PENDARAHAN ANTERPARTUM
No. Dokumen
No. Revisi : -
Halaman
1/2
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
dr. Ririn Febrina
13122011001
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Revisi : -
Halaman
1/2
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
dr. Ririn Febrina
13122011001
drip
15. Bila penyebab peredaran darah adalah solusio plasenta dengan janin
hidup, lakukan seksio sesarea untuk melahirkan janin segera.
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
16. Pasien solusio plasenta dengan kematian janin dalam rahim, lakukan
induksi persalinan dengan amniotomi dan oksitosin drip. Bila bayi
tidak lahir selama 6 jam, lakukan seksio sesarea atas indikasi ibu.
1. Dokter Spesialis Obstetri dan Genikologi
2. Ruang Bersalin (VK)
3. IRJ
4. UGD
No. Revisi : -
Halaman
1/1
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
dr. Ririn Febrina
13122011.001
No. Revisi : -
Halaman
1/3
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
dr. Ririn Febrina
13122011.001
Tanggal terbit
No. Revisi : -
Halaman
1/3
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
UNIT TERKAIT
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Revisi : -
Halaman
1/3
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
dr. Ririn Febrina
13122011.001
4. VK
5. OK
No. Dokumen
No. Revisi : -
Halaman
1/1
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
dr. Ririn Febrina
13122011.001
Infeksi masa nifas adalah infeksi yang terjadi pada saluran genital yang di
tandai dengan menigngkatnya suhu tubuh > 38 derajat celcius yang
terjadi selama 2 hari berturut-turut dalam 10 hari pertama pasca salin,
kecuali 24 jam pertama.
Untuk mengawasi kemungkinan terjadinya infeksi saluran genital pada
seorang wanita pasca salin sehingga angka kematian maternal dapat
diturunkan.
Setiap pasien dengan infeksi masa nifas harus dirawat dirumah sakit dan
mendapat terapi antibiotika spektrum luas.
1. Pasien datang untuk memeriksakan dikirim ke poliklinik untuk
kontrol setelah melahirkan.
2. Lalukan anamnesis lengkap meliputi paritas, cara persalinan,
penolong persalinan serta keluhan yang mungkin dirasakan
setelahnya.
3. Lakukan pemeriksaan lengkap meliputi tanda-tanda vital ibu
keadaan umum, tinggi fundus uteri, kontraksi rahim, lochina serta
keadaan luka jalan lahir.
4. Lakukan pemeriksaan (HB, leukosit, trombosit, Ht(hematokrit), diff,
widal, malaria) penunjang laboratorium yang dianggap perlu untuk
melihat kemungkinan adanya kelainan hematologis akibat infeksi.
5. Jelaskan pada pasien dan keluarganya tentang keadaan pasien serta
kemungkinan penyulit dan mungkin timbul.
6. Bila hasil pemeriksaan tidak menunjukan adanya infeksi, pasein
dapat dipulangkan.
7. Bila didapatkan tanda-tanda infeksi, jelaskan pada pasien dan
keluarganya bahwa pasien dirawat dirumah sakit. Bila perlu lakukan
perawatan ICU.
8. Pasang infus jaga dan sediakan darah untuk kemungkinana
keperluan tranfusi/bila ada indikasi medis (HB< 10gr/dl).
9. Berikan terapi antibiotika spektrum luas secara intravena selama 3
hari setelah tanda infeksi menghilang.
10. Pada infeksi yang disebabkan oleh plasenta, lakukan kuretase sisa
plasenta setelah pemberian antibiotika intravena 3 hari dan atau
pasien bebas demam 3 hari.
11. Lakukan pemantauan ketat terhadap keadaan umum dan tanda-tanda
vital pasien.
12. Lakukan konsultasi kebagian lain yang dinilai perlu.
1. Dokter Sp.OG
2. Dokter spesialis lain yang terkait
3. R.Perawatan
No. Revisi : -
Halaman
1/1
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
dr. Ririn Febrina
13122011.001
Suatu usaha untuk merencanakan atau mengatur jumlah dan jarak kelahiran
Merencanakan atau mengatur jumlah anak untuk mencapai keluarga sejahtera.
