabang-cabang, ujung ranting

dan daun muda berambut halus. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berseling, helai
daun kaku seperti kulit tipis, bentuknya elips memanjang, ujung dan pangkal runcing,
tepi bergerigi halus, pertulangan menyirip, panjang 6-18 cm, lebar 2-6 cm, warnanya hija
mengilap. Bunga di ketiak daun, tunggal atau beberapa bunga menjadi satu, berkelamin
dua, garis tengah 3-4 cm, warnanya putih cerah dengan kepala sari berwarna kuning,
harum. Buahnya buah kotak, berdinding tebal, pecah menurut ruang, masih muda hijau
setelah tua cokelat kehitaman.
D. Alat dan Bahan
1. Gelas minum
2. Air minum
3. Air teh pekat
E. Prosedur Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Tuangkan air minum ke dalam gelas kira-kira gelas
3. Tambahkan air teh gelas
4. Lalu diamkan dalam keadaan terbuka selama 1 malam
5. Amati apakah ada perubahan warna, terdapat lendir, endapan atau lapisan minyak
dipermukaan air.
F. Hasil Pengujian
Tabel hasil pengamatan
N
o.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pemilik sampel
Air
Amir Anugrah
Dwi Uthari
Nabilah
I Wayan
Andrayuga N.
Reza Ramadhan
Lorin Enjubella
Putri
Tiara Octarina

Keadaan Air mula-mula


Tidak berbau,
endapan
Tidak berbau,
endapan
Tidak berbau,
endapan
Tidak berbau,
endapan
Tidak berbau,
endapan
Tidak berbau,
endapan

jernih, tidak ada


jernih, tidak ada
jernih, tidak ada
jernih, tidak ada
jernih, tidak ada
jernih, tidak ada

Keadaan Air setelah


diberi Air Teh
Warna tidak pekat, aroma
teh
Warna tidak pekat, aroma
teh
Warna tidak pekat, aroma
teh
Warna tidak pekat, aroma
teh
Warna tidak pekat, aroma
teh
Warna tidak pekat, aroma
teh

Tabel sumber air sampel


Pemilik
sampel

Amir
Anugrah

Dwi
Uthari

I Wayan
Andrayug

Reza
Ramadhan

Lorin
Enjubella

Tiara
Octarina

Air
Sumber

Air depot

Nabilah
Air
masak

a
Air depot

Air depot

Putri
Air depot

Air depot

Tabel keadaan air setelah 1 hari didiamkan


N
o.

Pemilik sampel
Air

1.

Amir Anugrah

2.
3.

Dwi Uthari
Nabilah
I Wayan
Andrayuga N.

4.

Reza Ramadhan

5.

Lorin Enjubella
Putri

6.

Tiara Octarina

keadaan Air setelah 1 hari didiamkan


Air berwarna coklat pekat, tidak ada endapan, minyak
pada permukaan air.
Air berwarna sangat coklat pekat, ada endapan, adanya
minyak pada permukaan air.
Air berwarna coklat pekat, tidak ada endapan.
Air berwarna coklat pekat, tidak ada endapan, minyak
pada permukaan air.
Air berwarna coklat pekat, tidak ada endapan.
Air berwarna coklat pekat, tidak ada endapan, banyak
minyak pada permukaan air.

G. Analisis dan Pembahasan


1) Analisis
Dapat diketahui bahwa air tanah pada daerah masing masing anggota kelompok sebagian
telah tercemar. Setelah air tanah dijadikan teh dan didiamkan selama 1 malam, terdapat
lapisan minyak pada permukaan air. Terjadi pula perubahan warna menjadi kehitaman,
padahal dalam jangka waktu yang dekat, teh masih menunjukkan warna aslinya, tetapi
lama-kelamaan warna teh menjadi lebih hitam. Teh ini menjadi teh yang tidak layak
minum.
2) Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dan data-data di atas, serta setelah melalui uji kualitas air
bersih didapatkan hasil yang berbeda meskipun air tanah itu berasal dari berberbda
sumber. Jika uji secara Pada uji secara khemis atau kimia didapatkan hasil yaitu air
mengalami pencemaran yang berbeda Secara umum, pencemaran yang terjadi pada air
tanah ini adalah terdapatnya benda padat seperti batu halus dan benda yang menyerupai
benang tipis yang terdapat di dalam air, serta terjadi perubahan warna. Pengujian ini juga
telah menggunakan empat indera untuk mengetahui hasil pengujian. Indera penglihatan
digunakan untuk melihat apakah di dalam air yang diuji terdapat benda-benda padat atau
benda yang lainnya, juga melihat apakah terjadi perubahan warna di dalam air. Indera

