Anda di halaman 1dari 43

1

BAB I
PENDAHULUAN

A.

GAMBARAN UMUM
Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 adalah melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial. Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum harus diwujudkan
melalui berbagai upaya kesehatan dalam rangkaian pembangunan kesehatan secara
menyeluruh dan terpadu yang didukung oleh suatu sistem kesehatan nasional. Sejalan
dengan amanat Pasal 28 H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 telah ditegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan
kesehatan, kemudian dalam Pasal 34 ayat (3) dinyatakan negara bertanggung jawab
atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang
layak.
Sumber daya manusia yang sehat jasmani dan rohani menjadi salah satu
modal dasar pembangunan, karena dengan adanya SDM yang sehat akan
menghasilkan masyarakat yang sehat pula yang akan menjadi pelaku dan sasaran
pembangunan, sehingga Pemerintah diharapkan mempunyai peran yang sangat
penting dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat.
Mewujudkan

derajat

kesehatan

masyarakat

adalah

upaya

untuk

meningkatkan keadaan kesehatan yang lebih baik dari sebelumnya. Derajat kesehatan
masyarakat yang optimal adalah tingkat kondisi kesehatan yang tinggi dan dapat
dicapai pada suatu saat sesuai kondisi dan situasi serta kemampuan yang nyata dari
setiap orang atau masyarakat yang harus selalu diusahakan peningkatannya secara
terus menerus.
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan meliputi upaya kesehatan dan
sumber dayanya harus dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan guna

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

2
mencapai hasil yang optimal, sehingga upaya kesehatan yang semula dititikberatkan
pada upaya penyembuhan penderita secara berangsur-angsur berkembang kearah
keterpaduan upaya kesehatan yang menyeluruh.
Adapun masalah kesehatan indera (Mata, THT, Kulit) di Indonesia dari hasil
Survey Departemen Kesehatan adalah sebagai berikut :
1.

Kesehatan Indera Penglihatan


Berdasarkan survey indera penglihatan dan pendengaran tahun 1993 - 1996
menunjukkan angka kebutaan 1, 5 %. Penyebab utama kebutaan adalah katarak
(0,78 %), glaukoma (0,20 %), kelainan refraksi (0,14%), dan penyakit - penyakit lain
yang berhubungan dengan lanjut usia (0,3 %). Berdasarkan jumlah penduduk Bali
maka, diperkirakan prevalensi kebutaan adalah 1, 5% dari 3,9 juta (58.500 orang)
dan kebutaan baru setiap tahun adalah 0,1 % dari 3, 9 juta penduduk (3.900
orang).

2.

Kesehatan Indera Pendengaran


Berdasarkan survey indera penglihatan dan pendengaran tahun 1993 - 1996,
menunjukkan prevalensi ketulian : 0,4 % dari jumlah penduduk. Kalau dilihat dari
jumlah penduduk Bali maka prevalensi ketulian sebesar 15.600 orang, sedangkan
angka kesakitan penyakit telinga sebesar 18,5 %, prevalensi gangguan
pendengaran 16,8%. Gangguan pendengaran dan ketulian berdampak buruk
terutama jika diderita sejak lahir, karena menyebabkan gangguan perkembangan
kegiatan psikologi dan sosial.

3.

Kesehatan Indera Peraba


Penyakit kusta untuk di Provinsi Bali belum bisa dieleminasi namun yang paling
penting adalah bagaimana kita mencegah kecacatan yang diakibatkan oleh kuman
akut yang menggangu produktifitas dari penderita. Angka kecacatan kusta di Bali
sebesar 1,9 % walaupun sudah lebih rendah dari nasional (8,8 % x jumlah
penduduk) perlu juga mendapatkan perhatian dari pemerintah.

Oleh karena itu, pembangunan kesehatan yang menyangkut Upaya Peningkatan


Kesehatan (Promotif), Pencegahan Penyakit (Preventif), Penyembuhan Penyakit
(Kuratif), dan Pemulihan Kesehatan (Rehabilitatif), harus dilaksanakan secara

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

3
menyeluruh, terpadu, berkesinambungan, dan dilaksanakan bersama antara
pemerintah dan masyarakat.

B.

DASAR HUKUM
Rumah Sakit Kusta didirikan oleh Pemerintah Provinsi Bali Tahun 1957
dengan tujuan untuk melayani masyarakat yang menderita penyakit kusta. Dalam
perkembangannya pelayanan Rumah Sakit Kusta tidak hanya penyakit kusta saja tetapi
mulai tahun 1998 muncul kunjungan pasien dengan penyakit THT. Pada tahun 1998
Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Kesehatan Provinsi Bali membentuk Unit
Pelaksana Teknis daerah (UPTD) Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM).
Pada Tahun 2002 berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3
Tahun 2002 yang disahkan pada tanggal 28 Pebruari 2002 tentang Pembentukan
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Termasuk Pelembagaan Badan
Pelayanan Khusus Rumah Sakit Indera Masyarakat Provinsi Bali, dilakukan
penggabungan antara UPTD RS Kusta dengan UPTD BKMM menjadi Badan Pelayanan
Khusus Rumah Sakit Indera Masyarakat Provinsi Bali (BPRSI) (Struktur Organisasi
terlampir). Pada Tahun 2008 BPRSI berubah menjadi Rumah Sakit Indera Provinsi yang
ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2008 tanggal 8
Juli 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Bali (Lembaran
Daerah Provinsi Bali Tahun 2008 Nomor 2) (Struktur Organisasi terlampir). Rumah Sakit
Indera Provinsi Bali adalah Rumah Sakit Khusus Kelas A sesuai dengan Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 456/MENKES/SK/ V/2008 tanggal 9 Mei 2008.
Dasar hukum sebagai landasan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi
Rumah Sakit Indera Provinsi Bali adalah :
1)

Undang Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara


Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495).

2)

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2003 tentang Perimbangan Keuangan antara


Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor
126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438).

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

4
3)

Undang Undang Nomor 32 tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Lembaran


Negara tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437).

4)

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2007 tentang


Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi
dan Pemerintahan Kab/Kota, (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737).

5)

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2007 tentang


Organisasi Perangkat Daerah, (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741).

6)

Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan


Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4817).

7)

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 131 / MenKes / II / SK / 2004, Tahun 2004


Tentang Sistem Kesehatan Nasional.

