PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Kepribadian dapat didefinisikan sebagai totalitas sifat
paranoid,
skizoid,dan
skizotipal,
orang
dengan
dan
satu
kategori
yang
dinamakan
gangguan
dengan
ketakutan).
gangguan
Gangguan
ini
sering
kepribadian
tampak
bisa
cemas
atau
disebabkan
oleh
1.2.
TUJUAN PENULISAN
tentang
apa
itu gangguan
BAB II
ISI
GANGGUAN KEPRIBADIAN DAN PERILAKU MASA DEWASA
Pengklasifikasian gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa yang
digunakan pada makalah ini mengikuti pengklasifikasian dari PPDGJ III (F60 F69).
Bagian ini mencakup berbagai keadaan dan pola perilaku yang klinis
bermakna yang cenderung menetap dan merupakan ekspresi dari gaya hidup
yang khas dari individu serta cara berhubungan dengan diri sendiri dan orang
lain. Beberapa dari keadaan dan pola perilaku ini timbul secara dini dalam masa
pertumbuhan atau perkembangan individu, sebagai hasil dari baik faktor
konstitusional maupun pengalaman sosial, sementara lainnya didapat pada masa
kehidupan selanjutnya.
F60 F62 Gangguan Kepribadian Khas, Campuran, dan Gangguan
Kepribadian Lainnya, serta Perubahan Kepribadian yang Berlangsung
Lama
Tipe keadaan ini terdiri dari pola perilaku yang tertanam dalam dan
berlangsung lama, muncul sebagai respons yang kaku terhadap rentangan situasi
pribadi dan sosial yang luas. Hal ini menggambarkan deviasi ekstrim maupun
deviasi bermakna dari cara individu pada umumnya dalam suatu budaya tertentu
memandang, memikirkan, merasakan, dan khususnya berhubungan dengan
orang lain. Pola perilaku demikian cenderung stabil dan meliputi bermacammacam
perilaku
dan
fungsi
psikologis.
Kebanyakan,
tetapi
tidak
selalu,
cara
terjadinya:
gangguan
kepribadian
adalah
suatu
proses
perkembangan yang timbul pada masa kanak atau remaja dan berlanjut
pada masa dewasa. Gangguan kepribadian bukan keadaan sekunder dari
gangguan jiwa lain atau penyakit otak, meskipun dapat mendahului dan timbul
bersamaan dengan gangguan lain. Sebaliknya, perubahan kepribadian adalah
suatu proses yang didapat, biasanya pada usia dewasa, setelah stress berat atau
berkepanjangan, deprivasi lingkungan yang ekstrem, gangguan jiwa yang parah
atau penyakit/cedera otak.
Setiap
keadaan
dalam
kelompok
ini
dapat
diklasifikasikan
menurut
kadang-kadang
memungkinkan
untuk
mengevaluasi
keadaan
kepribadian pasien dalam satu wawancara saja, namun sering memerlukan lebih
dari sekali wawancara untuk mengumpulkan data dari informan.
Siklotomia dan gangguan skizotipal sebelumnya diklasifikasikan bersama
dalam gangguan kepribadian, tetapi sekarang diklasifikasikan di tempat lain
(siklotimia
F30-F39
dan
gangguan
skizotipal
F20-F29),
karena
keduanya
budaya
dan
daerah
dalam
manifestasi
keadaan
kepribadain adalah penting, tetapi pengetahuan khusus dalam bidang ini masih
jarang. Keadaan kepribadian yang muncul sering kali dikenal pada bagian dunia
tertentu, tetapi tidak serasi dengan satu pun subtipe yang khas di bawah ini,
dapat digolongkan sebagai gangguan kepribadian lainnya dan diidentifikasi
melalui kode lima karakter yang disediakan dlaam penyesuaian klasifikasi ini
untuk suatu negara atau daerah tertentu. Variasi local dalam manifestasi
gangguan kepribadian dapat juga dicerminkan dalam kata-kata dari pedoman
diagnostic yang disediakan untuk keadaan ini.
akhir masa kanak atau masa remaja dan berlanjut pada usia dewasa. Karenanya
diagnosis gangguan kepribadian tidak cocok apabila diberikan pada usia di bawah
16 atau 17 tahun. Pedoman diagnostik umum untuk semua gangguan kepribadian
diberikan berikut ini; juga disediakan deskripsi pelengkap untuk tiap subtipe.
