Anda di halaman 1dari 35

DASAR- DASAR

REKAYASA TRANSPORTASI

Transportasi Darat
Jaringan
Transportasi

Jaringan jalan
Konfigurasi jaringan jalan

Rectangular
Radial (star and block)
Radial (star and circullar)
Radial (star and grid)
Hexagon

Hirarki pergerakan

Pergerakan utama (jalan arteri)


Pergerakan transisi (ramp)
Pergerakan distribusi (jalan arteri)
Pergerakan koleksi (jalan kolektor)
Pergerakan akses (jalan lokal)
Terminal/rumah/kantor (akses ke terminal)

Klasifikasi Jalan
Karakteristik Jalan

Jaringan jalan Rel


Tipe pelayanan angkutan jalan rel
Angkutan barang
Angkutan orang
ukuran pasar (jumlah populasi dari kota-kota yang dilaluinya
dan total lulintas angkutan antara dua kota pada rute
tersebut)
karakteristik fisik (jarak, kecepatan, waktu tempuh, lalu lintas
barangnya)
arus penumpang (penumpang kilometer per tahun,
penumpang kilometer kereta kilometer, jumlah kereta per
minggu)


Tipe Stasiun Kereta
angkutan kereta antar kota
ankutan kereta perkotaan

Jaringan jalan Rel


Sistem Angkutan penumpang perkotaan:

RRT (Rapid Rail Transit)


LRT (Light Rail Transit)
PRT (Personal Rail Transit)
Monorail
Aeromovel


Jaringan jalan rel
antar kota (link: ruas, node: stasiun pada suatu kota)
dalam kota (link : ruas, node : stasiun kota yang termasuk
jaringan jalan tersebut)

Jaringan jalan Udara


Transportsi udara:
angkutan udara
penerbangan umum
penerbangan militer

Aktivitas bandar udara (bandara)


Bandara adalah fasilitas sebagai perantara antara transportasi

udara dan transportasi darat.

Fungsi bandara:
tempat pelayanan bagi kedatangan dan keberangkatan pesawat
bongkar muat barang atau naik turun penumpang
tempat perpindahan antar moda transportasi udara dengan

transportasi yang sama ataupun dengan moda yang lain


tempat klasifikasi barang/penumpang menurut jenis, tujuan
perjalanan dan lain-lain
tempat
penyimpanan barang (storage) selama
proses
pengurusan dokumen
tempat pengisian bahan bakar, perawatan, dan pemeriksaan
kondisi pesawat sebelum dinyatakan layak terbang

Jaringan jalan Udara


Tipe bandara
Karakteristik fisik : seaplane bases, heliport, stol port,
dan bandara konvensional
Pengelolaan dan penggunaannya : bandara umum
(dikelola pemerintah), bandara swasta (dikelola oleh
pribadi/swasta)
Aktivitas rutin : jenis pesawat terbang yang
beroperasi (enplanement), karakteristik operasinya
(operation)
Fasilitas yang tersedia : jumlah ranway, alat navigasi,
kapasitas hanggar, dll
Tipe perjalan yang dilayani : bandara internasional,
bandara domestik dan gabungan


Jaringan lalu lintas udara
jaringan penerbangan dalam negri
jaringan penerbangan internasional

Jaringan jalan Air


Katagorisasi pelayanan:
Dalam negeri (lokal. Rakyat, pedalamam, terusan

sungai, penundaan laut, pelayanan khusus dalam


negeri)
Internasional
(pelayaran
samudera
dekat,
pelayaran samudra, dan pelayaran khusus luar
negeri)

Tipe pelabuhan
Jenis

lalu lintas perjalanan


pelabuhan secara hirarki:

pelabuhan
pelabuhan
pelabuhan
pelabuhan

yang

samudra (gatewayports)
pengumpul (collector ports)
antar pulau (inlands ports)
perintis (feeder ports)

dilayani

Jaringan jalan Air


letak dan jenis perairan yang dilayani

pelabuhan
pelabuhan
pelabuhan
pelabuhan

sungai
danau
laut
samudra

Jaringan jalur angkutan laut


Jaringan angkutan laut nasional (trayek pelayaran

tetap dan tidak tetap dalam negeri)