Pelayanan keluarga berencana dapat dilakukan dengan cara penyuluhan atau
konseling secara individu/kelompok serta dengan memberikan pelayanan
kontrasepsi sesuai pilihan dan keadaan akseptor.
A. Persiapan alat :
1. Poster-poster/alat peraga
2. Macam-macam alat kontrasepsi
B. Pelaksanaan :
a. Pelayanan keluarga berencana :
1. Pasangan usia subur calon akseptor datang ke poli kebidanan.
2. Lakukan anamnesis lengkap tentang paritas, riwayat haid serta
riwayat penyakit yang pernah diderita.
3. Lakukan pemeriksaan fisik dan ginekologi lengkap untuk
mengetahui status kesehatan akseptor.
4. Jelaskan pada calon akseptor dan pasangannya tentang jenis-jenis
alat kontrasepsi, cara pemakaian, cara kerja serta efek sampingnya.
5. Bantu calon akseptor untuk menentukan pilihan kontrasepsi yang
paling sesuai baginya.
6. Calon akseptor dan pasangannya menandatangani formulir
persetujuan tindakan.
7. Berikan pelayanan kontrasepsi sesuai dengan pilihan pasangan
tersebut.
8. Sampaikan bahwa pelayanan telah selesai.
9. Jelaskan waktu kunjungan ulang berikutnya.
10. Catatan hasil tindakan pada status pasien dan buku register
pelayanan keluarga berencana.
b. Pelayanan keluarga berencana secara kelompok :
1. Seluruh mempersiapkan tempat dan alat-alat peraga
2. Calon-calon akseptor dan pasangnnya dikumpulkan dalam tempat
yang sudah ditentukan.
3. Peserta mengisi daftar hadir.
4. Jelaskan tentang jenis-jenis alat kontrsepsi, cara pemakaian, cara
kerja serta efek samping yang mungkin timbul.
5. Beritahukan pada calon akseptor tempat-tempat pelayanan serta
tempat mencari pertolongan bila timbul efek samping.
6. Buat laporan kegiatan.
PENUNDAAN KEHAMILAN
No. Dokumen
RUMAH SAKIT
No. Revisi : -
Halaman
1/1
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
TUJUAN
PROSEDUR
UNTI TERKAIT
1. Poli antenatal
2. Dr. Spesialis Kandungan
No. Revisi : -
Halaman
1/1
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
dr. Ririn Febrina
13122011.001
janin dalam
No. Revisi : -
Halaman
1/2
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1. Persiapan alat :
a. Meja dorong berisi :
1. Doppler
2. Jelly
3. Kertas tisu
4. Bengko
b. Sampiran
c. Jam yang memiliki jarum detik
2. Persiapan Pasien :
1. Pasien diberitahu tentang hal yang akan dilakukan,
2. Anjurkan pasien untuk mengosongkan kandung kencing,
3. Pasien ditidurkan dengan posisi terlentang,
4. Sisihkan pakaian pasien sehingga seluruh bagian perut pasien
tampak jelas.