Pedoman Diagnostik
Keadaan yang tidak disebabkan langsung oleh kerusakan atau penyakit otak
berat, atau gangguan jiwa lain, tetapi memenuhi kriteria berikut:
(a) Sikap dan perilaku yang amat tak serasi yang meliputi biasanya beberapa
bidang fungsi, misalnya: afek, kesadaran, pengendalian impuls, cara
memandang dan berpikir, serta gaya berhubungan dengan orang lain;
(b)Pola perilaku abnormal berlangsung lama, berjangka panjang dan tidak
terbatas pada episode penyakit jiwa;
(c) Pola perilaku abnormalnya pervasive dan jelas maladaptif terhadao
berbagai keadaan pribadi dan sosial yang luas;
(d) Manifestasi di atas selalu muncul pada masa kanak atau remaja dan
berlanjut sampai usia dewasa;
(e) Gangguannya menjurus kepada penderitaan pribadi yang berarti, tetapi hal
ini mungkin hanya menjadi nyata kemudian dalam perjalanan penyakitnya;
(f) Gangguan ini biasanya, tetapi tidak selalu, berhubungan secara bermakna
dengan masalah pekerjaan dan kinerja sosial.
Untuk budaya yang berbeda, mungkin penting untuk mengembangkan
seperangkat kriteria khas yang berhubungan dengan norma sosial, peraturan, dan
kewajiban. Untuk mendiagnosis kebanyakan dari subtipe di bawah ini, bukti nyata
biasanya dibutuhkan tentang adanya paling sedikit tiga dari ciri atau perilaku
yang diberikan dalam deskripsi klinis.
atau
gangguan
untuk
konsekuensi,
kepribadian
bertindak
bersamaan
dimana
secara
dengan
terdapat
impulsif
tanpa
ketidakstabilan
kecenderungan
yang
mempertimbangkan
afek.
Kemampuan
khas
yang
predominan
adalah
ketidakstabilan
emosional
dan
atau
terganggu.
Biasanya
terdapat
perasaan
kosong
yang
kronis.
Kecenderungan terlibat dalam pergaulan yang erat dan tidak stabil dapat
menyebabkan krisis emosional yang berulang dan mungkin disertai dengan usaha
yang berlebihan untuk menghindarkan dirinya ditinggalkan dan serangkaian
ancaman bunuh diri atau tindakan pembahayaan diri (meskipun hal ini dapat
terjadi tanpa pencetus yang nyata).
10
caranya,
atau
keengganan
yang
tak
masuk
akal
untuk
11
12
(c) Keengganan untuk mengajukan tuntutan yang layak kepada orang pada
siapa ia bergantung;
(d)Perasaan tidak enak atau tidak berdaya apabila sendirian, karena ketakutan
yang dibesar-besarkan tentang ketidakmampuan mengurus diri sendiri;
(e) Terpaku pada ketakutan akan ditinggalkan oleh orang yang dekat
dengannya dan ditinggalkan agar mengurus diri sendiri;
(f) Keterbatasan kemampuan untuk membuat keputusan sehari-hari tanpa
mendapat nasihat yang berlebihan dan diyakinkan oleh orang lain.
Gambaran penyerta dapat mencakup perasaan tidak berdaya, tidak kompeten
dan kehilangan stamina.
Termasuk: (gangguan) kepribadian astenik, inadekuat, pasif, dan menyalahkan
diri sendiri.
13
sukar didiagnosis daripada gangguan di dalam kategori itu. Dua tipe dikhususkan
di sini dengan karakter keempat; setiap tipe lain sebaiknya diberi kode F60.8.