8)

Peraturan Daerah Provinsi Bali No.4 Tahun 2011, tanggal 20 April 2011, tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah

9)

Peraturan Gubernur Bali No. 87 tahun 2011, tanggal 15 November 2011 tentang
Rincian Tugas Pokok Rumah Sakit Indera Provinsi Bali

10) Keputusan Gubernur Bali Nomor 1356/01-F/HK/2012 tanggal 14 Agustus 2012


tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah RS Indera
Provinsi Bali.

C.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI


Tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Indera Provinsi Bali berdasarkan
Peraturan Gubernur Bali Nomor 87 Tahun 2011 tanggal 15 November 2011 tentang
Rincian Tugas Pokok Rumah Sakit Indera Provinsi Bali. Rumah Sakit Indera Provinsi
Bali dipimpin oleh seorang Direktur dengan sebutan Direktur Rumah Sakit Indera
Provinsi Bali yang mempunyai Tugas Pokok membantu Gubernur dalam
melaksanakan fungsi dan tugas dibidang Rumah Sakit Indera.

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

5
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Direktur Rumah Sakit Indera
Provinsi Bali mempunyai fungsi pokok antara lain :
1. Memimpin dan mengurus Rumah Sakit sesuai dengan tujuan rumah sakit yang
telah ditetapkan
2. Menetapkan kebijakan operasional rumah sakit
3. Mengkoordinasikan penyusunan rencana dan program kerja rumah sakit
4. Mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas kepada
bawahan
5. Mengevaluasi, mengendalikan dan membina pelaksanaan tugas bawahan
6. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta pengawasan kepada
bawahan
7. Melaksanakan sistem pengendalian intern
8. Menilai hasil kerja bawahan dan mempertanggungjawabkan hasil kerja
bawahan
9. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan
10. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Gubernur melalui Sekretaris
Daerah

D.

STRUKTUR ORGANISASI
Susunan Organisasi Rumah Sakit Indera terdiri dari :
1.

Direktur

2.

Wakil Direktur Pelayanan.

3.

Wakil Direktur Administrasi Sumber Daya.

4.

Bidang Pelayanan Medik.

5.

Bidang Perawatan.

6.

Bidang Penunjang Medik.

7.

Bagian Bina Program.

8.

Bagian Keuangan.

9.

Bagian Tata Usaha.

10.

Kelompok Jabatan Fungsional.

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

6
E.

LINGKUNGAN STRATEGIS YANG BERPENGARUH


1. Lingkungan Internal
1.1. Kekuatan
1)

Adanya Pelembagaan dan tugas pokok dan fungsi.

2)

Adanya peraturan-peraturan (Surat Keputusan Menkes, Perda, Protap,


dan Juknis).

3)

Adanya tenaga profesional dan spesifikasi yang dibutuhkan.

4)

Adanya pendanaan yang memadai.

5)

Telah mendapatkan ISO 9001 2008.

6)

Telah terakreditasi Penuh Tingkat Dasar (Administrasi dan Manajemen,


Pelayanan Medis, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Keperawatan,
dan Rekam Medik).

7)

Mendapatkan anugerah Piala Citra Pelayanan Prima dari Presiden RI.

8)

Sudah menjadi Badan Layanan Umum Daerah

9)

Mendapat penghargaan sebagai unit kerja berpredikat Wilayah Bebas


dari Korupsi (WBK)

1.2. Kelemahan
1)

Terbatasnya sarana dan prasarana penunjang kegiatan.

2)

Belum optimalnya sistem informasi manajemen rumah sakit.

2. Lingkungan Eksternal
2.1. Peluang
1)

Adanya komitmen pemerintah dan program JKBM (Jaminan Kesehatan


Bali Mandara).

2)

Adanya dukungan dari organisasi profesi (PERDAMI, PERDOKSI, dan


PERHATI).

3)

Adanya minat masyarakat yang tinggi terhadap pelayanan kesehatan


indera spesialistik.

4)

Adanya dukungan lintas program dan lintas sektor baik pemerintah dan
swasta.

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

7
5)

Adanya kerjasama dengan asuransi kesehatan dan Jamsostek.

6)

Kondisi geografis wilayah Bali yang mudah untuk akses ke Rumah Sakit
Indera Provinsi Bali.

7)

Adanya target global di bidang kesehatan indera.

2.2. Ancaman
1)

Pesaing rumah sakit pemerintah dan swasta.

2)

Adanya perilaku masyarakat yang belum menyadari kecacatan indera


yang diderita.

3)

Perilaku masyarakat yang belum mendukung Perilaku Hidup Bersih dan


Sehat (PHBS).

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

BAB II
VISI, MISI, TUJUAN , SASARAN, DAN KEBIJAKAN
A.

VISI DAN MISI


Visi dan Misi Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2009 2013 yang
merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Provinsi Bali tahun 2009-2013. Sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 8 tahun 2008 tentang Tata cara
Penyusunan,

Pengendalian,

dan

Evaluasi

Pelaksanaan

Rencana

Pembangunan Daerah pengertian VISI adalah rumusan umum mengenai


keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Bedasarkan
pengertian tersebut, Rumah Sakit Indera Provinsi Bali menetapkan Visi :
MENJADI PUSAT PELAYANAN DAN RUJUKAN KESEHATAN INDERA
YANG PRIMA, BAGI MASYARAKAT BALI DAN SEKITARNYA UNTUK
MEWUJUDKAN BALI YANG MAJU, AMAN, DAMAI, DAN SEJAHTERA .
Untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan melalui misi yang merupakan
rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan Visi tersebut, maka Misi Rumah Sakit Indera Provinsi Bali
adalah :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan indera secara paripurna,
bermutu, merata, efektif, efisien, dan akuntabel.
2. Menyelenggarakan pendidikan dan latihan keterampilan di bidang
kesehatan indera.
3. Menyelenggarakan penelitian

kesehatan indera dalam rangka

mendukung jejaring pendidikan dibidang kesehatan indera.

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

9
B.

TUJUAN, SASARAN, DAN KEBIJAKAN


Tujuan, sasaran, dan kebijakan yang dilaksanakan sesuai dengan Matrik Renstra
tahun 2009-2013 dapat dijabarkan sebagai berikut :

1.

Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai selama kurun waktu 2009 2013 yang dijabarkan
setiap program dan kegiatan setiap tahun anggaran adalah sebagai berikut :
1).

