BAB I
PENDAHULUAN
A.
GAMBARAN UMUM
Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 adalah melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial. Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum harus diwujudkan
melalui berbagai upaya kesehatan dalam rangkaian pembangunan kesehatan secara
menyeluruh dan terpadu yang didukung oleh suatu sistem kesehatan nasional. Sejalan
dengan amanat Pasal 28 H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 telah ditegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan
kesehatan, kemudian dalam Pasal 34 ayat (3) dinyatakan negara bertanggung jawab
atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang
layak.
Sumber daya manusia yang sehat jasmani dan rohani menjadi salah satu
modal dasar pembangunan, karena dengan adanya SDM yang sehat akan
menghasilkan masyarakat yang sehat pula yang akan menjadi pelaku dan sasaran
pembangunan, sehingga Pemerintah diharapkan mempunyai peran yang sangat
penting dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat.
Mewujudkan
derajat
kesehatan
masyarakat
adalah
upaya
untuk
meningkatkan keadaan kesehatan yang lebih baik dari sebelumnya. Derajat kesehatan
masyarakat yang optimal adalah tingkat kondisi kesehatan yang tinggi dan dapat
dicapai pada suatu saat sesuai kondisi dan situasi serta kemampuan yang nyata dari
setiap orang atau masyarakat yang harus selalu diusahakan peningkatannya secara
terus menerus.
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan meliputi upaya kesehatan dan
sumber dayanya harus dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan guna
2
mencapai hasil yang optimal, sehingga upaya kesehatan yang semula dititikberatkan
pada upaya penyembuhan penderita secara berangsur-angsur berkembang kearah
keterpaduan upaya kesehatan yang menyeluruh.
Adapun masalah kesehatan indera (Mata, THT, Kulit) di Indonesia dari hasil
Survey Departemen Kesehatan adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
3
menyeluruh, terpadu, berkesinambungan, dan dilaksanakan bersama antara
pemerintah dan masyarakat.
B.
DASAR HUKUM
Rumah Sakit Kusta didirikan oleh Pemerintah Provinsi Bali Tahun 1957
dengan tujuan untuk melayani masyarakat yang menderita penyakit kusta. Dalam
perkembangannya pelayanan Rumah Sakit Kusta tidak hanya penyakit kusta saja tetapi
mulai tahun 1998 muncul kunjungan pasien dengan penyakit THT. Pada tahun 1998
Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Kesehatan Provinsi Bali membentuk Unit
Pelaksana Teknis daerah (UPTD) Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM).
Pada Tahun 2002 berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3
Tahun 2002 yang disahkan pada tanggal 28 Pebruari 2002 tentang Pembentukan
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Termasuk Pelembagaan Badan
Pelayanan Khusus Rumah Sakit Indera Masyarakat Provinsi Bali, dilakukan
penggabungan antara UPTD RS Kusta dengan UPTD BKMM menjadi Badan Pelayanan
Khusus Rumah Sakit Indera Masyarakat Provinsi Bali (BPRSI) (Struktur Organisasi
terlampir). Pada Tahun 2008 BPRSI berubah menjadi Rumah Sakit Indera Provinsi yang
ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2008 tanggal 8
Juli 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Bali (Lembaran
Daerah Provinsi Bali Tahun 2008 Nomor 2) (Struktur Organisasi terlampir). Rumah Sakit
Indera Provinsi Bali adalah Rumah Sakit Khusus Kelas A sesuai dengan Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 456/MENKES/SK/ V/2008 tanggal 9 Mei 2008.
Dasar hukum sebagai landasan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi
Rumah Sakit Indera Provinsi Bali adalah :
1)
2)
4
3)
4)
5)
6)
7)
8)
Peraturan Daerah Provinsi Bali No.4 Tahun 2011, tanggal 20 April 2011, tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah
9)
Peraturan Gubernur Bali No. 87 tahun 2011, tanggal 15 November 2011 tentang
Rincian Tugas Pokok Rumah Sakit Indera Provinsi Bali
C.