Jaringan angkutan laut internasional (trayek
pelayaran tetap dan tidak tetap antar negara)

DASAR-DASAR
REKAYASA TRANSPORTASI

Transportasi Darat
Arus Lalu Lintas

Arus Lalu Lintas Jalan


Parameter Lalu Lintas
Volume lalu lintas (V)
Jumlah kendaraan yang melintasi suatu titik pada
suatu ruas jalan dalam suatu waktu tertentu
Satuan : kend/15 menit, kend/jam, smp/jam,
kend/hari(LHR)
Fluktuasi arus lalu lintas (fluktuasi dlm jam, hari,
musim)
Koefisien pengali dari 15 menit ke 1 jam : PHF
Koefisien pengali dari 1 jam ke 1 hari : faktor-k

Arus Lalu Lintas Jalan


Kecepatan (S)
Free flow speed : kecepatan pada saat lalu lintas rendah,
dimana pengendara cenderung mangemudi dengan kecepatan
sesuai dengan keinginannya tanpa adanya hambatan oleh
kendaraan lain.
Average Running speed : kecepatan dimana waktu tempuh
yang dihitung adalah waktu tempuh bergerak; tidak termasuk
waktu berhenti)
Average Travel Speed : kecepatan dimana waktu tempuh
yang dihitung adalah waktu tempuh perjalanan: termasuk
waktu berhenti)
Time mean speed : kecepatan rata-rata kendaraan (dihitung
secara aritmetik) yang melintasi suatu titik di ruas jalan

Arus Lalu Lintas Jalan


Space mean speed : kecepatan rata-rata kendaraan yang
melintasi suatu segmen di ruas jalan (waktu tempuh diukur
setiap kendaraan yang melintasi segmen jalan dan dihitung
secara statistik)
Satuan: km/jam

Kerapatan (D)
Jumlah kendaraan yang menempati suatu panjang ruas jalan
pada suatu waktu tertentu.
Satuan : Kend/km

Hubungan antar parameter


V=SXD

Arus Lalu Lintas Jalan


Kapasitas Jalan
Arus maksimum per jam dimana orang atau barang

diharapkan melintasi suatu titik atau suatu ruas jalan


yang uniform pada satu waktu tertentu pada kondisi
jalan, lalu lintas dan pengaturan yang ada. Kondisi
jalan adalah kondisi fisik jalan, kondisi lalu lintas
adalah sifat lalu lintas (nature of traffic)

Suatu ukuran efektifitas fasilitas lalu lintas (jalan)

untuk mengakomodasi lalu lintas.

Arus Lalu Lintas Jalan


Faktor yang berpengaruh
Faktor jalan : lebar lajur, bahu jalan, median,
kondisi permukaan jalan, kelandaian jalan, trotoar,
dll.
Faktor lalu lintas : komposisi lalu lintas, volume,
distribusi lajur, gangguan lalu lintas, gangguan
samping, dll
Faktor lingkungan : pejalan kaki, pengendara
sepeda , binatang yang menyeberang, dll.

Arus Lalu Lintas Jalan


Tingkat Pelayanan
Gambaran kondisi operasional arus lalu lintas dan

persepsi pengendara dalam terminologi kecepata,


waktu tempuh, kenyamanan, kebebasan bergerak,
keamanan dan keselamatan
Menentukan kualitas kinerja pelayanan jalan
Faktor yang berberpengaruh :

Faktor jalan : lebar lajur, bahu jalan, median, kondisi


permukaan jalan, kelandaian jalan, trotoar, dll.
Faktor lalu lintas : komposisi lalu lintas, volume, distribusi
lajur, gangguan lalu lintas, gangguan samping, dll