2.2.1. F61.0 Gangguan Kepribadian Campuran
Dengan gambaran beberapa gangguan pada F60.; tetapi tanpa suatu
kumpulan gejala yang predominan yang memungkinkan suatu diagnosis yang
lebih khas.
14
tidak fleksibel dan maladaptif yang tidak ada sebelum kejadian yang patogenik.
Perubahan tidak boleh merupakan manifestasi dari gangguan jiwa lainnya, atau
sebagai gejala residual dari suatu gangguan jiwa sebelumnya. Perubahan
kepribadian yang berlangsung lama seperti ini paling sering menyusul suatu
pengalaman traumatik yang dahsyat, tetapi mungkin juga berkembang kemudian
mengikuti suatu gangguan jiwa yang berat, berulang dan berkepanjangan.
Kemungkinan sukar untuk membedakan antara perubahan kepribadian yang
didapat dengan eksaserbasi atau tampilnya suatu gangguan kepribadian yang
sudah ada akibat stress, ketegangan atau pengalaman psikotik. Perubahan
kepribadian yang berlangsung lama, harus didiagnosis hanya apabila perubahan
merupakan penampakan dari suatu keadaan yang permanen dan berlainan, yang
secara etiologis dapat ditelusuri kembali pada adanya pengalaman yang nyata
dan sangat ekstrem. Diagnosis tidak boleh dibuat apabila gangguan kepribadian
itu sekunder karena kerusakan atau penyakit otak.
Tak Termasuk: gangguan kepribadian dan perilaku akibat penyakit, kerusakan dan
disfungsi otak (F07.-)
kepribadian
yang
berlangsung
lama
dapat
menyertai
suatu
ancaman
dibunuh).
Gangguan
stres
pasca-trauma
dapat
mendahului jenis perubahan kepribadian ini, yang dapat dilihat sebagai sekuel
yang ireversibel dan kronis dari suatu gangguan stres. Namun demikian, pada
keadaan lain, perubahan kepribadian yang berlangsung lama yang memenuhi
15
uraian di bawah ini dapat berkembang tanpa suatu fase sementara berupa
gangguan
stres
pasca-trauma
yang
manifest
(nyata).
Tetapi
perubahan
dibunuh,
berada
dalam
keadaan
ancaman
maut
secara
16
2.3.2. F62.1
Penyakit Psikiatrik
Perubahan kepribadian yang disebabkan oleh pengalaman traumatik akibat
menderita penyakit jiwa yang berat. Perubahan tidak dapat dijelaskan oleh
gangguan kepribadian yang sudah ada sebelumnya dan harus dibedakan dari
skizofrenia residual dan keadaan sembuh tak sempurna lain karena suatu
gangguan jiwa sebelumnya.
Perubahan Diagnostik
Perubahan Kepribadian harus berlangsung lama dan tampil sebagai pola
yang tidak fleksibel dan maladaptif dalam fungsi dan pengalamannya, yang
mengarah kepada problem yang berkepanjangan dalam fungsi interpersonal,
sosial, atau pekerjaan dan penderitaan subjektif. Tidak boleh ada tanda bahwa
sebelumnya sudah ada gangguan kepribadian yang akan menjelaskan terjadinya
perubahan kepribadian itu, dan diagnosis tidak boleh berdasarkan suatu gejala
residual
gangguan
jiwa
sebelumnya.
Perubahan
kepribadian
berkembang
mengikuti penyembuhan klinis suatu gangguan jiwa yang harus telah dialami
sebagai sangat menekan secara emosional, dan menghancurkan citra-diri pasien.