3. Pelaksanaan :
1. Pemeriksa mencuci tangan sebelum melakukan tindakan,
2. Pemeriksa berada disisi kanan pasien,
3. Letakkan meja dorong disamping kanan pasien,
4. Lakukan palpasi untuk menentukan posisi punggung bayi,
5. Probe Doppler diberi jellu secukupnya,
6. Tangan pemeriksa memegang nadi ibu,
7. Letakkan probc pada daerah punggung bayi,
8. Hitung bunyi jantung janin selama 5 detik sebanyak 3 kali
dengan interval 5 detik diantara masing-masing perhitungan,
9. Jumlahkan hasil perhitungan ke 1,2 dan 3 dan kalikan hasilnya
dengan 4 untuk mendapatkan frekwensi bunyi jantung janin
permenit,
10. Perhatikan perbedaan masing-masing perhitungan untuk menilai
irama dan keteraturan bunyi jantung janin
No. Revisi : -
Halaman
1/2
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
dr. Ririn Febrina
13122011.001
UNIT TERKAIT
No. Revisi : -
Halaman
1/5
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
dr. Ririn Febrina
13122011.001
No. Revisi : -
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Halaman
1/5
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
dr. Ririn Febrina
13122011.001
6. Spuit 3 cc
7. Obat uterotonika (oksitosin, Ergometrin)
8. Pengisap lendir
9. Klem tali pusat
10. Benang chromic No. 0
11. Wadah berisi larutan klorin 0,5%
12. Tempat sampah medis
2. Persiapan pasien :
1. Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan,
2. Pasien dan keluarga menandatangani formulir izin/persetujuan
tindakana,
3. Atur pasien pada posisi yang paling nyaman untuk pasien,
4. Anjurkan pasien untuk mengosongkan kandung kencing,
5. Beri tahu pasien bahwa pasien boleh meneran pada saat ada his,
6. Sisihkan pakaian bawah dan lepas pakaian dalam pasien.
3. Pelaksanaan :
1. Periksa ulang tanda-tanda vital pasien dan pastikan tidak ada
komplikasi,
2. Periksa ulang bunyi jantung janin,
3. Penolong memakai short plastik,
4. Penolong mencuci tangan,
5. Pakai sarung tangan steril/DDT,
6. Lakukan tindakan antiseptik pada daerah vulva dan sekitarnya,
7. Lakukan pemeriksaan ulang untuk memastikan pembukaan
sudah lengkap dan ketuban sudah pecah,
8. Bila ketuban belum pecah, lakukan pemecahan ketuban,
9. Minta ibu untuk meneran pada saat timbul his, dan biarkan ibu
beristirahat diantara 2 his,
10. Periksa bunyi jantung janin setiap selesai kontraksi,
11. Bila kepala bayi sudah tampak divulva dengan diameter 5-6 cm,
Tanggal terbit
No. Revisi : -
Halaman
1/5
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
Tanggal terbit
No. Revisi : -
Halaman
1/5
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
dr. Ririn Febrina
13122011.001
UNIT TERKAIT
No. Revisi : -
Halaman
1/2
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
PROSEDUR
Tanggal terbit
No. Revisi : -
Halaman
1/2
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
No. Revisi : -
Halaman
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
RAWAT GABUNG
No. Dokumen
No. Revisi : -
Halaman
1/1
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
No. Revisi : -
Halaman
1/5
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PROSEDUR
1.
2.
3.
4.
No. Revisi : -
Halaman
1/5
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
No. Revisi : -
Tanggal terbit
Halaman
1/5
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
reperitonealisasi
dengan
aproksimasi
plika
vesikouterima.
20. Angkat kassa perut dan bersihkan rongga perut dari sisa dan
bekukan darah.
21. Lakukan penutup luka operasi pada dinding perut lapis demi
lapis.
22. Setelah luka operasi di jahit, tutup luka dengan kassa yang
dibasahi betadine.
23. Angkat doek penutup.
24. Bersihkan vagina dari sisa darah dan bekukan darah.
UNIT TERKAIT
Tanggal terbit
No. Revisi : -
Halaman
1/5
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
No. Revisi : -
Halaman
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Tanggal terbit
dr. Ririn Febrina
13122011.001
Pasien bekas seksio sesarea adalah pasien dengan riwayat persalinan yang
lalu dilakukan seksio sesarea
Untuk memberikan perawatan yang optimal pada pasien bekas seksio
sesarea sehingga mencegah meningkatnya angka kematian ibu dan bayi.
Pada pasien bekas seksio sesarea atas indikasi yang menetapi jenis seksio
sesarea klasik atau riwayat seksio sesarea 2 kali dilakukan seksio sesarea
segera setelah kehamilan aterm.
1. Pasien datang untuk memeriksa kehamilannya di poli klinik antenatal.
2. Dari anamnesis diketahui dengan riwayat seksio sesarea.
3. Lakukan anamnesis lengkap meliputi paritas, HPTH, riwayat penyakit
yang pernah diderita, jenis seksio sesarea serta indikasi yang lalu.
4. Lakukan pemeriksaan fisik lengkap meliputi pemeriksaan status
generalis dan status obstetris.
5. Berikan penjelasan pada pasien dan keluarganya mengenai hasil
pemeriksaan serta kemungkinan resiko yang dapat terjadi sehubungan
dengan riwayat seksio sesarea yang lalu.