5
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Direktur Rumah Sakit Indera
Provinsi Bali mempunyai fungsi pokok antara lain :
1. Memimpin dan mengurus Rumah Sakit sesuai dengan tujuan rumah sakit yang
telah ditetapkan
2. Menetapkan kebijakan operasional rumah sakit
3. Mengkoordinasikan penyusunan rencana dan program kerja rumah sakit
4. Mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas kepada
bawahan
5. Mengevaluasi, mengendalikan dan membina pelaksanaan tugas bawahan
6. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta pengawasan kepada
bawahan
7. Melaksanakan sistem pengendalian intern
8. Menilai hasil kerja bawahan dan mempertanggungjawabkan hasil kerja
bawahan
9. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan
10. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Gubernur melalui Sekretaris
Daerah
D.
STRUKTUR ORGANISASI
Susunan Organisasi Rumah Sakit Indera terdiri dari :
1.
Direktur
2.
3.
4.
5.
Bidang Perawatan.
6.
7.
8.
Bagian Keuangan.
9.
10.
6
E.
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
1.2. Kelemahan
1)
2)
2. Lingkungan Eksternal
2.1. Peluang
1)
2)
3)
4)
Adanya dukungan lintas program dan lintas sektor baik pemerintah dan
swasta.
7
5)
6)
Kondisi geografis wilayah Bali yang mudah untuk akses ke Rumah Sakit
Indera Provinsi Bali.
7)
2.2. Ancaman
1)
2)
3)
BAB II
VISI, MISI, TUJUAN , SASARAN, DAN KEBIJAKAN
A.
Pengendalian,
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
9
B.
1.
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai selama kurun waktu 2009 2013 yang dijabarkan
setiap program dan kegiatan setiap tahun anggaran adalah sebagai berikut :
1).
4).
Terselenggaranya
penelitian
kesehatan
indera
dalam
rangka
2.
Sasaran
Sasaran dapat ditetapkan sebagai berikut :
1)
2)
3)
4)
5)
10
3.
Kebijakan
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tidak bisa terlepas dari kebijakan yang
telah ditetapkan, sehingga kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai
tujuan dan sasaran adalah :
1) Mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.
2) Pemenuhan standar sarana dan prasarana.
3) Pemenuhan standar tenaga.
4) Meningkatkan kualitas pendidikan dan latihan tenaga kesehatan.
5) Meningkatkan penelitian.
11
BAB III
PROGRAM DAN TREND KEGIATAN TAHUN 2009-2012
A. PROGRAM
Program yang dilaksanakan tahun 2012 mengacu pada Matrik Renstra Tahun 2009 2013
yang secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4. Program Peningkatan Upaya Kesehatan Masyarakat
5. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
6. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
7. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
8. Program Pengadaan Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/RS. Jiwa/RS. Paruparu/RS. Mata
B. HASIL KEGIATAN
Untuk menjabarkan program-program yang telah ditetapkan dalam Renstra, perlu
diimplementasikan dalam kegiatan tahunan antara lain :
1. Sumber Pembiayaan
Sumber Pembiayaan Rumah Sakit Indera Povinsi Bali dari APBD I dapat dilihat pada
tabel 1 :
Tahun
Tabel 1
Jumlah Anggaran pada Rumah Sakit Indera Provinsi Bali
Tahun 2009 2012
APBD I ( Rp.)
No.
Anggaran
Belanja Langsung
Jumlah
1.
2009
5.672.062.000 ( 39,10 %)
8.834.138.265 (60,90%)
14.506.200.265
2.
2010
5.714.962.500 (32,08 % )
12.099.509.642 (67,92%)
17.814.472.142
3.
2011
6.893.005.100 (29,71 %)
16.309.750.102 (70,29%)
23.202.755.202
4.
2012
9.275.367.983 (33,73 %)
18.221.170.327 ( 66,27 % )
27.496.538.310
12
Grafik 1
Jumlah Anggaran Pada Rumah Sakit Indera Provinsi Bali
Tahun 2009 - 2012
Dari tabel diatas tampak bahwa anggaran pada Rumah Sakit Indera Provinsi Bali, baik
Belanja Langsung maupun Belanja Tidak Langsung dari tahun 2009-2012 mengalami
peningkatan, dimana prosentase Belanja Tidak Langsung 2 (dua ) kali dari Belanja Langsung
dan mengalami peningkatan setiap tahunnya.
13
Tabel 2
Target dan Realisasi Pendapatan Rumah Sakit Indera Provinsi Bali
Tahun 2009 2012
No.
Tahun
Target
Realisasi
Prosentase
Anggaran
(Rp.)
(Rp.)
(%)
1.
2009
2.100.000.000
3.230.938.363
153,85
2.