Sikap atau reaksi orang lain terhadap pasien sesudah penyakit itu adalah penting
dalam menentukan dan memperkuat persepsi pasien terhadap derajat stres. Tipe
perubahan
kepribadian
ini
tidak
dapat
dimengerti
sepenuhnya
tanpa
17
(b)Tuduhan bahwa dirinya berubah atau cacat oleh karena penyakit terdahulu,
menjurus kepada ketidakmampuan membentuk dan mempertahankan
hubungan pribadi yang dekat dan terpercaya serta isolasi sosial;
(c) Pasif, minat berkurang dan menurunnya keterlibatan dalam aktivitas
rekreasi;
(d)Selalu mengeluh sakit, yang tidak mungkin disertai dengan keluhan
hipokondrik dan perilaku sakit;
(e) Disforia atau suasana perasaan yang labil, yang tidak disebabkan oleh
adanya gangguan jiwa saat ini atau gangguan jiwa sebelumnya dengan
gejala afektif residual;
(f) Hendaya yang bermakna dalam fungsi sosial dan pekerjaan dibandingkan
dengan keadaan sebelum sakit.
Manifestasi tersebut di atas sudah ada selama kurun waktu 2 tahun atau
lebih. Perubahan bukan terjadi karena kerusakan atau penyakit otak yang berat.
Adanya diagnosis skizofrenia sebelumnya tidak menyingkirkan kemungkinan
diagnosis ini.
perubahan
kepribadian
yang
berlangsung
lama
sesudah
pengalaman yang tidak disebutkan dalam F62.0 dan F62.1, seperti sindrom
kepribadian nyeri kronis dan perubahan kepribadian yang berlangsung lama
sesudah peristiwa kematian.
18
dan orang lain. Penderitanya melaporkan bahwa perilakunya disertai impuls yang
tidak dapat dikendalikan. Penyebab kelainan ini tidak diketahui.
gangguan
ini
mungkin
mempertaruhkan
pekerjaannya,
Judi dan taruhan. Dimana judi yang sering untuk kesenangan atau sebagai
upaya untuk mendapatkan uang, orang dalam katagori ini dapat menahan
19
keasyikan yang menetap pada benda yang berhubungan dengan api dan
kebakaran. Mungkin juga ada minat yang luar biasa terhadap mobil pemadam
kebakaran dan alat pemadam api lainnya, serta memanggil petugas pemadam
kebakaran.
Pedoman diagnostik:
-
Diagnostik Banding:
-
menipu
Pembakaran oleh orang dewasa dengan gangguan kepribadian sosiopatik.
Dimana terbukti terdapat gangguan menetap lain dalam perlaku sosialnya
20
ini
ditandai
dengan
kegagalan
menahan
dorongan
yang
21
22
23
Pedoman Diagnostik
Gambaran diagnostic esensial adalah keinginan anak yang pervasive dan
menetap untuk menjadi (atau keteguhan bahwa dirinya adalah) jenis kelamin
lawan jenisnya, disertai penolakan terhadap perilaku, atribut dan/atau pakaian
yang sesuai untuk jenis kelaminnya. Yang khas adalah bahwa manifestasi
pertama timbul selama usia prasekolah; untuk menegakkan diagnosis, gangguan
harus sudah tampak sebelum pubertas. Untuk semua jenis kelamin, mungkin ada
penolakan terhadap struktur anatomi jenis seksualnya sendiri, tetapi hal ini tidak
lazim, mungkin jarang terjadi. Yang karakteristik adalah anak dengan gangguan
identitas jenis kelamin, menyangkal bahwa dirinya terganggu, meskipun mereka
mungkin tertekan oleh konflik dengan keinginan orangtua atau kawan-sebayanya
dan oleh ejekan dan/atau penolakan yang mungkin mereka alami.
Anak laki-laki lebih banyak mengalami gangguan ini daripada anak
perempuan. Yang khas, mulai usia prasekolah dan seterusnya anak laki-laki akan
cenderung bermain dengan permainan dan aktivitas anak perempuan, dan
mungkin lebih memilih untuk berpakaian perempuan atau wanita. Namun
pergantian pakaian tersebut tidak menimbulkan kenikmatan seksual (seperti pada
transvestisme
fetishistik
pada
orang
dewasa
(F65.1)).
