DESKRIPSI PROYEK
2.1 DESKRIPSI PROYEK
Judul Proyek
Tema
: Interconnected
Status Proyek
: Rekaan / fiktif
Pemilik Proyek
menginterprestasikan,
dan
merevisi
fakta-fakta.
Penyelidikan
adalah
kegiatan
yang
berhubungan
dengan
pengelolaan
dan
Indonesia
membunuh,
melukai,
menyimpan,
memelihara,
mengangkut,
a. Reptilia laut
-
b.
Reptilia darat
-
Mamalia
Lumba-lumba (Ziphidaee)
c.
Pisces
-
d.
e.
f.
Crustacea
-
2.3.3 Oseanografi
Oseanografi (berasal dari bahasa Yunani oceanos yang berarti laut dan graphos
yang berarti gambaran atau deskripsi juga disebut oseanologi atau ilmu kelautan) adalah
cabang dari ilmu bumi yang mempelajari segala aspek dari samudera dan lautan. Secara
sederhana oseanografi dapat diartikan sebagai gambaran atau deskripsi tentang laut.Dalam
bahasa lain yang lebih lengkap, oseanografi dapat diartikan sebagai studi dan penjelajahan
(eksplorasi) ilmiah mengenai laut.
Laut sendiri adalah bagian dari hidrosfer.Seperti diketahui bahwa bumi terdiri dari
bagian padat yang disebut litosfer, bagian cair yang disebut hidrosfer dan bagian gas yang
disebut atmosfer. Oseanografi adalah bagian dari ilmu kebumian atau earth sciences yang
mempelajari laut,samudra beserta isi dan apa yang berada di dalamnya hingga ke kerak
samuderanya. Secara umum, oseanografi dapat dikelompokkan ke dalam 4 (empat) bidang
ilmu utama yaitu: geologi oseanografi yang mempelajari lantai samudera atau litosfer di
bawah laut; fisika oseanografi yang mempelajari masalah-masalah fisis laut seperti arus,
gelombang, pasang surut dan temperatur air laut; kimia oseanografi yang mempelajari
masalah-masalah kimiawi di laut, dan yang terakhir biologi oseanografi yang mempelajari
masalah-masalah yang berkaitan dengan flora dan fauna atau biota di laut.
Istilah oseanografi sendiri digunakan oleh mereka di dalam laporan yang diedit oleh
Murray. Selanjutnya Murray menjadi pemimpin dalam studi berikutnya mengenai sedimen
laut. Keberhasilan dari ekspedisi challenger ilmu pengetahuan tentang laut dalam
perkapalan/perhubungan laut, perikanan, kabel laut dan studi mengenai iklim akhirnya
membawa banyak negara untuk melakukan ekspedisi-ekspedisi berikutnya. Organisasi
oseanografi internasional yang pertama kali didirikan adalah The International Council for
the Exploration of the Sea (1901). dan pentingnya .
Ilmu oceanografi dapat dibagi menjadi beberapa cabang:
1. Biologi laut atau oceanografi biologi, ilmu mengenai tumbuhan, binatang dan
mikrobe (biota) samudera dan interaksi ekologi mereka
2. Oceanografi kimia atau kimia laut, ilmu mengenai kimia samudera dan interaksi
kimianya dengan atmosfer;
3. Geologi laut atau oceanografi geologi, ilmu mengenai geologi dasar laut termasuk
tektonik lempeng;
4. Oceanografi fisika ilmu mengenai ciri fisik samudera termasuk struktur suhu-salinitas,
pencampuran, ombak, pasang, dan arus;
5. Rekayasa laut mencakup disain dan membangun anjungan minyak, kapal,
pelabuhan, dan struktur lainnya sehingga memungkinkan kita untuk menggunakan
samudera dengan bijaksana.
2. Gelombang
Gelombang adalah getaran yang merambat. Bentuk ideal dari suatu
gelombang akan mengikuti gerak sinusoide. Selain radiasi elektromagnetik, dan
mungkin radiasi gravitasional, yang bisa berjalan lewat vakum, gelombang juga
terdapat pada medium (yang karena perubahan bentuk dapat menghasilkan gaya
memulihkan yang lentur) di mana mereka dapat berjalan dan dapat memindahkan
energi dari satu tempat kepada lain tanpa mengakibatkan partikel medium berpindah
secara permanen; yaitu tidak ada perpindahan secara masal. Suatu medium disebut:
1. linear jika gelombang yang berbeda di semua titik tertentu di medium
bisa dijumlahkan,
2. terbatas jika terbatas, selain itu disebut tak terbatas
3. seragam jika ciri fisiknya tidak berubah pada titik yang berbeda
4. isotropik jika ciri fisiknya "sama" pada arah yang berbeda.
