Anda di halaman 1dari 4

Skenario C Blok 19 Tahun 2015

Nn. Sinta (20thn), seorang mahasiswi berobat ke puskesmas dengan keluhan utama kelopak mata
sulit dibuka yang dialami sejak 6 bulan yang lalu. Keluhan ini dirasakan secara perlahan-lahan
makin hari bertambah berat. Ketika bangun tidur penderita merasa segar dan tidak ada keluhan,
namun ketika sedang sibuk beraktivitas, penderita merasa matanya berat dibuka, lama kelamaan
seluruh anggota gerak juga ikut terasa berat. Setelahya beristirahat agak lama kondisi penderita
terasa membaik kembali. Kondisi ini hampir dirasakan setiap harinya. Penyakit ini diderita untuk
pertama kalinya, tidak ada dalam keluarga yang menderita penyakit sejenis.
Pemeriksaan Fisik Umum
Kesadaran: compos mentis; TD: 120/80 mmHg; N: 80x/menit; RR: 20x/menit; S: 37 C.
Pemeriksaan Fisik Khusus
Kepala: ptosis bilateral pada kedua kelopak mata
Thorax: dalam batas normal
Abdomen: dalam batas normal
Pemeriksaan Fisik Neurologi didapat:
Motorik: kekuatan 5 pada keempat extremitas, reflex fisiologis menurun. Reflex patologis:
babinsky (-), chaddock (-)
Sensoris: tidak ada kelainan.

Klarifikasi Istilah
1. Ptosis bilateral: turunnya kelopak mata atas akibat kelumpuhan pada kedua mata.
2. Babinsky
: terketulnya (ekstensi) ibu jari ke dorsal, dapat diikuti memegarnya jari
kaki lainnya bila pinggir luar telapak kaki digores; tanda gangguan traktus pyramidal.
3. Chaddock
: pada lesi traktus piramidalis akan terjadi ekstensi ibu jari kaki bila diberi
rangsangan di bawah maleolus lateralis.
4. Reflex fisiologis
: reflek yang muncul pada orang normal.
5. Reflex patologis
: reflek yang tidak muncul pada orang normal, seperti babinsky,
chaddock, dll.

Identifikasi Masalah

Nn. Sinta (20thn), seorang mahasiswi berobat ke puskesmas dengan keluhan utama kelopak mata
sulit dibuka yang dialami sejak 6 bulan yang lalu. Keluhan ini dirasakan secara perlahan-lahan
makin hari bertambah berat. (VVV)
Ketika bangun tidur penderita merasa segar dan tidak ada keluhan, namun ketika sedang sibuk
beraktivitas, penderita merasa matanya berat dibuka, lama kelamaan seluruh anggota gerak juga
ikut terasa berat. Setelahya beristirahat agak lama kondisi penderita terasa membaik kembali.
Kondisi ini hampir dirasakan setiap harinya. (VV)
Penyakit ini diderita untuk pertama kalinya, tidak ada dalam keluarga yang menderita penyakit
sejenis. (V)
Pemeriksaan Fisik Umum
Kesadaran: compos mentis; TD: 120/80 mmHg; N: 80x/menit; RR: 20x/menit; S: 37 C.
Pemeriksaan Fisik Khusus
Kepala: ptosis bilateral pada kedua kelopak mata
Thorax: dalam batas normal
Abdomen: dalam batas normal
Pemeriksaan Fisik Neurologi didapat:
Motorik: kekuatan 5 pada keempat extremitas, reflex fisiologis menurun. Reflex patologis:
babinsky (-), chaddock (-)
Sensoris: tidak ada kelainan.