Mereka
mungkin
24
melaporkan
bahwa
mereka
mempunyai
riwayat
masalah
25
26
Fantasi fetishistik adalah lazim, tetapi tidak menjadi suatu gangguan kecuali
apabila menjurus pada suatu ritual yang begitu memaksa dan tidak semestinya
sampai mengganggu hubungan seksual dan menyebabkan penderitaan pada
individu.
Fetishisme terbatas hanya khusus pada pria.
2.5.2. F65.1 Transvestisme Festishistik
Mengenakan pakaian dari lawan jenis dengan tujuan untuk mencapai
kepuasan seksual.
Pedoman diagnostik
Gangguan ini dibedakan dari Fetishisme Simpleks dimana pakaian sebagai
barang Fetishistik bukan hanya sekedar dikenakan tetapi dikenakan juga untuk
menciptakan penampilan seseorang dari lawan jenis. Biasanya lebih dari satu
barang yang dikenakan dan sering kali suatu perlengkapan menyeluruh, termasuk
rambut palsu dan tata rias wajah. Transvestisme Fetishistik dibedakan dari
transvestime
transseksual
oleh
adanya
hubungan
yang
jelas
dalam
27
ini lazim diikuti dengan masturbasi. Kecenderungan ini mungkin tampak hanya
pada saat stress/krisis emosional diselingi kurun waktu yang lama tanpa
timbulnya perilaku overt.
Pedoman diagnostik
Ekshibisionisme hampir sama sekali terbatas pada laki-laki heteroseksual
yang memamerkan kepada wanita, remaja atau dewasa, biasanya menghadap
mereka dalam jarak yang aman di tempat umum. Pada beberapa penderita
ekshibisionisme
merupakan
satu-satunya
penyaluran
seksual,
tetapi
pada
penderita lainnya kebiasaan ini dilakukan secara simultan dengan kehidupan seks
yang aktif dalam hubungan jangka panjang, meskipun dorongan tersebut
mungkin menjadi lebih menekan pada saat adanya konflik dalam hubungan
tersebut. Kebanyakan ekshibisionisme mendapatkan kesulitan mengendalikan
dorongan tersebut dan bersifat ego-alien. Kalau penonton yang melihat tampak
kaget, takut, atau terkesan, maka penikmatan ekshibisionime akan makin
meningkat.
28
29
menggantikan
hubungan
seksual
yang
lazim,
termasuk
dalam
30
Kode lima karakter berikut mungkin bisa digunakan untuk menunjukkan variasi
perkembangan atau orientasi seksual yang mungkin menjadi problem bagi
individu.
F66.x0 Heteroseksualitas
F66.x1 Homoseksualitas
F66.x2
Biseksualitas
2.6.1. F66.0
berlangsung
lama,
ternyata
menemukan
bahwa
dirinya
mengalami
31
2.6.2. F66.1
2.6.3. F66.2
2.6.4. F66.8
2.7.
32
Kecurigaan
dan
kecenderungan
mendistorsikan
pengalaman
dengan
menyalah artikan tindakan orang lain yang netral atau bersahabat sebagai
suatu sikap permusuhan dan penghinaan
Perasaan
bermusuhan
dan
ngotot
tentang
hak
pribadi
tanpa
Tidak mempunyai teman dekat atau hubungan pribadi yang akrab (kalau
ada hanya satu) dan tidak ada keinginan untuk menjalin hubungan seperti
itu
33
Toleransi terhadap frustasi sangat rendah dan ambang yang rendah untuk
melampiaskan agresi, termasuk tindakan kekerasan
Tidak mampu mengalami rasa salah dan menarik manfaat dari pengalaman,
khususnya dari hukuman
Dua varian yang khas adalah berkaitan denga impulsivitas dan kekurangan
pengendalian diri.