penciuman digunakan untuk mencium bau air yang telah diteliti, sedangkan indera
pengecap digunakan untuk merasakan air yang telah diuji, apakah air itu menjadi berasa
atau tidak setelah diteliti. Air tanah ini diteliti di daerah sekitar masing masing anggota
kelompok. Untuk pengujian secara fisik, dilakukan di dalam ruangan karena tidak
memerlukan cahaya matahari untuk mengujinya. Sedangkan untuk pengujian secara
kimia dan biologis, dilakukan di luar ruangan yang mendapat cukup cahaya matahari
sehingga pengujian dapat berlangsung secara maksimal. Perbedaan hasil yang didapatkan
dapat terjadi mungkin karena pengaruh benda kimia yang dimasukkan ke dalam air, hal
ini terbukti hanya air yang diberi teh yang tercemar. Tetapi secara fisik dan biologis, air
tanah ini tidak tercemar dan layak untuk dijadikan sebagai air minum. Untuk air sampel
milik Dwi Uthari Nabilah terdapat banyak perbedaan dengan air sebelum 1 hari
didiamkan, meskipun layak, air tanah juga harus direbus dahulu untuk lebih steril
dijadikan sebagai air minum dan memenuhi syarat sebagai air yang layak diminum.
Semakin cepat perubahan yang terjadi pada air teh menunjukkan semakin tinggi
kandungan kimiawi air tersebut. Bila perubahannya lambat atau baru berubah setelah
pengamatan satu malam, kandungan kimiawinya lebih sedikit, namun tetap air itu kurang
baik dikonsumsi. Dapat digunakan untuk keperluan lain, kecuali untuk dikonsumsi.
Air yang mengandung tingkat kesadahan dan kandungan logam tinggi dapat terlihat bila
air teh berubah menjadi hitam, ungu atau biru. Bila air tetap berwarna seperti air teh,
maka secara kimia kualitas air itu baik.
H. Kesimpulan dan Solusi
Dari laporan di atas, dapat disimpulkan bahwa air yang berada di daerah daerah masing
masing anggota kelompok mengalami pencemaran yang berada pada tingkat yang
rendah. Air harus direbus dahulu dengan suhu yang panas dan tidak terlalu lama, agar
tidak merubah rasa dari air yang alami dan tetap jernih. Jika dilihat dengan menggunakan
mata saja, kualitas air yang bersih adalah tidak berwarna dan hanya sedikit kandungan
butiran-butiran halusnya. Tetapi belum tentu jika ditinjau dari segi kimia dan
biologisnya. Air tanah yang berada antara satu daerah dengan daerah yang lainnya
berbeda-beda sesuai dengan keadaan tanah dan resapan airnya. Jika daerahnya dekat
dengan pemakaman, kualitas air yang ada belum tentu baik selurunya. Daerah yang kali
ini diteliti, terletak jauh dari pemakaman dan jarak antara satu rumah ke rumah lainnya
agak berjauhan, jadi tidak menutup kemungkinan bahwa kualitas air yang dihasilkan
baik. Maka air di daerah yang diteliti ini memiliki kualitas air yang baik dan layak untuk

dijadikan sebagai air minum.


Solusi untuk menghasilkan kualitas air yang baik, antara lain dengan merebus air tanah
yang akan digunakan dengan suhu yang panas, sesuai standar (1000 C), dan tidak terlalu
lama pula. Selain itu, mengujinya dahulu sebelum air itu digunakan.

Anda mungkin juga menyukai