2010
4.500.000.000
6.394.197.646,33
142,09
3.
2011
9.502.000.000
10.888.831.615,34
114,60
4.
2012
18.000.000.000
20.428.477.817,76
113,49
Grafik 2
Target dan Realisasi Pendapatan di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali
Tahun 2009 - 2012
Dari tabel diatas, tampak bahwa realisasi pendapatan Rumah Sakit Indera Provinsi Bali
pada tahun 2009 2012 selalu mencapai diatas 100%.
14
Sumber pembiayaan dari masyarakat yang datang ke Rumah Sakit Indera Provinsi Bali
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3
Sumber Pembiayaan dari Masyarakat yang Datang ke Rumah Sakit Indera Provinsi
Bali Tahun 2012
No
Sumber Pembiayaan
1.
Pasien Umum/Bayar
2.
Jumlah ( Orang)
23.943
39,65
17.407
28,83
b. JAMKESMAS
1.286
2,13
c. ASKES
9.636
15,96
d. JAMSOSTEK
1.341
2,22
e. Veteran
201
0,33
Lain-lain
6.566
10,88
60.380
100
3.
Prosentase ( % )
TOTAL
Grafik 3
Sumber Pembiayaan Dari Masyarakat yang Datang ke Rumah Sakit Indera Provinsi
Bali Tahun 2012
Dari tabel diatas terlihat bahwa kunjungan ke Rumah Sakit Indera paling banyak pada
pasien umum/bayar ( 39,65 % ), JKBM ( 28,83 % ) dan Askes ( 15,96 % )
15
Subsidi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Bali untuk masyarakat miskin dari
tahun 2009 2012 dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini :
Tabel 4
Subsidi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Bali Untuk Masyarakat Miskin di Rumah
Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2009-2012
No.
Tahun Anggaran
1.
2009
3.350.256.569,00
APBN
(Program Jamkesmas)
(Rp.)
402.295.934,06
2.
2010
5.000.000.000,00
293.613.000,00
3.
2011
6.300.000.000,00
445.620.988,00
4.
2012
13.709.592.989,00
554.766.753,76
Grafik 4
Subsidi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Bali Untuk Masyarakat Miskin di Rumah
Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2009-2012
Tabel 5.
Subsidi Pemerintah dan Subsidi Rumah Sakit Indera untuk operasi katarak baik dalam
gedung maupun rujukan medik spesialistik tahun 2012
No
1.
Jenis
Jumlah
kunjungan
(Orang)
JAMKESMAS
159
Dibayar berdasarkan
INA-CBG
(Rp.1.409.931,-/pasien)
224.179.029
Subsidi
258.111.696
16
Dalam rangka pelaksanaan operasi katarak baik dalam gedung maupun rujukan
medik spesialistik, untuk tahun 2012, jumlah pasien yang dioperasi sebanyak 159
orang. Sesuai dengan tarif PERDA No.2/tahun 2011, pasien seharusnya membayar Rp.
3.033.275,- tetapi yang dibiayai sesuai dengan INA-CBG adalah Rp. 1.409.931/pasien.
Sehingga subsidi yang diberikan oleh Rumah Sakit Indera sebesar : Rp. 1.623.344,/orang. Jadi total subsidi yang diberikan selama tahun 2012 sebesar : Rp.
258.111.695,2.
JENIS PELAYANAN
Jenis pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Indera Provinsi Bali adalah
Pelayanan Rawat Jalan, Unit Gawat Darurat, dan Rawat Inap. Pelayanan Rawat Jalan
meliputi : Klinik Mata, Klinik THT dan Klinik Kulit & Kelamin, Fisioterapi,
Tindakan/Operasi, Laboratorium, Farmasi, dan Penunjang Diagnostik.
Sasaran pelayanan Rumah Sakit Indera Provinsi Bali yang dilaksanakan tahun
2012 adalah masyarakat dengan gangguan indera di seluruh Provinsi Bali. Realisasi
Kegiatan Pelayanan yang dilaksanakan selama periode 2009-2012 sesuai dengan tabel
6 sampai dengan tabel 14 di bawah ini :
Tabel 6
Hasil Pelayanan Dalam Gedung Pelayanan Rawat Jalan
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012
No
Jenis Pelayanan
Kunjungan
Prosentase ( % )
41.066
68,01
4.871
8,07
14.443
23,92
60.380
100
TOTAL
17
Grafik 5
Hasil Pelayanan Dalam Gedung Pelayanan Rawat Jalan
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012
Dari tabel diatas, tampak bahwa kunjungan ke Rumah Sakit Indera terbanyak adalah
dari Indera Penglihatan ( Mata ) : 68,01 %, Indera Peraba ( Kulit & Kelamin ) : 23,92 %
dan Indera Pendengaran ( THT ) : 8,07 %.