Terwujudnya pelayanan kesehatan indera secara paripurna, promotif,


preventif, kuratif, dan rehabilitative.

2). Terwujudnya pelayanan kesehatan indera yang bermutu bagi semua


lapisan masyarakat.
3).

Terselenggaranya pendidikan dan latihan dibidang kesehatan indera.

4).

Terselenggaranya

penelitian

kesehatan

indera

dalam

rangka

mendukung jejaring pendidikan dibidang kesehatan indera.


Dengan adanya tujuan tersebut diatas, maka dijabarkan lebih lanjut
pencapaian sasaran.

2.

Sasaran
Sasaran dapat ditetapkan sebagai berikut :
1)

Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan indera.

2)

Meningkatnya jumlah sarana dan prasarana.

3)

Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM.

4)

Terselenggaranya pendidikan dan latihan tenaga kesehatan dan


pemberdayaan masyarakat.

5)

Terlaksananya penelitian kesehatan indera.

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

10
3.

Kebijakan
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tidak bisa terlepas dari kebijakan yang
telah ditetapkan, sehingga kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai
tujuan dan sasaran adalah :
1) Mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.
2) Pemenuhan standar sarana dan prasarana.
3) Pemenuhan standar tenaga.
4) Meningkatkan kualitas pendidikan dan latihan tenaga kesehatan.
5) Meningkatkan penelitian.

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

11

BAB III
PROGRAM DAN TREND KEGIATAN TAHUN 2009-2012
A. PROGRAM
Program yang dilaksanakan tahun 2012 mengacu pada Matrik Renstra Tahun 2009 2013
yang secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4. Program Peningkatan Upaya Kesehatan Masyarakat
5. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
6. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
7. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
8. Program Pengadaan Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/RS. Jiwa/RS. Paruparu/RS. Mata

B. HASIL KEGIATAN
Untuk menjabarkan program-program yang telah ditetapkan dalam Renstra, perlu
diimplementasikan dalam kegiatan tahunan antara lain :
1. Sumber Pembiayaan
Sumber Pembiayaan Rumah Sakit Indera Povinsi Bali dari APBD I dapat dilihat pada
tabel 1 :

Tahun

Tabel 1
Jumlah Anggaran pada Rumah Sakit Indera Provinsi Bali
Tahun 2009 2012
APBD I ( Rp.)

No.
Anggaran

Belanja Langsung

Belanja Tidak Langsung

Jumlah

1.

2009

5.672.062.000 ( 39,10 %)

8.834.138.265 (60,90%)

14.506.200.265

2.

2010

5.714.962.500 (32,08 % )

12.099.509.642 (67,92%)

17.814.472.142

3.

2011

6.893.005.100 (29,71 %)

16.309.750.102 (70,29%)

23.202.755.202

4.

2012

9.275.367.983 (33,73 %)

18.221.170.327 ( 66,27 % )

27.496.538.310

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

12
Grafik 1
Jumlah Anggaran Pada Rumah Sakit Indera Provinsi Bali
Tahun 2009 - 2012

Dari tabel diatas tampak bahwa anggaran pada Rumah Sakit Indera Provinsi Bali, baik
Belanja Langsung maupun Belanja Tidak Langsung dari tahun 2009-2012 mengalami
peningkatan, dimana prosentase Belanja Tidak Langsung 2 (dua ) kali dari Belanja Langsung
dan mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

13
Tabel 2
Target dan Realisasi Pendapatan Rumah Sakit Indera Provinsi Bali
Tahun 2009 2012
No.

Tahun

Target

Realisasi

Prosentase

Anggaran

(Rp.)

(Rp.)

(%)

1.

2009

2.100.000.000

3.230.938.363

153,85

2.

2010

4.500.000.000

6.394.197.646,33

142,09

3.

2011

9.502.000.000

10.888.831.615,34

114,60

4.

2012

18.000.000.000

20.428.477.817,76

113,49

Grafik 2
Target dan Realisasi Pendapatan di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali
Tahun 2009 - 2012

Dari tabel diatas, tampak bahwa realisasi pendapatan Rumah Sakit Indera Provinsi Bali
pada tahun 2009 2012 selalu mencapai diatas 100%.

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

14
Sumber pembiayaan dari masyarakat yang datang ke Rumah Sakit Indera Provinsi Bali
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3
Sumber Pembiayaan dari Masyarakat yang Datang ke Rumah Sakit Indera Provinsi
Bali Tahun 2012
No

Sumber Pembiayaan

1.

Pasien Umum/Bayar

2.

Pasien dengan jaminan/Asuransi

Jumlah ( Orang)
23.943

39,65

17.407

28,83

b. JAMKESMAS

1.286

2,13

c. ASKES

9.636

15,96

d. JAMSOSTEK

1.341

2,22

e. Veteran

201

0,33

Lain-lain

6.566

10,88

60.380

100

a. JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandara)

3.

Prosentase ( % )

TOTAL

Grafik 3
Sumber Pembiayaan Dari Masyarakat yang Datang ke Rumah Sakit Indera Provinsi
Bali Tahun 2012

Dari tabel diatas terlihat bahwa kunjungan ke Rumah Sakit Indera paling banyak pada
pasien umum/bayar ( 39,65 % ), JKBM ( 28,83 % ) dan Askes ( 15,96 % )

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

15
Subsidi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Bali untuk masyarakat miskin dari
tahun 2009 2012 dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini :
Tabel 4
Subsidi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Bali Untuk Masyarakat Miskin di Rumah
Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2009-2012

No.

Tahun Anggaran

APBD Provinsi Bali


(Rp.)

1.

2009

3.350.256.569,00

APBN
(Program Jamkesmas)
(Rp.)
402.295.934,06

2.

2010

5.000.000.000,00

293.613.000,00

3.

2011

6.300.000.000,00

445.620.988,00

4.

2012

13.709.592.989,00

554.766.753,76

Grafik 4
Subsidi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Bali Untuk Masyarakat Miskin di Rumah
Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2009-2012

Tabel 5.
Subsidi Pemerintah dan Subsidi Rumah Sakit Indera untuk operasi katarak baik dalam
gedung maupun rujukan medik spesialistik tahun 2012
No

1.

