Anda di halaman 1dari 111

BAB III

BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Format Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Tahun
2014 tidak terlepas dari rangkaian mekanisme fungsi perencanaan yang sudah
berjalan mulai dari Perencanaan Strategis (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) ataupun Rencana Kinerja Tahunan (RKT), dan Penetapan Kinerja
(PK) Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, serta tidak terlepas dari pelaksanaan
pembangunan itu sendiri sebagai fungsi Actuating dari berbagai piranti perencanaan
yang sudah dibuat tersebut, hingga kemudian sampailah pada saat pertanggung
jawaban pelaksanaan pembangunan yang mengerahkan seluruh sumber daya
manajemen pendukungnya.
Pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan pembangunan sifatnya terukur,
terdapat standar pengukuran antara yang diukur dengan piranti pengukurannya.
Pertanggungjawaban pengukuran yang diukur adalah kegiatan, program, dan
sasaran, yang prosesnya adalah sejauh mana kegiatan, program, dan sasaran
dilaksanakan tidak salah arah dengan berbagai piranti perencanaan yang telah
dibuat.

A. SKALA PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2014


Adapun pengukuran Kinerja dilakukan dengan cara membandingkan
target setiap Indikator Kinerja Sasaran dengan realisasinya. Setelah dilakukan
penghitungan akan diketahui selisih atau celah Kinerja (performance gap).
Selanjutnya berdasarkan selisih Kinerja tersebut dilakukan evaluasi guna
mendapatkan strategi yang tepat untuk peningkatan Kinerja dimasa yang akan
datang (performance improvement).
Dalam memberikan penilaian tingkat capaian Kinerja setiap sasaran
menggunakan skala pengukuran 4 (empat) katagori sebagai berikut :
Tabel 3.1. Skala Pengukuran Capaian Sasaran Kinerja Tahun 2014

Terdapat dua jenis skala penilaian pengukuran :


Bilamana Indikator Sasaran mempunyai makna progres positif, maka skala yang
digunakan sebagai berikut :
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 39

BAB III

Skor

Rentang Capaian

Kategori Capaian

Antara 96 sampai 100

Sangat berhasil

76 % sampai 95 %

Berhasil

56 % sampai 75 %

Cukup berhasil

Kurang dari 55 %

Kurang/tidak berhasil

Sebaliknya bilamana Indikator Sasaran mempunyai makna progres negatif,


maka skala yang digunakan sebagai berikut :
Skor

Rentang Capaian

Kategori Capaian

Antara 91 sampai 100

Kurang

76 % sampai 90 %

Cukup

56 % sampai 75 %

Berhasil

Kurang dari 55 %

Sangat Berhasil

B. CAPAIAN DAN ANALISIS KINERJA


Pengukuran kinerja Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Tahun 2014
menggunakan metode yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : 53 tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja , pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Hasil pengukuran kinerja beserta evaluasi setiap tujuan dan sasaran
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro tahun 2014 disajikan sebagai berikut :
1. CAPAIAN

TERHADAP

MISI

KE

(SATU)

MENINGKATKAN

PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKUALITAS, SEIMBANG DAN


BERKELANJUTAN

BERBASIS

EKONOMI

KERAKYATAN

DAN

KEUNGGULAN DAERAH
Misi 1 Tujuan 1 :
Meningkatnya perkembangan ekonomi sesuai dengan potensi migas dan
agroindustri yang berkualitas, merata dan berkelanjutan dijabarkan dalam 12
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 40

BAB III

(dua belas) sasaran dan 26 (dua puluh enam) indikator dengan penjelasan
sebagai berikut :
Sasaran (1) meningkatnya kualitas kelembagaan koperasi diukur melalui
indikator prosentase peningkatan koperasi aktif sebagaimana tabel
berikut:
TABEL 3.2
Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 1

Sasaran

Meningkatnya
kualitas
kelembagaan
koperasi

Indikator/
Satuan

Formula

Prosentase
koperasi
aktif (%)

Realisasi
2013

Target
2014

Realisasi
2014

Tercapai/
kurang
tercapai

Naik/
turun

93,30

93,42

93,66

tercapai

naik

Jumlah koperasi
x 100%
Jumlah seluruh koperasi

Target
Nasional

. Berdasarkan Hasil Pengukuran pada Tabel 3.2


Sasaran meningkatnya kualitas kelembagaan Koperasi diukur melalui indikator
Prosentase Koperasi aktif target yang ditetapkan 93,42 % tercapai 93,66 % jadi
dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut tercapai dan dibandingkan
capaian tahun 2013 naik
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif.
Tingkat Pencapaian Kinerja
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 - 2014
NO

URAIAN

SATUAN

Perkembangan
2013

2014

Jumlah Koperasi

Unit

1,078

1,120

Jumlah Anggota

Orang

213,065

214,063

Jumlah Manajer

Orang

40

40

Jumlah Karyawan

Orang

439

451

Jumlah Pengurus

Orang

3234

3,321

6
7
8
9
10
11

RAT
Modal sendiri (dalam ribuan)
Modal luar (dalam ribuan)
Asset (dalam ribuan)
Volume usaha (dalam ribuan)
Sisa Hasil Usaha (dalam ribuan)

Koperasi
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

650
124,948,803
32,230,911
234,372,807
277,885,156
31,352,342

650
128,564,851
32,255,911
237,564,172
289,320,345
36,375,239

Page 41

BAB III

Perkembangan Kredit Modal Usaha Bagi Koperasi


Pinjaman Perkuatan Permodalan
Sumber Dana APBD Kabupaten BojonegoroTahun 2013 - 2014

NO

URAIAN

Alokasi Dana

Koperasi Penerima

TAHUN ANGGARAN
2013

2014

Rp. 670.000.000, -

Rp.490.000.000, -

12 Unit

10 Unit

Perkembangan Dana Hibah Koperasi


Sumber Dana APBD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014

NO

URAIAN

Alokasi Dana

Koperasi

TAHUN ANGGARAN
2013

2014

Rp. 2.785.000.000,

Rp. 1.650.000.000, -

63

66

Perkembangan Dana Hibah Koperasi


Sumber Dana APBN Tahun 2014

NO

URAIAN

Alokasi Dana

Koperasi

TAHUN ANGGARAN
2013

2014

Rp. 100.000.000, -

Pencapaian Prestasi Koperasi Usaha Kecil Menengah Tahun 2014


No

Capaian Prestasi

1.

Penghargaan Bakti Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dari Menteri Koperasi dan
UKM RI atas nama Dra. Hj. MAHFUDHOH SUYOTO, M.Si

2.

Juara II Lomba Kreativitas Seni yang diberikan kepada SMAN 3 Bojonegoro Tahun
2014

Juara Harapan I Lomba Uji Kompetensi yang diberikan kepada SMAN 3 Bojonegoro
Tahun 2014.

Juara Harapan I Lomba Stand Up Comedy yang diberikan kepada Demas Dwi K.
Nugraha (siswa SMAN 3 Bojonegoro) Tahun 2014.

Juara Harapan II Lomba Bola Volley yang diberikan kepada SMAN 3 Bojonegoro
Tahun 2014.

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 42

BAB III

Permasalahan
1. Rendahnya daya saing UMKM dan Koperasi, karena kualitas pelaku / SDM yang
masih kurang baik sehingga mempengaruhi kinerja pengelolaan manajemen,
pengelolaan kelembagaan, strategi pemasaran, dan penguasaan teknologi
informasi.
2. Rendahnya daya saing Koperasi dan UMKM, sehingga berakibat kurang
kompetitifnya peranan mereka dalam persaingan global yang mempunyai
turbulensi tinggi dalam hal inovasi, efesiensi, diversifikasi produk, maupun dalam
penciptaan dan membangun jaringan pasar dalam berbagai kawasan strata
ekonomi.
3. Masih terbatasnya akses Koperasi dan UMKM terhadap sumber daya produktif
yang meliputi tiga aspek penting, yaitu modal kerja, informasi, dan pasar.
4. Tidak jarang ditemui kreditur yang macet sehingga menghambat proses
penagihan kredit pinjaman dari Koperasi maupun UMKM.
5. Masih kurang optimalnya perkembangan dan kontribusi Usaha Mikro Kecil dan
Menengah terhadap Pendapatan Asli Daerah.

Solusi
Terkait permasalahan yang dihadapi dan kondisi yang ada, maka diambil strategi
dan langkah langkah sebagai berikut :
1.

Mengembangkan Koperasi dan UMKM yang diarahkan untuk memberi kontribusi


yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, penciptaan lapangan
kerja baru yang lebih luas, serta peningkatan produktifitas SDM dan daya saing.

2.

Memperluas

basis

dan

kesempatan

berusaha,

menumbuhkan

jiwa

kewirausahaan untuk menciptakan usaha dan inovasi baru serta memiliki


keunggulan kompetitif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, peningkatan
ekspor produk dalam negeri, serta penciptaan dan perluasan lapangan kerja.
3.

Membangun tatanan kelembagaan dan organisasi koperasi yang solid dan


sesuai dengan jatidiri Koperasi, meningkatkan kepedulian dan dukungan
stakeholders, dan meningkatkan kemandirian gerakan koperasi.

4.

Mengusahakan tambahan personil / pegawai yang disesuaikan dengan


kualifikasi pendidikan dan formasi yang dibutuhkan, serta sarana prasarana yang
bermanfaat untuk menunjang kinerja Dinas.

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 43

BAB III

5.

Melaksanakan penerapan rintisan teknologi sederhana untuk mengarahkan


pengelolaan Koperasi menuju sistem manajemen yang lebih modern dan efisien.

UPAYA YANG DILAKUKAN DALAM PENCAPAIAN PENINGKATAN TARGET


1. Sosialisasi Undang - Undang Perkoperasian yang berlaku
2. Kegiatan Bimtek (Pelatihan) mengenai Managemen Perkoperasian, Akuntansi,
IT, kewirausahaan baik dari Anggaran APBD II, APBD I maupun dari APBN.
3. Revitalisasi KUD melalui monev.
4. Pembinaan langsung kepada Kelompok masyarakat yang akan membentuk
Koperasi.
5. Tindak lanjut kerjasama antar instansi yang mempunyai kelompok masyarakat
maupun kelompok usaha.
Contoh : - Kerjasama dengan Perhutani : LMDH menjadi KMDH
- Kantor Ketahanan Pangan : Kelompok Lumbung Pangan menjadi
Koperasi Tani
- Dinas Pertanian : LKMA (Lembaga Keuangan Mikro Agribis)
menjadi Koperasi KMA
- Disnakertrans : KUB (Kelompok Usaha Bersama) menjadi KSU
maupun KSP
- Dinas Peternakan dan Perikanan : Kelompok Budidaya Ikan menjadi
Koperasi
6. Penguatan modal melalui pinjamam modal lunak dari APBD II maupun bantuan
Hibah dari APBD I dan APBN.
7. Mengingatkan kepada Koperasi yang kurang aktif melaksanakan RAT tiap
tahunnya.

PENURUNAN JUMLAH UMKM


1. Jumlah UMKM di Kabupaten Bojonegoro tahun 2014 ada penambahan pada
usaha Mikro, Kecil dan Menengah,

namun jumlah secara keseluruhan

mengalami penurunan disebabkan karena adanya pelaku usaha yang sudah


tidak aktif atau berhenti usahanya di tahun 2014.
2. Bahwa data yang kami kirimkan merupakan data hasil verifikasi (pendataan
ulang).
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 44

BAB III

Sasaran (2) meningkatnya investasi daerah yang mendorong penciptaan


lapangan kerja dan berkembangnya sektor ekonomi lokal diukur melalui
indikator: 1. Prosentase peningkatan investasi PMA
2. Prosentase peningkatan investasi PMDN
3. Prosentase peningkatan investasi non PMA/non PMDN
Sebagaimana tabel berikut :
TABEL 3.3
Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 2

Sasaran

Indikator/
Satuan

Meningkatnya
1.Prosentase
investasi daerah
peningkatan
yang
investasi
mendorong
PMA
penciptaan
lapangan kerja
2.Prosentase
dan
peningkatan
berkembang nya
investasi
sektor ekonomi
PMDN
lokal
3.Prosentase
peningkatan
investasi
non
PMA/non
PMDN

Formula

Realisasi PMA th skrg realisasi th lalu


x 100%

Realisasi
2013

Tercapai/
kurang
tercapai

Target
2014

Realisasi
2014

23,69

4,76

475,96,96

100

Kurang
tercapai

turun

115.897

5.38

538,66

tercapai

naik

tercapai

Naik/
turun

Target
Nasional

naik

Realisasi PMA th lalu


Realisasi PMDN th skrg
realisasi PMDN th lalu x 100%
Realisasi PMDN th lalu
Realisasi non PMA/non PMDN
th skrg realisasi non PMA/non
PMDN th lalu
x 100%
Realisasi non PMA/non PMDN
th lalu

Berdasarkan Hasil Pengukuran pada Tabel 3.2


Sasaran meningkatnya investasi daerah yang mendorong penciptaan lapangan
kerja dan berkembangnya sektor ekonomi lokal diukur melalui indikator
1. Prosentase peningkatan investasi PMA
tercapai

target yang ditetapkan 4,76 %

475.96 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut

tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik


2. Prosentase peningkatan investasi PMDN

target yang ditetapkan 100%

tercapai 0 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut kurang


tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 turun
3. Prosentase peningkatan investasi non PMA/non PMDN target yang
ditetapkan 5,38 % tercapai 538,66 % jadi dapat disimpulkan capaian dari
sasaran tersebut tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 45

BAB III

Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan


Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi.
Untuk nilai investasi PMA yaitu PMA fasilitasi yang ijin prinsipnya di BKPM dari
target Rp. 53.397.162.000 terealisasi

sebesar Rp. 254.148.590.000 sehingga

prosentase pencapaian targetnya mencapai 475,96%. Sedangkan nilai investasi


PMDN yaitu PMDN fasilitasi yang ijin prinsipnya berada di BPM Provinsi dari
target Rp. 78.496.346.250 terealisasi sebesar 0 karena tidak ada investasi
PMDN fasilitasi yang masuk ke Bojonegoro.
Sedangkan

nilai

investasi

non

PMA/PMDN

yang

merupakan

investasi

PMA/PMDN non fasilitasi yang ijin prinsipnya diproses oleh Badan Perijinan
Kabupaten Bojonegoro dari target Rp. 714.993.851.000,- terealisasi sebesar
Rp. 3.851.400.167.252,- sehingga prosentase pencapain targetnya mencapai
538,66%.
Data Perusahaan Daerah

No

Indikator kinerja
pembangunan

Satuan

Jumlah perusahaan
daerah dalam kondisi
sehat

Perusahaan
daerah dlm
kondisi sehat

% setoran PAD dari


perusahaan daerah
sesuai target daerah

Jumlah perusahaan
daerah yang
mempunyai kinerja
dan laporan keuangan
secara wajar

Target

% Pencapain
Target

Realisasi

66,67

83,33

86,99

104,39

Perusahaan
daerah

100

Pencapaian indikator jumlah perusahaan daerah dalam kondisi sehat dari


target 3 perusahaan daerah ( perusahaan daerah yang ditarget sehat adalah
PDAM, PD. BPR dan PD. Apotek Sidowaras) hanya terealisasi sebanyak 2
perusahaan daerah yaitu PDAM dan PD. BPR. Sedangkan PD. Apotek
Sidowaras tidak dapat mencapai target sehat dikarenakan pada tahun ini
operasional perusahaan tidak berjalan dengan baik dikarenakan terhitung

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 46

BAB III

sejak tanggal 1 Januari 2014 PD. Apotek Sidowaras tidak bekerjasama lagi
dengan

PT ASKES dan berdampak sangat signifikan dimana

biaya

operasional lebih besar daripada pendapatan.


Untuk persentase setoran PAD dari perusahaan daerah sesuai target daerah
dari target 83,33% terealisasi 86,99% dimana target daerah yang ditetapkan
sebesar Rp. 6.996.947.234 terealisasi Rp. 6.086.697.234 sehingga prosentase
pencapaian target RPJMD mencapai 104,39%. Sedangkan

untuk indikator

jumlah perusahaan daerah yang mempunyai kinerja dan laporan keuangan


secara wajar dari target 7 perusahaan daerah terealisasi 7 perusahaan daerah
sehingga prosentase pencapaian target RPJMD mencapai 100%.

Sasaran (3) Berkembangnya usaha perdagangan dan jasa diukur melalui


indikator :
1. Prosentase peningkatan kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB (%)
2. Prosentase peningkatan kontribusi sektor/ jasa terhadap PDRB (%)
Sebagaimana tabel berikut :
TABEL 3.4
Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 3

Sasaran

Indikator/ Satuan

Berkembang 1.Prosentase
nya usaha
peningka
perdaganga
tan
kontri
n dan jasa
busi sektor
perdaga
ngan
terhadap

Formula

Realisasi
2013

Nilai PDRB sektor


14,37
perdagangan ADHB x100%

Target
2014

14,40

Realisasi
2014

tunggu
BPS

Tercapai/
kurang
tercapai

Naik/ Target
turun Nasional

Nilai PDRB ADHB

PDRB (%)

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 47

BAB III

2.Prosentase
peningkatan
kontribusi
sektor/ jasa
terhadap
PDRB (%)

Nilai PDRB sektor jasa


ADHB
x100%

11,79

12.956 12.673
unit
unit

kurang
tercapai

turun -

Nilai PDRB ADHB

Sasaran berkembangnya usaha perdagangan dan jasa diukur melalui indikator


1. Prosentase peningkatan kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
target yang ditetapkan 14,40 % tercapai ( - ) jadi dapat disimpulkan capaian
dari sasaran tersebut ( - ) dan dibandingkan capaian tahun 2013 ( - )
2. Prosentase peningkatan kontribusi sektor/jasa terhadap PDRB unit target
yang ditetapkan 12.956 unit tercapai 12.673 unit jadi dapat disimpulkan
capaian dari sasaran tersebut kurang tercapai dan dibandingkan capaian
tahun 2013 turun
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program peningkatan dan pengembangan ekspor
Perkembangan Unit Usaha Perdagangan
Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014
No

Uraian

Satuan

2013

2014

Pedagang/Usaha Besar

Unit

408

480

Pedagang/Usaha
menengah

Unit

1.263

1.382

Pedagang/ Usaha kecil

Unit

10.108

10.811

Jumlah

Unit

11.779

12.673

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Bojonegoro

Perkembangan Tenaga Kerja Sektor Perdagangan


Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014
No

Uraian

Satuan

2013

2014

Pedagang/Usaha Besar

Orang

15.393

17.725

Pedagang/Usaha
menengah

Orang

7.359

7.973

Pedagang/ Usaha kecil

Orang

31.059

31.786

Jumlah

Orang

53.811

57.484

Sumber : Dinas perindustrian dan Perdagangan Kab. Bojonegoro

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 48

BAB III

Perkembangan Nilai Investasi Perdagangan


Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014
No

Uraian

Satuan

2013

2014

Pedagang/Usaha Besar

Ribuan Rp.

1.0020541.632,39

71.878.794.705

Pedagang/Usaha
menengah

Ribuan Rp.

244.932.583,13

39.562.978.831

Pedagang/ Usaha kecil

Ribuan Rp.

383.441.177,85

125.036.203.551

Jumlah

Ribuan Rp.

1.630.915.393,37

236.477.977.087

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Bojonegoro

Perdagangan Yang Bergerak Dibidang Eksport Dan Import


Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014
No

Uraian

Satuan

2013

2014

Eksport
1

Tembakau

US $

480.000

742.851

Daging bekicot

US $

1.148.110

876.260,34

Sono Prima/ Kayu Olahan

US $

329.778

216.424,78

Kerajinan

US $

35.541

Sarang burung walet

US $

9.791.398

Jumlah

US $

1.993.429

11.626.934,12

Tembakau

US $

61.538

136.905,60

Jumlah

US $

61.538

136.905,60

Import
1

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Bojonegoro

Sasaran (4) Meningkatnya jumlah dan volume sektor industri diukur melalui
indikator : 1. Prosentase peningkatan jumlah perusahaan industri.
2. Prosentase peningkatan volume sektor industri.
Sebagaimana tabel berikut :

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 49

BAB III

TABEL 3.5
Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 4

Sasaran

Indikator/ Satuan

Formula

Berkembang 1.Prosentase
nya jumlah
peningkatan
dan volume
jumlah
sektor industri perusaha
an industri

Jml perusahaan th skrg -Jml


perusahaan th lalu
x100%

2.Prosentase
peningkatan
volume
sektor
industri.

Nilai PDRB sektor industri


ADHB
- x100%

Realisasi
2013

Target
2014

Realisasi
2014

Tercapai/
kurang
tercapai

Naik/ Target
turun Nasional

6,20

6,40

tunggu
BPS

tercapai

naik

24.414
unit

2%

2%

tercapai

naik

Jml perusahaan th lalu

Nilai PDRB ADHB

Sasaran berkembangnya jumlah dan volume sektor industri diukur melalui


indikator
1. Prosentase peningkatan jumlah perusahaan industri target yang ditetapkan
6,40 % tercapai ( - ) jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut
tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
2. Prosentase peningkatan volume sektor industri target yang ditetapkan 2%
tercapai 2% jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut tercapai
dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program peningkatan dan pengembangan ekspor
Perkembangan Unit Usaha Sektor Industri
Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014

No

Uraian

Satuan

2013

2014

Industri kimia, agro dan hasil hutan

Unit

22.280

22.716

Industri logam, mesin elektro dan


aneka

Unit

2.134

2.176

Jumlah

Unit

24.414

24.892

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Bojonegoro

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 50

BAB III

Perkembangan Tenaga Kerja pada Sektor Industri


Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014
No

Uraian

Satuan

2013

2014

Industri kimia, agro dan hasil


hutan

Orang

67.075

68.609

Industri logam, mesin elektro


dan aneka

Orang

5.315

5.437

Jumlah

Orang

72.390

74.046

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Bojonegoro

Perkembangan Pendapatan di Sektor Industri


Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014
2013

No

Uraian

Satuan

2014

Industri kimia, agro dan hasil


hutan

Ribuan Rp.

2.035.266.000

2.165.216.000

Industri logam, mesin elektro


dan aneka

Ribuan Rp.

265.309.718

281.780.218

Jumlah

Ribuan Rp.

2.300.575.718

2.446.996.218

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Bojonegoro

Perkembangan Nilai Produksi di Sektor Industri


Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014
No

Uraian

Satuan

2013

2014

Industri kimia, agro dan hasil


hutan

Ribuan Rp.

3.866.554.277

4.167.902.305

Industri logam, mesin elektro


dan aneka

Ribuan Rp.

750.378.500

810.908.000

Jumlah

Ribuan Rp.

4.616.932.777

4.978.810.305

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Bojonegoro

Perkembangan Nilai Investasi di Sektor Industri


Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014
No
1
2

Uraian

Satuan

2013

2014

Industri kimia, agro dan hasil


hutan
Industri logam, mesin elektro
dan aneka

Ribuan Rp.

195.501.383

205.234.173

Ribuan Rp.

12.350.690

14.200.000

Jumlah

Ribuan Rp.

207.852.073

219.434.273

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Bojonegoro

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 51

BAB III

Sasaran (5) Meningkatnya industri kreatif pariwisata diukur melalui indikator :


1. Prosentase peningkatan PAD sektor pariwisata (%).
2. Prosentase peningkatan kunjungan wisata.
Sebagaimana tabel berikut :

TABEL 3.6
Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 5
Indikator/
Satuan

Sasaran

Meningkatnya
industri kreatif
pariwisata

Formula

1.Prosentase
peningkatan
PAD
sektor
pariwisata
(%)

Jml PAD sektor pariwisata th


n Th (n-1)
x100%

2.Prosentasi
peningka
tan
kunjungan
wisata.

Jml kunjungan Th n

Realisasi
2013

1,16

Target
2014

Realisasi
2014

100

7,9 %

100

71

Tercapai/
kurang
tercapai

kurang
tercapai

Naik/ Target
turun Nasional

turun

turun

Jml PAD sektor pariwisata Th


(n-1)

Th (n-1) pertumbuhan x100%

100

Jml kunjungan Th (n-1)

Kurang
tercapai

Sasaran meningkatnya industri kreatif pariwisata diukur melalui indikator


1. Prosentase peningkatan PAD sektor pariwisata (%) target yang ditetapkan
100 % tercapai 7,9 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut
kurang tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
2. Prosentase peningkatan kunjungan wisata target yang ditetapkan 100%
tercapai 71% jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut kurang
tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 turun
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program pengembangan destinasi pariwisata.
Permasalahan dan Solusi :
Pemasalahan:
1. PAD tidak bisa memenuhi target Tahun 2014 dikarenakan ada rehab/ renovasi
pada obyek wisata Tirta Wana Dander dan Gedung Serba Guna.
2. Sebagian besar obyek wisata di Bojonegoro, tanahnya milik Perhutani.

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 52

BAB III

3. Masih banyaknya obyek wisata di Bojonegoro yang belum tersentuh/ belum


diperhatikan pembagunannya.
4. Obyek wisata di Bojonegoro banyak yang belum dikenal di daerah lain.

Solusi/ Pemecahannya:
1. Meningkatnya daya tarik wisata dengan cara meningkatkan sarana dan
prasarana pariwisata agar obyek wisata di Bojonegoro dinikmati Wisatawan
dalam daerah dan luar daerah.
2. Koordinasi dan kerjasama dengan pihak Perhutani/ Regulasi.
3. Meningkatkan penggalian dan pengembangan obyek wisata untuk meningkatkan
pengunjung wisata.
4. Meningkatkan pemasaran dan promosi Pariwisata melalui media informasi
(Website, Leaflet Booklet dan Pembuatan CD Obyek Wisata)
Sasaran (6) Meningkatnya produksi dan konsumsi ikan diukur melalui indikator :
1. Prosentase peningkatan Produksi ikan.
2. Prosentase peningkatan Konsumsi ikan.
Sebagaimana tabel berikut :
TABEL 3.7
Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 6

Sasaran

Indikator/
Satuan

Meningkatnya 1.Prosenta
produksi dan
se
konsumsi ikan
peningkat
an
produksi
ikan
2.Prosenta
se
peningka
tan
konsumsi
ikan.

Realisasi
2013

Formula

Jml produksi ikan

14,42

Target
2014

12

Realisasi
2014

17,55

Tercapai/
kurang
tercapai

tercapai

Naik/ Target
turun Nasional

naik

naik

th n - th (n-1)
pertumbuhan
Jml produksi ikan
(n-1)

x100%
Th

Jml konsumsi ikan


th n - th (n-1)
pertumbuhan
Jml konsumsi ikan
(n-1)

10,27

5,3

tercapai

x100%
Th

Sasaran meningkatnya produksi dan konsumsi ikan diukur melalui indikator


1. Prosentase peningkatan produksi ikan target yang ditetapkan 12 %
tercapai 17,55 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut
tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik.