Tabel 7
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012
No.
Penyakit
Jumlah Kasus
Myopia
2105
Senile Cataract
1440
Cerumen
847
Conjunctivitis
832
Hypermetropia
815
Otitis Eksterna
659
Pterygium
621
571
Presbyopia
566
10
365
18
Grafik 6
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012
Tabel 8
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Inap
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012
No.
Penyakit
Jumlah Kasus
Senile Cataract
12
Congenital Cataract
Glaucoma
Juvenile Cataract
Granuloma
Fibrosis Vitreous
Complicated Cataract
10
Traumatic Cataract
19
Grafik 7
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Inap
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012
Dari 10 besar penyakit kunjungan di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012,
didominasi oleh penyakit pada Indera Penglihatan yaitu, Myopia, penyakit pada indera
Pendengaran yaitu Cerumen dan pada Indera Peraba yaitu Dermatitis Kontak Alergi.
Sedangkan untuk 10 besar penyakit pada masing-masing poli dapat dilihat pada tabel 9 11 :
Tabel 9
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan
Di Poli Mata Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012
No.
Penyakit
Jumlah Kasus
Myopia
2105
Senile Cataract
1440
Conjunctivitis
832
Hypermetropia
815
Pterigium
621
Presbyopia
566
365
157
Hordeolum
58
10
Other Conjungtivitis
48
20
Grafik 8
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan
Di Poli Mata Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012
Tabel 10
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan
Di Poliklinik THT Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012
No.
Penyakit
Jumlah Kasus
Cerumen
847
Otitis Eksterna
659
Tuba Catar
337
Rhinopharingitis Akut
326
OMSK
224
Rhinitis Kronis
183
Pharingitis Akut
126
Tinitus
114
Rhinotonsilitis Akut
90
10
Pharingitis Kronis
84
21
Grafik 9
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan
Di Poliklinik THT Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012
Tabel 11
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan
Di Poliklinik Kulit Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012
No.
Penyakit
Jumlah Kasus
571
Scabies
345
Acne Vulgaris
288
Neurodermatitis
234
Tenia Corporis
193
Urticaria
159
Pytiriasis Vesikolor
129
Dermatitis Atopi
123
Tinea Pruris
114
10
Vitiligo
111
22
Grafik 10
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan
Di Poliklinik Kulit Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012
Tabel 12
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan
Di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012
No.
Penyakit
Jumlah Kasus
Erosi Kornea
111
74
Konjungtivitis
68
58
Otitis Ekterna
47
Cerumen
28
Trauma Kimia
24
24
Dry Eyes
22
10
ISPA
18
23
Grafik 11
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan
Di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012
Dari tabel 10, terlihat bahwa hampir semua kunjungan di Unit Gawat Darurat Rumah
Sakit Indera adalah yang terkait dengan kegawat daruratan Indera Penglihatan, Indera
Pendengaran dan indera Peraba.
Tabel 13
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan
di Fisioterapi Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012
No.
Penyakit
Jumlah Kasus
Myalgia
93
Tuba Catar
48
Frozen Shoulder
20
14
Morbus Hansen
11
Osteoartritis
10
Sinusitis Maxilaris
Sprain Angkel
Rhinitis Kronis
10
Rheumatik Artritis
24
Grafik 12
10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan
di Fisioterapi Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2011
No
1
2
3
4.