1. Angin
Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan
juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari
tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah. Apabila dipanaskan,
udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik.
Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara dingin
di sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut
menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan
naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamanakan
konveksi.
Faktor terjadinya angin
1. Anemometer, alat pengukur kecepatan angin
2. Gradien barometri
Bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari 2 isobar yang
jaraknya 111 km. Makin besar gradien barometrisnya, makin cepat tiupan angin.
3. Letak tempat
Kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat dari yang jauh dari garis
khatulistiwa
4. Tinggi tempat
Semakin tinggi tempat, semakin kencang pula angin yang bertiup, hal ini
disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju udara. Di
permukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya
memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi suatu tempat, gaya
gesekan ini semakin kecil.
5. Waktu
Di siang hari angin bergerak lebih cepat daripada di malam hari.
- Pengertian angin laut dan angin darat
Angin laut adalah angin yang bertiup dari arah laut ke arah darat yang
umumnya terjadi pada siang hari dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00.
Angin ini biasa dimanfaatkan para nelayan untuk pulang dari menangkap ikan di
laut.
Angin darat adalah angin yang bertiup dari arah darat ke arah laut yang
umumnya terjadi pada saat malam hari dari jam 20.00 sampai dengan jam 06.00.
Angin jenis ini bermanfaat bagi para nelayan untuk berangkat mencari ikan
dengan perahu bertenaga angin sederhana.
Wilayah laut Indonesia mencakup 12 mil laut ke arah luar garis pantai, selain itu
Indonesia memiliki wilayah yuridiksi nasional yang meliputi Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
sejauh 200 mil dan landas kontinen sampai sejauh 350 mil dari garis pantai (Gambar
1).Dengan ditetapkannya konvensi PBB tentang hukum laut Internasional 1982, wilayah laut
Indonesia yang dapat dimanfaatkan diperkirakan mencapai 7.9 juta km2 terdiri dari 1.8 juta
km2 daratan, 3.2 juta km2 laut teritorial dan 2.9 juta km2 perairan ZEE. Wilayah perairan 6.1
juta km2 tersebut adalah 77% dari seluruh luas Indonesia, dengan kata lain luas laut
Indonesia adalah tiga kali luas daratannya (Tabel 1; Kadin Batam 2004).
Luas km2
Daratan
1,826,440
23
Perairan Laut
6,120,673
77
Laut teritorial
3,205,695
40
2,914,978
37
Total
7,947,113
100
Indonesia km2
Tabel 2.1 Wilayah daratan dan lautan Indonesia (Sumber: UNEP 2003) .
Wilayah laut sangat penting dengan dicantumkannya pada GBHN tahun 1993, dan
didirikannya Departemen Kelautan dan Perikanan. Undang-undang no. 22 dan 25 tahun
1999 juga mencantumkan kelautan sebagai bagian dari otonomi daerah. Sangat penting
bahwa kawasan laut perlu diintegrasikan dalam perencanaan tata ruang wilayah nasional,
propinsi dan tingkat kabupaten.
Beberapa alasan pentingnya pembangunan laut antara lain :
1. Indonesia memiliki sumberdaya alam laut yang besar baik ditinjau dari kuantitas
maupun keanekaragaman hasilnya.
2. Sumberdaya laut merupakan sumberdaya yang dapat dipulihkan (sebagian
besarnya), artinya bahwa ikan ataupun sumberdaya laut lainnya dapat dimanfaatkan,
namun harus memperhatikan kelestariannya.