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 53

BAB III

2 Prosentase peningkatan konsumsi ikan target yang ditetapkan 5 % tercapai


5,3 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut tercapai dan
dibandingkan capaian tahun 2013 naik
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan
dengan : 1. Program pengembangan budidaya perikanan
2. Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
Perkembangan Budidaya Perikanan
di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 - 2014
No.

Uraian

1
1
2
3
4
5.
Sumber

Satuan

Tahun
2013
4

3
Tambak
Kolam
Ha
110,17
Sawah Tambak
Ha
166
Mina Padi
1
Waduk
Ha
620
: Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Bojonegoro

2014
5
110,52
166
2
620

Perkembangan Produksi Perikanan


Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014
No

Uraian

Satuan

1
1

2
Penangkapan
~ Sungai
~ Rawa/lain-lain
~ Waduk

3
Ton
Ton
Ton

Tahun
2013
4
850,73
379,32
28,84
442,57

2014
5
898,50
397,50
28,80
472,2

Budidaya
2.229,32
2.765,70
~ Tambak
~ Kolam
Ton
1.891,61
2.339,84
~ Sawah
Ton
334,96
422,90
Tambak
~ Mina Padi
Ton
2,75
3,00
Sumber
: Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Bojonegoro

Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja di Bidang Perikanan


Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014
No
1
1

Uraian

Satuan

2
Penangkapan
~ Sungai
~ Rawa/lain-lain
~ Waduk

3
Orang
Orang
Orang

Tahun
2013
4
1.186
388
22
776

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

2014
5
1.161
560
15
776

Page 54

BAB III

Budidaya
2.081
2.176
~ Tambak
~ Kolam
Orang
1.999
2.092
~ Sawah
Orang
80
80
Tambak
~ Mina Padi
Orang
2
4
Sumber
: Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Bojonegoro
Perkembangan Pendapatan di Bidang Perikanan
Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014
No
1
1

Uraian

Satuan

2
Penangkapan
~ Sungai
~ Rawa/lain-lain
~ Waduk

3
Rp/Tahun
Rp/Tahun
Rp/Tahun

Tahun
2013
4

2014
5

9.471.300
9.118.100
7.780.700

9.471.350
9.118.200
7.780.700

Budidaya
~ Tambak
Rp/Tahun
~ Kolam
Rp/Tahun
16.300.000
19.653.600
~ Sawah
Rp/Tahun
62.800.000
99.536.200
Tambak
~ Mina Padi
Rp/Tahun
16.000.000
28.950.000
Sumber
: Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Bojonegoro
Perkembangan Konsumsi Ikan
Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014
No
1
1.

Uraian
2
Konsumsi Ikan

Sumber

Satuan
3
Kg/Kapita/Thn

Tahun
2013
4
16,10

2014
5
16,90

: Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Bojonegoro

Di bidang Perikanan, dari sisi luas lokasi budidaya perikanan pada luas
Kolam ada peningkatan sebesar 0,31% sedangkan Mina Padi ada peningkatan
sebesar 100%, hal ini disebabkan banyak Pembudidaya Ikan membangun Kolamkolam serta peningkatan budidaya Mina Padi.

Sedangkan Sawah Tambak dan

Waduk cenderung tetap, hal ini disebabkan karena masyarakat lebih menyukai
usaha budidaya ikan di Kolam.
Produksi perikanan pada perikanan tangkap di Sungai mengalami kenaikan
sebesar 4,79%, Rawa mengalami penurunan 0,14%, Waduk mengalami peningkatan
sebesar 6,70%. Produksi perikanan budidaya pada Kolam mengalami peningkatan
sebesar 23,70%, Sawah Tambak sebesar 26,25% dan Mina Padi sebesar 9,09%.
Secara keseluruhan produksi perikanan tangkap pada tahun 2014 dibandingkan

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 55

BAB III

tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 5,62%, sedangkan produksi perikanan


budidaya mengalami peningkatan sebesar 22,08%.
Konsumsi

ikan

mengalami peningkatan sebesar 4,97 %. Dengan

meningkatnya produksi dan konsumsi ikan maka pendapatan petani pembudidaya


ikan juga meningkat.

a. Peningkatan produksi ikan disebabkan karena hal sebagai berikut :


1. Meningkatnya penebaran ikan di perairan umum (restocking).
2. Meningkatnya jumlah pembudidaya ikan.
3. Pembudidaya ikan menerapkan teknologi intensifikasi dalam budidaya.
4. Adanya bantuan sarana prasarana budidaya ikan.
b. Peningkatan konsumsi ikan disebabkan karena hal sebagai berikut :
1. Meningkatnya kesadaran dalam konsumsi makan ikan.
2. Meningkatnya daya beli masyarakat terhadap produk pangan asal ikan.
3. Upaya Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) dari Dinas
Peternakan dan Perikanan Kab. Bojonegoro.
4. Dibantunya alat-alat pemasaran sehingga produk perikanan dapat sampai ke
tangan konsumen dalam keadaan lebih segar.
Usaha perikanan dapat meningkatkan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja
bidang perikanan hal ini menunjukkan bahwa di bidang perikanan baik perikanan
tangkap

maupun

perikanan

budidaya

merupakan

usaha

yang

sangat

menjanjikan dan kesejahteraan masyarakat.


Permasalahan yang dihadapi di bidang perikanan adalah :
1. Kurang optimalnya pengelolaan lingkungan pada usaha perikanan yang
berdampak sosial pada masyarakat sekitar.
2. Kurangnya modal pembudidaya untuk usaha perikanan
3. Keterbatasan sumber daya air sebagai media untuk budidaya ikan di musim
kemarau.
4. Masih rendahnya produksi dan konsumsi ikan
5. Pembudidaya ikan masih banyak yang belum profesional dan usaha budidaya
masih merupakan usaha sampingan keluarga.
Upaya pemecahan masalah di bidang perikanan :
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 56

BAB III

1. Pembinaan

dan

pengelolaan

lingkungan

pada

usaha

perikanan

lebih

diintensifkan.
2. Pemberian fasilitasi permodalan.
3. Membuat kolam terpal dan pasangan untuk daerah yang keterbatasan air dan
menyarankan pembuatan embung-embung untuk menampung air.
4. Melakukan penyuluhan

teknologi budidaya dan menggalakkan

Gerakan

Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan)


5. Menumbuhkan dan memantapkan kelompok pembudidaya ikan yang yang
mandiri.
Sasaran (7) Meningkatnya produksi dan populasi peternakan diukur melalui
indikator:
1. Prosentase peningkatan Produksi peternakan.
- Daging
- Telur
- Susu
2. Prosentase peningkatan populasi ternak.
- Sapi
- Sapi perah
- Kambing
- Domba
- Ayam Ras pedaging
- Ayam ras petelor
- Ayam buras
Sebagaimana tabel berikut :
TABEL 3.8
Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 7

Sasaran

Meningkat nya
produksi dan
populasi
peternakan.

Indikator/
Satuan
1.Prosentase
peningkatan
produksi
peternakan
Daging

Formula

Jml produksi peternakan

Realisasi
2013
21,33

Target
2014
5,57

Realisasi
2014
28,35

Tercapai/
kurang
tercapai
tercapai

Naik/ Target
turun Nasional
naik

th n - th (n-1)
x100%
Jml produksi peternakan
Th (n-1)

8,00

5,50

6,62

Telur

14,00

4,30

4,77

Susu

42,00

10,00

73,68

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 57

BAB III

2.Prosentase
peningkatan
populasi
peternakan

21,71

Populasi ternak -

5,57

14,84

tercapai

turun

th n - th (n-1) pening
katan

x100%

Sapi

Populasi ternak

10,00

8,00

7,90

Sapi perah

Th (n-1)

42,00

10,00

73,68

6,00

5,00

5,19

Domba

8,00

5,00

6,65

Ayan ras
pedaging

14,00

5,00

7,45

Ayan ras
petelur

8,00

5,00

1,69

Ayan buras

5,00

1,00

1,31

Kambing

Sasaran meningkatnya produksi dan populasi peternakan diukur melalui indikator


1. Prosentase peningkatan produksi peternakan target yang ditetapkan 6,6 %
tercapai

28,35 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut

tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik


2. Prosentase peningkatan populasi peternakan target yang ditetapkan 5,57 %
tercapai

14,84 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut

tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 turun


Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program : 1. peningkatan hasil produksi peternakan
2. program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
Perkembangan Konsumsi Daging, Telor dan Susu
Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014
No.

Uraian

Satuan

Tahun
2013

2014

Daging

Kg/Kapita/Th

9,65

13,13

Telor

Kg/Kapita/Th

4,95

5,07

Susu

Kg/Kapita/Th

2,94

3,01

Sumber

: Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Bojonegoro

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 58

BAB III

Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja di Bidang Peternakan


Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014
No.
1
1

Uraian

Satuan
3

Tahun
2013
5

2014
5

2
Ternak Besar
~ Sapi
~ Kerbau
~ Kuda

Orang
Orang
Orang

54.416
349
42

58.712
347
61

Ternak Kecil
~ Kambing
~ Domba

Orang
Orang

4.935
6.022

5.523
6.932

Ternak
Unggas
~ Ayam Ras
Orang
645
906
Pedaging
~ Ayam Ras Petelor
Orang
39
43
~ Ayam Buras
Orang
1.431
1.520
~ Itik
Orang
636
1.084
~ Mentok
Orang
672
432
Sumber
: Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Bojonegoro

Perkembangan Pendapatan Petani di Bidang Peternakan


Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014
No.
1
1

Uraian

Tahun

Satuan

2013
4

Rp. / Tahun
Rp. / Tahun
Rp. / Tahun

5.882.000
3.922.667
5.882.000

6.274.133
4.314.933
6.274.133

Ternak
Kecil
~ Kambing
~ Domba

Rp. / Tahun
Rp. / Tahun

6.666.667
6.666.667

8.000.000
8.000.000

Rp. / Tahun

17.777.778

26.666.667

Rp. / Tahun
Rp. / Tahun
Rp. / Tahun
Rp. / Tahun

16.666.667
13.333.333
3.333.333
2.222.222

22.222.222
15.555.556
3.888.889
2.777.778

Ternak
Unggas
~ Ayam Ras
Pedaging
~ Ayam Ras Petelor
~ Ayam Buras
~ Itik
~ Mentok
Sumber

2014
5

2
Ternak Besar
~ Sapi
~ Kerbau
~ Kuda

: Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Bojonegoro

Perkembangan populasi ternak menurut jenis ternak, bahwa populasi ternak


pada Sapi Potong tahun 2014 dibandingkan tahun 2013 mengalami peningkatan
sebesar 7,90%.

Populasi Sapi Perah mengalami sebesar 73,68%.

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Populasi
Page 59

BAB III

Kambing mengalami peningkatan sebesar 5,19% .

Sedangkan Populasi Domba

mengalami peningkatan sebesar 6,65%.


Perkembangan ternak unggas yaitu Ayam Ras Pedaging mengalami
peningkatan sebesar 7,45%, Ayam Ras Petelur 1,69%, Ayam Buras 1,21%, Itik
10,44% dan Menthok 7,40%.
Perkembangan produksi ternak berupa daging tahun 2014 dibandingkan
tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 6,62%, produksi ternak berupa telur
juga mengalami peningkatan sebesar 4,77%. Produksi Susu sebesar 73,68%.
Perkembangan konsumsi daging tahun 2014 dibandingkan tahun 2013
mengalami peningkatan sebesar 36,06%, telur 2,42% dan Susu 2,38%.
Dengan meningkatnya populasi ternak, produksi dan konsumsi, maka
pendapatan petani peternak akan meningkat pula sesuai dengan target outcome
kegiatan.
Peningkatan tersebut disebabkan karena beberapa hal seperti :
1.

Optimalisasi kawin buatan/Inseminasi Buatan yang merupakan reka teknologi


tepat guna yang dilaksanakan untuk meningkatkan kelahiran Sapi dan
Kambing/Domba yang merupakan kerjasama antara Petugas Inseminator
dengan para Peternak.

2.

Penyebaran ternak, serta permodalan melalui kredit dan kemitraan.

3.

Pengendalian pemotongan betina produktif dan pengamanan ternak.

4.

Optimalisasi kesehatan hewan untuk peningkatan produktifitas ternak

5.

Manajemen pakan yang semakin baik melalui teknologi pakan

6.

Teknologi reproduksi yang semakin baik melalui Sinkronisasi Birahi, Embrio


transfer, dan kelahiran kembar

7.

Tersedianya pakan ternak yang cukup melalui perluasan dan Penyebaran HMT

8.

Pengawasan lalu lintas ternak untuk memantau pengeluaran ternak antar


kabupaten

9.

Meningkatkan kualitas SDM peternak dan petugas melalui pelatihan, seminar,


workshop

10.

Penanganan pasca panen untuk memampung hasil produksi.

11. Semakin bergairahnya usaha peternakan merupakan usaha yang sangat


menjanjikan serta iklim usaha yang semakin kondusif.

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 60

BAB III

12. Peningkatan produksi daging dan telur dipengaruhi oleh peningkatan populasi
ternak serta peningkatan peningkatan permintaan daging dan telur untuk
dikonsumsi.
13. Peningkatan konsumsi daging dan telur menunjukkan bahwa kesadaran
masyarakat dan meningkatnya daya beli masyarakat terhadap produk pangan
asal hewan semakin baik, serta banyak sekali telur yang didatangkan dari luar
Bojonegoro akan menambah peningkatan konsumsi telur.
Populasi Kerbau mengalami penurunan sebesar 0,59%, hal ini karena peranan
kerbau sebagai pembajak sawah mekanisasi berupa mesin motor.
Permasalahan Dan Pemecahannya
Permasalahan yang dihadapi di bidang peternakan adalah :
1. Masih adanya pemotongan betina produktif.
2. Pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) belum optimal.
3. Bahan baku pakan ternak relatif mahal.
4. Skala usaha ternak masih rendah
5. Tataniaga ternak besar masih berdasarkan taksiran
6. Sarana Rumah Potong Hewan ( RPH ) belum memadai.
7. Rendahnya pengelolaan lingkungan pada usaha peternakan dan perikanan yang
berdampak pada sosial
8. Kurangnya modal peternak untuk usaha peternakan
9. Peternak masih banyak yang belum profesional/tradisional.

Upaya pemecahan masalah di bidang peternakan :


1. Melaksanakan sosialisasi pelarangan pemotongan betina produktif kepada
masyarakat dan petugas yang di lapangan.
2. Meningkatkan mutu bibit ternak melalui optimalisasi Inseminasi Buatan (IB) dan
penyebaran ternak
3. Meningkatkan efisiensi limbah pertanian dengan proses fermentasi atau dengan
amoniasi.
4. Meningkatkan kelembagaan peternakan dengan mengaktifkan kelompokkelompok tani ternak sehingga skala usahanya bisa berdaya saing.

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 61

BAB III

5. Memasang timbangan di pasar hewan dan mengarahkan peternak untuk menjual


dan membeli ternaknya dengan sistem timbangan.
6. Rehabilitasi sarana Rumah Potong Hewan (RPH) yang lebih memadai.
7. Meningkatkan pengelolaan lingkungan pada usaha peternakan yang berdampak
pada sosial dengan melakukan sosialisasi dan penyuluhan terutama kepada
Peternak Unggas agar melakukan usaha peternakan sesuai dengan SOP
pemeliharaan ternak unggas
8. Pemberian fasilitasi permodalan dan pemberian pinjaman modal usaha tanpa
bunga dari dana APBD.
Sasaran (8) Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan
holtikultura, diukur melalui indikator :
1. Prosentase peningkatan Produksi tanaman pangan.
2. Prosentase peningkatan produktifitas tanaman pangan.
3. Prosentase peningkatan produksi holtikultura.
Sebagaimana tabel berikut :
TABEL 3.9
Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 8

Sasaran

Indikator/
Satuan

1.Prosentase
Meningkatnya
produksi
dan peningkatan
produksi
produktivitas
tanaman pangan tanaman
pangan
& holtikultura.

Formula

Target
2014

Realisasi
2014

1.094.574,3 1.157.8
08,45

1.155.724

802.528,20 924.098

847.857

Jagung

169.054.49 188.627

190.611

Kedelai

18.807,31

32.605

27.926

Kacang

2.631.60

3.486

2.462

Kacang hijau

11.647,35

6.596

8.064

Ubi kayu

84.910,10

55.451

71.198

Ubi jalar

4.995,24

2.341

7.606

padi

Produksi tanaman

Realisasi
2013

Pangan Tahun
n Tahun (n-1) peningkatan
x100%
Produksi Tanaman
pangan Tahun (n-1)

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Tercapai/
kurang
tercapai
kurang
tercapai

Naik/ Target
turun Nasional
turun

Page 62

BAB III

189,52

151

183,7

tercapai

turun

56,00

67

56,17

50,42

52

50,47

Kedelai

12,21

16

14,39

Kacang tanah

11,51

16

11,04

Kacang hijau

6,48

14

7,18

Ubi kayu

22,75

295

21,19

Ubi jlar

31,15

152

23,26

Tahun n Tahun (n-1)


peningkatan
x100%

36,94

59,22

tercapai

naik

Produksi holtikultura
Tahun (n-1)

7,53

15,88

Blimbing

8,01

17,01

Salak

7,53

6,65

Jambu biji

13,87

19,68

2.Prosentase
peningkatan
produktivi tas
tanaman
pangan
padi

Pangan Tahun
n Tahun (n-1) peningkatan
x100%
Produktivitas Tanaman
pangan Tahun (n-1)

Jagung

3.Prosentase
peningkatan
produksi
holtikultura
Pisang

Produktivitas tanaman

Produksi holtikultura

Sasaran Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan & holtikultura


1. Prosentase peningkatan produksi tanaman pangan target yang ditetapkan
1.157.808,45 % tercapai 1.155.724 % jadi dapat disimpulkan capaian dari
sasaran tersebut kurang tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013
turun
2. Prosentase

peningkatan

produktivitas

tanaman

pangan target

yang

ditetapkan 151 % tercapai 183,7 % jadi dapat disimpulkan capaian dari


sasaran tersebut tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 turun
3. Prosentase peningkatan produksi holtikultura target yang ditetapkan 0%
tercapai 59,22 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut
tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program Peningkatan produksi pertanian.

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 63

BAB III

Potensi sumber daya lahan pertanian di Kabupaten Bojonegoro terdiri dari


sawah dengan luas 77.887 Ha, dimana 36.598 Ha adalah sawah dengan pengairan
irigasi, 41.289 Ha berpengairan tadah hujan dan sisanya merupakan lahan bukan
sawah 98.393. Dengan kondisi lahan sawah tersebut, dapat menghasilkan
komoditas pertanian tanaman padi dengan luas panen 150.945 Ha dengan hasil
produksi sebesar 847.857 Ton (GKG), tanaman Jagung luas panen 37.765. Ha
dengan produksi 190.611 ( pipilan kering ) dan tanaman Kedelai luas panen 19.405
Ha dengan produksi 27.926 ( Ose ).
Selain komoditi diatas, komoditas yang dihasilkan di wilayah Kabupaten
Bojonegoro antara lain

Ubi kayu, Ubi jalar, Kacang tanah, Kacang hijau, Sayur

sayuran yang terdiri dari Bawang merah, Kacang panjang, Cabe, Tomat, Terong
sedangkan untuk tanaman buah - buahan terdiri dari Belimbing, Mangga, Pisang,
Salak sedang untuk tahun 2014 di kembangkan komoditi jambu merah. Guna
menghasilkan produk pertanian yang berkualitas dan berdaya jual tinggi dibutuhkan
penggunaan pupuk yang berimbang dan Obat - obatan pembasmi hama, serta lebih
di insentifkan penggunaan pupuk dan Obat - obatan organik, karena pupuk dan
obat obatan organik teramat sangat penting bagi kelangsungan produksi pertanian.
Selain itu, untuk mendukung keberhasilan produksi pertanian juga di dukung
peran serta tenaga penyuluh pertanian dan
kualitas sumber daya

kelompok tani yang ditentukan oleh

manusia utamanya petani penggarap lahan pertanian

tersebut, sarana prasarana, pengairan, pemasaran produk pertanian dan dukungan


teknologi pertanian yang menyeluruh, berkelanjutan dan berdaya saing.
Sasaran (9) Meningkatnya ketersediaan pangan masyarakat, diukur melalui
indikator:
1. Ketersediaan dan cadangan pangan
2. Distribusi dan akses pangan
3. Penganekaragaman dan keamanan pangan
4. Penanganan kerawanan pangan
Sebagaimana tabel berikut

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 64

BAB III

TABEL 3.10
Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 9

Sasaran

Meningkatnya
ketersediaan
pangan
masyarakat.

Indikator/
Satuan
1.Ketersediaan
dan
cadangan
pangan:

Formula

Realisasi
2013

Target
2014

Kab/hari

4.889

Gram/Kab/hari %

128

140

143

90

95

95

-Ketersediaan
energi
-Ketersediaan
protein

5.200

Realisasi
2014
5.236

Tercapai/
kurang
tercapai

Naik/ Target
turun Nasional

tercapai

naik

tercapai

naik

kurang
tercapai

naik

tercapai

naik

-Penguatan
cadangan
pangan
Kabupaten
2.Distribusi
dan akses
pangan:

70

70

70

80

85

85

Skor

67

70

68,8

70

90,81

85.19

55

78,57

-Ketersediaan
informasi
pasokan, harga
dan
akses
pangan
didaerah.
-Stabilitas harga
dan
pasokan
pangan.
3.Penganekara
gaman
dan
keamanan
pangan:
-Skor
pola
pangan harapan
(PPH)
-Pengawasan
dan pembinaan
keamanan
pangan.
4.Penanganan
kerawanan
pangan:
-Penanganan
daerah rawan
pangan.

Sasaran meningkatnya ketersediaan pangan masyarakat diukur melalui indikator


1. Ketersediaan dan cadangan pangan target 5.435 % tercapai 5.474 % jadi
dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut tercapai dan dibandingkan
capaian tahun 2013 naik

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 65

BAB III

2. Distribusi dan akses pangan target yang ditetapkan 155 % tercapai 155 %
jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut tercapai dan
dibandingkan capaian tahun 2013 naik
3. Penganekaragaman dan keamanan pangan target yang ditetapkan 140%
tercapai 159,61% jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut
kurang tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
4. Penanganan kerawanan pangan target yang ditetapkan 55 % tercapai 78,57
% jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut tercapai dan
dibandingkan capaian tahun 2013 turun
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan
Permasalahan
Untuk mencapai sasaran pembangunan dibidang pertanian dijumpai
beberapa kendala yakni ketersediaan lahan yang semakin berkurang pada setiap
tahun akibat dari pelaksanaan pembangunan diluar sektor pertanian ( utamanya
pembangunan fisik sektor pengembangan perumahan dll ) dan kondisi alam yang
kurang ramah seperti sering terjadi bencana alam banjir dan kekeringan serta tingkat
kesuburan tanah yang semakin berkurang akibat kerusakan lingkungan. Disamping
itu hal-hal yang perlu diperhatikan dan sering menjadi masalah tersendiri seperti :
1. Semakin rendahnya minat masyarakat khususnya generasi muda untuk menjadi
pelaku pembangunan pertanian yang diakibatkan oleh kurang menariknya sektor
pertanian jika dilihat dari aspek ekonomi dan sosial kultural sehingga sebagian
masyarakat beralih menjadi pelaku di sektor industri dan jasa;
2. Rendahnya efesiensi pembangunan pertanian yang disebabkan oleh skala
usaha yang relatif kecil karena kepemilikan lahan yang rata rata sempit yakni
sebagian besar berada pada luasan kurang dari 0.5 hektar;
3. Kurangnya penguasaan petani terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi
pertanian yang modern dan efesiensi yang berakibat pada rendahnya

nilai

tambah produk produk pertanian;


4. Rendahnya akses petani terhadap lembaga keuangan perbankan dan non
perbankan;

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 66

BAB III

5. Sempitnya aksebilitas petani terhadap produk - produk pertanian yang


disebabkan oleh kualitas produk yang tidak kompetetif dan strategi pemasaran
yang tidak efektif dan efesien;
6. Kurangnya upaya upaya penerapan teknologi pasca panen untuk memberikan
nilai tambah pada produk pertanian;
7. Adanya kecenderungan meningkatnya alih fungsi lahan pertanian produktif
kearah non pertanian.

Upaya Pemecahan Masalah


Sebagai upaya untuk mencapai sasaran pembangunan pertanian serta
mengatasi

kendala,

yang

dihadapi

telah

dilaksanakan

beberapa

program

pembangunan pertanian diantaranya melalui :


1.

Penyusunan peta komoditas berbasis keunggulan komparatif agro- ekosistem;

2.

Refungsionalisasi kelembagaan petani;

3.

Ketersediaan Saprodi khususnya pupuk;

4.

Fasilitasi akses permodalan ke lembaga keuangan;

5.

Penerapan teknologi tepat guna pasca panen;

6.

Refungsionalisasi infrastruktur pertanian khususnya pengairan dan juga


pembuatan embung-embung serta bendung gerak;

7.

Kampanye konsumsi pangan lokal;

8.

Peningkatan kemampuan petani dan pelaku pertanian dengan perkuatan


lembaga pendukungnya utamanya di pedesaan guna meningkatkan

akses

petani kepada sumber daya produktif;


9.

Pengamanan ketahanan pangan dengan jalan mempertahankan tingkat


produksi dan meningkatkan ketersediaan pangan;

10. Peningkatan efesiensi, produktivitas, produksi, daya saing dan nilai tambah
produk pertanian melalui pengembangan usaha pertanian dengan pendekatan
kewilayahan terpadu, pemberian insentif untuk peningkatan pasca panen dan
pengolahan hasil pertanian.
Sasaran (10) Meningkatnya produksi hasil perkebunan, diukur melalui indikator :
1. Prosentase peningkatan produksi komoditi perkebunan.
Sebagaimana tabel berikut :
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 67

BAB III

TABEL 3.11
Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 10
Indikator/
Satuan

Sasaran

Meningkat nya 1.Prosentase


produksi hasil
peningkatan
perkebunan.
produksi
komoditi
perkebunan

Target

Realisasi
2013

Formula

Produksi perkebunan
Th n Th (n-1) peningkatan
x100%

266.47

Realisasi
2014

2014

186.764 151.401,6

Tercapai/
kurang
tercapai

Naik/ Target
turun Nasional

kurang turun
tercapai

Produksi perkebunan
Tahun (n-1)

Tembakau
virginia

8.550

9.550

5.964,70

Tembakau
jawa

3.360

3.360

2.749,90

Kelapa

3.462

3.479

3.479

Tebu

112.75

170.375

132.208

Porang

Emponempon

Sasaran meningkatnya produksi hasil perkebunan diukur melalui indikator


prosentase peningkatan produksi komoditi perkebunan target yang ditetapkan
186.764 tercapai 151.401.6 jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut
kurang tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program 1. Peningkatan kesejahteraan petani
2. Peningkatan kualitas bahan baku
Perkembangan luas tanaman perkebunan
Di Kabupaten Bojonegoro tahun tahun 2012 2014

NO

URAIAN

SAT

TAHUN
2012

2013

2014

- Tembakau Virginia

Ha

9.441

6.414,5

4.863,5

- Tembakau Jawa

Ha

2.892

687,5

2.135

2.