6. Pada pasien dengan riwayat seksio sesarea 2 kali, indikasi seksio
menetap atau jenis seksio sesarea klasik rencanakan seksio sesarea
primer segera setelah kehamilan aterm
7. Pada pasien dengan riwayat seksio sesarea transperitoneal profunda, 1
kali dengan indikasi tidak menetap, minta pasien untuk melahirkan di
rumah sakit dan sampaikan rencana untuk persalinannya.
8. Sampaikan jadwal kunjungan berikutnya.
9. Pada saat pasien masuk untuk persalinan, lakukan pemeriksaan lengkap
untuk mengetahui tanda vital, tanda-tanda persalinan, kemajuan
persalinan serta kemungkinan adanya tanda ruptura uteri.
10. Sampaikan pada pasien dan keluarganya tentang kemungkinan
dilakukan seksio sesarea bila selama pemantauan persalinan didapatkan
indikasi seksio sesarea.
11. Minta pasien dan keluarga menandatangani formulis izin/persetujuan
tindakan
12. Pasang infus jaga.
13. Observasi kemajuan persalinan dan keadaan janin intrapartum
14. Bila selam observasi timbul tanda-tanda ruptura uteri atau terjadi gawat
janin, lakukan seksio sesarea.
15. Bila his kurang baik, lakukan amniotomi dan observasi kembali selama
2 jam. Bila tetap tidak ada kemajuan persalinan, lakukan seksio sesarea
atas indikasi inertie uteri hipotonik pada bekas seksio sesaria
16. Bila kemajuan persalinan baik dan pembukaan lengkap pimpin pasien
untuk meneran selama 15 menit
17. Bila selama 1 menit ada kemajuan persalinan tetapi bayi belum lahir,
pimpin meneran 15 menit lagi. Bila bayi tidak lahir lakukan partus
buatan.
UNIT TERKAIT
No. Revisi : -
Halaman
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
Tanggal terbit
dr. Ririn Febrina
13122011.001
18. Bila setelah 15 menit tidak ada kemajuan dan indikasi persalinan
pervaginaan terpenuhi, lakukan pastur buatan pervaginaan dengan
ekstrsksi forseps/vakum. Bila indikasi persalinan tidak terpenuhi,
lakukan seksio sesarea.
19. Tindakan selanjutnya sesuai prosedur persalinan normal, ekstraksi
forseps. Vakum atau seksio sesarea.
20. Catat hasil tindakan dalam status pasien.
1. Dokter spesialis obsetetri & ginekologi.
2. Dokter spesialis anak
3. Bidan poli antenatal
4. Bidan ruang bersalin
5. Perawat ruang bayi
6. Perawat ruang rawat nifas
No. Revisi : -
Halaman
1
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
KEBIJAKAN
Pelayanan obat dan cairan pasien dipenuhi dalam 24 jam dan dikelola
oleh instalasi farmasi.
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Revisi : -
Halaman
1/1
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
No. Dokumen
No. Revisi : -
Halaman
1/1
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
dr. Ririn Febrina
13122011.001
Bidan
Perawat
Petugas Kebersihan
No. Dokumen
No. Revisi : -
Halaman
1/1
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
No. Revisi : -
Halaman
1/1
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
dr. Ririn Febrina
13122011.001
No. Dokumen
No. Revisi : -
Halaman
1/1
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
No. Revisi : -
Halaman
1/1
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
No. Revisi : -
Halaman
1/1
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
No. Revisi : -
Halaman
1/3
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
No. Revisi : -
Halaman
1/3
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PROSEDUR
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
dr. Ririn Febrina
13122011.001
3. Pelaksanaan :
1. Periksa tanda-tanda vital pasien
2. Penolong memakai short plastik
3. Penolong mencuci tangan
4. Pakai sarung tangan panjang steril/DTT
5. Penolong berdiri di sebelah kanan pasien
6. Instrukan asisten untuk memasukan oksigen sebanyak 20 IU ke
dalam cairan infus.