Jenis

Jumlah
kunjungan
(Orang)
JAMKESMAS
159

Tarif PERDA No 2/thn


2011
(Rp 3.033.275,-/pasien )
482.290.725

Dibayar berdasarkan
INA-CBG
(Rp.1.409.931,-/pasien)
224.179.029

Subsidi

258.111.696

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

16

Dalam rangka pelaksanaan operasi katarak baik dalam gedung maupun rujukan
medik spesialistik, untuk tahun 2012, jumlah pasien yang dioperasi sebanyak 159
orang. Sesuai dengan tarif PERDA No.2/tahun 2011, pasien seharusnya membayar Rp.
3.033.275,- tetapi yang dibiayai sesuai dengan INA-CBG adalah Rp. 1.409.931/pasien.
Sehingga subsidi yang diberikan oleh Rumah Sakit Indera sebesar : Rp. 1.623.344,/orang. Jadi total subsidi yang diberikan selama tahun 2012 sebesar : Rp.
258.111.695,2.

JENIS PELAYANAN
Jenis pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Indera Provinsi Bali adalah
Pelayanan Rawat Jalan, Unit Gawat Darurat, dan Rawat Inap. Pelayanan Rawat Jalan
meliputi : Klinik Mata, Klinik THT dan Klinik Kulit & Kelamin, Fisioterapi,
Tindakan/Operasi, Laboratorium, Farmasi, dan Penunjang Diagnostik.
Sasaran pelayanan Rumah Sakit Indera Provinsi Bali yang dilaksanakan tahun
2012 adalah masyarakat dengan gangguan indera di seluruh Provinsi Bali. Realisasi
Kegiatan Pelayanan yang dilaksanakan selama periode 2009-2012 sesuai dengan tabel
6 sampai dengan tabel 14 di bawah ini :
Tabel 6
Hasil Pelayanan Dalam Gedung Pelayanan Rawat Jalan
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012
No

Jenis Pelayanan

Kunjungan

Prosentase ( % )

Indera Penglihatan ( Mata )

41.066

68,01

Indera Pendengaran ( THT )

4.871

8,07

Indera Peraba ( Kulit )

14.443

23,92

60.380

100

TOTAL

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

17
Grafik 5
Hasil Pelayanan Dalam Gedung Pelayanan Rawat Jalan
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012

Dari tabel diatas, tampak bahwa kunjungan ke Rumah Sakit Indera terbanyak adalah
dari Indera Penglihatan ( Mata ) : 68,01 %, Indera Peraba ( Kulit & Kelamin ) : 23,92 %
dan Indera Pendengaran ( THT ) : 8,07 %.

Tabel 7
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012
No.

Penyakit

Jumlah Kasus

Myopia

2105

Senile Cataract

1440

Cerumen

847

Conjunctivitis

832

Hypermetropia

815

Otitis Eksterna

659

Pterygium

621

Dermatitis Kontak Alergi

571

Presbyopia

566

10

Subjective Visual Disturbance

365

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

18

Grafik 6
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012

Tabel 8
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Inap
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012
No.

Penyakit

Jumlah Kasus

Senile Cataract

12

Congenital Cataract

Glaucoma

Primary Open Angle Glaucoma

Juvenile Cataract

Granuloma

Fibrosis Vitreous

Primary angle-closure glaucoma

Complicated Cataract

10

Traumatic Cataract

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

19
Grafik 7
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Inap
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012

Dari 10 besar penyakit kunjungan di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012,
didominasi oleh penyakit pada Indera Penglihatan yaitu, Myopia, penyakit pada indera
Pendengaran yaitu Cerumen dan pada Indera Peraba yaitu Dermatitis Kontak Alergi.
Sedangkan untuk 10 besar penyakit pada masing-masing poli dapat dilihat pada tabel 9 11 :
Tabel 9
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan
Di Poli Mata Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012
No.

Penyakit

Jumlah Kasus

Myopia

2105

Senile Cataract

1440

Conjunctivitis

832

Hypermetropia

815

Pterigium

621

Presbyopia

566

Subjective Visual Disturbances

365

Other Disorder of Lacrimal gland

157

Hordeolum

58

10

Other Conjungtivitis

48

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

20
Grafik 8
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan
Di Poli Mata Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012

Tabel 10
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan
Di Poliklinik THT Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012
No.

Penyakit

Jumlah Kasus

Cerumen

847

Otitis Eksterna

659

Tuba Catar

337

Rhinopharingitis Akut

326

OMSK

224

Rhinitis Kronis

183

Pharingitis Akut

126

Tinitus

114

Rhinotonsilitis Akut

90

10

Pharingitis Kronis

84

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

21
Grafik 9
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan
Di Poliklinik THT Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012

Tabel 11
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan
Di Poliklinik Kulit Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012
No.

Penyakit

Jumlah Kasus

Dermatitis Kontak Alergi

571

Scabies

345

Acne Vulgaris

288

Neurodermatitis

234

Tenia Corporis

193

Urticaria

159

Pytiriasis Vesikolor

129

Dermatitis Atopi

123

Tinea Pruris

114

10

Vitiligo

111

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

22
Grafik 10
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan
Di Poliklinik Kulit Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012

Tabel 12
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan
Di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012
No.

Penyakit

Jumlah Kasus

Erosi Kornea

111

Corpus Alienum Mata

74

Konjungtivitis

68

Corpus Alienum Telinga

58

Otitis Ekterna

47

Cerumen

28

Trauma Kimia

24

Sub Konjungtiva Bleeding

24

Dry Eyes

22

10

ISPA

18

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

23
Grafik 11
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan
Di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012

Dari tabel 10, terlihat bahwa hampir semua kunjungan di Unit Gawat Darurat Rumah
Sakit Indera adalah yang terkait dengan kegawat daruratan Indera Penglihatan, Indera
Pendengaran dan indera Peraba.
Tabel 13
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan
di Fisioterapi Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012
No.