3. Pusat pertumbuhan ekonomi, dengan proses globalisasi perdagangan di abad 21 ini,
akan terbuka peluang untuk bersaing memasarkan produk-produK kelautan dalam
perdagangan Internasional.
ekspor yang
berlokasi di Perancak,
Jembrana, Bali. Pemilihan lokasi ini sebagai center of excellent kelautan Idonesia
karena letak geografis yang berada di tengah Indonesia dan memiliki lahan yang
luas sehingga memungkinkan ketersediaan lahan apabila pembangunan fisik terus
berlanjut. Kondisi alam yang masih terjaga dan berdekatan dengan muara dan laut
(Samudera Hindia) menjadikan lokasi ini cocok sebagai marine station atau marine
research institute.
Selain itu lokasi ini memiliki nilai historis yang tinggi karena dikenal sebagai tempat
pertama kali berlabuhnya Majapahit dan sebagai jalur penyebaran agama Islam di
Pulau Bali oleh masyarakat Melayu Malaysia.
Balai ini adalah salah satu wadah pelaksanaan kegiatan kegiatan the
Southeast Asia Center for Ocean Research and Monitoring (SEACORM). Perjalanan
historis lahan Perancak jika disimak secara menyeluruh menggambarkan keunikan
tersendiri. Salah satunya adalah bagaimana upaya upaya yang dilakukan untuk
merubah (convert) tata guna lahan yang awalnya merupakan lahan budidaya
tambak, menjadi suatu kawasan riset terapan dan observasi kelautan yang handal
berskala global. Hal tersebut bermula pada bulan Oktober 2002 (Raker BRKP
DKP) ketika lahan tersebut diserahterimakan dari Pusat Riset Perikanan Budidaya ke
Pusat Riset Teknologi Kelautan BRKP.
Pada Tahun Anggaran 2003 Bagian Proyek Inventarisasi untuk pertama kali
dilaksanakan di Perancak yang pada saat itu bernama Laboratorium Alam'. Dua
tahap pengembangan sarana dan infrastruktur riset dan observasi kelautan
dilaksanakan pada tahun 2003 dan 2004 menginduk pada Pusat Riset Teknologi
Kelautan. Sejak terbentuknya Instalasi Observasi Kelautan dan Tambak Penelitian
tahun 2005, SEACORM telah cukup aktif melaksanakan program kerjanya yang
meliputi
kegiatan
riset,
diseminasi,
kerjasama
maupun
pengembangan
3. Tupoksi
Tugas:
Berdasarkan
Peraturan
Menteri
Kelautan
dan
Perikanan
Nomor
10/MEN/2005 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Riset dan Observasi
Kelautan, bertugas melaksanakan riset strategis dan aplikasi teknologi observasi
kelautan yang meliputi riset dasar, pengembangan dan aplikasi teknologi yang
relevan berdasarkan arahan teknis Kepala Pusat Riset Teknologi Kelautan
Fungsi :
a.
serta
kegiatan
riset
strategis,
observasi
dan
pengelolaan
sumberdaya kelautan.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
4. Struktur organisasi
a.KepalaBalai
Mempunyai Tugas melakukan koordinasi dan memberikan arahan seluruh
kegiatan riset dan non riset serta membina bawahan di lingkungan BROK sesuai
tata kerja dan peraturan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
b. Sub bagian tata usaha
Mempunyai tugas melakukan urusan administrasi kepegawaian dan jabatan
fungsional, administrasi keuangan, persuratan, kearsipan, rumah tangga dan
perlengkapan serta pengelolaan sarana riset.
c. Seksi Tata Operasional
Mempunyai tugas melakukan koordinasi perencanaan dan perumusan bahan
kebijakan
teknis,
penyusunan
program,
pemantauan,
serta
evaluasi
LRK dapat melakukan analisa kualitas air seperti analisa kimia dan biologi
Analisa Kimia :
Analisa Biologi :
Analisa Nitrat
Analisa Nitrit
Analisa Phosfat
Analisa Amonia
Analisa Fitoplankton
Analisa BOD
Analisa Zooplankton
Analisa COD
Analisa DO
Analisa Total Solid (TS)
DO
Nitrit
Analisa Alkalinitas
Nitrat
Analisa Salinitas
pH tanah
pH air
Analisa Khlorin
Kecerahan
Phosfat
Turbidity
Analisa Sulfida
Analisa Silika
Analisa Khlorofil
2.5.2 Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi kelautan dan
Perikanan
Balai besar ini melaksanakan riset strategis pengolahan produk dan bioteknologi
kelautan dan perikanan meliputi riset pengolahan dan pengembangan produk, keamanan
pangan, rekayasa alat dan bioteknologi serta aplikasi hasil riset kelautan dan perikanan
berdasarkan kebijakan teknis.
