Anda di halaman 1dari 1

Hasil

Perbandingan pengaruh ekstrak Anona squamosa pada kutu beras dan kutu
terigu
Lamanya waktu
Kutu Terigu
PERLAKUAN Sitophilus
orizae
1
03:03
00:21
2
04:00
02:32
3
05:17
03:22

Ket :
1 : ekstrak
tanpa pengenceran.
2 : ekstrak diencerkan 10 ml.
3 : ekstrak diencerkan 20 ml.
Pembahasan
Mortalitas hama merupakan kematian yang terjadi pada suatu hama. Hasil
pengamatan yang telah dilakukan pada kutu beras dan kutu terigu menunjukan bahwa
perlakuan biopestisida yang dibuat dari biji Anona squamosa memiliki keefektifan
pada kutu terigu. Dilihat dari tabel Perbandingan pengaruh ekstrak Anona squamosa
pada kutu beras dan kutu terigu mortalitas yang terjadi pada Sitophilus orizae lebih
cepat dibandingkan lamanya mortalitas yang terjadi pada kutu beras.
Dalam praktek Pengendalian Hama Terpadu terdapat hal-hal yang harus
diperhatikan agar ambang batas ekonomi suatu komoditi tidak dirugikan. Hal-hal
yang harus diperhatikan diantaranya, dari segi ekonomi tidak memerlukan biaya besar
dan tidak merugikan, dari segi ekosistem tidak menggaggu keseimbangan ekosistem,
dan dari segi sosial tidak menimbulkan gangguan sosial yang dapat menimbulkan
ketidaknyamanan masyarakat sekitar.
Dalam pembuatan biopestisida dengan menggunakan ekstrak dari biji Anona
squamosa dilihat dari segi ekonomi tidak menimbulkan kerugian, karena biopestisida
dibuat dari limbah, yaitu biji Anona squamosadan dalam penggunaannya dalam
gudang penyimpanan terigu tidak langsung diterapkan pada terigu yang dapat
menurunkan kualitas terigu dan tidak dapat dijual. Kemudian dilihat dari segi ekologi,
tidak merugikan atau mengganggu organisme lainnya karena pemberian biopestisida
ini fokus pada kutu terigu atau Sitophilus oryzae (Hama gudang). Dan dari segi sosial,
pemberian biopestisida tidak menimbulkan gangguan sosial karena tidak
menimbulkan kebisingan, bau, ataupun gangguan lainnya yang dapat menimbulkan
ketidaknyamanan masyarakat sekitar.

Anda mungkin juga menyukai