breaker (CB) sehingga peralatan atau instalasi listrik yang terganggu dapat
diisolir dari sistem tenaga listrik.
d. Rele jarak
Rele jarak merupakan proteksi yang paling utama pada saluran transmisi. Rele
jarak menggunakan pengukuran teganan dan arus untuk mendapatkan
impedansi saluran yang harus diamankan. Jika impdansi yang terukur didalam
batas settingnya, maka rele akan bekerja. Di sebut rele karena jarak, karena
impedansi pada saluran bersarnya akan sebanding dengan panjang saluran.
Oleh karena itu, rele jarak tidak tergantung oleh besarnya arus gangguan yang
terjadi, tetapi tergangung pada jarak gangguan yang terjadi terhadap rele
proteksi. Impedansi yang diukur dapat berupa Z, R saja ataupun X saja.
Tergantung rele yang dipakai.
e. Kawat Tanah
Kawat tanah atau overhead grounding adalah media pelindung kawat fasa dari
sambaran petir. Kawat ini dipasang diatas kawat fasa dengan sudut perlindungan
sekecil mungkin karena dianggap petir menyambar diatas kawat. Kawat ini
merupakan proteksi transmisi tenaga listrik yang bersifat pasif. Jika terjadi
sambaran petir, maka kawan ini akan mebyalurkan arus petir langsung ketanah.
Sehingga sistem transmisi aman dari gangguan. Kawat yang bagus adalah yang
memiliki tahanan kurang dari 4 ohm. Jika lebih dari 4 ohm, maka arus yang
mengalir tidak bisa cepat, dapat menyebabkan putusnya kawat atau terjadinya
flashover antara kawat dasa dengan kawat tanah.
f. Pemutus Tenaga ( PMT )
PMT termasuk proteksi terhadap transmisi tenaga listrik. PMT dapat membuka
dan menutup baik secara otomatis maupun secara manual. Sehingga, jika
transmisi sedang dalam pemeliharaan, maka jaringan transmisi dapat diputus
sementara.
tanah. Kawat tanah dipasang diatas kawat fasa yang berfungsi untuk melindungi
kawat fasa dari sambaran petir. Sehingga pemasanggannya berada diseluruh
jaringan transmisi tenaga listrik.