Anda di halaman 1dari 5

1

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Menurut data WHO dan Bank Dunia (2005), diperkirakan setiap
tahun, 12 juta orang di seluruh dunia menderita kanker dan 7,6 juta orang
di antaranya meninggal dunia. Diperkirakan 26 juta orang akan menderita
kanker dan 17 juta meninggal dunia karena kanker pada tahun 2030.
Kanker nasofaring merupakan salah satu kanker dengan angka kejadian
yang meningkat setiap tahunnya. (Anonim, 2010).
Penderita kanker nasofaring di negara Hongkong tercatat sebanyak
24 pasien kanker nasofaring per tahun per 100.000 penduduk, sedangkan
angka rata-rata di Cina bagian selatan berkisar antara 20 per 100.000
penduduk, dibandingkan dengan negara di Eropa atau Amerika Utara yang
mempunyai angka kejadian hanya 1 per 100.000 penduduk per tahun.
(Kris,2009)
Angka kejadian kanker nasofaring di Indonesia cukup tinggi, yaitu
sekitar 4,7 kasus baru per tahun per 100.000 penduduk atau diperkirakan
sekitar 7000-8000 kasus per tahun di seluruh Indonesi. Indonesia,
menempati urutan ke-4 diantara keganasan yang terdapat di seluruh tubuh.
(Pahala,2009)
Kemoterapi merupakan salah satu modalitas pengobatan kanker
nasofaring yang sering di pilih terutama untuk mengatasi kanker dengan

stadium lanjut, local maupun metastasis. Selain membunuh sel kanker,


obat kemoterapi juga berefek pada sel-sel normal, terutama yang cepat
membelah atau cepat tumbuh seperti rambut, lapisan mukosa usus dan
sumsum tulang. (Kris,2009)

Efek

samping

kemoterapi

bervariasi

tergantung

regimen

kemoterapi yang diberikan. Berdasarkan National Cancer Institute, efek


samping yang dapat terjadi akibat kemoterapi antara lain mual, muntah,
diare, stomatitis, alopesia, rentan terinfeksi, trombositopenia, neuropati,
dan myalgia.
Studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti didapatkan hasil
dari 10 orang penderita kanker nasofaring yang akan kemoterapi di RSUP
dr.Mohammad

Hoesin

Palembang

semuanya

mengatakan

pernah

mengalami efek kemoterapi diantaranya mual, kerontokan rambut,


sariawan, penurunan kadar hemoglobin, trombosit dan sebagainya.selain
itu dari 10 orang tersebut 7 diantaranya mengatakan pernah mengalami
penundaan kemoterapi di sebabkan penurunan kadar hemoglobin,
trombosit dan leukosit.

B.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, didapatkan penjelasan bahwa kanker
nasofaring merupakan salah satu kanker yang paling banyak dijumpai di
Indonesia. Kemoterapi merupakan salah satu terapi yang dianjurkan pada pasien

kanker nasofaring. Efek samping dari kemoterapi itu sendiri bermacam-macam,


antara lain mual, alopesia, penurunan kadar hemoglobin dan sebagainya. Efek
samping tersebut memungkinkan adanya ketidakpatuhan penderita kanker
nasofaring, sehingga rumusan masalah dalam penelitian ini adalah hubungan
efek samping kemoterapi terhadap kepatuhan menjalankan kemoterapi pada
pasien kanker nasofaring di ruang Aster RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Palembang tahun 2014.

C.

Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan efek samping obat terhadap kepatuhan
menjalankan kemoterapi pada pasien kanker nasofaring.

2. Tujuan Khusus
a. Mendeskripsikan efek obat kemoterapi pada pasien kanker
nasofaring
b. Mendeskripsikan kepatuhan menjalankan kemoterapi pada pasien
kanker nasofaring
c. Mengetahui hubungan diare terhadap kepatuhan menjalankan
kemoterapi pada pasien kanker nasofaring
d. Mengetahui

hubungan

mual

muntah

terhadap

menjalankan kemoterapi pada pasien kanker nasofaring

kepatuhan

e. Mengetahui hubungan alopesia terhadap kepatuhan menjalankan


kemoterapi pada pasien kanker nasofaring
f. Mengetahui hubungan penurunan jumlah sel darah terhadap
kepatuhan menjalankan kemoterapi pada pasien kanker nasofaring..

D.

Manfaat Penelitian
1.

Bagi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang


Diharapkan dapat menjadi masukan dan informasi yang bermanfaat
bagi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang.

2.

Bagi PSIK UNSRI


Hasil penelitian dapat menambah referansi perpustakaan untuk
mengembangkan kegiatan penelitian, menambah wawasan dan pengetahuan
tentang karsinoma nasofaring.

E.

Ruang Lingkup Penelitian


Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
studi cross-sectional. Penelitian dilaksanakan pada bulan

2014 di RSUP

Dr.Mohammad Hoesin Palembang. Subjek penelitian ini adalah pasien kanker


nasofaring yang menjalani kemoterapi di
Palembang tahun 2014.

RSUP Dr.Mohammad Hoesin

Anda mungkin juga menyukai