Tahun
2009
2010
2011
2012
JUMLAH
Operasi Dalam
Gedung
830
1.041
1.699
2.125
5.695
Rujukan Medik
Spesialistik
1.062
312
500
525
2.399
Jumlah
1.892
1.353
2.199
2.650
8094
25
Grafik 13
Hasil Pelayanan Operasi Katarak di Dalam Gedung dan
Rujukan Medik Spesialistik Tahun 2009-2012
Disamping pelayanan kesehatan indera yang dilaksanakan di Rumah Sakit Indera juga ada
kegiatan pelayanan rujukan medik ke masyarakat berupa kegiatan screening dan bakti sosial. Hasil
kegiatan screening akan dianalisa dan kemudian baru ditentukan pasien dengan indikasi untuk
dioperasi. Sedangkan bakti sosial dilaksanakan pada momen-momen tertentu seperti hari-hari
nasional, contohnya Bulan Bakti Gotong Royong, Hari Keluarga Nasional dan lain-lain disamping itu
ada juga
atas permintaan pihak swasta. Hasil Capaian Kinerja Pelayanan Rujukan Medik ke
Masyarakat berupa screening dan bakti sosial dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 15
Target dan Realisasi Capaian Kinerja Pelayanan Rujukan Medik ke Masyarakat
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali
Tahun 2012
NO
Satuan
Target
Realisasi
Pelayanan Screening
orang
2.310
3.335
144,37
Pelayanan Baksos
orang
1300
3.220
247,69
orang
3.610
6.555
181,579
Jumlah
26
Grafik 14
Target dan Realisasi Capaian Kinerja Pelayanan Rujukan Medik ke Masyarakat
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali
Tahun 2012
No.
Penyakit
Jumlah Kasus
1109
623
506
Pseudofakia
206
202
156
Glaukoma
90
83
76
10
62
27
Grafik 15
10 Besar Penyakit Mata Luar Gedung untuk Kegiatan Screening
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012
Sedangkan untuk kegiatan Bakti sosial, 10 besar penyakit mata luar gedung didominasi
penyakit : Gangguan Refraksi dan Akomodasi, untuk jelasnya lihat tabel 17, Penyakit THT
didominasi penyakit Otitis Media dan Gangguan Mastoid dan Telinga Tengah, dan untuk
penyakit Kulit dan Kelamin didominasi Penyakit kulit dan jaringan subkutan lainnya.
Tabel 17
10 Besar Penyakit Mata Luar Gedung untuk Kegiatan Bakti Sosial
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali
Tahun 2012
No.
Penyakit
Jumlah Kasus
1715
266
156
97
Glaukoma
26
97
25
22
Pseudofakia
17
10
10
28
Grafik 16
10 Besar Penyakit Mata Luar Gedung untuk Kegiatan Bakti Sosial
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali
Tahun 2012
Tabel 18
Penyakit THT Luar Gedung untuk Kegiatan Bakti Sosial
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012
No.
1
Penyakit
Jumlah Kasus
13
29
Grafik 17
Penyakit THT Luar Gedung untuk Kegiatan Bakti Sosial
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012
Tabel 19
Penyakit Kulit Kelamin Luar Gedung
untuk Kegiatan Bakti Sosial di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali
Tahun 2012
No.
Penyakit
Jumlah Kasus
21
17
30
Grafik 18
Penyakit Kulit Kelamin Luar Gedung
untuk Kegiatan Bakti Sosial di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali
Tahun 2012
4. Pengembangan SDM
Pada tahun 2012 Rumah Sakit Indera Provinsi Bali mengirim staf untuk mengikuti
pelatihan-pelatihan, sebagai berikut :
Tabel 20
Daftar Peserta Pelatihan dan Workshop dengan Biaya APBD
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012
No.
Jenis Pelatihan
Fellowship vitreoretina
CSSD
Inhouse training
safety
Peri Operating Nursing
5
6
7
8
Nama Peserta
dr. Ni Luh Diah Pantjawati, SpM
Ni Nyoman Ratmini
Ni Nyoman Budiasih
Luh Putu Sudarini
patient 24 orang pejabat eselon III dan IV
Ni Wayan Nurkesumasari
IGA Aswitari
Luh Nym Wismayanti
Supervisi
Pemeliharaan I Dewa Gede Rai Yunantara
Peralatan Kesehatan
Implementasi
Elektronik Luh Sudiasih, SKM, MPH
Medical Record
Fisioterapi
Zuriyatun Faizah
Askep Nanda, NOC, NIC, Gede Wardana
Aplikasi ISDA
Waktu Pelatihan
Januari s/d
September 2012
12 Maret s/d 12
April 2012
14 Maret 2012
9 April s/d 9 Juli
2012
16 s/d 18 April 2012
19 April s/d 2 Mei
2012
30 April s/d 4 Mei
2012
30 s/d 31 Mei 2012
31
No.