Kelapa (100 btg/Ha)

Ha

8.482

907

1.649,5

3.

Tebu

Ha

1.161

1.670,985

1.886

1.

Tembakau

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 68

BAB III

Tembakau virginia mengalami penurunan areal , hal ini disebabkan banyak petani
yang pindah menanam tembakau jawa , karena banyaknya pembeli tembakau jawa
dari Jawa Tengah.
Perkembangan Luas Panen Perkebunan
Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012 2014

2012
4

TAHUN
2013
5

Ha
Ha
Ha
Ha

9.441
2.892
4.624
1.161

6.414,5
687,5
907
1.670,985

NO

URAIAN

SAT

1
1.

2.
3.

Tembakau
- Tembakau Virginia
- Tembakau Jawa
Kelapa
Tebu

2014
6
4.863,5
2.135
1.649,5
1.886

Jumlah produksinya sebagaimana disajikan:


Perkembangan Produksi Perkebunan
Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012 2014
NO

URAIAN

SAT

1
1.

2012
4

Ton
Ton
Ton
Ton

7.977
3.239
3.445
76.394

2.
3.

Tembakau
- Tembakau Virginia
- Tembakau Jawa
Kelapa
Tebu

TAHUN
2013
5
5.291,96
616
3.462
112.725

2014
6
5.964,7
2.749,9
3.479
132.208

Perkembangan penyerapan tenaga kerja dapat dilihat perkembangannya,


sebagaimana disajikan berikut :
Perkembangan penyerapan tenaga kerja
Di bidang perkebunan
Di Kabupaten Bojonegoro tahun 2012 2014

NO
1
1.
2.
3.

URAIAN
2
Tembakau
Kelapa
Tebu

SAT
3
Org
Org
Org

2012
4
37.122
7.632
4.201

TAHUN
2013
5
21.306
9.632
6.046

2014
6
18.030
16.500
9.430

Perkembangan Keadaan pendapatan di sektor perkebunan dapat dilihat berikut :

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 69

BAB III

Perkembangan Pendapatan per ha Disektor Perkebunan


Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012 2014

NO

URAIAN

SAT

TAHUN
2012

2013

2014

1.

Tembakau

Rp.

6.907.500

5.871.375

7.900.000

2.

Kelapa

Rp.

3.250.500

9.000.000

11.000.000

3.

Tebu

Rp.

22.646.850

23.381.200

18.650.000

Sasaran (11) Meningkatnya produksi hasil hutan rakyat yang memperhatikan


pelestarian hutan, diukur melalui indikator :
1. Prosentase peningkatan produksi hasil hutan rakyat.
2. Prosentase luas area lahan kritis.
Sebagaimana tabel berikut :
TABEL 3.12
Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 11
Indikator/
Satuan

Sasaran

Meningkat
1.Prosentase
nya produksi
peningkatan
hasil hutan
produksi
rakyat yang
hasil hutan
memperhati
rakyat.
kan
pelestarian
hutan.
2.Prosentase
peningkatan
luas
area
lahan kritis

2014

Realisasi
2014

Tercapai/
kurang
tercapai

28.690

28.891

28.891

tercapai

naik

1.143

258

258

tercapai

naik

Realisasi
2013

Target

Produksi hutan rakyat


Th n Th (n-1) peningkatan
x100%
Produksi hutan rakyat
Tahun (n-1)

Produksi lahan kritis


Th
n Th (n-1) peningkatan
x100%
Produksi lahan kritis
Tahun (n-1)

Formula

Naik/ Target
turun Nasional

Sasaran Meningkatnya produksi hasil hutan rakyat yang memperhatikan


pelestarian hutan.
1. Prosentase peningkatan produksi hasil hutan rakyat. target yang ditetapkan
28.891 Ha tercapai 28.891 Ha jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran
tersebut tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
2. Prosentase peningkatan luas area lahan kritis target yang ditetapkan 258 Ha
tercapai

258 Ha jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut

tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik


Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 70

BAB III

Program 1. Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan.


2. Rehabilitasi hutan dan lahan.
3. Pemanfaatan potensi sumberdaya hutan
Perkembangan Areal Tanaman Hutan
Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012 2014
NO

URAIAN

SAT

TAHUN
2012

2013

2014

1.

Hutan Produksi

Ha

95.197,8

95.197,8

95.197,8

2.

Hutan lindung

Ha

1.509,04

1.509,04

1.509,04

3.

Hutan Rakyat

Ha

28.262

28.690

28.891

4.

Lahan Dengan Tujuan


Istimewa (LDTI)

Ha

1.881,3

1.881,3

1.881,3

Perkembangan areal tanaman hutan di Kabupaten Bojonegoro terdiri dari


dua kategori yaitu hutan yang dikelola oleh Perum Perhutani dan Hutan Rakyat yang
dimiliki oleh masyarakat.
Hutan yang dikelola oleh Perum Perhutani terdiri dari Hutan Produksi dan
Hutan Lindung. Untuk Hutan Produksi setiap tahun ada penebangan sesuai dengan
JPT (Jatah Penebangan Tahunan) yang ditetapkan oleh Propinsi Jawa Timur. Untuk
lahan yang telah ditebang diupayakan ada penanaman kembali.
Untuk Tahun 2010 Perum Perhutani memberikan data areal Lahan Dengan
Tujuan Istimewa (LDTI), yang dimaksud LDTI adalah lahan di dalam kawasan hutan
yang dipergunakan untuk kepentingan sosial dan masyarakat (Pemakaman, Sumber
air, tempat ritual).
Sedangkan untuk hutan rakyat setiap tahun mengalami kenaikan. Hutan
rakyat ini ditanam diluar Kawasan Hutan milik Perum Perhutani sejak tahun 2003
sampai sekarang areal hutan rakyat terus bertambah berkat adanya penanaman
secara swadaya dan adanya kegiatan GN-RHL/GERHAN, mulai tahun 2008 adanya
program nasional One Man One Tree (OMOT) dan pada tahun 2010 adanya
program nasional One Billion Indonesian Tree (OBIT), dan dilanjutkan adanya
kegiatan Kebun Bibit Rakyat (KBR).
Dengan berkembangnya industri rumah tangga yang memanfaatkan kayu khususnya
kayu jati, maka pengelolaan usaha tani hutan rakyat diarahkan pada hutan produksi
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 71

BAB III

dengan komoditas kayu jati dan kayu lainnya yang dapat dijadikan bahan baku
industri rumah tangga (Meubel, bubut dll).
Perkembangan produksi kayu hutan dapat dilihat sebagai berikut
Perkembangan Produksi Kayu Hutan
Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012 2014
NO

URAIAN

SAT

1.

Kayu Rimba

3.

TAHUN
2013
5

2014
6

15.985,161

15.982,762

14.078,379

1.168,28

1.125,837

1.670,598

Hutan
Produksi/Hutan
Kawasan
Kayu Jati

2.

2012
4

I. Hutan Rakyat
3

431,078

2,341

2,825

27,220

126,6971

Kayu Jati

Kayu Rimba

Kayu Galian

117,083

II. Kayu Olahan


Bongkaran Rumah

Bekas Pakai

Perkembangan

produksi

hasil

41,5571

112,3010

hutan

diluar

kawasan

hutan

pada

kenyataannya mengalami pasang surut. Hal ini disebabkan ketersediaan pohon jati
rakyat yang layak tebang makin lama makin berkurang karena tanaman jati yang
ditanam masih banyak yang umurnya relatif muda (umur 1 s/d 5 tahun).
Pada tahun 2014 terjadi penurunan

produksi kayu jati dari hutan negara

menjadi 14.078,379 m3 atau 0,12 %, untuk produksi hutan negara sudah ditentukan
oleh Menteri Kehutanan melalui Jatah Penebangan Tahunan (JPT), untuk kayu
rimba terjadi peningkatan menjadi 1.670,598 m3 atau 0,48 %, hal ini disebabkan
karena peningkatan target produksi penebangan dari kayu rimba.
Perkembangan jumlah industri kayu hasil hutan dapat dilihat sebagaimana
yang disajikan sebagai berikut :

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 72

BAB III

Perkembangan Industri Hasil Hutan


Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012 2014
NO

URAIAN

SAT

1
1.

2
Industri Kayu Jati
Industri Kayu non Kayu
Jati

3
Unit

2.

Unit

TAHUN
2013
5
120

2012
4
120
3

2014
6
120

Merupakan ciri khas Kabupaten Bojonegoro untuk Industri Kayu, bahan baku kayu
yang banyak digunakan adalah kayu jati. Untuk Industri non kayu di Bojonegoro tidak
ada perusahaan yang mempunyai komoditas tersebut (Getah dan rotan).

Sasaran (12) Meningkatnya pelayanan transportasi dan telekomunikasi untuk


menunjang kegiatan ekonomi diukur melalui indikator :
1. Prosentase peningkatan jumlah barang yang terangkut angkutan umum.
2. Prosentase peningkatan jumlah arus penumpang angkutan umum.
Sebagaimana tabel berikut:
TABEL 3.13
Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 12
Sasaran

Meningkat
nya
pelayanan
transportasi
dan
telekomuni
kasi untuk
menunjang
kegiatan
ekonomi.

Indikator/
Satuan

Formula

1.Prosentase
peningkatan
jumlah
barang
yang
terangkut
angkutan
umum.

Jml barang terangkut


th n - th (n-1)
Jml barang terangkut
Th (n-1)

2.Prosentase
peningkatan
jumlah arus
penumpang
angkutan
umum.

Jml arus penumpang


th n - th (n-1)

Realisasi
2013

Target

29,96

29,97

30

tercapai

naik

7,76

10,00

25,98

tercapai

naik

2014

Realisasi
Tercapai/
Naik/
2014 kkurang tercapai turun

Target
Nasional

x100%

x100%

Jml arus penumpang


Th (n-1)

Sasaran meningkatnya pelayanan transportasi dan telekomunikasi untuk


menunjang kegiatan ekonomi diukur melalui indikator
1. Prosentase peningkatan jumlah barang yang terangkut angkutan umum
target yang ditetapkan 29,97 %

tercapai

30 % jadi dapat disimpulkan

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 73

BAB III

capaian dari sasaran tersebut tercapai dan dibandingkan capaian tahun


2013 naik
2. Prosentase peningkatan jumlah arus penumpang angkutan umum target
yang ditetapkan 10,00 % tercapai 25,98 % jadi dapat disimpulkan capaian
dari sasaran tersebut tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program peningkatan pelayanan angkutan.
Permasalahan dan Pemecahannya :
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan pembangunan dibidang transportasi,
Dinas Perhubungan Kabupaten Bojonegoro dalam kurun waktu 2014 mengalami
beberapa permasalahan yang dihadapi yaitu sebagai berikut:
1. Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk menciptakan tertib lalu lintas;
2. Masih banyaknya angkutan kendaraan barang yang masuk dalam kota;
3. Sarana dan prasarana kurang dan atau perlu perbaikan (Perlengkapan jalan,
palang pintu perlintasan kereta api, Sub-Terminal, Perlengkapan pengujian UPTPKB, halte, terminal cargo dan gedung induk Dishub);
4. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menggunakan sarana dan
prasarana transportasi air yang sesuai dengan standar keamanan dan
keselamatan angkutan sungai;
5. Perlunya peningkatan sumber daya manusia ( SDM ) Staf Dinas Perhubungan;
6. Belum optimalnya pelaksanaan parkir ditepi jalan umum.
Langkah-langkah pemecahan masalah :
1. Meningkatkan penegakan hukum terhadap pelanggaran lalu lintas angkutan
jalan;
2. Mengusulkan pembangunan ring road dan terminal cargo;
3. Menerapkan skala prioritas dalam memenuhi kebutuhan sarana, prasarana lalu
lintas dan angkutan jalan serta meningkatkan keterlibatan/ partisipasi pihak lain;
4. Membangun sarana dan prasarana perhubungan ( Perlengkapan jalan, palang
pintu perlintasan kereta api, halte dan rehab aula gedung induk Dishub);
5. Melaksanakan sosialisasi

dan pembinaan bagi operator/ pemilik perahu

penyeberangan;
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 74

BAB III

6. Meningkatkan SDM yang berkompeten dalam pengelolaan lalu lintas pergerakan


manusia ( dibidang perhubungan) melalui pendidikan dan pelatihan;
7. Pembinaan secara rutin tiap bulan terhadap petugas parkir.

Guna mencapai keberhasilan pencapaian target sasaran di bidang lalu lintas


dan angkutan jalan Dinas Perhubungan Kabupaten Bojonegoro telah meningkatkan
kondisi kelaikan jumlah sarana dan prasarana perhubungan serta meningkatkan
pengendalian disiplin pengoperasian lalu lintas dan angkutan dan mengadakan
pengujian kendaraan bermotor,sehingga pencapaian sasaran dapat dicukupi.
Tahun 2013
Indikator kinerja
pembangunan daerah
1

Tahun 2014

Satuan
Target

Eksisting

Target

Realisasi

%
pencapaian
target

Jumlah arus
penumpang
angkutan umum

Orang

1,245,801

1,441,764

1,283,175

1,865,205

1,45

Jumlah uji kir


angkutan umum

buah

4,415

6,994

4,636

7,802

1,68

Jumlah Pelabuhan
Laut/Udara/Termin
al Bis

buah

100

Kepemilikan KIR
angkutan umum

0,17

0,17

0,16

0,16

100

Lama pengujian
kelayakan
angkutan umum
(KIR)

menit

25

25

10

10

100

Rambu-rambu

buah

1,324

1,224

1,520

1,414

0,93

Marka Jalan

meter

141,243

272,743

167,363

283,343

1,69

Traffight Light

buah

18

18

20

18

0,90

Warning Light

buah

21

21

25

25

100

Jumlah halte pada


setiap Kab/Kota
yang telah dilayani
angkutan umum
dalam trayek

buah

17

200,12

Jumlah terminal
cargo pada setiap
kab/kota yang
telah dilayani
angkutan barang

buah

Ket

Jumlah kebutuhan
perlengkapan
Jalan :

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 75

BAB III

Jumlah pelabuhan
sungai dan danau
yang beroperasi
pada trayek dalam
kab/kota pada
wilayah yang telah
melayani angkutan
sungai dan danau:

buah

86

86

86

86

100

10

Jaringan
prasarana
angkutan jalan

kegiatan

100

11

Jumlah trayek
angkutan umum

buah

728

728

728

728

100

12

Jumlah
orang/barang yang
terangkut
angkutan umum

orang

629,904

672,134

642,502

849,444

1,32

2. CAPAIAN TERHADAP MISI KE 2 (DUA) MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP,


PELAYANAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN YANG TERJANGKAU BAGI
SELURUH MASYARAKAT
Misi 2 Tujuan 1 :
Terwujudnya masyarakat yang mampu secara ekonomi, sehat, terpelajar, dan
sejahtera lahir dan bathin, dijabarkan dalam 6 (enam) sasaran dan 25 (dua puluh
lima ) indikator dengan penjelasan sebagai berikut :
Sasaran (1) meningkatnya mutu dan relevansi pendidikan formal dan non
formal diukur melalui indikator :
1. Prosentase peningkatan APK
2. Propsentase peningkatan APM
3. Prosentase penurunan angka putus sekolah
4. Prosentase peningkatan nilai rata rata UAN
5. Prosentase peningkatan angka partisipasi sekolah
6. Prosentase peningkatan angka kelulusan
7. Peningkatan rata rata lama sekolah (tahun)
8. Prosentase peningkatan angka melek huruf.
Sebagaimana tabel berikut :

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 76

BAB III

TABEL 3.14
Misi 2 Tujuan 1 Sasaran 1
Sasaran

Indikator/ Satuan

1.Prosentase
Meningkatnya
peningkatan
mutu
dan
APK :
relevansi
pendidikan
formal dan non APK/PAUD (%)
formal
APK SD/MI/ paket
A (%)

Formula

Jml siswa pd jenjang


TK/RA/penitipan ank x 100%

Realisasi
2013

Target
2014

Realisasi
2014

Tercapai/
kurang
tercapai

Naik/
turun

Target
Nasional

71,27

73,33

76,30

tercapai

naik

100.99

101,01

101,01

100,01

100,03

100,03

80,88

84,94

84,95

tercapai

naik

tercapai

turun

Jml ank usia 4-6 thn

Jml siswa di jenjang


SD/MI/Paket A

x100%

Jml penduduk kelompok usia 7-12 thn


APK SMP/
MTs/Paket B (%)

Jml siswa di jenjang


SMP/MTs/Paket B

x100%

Jml penduduk kelompok usia 13-15 thn


APK SMA/
Jml siswa dijenjang
SMK/MA/Paket C SMA/SMK/MA/Paket Cx100%
(%)
Jml penduduk kelompok usia 16-18 thn
2.Prosentase
peningkatan
APM :

Jml siswa pd jenjang


TK/RA/penitipan ank x100%

62,07

64,99

Jml ank usia 4-6 thn

APK/PAUD

APK SD/MI/ paket Jml siswa usia 7-12


A (%)
jenjangSD/MI/Paket A x 100%

99,41

99,71

99,73

92,40

93,13

93,19

75,72

79,88

80,01

Jml penduduk kelompok usia 7-12 thn


APK SMP/
MTs/Paket B (%)

Jml siswa usia 13-15 dijenjang


SMA/SMK/MA/Paket Cx100%
Jml penduduk kelompok usia 13-15 thn

APK SMA/
Jml siswa usia 16-18 dijenjang
SMK/MA/Pa ket C
SMA/SMK/MA/Paket Cx100%
(%)
Jml penduduk kelompok usia 16-18 thn
3.Prosentase
peningkatan
angka putus
sekolah :
SD/MI
SMP/MTs

Jml putus sekolah


pada jenjang.............. x100%
Jml sekolah pd jenjang-

0,04

0,03

0,03

0,25

0,20

0,23

0,70

0,64

0,34

Pd tahun ajaran sebelumnya

SMA/SMK /MA

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 77

BAB III

2
4.Prosentase
peningkatan
nilai rata rata
UAN:
SD/MI
SMP/MTs

3
Jml rata rata UAN
Tahun n Tahun (n-1) x100%
Nilai rata rata UAN

100

100

6
100

99,79

99,88

99,88

99,84

99,89

99,89

tercapai

naik

tercapai

naik

tercapai

naik

tercapai

naik

Tahun (n-1)

SMA/SMK/MA

5.Prosentase
peningkatan
angka
partisipasi
sekolah :

Jml siswa usia....th


dijenjang .................... x100%
Jml penduduk kelom

99,41

99,71

99,73

92,40

93,13

93,19

75,72

79,88

80,01

100

100

Pok usia..............th

APK SD/MI/Paket
A (%)
APK SMP/MTs/
Paket B (%)
APK
SMA/SMK/MA/Pa
ket C (%)
6.Prosentase
peningkatan
angka
kelulusan:

Jml lulusan

x100%

100

Jml siswa kelas terti-

99,79

99,97

100

Nggi

99,84

99,89

100

SD/MI
SMP/MTs
SMA/SMK /MA
7.Peningka tan
rata rata lama
sekolah

Kombinasi antara partisipasi


sekolah, jenjang pendidikan
yang sedang dijalani, kelas yang
diduduki dan pendidikan yang
ditamatkan.

6,9

7,01

7,14

8.Prosentase
Peningkatan
angka
melek
huruf

LITt15+= LT15+ x 100

96,92

97,96

100

tercapai

naik

Pt15+
Dimana
LITt15+ = angka melek huruf
(penduduk usia 15
th keatas) pada
tahun t
LT15+

= Jumlah penduduk
(usia diatas 15 th)
yg bisa menulis
pada tahun

Pt15+

= Jumlah penduduk
usia 15 th keatas

Sasaran Meningkatnya mutu dan relevansi pendidikan formal dan non formal
1. Prosentase peningkatan APK target yang ditetapkan 89,88 % tercapai 90,57
% jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut tercapai dan
dibandingkan capaian tahun 2013 naik
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 78

BAB III

2. Prosentase peningkatan APM target yang ditetapkan 84,21 %

tercapai

90,98 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut tercapai dan
dibandingkan capaian tahun 2013 naik
3. Prosentase peningkatan angka putus sekolah target yang ditetapkan 0,29 %
tercapai

0,2 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut

tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 turun


4. Prosentase peningkatan nilai rata rata UAN target yang ditetapkan 99,92 %
tercapai

99,92 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut

tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik


5. Prosentase peningkatan angka partisipasi sekolah target yang ditetapkan
90,90 % tercapai 90,97 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran
tersebut tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
6. Prosentase peningkatan angka kelulusan target yang ditetapkan 99,95%
tercapai

100% jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut

tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik


7. Prosentase Peningkatan rata rata lama sekolah target yang ditetapkan 7,01
% tercapai 7,14 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut
tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
8. Prosentase Peningkatan angka melek huruf target yang ditetapkan 97,96 %
tercapai

100 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut

tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik


Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
- Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan
- Program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun
- Program pendidikan menengah
- Program pendidikan anak usia dini

Permasalahan dan Pemecahannya


Permasalahan yang dihadapi di dunia pendidikan adalah sebagai berikut :
1.

Perkembangan angka melek huruf di Kabupaten Bojonegoro 5 tahun terakhir


mengalami peningkatan hingga tahun 2011. Pada tahun 2011 angka melek

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 79

BAB III

huruf di Kabupaten Bojonegoro cukup tinggi yaitu mencapai 85,79%, namun


angka tersebut masih berada dibawah rata-rata angka melek huruf di Provinsi
Jawa Timur yaitu 88,79%.
2.

Rendahnya rata-rata lama sekolah. Angka rata-rata lama sekolah didasarkan


pada rata-rata lama sekolah penduduk di Kabupaten Bojonegoro dengan umur
15 tahun keatas. Berdasarkan data yang ada, rata-rata lama sekolah di
Kabupaten Bojonegoro adalah 6,4 tahun. Angka tersebut masih dibawah
ketentuan wajib belajar 9 tahun dan dibawah angka rata-rata lama sekolah
Provinsi Jawa Timur yaitu 7,4 tahun.

3.

Belum semua guru berpendidikan S1 dan bersertifikasi pendidik.

4.

Prestasi UASBN Bojonegoro 28,50, angka ini masih dibawah rata-rata Jawa
Timur yaitu 28,95.

5.

Fasilitas pelayanan pendidikan khususnya untuk jenjang pendidikan pertama


dan yang lebih tinggi bagi anak-anak yang mempunyai kelainan dan anak-anak
yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa belum tersedia secara
merata sehingga menyebabkan terbatas dan sulitnya masyarakat untuk
mengakses pelayanan pendidikan yang diharapkan.

6.

Pembangunan pendidikan belum sepenuhnya mampu memenuhi kebutuhan


kompetensi peserta didik yang disebabkan keterbatasan ketersediaan tenaga
pendidik baik dari segi kuantitas maupun kualitas, tingkat kesejahteraan
pendidik yang masih relatif rendah, fasilitas belajar belum tersedia secara
mencukupi dan biaya operasional pendidikan belum dapat disediakan secara
memadai. Disamping itu pembangunan pendidikan kejuruan juga belum mampu
meningkatkan kemampuan kewirausahaan lulusannya.

7.

Manajemen pendidikan belum dapat berjalan secara efektif dan efisien sejalan
dengan arah kebijakan pembangunan pendidikan.

8.

Belum semua sekolah melaksanakan MBS.

9.

Masih terbatasnya sarana dan prasarana PAUD (indoor dan outdoor di tingkat
TK).

10. Belum tercukupinya sarana dan prasarana sekolah (Perpustakaan, Bengkel


Praktek, Laboratorium, dan lainnya)
11. Belum semua sekolah dilaksanakan akreditasi. Utamanya untuk sekolahsekolah baru.
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 80

BAB III

12. Belum terpenuhinya jumlah guru sesuai kebutuhan secara proposional.


13. Belum tersedianya BOSDA untuk mencukupi biaya pendidikan.

Dengan melihat permasalahan diatas maka Dinas Pendidikan sebagai leader sektor
di dunia pendidikan telah menrumuskan program/ kegiatan yang bisa mengurangi
maupun memecahkan permasalahan diatas, yaitu :
1)

Permasalahan buta huruf, Dinas Pendidikan pada tahun 2014 ini telah
memprogramkan kegiatan tuntas buta huruf dengan usia 15-59 Tahun dengan
sisa garapan sebanyak 7.669 orang dengan rincian 4.651 laki-laki dan 3.018
perempuan, sehingga pada tahun 2014 telah selesai digarap semua penduduk
buta huruf dengan mendapatkan SUKMA I (SUrat Keterangan Melek Aksara).
Dan pana Tahun 2015 nanti tetap dianggarkan kegiatan untuk memperoleh
SUKMA II agar nantinya yang sudah melek aksara tidak kembali menjadi buta
huruf.

2)

Rata lama sekolah di kabupaten masih rendah akan tetapi Dinas Pendidikan
telah meningkatkan program paket A, B, dan C baik dari segi kegiatan maupun
anggaran sehingga nantinnya bisa menampung banyak penduduk yang masih
memiliki pendidikan yang rendah menjadi pendidikan yang lebih tinggi.

3)

Dinas Pendidikan telah melakukan kajian dan pembinaan sekaligus himbauan


agar guru baik negeri dan swasta agar segera meningkatkan kualifikasi dan
kompetensi tenaga pendidik menjadi jenjang S1.

4)

Dpada Tahun 2014 Dinas Pendidikan telah menganggarkan kegiatan try out
dengan dibiayai dari APBD II maupun kerjasama dengan pihak ketiga untuk
meningkatkan nilai UNAS di jenjang SD sampai SMA/SMK.

5)

Pembangunan sarana dan prasarana sekolah setiap tahun telah dianggarakan


dari APBD II, APBD I, APBN maupun bantuan dari pihak ketiga untuk
meningkatkan kualitas sarana dan prasarana yang ada.

6)

Dinas Pendidikan pada tahun 2014 lewat bidang ketenagaan telah melakukan
kegiatan pelatihan bagi tenaga pendidik untuk meningkatkan kualitas,
kompetensi

Tenaga

Pendidik

maupun

Tenaga

Kependidikan

dengan

berkerjasama dengan LPMP maupun Pihak Ketiga.


7)

Pada Tahun 2014 Dinas Pendidikan telah menerapkan SOP yang jelas dalam
melayani pendidikan kepada masyarakat.