Penyakit

Jumlah Kasus

Myalgia

93

Tuba Catar

48

Frozen Shoulder

20

Low Back Pain

14

Morbus Hansen

11

Osteoartritis

10

Sinusitis Maxilaris

Sprain Angkel

Rhinitis Kronis

10

Rheumatik Artritis

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

24

Grafik 12
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan
di Fisioterapi Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2011

Sesuai dengan SK Gubernur No. 189/03-B/HK/2012,tanggal 29 Februari 2012 tentang Komite


PGPK Provinsi Bali yang anggotanya terdiri dari PERDAMI, Dinas Kesehatan Provinsi Bali, PKK
dan RS Indera, melaksanakan kegiatan penanggulangan gangguan kebutaan dimana
bekerjasama dengan Komite Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Kebutaan (PGPK)
Kabupaten/Kota serta Puskesmas diseluruh Bali untuk menjemput/mengantar pasien ke RS
Indera atau memberi pelayanan di Desa melalui bus klinik keliling. Hasil kegiatan pelayanan
operasi katarak berupa rujukan medik spesialistik selain operasi dalam gedung. Hasilnya dapat
dilihat pada tabel 14.
Tabel 14
Hasil Pelayanan Operasi Katarak di Dalam Gedung dan
Rujukan Medik Spesialistik Tahun 2009-2012

No
1
2
3
4.

Tahun
2009
2010
2011
2012
JUMLAH

Operasi Dalam
Gedung
830
1.041
1.699
2.125
5.695

Rujukan Medik
Spesialistik
1.062
312
500
525
2.399

Jumlah
1.892
1.353
2.199
2.650
8094

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

25
Grafik 13
Hasil Pelayanan Operasi Katarak di Dalam Gedung dan
Rujukan Medik Spesialistik Tahun 2009-2012

Disamping pelayanan kesehatan indera yang dilaksanakan di Rumah Sakit Indera juga ada
kegiatan pelayanan rujukan medik ke masyarakat berupa kegiatan screening dan bakti sosial. Hasil
kegiatan screening akan dianalisa dan kemudian baru ditentukan pasien dengan indikasi untuk
dioperasi. Sedangkan bakti sosial dilaksanakan pada momen-momen tertentu seperti hari-hari
nasional, contohnya Bulan Bakti Gotong Royong, Hari Keluarga Nasional dan lain-lain disamping itu
ada juga

atas permintaan pihak swasta. Hasil Capaian Kinerja Pelayanan Rujukan Medik ke

Masyarakat berupa screening dan bakti sosial dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 15
Target dan Realisasi Capaian Kinerja Pelayanan Rujukan Medik ke Masyarakat
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali
Tahun 2012
NO

Rujukan Medik ke Masyarakat

Satuan

Target

Realisasi

Pelayanan Screening

orang

2.310

3.335

144,37

Pelayanan Baksos

orang

1300

3.220

247,69

orang

3.610

6.555

181,579

Jumlah

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

26
Grafik 14
Target dan Realisasi Capaian Kinerja Pelayanan Rujukan Medik ke Masyarakat
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali
Tahun 2012

Hasil kegiatan Screening di luar gedung untuk 10 besar penyakit mata


didominasi oleh penyakit Katarak dan Gangguan lain lensa, untuk jelasnya lihat tabel :
Tabel 16
10 Besar Penyakit Mata Luar Gedung untuk Kegiatan Screening
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012

No.

Penyakit

Jumlah Kasus

Katarak dan Gangguan lain lensa

1109

Gangguan Refraksi dan Akomodasi

623

Konjungtivitis dan gangguan lain konjungtiva

506

Pseudofakia

206

Buta dan rabun

202

Gangguan lain lakrimal

156

Glaukoma

90

Keratitis dan gangguan kornea

83

Ablasi dan kerusakan retina

76

10

Gangguan lain retina

62

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

27
Grafik 15
10 Besar Penyakit Mata Luar Gedung untuk Kegiatan Screening
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012

Sedangkan untuk kegiatan Bakti sosial, 10 besar penyakit mata luar gedung didominasi
penyakit : Gangguan Refraksi dan Akomodasi, untuk jelasnya lihat tabel 17, Penyakit THT
didominasi penyakit Otitis Media dan Gangguan Mastoid dan Telinga Tengah, dan untuk
penyakit Kulit dan Kelamin didominasi Penyakit kulit dan jaringan subkutan lainnya.

Tabel 17
10 Besar Penyakit Mata Luar Gedung untuk Kegiatan Bakti Sosial
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali
Tahun 2012
No.

Penyakit

Jumlah Kasus

Gangguan Refraksi dan Akomodasi

1715

Katarak dan Gangguan lain lensa

266

Konjungtivis dan gangguan lain konjungtiva

156

Gangguan Sistim Lakrimal dan Orbita

97

Glaukoma

26

Keratitis & gangguan sklera & orbita

97

Gangguan lain retina

25

Gangguan lain kelopak mata

22

Pseudofakia

17

10

Gangguan badan kaca dan bola mata

10

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

28
Grafik 16
10 Besar Penyakit Mata Luar Gedung untuk Kegiatan Bakti Sosial
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali
Tahun 2012

Tabel 18
Penyakit THT Luar Gedung untuk Kegiatan Bakti Sosial
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012
No.
1

Penyakit

Jumlah Kasus
13

Otitis media dan gangguan mastoid dan telinga


tengah
Faringitis akut

Infeksi saluran napas bagian dalam

Gangguan daya dengar

Benda asing pada telinga

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

29
Grafik 17
Penyakit THT Luar Gedung untuk Kegiatan Bakti Sosial
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012

Tabel 19
Penyakit Kulit Kelamin Luar Gedung
untuk Kegiatan Bakti Sosial di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali
Tahun 2012
No.

Penyakit

Jumlah Kasus

Penyakit kulit dan jaringan subkutan lainnya

21

Infeksi kulit dan jaringan subkutan

17

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

30
Grafik 18
Penyakit Kulit Kelamin Luar Gedung
untuk Kegiatan Bakti Sosial di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali
Tahun 2012

4. Pengembangan SDM
Pada tahun 2012 Rumah Sakit Indera Provinsi Bali mengirim staf untuk mengikuti
pelatihan-pelatihan, sebagai berikut :
Tabel 20
Daftar Peserta Pelatihan dan Workshop dengan Biaya APBD
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012

No.