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Jenis Pelatihan
Nama Peserta
Waktu Pelatihan
Rakernas Arsada
dr. Pande Nyoman Srijoni, M.Kes
27 s/d 29 Juni 2012
Workshop
Manajemen Ni Nym Meryadi
16 s/d 17 Juli 2012
Dasar Perekam Medis dan
Informasi Kesehatan
KPRS
52 orang dari RS Indera
21 Juli 2012
Fisioterapi
dr. Ida Ayu Gita Puspita
3 Agustus s/d 3
dr. Ida Ayu Putri Widiastuti
November 2012
ATLS
dr. AA Sagung Kumala Ningrat dr.Pt
19 s/d 21 Oktober
Santy Erawati
2012
Pelatihan Satuan Pengawas drg AA Istri Purnayu Utami
18 s/d 20 Oktober
Internal Rumah Sakit
2012
Bimbingan
Teknis dr. Putu Ayu Widiastuti, MPH dr.
18 s/d 20 Oktober
Implementasi Audit Medis
Ayu Setiawati Kencana Putri
2012
Bimbingan Teknis Menyusun Dra. Rien Ayana, MM
30 Oktober s/d 1
Sistem Remunerasi
Ni Wayan Astining, S.STP,M.Si
November 2012
Asia Pasific Conference on dr. Pande Nyoman Srijoni, M.Kes
26 s/d 28 September
Emergency and Disaster
2012
Medicine
Inhouse
Training 15 orang pegawai RS Indera
22 s/d 23 Oktober
Kegawatdaruratan
Indera
2012
dan live saving
Inhouse
training 48 orang pegawai RS Indera
16 November 2012
penanggulangan
bencana
(kebakaran)
Pelatihan
Penglihatan Suyanto
1 s/d 3 Desember
Binokuler Tingkat Akhir
2012
Prosedur
pemeriksaan Putu Wiarta
11 s/d 13 Desember
kelainan refraksi dengan
2012
menggunakan
streak
retinoskopi tanpa medriasi
Konsultasi Akreditasi Rumah 100 orang pegawai RS Indera
17 s/d 31 Desember
Sakit
2012
Tahun 2012, RS Indera didukung oleh 194 orang pegawai yang terdiri dari PNS 162
orang dan CPNS 32 orang. Profil pegawai RS Indera Provinsi Bali tahun 2012 terlampir.
32
5. Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan di Bidang Kesehatan Indera.
Pada tahun 2012, Rumah Sakit Indera telah mengadakan penelitian tentang Indeks
Kepuasan Masyarakat, dengan hasil survei adalah sebagai berikut:
a. Karakteristik Pasien
Jumlah responden sebanyak 300 orang dengan karakteristik yang dibahas mencakup
3 (tiga) aspek yaitu
1.
Jenis Kelamin :
- Laki-laki : 165 orang ( 55 % )
- Perempuan : 135 orang ( 45 %)
2.
3.
Pendidikan :
-
SD ke bawah : 30 orang ( 10 % )
Diploma : 30 orang ( 10 % )
Jenis pekerjaan :
-
PNS/TNI/POLRI : 48 orang ( 16 % )
Lainnya : 60 orang ( 20 % )
33
b) Distribusi pasien/responden yang disurvey di tiap unit di Rumah Sakit Indera
Tabel 21
Distribusi Pasien/Responden yang disurvey di tiap unit
di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2012
No
Lokasi
Prosentase (%)
1.
Loket Maruti
15
2.
Loket Angsoka
20
6,67
3.
Apotek Maruti
20
6,67
4.
Apotik Angsoka
20
6,67
5.
Lab Maruti
10
6.
Lab Angsoka
15
7.
Poli Mata
60
20
8.
Poli Kulit
58
19,33
9.
Poli THT
25
8,33
10.
