1. Ditimbang serbuk nifedipine sebanyak 110 mg dan dilarutkan dengan 1 ml asam asetat glasial pada gelas beker 20 mL 2. Ditambahkan 2 mL HCl dan 400 mg serbuk Zn dan didiamkan selama 5 menit 3. Larutan kemudian disaring dengan cotton wool dan ditempatkan pada erlenmeyer 10 mL 4. Ditambahkan asam asetat glasial hingga volumenya 10ml 5. Konsentrasi yang diperoleh 1 ug/mL 6. Diencerkan larutan menjadi 100 ug/mL dan ditempatkan pada botol vial
Preparasi CDNBD
Pemilihan panjang gelombang maksimum
1. 0,1 mL larutan standar nifedipine tereduksi ditempatkan pada tabung reaksi yang mengandung 0,5 ml reagen CDNBD 2. Campuran di vortex selama 10 detik 3. Tabung reaksi kemudian diletakkan pada water bath dan suhu dibuat 50oC selama 15 menit 4. Tabung dipindahkan pada ice bath kemudian ditambahkan 2 mL air suling dingin dan ditambahkan asetonitril hinggga volumenya 5 mL 5. Reaksi pembentukan azo dipantau dengan KLT menggunakan fase gerak etil asetat : metanol 9:1 dan 8:1 6. Diukur panjang gelombang maksimum dengan menggunakan spektrofotometer 7. Panjang gelombang maksimum ditentukan dengan mengukur standar reduksi nifedipine, azo, nifedipine dan CDNBD menggunakan panjang gelambang maksimum tertinggi Optimasi hasil derivatisasi 1. 0,1 mL stok reduksi nifedipine ditambahkan dengan 0,5 mL CDNBD pada tabung reaksi dan divortex. 2. Tabung reaksi kemudian diinkubasi pada suhu 30oC dan 50oC selama 5 menit dan 20 menit ekperimen serupa juga dilakukan pada suhu 60oC dan 80oC 3. Tabung ditempatkan pada ice bath dan ditambahkan 2 mL air suling dingin dan ditambahkan asetonitril hingga volumenya 5 mL 4. Dibaca absorbansi azo adduct pada panjang gelombang 470 nm dengan kolorimetri digital 5. Optimasi reaksi derivatisasi pembentukan azo adduct dilakukan pada suhu 50oC dengan variasi waktu 5, 10, 15, 20, dan 30 menit 6. 0,1 mL stok reduksi nifedipine ditambahkan pada tabung reaksi yang mengandung 0,5 mL CDNBD , pembentukan azo adduct dibaca
absorbansinya absorbansi pada panjang gelombang 470 nm dengan
kolorimetri digital 7. waktu reaksi yang optimal diambil sebagai waktu yang sesuai untuk absorbansi maksimal sampel . masing Masing Penentuan dilakukan dalam rangkap dua. 8. Pengaruh pelarut pengenceran pada reaksi pengkoplikan pembentukan azo adduct digunakan asetonitril , etanol , metanol dan 1 - propanol . 9. Ditambahkan menambahkan 2 mL air suling dingin 10.dan membuat hingga 5 mL dengan pelarut masing . 11.absorbansi pembacaan dilakukan pada 470 nm . Determinasi rasio stokiometri pada pembentukan adduct azo 1. Reagen CDNBD sebanyak 0 , 0,2 , 0,25 , 0,33 , 0,5 , 0,67 , 0,75 , 0,8 dan 1,0 mL dimasukkan pada 9 tabung reaksi yang berbeda 2. Setiap tabung reaksi ditambahkan stok reduksi nifedipine hingga volumenya 1 mL 3. Tabung reaksi kemudian di vortex selama 10 detik dan diinkubasi pada suhu 50oC selama 15 menit. 4. Ditambahkan 2 ml air suling dingin dan buat volume hingga 5ml dengan penambahan asetonitril. 