7. Instrukan asisten untuk menyuntikkan diazepan 10mg intravena
8. Lakukan tindakan antiseptik di daerah vulva dan sekitarnya
9. Kosongkan kandung kencing pasien
10. Pasang doek steril dibawah bokong pasien
11. Periksa konstraksi dan pelepasan plasenta secara kustener
12. Coba untuk melahirkan plasenta secara spontan dengan cara
meregangkan tali pusat dan menekan daerah supra pubis.
13. Bila plasenta tidak dapat lahir secara spontan, masukkan tangan
penolong secara obstetris ke dalam jalan lahir pasien dengan
menelusuri tali pusat.
14. Tali pusat terus ditelusuri sampai tangan penolong berada dalam
rongga rahim dan dapat meraba bagian vital plasenta.
15. Tangan kiri penolong pindah ke daerah fundus uteri untuk
menahan fundus.
16. Tangan dalam mencari bagian tepi plasenta yang sudah terlepas
kemudian sisi ulnar tangan dalam berusaha melepasa plasenta
dari tempat perekatannya didinding rahim dengan cara
merenggerakkan tangan ke kiri dan ke kanan.
17. Selama tindakan dilakukan, perhatikan keadaan pasien, bila
terjadi komplikasi segera lakukan tindakan.
18. Lakukan eksplorasi ulang untuk meyakinkan tidak ada bagian
plasenta yang tertinggal.
19. Setelah plasenta dapat dilepaskan, genggam plasenta dan bawa
keluar sambil tangan kiri tetap menahan fundus uteri
20. Letakkan plasenta pada tempatnya dan periksa kelengkapannya.
21. Periksa kembali kontraksi uterus
22. Instruksikan asisten untuk menyuntikan ergometrin 0,2 mg i.m.
23. Beritahu bahwa tindakan telah selesai dan sampaikan hasilnya.
24. Bersihkan dan rapihkan pasien kembali.
25. Masukkan kembali semua alat berkas pakai ke dalam wadah
berisi larutan klorin 0,5% dan rendam dalam larutan tersebut
selama 10 menit.
No. Revisi : -
Halaman
1/3
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
UNIT TERKAIT
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
No. Revisi : -
Halaman
1/2
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
dr. RatnaFitriIndriani
NKP.10.05.043
Perawatan luka perineum adalah suatu tindakan untuk menutup atau
mengompres luka jahitan pada parineum.
TUJUAN
Parineum adalah daerah vulva yang terletak antara komisura dan anus
Untuk mencegah terjadinya infeksi pada luka parineum pada pasca
KEBIJAKAN
persalinan
Luka perineum yang terjadi baik akibat tindakan episiotomi atau spontan
pada saat persalinan dan sudah mengalami penjahitan harus dirawat dan
dikompres dengan kasa yang dibasahi dengan larutan antiseptik untuk
PROSEDUR
No. Dokumen
No. Revisi : -
Halaman
1/2
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
dr. RatnaFitriIndriani
NKP.10.05.043
3. Pelaksanaan :
1. Letakkan meja alat disamping kanan pasien
2. Penolong mencuci tangan
3. Pakai sarung tangan steril/DTT
4. Buang kassa kompres yang lama ke dalam bengkok
5. Lakukan perawatan vulva
6. Basahi kassa steril dengan larutan antisptik secukupnya,
7. Pasang kassa kompres yang baru diatas luka,
8. Pasang pembalut dan pakaikan celana dalam pasien yang bersih
dan rapihkan kembali
9. Beritahu pasien bahwa tindakan sudah selesai
10. Motivasi pasien untuk melakukan perawatan luka perineum
setelah pasien pulang ke rumah
11. Masukan alat berkas pakai kedalam larutan klorin 0,5% dan
rendam selama 10 menit,
12. Cuci sarung tangan sebelum dilepaskan dengan larutan klorin
0,5% lepaskan dalam keadaan terbalik dan rendam dalam larutan
tersebut selama 10 menit,
13. Buang kassa bekas ke dalam tempat sampah medis,
14. Penolong mencuci tangan,
15. Bersihkan sampiran dan meja alat tampat semula,
16. Catat hasil tindakan dalam status pasien
1. Bidan ruang bersalin
2. Perawat ruang rawat nifas
3. Perawat poli kebidanan
No. Dokumen
No. Revisi : -
Halaman
1/1
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
No. Dokumen
No. Revisi : -
Halaman
1/1
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
No. Revisi : -
Halaman
1/2
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
Tanggal terbit
No. Revisi : -
Halaman
1/2
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
No. Revisi : -
Halaman
1/2
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
dr. Ririn Febrina
13122011.001
d. Informed consent
1. Untuk induksi
2. Untuk operasi
e. Lama perawatan
1. Konservatif tergantung usia kehamilan, keluarnya ketuban,
infeksi
2. Aktif partus pervaginaan 3-4 hari, SC 10 hari
f. Output
1. Pulang KB-MKET
g. Kewenangan
1. Dokter umum
2. Dokter spesialis kebidanan dan penyakit kandungan
1. Unit rawat jalan
2. Perinatologi
No. Revisi : -
Halaman
1/3
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Revisi : -
Halaman
1/3
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
dr. Ririn Febrina
13122011.001
1.