Arus Lalu Lintas Kereta


Komponen
Gerbong Kereta

Gerbong mesin (lokomotif)


Gerbong penumpang
Gerbong barang (gerbong biasa, tangki, peti kemas
Gerbong bahan bakar (generator)

Jalur Kereta (rel)


Jalur tunggal
Jalur ganda

Arus Lalu Lintas Kereta


Volume
Satuan kereta per satuan waktu (kereta/jam,

kereta/hari)
Sangat dipengaruhi oleh kapasitas jalur

Kecepatan
Running speed : kecepatan yang dipengaruhi oleh

kemampuan mesin dari lokomotif pembawa rangkaian


dan jumlah gerbong yang dibawa
Travel speed : kecepatan dipengaruhi oleh kapasitas
jalur atau jaringan jalan rel yang dilalui

Arus Lalu Lintas Kereta


Kapasitas
Kapasitas kereta api : dipengaruhi oleh jumlah
gerbong, konfigurasi muatan (orang dan
barang) dalam rangkaian serta tipe dan
kekuatan mesin lokomotif
Kapasitas jalur : kondisi geometrik jalur,
kemampuan sistem pengendalian, efisiensi
sistem operasi di stasiun

Arus Lalu Lintas Kereta


Tingkat Pelayanan
Kapasitas
Kecepatan
Headway antar kereta
(di perkotaan: jarak pendek, kecepatan,
ketepatan waktu, kepastian; merupakan
kelebihan dari moda transportasi darat lain)

Arus Lalu Lintas Udara


Lalu lintas:
Lalu lintas di sekitar bandara ketika pesawat akan

lepas landas (take off)


Lalu lintas di luar otoritas bandara (airspace)

Jalur lalu lintas


Ruang 3 dimensi, sehingga perlu pengaturan khusus
Pemisah jalur vertikal (ketinggian operasi

penerbangan dari permukaan laut):

1200-18000 feet : untuk pesawat kecil (propeller)


18000-45000 feet : pesawayt besar (jet)

Arus Lalu Lintas Udara


Pemisah jalur horizontas (lateral dan longitudinal) :
Ukuran pesawat
Kecepatan pesawat
Ketersediaan radar pengendali di pesawat dan di ARTCC (air
route traffic control center) terdekat

Volume
Banyaknya pesawat terbang yang melakukan kegiatan

take off/landing di runway dalam satuan waktu


tertentu (annual departure, kedatangan/jam,
kedatangan/hari)

Arus Lalu Lintas Udara


Kecepatan
Dipengaruhi oleh karakteristik pesawat (propeller, jet,

super sonic dll)


Regulasi dari penerbangan internasional (ICAO,
IATA)

Kapasitas
Kapasitas pesawat (payload dengan spesifikasi

MTOW/MLW)
Kapasitas bandara : kemampuan fasilitas bandara
(runway, navigasi aids, kelengkapan lainnya)

Arus Lalu Lintas Udara


Tingkat Pelayanan
Dipengaruhi oleh kecepatan dan ketepatan waktu
Efisiensi pelayanan di bandara (check in, boarding,

loading/unloading) dan aksesibilitas bandara

DASAR-DASAR
REKAYASA TRANSPORTASI

Transportasi Darat
Perencanaan
Transportasi

Pendekatan Sistem untuk


Perencanaan Transportasi
Sistem : gabungan beberapa komponen
atau obyek yang saling berkaitan
Perubahan salah satu komponen
mempengaruhi komponen yang lain
Proses perencanaan : proses berdaur dan
tidak pernah berhenti

Proses Perencanaan
S

t u

j u

t a

r a

r g

t a

l u

t a

r e

l a

t a

t u

r g

j u

t a

t a

t a

r
l t e

r e

r a

r n

t i f

l t e

t e

Sumber : Tamin (2000)

r a

i l a

r n

r b

i a

t i f

i k

Sistem Transportasi Makro


Sistem
Jaringan

Sistem
Kegiatan

Sistem
Pergerakan

Sistem Kelambagaan

Sumber : Tamin (2000)