Fisioterapi
12
11
OK Mata
35
11,67
12
UGD
10
3,33
Total
300
100%
34
BAB IV
ANALISA HASIL KEGIATAN TAHUN 2012
Tabel 22
Realisasi keuangan tahun 2012
SASARAN
STRATEGIS
Pelayanan
Kesehatan
Indera
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
PROGRAM/KEGIATAN
REALISASI
10.159.520.000
9.275.367.983
91,30
1. Penyediaan Jasa
surat menyurat
3.175.000
3.156.500
99,34
2. Penyediaan jasa
komunikasi
522.000.000
424.677.719
81,36
3.Pengadilan Jasa
Kebersihan Kantor
4.Penyediaan alat tulis
kantor
5.Penyediaan barang
cetakan dan pengadaan
6.Penyediaan
komponen instalasi
listrik/Penerangan
bangunan kantor
7.Penyediaan peralatan
dan perlengkapan
322.619.000
279.480.250
86,63
67.094.000
59.310.000
88,40
97.730.000
97.696.275
99,97
14.320.000
12.551.000
87,65
438.515.000
418.009.000
95,32
49.758
Pelayanan
Kesehatan
Indera
Penglihatan/
Mata
Pelayanan
Kesehatan
Indera
Pendengaran
/THT
Pelayanan
Kesehatan
Indera
Peraba/Kulit
ANGGARAN
I. Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
35
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
PROGRAM/KEGIATAN
kantor
8. Penyediaan makanan
dan minuman
9. Rapat-rapat
koordinasi dan
konsultasi keluar dan
dalam daerah
10.Upacara keagamaan
II. Program
Peningkatan Sarana
dan
Prasarana Aparatur
1.Pemeliharaan
rutin/berkala kendaraan
dinas
III. Program
Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya
Aparatur
1. Pendidikan dan
Pelatihan Formal
ANGGARAN
REALISASI
10.260.000
10.260.000
100
42.375.000
37.325.000
88,08
36.000.000
35.250.000
97,92
264.700.000
251.592.450
95,05
150.000.000
146.701.600
97,80
147.525.000
141.945.625
96,22
2.Pengadaan peralatan
dan perbekalan
kesehatan termasuk
obat generik esensial
6.499.422.900
5.884.711.918
90,54
3.Penyediaan biaya
logistik dan
pemeliharaan
1.078.776.100
1.031.938.850
95,66
250.000.000
237.331.946
94,93
IV.Program Upaya
Kesehatan Masyarakat
1.Pemeliharaan dan
Pemulihan Kesehatan
V. Program Promosi
Kesehatan dan
Pemberdayaan
Masyarakat
Pengembangan Media
Promosi dan
Informasi sadar hidup
sehat
36
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
PROGRAM/KEGIATAN
VI. Program Perbaikan
Gizi Masyarakat
Pemberian
Tambahan Makanan
dan Vitamin
VII. Program
Standarisasi Pelayanan
Kesehatan
1. Evaluasi dan
Pengembangan
Standar Pelayanan
Kesehatan
ANGGARAN
REALISASI
24.000.000
21.393.350
89,14
66.408.000
58.367.000
87,89
124.600.000
123.669.500
99,25
10.159.520.000
9.275.367.983
91,30
VIII. Program
Pengadaan,Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Rumah Sakit
1. Rehabilitasi
Pembangunan RS
TOTAL
Secara umum, realisasi keuangan dimasing-masing program sudah diatas 80 %, hal ini
disebabkan karena :
- Terdapat penghematan atau efisiensi pada penyediaan jasa komunikasi sumber daya
air dan listrik serta jasa kebersihan kantor
- Terdapat penghematan atau efisiensi pada pengadaan peralatan dan perbekalan
kesehatan termasuk obat generik esensial.
- Terdapat penghematan pada kegiatan pemeliharaan, baik pada pemeliharaan logistik,
gedung rumah sakit, peralatan medis, peralatan dan perlengkapan rumah sakit
37
B. Hasil Pelayanan Kesehatan Indera
Hasil pelayanan kesehatan Indera tahun 2009 sampai dengan 2012 di Rumah Sakit
Indera Provinsi Bali dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 23
Realisasi hasil pelayanan kesehatan Indera tahun 2009 s.d. tahun 2012
Sasaran strategis
Tahun
Target
Realisasi
Pelayanan
Kesehatan Indera
2009
2010
2011
2012
41.446
43.908
46.596
49.758
52.787
58.058
60.350
60.380
127,3
132,23
129,52
121,35
Grafik 19
Trend pencapaian kunjungan dari tahun 2009 s.d. 2012
Hasil pelaksanaan pelayanan Kesehatan Indera dari tahun 2009 sampai dengan
tahun 2012, dilihat dari kunjungan tahun 2009 sebanyak 52.787 dibandingkan dengan tahun
2010 sebanyak 58.058 orang, terjadi peningkatan sebanyak 5.271 orang (9,98%). Pada tahun
2011 kunjungan pasien sebanyak 60.350 orang, dibandingkan tahun 2010 terjadi peningkatan
2.292 orang ( 3,95 % ). Sedangkan tahun 2012 kunjungan pasien 60.380, dibandingkan dengan
tahun 2011 terjadi peningkatan 30 orang ( 0,05 % )
38
Hal ini disebabkan karena Rumah Sakit Indera mempunyai program Unggulan dan
Program Inovasi :
1.