34
Bersifat sugestif, mudah dipengaruhi oleh orang lain atau oleh keadaan
pada
produktifitas,
sampai
mengabaikan
kepuasan
dan
hubungan interpersonal;
Pemaksaan yang tak beralasan agar orang lain mengikuti persis caranya
mengerjakan
sesuatu
atau
keengganan
yang
tak
beralasan
untuk
35
Merasa dirinya tidak mampu, tidak menarik atau lebih rendah dari orang
lain
Keengganan untuk terlibat dengan orang lain kecuali merasa yakin akan
disukai
Meletakkan kebutuhan sendiri lebih rendah dari orang lain kepada siapa ia
bergantung dan kepatuhan yang tidak semestinya terhadap keinginan
mereka
Perasaan tidak enak atau tidak berdaya apabila sendirian, karena ketakutan
yang dibesar-besarkan tentang ketidak mampuan mengurus diri sendiri
36
2.8.
atau
berkepanjangan.
Ketidakpuasan
terhadap
hasil
terapi
atau
tic.
Neurosis
kompensasi
tersering
ditemukan
setelah
37
meyakinkan
dan
menetap
sehingga
menyebabkan
diulanginya
pemeriksaan dan operasi di beberapa klinik dan rumah sakit, meskipun hasilnya
berulang kali negatif.
Motivasi untuk perilaku ini hampir selalu kabur dan dianggap internal dan
kondisi tersebut terbaik diinterpretasikan sebagai suatu gangguan perilaku sakit
atau peran sakit. Individu dengan pola perilaku ini biasanya menunjukkan
sejumlah tanda dari abnormalitas yang berat dari kepribadian dan hubungan.
Malingering didefinisikan sebagai kesenjangan atau berpura-pura membuat
gejala atau disabilitas, baik fisik maupun psikologis yang disebabkan oleh stress
eksternal atau insentif, harus diberi kode Z76.5 dari ICD-10, dan bukan
berdasarkan salah satu kode dalam buku ini. Motif eksternal yang paling lazim
untuk melingering meliputi penghindaran diri dari tuntutan hukuman criminal,
untuk memperoleh obat terlarang, menghindari wajib militer atau tugas militer
yang berbahaya, dan upaya untuk memperoleh keuntungan karena sakit atau
untuk mendapat perbaikan taraf hidup seperti perumahan. Malingering secara
komparatif lazim dalam lingkungan hukum dan di lingkungan militer, dan tidak
lazim dalam kehidupan sipil biasa.
38
MSBP
),
seorang
individu,
biasanya
seorang
ibu,
sengaja
termotivasi
oleh
keinginan
untuk
diperhatikan,
39
gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa dapat diterima, tetapi informasi
untuk menegakkan diagnosis dan mengalokasikan dalam kategori khusus tidak
tersedia.
40
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Gangguan kepribadian adalah suatu varian dari sifat karakter tersebut yang
diluar rentang ditemukan pada sebagian besar orang (Kaplan, 1994). Gangguan
kepribadian merupakan keadaan klinik yang menunjukkan bahwa gejala-gejala
gangguan kepribadian (psikopatia) dan gejala-gejala nerosa berbentuk hampir
sama pada orang-orang dengan intelegensia tinggi ataupun rendah (Maslim,
2001).
Gangguan kepribadian menurut Rusdi Malim (1998) yang merujuk pada PPGDJ-III (Pedoman
Penggolongan diagnose Gangguan Jiwa III) adalah paranoid, schizoid, emosional tak stabil tipe
implusif dan ambang, historic, anankastik, cemas (menghindar), dependen, khas lainnya yang tidak
tergolongkan.
Gangguan Kepribadian adalah istilah umum untuk suatu jenis penyakit mental di mana cara
berpikir, memahami situasi, dan berhubungan dengan orang lain tidak berfungsi.
Penderita gangguan kepribadian mempunyai karakteristik perilaku yang
kaku sulit menyesuaikan diri sehingga orang lain seperti bersikap impulsif, lekas
marah, banyak permintaan, ketakutan, permusuhan, manipulatif, atau bahkan
bertindak kasar.
DAFTAR PUSTAKA
41
Departemen
Kesehatan
RI.
1993.
Pedoman
Penggolongan
dan
Diagnosis