2.
3.
4.
5.
6.
No. Revisi : -
Halaman
1/3
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
Tanggal terbit
No. Revisi : -
Halaman
1/3
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
No. Revisi : -
Halaman
Tanggal terbit
No. Revisi : -
Halaman
1/3
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
No. Revisi : -
Halaman
No. Revisi : -
Halaman
1/2
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
No. Revisi : -
Tanggal terbit
Halaman
1/2
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Revisi : -
Halaman
1/2
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
UNIT TERKAIT
Tanggal terbit
No. Revisi : -
Halaman
1/2
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
No. Revisi : -
Halaman
1/4
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
Tanggal terbit
No. Revisi : -
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PROSEDUR
Halaman
1/4
No. Revisi : -
Halaman
1/4
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
dr. Ririn Febrina
13122011.001
10. Lidocain 2%
11. Kassa steril
12. Doek steril
c.Alat-alat kebersihan :
1. Short plastik
2. Wadah berisi larutan klorin 0,5%
3. Tempat sampah medis
d.Stetoskop monoaural
e.Tensimeter
f.Stetoskop
2. Persiapan pasien :
1. Pasien diberi penjelasan tentang proses persalinan dan hal-hal
yang akan dilakukan.
2. Pasien dan keluarga menandatangani formulir izin/persetujuan
tindakan
3. Atus posisi pasien dengan sikap lithotomi atau pasang
penyanggah kaki.
4. Lepaskan pakaian dalam pasien
3. Pelaksanaan :
1. Periksa ulang tanda-tanda vital pasien.
2. Periksa ulang bunyi jantung janin
3. Penolong memakai short plastik
4. Penolong mencuci tangan
5. Pakai sarung tangan steril/DTT
6. Penolong berdiri di depan pasien
7. Lakukan tindakan antiseptik didaerah vulva dan sekitarnya.
8. Kosong kandung kencing
9. Pasang doek steril dibawah bokong pasien
10. Lakukan auskultasi bunyi jantung janin
11. Lakukan pemeriksaan dalam ulang untuk menilai pembukaan,
posisi dan turunnya bagian rendah janin.
12. Pasien diinstruksikan untuk meneran dengan benar setiap ada his.
13. Bayi dilahirkan secara spontan sampai tali pusat lahir, kemudian
tali pusat dilonggarkan.
14. Bila terdapat kesulitan untuk melahirkan bahu penolong dapat
membantu melahirkan bahu depan terlebih dahulu.
15. Tangan penolong yang masuk adalah tangan yang sama dengan
bahu bayi yang akan dilahirkan
No. Revisi : -
Halaman
1/4
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
No. Revisi : -
Halaman
1/4
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
UNIT TERKAIT
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
UTEUS
No. Dokumen
No. Revisi : -
Halaman
1/1
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
No. Dokumen
No. Revisi : -
Halaman
1/2
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
No. Dokumen
No. Revisi : -
Halaman
1/2
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
UNIT TERKAIT
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
dr. Ririn Febrina
13122011.001
3. Pelaksanaan :
1. Penolong memakai short plastik
2. Penolong mencuci tangan sebelum tindakan
3. Pasang sarung tangan steril/DTT
4. Lakukan tindakan antiseptik dengan kassa yang dibasahi larutan
betadine.