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 81

BAB III

8)

Bidang teknis baik Bidang Pendidikan TK/SD maupun Bidang SMP/SMA/SMK


telah melaksanakan pelatihan dan pendampingan tentang pelaksanaan MBS
dengan melibatkan pengawas sekolah.

9)

Dengan jumlah lembaga PAUD yang berjumlah banyak di Kabupaten


Bojonegoro untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana akan dipenuhi
secara bertahap oleh Dinas Pendidikan sesuai dengan kemampuan anggaran
yang ada.

10) Kebutuhan laboratorium dan sebagainya di jenjang SD/SMP/SMA/SMK aka


dipenuhi secara bertahap sesuai dengan kemampuan Anggaran Dinas
Pendidikan.
11) Pelaksanaan akreditasi yang dilakukan secara insentif oleh Dinas Pendidikan
dengan Pengawas sekolah sehingga diharapkan

semua lembaga sudah di

akreditasi.
12) Dinas Pendidikan telah melakukan redistribusi guru agar semua daerah di
wilayah kabupaten bojonegoro bisa terpenuhi. Salah satunya dengan
penempatan guru CPNS di daerah pedesaan sesuai dengan kebutuhan.
13) Dinas Pendidikan akan berusaha mencukupi kebutuhan biaya operasional
pendidikan sesuai dengan kemampuan anggaran Dinas Pendidikan.
DATA LULUSAN UJIAN NASIONAL SMP/MTs
KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN PELAJARAN 2013/2014
NO.

SEKOLAH

1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

2
SMP N 1 Bojonegoro
SMP N 2 Bojonegoro
SMP N 3 Bojonegoro
SMP N 4 Bojonegoro
SMP N 5 Bojonegoro
SMP N 6 Bojonegoro
SMP N 7 Bojonegoro
SMP N Model Terpadu Bojonegoro
SMP N 1 Kapas
SMP N 1 Sukosewu
SMP N 1 Balen
SMP N 2 Balen
SMP N 1 Dander
- SMP Terbuka Dander
SMP N 1 Sugihwaras
- SMP Terbuka Sugihwaras

14

JUMLAH
PESERTA
3
249
191
253
267
280
205
212
109
203
105
253
217
218
17
283
18

JUMLAH
LULUSAN
4
249
191
253
267
280
205
212
109
203
105
253
217
218
17
283
18

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

TIDAK
LULUS
5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

%
KELULUSAN
6
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100

KET.
7

Page 82

BAB III

1
15
16
17
18
19

20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48

49

1
2
3
4
5

2
SMP N 2 Sugihwaras
SMP N 1 Baureno
SMP N 2 Baureno
SMP N 3 Baureno
SMP N 1 Kedungadem
- SMPN S.A. Kesongo
Kedungadem
SMP N 2 Kedungadem
SMP N 3 Kedungadem
SMP N 1 Sumberrejo
SMP N 2 Sumberrejo
SMP N 3 Sumberrejo
SMP N 1 Kanor
SMP N 1 Kepohbaru
SMP N 2 Kepohbaru
SMP N 1 Padangan
SMP N 2 Padangan
SMP N 1 Kasiman
SMP N 1 Kedewan
SMP N 1 Purwosari
SMP N 2 Purwosari
SMP N 1 Tambakrejo
- SMPN S.A. Turi Tambakrejo
SMP N 2 Tambakrejo
SMP N 1 Ngraho
- SMPN S.A. Sugihwaras Ngraho
SMP N 1 Ngambon
SMP N 1 Sekar
- SMPN S.A. Bobol Sekar
SMP N 1 Kalitidu
SMP N 2 Kalitidu
SMP N 1 Ngasem
SMP N 1 Gayam
SMP N 1 Bubulan
- SMPN S.A. Clebung Bubulan
SMP N 1 Gondang
SMP N 2 Gondang
SMP N 1 Malo
SMP N 1 Trucuk
SMP N 1 Temayang
- SMP Terbuka Temayang
- SMPN S.A. Soko Temayang
SMP N 1 Margomulyo
Jumlah SMP Negeri :
SMP SWASTA
SMP PGRI 1 Bojonegoro
SMPK St. Tarsisius Bojonegoro
SMP Islam Bojonegoro
SMP Muhm. 2 Bojonegoro
SMP Plus Ar Rahmat Bojonegoro

3
92
249
58
139
278

4
92
249
58
139
278

5
0
0
0
0
0

6
100
100
100
100
100

23
68
78
274
160
29
274
123
63
311
147
218
132
275
85
275
14
99
242
10
253
155
13
288
164
242
123
121
14
182
81
196
165
220
10
28
148
9.199

23
68
78
274
160
29
274
123
63
311
147
218
132
275
85
275
14
99
242
10
253
155
13
288
164
242
123
121
14
182
81
196
165
220
10
28
148
9.199

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100

118
34
96
23
58

118
34
96
23
58

0
0
0
0
0

100
100
100
100
100

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 83

BAB III

1
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46

2
SMP Plus Al Fatimah Bojonegoro
SMP Muhm. 9 Bojonegoro
SMP Islam Klepek Sukosewu
SMP Al Mutamakin Sukosewu
SMP Islam Al Arif Sukosewu
SMP Islam Kedungbondo Balen
SMP Muhm. 4 Balen
SMP Islam Ngunut Dander
SMP PGRI Sumberagung Dander
SMP Pancasila Dander
SMP Plus Al Amanah Dander
SMP Islam Al Hidayah Dander
SMP Muhm. 6 Sugihwaras
SMP Tri Tunggal Sugihwaras
SMP A. Yani 1 Baureno
SMP Darussalam Baureno
SMP Taruna Kedungadem
SMP Muhm. 5 Kedungadem
SMP Baitul Mutaqin Sidorejo
Kedungadem
SMP PGRI Tumbrasanom
Kedungadem
SMP Dirgahayu Kedungadem
SMP PGRI Tondomulo
Kedungadem
SMP Muhm. 1 Sumberrejo
SMP Islam Darussalam Sumberrejo
SMP Raden Mas Sumberrejo
SMP Baitul Mutaqin Wotan
Sumberejo
SMP A. Yani 4 Kanor
SMP PGRI Kanor
SMP Muhm. 7 Kepohbaru
SMP Wahid Hasyim Kepohbaru
SMP Raden Patah Ngraho
SMP A. Yani 3 Tambakrejo
SMP PGRI Sekar
SMP PGRI Pajeng Gondang
SMP Islam Al Aly Kalitidu
SMP I Nurul Ulum Kalitidu
SMP PGRI Ngasem
SMP I.T. Syakur Al Marzuqi
Ngasem
SMP I Nurul Ulum 2 Ngujung Malo
SMP I Nurul Ulum Malo
SMP Islam Temayang
Jumlah SMP Swasta :
Jumlah SMP Negeri + Swasta :

3
110
28
17
31
12
26
41
26
34
55
102
23
54
26
69
112
33
45

4
110
28
17
31
12
26
41
26
34
55
102
23
54
26
69
112
33
45

5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

6
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100

47

47

100

44
84

44
84

0
0

100
100

9
44
60
7

9
44
60
7

0
0
0
0

100
100
100
100

5
15
11
22
72
23
31
52
41
12
14
13

5
15
11
22
72
23
31
52
41
12
14
13

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100

25
29
44
84
1.961

25
29
44
84
1.961

0
0
0
0
0

100
100
100
100
100

11.160

11.160

100

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 84

BAB III

274
204
243
325
219
1.265

274
204
243
325
219
1.265

0
0
0
0
0
0

100
100
100
100
100
100

1
2
3

MTs SWASTA
MTs Darul Huda Sugihwaras
MTs Roudhotus Sholikin Dander
MTs Hidayatul Atfal Bojonegoro

47
10
15

47
10
15

0
0
0

100
100
100

MTs S.A. Miftahul Ulum Sumberagung


Dnd

23

23

100

28
24
19
13
35
116
63
189
188
25

28
24
19
13
35
116
63
189
188
25

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

100
100
100
100
100
100
100
100
100
100

623
123
76
44
44
27

623
123
76
44
44
27

0
0
0
0
0
0

100
100
100
100
100
100

79
72
37
89
53
57
79
20

79
72
37
89
53
57
79
20

0
0
0
0
0
0
0
0

100
100
100
100
100
100
100
100

28
34
10
19
24
2
72
35

28
34
10
19
24
2
72
35

0
0
0
0
0
0
0
0

100
100
100
100
100
100
100
100

1
2
3
4
5

5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

2
MTs NEGERI
MTs N 1 Bojonegoro
MTs N 2 Padangan
MTs N Kepohbaru
MTs N Ngraho
MTs N Balen
Jumlah MTs Negeri :

MTs S.A. Sirojul Hikmah Bendo


Kapas
Mts Tauhidiyah 1 Bubulan
MTs Hidayatul Mubtadiin Kapas
MTs Sabilul Huda Dander
MTs Al Amiriyah Temayang
MTs Darussalam Deru Sumberrejo
MTs Darussalam Kanten Trucuk
MTs Abu Darrin Dander
MTs Al Rosyid Dander
MTs Al Irsyad Temayang
MTs Islamiyah Attanwir Talun
Sumberjo
MTs Islamiyah Balen
MTs Islamiyah Temayang
MTs Ma'arif Bojonegoro
MTs Hidayatul Islam Kapas
MTs Madinatul Ulum Pasinan Baureno
MTs Miftahul Huda Sendangrejo
Dander
MTs Mambaul Huda Ngraseh Dander

MTs Miftahul Ulum Sitiaji Sukosewu


MTs Sabilul Mutaqin Sumberrejo
MTs Salafiyah Syafiiyah Sukosewu
MTs Tauhidiyah 2 Gondang
MTs Walisongo Sugihwaras
MTs Ulul Albab Kapas
MTs Darul Falah Kedungprimpen
Kanor

MTs Al Munawar Dander


MTs Bahrul Ulum Kedewan
MTs Nurul Hidayah Kalitidu
MTs Al Huda Ngrejeng Purwosari
MTs Fatahul Huda Katur Kalitidu
MTs Miftahul Huda Padangan
MTs Nurul Huda Kuce Kalitidu

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 85

BAB III

1
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76

2
MTs Bahrul Ulum Gayam
MTs Islamiyah Kasiman
MTs Tarbiyatul Atfhal Malo
MTs Hidayatul Wathon Kasiman
MTs Raudlatul Huda Kalitidu
MTs Wasilatul Huda Ngasem
MTs Mambaul Ulum Wadang Ngasem

MTs Petak Beged Kalitidu


MTs Asy Syakur Ngasem
MTs Falakhiyah Ngasem
MTs Islahiyah Kalitidu
MTs Islamiyah Malo
MTs Al Yakin Kalitidu
MTs Islamiyah Purwosari
MTs Plus Al Hadi Padangan
MTs An Nafi'ah Baureno
MTs S.A. Al Istiqomah Kepohbaru
MTs Mabdaus Sholah Pomahan
Baureno
MTs Muhm. 8 Sumberagung
Kepohbaru
MTs S.A. Hidayatul Tholibin
Baureno
MTs B. Mutaqin Tlogoagung
Kedungadem
MTs B. Mutaqin Tumbrasanom
Kd.adem
MTs Islamiyah Tulungagung
Baureno
MTs Miftahul Huda Kadungrejo
Baureno
MTs Darul Ulum Nglumber
Kepohbaru
MTs Hid. Islamiyah Kepohbaru
MTs Darul Ulum Pasinan Baureno
MTs Tanwirul Qulub Baureno
MTs Tanwiriyah Baureno
MTs Al Falah Baureno
MTs Miftahul Ulum Karangan
Kepohbaru
MTs Miftahul Falah Sumuragung
Baureno
MTs Islamiyah Banjarejo
Sumberejo
MTs S.A. Hid. Muttaqin Kepohbaru
MTs S.A. PP Darul Istqomah
Kepohbaru
MTs S.A. PP Miftahul Huda
Tambakrejo
MTs Asy-Syukuriyah Ngraho
MTs Daerah Tambakrejo
MTs Yaspira Tambakrejo
MTs Nurul Yaqin Tambakrejo

3
34
69
5
51
43
144
38
46
74
44
100
113
118
34
72
32
22

4
34
69
5
51
43
144
38
46
74
44
100
113
118
34
72
32
22

5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

6
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100

26

26

100

24

24

100

18

18

100

12

12

100

55

55

100

64

64

100

70

70

100

47
36
73
39
20
65

47
36
73
39
20
65

0
0
0
0
0
0

100
100
100
100
100
100

27

27

100

22

22

100

65
31

65
31

0
0

100
100

66

66

100

12
80
80
89
54

12
80
80
89
54

0
0
0
0
0

100
100
100
100
100

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 86

BAB III

1
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97

2
MTs Muhm. 5 Al Fajar Kapas
MTs Muhm. 6 Ngrandu
Kedungadem
MTs Pembangunan Balen
MTs Bahrul Ulum Bulu Balen
MTs Terpadu Manbaul Ulum
Sukosewu
MTs Al Mutamakkin Sukosewu
MTs S.A. Roudlotut Tholibin
Kedungadem
MTs S.A. Hidayatus Sholihin
Sumberejo
MTs SA. Manbaul Hidayah Kanor
MTs Sunan Drajat Kedungadem
MTs Muhm. 7 Simbatan Kanor
MTs Al Falah Kanor
MTs Manbaul Huda Sekaran Balen
MTs Salafiyah As-Syafiiyah Kanor
MTs Muhm. 1 Banjaranyar Baureno
MTs Muhm. 2 Kedungadem
MTs Muhm. 3 Sumberrejo
MTs Darul Ulum Purwoasri
Sukosewu
MTs Roudloh Semambung Kanor
MTs Al Arqom Sarirejo Balen
MTs Muhm. 4 Sugihwaras
Jumlah MTs Swasta :
Jumlah MTs Negeri + Swasta :

3
9

4
9

5
0

6
100

14
6
14

14
6
14

0
0
0

100
100
100

42
17

42
17

0
0

100
100

35

35

100

13
25
30
18
13
18
27
57
154
60

13
25
30
18
13
18
27
57
154
60

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

100
100
100
100
100
100
100
100
100
100

28
83
26
32
5.277

28
83
26
32
5.277

0
0
0
0
0

100
100
100
100
100

6.542

6.542

100

Sasaran (2) Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat diukur melalui


indikator :
1. Prosentase peningkatan umur harapan hidup (tahun)
2. Prosentase penurunan angka kematian bayi
3. Prosentase penurunan angka kematian ibu
4. Prosentase penurunan prevalensi kurang gizi
Sebagaimana tabel berikut:

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 87

BAB III

TABEL 3.15
Misi 2 Tujuan 1 Sasaran 2
Sasaran

Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat

Indikator/ Satuan

Formula

1. Peningkat
an
Umur
Harapan
Hidup
(tahun)

Jumlah tahun kehidupan dari


kohort

2. Penurunan
angka
kematian
bayi

Jml bayi (berumur<1 th) yg


meninggal disuatu wilayah
tertentu selama 1 tahun
-------------------------- x1.000%

Realisasi
2013

Target

Realisasi
2014

Tercapai/
kurang
tercapai

67,35

68,35

Survey BPS

tercapai

naik

37,98

37,57

Survey BPS

tercapai

naik

108.58

90.51

65.75

tercapai

naik

5.88

5.85

5.75

tercapai

turun

2014

Naik/ Target
turun Nasional

-----------------------------------Jumlah kohort

Jml kelahiran hidup diwilayah


dan pada kurun waktu yang
sama
3. Penurunan
angka
kematian ibu

Jml ibu hamil yg meninggal


karena hamil, bersalin dan
nifas disuatu wilayah tertentu
selama 1 tahun
---------------------- x 100.000%
Jml kelahiran hidup diwilayah
dan pada kurun waktu yang
sama

4. Penurunan
Pravalensi
Kurang Gizi

Jml balita yg berstatus gizi


kurang ditambah balita status
gizi buruk disuatu wilayah
tertentu selama 1 tahun
---------------------------- x 100%
Jml balita yg diukur/ditimbang
di wilayah dan pada kurun
waktu tertentu

Sasaran Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat


1. Peningkatan Umur Harapan Hidup (tahun) target yang ditetapkan 68.35%
tercapai ( - ) jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut tercapai
dan dibandingkan capaian tahun 2013 turun
2. Prosentase Penurunan angka kematian bayi target yang ditetapkan 37.57 %
tercapai 9 ( - ) jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut tercapai
dan dibandingkan capaian tahun 2013 turun
3. Penurunan angka kematian ibu target yang ditetapkan 90.51 % tercapai
65.75 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut tercapai dan
dibandingkan capaian tahun 2013 naik
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program Upaya kesehatan masyarakat.
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 88

BAB III

4. Penurunan Prevalensi Kurang Gizi target yang ditetapkan 5.85 % tercapai


5.75 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut tercapai dan
dibandingkan capaian tahun 2013 turun
Strategi yang

dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan

dengan Program perbaikan gizi masyarakat.


Beberapa indikator penting yang terkait dengan derajat kesehatan masyarakat dan
mempunyai daya ungkit besar menunjukkan hasil yang memuaskan apabila
dibandingkan dengan target pencapaian 2013, diantaranya penurunan angka
kematian ibu, prevalensi kurang gizi pada balita; peningkatan cakupan kunjungan
bayi; peningkatan cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani; cakupan pelayanan
nifas; capaian pemberian MP-ASI pada anak usia 6-24 bulan Gakin; cakupan balita
gizi buruk mendapat perawatan; peningkatan capaian pelayanan kesehatan dasar
bagi maskin; cakupan desa siaga aktif; peningkatan cakupan penderita diare yang
ditangani serta meningkatnya kecukupan dokter di sarana pelayanan kesehatan
dasar.
Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian diantaranya cakupan Desa/Kelurahan
Universal Child Immunization (UCI), penemuan dan penanganan pasien baru TB
BTA Positif dan Jumlah Desa ODF.
Penurunan cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
dikarenakan angka proyeksi yang ditentukan lebih besar dari riil sehingga
meskipun seluruh balita telah diimunisasi, namun terlihat seperti belum mencapai
target.
Penemuan

dan

penanganan

pasien

baru

TBA

Positif

dikarenakan

kecenderungan penurunan kasus TB di Kabupaten Bojonegoro, untuk tahun


2013 kasus TB sejumlah 972 kasus sedangkan tahun 2014 mengalami
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 89

BAB III

penurunan yaitu 905 kasus. Kecenderungan penurunan kasus TB ini juga terjadi
di Jawa Timur.
Jumlah desa ODF meskipun belum mencapai target pada tahun 2014 namun
mengalami peningkatan dari 102 desa di tahun 2013 menjadi 131 desa pada
tahun 2014.

Hal ini disebabkan adanya perubahan pandangan dan perilaku

masyarakat akan pentingnya pemenuhan kebutuhan sarana sanitasi dasar yaitu


jamban keluarga sebagai tempat BAB (Buang Air Besar) yang aman dan
hygienis.
Sebagian besar target indikator telah tercapai. Adapun faktor yang mendorong
tercapainya program/kegiatan tersebut di atas diantaranya adalah dukungan dari
berbagai pihak baik berupa komitmen dari lembaga eksekutif, legislatif maupun
dukungan dari segi anggaran yang mendukung pembangunan sarana dan
prasarana kesehatan maupun untuk mendukung pelaksanaan program-program
kesehatan yang bersifat publik dan pelayanan yang bersifat personal. Selain
mendapat sumber dana dari APBD Kabupaten, Dinas Kesehatan Kabupaten
Bojonegoro juga mendapat dukungan dana APBD Propinsi, APBN, dan BLN.
Agar penggunaan dana ini dapat digunakan secara efektif dan seefisien
mungkin, maka perencanaan program/kegiatan disusun secara berkualitas dan
terpadu. Pada tahap pelaksanaan dilakukan monitoring dan evaluasi pada akhir
program/kegiatan untuk mencapai indikator kinerja program. Selain itu kualitas
SDM kesehatan dan kerjasama lintas sektor juga berperan dalam keberhasilan
pencapaian indikator program kesehatan.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan Yang Dihadapi
1.

Terbatasnya tenaga, baik segi kuantitatif maupun kualitatif jika dibandingkan


dengan jumlah sarana kesehatan dan jumlah penduduk.

2.

Koordinasi lintas sektor dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan yang


masih kurang.

3.

Sarana dan prasarana di bidang kesehatan masih belum sesuai standar.

4.

Kondisi alam berupa cuaca dan letak geografis yang memicu terjadinya
bencana (banjir) di musim hujan dan banyaknya genangan air mempermudah

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 90

BAB III

perkembangbiakan

nyamuk

dan

sumber

penularan

penyakit

lainnya,

sedangkan di musim kemarau beberapa wilayah mengalami kekeringan


sehingga kurang mendukung PHBS.
Strategi Pemecahan masalah
Upaya pemecahan masalah diarahkan pada:
1.

Pemenuhan SDM dan sarana-prasarana pelayanan kesehatan secara bertahap


sesuai kemampuan daerah.

2.

Optimalisasi SDM melalui pembinaan dan pelatihan serta optimalisasi


pemanfaatan sarana dan prasarana yang tersedia.

3.

Memperkuat kerjasama lintas sektor dan pihak ketiga yang dapat mendukung
pembangunan kesehatan.

4.

Peningkatan pengetahuan, kesadaran dan peran serta masyarakat dibidang


kesehatan.

5.

Prioritas upaya kesehatan pada kegiatan promotif dan preventif selain kuratif
dan rehailitatif.

Sasaran (3) Terwujudnya penduduk tumbuh seimbang dan keluarga sejahtera


diukur melalui indikator :
1. Prosentase penurunan TFR
2. Prosentase peningkatan CPR
3. Prosentase peningkatan keluarga sejahtera (%)
Sebagaimana tabel berikut :
TABEL 3.16
Misi 2 Tujuan 1 Sasaran 3
Sasaran

Indikator/

Formula

Satuan
Terwujudnya
penduduk
tumbuh
seimbang dan
keluarga
sejahtera

Realisasi
2013

Target
2014

1. TFR

Berdasarkan hasil perhitungan


BPS

1.93

1.92

2. CPR

Berdasarkan hasil perhitungan 76.59


BPS

71.87

3.Prosentase
Tahapan
Keluarga
Sejahtera (%)

Jumlah keluarga sejahtera


Tahun n Tahun (n-1)
-------------------------- x 100 %

51.32

55.67

Realisasi
2014

1.91

71.87

55.67

Tercapai/
kurang
tercapai

Naik/ Target
turun Nasional

kurang
tercapai

turun

naik

tercapai

tercapai

naik

Jumlah keluarga Sejahtera


Tahun (n-1)

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 91

BAB III

Sasaran Terwujudnya penduduk tumbuh seimbang dan keluarga sejahtera


1. TFR Berdasarkan hasil perhitungan BPS target yang ditetapkan 1.92 %
tercapai 1.91 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut kyrang
tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 turun
2. CPR Berdasarkan hasil perhitungan BPS target yang ditetapkan 71.87%
tercapai

71.87% jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut

tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 turun


3. Prosentase Keluarga Sejahtera (%) target yang ditetapkan 55.67% tercapai
55.67% jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut tercapai dan
dibandingkan capaian tahun 2013 naik
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan :
1. Program Keluarga Berencana.
2. Program pelayanan kontrasepsi
3. Program

pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR

yang mandiri.
Permasalahan Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera antara lain:
1) Adanya sebagian perbedaan pendapat diantara tokoh agama tentang kontap
pria yaitu ada yang membolehkan dan ada yang tidak.
2) Masih ada/ tingginya budaya kawin muda (Data Januari s/d Desember 2014 ada
1256 Perempuan menikah usia kurang 20 th (10,98% dari jumlah wanita
menikah th. 2014 sebanyak 11.442)
3) Pelaksanaan program PIK Remaja belum bisa maksimal karena minimnya
pelatihan konselor sebaya dan pendidik sebaya, terbatasnya sarana dan
prasarana yang ada di kelompok serta pemahaman masyarakat tentang PIK
Remaja masih kurang.
4) Kegiatan ketahanan keluarga (Tri Bina) belum bisa maksimal sesuai harapan
karena minimnya kualitas SDM/ kader dan banyaknya kader yang merangkap
sebagai kader kegiatan lain.
5) Berkurangnya jumlah Penyuluh KB sebagai tenaga lapangan karena purna
tugas. Penambahan dan formasi yang ada belum mencukupi kebutuhan (PKB/
PLKB 1:6, kondisi Desember 2014 jumlah 75 PLKB/ PKB, idealnya berjumlah
215 orang bila perbandingan 1: 2 sehingga kurang 140 PKB/ PLKB)

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 92

BAB III

Adapun alternatif pemecahan masalah urusan Keluarga Berencana dan Keluarga


Sejahtera antara lain:
a)

Memberikan KIE tentang kontap pria yang benar kepada calon akseptor baik
segi agama dan kesehatan

b)

Meningkatkan KIE tentang pendewasaan usia perkawinan melalui program


Smart Genre (Generasi Berencana) yang diintegrasikan kedalam kegiatan
Smart School. Program ini diaktualisasikan dalam wadah Pusat Informasi dan
Konseling Remaja (PIK-Remaja) SLTP dan SLTA sederajat, mahasiswa,
Karang Taruna, Koramil dan Pondok Pesantren. PIK Remaja ini terintegrsai
dengan Bina Keluarga Remaja. Kegiatan yang ada di PIK-Remaja bertujuan
memberikan pengetahuan kepada remaja tentang Penyiapan Kehidupan
Berkeluarga Bagi Remaja (PKBR), Triad KRR, pembentukan karakter dan Life
Skill atau keterampilan yang berguna saat lulus sekolah nanti tidak melanjutkan
ke jenjang yang lebih tinggi. Pelatihan keterampilan tersebut misalnya tentang
pengelolaan sampah, penanaman sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman obat
keluarga, peternakan dan perikanan di lahan sekolah serta manajemen
pengelolaan usaha.

c)

Meningkatkan kapasitas pengelola PIK-Remaja dengan mengirimkan

peserta

konselor dan pendidik sebaya untuk mengikuti pelatihan di tingkat propinsi.


d)

Mengadakan perjanjian kerjasama dengan instansi terkait (Dinas Pendidikan,


Palang Merah Indonesia, Tim Penggerak PKK) tentang pelembagaan dan
pengelolaan PIK Remaja.

e)

Mengadakan pelatihan Pendidik Sebaya dengan pengurus PIK Remaja di


tingkat kabupaten.

f)

Memberikan pelatihan tentang catur bina dan kerja sama dengan SKPD terkait
(Diknas, Dinkes dan TP PKK)

g)

Mengajukan permohonan penambahan tenaga baru melalui Bapak Bupati


sesuai dengan kebutuhan tenaga Penyuluh KB di lapangan.

h)

Melatih 83 orang PPKBD Koordinator yang bertugas membantu tugas dan


fungsi PKB. Setiap PPKBD Koordinator membawahi maksimal 4 desa binaan.