Sistem Tata Guna Lahan Transportasi


Sasaran Perencanaan Transportasi : membuat
interaksi tata guna lahan dan transportasi menjadi
semudah dan seefisiensi mungkin
Kebijakan yang diambil:
Sistem Kegiatan : rencana tata guna lahan yang baik

dapat mengurangi kebutuhan perjalanan yang panjang


sehingga interaksi menjadi mudah
Sistem Jaringan : meningkatkan kapasitas pelayanan
prasarana
Sistem Pergerakan : mengatur teknik dan manajemen
lalu lintas

Analisis Interaksi Sistem


Kegiatan dan Sistem Pergerakan
Tujuan :
Memahami cara kerja sistem tersebut
Meramalkan dampak lalu lintas beberapa tata guna lahan atau

kebijakan transportasi yang berbeda

Tahapan hubungan antar sistem:


Aksesibilitas : ukuran potensial atau kesempatan untuk melakukan

perjalanan
Pembangkit lalu lintas : bagaimana perjalanan dapat bangkit/ditarik
dari/ke suatu tata guna lahan
Sebaran penduduk : bagaimana perjalanan disebar secara geografi di
dalam daerah kajian
Pemilihan Moda Transportasi : menentukan faktor yang mempengaruhi
pemilihan moda transportasi untuk tujuan perjalanan

Aksesibilitas
Aksesibilitas : kemudahan suatu tempat untuk dicapai
Mobilitas : kemudahan seseorang bergerak , dinyatakan
dalam kemampuan membayar biaya transportasi
Aksesibilitas dalam model perkotaan (Lowry, 1964) :
Lokasi industri utama di daerah perkotaan harus ditentukan

terlebih dahulu
Jumlah keluarga dapat diperkirakan dan lokasinya ditentukan
berdasarkan aksesibilitas lokasi industri
Jumlah sektor pelayanan dapat diperkirakan dari jumlah
keluarga dan lokasinya ditentukan berdasarkan aksesibilitas
lokasi perumahan

Pengukuran Aksesibilitas
Hansen (1959)
Ad
Ki
d 1 t id
N

K = aksesibilitas zona i ke zona lainnya (d)


Ad = ukuran aktivitas pada setiap zona d
(misalnya jumlah lapangan pekerjaan)
tid = ukuran waktu atau biaya dari zona asal i
ke zona tujuan d

Konsep Perencanaan Transportasi


Bangkitan dan Tarikan Pergerakan
Jenis tata guna lahan (perkantoran, perumahan, rumah

sakit, dll.)
Intensitas aktivitas tata guna lahan (kepadatan
penduduk, semakin tinggi intensitas lahannya, semakin
tinggi pergerakan yang ditimbulkannya

Sebaran Pergerakan
Pemisahan ruang (jarak)
Intensitas tata guna lahan (intensitas tinggi, menarik

pergerakan tinggi)

Konsep Perencanaan Transportasi


Pemisahan ruang dan intensitas tata guna lahan
Jauh
Jarak
Dekat
Intensitas tata guna lahan
antar dua zona

Interaksi dapat
diabaikan
Interaksi
rendah

Interaksi
rendah
Interaksi
menengah

Interaksi
menengah
Interaksi
sangat tinggi

Kecil - kecil

Kecil - Besar

Besar Besar

Konsep Perencanaan Transportasi


Pemilihan moda transportasi
Pemilihan rute
Arus lalu lintas dinamis

Contoh Model Interaksi


Bangkitan Pergerakan
PA = f(LA)
AB = f(LB)

Sebaran Pergerakan
Q AB

PA A B

k
TQ AB

PemilihanTmodadan
T rute
Q AB 1

Q AB 2

Anda mungkin juga menyukai