Analisis Korelasi
Bertujuan mencari derajat hubungan linier antara dua variabel dan
menguji signifikansi derajat hubungan tersebut.
a. Koefisien korelasi
Koefisien korelasi adalah derajat hubungan linier dua variabel numerik
(interval/rasio vs interval/rasio, ordinal vs interval/rasio).
r xy =
n XY ( X )( Y )
[ n X ( X ) ][n Y ( Y ) ]
2
1 r xy 1
Statistik hitung :
Titik kritis :
H0 :
t hit =
H1 :
r n2
1r 2
ttab = t(/2;n-2)
|t hit| t tab
=0
Y
55
54
=0
H0 :
= 830
Y2
= 16759
= 289
XY
X2
= 137884
= 48034
5.48034830.289
[ 5.137884688900 ] [ 5.1675983521 ]
57
r xy =
60
63
300
=0,795
142480
t hit =
H1 :
0,795 3
=2,267
0,368
b. Koefisien kontingensi
Koefisien kontingensi adalah derajat hubungan dua variabel kategori
(nominal vs nominal, nominal vs ordinal, ordinal vs ordinal). Hasil
pengamatan disusun dalam tabel silang yang disebut tabel kontingensi,
lalu koefisien kontingensi dihitung dengan rumus :
K=
2
N + 2
, dimana
2=
i=1 j=1
(P ij H ij )
H ij
2( ; (b 1 ) (k1))
Contoh-1
Kinerja
Sangat
baik
Baik
Buruk
Jumlah
176
217
107
500
Hipotesis statistik :
H0 : tidak ada hubungan antara kinerja dengan tingkat pendidikan
karyawan
H1 : ada hubungan antara kinerja dengan tingkat pendidikan
karyawan
Statistik hitung :
Statistik tabel :
2=4,278= K =
2(0,05 ;4 )=9,49
4,278
= 0.092105
504,278
Y = + X +
Y^ =a+bX .
Survei tinggi badan (cm) dan umur (bulan) bayi di suatu daerah
tertentu menghasilkan regresi dugaan
^
TB=50,2+0,9
U
b=
Contoh-
1
X
4
5
5
7
8
Y
1
0
9
1
0
1
2
1
3
n XY x Y
2
n X 2 ( X)
a=Y b X
5.32329.54 16151566 49
=
= =0,907
895841
54
5.179( 29)2
Y^ =5,539+ 0,907 X