Jenis Pelatihan

Fellowship vitreoretina

CSSD

Inhouse training
safety
Peri Operating Nursing

5
6
7
8

Nama Peserta
dr. Ni Luh Diah Pantjawati, SpM

Ni Nyoman Ratmini
Ni Nyoman Budiasih
Luh Putu Sudarini
patient 24 orang pejabat eselon III dan IV

Ni Wayan Nurkesumasari
IGA Aswitari
Luh Nym Wismayanti
Supervisi
Pemeliharaan I Dewa Gede Rai Yunantara
Peralatan Kesehatan
Implementasi
Elektronik Luh Sudiasih, SKM, MPH
Medical Record
Fisioterapi
Zuriyatun Faizah
Askep Nanda, NOC, NIC, Gede Wardana
Aplikasi ISDA

Waktu Pelatihan
Januari s/d
September 2012
12 Maret s/d 12
April 2012
14 Maret 2012
9 April s/d 9 Juli
2012
16 s/d 18 April 2012
19 April s/d 2 Mei
2012
30 April s/d 4 Mei
2012
30 s/d 31 Mei 2012

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

31

No.
9
10

11
12
13
14
15
16
17

18

19

20
21

22

Jenis Pelatihan

Nama Peserta

Waktu Pelatihan

Rakernas Arsada
dr. Pande Nyoman Srijoni, M.Kes
27 s/d 29 Juni 2012
Workshop
Manajemen Ni Nym Meryadi
16 s/d 17 Juli 2012
Dasar Perekam Medis dan
Informasi Kesehatan
KPRS
52 orang dari RS Indera
21 Juli 2012
Fisioterapi
dr. Ida Ayu Gita Puspita
3 Agustus s/d 3
dr. Ida Ayu Putri Widiastuti
November 2012
ATLS
dr. AA Sagung Kumala Ningrat dr.Pt
19 s/d 21 Oktober
Santy Erawati
2012
Pelatihan Satuan Pengawas drg AA Istri Purnayu Utami
18 s/d 20 Oktober
Internal Rumah Sakit
2012
Bimbingan
Teknis dr. Putu Ayu Widiastuti, MPH dr.
18 s/d 20 Oktober
Implementasi Audit Medis
Ayu Setiawati Kencana Putri
2012
Bimbingan Teknis Menyusun Dra. Rien Ayana, MM
30 Oktober s/d 1
Sistem Remunerasi
Ni Wayan Astining, S.STP,M.Si
November 2012
Asia Pasific Conference on dr. Pande Nyoman Srijoni, M.Kes
26 s/d 28 September
Emergency and Disaster
2012
Medicine
Inhouse
Training 15 orang pegawai RS Indera
22 s/d 23 Oktober
Kegawatdaruratan
Indera
2012
dan live saving
Inhouse
training 48 orang pegawai RS Indera
16 November 2012
penanggulangan
bencana
(kebakaran)
Pelatihan
Penglihatan Suyanto
1 s/d 3 Desember
Binokuler Tingkat Akhir
2012
Prosedur
pemeriksaan Putu Wiarta
11 s/d 13 Desember
kelainan refraksi dengan
2012
menggunakan
streak
retinoskopi tanpa medriasi
Konsultasi Akreditasi Rumah 100 orang pegawai RS Indera
17 s/d 31 Desember
Sakit
2012

Tahun 2012, RS Indera didukung oleh 194 orang pegawai yang terdiri dari PNS 162
orang dan CPNS 32 orang. Profil pegawai RS Indera Provinsi Bali tahun 2012 terlampir.

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

32
5. Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan di Bidang Kesehatan Indera.
Pada tahun 2012, Rumah Sakit Indera telah mengadakan penelitian tentang Indeks
Kepuasan Masyarakat, dengan hasil survei adalah sebagai berikut:
a. Karakteristik Pasien
Jumlah responden sebanyak 300 orang dengan karakteristik yang dibahas mencakup
3 (tiga) aspek yaitu
1.

Jenis Kelamin :
- Laki-laki : 165 orang ( 55 % )
- Perempuan : 135 orang ( 45 %)

2.

3.

Pendidikan :
-

SD ke bawah : 30 orang ( 10 % )

SLTP : 26 orang ( 8,67 % )

SLTA : 155 orang ( 51,67 % )

Diploma : 30 orang ( 10 % )

Strata 1 : 52 orang ( 17,33% )

Strata 2 keatas : 5 orang ( 2,33 % )

Jenis pekerjaan :
-

PNS/TNI/POLRI : 48 orang ( 16 % )

Pegawai Swasta : 92 orang ( 30,67 % )

Wiraswasta/Usahawan : 65 orang ( 21,67 % )

Pelajar/Mahasiswa : 35 orang ( 11,67 % )

Lainnya : 60 orang ( 20 % )

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

33
b) Distribusi pasien/responden yang disurvey di tiap unit di Rumah Sakit Indera

Tabel 21
Distribusi Pasien/Responden yang disurvey di tiap unit
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012
No

Lokasi

Prosentase (%)

1.

Loket Maruti

15

2.

Loket Angsoka

20

6,67

3.

Apotek Maruti

20

6,67

4.

Apotik Angsoka

20

6,67

5.

Lab Maruti

10

6.

Lab Angsoka

15

7.

Poli Mata

60

20

8.

Poli Kulit

58

19,33

9.

Poli THT

25

8,33

10.

Fisioterapi

12

11

OK Mata

35

11,67

12

UGD

10

3,33

Total

300

100%

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

34
BAB IV
ANALISA HASIL KEGIATAN TAHUN 2012

A. Realisasi Pelaksanaan Keuangan


Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Belanja langsung Tahun 2012 yang
sumber dananya dari APBD Provinsi Bali sebesar Rp. 10.159.520.000,- untuk mencapai
kegiatan tersebut diatas baik yang dilaksanakan didalam gedung maupun diluar gedung
dengan realisasi fisik 100 % dan realisasi keuangannya sebesar Rp. 9.275.367.983,(91,30%). Untuk Jelasnya lihat tabel dibawah ini:

Tabel 22
Realisasi keuangan tahun 2012
SASARAN
STRATEGIS
Pelayanan
Kesehatan
Indera

INDIKATOR
KINERJA

TARGET

PROGRAM/KEGIATAN

REALISASI

10.159.520.000

9.275.367.983

91,30

1. Penyediaan Jasa
surat menyurat

3.175.000

3.156.500

99,34

2. Penyediaan jasa
komunikasi

522.000.000

424.677.719

81,36

3.Pengadilan Jasa
Kebersihan Kantor
4.Penyediaan alat tulis
kantor
5.Penyediaan barang
cetakan dan pengadaan
6.Penyediaan
komponen instalasi
listrik/Penerangan
bangunan kantor
7.Penyediaan peralatan
dan perlengkapan