5. Larutan blanko dibuat dengan cara yang sama namun stok larutan reduksi nifedipine digantikan dengan asam asetat glasial 6. Dibaca blanko dan larutan uji dengan alat kolorimeter pada panjang gelombang 470 nm 7. Dibuat kurva hubungan antara mol yang dengan absorbansi yang diperoleh Validasi metode Pembuatan kurva kalibrasi 1. Diambil larutan stok reduksi nifedipine sebanyak 0, 0.05, 0.075, 0.1, 0.15, 0.2 dan 0.25 mL yang masing masing terkandung sebanyak 0, 2.88, 4.35, 5.8, 8.7, 11.6 14.5 g/mL ditambahkan pada masing-masing tabung reaksi yang telah mengandung 0,67 mL reagen CDNBD 2. Tabung reaksi divortex selama 10 detik dan dinkubasi pada suhu 50oC selama 15 menit 3. Tabung ditempatkan pada ice bath dan diitambahkan 2 ml air suling dingin dan buat volume hingga 5ml dengan penambahan asetonitril. 4. Dibaca absorbansi masing-masing pada panjang gelobang 470 nm dengan menggunakan air dan astonitril sebagai blanko. 5. Dibuat kurva kalibrasi hubungan antara konsentrasi dengan absorbansi 6. Ditentukan persamaan regresi linear y=bx+a dan nilai koefisien korelasinya 7. Pembuatan kurva kalibrasi dilakukan selama 3 hari berturut turut (inter day). Penentuan akurasi dan presisi 1. Dipersiapkan sampel dengan (RN stok) dengan volume 0,075, 0,15, 0,25 mL dengan masing-masing kosentrasi 4,35 , 8,7 dan 11,6 ug/mL
2. ditambah pada masing-masing tabung reaksi yang telah mengandung
0,67 mL reagen CDNBD. 3. Tabung reaksi divortex selama 10 detik dan dinkubasi pada suhu 50oC selama 15 menit 4. Tabung ditempatkan pada ice bath dan diitambahkan 2 ml air suling dingin dan buat volume hingga 5ml dengan penambahan asetonitril. 5. Dibaca absorbansi masing-masing pada panjang gelombang 470 nm dengan menggunakan air dan astonitril sebagai blanko 6. Ditentukan kadar masing-masing dengan memasukkan nilai absorbansi persamaan regresi linear y= bx+a dimana y= absorbasi dan x = kadar nifedipine 7. Tahap tahap diatas dilakukan sebanyak 4 kali (intraday) selama 3 hari berturut-turut
Aplikasi metode dalam penetapan kadar nifedipin pada sediaan tablet
1. Dipersiapkan tablet extended release nifedipine dengan brand(FrapineW, Nifedin DexcelW, NifegemW, NifecardW, MedipineW dan Nife-DW) yang berbeda masing-masing sebanyak 20 tablet. 2. Tablet digerus dan diambil serbuk nifedipine dengan kandungan 11 mg 3. Sampel nifedipine dilarutkan dengan 1 ml asam asetat glasial pada gelas beker 20 mL 4. Ditambahkan 2 mL HCl dan 400 mg serbuk Zn dan didiamkan selama 5 menit. 5. Larutan kemudian disaring dengan cotton wool dan ditempatkan pada erlenmeyer 10 mL 6. Ditambahkan asam asetat glasial hingga volumenya 10ml 7. Konsentrasi yang diperoleh 1 ug/mL 8. Diencerkan larutan menjadi 100 ug/mL dan ditempatkan pada botol vial 9. Masing masing sampel ditambahkan pada masing-masing tabung reaksi yang telah mengandung 0,67 mL reagen CDNBD 10.Tabung reaksi divortex selama 10 detik dan dinkubasi pada suhu 50oC selama 15 menit 11.Tabung ditempatkan pada ice bath dan diitambahkan 2 ml air suling dingin dan buat volume hingga 5 ml dengan penambahan asetonitril. 12.Dibaca absorbansi masing-masing pada panjang gelobang 470 nm dengan menggunakan air dan astonitril sebagai blanko 13.Tahap tahap diatas dilakukan sebanyak 4 kali 14.Dibaca absorbansi masing-masing pada panjang gelombang 470 nm dengan menggunakan air dan astonitril sebagai blanko 15.Ditentukan kadar masing-masing dengan memasukkan nilai absorbansi persamaan regresi linear y= bx+a dimana y= absorbasi dan x = kadar nifedipine 16.Tahap tahap diatas dilakukan sebanyak 4 kali pengulangan untuk masingmasing sampel