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 93

BAB III

Sasaran (4) Meningkatnya pemberdayaan perempuan generasi muda dan olah


raga diukur melalui indikator :
1. Peningkatan indeks pemberdayaan Gender (IDG)
2. Prosentase organisasi kepemudaan yang aktif (%)
3. Prosentase peningkatan jumlah cabang olah raga berprestasi
Sebagaimana tabel berikut :
TABEL 3.17
Misi 2 Tujuan 1 Sasaran 4
Sasaran

Indikator/

Formula

Satuan

Meningkatnya 1.Peningkatan
pemberdayaan Indeks
perempuan,
Pemberdaya
generasi muda an
Gender
dan olahraga
(IDG)

Berdasarkan hasil
perhitungan BPS

Realisasi
2013

Target

Realisasi
2014

Tercapai/
kurang
tercapai

59.27

59.27

59.27

tercapai

naik

2014

Naik/ Target
turun Nasional

2.Prosentase
organisasi
kepemuda an
yang aktif (%)

Jumlah Organisasi pemuda


yang aktif
--------------------------- x100 %
Jumlah seluruh organisasi
pemuda

50

56

56

tercapai

naik

3.Prosentase
Peningkatan
jumlah
Cabang olah
raga
berprestasi

Berdasarkan Jumlah olah


raga berprestasi yang diraih

24

24

24

tercapai

naik

Sasaran Meningkatnya pemberdayaan perempuan, generasi muda dan olahraga


1. Peningkatan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) target yang ditetapkan
59.27 % tercapai 59.27 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran
tersebut tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 tetap
2. Prosentase organisasi kepemudaan yang aktif (%) target yang ditetapkan 56
% tercapai 56 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut
tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
3. Prosentase peningkatan jumlah cabang olah raga berprestasi target yang
ditetapkan 24 % tercapai 24 % jadi

dapat

disimpulkan capaian

dari

sasaran tersebut tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik


Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 94

BAB III

Program : 1. Peningkatan peran serta dan kesetaraan Gender

dalam

Pembangunan
2. Program Peningkatan Peran serta Kepemudaan
3. Program Peningkatan Sarana

dan

Prasarana Olahraga

Sasaran (5) Meningkatnya kesempatan kerja dan perlindungan terhadap tenaga


kerja diukur melalui indikator :
1. Prosentase Penurunan Tingkat pengangguran terbuka
2. Prosentase peningkatan kesempatan kerja
3. Prosentase penurunan angka sengketa pengusaha pekerja
4. Prosentase peningkatan keselamatan dan perlindungan kerja (%).
Sebagaimana tabel berikut :
TABEL 3.18
Misi 2 Tujuan 1 Sasaran 5
Sasaran

Indikator/

Formula

Realisasi
2013

Target

Realisasi
2014

Tercapai/
kurang
tercapai

jumlah
pengangguran
Terbuka usia angkatan kerja
--------------------------- x100%
jumlah penduduk angkatan
kerja

2,58

2,04

2,42

tercapai

naik

Jml penduduk
bekerja
x100%
Jumlah Angkatan kerja

97,47

97

97,58

tercapai

naik

3.Prosentase
penurunan
angka sengketa
pengusaha
pekerja

Jml sengketa
perusahan
x100%
Jumlah perusahaan

4,05

3,5

kurang
tercapai

turun

4.Prosentase
Peningkatan
Keselamatan
dan perlindung
an kerja (%)

Jml perusahasaanyg menerapkan K3pada Tahun n


x100%
Jml perusahaan di
wilayah kabupapaten pd Tahun n

16,03

17

tercapai

naik

Satuan

Meningkatnya 1.Prosentase
kesempatan
Penurunan
kerja
dan
Tingkat
perlindungan
Pengangguran
terhadap
Terbuka
tenaga kerja
2.Prosentase
Peningkatan
kesempatan
Kerja

2014

17,77

Naik/ Target
turun Nasional

Sasaran Meningkatnya kesempatan kerja dan perlindungan terhadap tenaga


kerja
1. Prosentase

Penurunan

Tingkat

Pengangguran

Terbuka

target

yang

ditetapkan 2,04 % tercapai 2,42 % jadi dapat disimpulkan capaian dari


sasaran tersebut tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 95

BAB III

2. Prosentase Peningkatan kesempatan Kerja target yang ditetapkan 97%


tercapai 97,58 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut
tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
3. Prosentase penurunan angka sengketa pengusaha pekerja target yang
ditetapkan 4 % tercapai 3,5 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran
tersebut kurang tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 turun
4. Prosentase Peningkatan Keselamatan dan perlindungan kerja (%) target
yang ditetapkan 17 % tercapai 17,77 % jadi dapat disimpulkan capaian dari
sasaran tersebut tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program:

1. Peningkatan kesempatan kerja


2. Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja.
3. Perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan.

Data Perkembangan Pencapaian Realiasasi Kinerja Urusan Ketenagakerjaan


Tahun 2014

Tahun 2013
INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN DAERAH

SATUAN

TAHUN 2014

Target

Eksis
ting

Target

Reali
sasi

%
Penca
paian

Ket

Tercapai

Tingkat Partisipasi
angkatan kerja

70

72,20

68

69,64

102,41

Pencari kerja yang


ditempatkan

67

67,19

68

83,24

122,41

Tercapai

Rasio penduduk yang


bekerja

9,80

97,41

97,95

97,58

99,62

Tercapai

Angka pertisipasi
angkatan kerja

39,50

38,67

35,50

35,43

99,80

Tercapai

Tingkat pengangguran
terbuka

2,50

2,58

2,35

2,4

102,12

Kurang
tercapai

Rasio Ketergantungan

52,13

52,01

53,63

53,08

98,97

Tercapai

Angka sengketa
pengusaha-pekerja per
tahun

4,5

2,5

3,5

50%

Tercapai
Penurunan
kasus

Keselamatan dan
perlindungan kerja

65

65,75

70

70,2

100,06

Tercapai

Besaran Naker yang


mendapatkan pelatihan
berbasis kompetensi

81

81,04

81,6

81,65

100,06

Tercapai

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 96

BAB III

10

Besaran Naker yang


mendapatkan pelatihan
berbasis masyarakat

86,5

86,51

87,5

87,74

100,27

Tercapai

11

Besaran Naker yang


mendapatkan pelatihan
berbasis kewirausahaan

81

80,11

81,25

81,49

100,29

Tercapai

12

Besaran kasus yang


diselesaikan dengan
perjanjian bersama

40

90

45

100

13

Besaran pekerja/buruh
yang menjadi peserta
program jamsostek

48

48

49

50

102

Tercapai

14

Besaran pengujian
peralatan di perusahaan

65

65,75

70

70,2

100,6

Tercapai

15

Besaran pemeriksanaan
perusahaan

46

46,80

47

47,70

101,5

Tercapai

Tercapai

Permasalahan dan Pemecahannya


a) Permasalahan :
Adanya pemutusan kontrak kerja di sektor migas karena pekerjaan sudah
selesai
Jumlah pengangguran meningkat sedangkan lowongan kerja terbatas
(terutama lowongan sektor formal )
Pencari kerja masih banyak yang memiliki lowongan di sektor formal
sedangkan sektor informal kurang diminati
b) Solusi :
Kunjungan ke perusahaan dalam rangka untuk mencari lowongan kerja, baik
perusahaan lokal maupun luar daerah
Sosialisasi adanya lowongan kerja baik lowongan program AKL, AKAD
maupun AKAN, terutama lowongan kerja program AKAD dan AKAN
Melatih para pencari kerja untuk berwirausaha
Meningkatkan ketrampilan para pencari kerja melalui pelatihan dan sertifikasi
sehingga mempunyai daya saing untuk memasuki pasar kerja baik dalam
negeri maupun luar negeri
c) Capaian prestasi
Capaian prestasi pada urusan ketenagakerjaan dapat dilihat dari penempatan
tenaga kerja yang ditempat, baik pada perusahaan, maupun penempatan tenaga

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 97

BAB III

kerja melalui Antar Kerja Lokal ( AKL ), anatar Kerja Antar Daerah

( AKAD )

dan Antar Kerja Antar Negara ( AKAN )


Sasaran (6) Meningkatnya kualitas hidup penyandang masalah kesejahteraan
sosial (PMKS) diukur melalui indikator :
1. Prosentase Penurunan jumlah PMKS
2. Prosentase peningkatan usaha produktif PMKS
3. Prosentase peningkatan PMKS yang memperoleh bantuan sosial.
Sebagaimana tabel berikut:
TABEL 3.19
Misi 2 Tujuan 1 Sasaran 6
Sasaran

Indikator/

Formula

Realisasi
2013

Satuan
Meningkatnya 1.Prosentase
kualitas hidup penurunan
Penyandang
jumlah PMKS
Masalah
Kesejahteraan 2.Prosentase
Sosial (PMKS)
Peningkatan
usaha
produktif
PMKS
3.Prosentase
peningkatan
PMKS yang
memperoleh
bantuan
sosial

Berdasarkan jumlah PMKS

PMKS yg dibantu UEP n-th(n1) peningkatan


= ---------------------------x100%

Target
2014

Realisasi
2014

Tercapai/
kurang
tercapai

Naik/ Target
turun Nasional

112.945

tercapai

naik

117.230

113.450

1,64

0,25

0,29

tercapai

naik

35

30

26,04

tercapai

naik

PMKS yang dibantu UEP n-1


Jumlah PMKS yg diberikan bantuan
---------------------------x100%

--

Jml PMKS yg seharusnya menerima


bantuan

Sasaran Meningkatnya kualitas hidup Penyandang Masalah Kesejahteraan


Sosial (PMKS)
1. Prosentase penurunan

jumlah PMKS target yang ditetapkan 113.450%

tercapai 112.945% jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut


tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
2. Prosentase Peningkatan usaha produktif PMKS target yang ditetapkan 0,25
% tercapai 0,29 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut
tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
3. Prosentase peningkatan PMKS yang memperoleh bantuan sosial target yang
ditetapkan 30 %

tercapai

26,04 % jadi dapat disimpulkan capaian dari

sasaran tersebut tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik


Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 98

BAB III

Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan


Program :
1.

Pemberdayaan

fakir

komunitas

adat

terpencil

(KAT)

dan PMKS lainnya.


2. Pelayanan dan rehabilitasi sosial
Sebagai perbandingan dalam pencapaian dalam target kinerja pembangunan urusan
sosial, dapat disajikan sebagai berikut :
Data perkembangan Pencapaian Realiasasi Kinerja Urusan Sosial
Tahun 2013
Indikator Kinerja
Pembangunan Daerah

TAHUN 2014

Satuan
Target

Eksisting

Target

Realisasi

orang

117.230

117,280

112.945

112.790

%
Pencapaian

Ket

DINAS NAKERTRANSOS
URUSAN SOSIAL
1

Jumlah PMKS

Panti sosial skala


kabupa ten yang
menyediakan sarana
dan pra sarana
pelayanan
kesejahteraan

unit

Jumlah tempat
ibadah

unit

1.000

610

900

122

13,5

Penanganan
penyandang masalah
kesejahteraan

3,25

11,70

3,79

12,6

Korban bencana skala


kabupaten yang
meneri ma bantuan
sosial selama masa
tanggap darurat

50

56,90

60

27,22

45

Tidak
Tercapai

PMKS yang memper


oleh bantuan Sosial

45,17

68,96

65,00

77,42

119

Ter
capai

Penyandang cacat
fisik & mental, serta
lanjut usia tidak
potensial yang telah
menerima jaminan
sosial

3,1

30

2,96

9,8

Tidak
tercapai

Sarana sosial seperti


panti asuhan, panti
jompo dan panti
rehabilitasi

19

17

20

17

85

Tidak
tercapai

PMKS skala
kabupaten yang
menerima program
pemberdayaan sosial
melalui KUBE atau
kelompok ekonomi
sejenis lainnya

10,63

14,37

13,5

14,9

110

Ter
capai

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Tidak
tercapai

Tercapai
dengan
semakin
kecil
jumlah
yang
dibantu
Tercapai

Page 99

BAB III

10

Memberdayakan
dan meningkatkan
kelembagaan
kesejahteraan sosial

100

100

100

100

100

Ter
capai

11

PMKS skala
kabupaten yang
memperoleh
bantuan sosial untuk
memenuhi
kebutuhan dasar

3,25

3,26

3,79

4,00

105,54

Ter
capai

Permasalahan dan Pemecahan


Kinerja pencapaian target sasaran dalam Urusan wajib bidang Sosial sesuai dengan
yang telah ditetapkan RPJMD Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013-2018, terdapat
beberapa indikator kinerja yang tidak tercapai yaitu :
a) Panti sosial skala kabupaten yang menyediakan sarana dan prasarana
pelayanan kesejahteraan
Permasalahan

: Karena belum tersedianya lahan sebagai sarana


pendirian Panti

Solusi

: Mengusulkan untuk tahun berikutnya

b) Korban bencana skala kabupaten yang menerima bantuan sosial selama masa
tanggap darurat
Permasalahan

: Karena tidak adanya bencana alam, banjir maupun


bencana lainnya

c) Penyandang cacat fisik & mental, serta lanjut usia tidak potensial yang telah
menerima jaminan sosial, pencapaian dibawah target yang ditetapkan :
Permasalahan

: Terkendala adanya persyaratan teknis pencairan


bantuan.

d) Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi
Permasalahan

: Tercapainya indikator ini ditentukan dengan jumlah


Panti asuhan yang melakukan pengajuan Surat
Tanda Pendaftaran Ulang (STPU) panti yang
merupakan legalitas keberadaan Panti.
Tahun 2014 terdapat 5 Panti yang tidak melakukan
pendaftaran ulang.

Solusi

: Telah

diberikan

surat

pemberitahuan

untuk

melakukan pendaftaran ulang


Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 100

BAB III

Capaian Prestasi:
Dari capaian prestasi indikator pada urusan sosial dapat dilihat dari menurunnya
jumlah PMKS, bertambahnya penyandang masalah kesejahteraan sosial yang
mendapatkan bantuan, dan menurunkan jumlah masjid musola yang mendapatkan
bantuan, dengan harapan dapat dipenuhi dengan swadaya
3. CAPAIAN TERHADAP MISI KE 3 (TIGA) MEMANTAPKAN PENGELOLAAN
SARANA DAN PRASARANA, SUMBER DAYA ALAM, INFRASTRUKTUR,
DAN INDUSTRI JASA YANG BERKUALITAS
Misi 3 Tujuan 1 :
Meningkatnya infrastruktur barang dan jasa yang handal dan berdaya saing,
dijabarkan dalam 5 (lima) sasaran dan 6 (enam) indikator dengan penjelasan
sebagai berikut :
Sasaran (1) Meningkatnya infrastruktur jalan dan jembatan dengan kualitas
baik diukur melalui indikator :
1. Prosentase peningkatan jalan dengan kondisi baik (%)
2. Prosentase peningkatan jembatan dengan kondisi baik (%)
Sebagaimana tabel berikut :
TABEL 3.20
Misi 3 Tujuan 1 Sasaran 1
Sasaran

Indikator/

Formula

Satuan
Meningkatnya 1.Prosentase
peningkatan
infrastruktur
jalan dengan
jalan
dan
kondisi baik
jembatan
(%)
dengan
kualitas baik
2.Prosentase
peningkatan
jembatan
dengan
kondisi baik
(%)

Panjang jalan kabupaten


dalam kondisi baik

Realisasi
2013

Target

78.90

78.12

85.97

tercapai

naik

79.66

80.25

80.80

tercapai

naik

2014

Realisasi
Tercapai/
Naik/ Target
2014 kurang tercapai turun Nasional

-------------------------x100%
Panjang
seluruh
kabupaten di daerah

jalan

Jumlah jembatan kabupaten


dalam kondisi baik
---------------------------- x100 %
Jumlah seluruh jembatan
kabupaten di daerah

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 101

BAB III

Sasaran meningkatnya infrastruktur jalan dan jembatan dengan kualitas baik


diukur melalui indikator:
1. Prosentase peningkatan jalan dengan kondisi baik target yang ditetapkan
78.12 % tercapai 85.97 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran
tersebut tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
2. Prosentase peningkatan jembatan dengan kondisi baik target yang
ditetapkan 80.25 % tercapai 80.80 % jadi dapat disimpulkan capaian dari
sasaran tersebut tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program pembangunan jalan dan jembatan.

Kondisi Jalan Kabupaten yang mantap pada tahun 2014 mengalami


peningkatan 4.66% dibandingkan dengan tahun 2013. Jalan Kabupaten tahun 2014
dengan kondisi sedang mengalami penurunan 20.62% dibandingkan dengan tahun
2013. Untuk jalan Kabupaten dengan kondisi tidak mantap mengalami penurunan
pada tahun 2014 sebesar 10% dibanding tahun 2013. Kondisi jalan sebagai sarana
transportasi dapat dilihat sebagaI berikut:
Perkembangan Kondisi Jalan Kabupaten
di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2011 2014

Thn.
1
2011
2012
2013
2014

Mantap
2
415.779
444.599
496.107
519.240

Jalan Kabupaten (Km)


Sedang
3
123.224
124.299
92.877
73.725

Total
Tdk. Mantap
4
89.786
59.891
39.805
35.824

5
628.789
628.789
628.789
628.789

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab.Bojonegoro

Untuk jalan poros desa tahun 2014 dengan kondisi baik mengalami
peningkatan 33.84% dari tahun 2013, kondisi jalan rusak ringan mengalami
penurunan 41.33% dan rusak berat mengalami penurunan 41.07% dari tahun 2013.
Kondisi jalan poros desa dapat dilihat sebagai berikut:

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 102

BAB III

Perkembangan Kondisi Jalan Poros Desa


di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2011 - 2014
Kondisi Jalan Poros Desa (Km)
Baik
Rusak Ringan
Rusak Berat
3
4
5

No

Tahun

2011

562.540

673.116

31.521

1.267.177

2012

670.081

565.475

31.621

1.267.177

2013

823.830

405.702

270.468

1.500.000

2014

1.102.607

238.010

159.383

1.500.000

Panjang Jalan
6

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab.Bojonegoro

Untuk kondisi Jembatan Kabupaten pada tahun 2014 ini, jembatan


kabupaten dengan kondisi baik mengalami peningkatan 1.00 % dari tahun 2013,
untuk jembatan kondisi sedang mengalami penurunan 0.70% dari tahun 2013,
kondisi jembatan rusak ringan juga mengalami penurunan 4.55%, sedangkan kondisi
jembatan rusak berat mengalami penurunan 35.71%.
Kondisi jembatan desa sampai tahun 2014 jumlahnya mencapai 216 buah
jembatan atau naik 22.73% dibanding tahun 2013 yang jumlahnya mencapai 176
buah, kondisinya terus mengalami peningkatan kualitas dari tahun ke tahun, seperti
yang disajikan berikut:
Perkembangan Jembatan Desa
di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2011 - 2014

No.
1

Jenis Jembatan

Tahun
2011

Jumlah Jembatan
Tahun
Tahun
2012
2013

Tahun
2014

10

10

Jembatan
Besi/Kayu/Deplang
Jembatan Beton

52

69

76

82

Jembatan Komposit

30

56

90

124

Jembatan Kerangka

84

134

176

216

Jumlah

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab.Bojonegoro

Permasalahan dan Solusi


Dalam upaya mencapai target / sasaran Pembangunan pada tahun 2014 ini
sudah terlaksana sesuai rencana namun masih terdapat berbagai kendala sebagai
berikut :
1. Masih kurangnya tenaga baik teknis maupun non teknis sedangkan beban kerja
semakin bertambah.
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 103

BAB III

2. Panjang kerusakan jalan yang harus ditangai dengan lokasi


menjadi kendala utama, sementara kemampuan keuangan

yang tersebar
daerah sangat

terbatas.
3. Kerusakan Jalan selain akibat daya dukung tanah dasar yang rendah, juga
diakibatkan karena pembebanan lebih, sementara struktur jalan hanya
direncanakan untuk beban ganda tidak lebih dari 8 Ton (Kelas III C).
4. Dengan kondisi topografi yang relatif datar pada bagian utara serta dataran tinggi
pada bagian selatan memungkinkan aliran hujan akan menambah beban
genangan sehingga pada musim hujan tanah

akan mengalami kembang

(swilling) dan akan mengakibatkan resiko longsor akibat rendahnya kekuatan


geser tanah, sehingga menurunkan stabilitas jalan, sedangkan pada musim
kemarau terjadi penurunan kadar air tanah yang menyebabkan keretakan.
Sebagai solusi atas permasalahan tersebut, diambil langkah-langkah
strategis yaitu :
1. Menambah tenaga teknis maupun non teknis dan membuat perencanaan yang
mantap.
2. Memprioritaskan pembangunan/rehab jalan dengan kategori rusak berat pada
beberapa ruas jalan secara bertahap sesuai dengan kemampuan pendanaan.
3. Penanganan kerusakan jalan untuk mengurangi tingkat kerusakan yang lebih
besar lagi dilakukan dengan pemeliharaan rutin dan berkala.
4. Pembuatan saluran pada beberapa ruas jalan untuk mengurangi genangan air,
karena akan dapat pengurangi daya dukung konstruksi jalan.
5. Menangani konstruksi lapis permukaan dari makadam dan lapen dengan
konstruksi paving.
Sasaran (2) Meningkatnya pemenuhan kebutuhan pelayanan irigasi diukur
melalui indikator :
Panjang jaringan irigasi dalam kondisi baik (primer + sekunder) (%)
Sebagaimana tabel berikut :

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 104

BAB III

TABEL 3.21
Misi 3 Tujuan 1 Sasaran 2

Sasaran

Indikator/

Formula

Satuan

Meningkatnya
pemenuhan
kebutuhan
pelayanan
irigasi

Panjang
jaringan irigasi
dalam kondisi
baik (primer +
sekunder) (%)

Luas irigasi kabupaten dalam


kondisi baik
---------------------------- x100 %
Luas irigasi kabupaten

Realisasi
2013

Target

92,34

93,87

2014

Realisasi
2014

Tercapai/
kurang
tercapai

Naik/ Target
turun Nasional

95,74

tercapai

naik

Sasaran Meningkatnya pemenuhan kebutuhan pelayanan irigasi diukur melalui


indikator : Panjang jaringan irigasi dalam kondisi baik (primer + sekunder) (%)
target yang ditetapkan 93,87 % tercapai 95,74 % jadi dapat disimpulkan capaian
dari sasaran tersebut tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya.
Sasaran (3) Terwujudnya keunggulan jasa pendidikan berkualitas diukur melalui
indikator :
Tingkat ketersediaan lulusan SMK dan perguruan tinggi pada lapangan kerja (%)
Sebagaimana tabel berikut :
TABEL 3.22
Misi 3 Tujuan 1 Sasaran 3
Sasaran

Indikator/
Satuan

Terwujudnya
keunggulan
jasa
pendidikan
berkualitas

Tingkat
ketersediaan
lulusan SMK
dan Perguruan
Tinggi
pada
lapangan kerja
(%)

Formula

Realisasi
2013

Target

30

40

2014

Realisasi
2014

Tercapai/
kurang
tercapai

Naik/ Target
turun Nasional

40

tercapai

naik

Sasaran Terwujudnya keunggulan jasa pendidikan berkualitas diukur melalui


indikator:
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 105

BAB III

1. Prosentase Tingkat ketersediaan lulusan SMK dan Perguruan Tinggi pada


lapangan kerja (%) target yang ditetapkan 40 % tercapai 40 % jadi dapat
disimpulkan capaian dari sasaran tersebut tercapai
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program Peningkatan mutu pendidikan dan Tenaga Kependidikan.
Sasaran (4) Terwujudnya keuanggulan jasa kesehatan berkualitas diukur melalui
indikator :
1. Pencapaian BOR total Rumah Sakit secara efisien.
Sebagaimana tabel berikut :
TABEL 3.23
Misi 3 Tujuan 1 Sasaran 4
Sasaran

Indikator/

Formula

Satuan

Terwujudnya
keunggulan
jasa
kesehatan
berkualitas

Pencapaian
BOR total RS
secara efisien

Jumlah hari perawatan


---------------------------- -x100%
Jumlah Tempat Tidur x jml hari
dalam 1 thn
BOR (standart 65-85%)

Realisasi
2013

Target

75.38

87.50

2014

Realisasi
2014

Tercapai/
kurang
tercapai

Naik/ Target
turun Nasional

77.10

Kurang
tercapai

naik

Sasaran terwujudnya keunggulan jasa kesehatan berkualitas diukur melalui


indikator : Pencapaian BOR total Rumah sakit secara efisien target yang
ditetapkan 87.50 %

tercapai

77.10 % jadi dapat disimpulkan capaian dari

sasaran tersebut kurang tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program akses pelayanan kesehatan masyarakat.
Beberapa capaian kinerja pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Bojonegoro tahun 2014 diantaranya :
Perkembangan Kapasitas Tempat Tidur Rumah Sakit Umum Daerah
Dr.R.Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro Tahun 2013-2014
NO
Uraian
Satuan
2013
2014
1
Kapasitas TT
TT
293
293
2
VIP
TT
17
17
3
Utama
TT
7
7
4
Kelas I
TT
82
82
5
Kelas II
TT
39
39
6
Kelas III
TT
148
148
Sumber : SK Direktur RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo no : 440/0566/209.412/2014

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 106

BAB III

Indikator Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Dr.R.Sosodoro Djatikoesoemo


Bojonegoro Tahun 2013-2014

NO
1
2
3
4
5
6
7

Uraian
Rata-rata kunjungan
jalan perhari
BOR
ALOS
TOI
BTO
NDR
GDR

rawat

Satuan

2013

2014*

Orang

546

541

%
Hari
Hari
Kali
%
%

75,38
4,94
1,61
55,73
3,61
6,82

77,10
5,45
1,63
51,37
4,30
7,64

Sumber : Rumah Sakit Umum Daerah Dr.R. Sosodoro Djatikoesoemo


*Data belum sepenuhnya selesai direkap, sehingga masih perlu dilakukan finalisasi

PERMASALAHAN dan PEMECAHANNYA


a. Ketenagaan
- Dari segi kuantitas : Pada Tahun 2014, RSUD Bojonegoro masih kurang
tenaga

medis

maupun

paramedis.

Berdasarkan

Permenkes

No.

