Anda di halaman 1dari 22

Berdasarkan SNI beton, sistem struktur

dasar penahan beban lateral secara umum


dapat di bedakan menjadi :

1. Sistem Rangka Pemikul Momen


2. Sistem Dinding Struktural

Sistem Rangka Pemikul Momen (SPRM) :


Sistem rangka dimana komponen-komponen
struktur dan join-joinnya menahan gaya-gaya
yang bekerja melalui aksi lentur, geser dan aksial.

TERBAGI 3 :
1. SRPM BIASA
di daerah yang resiko terjadi gempanya rendah (wilayah 1 & 2)

2. SRPM MENENGAH
di daerah yang resiko terjadi gempanya sedang (wilayah 3 & 4)

3. SRPM KHUSUS
di daerah yang resiko terjadi gempanya tinggi (wilayah 5 & 6)

1. Sistem rangka pemikul momen biasa (SRPMB), sistem ini


pada dasarnya memiliki tingkat daktilitas terbatas dan hanya
cocok digunakan di daerah dengan resiko gempa yang rendah.
2. Sistem rangka pemikul momen menengah (SRPMM), sistem
ini sistem ini memiliki tingkat daktilitas sedang dan digunakan di
daerah dengan resiko gempa sedang.
3. Sistem rangka pemikul momen khusus (SRPMK), sistem ini
memiliki tingkat daktilitas tinggi atau daktilitas penuh, sistem ini
harus digunakan pada daerah dengan tingkat resiko gempa
yang tinggi.

Sistem Dinding Struktural


adalah dinding yang di proporsikan untuk menahan kombinasi
gaya geser, momen dah gaya aksial yang ditimbulkan oleh
gempa. Suatu "dinding geser" pada dasarnya merupakan
dinding struktural.
1. Dinding struktural Beton Biasa (SDSB), sistem dinding ini
memiliki tingkat daktilitas terbatas dapat digunakan pada
daerah resiko gempa rendah dan menengah.
2. Dinding struktural Beton Khusus (SDSK), sistem dinding ini
memilii tingkat daktilitas penuh atau tinggi, digunakan pada
daerah dengan tingkat resiko tinggi.

Sistem Dinding Struktural

Dinding geser dapat dianggap sebagai balok Pada bangunan


tinggi tahan gempa umumnya gaya-gaya pada kolom cukup
besar untuk menahan beban gempa yang terjadi sehingga
umumnya perlu menggunakan elemen-elemen struktur kaku
berupa dinding geser untuk menahan kombinasi gaya geser,
momen, dan gaya aksial yang timbul akibat beban gempa.
Dengan adanya dinding geser yang kaku pada bangunan,
sebagian besar beban gempa akan terserap oleh dinding geser
tersebut. Kolom-kolom dianggap tidak ikut mendukung gaya
horizontal, sehingga hanya didesain untuk menahan gaya normal
(gaya vertikal) saja.
Secara struktural kantilever vertikal yang terjepit bagian
bawahnya pada pondasi atau basemen

Dinding geser berperilaku sebagai balok lentur kantilever.


Oleh karena itu dinding geser atau shear wall selain menahan
geser (shear force) juga menahan lentur. Panjang horisontal
dinding geser biasanya 3-6 meter, dengan ketebalan kurang
lebih 30 cm.
Beberapa dinding geser dihubungkan oleh plat lantai beton
(sebagai difragma) membentuk suatu sistem struktur 3 dimensi.
Dinding geser pada umumnya bersifat kaku, sehingga deformasi
(lendutan) horizontal menjadi kecil. Kerusakan pada elemen
non struktural (dinding pembagi ruang, elemen fasad, langitlangit) baru terjadi pada gempa yang relatif kuat

Jenis dinding geser berdasarkan banyaknya dinding dibagi atas :


1. Dinding geser sebagai dinding tunggal (gambar 1.1a)
2. Beberapa dinding geser disusun membentuk CORE
(gambar 1.1b)

Jenis dinding geser berdasarkan variasi susunan dinding geser


dalam denah dibagi atas :
1. Dinding geser sebagai dinding eksterior (gambar 1.2a)
2. Dinding geser sebagai dinding interior (gambar 1.2b)
3. Dinding geser simetri (gambar 1.2c)
4. Dinding geser asimetri (gambar 1.2d)
5. Dinding geser penuh selebar bangunan
6. Dinding geser hanya sebagian dari lebar bangunan

Jenis Dinding geser dikategorikan berdasarkan geometrinya


yaitu:
1. Flexural wall (dinding langsing), yaitu dinding geser yang
memiliki
rasio hw/lw 2, dimana desain dikontrol oleh
perilaku lentur.
2. Squat wall (dinding pendek), yaitu dinding geser yang
memiliki rasio hw/lw 2, dimana desain dikontrol oleh perilaku
geser.
3. Coupled Wall (dinding berangkai), dimana momen guling
yang terjadi akibat beban gempa ditahan oleh sepasang
dinding, yang dihubungkan oleh balok-balok perangkai,
sebagai gaya-gaya tarik dan tekan yang bekerja pada masingmasing dasar pasangan dinding tersebut

Kerja sama antara sistem rangka penahan momen dan dinding geser
merupakan suatu keadaan khusus, dimana dua struktur yang berbeda
sifatnya tersebut digabungkan.Dari gabungan keduanya diperoleh suatu
struktur yang lebih kuat dan ekonomis.
Kerja sama ini dapat dibedakan menjadi beberapa macam sistem struktur
yang tercantum dalam SNI 03-1726-2002,antara lain sebagai berikut :
1. Sistem dinding penumpu yaitu sistem struktur yang tidak memiliki rangka
ruang pemikul beban gravitasi secara lengkap. Dinding penumpu atau sistem
bresing memikul hamper semua beban gravitasi. Beban lateral dipikul
dinding geser atau rangka bresing.
2. Sistem rangka gedung yaitu sistem struktur yang pada dasarnya memiliki
rangka ruang pemikul beban gravitasi secara lengkap. Beban lateral dipikul
dinding geser atau rangka bresing.

3. Sistem rangka pemikul momen yaitu sistem struktur yang pada


dasarnya memiliki rangka ruang pemikul beban gravitasi secara
lengkap. Beban lateral dipikul rangka pemikul momen terutama
melalui mekanisme lentur.
4. Sistem ganda terdiri dari:
a. Rangka ruang yang memikul seluruh beban gravitasi
b. Pemikul beban lateral berupa dinding geser atau rangka bracing
dengan rangka pemikul momen. Rangka pemikul momen harus
direncanakan secara terpisah mampu memikul sekurangkurangnya
25% dari seluruh beban lateral.
c. Kedua sistem harus direncanakan untuk memikul secara bersamasama seluruh beban lateral dengan memperhatikan interaksi /sistem
ganda.

5. Sistem struktur bangunan gedung kolom kantilever (Sistem


struktur yang memanfaatkan kolom kantilever untuk memikul
beban lateral)
6. Sistem interaksi dinding geser dengan rangka.
7. Subsistem tunggal yaitu Subsistem struktur bidang yang
membentuk struktur bangunan gedung secara keseluruhan.

Sistem ganda ini rangka penahan momen harus


mampu menahan minimum 25 % Beban lateral
yang bekerja pada struktur bangunan

Anda mungkin juga menyukai