3. Struktur Organisasi
Tabel 2.4
2. struktur organisasi BBRp2BKP
Gambar 2.9 Denah lantai 1 gedung Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan
Gambar 2.10 Denah lantai 2 gedung Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan
Desain bangunan ini berusaha menggambarkan dinamika gelombang dan pola gaya
yang dihasilkan oleh gelombang air laut sebagaimana gelombang tsunami yang dating dari
pusat gempa. Gaya gelombang, bila diterjemahkan ke pola linear, menginformasikan bentuk
yang diintegrasikan ke dalam bentuk bangunan dan menghasilkan pola yang tampaknya
muncul dari laut. Bentuk bangunan bertujuan guna menanggapi persyaratan fasilitas
program untuk ilmuwan yang sedang bertugas dan para pengunjung. Bentuk bangunan
yang unik dan fasilitas yang tersedia pada bangunan Pusat Penelitian Kelautan ini akan
menjadi daya tarik pada studi ilmiah dan industri pariwisata di kawasan Kuta, Bali.
Gambar 2.15 Konsep dinamika gelombang diterapkan dalam bentuk massa bangunan
Sesuai dengan sifat universal laut, desain bangunan ini juga dimaksudkan untuk
lebih mengefisienkan pemakaian energi. Panel kaca besar berbentuk kulit dan transparan
pada bangunan tersebut akan dilengkapi dengan PV sel. Lokasi bangunan yang berdekatan
dengan pantai sangat memungkinkan untuk pemakaian pembangkit listrik tenaga pasang
surut air laut. Penampungan air hujan dan sistem konversi air laut digunakan untuk
memenuhi kebutuhan air bagi para penghuni bangunan. Air laut disirkulasikan melalui
dinding bangunan akan digunakan sebagai sistem pendinginan pengatur suhu pada seluruh
bagian bangunan.
Gambar 2.16 Analisa site dan penerapan dalam rencana massa bangunan Pusat Penelitian Kelautan
di Bali
g. fotovoltaik
2. Teknologi komunikasi dan informasi kelautan yang dilakukan di pusat penelitian ini
adalah :
a. penerapan ilmu komputer
b. portal elektronik kapal
c. informasi elektronik kargo
d. sistem informasi
3. Sistem teknologi kelautan
a. teknologi sensor
b. tenaga penggerak kapal
4. Logistik dan infrastruktrur kelautan
a. teknologi pengisian
b. rencana penyimpanan barang
Awal dan pelatihan kelautan lebih lanjut dengan melakukan perjalanan kelautan sesuai
dengan persetujuan asosiasi IMO. Pusat penelitian kelautan ini didirikan untuk
menghubungkan ilmu pengetahuan dan industri. Tujuan utamanya yaitu menyelidiki aspek
khusus dalam bisnis operasional dan menggabungkan keduanya menjadi dasar praktek
yang berkelanjutan. Pusat penelitian kelautan ini memiliki 23 ruangan masing- masing
ruangan berukuran 23 m.
yang meliputi :
administrasi,
KELOMPOK KEGIATAN
KEGIATAN PENGGUNA
1. Penelitian
Bekerja ( penelitian )
PENGGUNA
Ilmuwan
Proses pengajaran
Kepentingan khusus
Belajar ( penelitian )
Kepentingan khusus
2. Pendidikan
Seminar
( ilmuwan )
Pameran
Mencari data pustaka
Kepentingan khusus
Seminar
Pameran
Pengunjung ( ilmuwan,
pelajar, mahasiswa,
Kepentingan khusus
Instansi terkait. )
Koordinasi, pengarahan
Kepentingan khusus
3. Kantor
Administrasi
Persuratan
Kearsipan
Jabatan fungsional
Rumah tangga
Pengelolaan sarana
Kepentingan khusus
Perumusan kebijakan
teknis
Penyusunan program
Pemantauan
Evaluasi
Kepentingan khusus
Komunikasi
Dokumentasi
Publikasi
Kepentingan khusus
4. Kegiatan penunjang
Penginapan
Pengunjung
Keamanan
Security
Ibadah
Semua pengguna
Istirahat
( makan & minum)
Loding dock
Service
Pegawai service