322.619.000

279.480.250

86,63

67.094.000

59.310.000

88,40

97.730.000

97.696.275

99,97

14.320.000

12.551.000

87,65

438.515.000

418.009.000

95,32

49.758

Pelayanan
Kesehatan
Indera
Penglihatan/
Mata
Pelayanan
Kesehatan
Indera
Pendengaran
/THT
Pelayanan
Kesehatan
Indera
Peraba/Kulit

ANGGARAN

I. Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

35
SASARAN
STRATEGIS

INDIKATOR
KINERJA

TARGET

PROGRAM/KEGIATAN
kantor
8. Penyediaan makanan
dan minuman
9. Rapat-rapat
koordinasi dan
konsultasi keluar dan
dalam daerah
10.Upacara keagamaan
II. Program
Peningkatan Sarana
dan
Prasarana Aparatur
1.Pemeliharaan
rutin/berkala kendaraan
dinas
III. Program
Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya
Aparatur
1. Pendidikan dan
Pelatihan Formal

ANGGARAN

REALISASI

10.260.000

10.260.000

100

42.375.000

37.325.000

88,08

36.000.000

35.250.000

97,92

264.700.000

251.592.450

95,05

150.000.000

146.701.600

97,80

147.525.000

141.945.625

96,22

2.Pengadaan peralatan
dan perbekalan
kesehatan termasuk
obat generik esensial

6.499.422.900

5.884.711.918

90,54

3.Penyediaan biaya
logistik dan
pemeliharaan

1.078.776.100

1.031.938.850

95,66

250.000.000

237.331.946

94,93

IV.Program Upaya
Kesehatan Masyarakat
1.Pemeliharaan dan
Pemulihan Kesehatan

V. Program Promosi
Kesehatan dan
Pemberdayaan
Masyarakat
Pengembangan Media
Promosi dan
Informasi sadar hidup
sehat

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

36
SASARAN
STRATEGIS

INDIKATOR
KINERJA

TARGET

PROGRAM/KEGIATAN
VI. Program Perbaikan
Gizi Masyarakat
Pemberian
Tambahan Makanan
dan Vitamin
VII. Program
Standarisasi Pelayanan
Kesehatan
1. Evaluasi dan
Pengembangan
Standar Pelayanan
Kesehatan

ANGGARAN

REALISASI

24.000.000

21.393.350

89,14

66.408.000

58.367.000

87,89

124.600.000

123.669.500

99,25

10.159.520.000

9.275.367.983

91,30

VIII. Program
Pengadaan,Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Rumah Sakit

1. Rehabilitasi
Pembangunan RS
TOTAL

Secara umum, realisasi keuangan dimasing-masing program sudah diatas 80 %, hal ini
disebabkan karena :
- Terdapat penghematan atau efisiensi pada penyediaan jasa komunikasi sumber daya
air dan listrik serta jasa kebersihan kantor
- Terdapat penghematan atau efisiensi pada pengadaan peralatan dan perbekalan
kesehatan termasuk obat generik esensial.
- Terdapat penghematan pada kegiatan pemeliharaan, baik pada pemeliharaan logistik,
gedung rumah sakit, peralatan medis, peralatan dan perlengkapan rumah sakit

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

37
B. Hasil Pelayanan Kesehatan Indera
Hasil pelayanan kesehatan Indera tahun 2009 sampai dengan 2012 di Rumah Sakit
Indera Provinsi Bali dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 23
Realisasi hasil pelayanan kesehatan Indera tahun 2009 s.d. tahun 2012
Sasaran strategis

Tahun

Target

Realisasi

Pelayanan
Kesehatan Indera

2009
2010
2011
2012

41.446
43.908
46.596
49.758

52.787
58.058
60.350
60.380

127,3
132,23
129,52
121,35

Grafik 19
Trend pencapaian kunjungan dari tahun 2009 s.d. 2012

Hasil pelaksanaan pelayanan Kesehatan Indera dari tahun 2009 sampai dengan
tahun 2012, dilihat dari kunjungan tahun 2009 sebanyak 52.787 dibandingkan dengan tahun
2010 sebanyak 58.058 orang, terjadi peningkatan sebanyak 5.271 orang (9,98%). Pada tahun
2011 kunjungan pasien sebanyak 60.350 orang, dibandingkan tahun 2010 terjadi peningkatan
2.292 orang ( 3,95 % ). Sedangkan tahun 2012 kunjungan pasien 60.380, dibandingkan dengan
tahun 2011 terjadi peningkatan 30 orang ( 0,05 % )

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

38
Hal ini disebabkan karena Rumah Sakit Indera mempunyai program Unggulan dan
Program Inovasi :
1.

Program Unggulan yaitu :


a.

Indera Penglihatan/Mata
- Operasi katarak dengan Phaco adalah operasi katarak tanpa insisi sehingga
penyembuhannya lebih cepat dan tidak menimbulkan astigmat.
- Penanganan Kelainan Retina, untuk menangani komplikasi-komplikasi penyakit
degeneratif ke mata seperti Kencing manis ( Diabetes Mellitus ).

b. Indera pendengaran/THT
-

Penanggulangan ketulian melalui skrining gangguan pendengaran pada bayi


sehingga menemukan kasus gangguan pendengaran sedini mungkin dan dapat
dilakukan rehabilitasi sesegera mungkin agar dampak cacat dengar bisa diatasi.

c.

Indera Peraba/Kulit dan Kelamin


- Spektra UVA/UVB, untuk beberapa pengobatan seperti vitiligo dan psoriasis
- Penanganan penyakit kulit/ dermatitis luas
- Pencegahan kecacatan kusta

2.Program Inovasi yaitu :


1) Kerjasama dengan Komite Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Kebutaan
(PGPK) Kabupaten/Kota dan Puskesmas untuk menjemput/mengantar pasien ke RS
Indera atau memberi pelayanan di Desa melalui mobil klinik keliling. Dengan kegiatan :
- Screening awal, memeriksa pasien untuk mendapatkan pasien dengan penyakit
katarak
- Operasi katarak dan penyakit mata lainnya
- Follow up post operasi
2) Memberikan pelayanan prima bagi masyarakat yang sulit mangakses fasilitas pelayanan
kesehatan.

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

39
3. Pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia)
Rumah Sakit Indera Provinsi Bali sebagai rumah sakit jejaring pendidikan, bekerja
sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dalam program pendidikan
kedokteran. Pada tahun 2012 ada 383 orang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana yang terdiri dari 249 orang dokter muda di bagian Mata, 37 orang di bagian THT,
dan 97 orang di bagian Kulit dan Kelamin. Sedangkan untuk pendidikan spesialisasi telah
diikuti oleh 15 orang dokter residen mata dan 8 orang residen kulit.

4. Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan di Bidang Kesehatan Indera.


Tahun 2011 Rumah Sakit Indera telah mengadakan penelitian tentang Indeks
Kepuasan Masyarakat, dengan hasil survei adalah sebagai berikut:
Dari hasil analisa data, didapatkan Indeks Kepuasan Masyarakat dari tahun ke tahun terjadi
peningkatan. Untuk tahun 2008 adalah sebesar 78,73 %. tahun 2009 sebesar 79,29 %, tahun
2010 sebesar 82,345 %, tahun 2011 sebesar 82,499 %, dan tahun 2012 sebesar 82,502%.
Dilihat dari hasil nilai IKM dari tahun ke tahun mengalami kenaikan berarti dari segi
pelayanan, di RS Indera Provinsi Bali tergolong dalam kategori sangat baik.

5. Akreditasi
Pada Tahun 2010 Rumah Sakit Indera Provinsi Bali telah mendapatkan Akreditasi
Penuh dengan 5 (lima) pelayanan dasar yang surveynya dilaksanakan pada tanggal 25 26
Oktober 2010.

6. Pelaksanaan manajemen mutu (ISO-9001-2008)


Dalam rangka globalisasi dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan indera,
maka Rumah Sakit Indera telah mendapatkan ISO 9001-2008. Secara internal dilaksanakan
evaluasi Manajemen Mutu ( ISO-9001-2008) sebanyak 2 kali setiap tahun.

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

40
7. Citra Pelayanan Prima

Prestasi dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik, Rumah sakit Indera
telah memperoleh penghargaan :
1.

Piagam penghargaan Gubernur Bali, tanggal 14 Agustus 2008 sebagai juara II Citra
Pelayanan Prima Provinsi Bali

2.

Piagam Penghargaan dari Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, bulan


Oktober 2008, atas prestasinya dalam peningkatan pelayanan publik di bidang
Pelayanan dan Pemeliharaan Kesehatan Indera ( Mata, THT dan Kulit )

3.

Piagam Gubernur Bali, tanggal 4 Agustus 2010, sebagai peringkat III atas
prestasinya dalam peningkatan kualitas pelayanan publik.

8.

Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)


Pada tanggal 30 November 2012, Rumah Sakit Indera ditetapkan sebagai Unit Kerja
berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi.

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

41

BAB V
PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN

Dalam melaksanakan program dan kegiatan tahun 2012 tidak diketemukan


permasalahan yang mempengaruhi pencapaian program. Mengingat Rumah Sakit Indera
Provinsi Bali adalah Rumah Sakit Khusus Kelas A, maka pelayanan yang diberikan adalah
pelayanan tingkat tersier. Untuk mencapai pelayanan tingkat tersier tersebut masih ada
kendala yang dihadapi. Adapun kendala yang dihadapi berupa:
a.

Rumah Sakit Indera terdiri dari 2 aspek yaitu manajemen dan pelayanan, sehingga
ada perbedaan persepsi.

b. Pengelolaan keuangan yang masih memakai PNBP (Pendapatan Negara Bukan


Pajak).
Jumlah dan Jenis Dokter Spesialis belum memadai

c.

d. Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Belum memadai


Upaya-upaya yang akan dan terus dilakukan oleh Rumah Sakit Indera adalah :
1. Pertemuan terstruktur antara lain :
-

Weekly report setiap hari Rabu

Pertemuan Komite Medik satu kali sebulan

Pertemuan Komite Perawatan setiap 3 bulan

Rapim satu kali sebulan

2. Kerjasama dengan RSUP dan FK UNUD


3. Formasi Pengadaan Tenaga melalui BKD
4. Pembenahan/penataan lingkungan Rumah Sakit secara terus menerus dan
mengusulkan penambahan alat kesehatan melalui APBD dan APBN

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

42

BAB VI
PENUTUP

Rumah Sakit Indera Provinsi Bali merupakan unsur pelaksana Pemerintah Provinsi
Bali dalam bidang pelayanan kesehatan indera dan bertanggung jawab kepada Gubernur Bali.
Sesuai dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 63 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok
Rumah Sakit Indera Provinsi Bali, mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam
menyelenggarakan Pemerintahan dibidang Kesehatan Indera. Dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsi Rumah Sakit Indera Provinsi Bali telah menyusun Rencana Stratejik 2008
2013, yang mengacu pada Rencana Stratejik Provinsi Bali. Dalam rencana stratejik tersebut
tercantum Visi Rumah Sakit Indera yaitu Menjadi Pusat Pelayanan Dan Rujukan Kesehatan
Indera Yang Prima, Bagi Masyarakat Bali Dan Sekitarnya Untuk Mewujudkan Bali yang Maju,
Aman, Damai dan Sejahtera .
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, Rumah Sakit Indera
memberikan pelayanan spesialistik : kesehatan Mata, THT, Kulit dan Kelamin.

A. KESIMPULAN
1. Jumlah kunjungan ke Rumah Sakit Indera Provinsi Bali dari tahun ke tahun terus
meningkat.
2. Kegiatan pelayanan kesehatan indera sudah dapat berjalan sesuai rencana dengan hasil
kegiatan rata-rata diatas target yang telah ditetapkan.

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

43
B. SARAN
1. Untuk dapat mencapai pelayanan tingkat tersier, penambahan jumlah dan kualitas
SDM perlu dilaksanakan secara berkesinambungan dan begitu pula untuk melengkapi
sarana prasarananya.
2. Dalam menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit secara terus menerus
dan berkesinambungan perlu mempertahankan ISO 9001 2008, CPP (Piagam dan
Piala Citra Pelayanan Prima dari Presiden Republik Indonesia tahun 2010) berupaya
pada Tahun 2013 melaksanakan persiapan untuk mengikuti penilaian akreditasi
nasional versi 2012 pada tahun 2014.

Denpasar,

Januari 2013

Direktur Rumah Sakit Indera


Provinsi Bali

dr. Pande Nyoman Srijoni, M.Kes


Pembina Utama Muda
NIP. 195723031983112001

Laporan Tahunan 2012 RS Indera Provinsi Bali

Anda mungkin juga menyukai