Indera Penglihatan/Mata
- Operasi katarak dengan Phaco adalah operasi katarak tanpa insisi sehingga
penyembuhannya lebih cepat dan tidak menimbulkan astigmat.
- Penanganan Kelainan Retina, untuk menangani komplikasi-komplikasi penyakit
degeneratif ke mata seperti Kencing manis ( Diabetes Mellitus ).
b. Indera pendengaran/THT
-
c.
39
3. Pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia)
Rumah Sakit Indera Provinsi Bali sebagai rumah sakit jejaring pendidikan, bekerja
sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dalam program pendidikan
kedokteran. Pada tahun 2012 ada 383 orang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana yang terdiri dari 249 orang dokter muda di bagian Mata, 37 orang di bagian THT,
dan 97 orang di bagian Kulit dan Kelamin. Sedangkan untuk pendidikan spesialisasi telah
diikuti oleh 15 orang dokter residen mata dan 8 orang residen kulit.
5. Akreditasi
Pada Tahun 2010 Rumah Sakit Indera Provinsi Bali telah mendapatkan Akreditasi
Penuh dengan 5 (lima) pelayanan dasar yang surveynya dilaksanakan pada tanggal 25 26
Oktober 2010.
40
7. Citra Pelayanan Prima
Prestasi dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik, Rumah sakit Indera
telah memperoleh penghargaan :
1.
Piagam penghargaan Gubernur Bali, tanggal 14 Agustus 2008 sebagai juara II Citra
Pelayanan Prima Provinsi Bali
2.
3.
Piagam Gubernur Bali, tanggal 4 Agustus 2010, sebagai peringkat III atas
prestasinya dalam peningkatan kualitas pelayanan publik.
8.
41
BAB V
PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN
Rumah Sakit Indera terdiri dari 2 aspek yaitu manajemen dan pelayanan, sehingga
ada perbedaan persepsi.
c.
42
BAB VI
PENUTUP
Rumah Sakit Indera Provinsi Bali merupakan unsur pelaksana Pemerintah Provinsi
Bali dalam bidang pelayanan kesehatan indera dan bertanggung jawab kepada Gubernur Bali.
Sesuai dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 63 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok
Rumah Sakit Indera Provinsi Bali, mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam
menyelenggarakan Pemerintahan dibidang Kesehatan Indera. Dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsi Rumah Sakit Indera Provinsi Bali telah menyusun Rencana Stratejik 2008
2013, yang mengacu pada Rencana Stratejik Provinsi Bali. Dalam rencana stratejik tersebut
tercantum Visi Rumah Sakit Indera yaitu Menjadi Pusat Pelayanan Dan Rujukan Kesehatan
Indera Yang Prima, Bagi Masyarakat Bali Dan Sekitarnya Untuk Mewujudkan Bali yang Maju,
Aman, Damai dan Sejahtera .
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, Rumah Sakit Indera
memberikan pelayanan spesialistik : kesehatan Mata, THT, Kulit dan Kelamin.
A. KESIMPULAN
1. Jumlah kunjungan ke Rumah Sakit Indera Provinsi Bali dari tahun ke tahun terus
meningkat.
2. Kegiatan pelayanan kesehatan indera sudah dapat berjalan sesuai rencana dengan hasil
kegiatan rata-rata diatas target yang telah ditetapkan.
43
B. SARAN
1. Untuk dapat mencapai pelayanan tingkat tersier, penambahan jumlah dan kualitas
SDM perlu dilaksanakan secara berkesinambungan dan begitu pula untuk melengkapi
sarana prasarananya.
2. Dalam menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit secara terus menerus
dan berkesinambungan perlu mempertahankan ISO 9001 2008, CPP (Piagam dan
Piala Citra Pelayanan Prima dari Presiden Republik Indonesia tahun 2010) berupaya
pada Tahun 2013 melaksanakan persiapan untuk mengikuti penilaian akreditasi
nasional versi 2012 pada tahun 2014.
Denpasar,
Januari 2013