340/Menkes/Per/III/2010 tentang Klasifikasi RS, bahwa rasio kebutuhan


tenaga untuk RS type B berdasarkan jumlah TT adalah 1 : 3, artinya bila TT
293 maka jumlah tenaga yang ideal adalah 879 orang. Saat ini jumlah tenaga
internal RS adalah 539 orang (61,32% dari standar) sedangkan bila
ditambahkan dengan tenaga magang dan outsourcing, jumlah tenaga yaitu
744 orang (84,64% dari standar kebutuhan). Dengan demikian RSUD masih
membutuhkan tambahan tenaga untuk meningkatkan mutu pelayanan prima.
- Dari segi jenis bidang ilmu : Ada beberapa spesifikasi keilmuan medis yang
RSUD Bojonegoro belum dimiliki, yaitu : Kesehatan Jiwa, Bedah Syaraf, dan
Patologi Anatomi, dan tambahan untuk spesialis : Kulit, THT, dan Paru.
Tenaga keperawatan dan keteknisan medis lainnya yang masih banyak
diperlukan

antara lain : Perawat, perawat anastesi, radiographer, analis

kesehatan, asisten apoteker, dan speakterapist.

b. Pelayanan
- Masih belum ada kesesuian distribusi TT dengan jumlah per kasus pasien,
sehingga ada ruang perawatan yang kekurangan TT sedangkan di ruang
lain ada TT yang tidak terpakai.

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 107

BAB III

c. Peralatan
- Masih terdapat kekurangan/ belum standarnya beberapa peralatan medis
maupun non medis, sehingga proses pelayanan kesehatan kurang optimal.
- Belum terpenuhinya standart jenis dan jumlah peralatan medis maupun non
medis yang sesuai dengan parameter standart akreditasi rumah sakit. Hal
ini terkait dengan pendanaan yang masih belum mencukupi kebutuhan
tersebut.
d. Sarana tempat kerja
- Dengan meningkatnya jumlah dan jenis pelayanan menuntut RS untuk
memenuhi standart pelayanan sehingga perlu adanya pembenahan dan
pengadaan gedung baru, seperti beberapa ruang Poliklinik spesialis, ruang
pemeriksaan penunjang (echocardigraph, treadmill), Ruang Rehab Medik,
Ruang triage dan resusitasi pada IGD, Ruang Rawat Inap Kelas III, dll.
- Pelayanan terhadap administrasi dan kegiatan managerial RS juga
diperlukan untuk menunjang kelancaran pelayanan kesehatan sehingga
ada beberapa ruang pelayanan administrasi dan managemen yang perlu
pembenahan dan perluasan
PERMASALAHAN
B. SOLUSI
1. Ketenagaan
-

Berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Daerah untuk analisis


kebutuhan tenaga dan penempatan tenaga baru daerah bidang kesehatan
di RSUD Bojonegoro.

Melaksanakan rekruitmen tenaga BLUD RS tahun 2014.

Berkoordinasi

dengan

RS

Dr.

Sutomo

dan

Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga untuk melakukan kerja sama atas lulusan spesialis


yang dibutuhkan RSUD Bojonegoro.
-

Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur dan


Kementerian Kesehatan dalam penempatan tenaga medis spesialis yang
dibutuhkan RSUD Bojonegoro.

Menyusun sistem remunerasi di RSUD Bojonegoro sebagai kompensasi


dan reward atas jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga
medis maupun paramedis.

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 108

BAB III

Melaksanakan kegiatan magang tenaga kesehatan yang merupakan


bagian dari kegiatan unit diklat (pendidikan dan pelatihan) RSUD
Bojonegoro.

2. Pelayanan
-

Melakukan analisa dan relokasi distribusi TT per ruang sesuai besaran


kasus untuk meningkatkan persentase BOR ruangan.

Pengusulan penambahan jumlah TT untuk RSUD di Jalan Veteran pada


ruang perawatan yang sering terjadi overload.

3. Peralatan
-

Mengajukan usulan dana dari APBN maupun sumber dana lain untuk
memenuhi prioritas peralatan yang dibutuhkan.

Melakukan

kalibrasi

dan

pemeliharaan

rutin

terhadap

peralatan

kesehatan dan kedokteran RS sehingga memperpanjang masa kerja


peralatan tersebut sebelum mampu membeli penggantinya.
4. Sarana tempat kerja
Pemeliharaan rutin gedung RS dengan memanfaatkan dan menyesuaikan
semaksimal mungkin fasilitas yang ada untuk memenuhi kebutuhan
CAPAIAN PRESTASI
Pencapaian Prestasi yang diperoleh oleh RSUD Dr.R. Sosodoro Djatikoesoemo
selama Tahun 2014 diantaranya adalah :
No
1

Kegiatan
Pameran Pelayanan Publik

Prestasi yang Dicapai


Juara

II

Kategori

Keterangan

Pelayanan

Tingkat Kabupaten

Peringatan Hari Ulang Tahun ke

Juara III Lomba Panca Tertib

Tingkat Kabupaten

69 Proklamasi Kemerdekaan RI

Tingkat Badan, Dinas, Kantor,

dan Hari Jadi ke-337 Kabupaten

Bagian dan RSUD

Langsung
2

Bojonegoro

Sasaran (5) Meningkatnya pengembangan sumberdaya energi diukur melalui


indikator Rasio elektrifikasi.
Sebagaimana tabel berikut :
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 109

BAB III

TABEL 3.24
Misi 3 Tujuan 1 Sasaran 5
Sasaran

Indikator/

Formula

Satuan

Meningkatnya
Rasio
pengembangan elektrifikasi
sumberdaya
energi

jumlah penduduk yang


menikmati listrik
----------------------------- x100%
jumlah total penduduk

Realisasi
2013

Target

93,06

80

2014

Realisasi
2014

Tercapai/
kurang
tercapai

Naik/ Target
turun Nasional

93,18

tercapai

naik

Sasaran Meningkatnya pengembangan sumberdaya energi diukur melalui


indikator : Rasio elektrifikasi target yang ditetapkan 80% tercapai 93,18% jadi
dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut tercapai dan dibandingkan
capaian tahun 2013 naik
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program Pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan.
Kendala :
Progres pelayanan KK terfasilitasi listrik desa tidak sebanding dengan laju
pertumbuhan penduduk yang ada
Lokasi sasaran semakin berat yg membutuhkan biaya besar yang tidak sebanding
pagu APBD
Tingginya ego sektoral BUMN dalam implementasi kebijakan
Upaya :
Peningkatan koordinasi dengan PLN dan Perhutani
Strategi : pemanfaatan energi alternatif non kelistrikan PLN
CAPAIAN TERHADAP MISI KE 4 (EMPAT) MEWUJUDKAN KUALITAS
LINGKUNGAN HIDUP YANG BERSIH DAN NYAMAN
Misi 4 Tujuan 1 :
Terwujudnya Kabupaten Bojonegoro sebagai tempat hunian yang aman, nyaman
dan layak bagi masyarakat, dijabarkan dalam 5 (lima) sasaran dan 10 (sepuluh)
indikator dengan penjelasan sebagai berikut :
Sasaran (1) Meningkatnya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat
diukur melalui indikator :
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 110

BAB III

1. Prosentase Penegakan Hukum Lingkungan


2. Penurunan luas areal lahan kritis
3. Tercapainya kualitas air yang memenuhi baku mutu yang
dipersyaratkan
4. Tercapainya kualitas udara yang memenuhi baku mutu yang
dipersyaratkan
Sebagaimana tabel berikut :
TABEL 3.25
Misi 4 Tujuan 1 Sasaran 1
Sasaran

Indikator/

Formula

Realisasi
2013

Satuan
Meningkatnya 1.Prosentase
kualitas
penegakkan
lingkungan
hukum
hidup
yang lingkungan
bersih
dan
sehat

Jml kasus pengadu-

100

Target
2014
100

Realisasi
2014

100

Tercapai/
kurang
tercapai

Naik/ Target
turun Nasional

tercapai

naik

tercapai

naik

tercapai

naik

An yg sah ditindak
lanjuti

x100%

Jml seluruh kasua


Pengaduan yg masuk

2.Penurunan
luas
areal
lahan kritis

Luas lahan kritis


Tahun ini-Tahun
x100%

lalu

1.143

258

258

Luas total lahan


kritis
3.Tercapainya
kualitas
air
yang
memenuhi
baku
mutu
yang
dipersyarat
kan

Memakai
perhitungan
indeks kualitas air

52

4.Tercapainya
kualitas udara
yang
memenuhi
baku
mutu
yang
dipersyarat
kan

Memakai perhitungan
indeks standar
pencemaran udara

55

55

59

53

50

Kurang
tercapai

turun

Sasaran meningkatnya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat diukur
melalui indikator :
1. Prosentase penegakkan hukum
tercapai

lingkungan target yang ditetapkan 100%

100% jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut

tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik


2. Sasaran penurunan luas areal lahan kritis target yang ditetapkan 258 %
tercapai 258 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut
tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 111

BAB III

3. Sasaran tercapainya kualitas air yang memenuhi baku mutu yang


dipersyaratkan target yang ditetapkan 55 %

tercapai

59 % jadi dapat

disimpulkan capaian dari sasaran tersebut tercapai dan dibandingkan


capaian tahun 2013 naik
4. Tercapainya kualitas udara yang memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan
target yang ditetapkan 53 % tercapai 50 % jadi dapat disimpulkan capaian
dari sasaran tersebut kurang tercapai dan dibandingkan capaian tahun
2013 turun
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program 1. Perlindungan dan konservasi Sumber Daya Alam
2. Peningkatan Pengendalian Polusi
3. Pengendalian pencemaran perusakan Lingkungan Hidup
Sedangkan data perkembangan Pengendalian Dampak Lingkungan di Kabupaten
Bojonegoro Tahun 2014, sebagaimana tabel berikut Tabel Data Perkembangan Pengendalian
Dampak Lingkungan Kabupaten Bojonegoro Tahun 2014
No

Kegiatan
Pencegahan
Bantuan Instalasi
pengelolaan air
limbah (IPAL)

Satuan

2013

2014

Ket

unit

Sebagai upaya menurunkan


beban
pencemar
dihasilkan

yang

akibat aktivitas kegiatan


usaha/industri berupa :

Tahu

(penjernih air limbah RT)


2

Bantuan

Unit

25

10

Pembangunan
Instalasi Digester
Biogas

Sebagai upaya menurunkan


efek
emisi gas rumah kaca yang
disebabkan oleh sisa proses
pembuatan tahu dan kotoran
ternak
sapi
dengan
memanfaat
kan potensi limbah yg
berbahaya
menjadi energi alternatif
terbarukan berupa :
Ternak
Sapi

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 112

BAB III

Bantuan

Unit

238

342

Pembangunan Kanal
Bawah Tanah/Sumur

Sebagai upaya perlindungan


dan
konservasi daerah resapan
air

Resapan

dan
daerah
kekeringan,

rawan

yang berfungsi :

untuk mengurangi aliran air


permukaan dan mencegah
terjadinya genangan air,
muka
air tanah & menambah
persediaan air tanah;
unan
atau
amblasan
akibat

lahan

sebagai

pengambilan air tanah yang


berlebihan
4

Bantuan Pembuatan
Lubang Resapan

Unit

600

1180
290

Biopori (LRB) dan


Alat pembuat LRB
(manual) dan

Sebagai
meningkatkan
peresapan

air

upaya
hujan

ke

dalam
tanah berupa :

bermotor (mesin)
LRB
(manual)

Bermotor

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 113

BAB III

Pemberian
rekomendasi Amdal,
UKL/UPL dan SPPL

Dok

76

97

Laporan

Keterangan

Pertanggungjawaban | LKPJ
berdampak pada penurunan
kualitas lingkungan hidup :

Pengawasan

Industri

10

35

Sebagai upaya mewujudkan

Pelaksanaan
Kebijakan

pengelolaan
secara

Bidang Lingkungan

baik dan benar di lingkungan

Hidup

Industri dan Usaha/Kegiatan

Pemantauan Kualitas

Obyek

13

25

Lingkungan Rumah

Sebagai
pelaku

lingkungan

upaya

penaatan

usaha/kegiatan dalam

Sakit, Hotel, Rumah

pengelolaan
(7

Makan

lingkungannya

Industri, 10 Rmh Skt, 8


Hotel)
8

Lomba
dan

Kebersihan

Obyek

73

73

Keindahan

Sebagai
meningkatkan
peran
dalam

Lingkungan (Lomba

serta

upaya
pengelolaan

Gerbang Bojonegoro
Bersinar)

upaya
masyarakat
mewujudkan

lingkungan kota dan desa


yang
bersih, sehat,
dan rapi

indah, asri

73 obyek penilaian lomba


kebersihan terdiri dari :
Bojonegoro

Kecamatan
9

Pengujian Kadar
Polusi Limbah Padat
dan Limbah Cair

Sampel

59

54

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Sebagai upaya pencegahan


dan
deteksi dini terjadinya
pencemaran air, udara dan
tanah
Uji Air Limbah Industri (17
sampel)

Page 114

BAB III

sampel)
sampel)

Insidentil (5 sampel)

PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN


Adapun hambatan secara umum yang ada di Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Bojonegoro, antara lain :
1. Kapasitas SDM yang ada belum seluruhnya memenuhi tuntutan tugas
sesuai dengan beban kerja khususnya dibidang teknis dan fungsional
lingkungan;
2. Alokasi

dana

untuk

peningkatan

dan

pengembangan

program/kegiatan

masih kurang;
3. Terbatasnya sarana dan prasarana yang terakreditasi untuk pemantauan
kualitas lingkungan baik yang berkaitan dengan air, tanah, maupun udara;
4. Belum

adanya

jabatan

fungsional

pengawas

dan

jabatan

fungsional

pengendali dampak lingkungan;


5. Rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat maupun aparatur terhadap
peraturan

perundang-undangan

di

bidang

lingkungan

hidup

sehingga

berdampak pada kurangnya penegakan aturan di bidang lingkungan hidup;


6. Luasnya cakupan layanan yang harus ditangani Badan Lingkungan Hidup;
7. Belum adanya aplikasi data lingkungan secara akurat dan informatif.

Adapun upaya yang dilakukan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten


Bojonegoro dalam mengatasi hambatan yang ada sebagai berikut :
1. Perlu adanya peningkatan Sumber Daya Manusia di bidang pengelolaan
lingkungan hidup melalui pendidikan formal maupun non formal di bidang
teknis dan fungsional;
2. Perlu adanya penambahan anggaran untuk mendukung proses peningkatan
kualitas lingkungan hidup dan perlindungan fungsi lingkungan hidup, guna
menjaga kelestarian sumber daya alam di masa yang akan datang;

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 115

BAB III

3. Perlu

adanya

operasional

penambahan

kegiatan

sarana

dalam

dan

rangka

prasarana

melaksanakan

untuk

mendukung

penyusunan

dan

pelaksanaan kebijakan daerah bidang lingkungan hidup;


4. Mengusulkan

Jabatan

fungsional

Pengawas

Lingkungan

dan

Jabatan

di

bidang

fungsional Pengendali Dampak Lingkungan;


5. Melaksanakan
perlindungan

sosialisasi
dan

peraturan

pengelolaan

perundang-undangan

lingkungan

hidup

bagi

masyarakat

dan

melaksanakan diklat bagi aparatur pengelola lingkungan;


6. Perlu adanya peningkatan dalam hal pengawasan/monitoring yang efektif
terhadap

pelaksanaan

kegiatan

yang

sudah

direncanakan,

baik

intern

lingkungan

hidup

maupun dengan melibatkan pihak-pihak terkait;


7. Merintis

pengembangan

aplikasi

data

dan

informasi

sesuai peraturan perundang-undangan yang ada.

CAPAIAN PRESTASI TAHUN 2014


Adapun

capaian

prestasi

Badan

Lingkungan

Hidup

Kabupaten Bojonegoro

selama kurun waktu tahun 2014 sebagaimana tabel berikut :


1. Diraihnya penghargaan Adipura Tahun 2013 untuk kategori kota kecil, pada
tanggal 5 Juni 2014 di Istana Wakil Presiden Jakarta;
2. Diraihnya penghargaan Adiwiyata Nasional yang diberikan kepada SMPN 4
Bojonegoro, yang diberikan pada peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa
tanggal 22 Desember 2014 di Hotel Jakarta;
3. Diraihnya penghargaan Adiwiyata Provinsi yang diberikan kepada SMKN

Bojonegoro dan SMAN 1 Sumberrejo sebagai sekolah peduli dan berbudaya


lingkungan;
4. Sebagai terbaik III dalam upaya mempertahankan dan menambah tutupan
vegetasi yang didukung oleh Aspek Manajemen Pemerintah Daerah dan
peran serta masyarakat melalui Lomba Menuju Provinsi Hijau Tahun 2014;
5. Diraihnya penghargaan program Desa/Kelurahan Bersih dan Lestari Jawa
Timur kategori Pratama yang diberikan kepada desa Campurejo Kabupaten
Bojonegoro, yang diberikan pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia
tanggal 24 Juni 2014;

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 116

BAB III

6. Diraihnya penghargaan Indonesia Green Region Award ( IGRA ) 2014 kategori


Pemerintah

Kabupaten

kebijakan Pemerintah

sebagai

1 st the

Winner

dalam menggerakkan

Daerah dalam tata kelola lingkungan

hidup

dan

hutan, yang diselenggarakan Kantor Berita Radio (KBR) dan Majalah Bisnis
SW
Sasaran (2) Meningkatnya Pengelolaan sampah perkotaan dan kecamatan
diukur melalui indikator :
Prosentase penanganan sampah (%)
Sebagaimana tabel berikut :
TABEL 3.26
Misi 4 Tujuan 1 Sasaran 2
Sasaran

Indikator/

Formula

Realisasi
2013

Satuan
Meningkatnya
pengelolaan
sampah
perkotaan dan
kecamatan

Prosentase
Penanganan
Sampah (%):

Volume sampah yang


ditangani (m3)

98,35

Target
2014
111.72

Realisasi
2014

111,72

Tercapai/
kurang
tercapai

Naik/ Target
turun Nasional

tercapai

naik

tercapai

naik

tercapai

naik

---------------------------- x100
%
Volume produksi sampah
(m3)

PERKOTAAN

78,45

90,52

90,52

Terangkut

60,16

67,74

67,74

Terolah

18,29

22,78

22,78

19,90

21,20

21,20

17,90

18,20

18,20

KECAMATAN
Terangkut
Terolah

Sasaran meningkatnya pengelolaan sampah perkotaan dan kecamatan diukur


melalui indikator : Prosentase Penanganan Sampah, target yang ditetapkan
111,72 %

tercapai 111,72 %

jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran

tersebut tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik


Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan.

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 117

BAB III

DATA LPPD DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN BOJONEGORO


TAHUN 2013

NO

NAMA TPS/KECAMATAN

PRODUKSI
SAMPAH /
SATUAN
TAMPUNGAN

ANGKUTAN

HARI/MINGGU

1 Kec. Bojonegoro

180

Countainer

Per Hari

2 Kec. Kalitidu

42

Countainer

Per Minggu

1.Perumahan Ngumpak Dalem

Dump Truck

Per Minggu

2. Akper rajek wesi

Dump Truck

Per Minggu

3. Pondok Alrosyid

Dump Truck

Per Minggu

4. Perumahan Mojoranu

Dump Truck

Per Minggu

5. Pasar Dander

Dump Truck

2 Hari

4 Kec. Sumberrejo

Dump Truck

2 Hari

1. Pasar kota

18

3 Countainer

Per Hari

2. Pasar Banjarrejo

1 Countainer

Per Hari

3. Pasar Sukorejo

1 Countainer

Per Hari

4. Pasar Hewan

1 Countainer

3 Hari

5. Pasar Sumberrejo

1 Dump Truck

2 Hari

6. Pasar Dander

1 Dump Truck

3 Hari

7. Pasar Kalitidu

1 Dump Truck

4 Hari

1. TPS Ledok Kulon

12

2 Countainer

Per Hari

2. TPS Pasar Kota

18

3 Countainer

Per Hari

3. TPS Pasar Banjarrejo

1 Countainer

Per Hari

4. TPS Pasar Hewan

1 Countainer

Per Hari

5. TPS Ngrowo

1 Countainer

Per Hari

6. TPS Buyut Dalem

1 Countainer

Per Hari

7. TPS LP

1 Countainer

Per Hari

8. TPS Jl. Pemuda

1 Countainer

Per Hari

9. TPS Makam Kembar

18

3 Countainer

Per Hari

10. TPS Sumbang

1 Dump Truck

Per Hari

11. TPS Jetak

1 Dump Truck

3 Hari

12. TPS Perak

1 Dump Truck

Per Hari

13. TPS Pacul

1 Countainer

Per Hari

14. TPS Pasar Sukorejo

1 Countainer

Per Hari

3 Kec. Dander

5 PASAR TRADISIONAL

6 NAMA NAMA TPS

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 118

BAB III

15. TPS Terminal

1 Countainer

2 Hari

16. TPS Kalitidu

10

Dump Truck

Per Minggu

17. TPS Kec. Dander

10

Dump Truck

Per Minggu

18. TPS Kec. Kapas

10

Dump Truck

Per Minggu

19. TPS Kecamatan Baureno

10

Dump Truck

Per Minggu

20. TPS Kec. Padangan

10

Dump Truck

Per Minggu

21. TPS Kec. Kasiman

10

Dump Truck

Per Minggu

Sasaran (3) Tertanganinya bencana alam banjir, kekeringan, dan dampak


perubahan iklim lainnya, diukur melalui indikator :
1. Prosentase korban bencana alam yang dievakuasi dengan menggunakan
sarana dan prasarana tanggap darurat (%)
Sebagaimana tabel berikut:
TABEL 3.27
Misi 4 Tujuan 1 Sasaran 3
Sasaran

Indikator/

Formula

Satuan

Tertanganinya
bencana alam
banjir,
kekeringan, dan
dampak
perubahan iklim
lainnya.

Prosentase
korban
bencana alam
yang
dievakuasi
dengan
menggunakan
sarana
dan
prasarana
tanggap
darurat (%):

Jml korban bencana yg


dievakuasi dgn
menggunakan sarana
prasarana tanggap darurat
dlm 1 tahun
---------------------------x100%
Yg seharusnya dievakuasi
dgn menggunakan sarana
prasarana tanggap darurat
lengkap dlm 1 tahun

Realisasi
2013

Target

0%

83,34

2014

Realisasi
2014

Tercapai/
kurang
tercapai

Naik/ Target
turun Nasional

0%

tercapai

naik

Sasaran tertanganinya bencana alam banjir, kekeringan dan dampak perubahan


iklim lainnya diukur melalui indikator : prosentase korban bencana alam yang
dievakuasi dengan menggunakan sarana dan prasarana tanggap darurat, target
yang ditetapkan 83,34 %

tercapai

0% jadi dapat disimpulkan capaian dari

sasaran tersebut tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik


Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program Pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam.
Sasaran (4) Meningkatnya kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat dalam
upaya mengurangi resiko bencana dan perubahan iklim, diukur melalui indikator :

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 119

BAB III

1. Prosentase korban bencana alam yang menerima bantuan sosial selama


masa tanggap darurat
2. Cakupan pelayanan bencana kebakaran (%)
Sebagaimana tabel berikut :
TABEL 3.28
Misi 4 Tujuan 1 Sasaran 4
Sasaran

Indikator/

Formula

Satuan
Meningkatnya
kesiapsiagaan
pemerintah
dan
masyarakat
dalam upaya
mengurangi
resiko
bencana dan
perubahan
iklim

Prosentase
korban
bencana alam
yang
menerima
bantuan sosial
selama masa
tanggap
darurat

Jml korban bencana dlm


1 tahun yg menerima
bantuan sosial selama
masa tanggap darurat

Cakupan
pelayanan
bencana
kebakaran (%)

Jangkauan luas WMK

Realisasi
2013

98,12

Target
2014
97,80

Realisasi
2014

Tercapai/
kurang
tercapai

Naik/ Target
turun Nasional

85,20

Kurang
tercapai

turun

82,19

tercapai

naik

--------------------------- x 100
%
Yg seharusnya menerima
bantuan sosial selama
masa tanggap darurat

80,90

17,54

------------------------- x 100
%
Luas wilayah kabupaten

Sasaran Meningkatnya kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat dalam upaya


mengurangi resiko bencana dan perubahan iklim diukur melalui indikator :
1. Prosentase korban bencana alam yang menerima bantuan sosial selama
masa tanggap darurat target yang ditetapkan 97.80 % tercapai 85,20 % jadi
dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut kurang tercapai dan
dibandingkan capaian tahun 2013 menurun
2. Prosentase Cakupan pelayanan bencana kebakaran (%)

target

yang

ditetapkan 17,54 % tercapai 82,19 % jadi dapat disimpulkan capaian dari


sasaran tersebut tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program Pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam.

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 120

BAB III

REKAPITULASI SANTUNAN UNTUK KORBAN BENCANA ALAM


DARI DANA TAK TERDUGA APBD 2014
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO
BAGIAN : BULAN DESEMBER 2014
TANGGAL
KEJADIAN/
No.
TANGGAL
AJUAN

LOKASI

JUMLAH

JENIS
BENCANA
DESA

KEC.