Analisis Masalah
1. Nn. Sinta (20thn), seorang mahasiswi berobat ke puskesmas dengan keluhan utama
kelopak mata sulit dibuka yang dialami sejak 6 bulan yang lalu. Keluhan ini dirasakan
secara perlahan-lahan makin hari bertambah berat.
a. Bagaimana anatomi (innervasi & vaskularisasi) dan fisiologi kelopak mata? (satria,
sindih)
b. Apa penyebab dan mekanisme kelopak mata sulit dibuka pada kasus? (safit, cica)
c. Mengapa keluhan dirasakan perlahan-lahan makin hari bertambah berat? (aisyah,
hasna)
d. Bagaimana hubungan usia, jenis kelamin, dan pekerjaan pada kasus? (revana, qonita)
e. Mengapa keluhan baru dialami sejak 6 bulan yang lalu? (hana, nova)

2. Ketika bangun tidur penderita merasa segar dan tidak ada keluhan, namun ketika sedang
sibuk beraktivitas, penderita merasa matanya berat dibuka, lama kelamaan seluruh
anggota gerak juga ikut terasa berat. Setelahya beristirahat agak lama kondisi penderita
terasa membaik kembali. Kondisi ini hampir dirasakan setiap harinya.
a. Mengapa keluhan terjadi saat beraktivitas dan akan membaik setelah beristirahat?
(kapop, rian)
b. Mengapa keluhan terjadi pada mata terlebih dahulu? (mogana, satria)
c. Bagaimana hubungan keluhan berat di kelopak mata dengan keluhan berat di seluruh
anggota gerak? (revana, aisyah)
d. Mengapa keluhan yang sama dirasakan setiap hari? (sindih, hasna)

3. Pemeriksaan Fisik Umum


Kesadaran: compos mentis; TD: 120/80 mmHg; N: 80x/menit; RR: 20x/menit; S: 37 C.
a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan fisik umum? (qonita, hasna)

4. Pemeriksaan Fisik Khusus


Kepala: ptosis bilateral pada kedua kelopak mata
Thorax: dalam batas normal
Abdomen: dalam batas normal
a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari pemeriksaan fisik khusus?
(nova, hana)

5. Pemeriksaan Fisik Neurologi


Motorik: kekuatan 5 pada keempat extremitas, reflex fisiologis menurun. Reflex
patologis: babinsky (-), chaddock (-)
Sensoris: tidak ada kelainan.
a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari pemeriksaan fisik neurologi?
(rian, revana)

Hipotesis
Nn. Sinta (20thn) menderita Miastenia Gravis grade 2A.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Bagaimana cara mendiagnosis kasus ini? (aisyah, kapop)


Bagaimana diagnosis banding kasus ini? (qonita, mogana)
Apa diagnosis kerja kasus ini? (nova, sindih)
Bagaimana pemeriksaan penunjang yang diperlukan pada kasus ini? (rian, satria)
Apa definisi kasus ini? (cica, kapop)
Bagaimana etiologi kasus ini? (safit, nova)

7. Bagaimana epidemiologi kasus ini? (qonita, hana)


8. Bagaimana factor resiko pada kasus ini? (revana, mogana)
9. Bagaimana manifestasi klinik kasus ini? (hasna, cica)
10. Bagaimana pathogenesis kasus ini? (safit, rian)
11. Bagaimana patofisiologi kasus ini? (qonita, sindih)
12. Bagaimana tatalaksana awal untuk kasus ini? (satria, revana)
13. Bagaimana tatalaksana (edukasi) kasus ini? (mogana, rian)
14. Bagaimana komplikasi kasus ini? (kapop, cica)
15. Bagaimana prognosis kasus ini? (safit, aisyah)
16. Bagaimana tindakan preventif kasus ini? (mogana, nova)
17. Bagaimana SKDI kasus ini? (hasna, hana)

Learning Issue
1.
2.
3.
4.

Anatomi dan fisiologi kelopak mata (satria, aisyah, hana)


Anatomi dan fisiologi neuromuscular junction (rian, safit, sindih, nova)
Miastenia gravis (kapop, cica, qonita)
Reflex fisiologis dan reflex patologis (revana, mogana, hasna)

Anda mungkin juga menyukai