5. Pasang doek dibawah bokong pasien
6. Buka vulva dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri dan
masukkan 2 jari tangan kanan ke dalam vagina untuk mengetahui
batas robekan.
7. Masukkan tampon vagina ke dalam vagina, maksimal dan batas
luka.
8. Daerah luka dianesthesi dengan lidokain 2%
9. Luka mulai dijahit dengan jarak 1cm maksimal dari batas luka.
10. Dinding vagina secara jelujur.
11. Perineum dijahit lapis demi lapis
12. Periksa ulang jahitan yang sudah dilakukan dan yakinkan seluruh
robekan sudah dijahit dan pendarahan sudah teratasi.
13. Kompres luka dengan kassa betadine.
14. Masukkan alat-alat bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% dan
rendam selama 10 menit.
15. Kumpulkan bahan habis pakai dan sisa darah, buang dalam
tempat sampah medis.
16. Beritahu pasien bahwa tindakan telah selesai.
17. Bereskan dan rapihkan pasien kembali
18. Cuci sarung tangan sebelum dilepaskan dalam larutan klorin
0,5% dan lepaskan dalam keadaan terbalik. Biarkan sarung
tangan terendam dalam larutan tersebut selama 10 menit
19. Anjurkan pasien untuk melakukan perawatan luka dirumah.
20. Periksa tanda-tanda vital pasien
21. Catat laporan dan hasil tindakan dan instruksi selanjutnya dalam
status pasien.
1. Dokter spesialis obstetri & Ginekologi
2. Bidan Ruang bersalin
No. Dokumen
No. Revisi : -
Halaman
1/1
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
dr. Ririn Febrina
13122011001
UNIT TERKAIT
3. Pelaksanaan :
1. Periksa tanda-tanda vital pasien
2. Pasang infus jaga
3. Pasang oksigen
4. Perhatikan tanda-tanda anemi :
a. Periksa kadar hemoglobin darah.
b. Periksa mukosa konjungtiva
c. Perhatikan keluhan pusing
5. Lakukan transfusi darah dengan golongan yang cocok.
6. Cari penyebab keadaan anemia, misalnya perdarahan akut, infeksi
kronis atau gizi buruk.
7. Setelah penyebab anemia diketahui, lakukan pengobatan/ tindakan
sesuai dengan penyebeb
8. Lanjutkan tranfusi darah sampai kadar hemoglobin 10 gr % atau lebih.
9. Catat hasil pemeriksaan dan tindakan dalam status pasien
1. Dokter spesialis obstetri dan ginekologi
2. Dokter umum
3. Bidan ruang bersalin
4. Bidan poli antenatal
5. Perawat ruang rawat nifas
6. Petugas laboratorium
7. Petugas PMI/Bank Darah
No.1. Dokumen
No. Revisi : -
Halaman
1/1
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
UNIT TERKAIT
3. Pelaksanaan :
1. Minta pasien untuk melepaskan pakaian dalam
2. Pasien dibaringkan terlentang dan minta pasien untuk
meletakkan kedua telapak kakinya pada tempat tidur sehingga
terjadi fleksi pada sendi paha dan sendi lutut
3. Bantu pasien untuk mempertahankan kedua paha dalam keadaan
terbuka.
4. Pasang selimut atau penutup diatas perut pasien sampai menutup
kedua lutut pasien
1. Dokter spesialis obstetri dan ginekologi
2. Dokter umum
3. Bidan
3. Perawat ruang rawat nifas
4. Perawat poli kebidanan
5. Perawat kamar operasi
No. Revisi : -
Halaman
1/2
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
Tanggal terbit
No. Revisi : -
Halaman
1/2
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
No. Revisi : -
Halaman
1/2
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
UNIT TERKAIT
Tanggal terbit
No. Revisi : -
Halaman
1/2
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
No. Revisi : -
Halaman
1/1
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
KEBIJAKAN
PROSEDUR
No. Revisi : -
Halaman
1/1
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PROSEDUR
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
UNIT TERKAIT
No. Revisi : -
Halaman
1/1
RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH
Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
Ditetapkan oleh :
Direktur RSB Asih
PROSEDUR
UNIT TERKAIT