16 Oktober
2014 / 17
Nopember
2014

Kebakaran

Prayungan

Sumberrejo

16 Oktober
2014 / 17
Nopember
2014

Angin Puting
Beliung

Mejuwet

Sumberrejo

15 Oktober
2014 / 17
Nopember
2014

Kebakaran

Bangilan

Kapas

1 Nopember
2014 / 17
Nopember
2014

Kebakaran

Ngrancang

Tambakrejo

31 Oktober
2014 / 17
Nopember
2014

Angin Puting
Beliung

Malingmati

Tambakrejo

25 Oktober
2014 / 17
Nopember
2014

Kebakaran

Tanjungharjo

Kapas

Kebakaran

Kedaton

Kapas

Kebakaran

Karangan,
Turigede,
Mudung

Kepohbaru

Kebakaran

Sugihwaras

Sugihwaras

10

21 Oktober
2014 / 25
Nopember
2014

Angin Puting
Beliung

Dander

Dander

11

4 Nopember
2014 / 25
Nopember
2014

Kebakaran

Sumberarum

Ngraho

12

7 Nopember
2014 / 25
Nopember
2014

Angin Puting
Beliung

Tebon,
Purworejo

Padangan

25 Oktober
2014 / 17
Nopember
2014
16, 21, 23
September
2014 / 25
Nopember
2014
3 Nopember
2014 / 25
Nopember
2014

KET

BANTUAN (Rp)

TGL
REALISASI
BANTUAN

5.000.000

3 Desember
2014

1 rumah rusak
sangat berat/roboh

5.000.000

3 Desember
2014

1 rumah rusak
sangat berat/roboh

500.000

3 Desember
2014

1 rumah rusak
Ringan

5.000.000

3 Desember
2014

1 rumah rusak
sangat berat/roboh

5.000.000

3 Desember
2014

1 rumah rusak
sangat berat/roboh

2.500.000

3 Desember
2014

1 rumah rusak
berat

5.000.000

3 Desember
2014

1 rumah rusak
sangat berat/roboh

31.500.000

5 Desember
2014

5 rumah rusak
sangat berat/roboh,
3 rumah rusak
berat

25.000.000

5 Desember
2014

5 rumah rusak
sangat berat/roboh

4.000.000

5 Desember
2014

1 rumah rusak
sangat berat/roboh

5.000.000

5 Desember
2014

1 rumah rusak
sangat berat/roboh

18.750.000

5 Desember
2014

3 rumah rusak
sangat berat/roboh,
19 rumah rusak
ringan

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 121

BAB III

13

10 Nopember
2014 / 25
Nopember
2014

Kebakaran

Kuniran

Purwosari

14

8 Nopember
2014 / 25
Nopember
2014

Angin Puting
Beliung

Babad

Kedungadem

15

10 Nopember
2014 / 5
Desember
2014

Kebakaran

Karangpacar

Bojonegoro

16

8 Nopember
2014 / 5
Desember
2014

Angin Puting
Beliung

Kedungdowo

Balen

17

11 Nopember
2014 / 15
Desember
2014

Kebakaran

Ngasem

Ngasem

18

17 Nopember
2014 / 15
Desember
2014

Kebakaran

Brabowan

Gayam

19

16 Nopember
2014 / 15
Desember
2014

Kebakaran

Mojodeso

Kapas

Jumlah Pindahan

5.000.000

5 Desember
2014

1 rumah rusak
sangat berat/roboh

5.000.000

5 Desember
2014

1 rumah rusak
sangat berat/roboh

2.500.000

11 Desember
2014

1 rumah rusak
berat

11.500.000

11 Desember
2014

1 rumah rusak
sangat berat/roboh,
1 rumah rusak
sangat berat, 1
rumah rusak berat

5.000.000

23 Desember
2014

1 rumah rusak
sangat berat/roboh

7.500.000

23 Desember
2014

1 rumah rusak
sangat berat/roboh,
1 rumah rusak
berat

4.000.000

23 Desember
2014

1 rumah rusak
sangat berat/roboh

23 Desember
2014

1 rumah rusak sangat


berat/roboh

23 Desember
11.500.000
2014

2 rumah rusak sangat


berat/roboh, 1 rumah
rusak berat, 1 rumah
rusak ringan

23 Desember
2014

2 rumah rusak sangat


berat/roboh, 2 rumah
rusak ringan

23 Desember
6.000.000
2014

1 rumah rusak sangat


berat, 1 rumah rusak
berat, 2 rumah rusak
ringan

152.750.000

20

17 Nopember
2014 / 15
Desember 2014

Angin Puting
Beliung

Talok

Kalitidu

21

28 Nopember
2014 / 15
Desember 2014

Angin Puting
Beliung

Sudah,
Tambakromo

Malo

22

27 Nopember
2014 / 17
Desember 2014

Kebakaran

Kayulemah

Sumberrejo

23

28 Nopember
2014 / 17
Desember 2014

Angin Puting
Beliung

24

21 Nopember
2014 / 17
Desember 2014

Angin Puting
Beliung

Nglumber

Kepohbaru

25

28 Nopember
2014 / 17
Desember 2014

Angin Puting
Beliung

Bendo

Kapas

26

28 Nopember
2014 / 17
Desember 2014

Angin Puting
Cengungklung
Beliung

Semambung

Kanor

Gayam

5.000.000

11.000.000

1 rumah rusak sangat


23 Desember berat, 1 rumah rusak
4.500.000
2014
sedang, 1 rumah rusak
ringan

5.000.000

23 Desember
2014

1 rumah rusak sangat


berat/roboh

5.000.000

23 Desember
2014

1 rumah rusak sangat


berat/roboh

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 122

BAB III

27

24 Nopember
2014 / 17
Desember 2014

Angin Puting
Beliung

Drenges,
Glagahwangi

Sugihwaras

28

7 Desember
2014 / 22
Desember 2014

Longsor

Kalisumber

Temayang

29

25 Nopember
2014 / 29
Desember 2014

Tersambar
Petir

Kalisumber

Tambakrejo

30

9 Desember
2014 / 29
Desember 2014

Angin Puting
Beliung

Lengkong

Balen

31

31 Nopember
2014 / 29
Desember 2014

Angin Puting
Beliung

Kapas

Kapas

32

7 Desember
2014 / 29
Desember 2014

Angin Puting
Beliung

Kedungdowo

Balen

37.500.000

7 rumah rusak sangat


berat/roboh, 1 rumah
rusak berat

2.500.000

31 Desember
2014

1 orang meninggal
dunia

5.000.000

31 Desember
2014

1 rumah rusak sangat


berat/roboh

3.000.000

31 Desember
2014

1 rumah rusak sangat


berat

5.000.000

31 Desember 1 rumah rusak sangat


2014
berat/roboh

JUMLAH SD. BULAN LALU

726.431.000

SISA PAGU ANGGARAN

23 Desember
2014

Perbaikan Darurat
Longsoran Tebing
Sungai Gandong

273.750.000

PAGU ANGGARAN

24 Desember
20.000.000
2014

JUMLAH BULAN INI

JUMLAH SEMUA

1.000.181.000
1.007.400.000
7.219.000

PERMASALAHAN
Masalah yang hingga saat ini terus menjadi hambatan untuk peningkatan kinerja
BPBD diantaranya adalah :
1.

Masih adanya kekurangan untuk data dan dokumentasi foto kejadian bencana
dari desa maupun kecamatan

2.

Belum akuratnya penilaian data kerusakan dan kerugian akibat bencana dari
segi material (rupiah) sehingga masih terdapat kesulitan dalam penentuan
santunan

3.

Masih adanya kekurang pahaman dari kecamatan terhadap jenis-jenis bencana


dan korban yang dapat diberikan santunan sebagaimana Peraturan Bupati
Nomor 37 Tahun 2012 tentang Besaran Bantunan dan Santunan terhadap
Korban Bencana

4.

Terbatasnya jumlah personil, khususnya yang berstatus PNS sehingga terdapat


kesulitan dan kurangnya tenaga administrasi keuangan serta untuk tenaga di
lapangan terhadap penanganan bencana secara langsung serta personil yang

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 123

BAB III

mengerjakan pendataan kejadian bencana di posko. Saat ini jumlah personil di


BPBD sebanyak 27 orang, dengan rincian 14 untuk BPBD dan 13 orang tenaga
PMK masih sama dengan tahun 2013
5.

Masih kurang memadainya gudang untuk menyimpan peralatan dan logistic


penanggulangan bencana.

SOLUSI
1.

Melakukan pemantauan secara langsung di lokasi kejadian bencana dengan


keterbatasan jumlah personil

2.

Meningkatkan kemampuan personil BPBD dalam pengetahuan penanggulangan


bencana, khususnya pelatihan tentang cara perhitungan kerusakan bencana
(Damage and Loses)

3.

Terus menerus memberikan pemahaman tentang Penyampaian Laporan kepada


semua Camat dan jajarannya baik dengan mengirimkan copy Peraturan Bupati
tentang Santunan maupun memberikan jawaban secara tertulis kepada Camat
terhadap laporan kejadian bencana yang tidak memungkinkan diberikan
santunan

4.

Digelarnya

sosialisasi

tentang

penanggulangan

bencana

pada

setiap

kesempatan dan memberikan pemahaman secara langsung terhadap bencana


dan prosedur penanganan serta pemberian bantuan/santunan
5.

Dilakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pengurangan resiko bencana


sehingga masyarakat memiliki kemandirian terhadap penanganan bencana.

Sasaran (5) Meningkatkan luasan dan kualitas ruang terbuka hijau (RTH), diukur
melalui indikator :
1. Prosentase Peningkatan penyediaan luasan RTH publik
2. Peningkatan penyediaan RTH privat (10%)
Sebagaimana tabel berikut :
TABEL 3.29
Misi 4 Tujuan 1 Sasaran 5
Sasaran

Indikator/

Formula

Satuan
Meningkatkan
luasan
dan
kualitas ruang
terbuka hijau
(RTH)

Prosentase
Peningkatan
penyediaan
luasan
RTH
publik

Luas RTH

Realisasi
2013

Target

7,83

9,55

2014

Realisasi
2014

Tercapai/
kurang
tercapai

Naik/ Target
turun Nasional

9,55

tercapai

naik

-------------------------- x 100
%
Luas wilayah kabupaten

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 124

BAB III

Peningkatan
penyediaan
RTH
privat
(10%)

Luas riil RTH privat

1,34

2,41

2,41

tercapai

naik

--------------------------- x 100
%
Luas lahan berdasarkan
SHM/HGB/petok D

Sasaran meningkatkan luasan dan kualitas ruang terbuka hijau (RTH) diukur
melalui indikator :
1. Prosentase Peningkatan penyediaan luasan RTH publik target yang
ditetapkan 9,55 % tercapai

9,55 % jadi dapat disimpulkan capaian dari

sasaran tersebut tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik


2. Prosentase Peningkatan penyediaan RTH privat (10%) target yang
ditetapkan 2,41 % tercapai 2,41 % jadi dapat disimpulkan capaian dari
sasaran tersebut tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)
Data RTH
NO

JENIS RTH

LUAS ( Ha )

LUAS ( Ha )

2013

2014

Lingkungan Pendopo

0,120

0,120

Alun-alun Kota

3,803

3,803

Sepanjang Jalan Propinsi

0,538

0,538

Sepanjang Jalan Dalam Kota

15,564

15,564

Sekolah

12,762

12,762

Perkantoran

8,773

8,773

Perumahan

14,180

14,180

Sepanjang Trotoar Wil. Kota

18,767

18,767

Stasiun

0,876

0,876

10

Perbatasan

0,314

0,314

11

Taman Mliwis Putih

5,142

5,142

12

Lapangan Desa Pacul

0,975

0,975

13

Lapangan Desa Sukorejo

0,825

0,825

14

Lahan Pertanian Kota

0,991

0,991

15

TPK Sukorejo

11,520

11,520

95,150

95,150

Jumlah

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 125

BAB III

4. CAPAIAN TERHADAP MISI KE 5 (LIMA) MENINGKATKAN MODAL SOSIAL


MASYARAKAT

GUNA

MENOPANG

DAYA

TAHAN,

KEAMANAN,

KETERTIBAN DAN KEBAHAGIAAN MASYARAKAT YANG KONDUSIF


SERTA MENJAGA KEHIDUPAN BERNEGARA YANG DEMOKRATIS
Misi 5 Tujuan 1 :
Terciptanya modal sosial masyarakat madani dan partisipasif sebagai dasar bagi
terbentuknya kondisi yang kondusif untuk pembangunan, dijabarkan dalam 4
(empat) sasaran dan 4 (empat) indikator dengan penjelasan sebagai berikut :
Sasaran (1) Mewujudkan masyarakat madani yang rukun, aman dan tertib diukur
melalui indikator :
1. Peningkatan

Tingkat

ketentraman

dan

ketertiban

serta

kenyamanan

lingkungan (%)
TABEL 3.30
Misi 5 Tujuan 1 Sasaran 1
Sasaran

Indikator/

Formula

Satuan
Mewujudkan
1. Peningkatan
masyarakat
Tingkat
madani yang
ketentraman
rukun, aman
dan ketertiban
dan tertib
serta
kenyama nan
lingkungan
(%)

Jumlah perda yang


ditegakkan

Realisasi
2013

Target

Realisasi
2014

Tercapai/
kurang
tercapai

Naik/ Target
turun Nasional

2.66

5.24

2.62

Kurang
tercapai

turun

5.00

5.56

2.22

Kurang
tercapai

turun

2014

----------------------------x
100%
Jumlah Perda yang
berlaku
Jumlah perbup yang
ditegakkan
----------------------------x100%
Jumlah Perbup yang
berlak

Sasaran mewujudkan masyarakat madani yang rukun, aman dan tertib diukur
melalui indikator :
1. Jumlah Perda yang ditegakkan target yang ditetapkan 5.24 % tercapai 2,62
% jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut kurang tercapai dan
dibandingkan capaian tahun 2013 menurun
2. Jumlah Perbup yang berlaku target yang ditetapkan 5,56 % tercapai 2,22
% jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut kurang tercapai dan
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 126

BAB III

dibandingkan capaian tahun 2013 menurun


Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
Sasaran (2) Berkembangnya seni dan budaya untuk melestarikan warisan
leluhur diukur melalui indikator :
1. Peningkatan jumlah pentas kesenian

TABEL 3.31
Misi 5 Tujuan 1 Sasaran 2
Sasaran

Indikator/

Formula

Satuan

Realisasi
2013

Target

100

100

2014

Realisasi
2014

Tercapai/
kurang
tercapai

Naik/ Target
turun Nasional

100

tercapai

naik

Berkembang 1.Peningkatan
nya seni dan
jumlah pentas
budaya untuk
kesenian
melestarikan
warisan
leluhur

Jumlah Pentas Kesenian


Tahun n Tahun (n-1)
Peningkatan=
x
100%
Jumlah Pentas Kesenian
Tahun (n-1)

Sasaran berkembangnya seni dan budaya untuk melestarikan warisan leluhur


diukur melalui indikator : Peningkatan jumlah pentas kesenian, target yang
ditetapkan 100 % tercapai 100 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran
tersebut tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program pengelolaan kekayaan budaya.
Perkembangan organisasi kesenian di Kabupaten Bojonegoro
No

Uraian

Satuan

2013

2014

Wayang orang

Kelp

Ludruk /Teater

Kelp

36

Ketoprak

Kelp

Karawitan

Kelp

25

25

Orkes Melayu

Kelp

61

61

Reog Jaranan

Kelp

36

18

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 127

BAB III

Waranggono Tayub

orang

36

36

Pramugrari Tayub

orang

22

22

Dalang Wayang Thengul

orang

13

13

10

Dalang Wayang Purwo

orang

33

33

11

Campursari Elekton

orang

43

43

12

Perias pengantin dan sanggar


Tari

orang

11

11

13

Pemilik Alat Kesenian

orang

14

Pemilik Hadrah / Terbang Jedor

orang

15

Pemilik EO

orang

16

Sanggar Pedalangan

orang

17

Musik Kasidah

orang

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro


Perkembangan Pariwisata di Kabupaten Bojonegoro
Tahun 2013-2014
No
1

Uraian

Satuan

2013

2014

Jumlah Obyek Wisata


-

Wisata Alam

Unit

Wisata Budaya

Unit

Argo Wisata

Unit

Jumlah Wisatawan
-

Nusantara

Orang

50.937

39.262

Manca Negara

Orang

43

150

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 128

BAB III

Perkembangan Akomodasi (Perhotelan dan Restoran)


Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013-2014

No
1

Uraian

Satuan

2013

2014

Hotel/ Penginapan
-

Hotel Bintang 5

Buah

Hotel Bintang 3

Buah

Hotel

Buah

17

20

Melati

Buah

13

Pondok Wisata

Buah

Penginapan

Buah

Jumlah Pengunjung

Orang

109.569

112.500

Restoran dan Rumah Makan


-

Restoran

Buah

Rumah Makan

Buah

45

47

Orang

1.251.251

1.491.260

Jumlah Pengunjung

Pencapaian Prestasi Kebudayaan Tahun 2014


Tujuan
2014

Catatan Prestasi
1. 10 (sepuluh) penyaji terbaik, Festival Dalang tingkat Provinsi Jawa Timur
2. Partisipasi Pawai Budaya Kabupaten Bojonegoro
3. Partisipasi Pawai Mobil Hias Gebyar Kartini Award 135 Kabupaten
Rembang
4. 10 (sepuluh) Penyaji unggulan festival karya tari tingkat Provinsi Jawa Timur
5. 10 (sepuluh) Penyaji unggulan festival lagu daerah tingkat Provinsi Jawa
Timur
6. 10 (sepuluh) Penyaji unggulan festival lawak dan kidungan jula juli tingkat
Provinsi Jawa Timur
7. Juara 1 Anugerah Wisata Jawa Timur Kategori Wisata Duta Agrowisata
Blimbing Desa Ngringinrejo, Kec Kalitidu.

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 129

BAB III

Sasaran (3) Meningkatnya partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan


dalam pembangunan diukur melalui indikator :
1. Peningkatan Rasio Swadaya Masyarakat terhadap Program Pemberdayaan
Masyarakat (%)
TABEL 3.32
Misi 5 Tujuan 1 Sasaran 3
Sasaran

Indikator/

Formula

Satuan

Meningkatnya 1.Peningkatan
Partisipasi
Rasio
Masyarakat
Swadaya
dan
Masyarakat
pemangku
terhadap
kepentingan
Program
dalam
Pemberdaya
Pembangun
an
an
Masyarakat
(%)

Jumlah swadaya
masyarakat mendukung
program pemberdayaan
masyarakat
----------------------------------Total biaya program
pemberdayaan
masyarakat

Realisasi
2013

Target

22,78

24.78

2014

Realisasi
2014

Tercapai/
kurang
tercapai

Naik/ Target
turun Nasional

25

tercapai

naik

Sasaran meningkatnya partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan


dalam pembangunan diukur melalui indikator : Peningkatan Rasio Swadaya
Masyarakat terhadap Program Pemberdayaan Masyarakat (%), target yang
ditetapkan 24.78 % tercapai 25 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran
tersebut berhasil dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program Pengembangan lembaga ekonomi pedesaan.
Sasaran (4) Terwujudnya kebahagiaan bagi masyarakat agar lebih produktif,
mandiri dan sejahtera diukur melalui indikator :
1. Peningkatan Indeks Kebahagiaan
TABEL 3.33
Misi 5 Tujuan 1 Sasaran 4
Sasaran

Indikator/

Formula

Satuan

Terwujudnya 1.Peningkatan
kebahagiaan
Indeks
bagi
kebahagia an
masyarakat
agar
lebih
produktif,
mandiri dan
sejahtera.

Berdasarkan hasil survey


indeks kebahagiaan

Realisasi
2013

Target

51,32

55,67

2014

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Realisasi
2014

Tercapai/
kurang
tercapai

Naik/ Target
turun Nasional

55.67

tercapai

naik

Page 130

BAB III

Sasaran terwujudnya kebahagiaan bagi masyarakat agar lebih produktif, mandiri


dan sejahtera diukur melalui indikator : Peningkatan Indeks kebahagiaan, target
yang ditetapkan 55,67 % tercapai 55,67 % jadi dapat disimpulkan capaian dari
sasaran tersebut tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang
mandiri.

5. CAPAIAN

TERHADAP

MISI

KE

(ENAM)

PROFESIONALISME PELAYANAN PUBLIK DAN

MENINGKATKAN

PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN TRANSPARAN BERLANDASKAN


PRINSIP TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK
Misi 6 Tujuan 1 :
Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang profesional, bersih dan
transparan dalam rangka meningkatkan pelayanan publik bagi masyarakat,
dijabarkan dalam 5 (lima) sasaran dan 11 (sebelas) indikator dengan penjelasan
sebagai berikut :
Sasaran (1) Meningkatnya penataan kelembagaan pemerintah sesuai
dengan kewenangan dan fungsinya, diukur melalui indikator :
1. Peningkatan Rasio pejabat struktural yang telah memenuhi persyaratan
kepangkatan (%)
2. Peningkatan Rasio pejabat fungsional yang telah memenuhi persyaratan
kepangkatan (%)
3. Prosentase pemenuhan urusan pemerintahan yang terwadahi dalam
SKPD
TABEL 3.34
Misi 6 Tujuan 1 Sasaran 1
Sasaran

Indikator/

Formula

Satuan

Realisasi
2013

Target

93,33

94,13

2014

Realisasi
2014

Tercapai/
kurang
tercapai

Naik/ Target
turun Nasional

92,34

Kurang
tercapai

turun

Meningkatnya 1.Peningkatan
Penataan
Rasio pejabat
kelembagaan
struktural
pemerintah
yang
telah
sesuai
memenuhi
dengan
persyaratan
kewenangan
kepangkatan
dan
(%)
fungsinya.

Jumlah pejabat
struktural yang telah
telah memenuhi syarat
kepangkatan
---------------------- x100 %
jumlah pejabat struktural

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 131

BAB III

2.Peningkatan
Rasio pejabat
fungsional
yang
telah
memenuhi
persyaratan
kepangkatan
(%)

Jumlah pejabat fungsional


yang telah telah
memenuhi syarat
kepangkatan
----------------------- x 100 %
jumlah pejabat fungsional

88,19

88,94

83,97

Kurang
tercapai

turun

3.Prosentase
pemenuhan
urusan
pemerinta han
yang
terwadahi
dalam SKPD

Urusan yang terwadahi


SKPD
------------------------x 100 %
Urusan Pemerintahan

100

100

100

tercapai

naik

Sasaran meningkatnya penataan kelembagaan pemerintah sesuai dengan


kewenangan dan fungsinya diukur melalui indikator :
1. Peningkatan Rasio pejabat struktural yang telah memenuhi persyaratan
kepangkatan (%) target yang ditetapkan 94,13 % tercapai 92,34 % jadi
dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut kurang tercapai dan
dibandingkan capaian tahun 2013 menurun
2. Peningkatan Rasio pejabat fungsional yang telah memenuhi persyaratan
kepangkatan (%) target yang ditetapkan 8,94 % tercapai 3,9 % jadi dapat
disimpulkan

capaian

dari

sasaran

tersebut

kurang

tercapai

dan

dibandingkan capaian tahun 2013 menurun


3. Prosentase pemenuhan urusan pemerintahan yang terwadahi dalam SKPD
target yang ditetapkan 100 %

tercapai

100 % jadi dapat disimpulkan

capaian dari sasaran tersebut tercapai dan dibandingkan capaian tahun


2013 naik
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program pembinaan dan pengembangan aparatur.
Jumlah Pegawai Berdasarkan Eselon dan Golongan Kepangkatan
Di Kabupaten Bojonegoro sampai dengan Tahun 2013 - 2014
No

Eselon

Golongan Kepangkatan
IV

III

II

Jumlah

Tahun 2013
1

II.A

II.B

32

32

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 132

BAB III

III.A

71

78

III.B

80

41

121

IV.A

60

531

591

6
7

IV.B
V.A

4
-

153
23

157
23

Pejabat Fungsional

4.629

2.095

1.322

Staf

681

1.314

305

2.306

4.882

3.531

2.636

305

11.355

1
2
3
4

Jumlah Total
Tahun 2014
II.A
II.B
III.A
III.B

8.046

1
34
73
86

5
41

1
34
78
127

IV.A

68

544

612

IV.B

169

172

V.A

21

21

Pejabat Fungsional

4.449

2.709

1.366

Staf

647

1.338

315

2.307

4.721

4.136

2.704

315

11.876

Jumlah Total

8.524

Kondisi Pegawai di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro


Tahun 2013 2014 Menurut Jabatan Struktural dan Fungsional
Jabatan

2013

2014

1. Eselon II

33

35

2. Eselon III

198

205

3. Eselon IV

750

784

4. Eselon V

23

21

6.772

7.184

975

1.023

4. Penyuluh

159

153

5. Pengawas
TK/SD/SLB/PLS/SM

132

140

6. Penguji Kendaraan
Bermotor (PKB)

Struktural

Fungsional
1. Guru
2. Para Medis
3. Tenaga Medis

7. Pengawas pemerintahan

8. Analis kepegawaian

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kab. Bojonegoro

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 133

BAB III

Sasaran (2) Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pemerintah


Kabupaten Bojonegoro diukur melalui indikator :
1. Prosentase Peningkatan jumlah pegawai yang mengikuti diklat (%)
TABEL 3.35
Misi 6 Tujuan 1 Sasaran 2
Sasaran

Indikator/

Formula

Satuan

Meningkatnya 1.Prosentase
kualitas
Peningkatan
Sumber Daya
jumlah
Manusia
pegawai yang
(SDM)
mengikuti
Pemerintah
diklat (%)
Kabupaten
Bojonegoro

Jumlah pegawai yang


mengikuti diklat
--------------------------x100%
jumlah pegawai yang
seharusnya mengiikuti
diklat

Realisasi
2013

Target

74,40

87

2014

Realisasi
2014

Tercapai/
kurang
tercapai

Naik/ Target
turun Nasional

92,43

tercapai

naik

Sasaran meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pemerintah


Kabupaten Bojonegoro diukur melalui indikator : Peningkatan jumlah pegawai
yang mengikuti diklat (%), target yang ditetapkan 87 % tercapai 92,43 % jadi
dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut tercapai dan dibandingkan
capaian tahun 2013 naik
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur.
PelaksanaanPendidikan Aparatur Struktural dan Fungsional
Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013-2014
Jenjang
Pendidikan

No
1

2013

2014

Latihan Prajabatan

17

17

- Golongan 1

15

- Golongan 2

- Golongan 3

17

Struktural

127

68

1 Diklat PIM IV

120

30

2 Diklat Pim III

36

3 DiklatPim II

4 DiklatPim I

547

405

Teknis Fungsional

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 134

BAB III

Pemberian bantuan Tugas Belajar

21

36

- S-1/D.4

20

23

- S-2

- Dokter spesialis
2

0
3

11
4

Penyaringan Tugas belajar

123

145

- Penyaringan mahasiswa tugas


belajar

10

- Penyaringan IPDN

52

49

- Penyaringan Ijin belajar

64

86

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kab. Bojonegoro

Permasalahan
Dalam

melaksanakan

peningktan

kualitas

SDM

kepegawaian

Kabupaten

Bojonegoro, walaupun sudah berupaya semaksimal mungkin dilaksanakan sesuai


rencana namun masih ada beberapa kendala, yaitu sebagai berikut :
1. Dalam pengajuan Anugerah Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya pada
bulan April 2014 sebanyak 1.337 PNS pada bulan Agustus baru turun sebanyak
30 PNS yang seharusnya terealisasi semuanya pada bulan Agustus 2014, akan
tetapi baru terealisasi pada bulan November 2014 sebanyak 1.298 PNS hal ini
dikarenakan ada pencetakan ulang pergantian nama Presiden RI.
2. Kebutuhan Hardware untuk aplikasi Simpeg sudah tidak mampu dipenuhi oleh
server yang ada.
3. Jadwal / schedule seleksi penerimaan CPNS mulai dari proses pendaftaran
sampai dengan pengumuman kelulusan adalah wewenang Pemerintah Pusat
(PANSELNAS), sedangkan daerah hanya sebatas penyelenggaraan Ujian
dimana dengan jadwal waktu dan tempat seleksi penerimaan CPNS sering
berubah-ubah, waktu singkat, informasi lambat dan jadwal waktu yang tidak
jelas, sehingga pelaksanaan di daerah terkesan terburu buru, tidak konsisten
juga menyulitkan segi penganggaran.
4. Sejak diberlakukannya UU ASN pada 15 Januari 2014 terutama perubahan
batas usia pensiun PNS, dari 56 Tahun menjadi 58 dan atau 60 Tahun, ada
kendala dalam proses administrasi usul pensiun diantaranya :
a. Bagi yang pensiun 56 tahun per 1 Pebruari 2014 dapat memilih diperpanjang
kembali atau tetap pensiun (surat pernyataan) untuk itu BKD senantiasa
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 135

BAB III

proaktif / jemput bola mengirim surat pernyataan masih bersedia atau tidak
bersedia bekerja kembali kepada pihak BKN.
b. Tidak semua

yang diperpanjang kembali mendapatkan

surat

bukti

perpanjangan kembali dari BKN, untuk itu perlu sosialisasi kepada para PNS
melalui SKPD masing masing.
5. Pelaksanaan Ujian Penyesuaian Ijasah belum bisa dilaksanakan karena sesuai
ketentuan Peraturan Bupati No. 52 Tahun 2011 bahwa Ujian kenaikan Pangkat
Penyesuaian Ijasah dapat dilaksanakan setelah ada keputusan Bupati tentang
kebutuhan formasi pegawai yang diperoleh dari hasil analisa jabatan (Anjab) dan
atau analisis beban kerja atau berdasarkan analisa kebutuhan kompetensi dasar
pegawai dari masing masing SKPD
6. Pemerintah Kabupaten Bojonegoro belum memiliki sarana prasarana ( gedung )
untuk pelaksanaan Diklat sehingga Selama ini dalam pelaksanaan Diklat masih
sewa

gedung

pesanggrahan

Taman

Wisata

Tirta

Wana

Dander

dan

menggunakan aula BKD


7. Bedah kasus untuk mengetahui pandangan pandangan dari orang yang
berkompeten

dibidang

masing-masing,

namun

dalam

mendatangkan

narasumber biaya sangat besar, sehingga perlu penganggaran yang lebih besar
dan terkoordinasi dengan Badan Pertimbangan Kepegawaian (BAPEK)
8. Proses Mutasi / Promosi menjadi lama karena menunggu hasil rapat Baperjakat
9. Untuk Rakor Kenaikan pangkat entry data sering mengalami hambatan terutama
internetnya sehingga proses (SAPK / SIMPEG) tidak lancar. Untuk itu perlu
perbaikan jaringan.
10. Jumlah personel yang menangani KP terbatas sehingga perlu penambahan
personil.
11. Jaringan internet relatif lemah sehingga untuk entry kenaikan pangkat pada
program SAPK BKN yang berbasis web sering lemot dan lama, padahal usulan
kenaikan pangkat diberi batas waktu pengiriman, hal ini kami upayakan dengan
mengajukan tambahan kuota ke Dinas Kominfo agar proses entry tidak
terkendala karena Jaringan internet yang dipakai BKD berasal dari jaringan yang
dikelola dinas Kominfo.
12. Berkas usul kenaikan pangkat masih banyak yang tidak urut, tidak lengkap dan
ada beberapa yang belum sesuai ketentuan yang ada oleh sebab itu kami
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 136

BAB III

mengusulkan agar dilakukan sosialisasi adanya beberapa perubahan ketentuan


tentang berkas Kenaikan pangkat sehingga bisa dipahami semua pengelola
kepegawaian pada masing masing satker seperti : Kuliah jarak jauh, yang
berhak melegalisir ijasah, kesesuaian pendidikan dalam PAK dan lain lain.
13. Ada beberapa pegawai yang pangkatnya sudah mengalami batas maksimal,
atau belum waktunya namun masih tetap diajukan
14. Sulitnya koordinasi dengan Kepala SKPD terkait banyaknya atasan langsung
yang tidak memahami proses penjatuhan sangsi disiplin PNS hal. ini
memberikan kesan banyak kasus yang terlambat, bahkan tidak dilaporkan
kejadiaannya.

Pemecahan Masalah
Mengacu pada identifikasi masalah yang ada pada setiap program, maka guna
kelancaran pelaksanaannya Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Bojonegoro
telah melakukan upaya upaya pemecahan sebagai berikut :
1. Pengajuan Anugerah Satyalancana Karya Satya dilaksanakan lebih awal dan
dipantau secara intensif.
2. Penambahan kapasitas server untuk memenuhi kebutuhan Aplikasi Simpeg.
3. BKD senantiasa proaktif / jemput bola dalam setiap tahapan pelaksanaan
pengadaan CPNS dan mensosialisasikan kepada pelamar / tenaga honorer K2,
dan menyesuaikan dengan anggaran yang tersedia.
4. a. Senantiasa proaktif / jemput bola mengirim surat pernyataan masih bersedia
atau tidak bersedia bekerja kembali kepada BKN.
b. Mensosialisasikan kepada para PNS melalui SKPD masing- masing.
5.

Melakukan Koordinasi dengan Bagian Organisasi dan Tatalaksana Setda Kab.


Bojonegoro dan SKPD lain agar pelaksanaan Anjab dan ABK dapat
menggambarkan kondisi riil kebutuhan formasi masing-masing SKPD.

6.

Selama ini dalam pelaksanaan Diklat masih sewa gedung pesanggrahan taman
wisata tirta wana Dander dan menggunakan aula BKD, serta koordinasi dengan
Bappeda

dan

Dinas

Pekerjaan

Umum

untuk

pengadaan

Gedung

Penyelenggaraan Diklat.
7.

Penganggaran penanganan kasus disiplin yang lebih besar dan terkoordinasi


dengan Badan Pertimbangan Kepegawaian (BAPEK) ;

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 137

BAB III

8.

Penyiapan data-data mutasi / promosi jabatan secara matang, sehingga


memudahkan proses pembahasan di Baperjakat.

9.

Mengoptimalkan tenaga / personil yang ada dan menambah jam kerja (lembur)
dalam proses SAPK / SIMPEG.

10. Mengoptimalkan tenaga / personil yang ada dan menambah jam kerja (lembur)
dalam proses penanganan KP.
11. Jaringan internet yang dipakai BKD berasal dari jaringan yang dikelola Dinas
Kominfo, untuk mengatasi lemahnya jaringan bisa mengajukan tambahan kuota
ke Dinas Kominfo agar proses entry tidak terkendala.
12. Perlu sosialisasi adanya beberapa perubahan ketentuan tentang berkas
Kenaikan pangkat sehingga bisa dipahami semua pengelola kepegawaian pada
masing-masing satker seperti : Kuliah jarak jauh, yang berhak melegalisir ijasah,
kesesuaian pendidikan dalam PAK dan lain lain.
13. Memberikan surat ke instansi masing-masing agar memahami ketentuan
ketentuan kepegawaian.
14. Sosialisasi ulang PP.53 Tahun 2010 tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil
kepada semua pejabat baik Eselon II, III dan IV melalui surat edaran Bupati agar
penanganan kasus disiplin sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang ada.
Sasaran (3) Meningkatnya kinerja SKPD dan pelayanan publik yang prima
kepada semua masyarakat. diukur melalui indikator :
1. Prosentase Peningkatan LAKIP SKPD yang mendapat nilai B (%)
2. Prosentase peningkatan IKM
TABEL 3.36
Misi 6 Tujuan 1 Sasaran 3
Sasaran

Indikator/

Formula

Satuan
Meningkatnya 1.Prosentase
kinerja SKPD
Peningkatan
dan pelayanan
LAKIP SKPD
publik
yang
yang
prima kepada
mendapat
semua
nilai B (%)
masyarakat
2.Prosentase
Peningkatan
IKM terhadap
layanan publik
pemerintah
(%)

Realisasi
2013

Target
2014

Realisasi
2014

Tercapai/
kurang
tercapai

Naik/ Target
turun Nasional

Hasil Evaluasi

44,03

50

51,91

tercapai

naik

Berdasarkan Hasil dari


Survey IKM

63

65

tercapai

naik

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 138

BAB III

Sasaran meningkatnya kinerja SKPD dan pelayanan publik yang prima kepada
semua masyarakat diukur melalui indikator :
1. Prosentase peningkatan LAKIP SKPD yang mendapat nilai (%) target yang
ditetapkan 50 % tercapai

51,91 % jadi dapat disimpulkan capaian dari

sasaran tersebut berhasil dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik


Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program : Peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja
dan keuangan.
Capaian terhadap nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
belum Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2013 masih CC dikarenakan
adanya indikator yang belum sesuai indikator yang benar untuk itu sebagai
solusinya delah diterbitkan Peraturan Bupati Bojonegoro tentang Indikator
Kinerja Utama sebagai penyempurnaan SAKIP Kabupaten Bojonegoro

2. Prosentase Peningkatan IKM terhadap layanan publik pemerintah (%) target


yang ditetapkan 63 % tercapai 65 % jadi dapat disimpulkan capaian dari
sasaran tersebut berhasil dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program : Peningkatan kerjasama antar Pemerintah Daerah.
Pelaksanaan survei Indek Kepuasan Masyarakat dilukan oleh pihak ketiga
meliputi pelayanan bidang Infrastruktur jalan, Infrastruktur pendidikan dan
Infrastruktur Pertanian
Sasaran (4) Meningkatnya sistem komunikasi, informasi dan media masa. diukur
melalui indikator :
1. Peningkatan KIM berbasis IT
2. Peningkatan jumlah Website Desa/Kelurahan
3. Peningkatan Jumlah Desa/Kelurahan yang terkoneksi jaringan IT Pemerintah
Kabupaten.
4. Prosentase Pengembangan e-Gov
5. Peningkatan jumlah DIP SKPD yang ter update
6. Prosentase penanganan permohonan informasi

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 139

BAB III

TABEL 3.37
Misi 6 Tujuan 1 Sasaran 4
Sasaran

Indikator/

Formula

Satuan
Meningkatnya 1.Peningkatan
sistem
KIM berbasis
komunikasi,
IT
informasi dan
media masa
2.Peningkatan
Website
Tidak
bisa jml
Desa/Kel
dihitung
peningkatanny
a karena data 3.Peningkatan
2012
dan Jml Desa/Kel.
2013
tidak Yang
ada.
terkoneksi
jaringan
IT
Pemkab
4.Prosentase
Pengembang
an e-Gov

Realisasi
2013

Target
2014

Realisasi
2014

Tercapai/
kurang
tercapai

Jumlah KIM Desa


berbasis IT

32

100

tercapai

Jumlah Website Desa

34

100

tercapai

Jumlah Desa/Kel. Yang


terkoneksi jaringan IT
Pemkab

100

tercapai

Jml pengembangan fungsi


dasar e-Gov

38

65

100

tercapai

19

100

tercapai

100

100

tercapai

Naik/ Target
turun Nasional

----------------------------------Jml pengembangan fungsi


dasar e-Gov yg
seharusnya ada (26 fungsi
e-Gov)

5.Peningkatan
jumlah
DIP
SKPD
yang
terupdate

Jumlah DIP SKPD yang


terupdate

6.Prosentase
penanganan
permohonan
informasi

Sasaran meningkatnya sistem komunikasi, informasi dan media masa diukur


melalui indikator :
1. Prosentase Peningkatan KIM berbasis IT target yang ditetapkan 32 KIM
tercapai 100 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut
tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
2. Prosentase Peningkatan jumlah Website Desa/Kel target yang ditetapkan 34
WEB tercapai 100 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut
tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
3. Prosentase Peningkatan Jumlah Desa/Kelurahan Yang terkoneksi jaringan
IT Pemkab target yang ditetapkan 3 desa

tercapai

100 % jadi dapat

disimpulkan capaian dari sasaran tersebut tercapai dan dibandingkan


capaian tahun 2013 naik
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 140

BAB III

4. Prosentase Pengembangan e-Gov target yang ditetapkan 65 % tercapai


100 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut tercapai dan
dibandingkan capaian tahun 2013 naik
5. Prosentase Peningkatan jumlah DIP SKPD yang terupdate target yang
ditetapkan 19 SKPD tercapai 100 % jadi dapat disimpulkan capaian dari
sasaran tersebut tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
6. Prosentase penanganan permohonan informasi target yang ditetapkan 100
%

tercapai 100 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut

tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik


Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa.
Sasaran (5) Meningkatnya kualitas penataan kawasan daerah diukur melalui
indikator :
1. Prosentase Peningkatan Ketaatan terhadap RT/RW (%)
TABEL 3.38
Misi 6 Tujuan 1 Sasaran 5
Sasaran

Indikator/

Formula

Satuan

Realisasi
2013

Target

90

90,5

2014

Realisasi
2014

Tercapai/
kurang
tercapai

Naik/ Target
turun Nasional

90.5

tercapai

naik

Meningkatnya
kualitas
penataan
kawasan
daerah

Prosentase
Peningkatan
Ketaatan
terhadap
RTRW (%)

Realisasi RT/RW
-------------------------x100 %
Rencana Peruntukan

Sasaran meningkatnya kualitas penataan kawasan daerah diukur melalui


indikator : prosentase Peningkatan Ketaatan terhadap RT/RW (%), target yang
ditetapkan 90,5 % tercapai 90,5 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran
tersebut tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program Perencanaan tata ruang.

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 141

BAB III

Data rekomendasi kesesuaian tata ruang


Bappeda Kabupaten Bojonegoro

Kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


No

1
1

Jenis
Rekomendasi

2
Ijin Usaha

Ijin Lokasi

Tahun 2011

Tahun 2012

Tahun 2013

Tahun 2014

Sesuai
(bh)

Tidak
Sesuai
(bh)

Sesuai
(bh)

Tidak
Sesuai
(bh)

Sesuai
(bh)

Tidak
Sesuai
(bh)

Sesuai
(bh)

Tidak
Sesuai
(bh)

10

78

118

124

100

33

13

10

28

13

124

138

143

135

Ijin Menara
Telekomunikasi
3

Total

Ket

11
Permo
honan
yang
tidak
sesuai
dgn
RT
RW,
Reko
menda
si
tidak
dikelu
arkan.

C. REALISASI PENDAPATAN
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2014 tercapai
sebesar 101,81%. Realisasi yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah,
pendapatan transfer dan lain-lain pendapatan yang sah dan bila dibandingkan
realisasi pendapatan pada tahun 2013 mengalami peningkatan. Adapun rincian
pendapatan daerah sabagaimana tampak pada tabel berikut:

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 142

BAB III

REALISASI PENDAPATAN DAERAH TAHUN 2013


NO.

URAIAN

ANGGARAN
2014

REALISASI
2014

(%)

REALISASI
2013

2.472.878.676.125,99

2.517.680.283.550,15

101,81 %

2.024.348.269.284,20

291.244.903.352,15 115,17 %

215.766.157.632,20

PENDAPATAN

PENDAPATAN ASLI DAERAH

252.875.175.092,99

Pendapatan Pajak Daerah

60.607.166.899,00

68.677.391.510,46

113,32 %

58.309.466.700,77

Pendapatan Ritribusi Daerah

29.395.401.662,00

31.925.205.919,02

108,61 %

38.127.664.113,68

Pendapatan Hasil Pengelolaan


Kekayaan Daerah Yang
dipisahkan

19.121.206.304,00

18.408.829.313,09

96,27 %

14.802.382.867,68

Lain - lain Pendapatan Asli


Daerah yang Sah

142.751.400.227,99

172.233.476.609,58

120,65 %

104.526.643.950,07

1.766.789.493.185,00

1.761.753.712.013,00

99,71 %

1.783.764.156.652,00

786.867.966.185,00

796.681.977.013,00

101,25 %

1.475.724.380.378,00

Dana Alokasi Umum

920.522.357.000,00

920.522.357.000,00

100,00 %

125.868.671.185,00

Dana Alokasi khusus

59.399.170.000,00

44.549.378.000,00

75,00 %

427.288.172.193,00

454.214.007.848,00

464.681.668.185,00

102,30 %

24.817.955.000,00

Dana Darurat

898.000.000,00

0%

898.000.000,00

Dana Bagi Hasil Pajak dari


Prop. & Pem.daerah lainnya

114.372.099.848,00

115.737.760.185,00

101,19 %

23.919.955.000,00

Dana bagi hasil lainnya bagi


propinsi

12.423.600,00

0%

71.514.220.274,00

Dana Penyesuaian & Ekonomi


khusus

258.359.458.000,00

358.359.458.000,00

138,71 %

236.525.565.000,00

Bantuan Keuangan dari


Propinsi

80.584.450.000,00

90.584.450.000,00

112,41 %

23.233.700.000,00

DANA PERIMBANGAN
Dana Bagi Hasil Pajak/Dana
bagi hasil bukan pajak

LAIN LAIN PENDAPATAN YANG


SAH

Dilihat dari Aspek kinerja Pendapatan yang bersumber dari 3 (tiga)


pendapatan yang meliputi : Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan
dan Lain-Lain Pendapatan yang sah, capaiannya melebihi target yang telah
ditetapkan.
Untuk Target PAD Tahun Anggaran 2014 sebesar 251 milyar 875 juta
175 ribu 92,99 sen rupiah tercapai sebesar 291 milyar 244 juta 903 ribu 352 15
sen rupiah atau 115,17 %. Kemudian untuk Pendapatan Dana Perimbangan
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 143

BAB III

sebesar 1 trilyun 766 milyar 789 juta 493 ribu 185 rupiah tercapai sebesar 1
trilyun 761

milyar 753 juta 712 ribu 013 rupiah atau 99,71 %. Sementara itu

untuk pendapatan Lain-Lain yang Sah dari target sebesar 454 milyar 214 juta
007 ribu 848 rupiah tercapai sebesar 464 milyar 681 juta 668 ribu 185 rupiah
atau 102,30 %.
Hal ini menunjukkan bahwa

dari sisi kinerja pendapatan, capaian

pendapatannya melampaui target yang telah ditetapkan. Kelebihan target yang


paling tinggi bersumber dari PAD, disusul kemudian Dana Perimbangan dan
Pendapatan Lain-Lain yang sah.

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 144

BAB III

D. REALISASI BELANJA DAERAH


REALISASI BELANJA DAERAH TAHUN 2014
ANGGARAN
REALISASI
URAIAN
2014
2014
2
3
4

NO.
1
2

BELANJA

REALISASI
2013
6

(%)

2..716.134.197.172,49

2.416.229.249.725,76

88,96 %

2.034.120.195.583,97

BELANJA TIDAK LANGSUNG

1.260.709.904.857,49

1.140.293.940.458,28

90,45 %

1.716.240.215.411,35

1.042.312.870.716,21

933.295.139.876,00

89,54 %

937.549.323.042,00

209.000.000,00

208.600.000,00

99,81 %

571.411.480.492,44

42.460.863.000,00

38.474.191.395,00

90,61 %

0,00

Belanja Pegawai

Belanja Subsidi

Belanja Hibah

Belanja Bantuan Sosial

9.584.000.000,00

8.649.280.000,00

90,25 %

209.000.000,00

Belanja Bagi Hasil

1.382.400.000,00

1.128.378.150,00

81,62 %

27.389.868.540,00

Belanja Bantuan Keuangan

160.355.071.141,28

157.138.170.037,28

97,99 %

19.533.615.000,00

Belanja Tidak Terduga

4.405.700.000,00

1.000.181.000,00

22,70 %

160.146.928.336,91

1.455.424.292.315,00

1.275.935.309.267,48

87,67 %

315.627.292.681,00

Belanja Pegawai

138.653.234.398,00

121.823.736.367,00

87,86 %

8.764.633.950,00

Belanja Barang & Jasa

702.516.847.122,00

616.425.771.012,48

87,75 %

87.363.235.833,00

Belanja Modal

614.254.210.795,00

537.585.801.888,00

58,21 %

121.970.711.001,00

PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH

374.525.889.920,50

364.294.283.995,75

97,27 %

75.471.270.465,00

Sisa lebih perhitungan


anggaran

353.881.639.920,50

353.881.639.920,50 100,00 %

21.389.364.932,00

Penerimaan investasi
jangka panjang non
permanen

20.644.250.000,00

10.412.644.075,25

50,44 %

668.076.500,00

131.270.368.874,00

95.612.500.000,00

72,84 %

1.176.192.691,62

Penyertaan Modal (investasi)

105.000.000.000,00

85.000.000.000,00

80,95 %

.176.192.691,62

Pengeluaran Investasi Jngka


Panjang non permanen

26.270.368.874,00

10.612.500.000,00

40,40 %

1.076.494.800,00

243.255.521.046,50

101.451.033.824,39

41,7%

9.771.926.299,77

BELANJA LANGSUNG

PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH


1

SURPLUS/ DEFISIT

Dilihat dari Aspek kinerja Belanja daerah yang meliputi belanja tidak
langsung

dan belanja langsung

capaiannya kurang dari target yang telah

ditetapkan.

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 145

BAB III

Untuk penyerapan belanja daerah

Tahun Anggaran 2014 sebesar 2

trilyun 716 milyar 134 juta 197 ribu 172 rupiah 49 sen tercapai sebesar 2 trilyun
416 milyar 229 juta 249 ribu 725 rupiah 76 sen rupiah atau 88,96 %. Hal ini
menunjukan bahwa dari capaian penyerapan anggaran Surplus 243 milyar 255
juta 521 ribu 046 rupiah 50

sen atau 41 ,7 % sedangkan analisa capaian

keuangan lebih rinci seperti tampak pada tabel berikutnya


E. ANALISIS KEUANGAN KAITANNYA DENGAN PENCAPAIAN KINERJA
REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA DAERAH UNTUK
KESELARASAN DAN KETERPADUAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
DAN FUNGSI DALAM KERANGKA PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
BERTAMBAH /
BERKURANG

JUMLAH (Rp)
KODE

URAIAN

01

PELAYANAN UMUM

ANGGARAN
SETELAH
PERUBAHAN

REALISASI

( Rp)

(%)

466.487.525.004,48

419.225.207.073,28

(47.262.317.931.20)

89,87

8.636.145.727,00

7.747.547.193,00

(888.598.534,00)

89,71

443.998.431.920,48

398.760.359.971,28

(45.238.071.949,20)

89,81

321.853.800,00

311.432.750.00

(10.421.050,00)

96,76

2.268.803.655,00

2.165.976.210,00

(102.827.445,00)

95,47

01

06

Perencanaan Pembangunan

01

20

Otonomi Daerah, Pemerintahan


Umum, Administrasi Keuangan
Daerah
Perangkat
Daerah
Kepegawaian dan Persandian

01

23

Statistik

01

24

Kearsipan

01

25

Komunikasi dan Informatikan

11.262.289.902,00

10.239.890.949,00

(1.022.398.953,00)

90,92

KETERTIBAN DAN KEAMANAN

20.999.854.725,01

18.944.439.666,00

(2.055.415.059,01)

90.21

Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam


Negeri

20.999.854.725,01

18.944.439.666,00

(2.055.415.059,01)

90.21

146.646.074.319,00

122.019.367.739,00

(24.626.706.580,00)

83,21

14.885.451.930,00

14.086.538.373,00

(798.913.557,00)

94,63

03
03

19

04

EKONOMI

04

07

Perhubungan

04

14

Ketenagakerjaan

5.138.433.739,00

4.953.189.521,00

(185.244.218,00)

96,39

04

15

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

3.753.376.018,00

3.474.801.474,00

(278.574.544,00)

92,58

04

16

Penanaman Modal

197.770.000,00

179.889.781,00

(17.880.219,00)

90,96

04

21

Ketahanan Pangan

13.948.586.496,00

6.388.994.876,00

(7.559.591.620,00)

45,80

04

22

Pemberdayaan
Desa

5.695.736.397,00

5.304.774.535,00

(390.961.862,00)

93,14

Masyarakat

dan

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 146

BAB III

04

01

Pertanian

65.311.976.838,00

54.616.241.100,00

(10.695.735.738,00)

83,62

04

02

Kehutanan

8.211.695.536,00

6.277.085.897,00

(1.934.609.639,00)

76,44

04

03

Energi dan Sumberdaya Mineral

5.908.239.988,00

4.719.802.638,00

(1.188.437.350,00)

79,89

04

05

Kelautan dan Perikanan

16.456.956.380,00

15.851.676.158,00

(605.280.222,00)

96,32

04

06

Perdagangan

4.020.785.397,00

3.725.726.185,00

(295.059.212,00)

92,66

04

07

Industri

2.998.875.600,00

2.356.450.201,00

(642.425.399,00)

78,58

04

08

Ketransmigrasian

118.190.000,00

84.197.000,00

(33.993.000,00)

71,24

41.016.748.737,00

33.853.872.344,00

(7.162.876.393,00)

82,54

573.185.000,00

455.154.950,00

(118.030.050,00)

79,41

39.729.360.737,00

33.137.994.274,00

(6.591.366.463,00)

83,41

714.203.000,00

260.723.120,00

(453.479.880,00)

36,51

552.495.331.946,00

526.373.307.509,00

(26.122.024.437,00)

95,27

547.529.014.946,00

521.557.439.248,00

(25.971.575.698,00)

95,26

4.966.317.000,00

4.815.868.261,00

(150.448.739,00)

96,97

401.940.001.651,00

346.628.020.319,48

(55.311.981.331,52)

86,24

396.752.519.981,00

341.760.127.838,48

(54.992.392.142,52)

86,14

5.187.481.670,00

4.867.892.481,00

(319.589.189,00)

93,84

7.800.784.967,00

7.267.724.997,00

(533.059.970,00)

93,17

05

LINGKUNGAN HIDUP

05

05

Penataan Ruang

05

08

Lingkungan Hidup

05

09

Pertanahan

06

PERUMAHAN DAN FASILITAS UMUM

06

03

Pekerjaan Umum

06

04

Perumahan

07

KESEHATAN

07

02

Kesehatan

07

12

Keluarga Berencana dan Keluarga


Sejahtera

08

PARIWISATA DAN BUDAYA

08

17

Kebudayaan

5.909.601.967,00

5.435.825.497,00

(473.776.470,00)

91,98

08

04

Pariwisata

1.891.183.000,00

1.831.899.500,00

(59.283.500,00)

96,87

PENDIDIKAN

1.053.742.666.564,00

918.783.312.999,00

(134.959.353.565,00)

87,19

1.015.427.204.314,00

882.233.464.399,00

(133.193.739.915,00)

86,88

37.692.254.050,00

35.945.245.850,00

(1.747.008.200,00)

95,37

623.208.200,00

604.602.750,00

(18.605.450,00)

97,01

25.005.209.259,00

23.133.997.079,00

(1.871.212.180,00)

92,52

7.243.540.164,00

5.942.208.168,00

(1.301.331.996,00)

82,03

14.396.358.095,00.

13.981.510.061,00

(414.848.034,00)

97,12

3.365.311.000,00

3.210.278.850,00

(155.032.150,00)

95,39

2.716.134.197.172,49

2.416.229.249.725,76

(299.904.947.446,73)

88,96

10
10

01

Pendidikan

10

18

Kepemudaan dan Olah Raga

10

26

Perpustakaan

11

PERLINDUNGAN SOSIAL

11

10

Kependudukan
Sipil

11

11

Pemberdayaan Perempuan
Perlindungan Anak

11

13

Sosial
JUMLAH

dan

Catatan

dan

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 147

BAB III

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 148

BAB III

Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014

Page 149

Anda mungkin juga menyukai