Anda di halaman 1dari 3

Aprila Wiguna

2401150016

Tugas SBMP
Weekend-2

1. Latar Belakang
Bulog sebagai Perusaan Umum (Perum) memiliki dua kegiatan usaha utama,
yaitu kegiatan usaha pelayanan publik dan kegiatan usaha komersial. Bidang
Pelayanan Publik (PP) merupakan bidang yang berperan menangani segala kegiatan
usaha dan tanggung jawab yang terkait dengan layanan pelayanan publik (PSO)
kepada masyarakat. Sementara setiap kegiatan usaha yang terkait dengan kegiatan
komersial dan bisnis perdagangan ditangani serta menjadi tanggung jawab dari bidang
Perencanaan dan Pengembangan Usaha (PPU).
Pada tahun 2014 Bulog memperoleh total pendapatan sebesar Rp. 35.992
miliar, bidang PP memberikan kontribusi pendapatan sebesar Rp. 26.687 miliar
(74,15%), sedangkan bidang PPU memberikan kontribusi sebesar 9.305 miliar
(25,85%). Masih kecilnya kontribusi pendapatan bidang komersial (PPU) terhadap
total pendapatan, menjadi tantangan sendiri bagi bidang komersial untuk mampu
memformulasikan strategi yang tepat untuk meningkatkan kontribusinya.
Jenis Pendapatan
Pendapatan Usaha PSO
Pendapatan Usaha Komersial
Total Pendapatan

Rp/Milliar
26.687
9.305
35.992

Persentase
74,15%
25,85
100%

Sumber : PPU, 2014

Pendapatan yang diterima oleh Bulog melalui kegiatan PSO tergantung


kepada banyak sedikitnya jumlah rumah tangga sasaran (RTS) yang merupakan
penerima dari

beras raskin. Pada tahun 2008 jumlah RTS masih sebanyak

19.100.905, namun dengan bertambahnya tahun jumlah RTS semakin berkurang,


sekarang pada tahun 2015 jumlah RTS ada sebanyak 15.530.897. Penurunan jumlah
RTS akan mempengaruhi jumlah dari total pendapatan yang diperoleh Bulog.
Alternatif untuk menutupi penurunan kontribusi pendapatan yang diperoleh oleh
bidang PSO adalah dengan terus meningkatkan kinerja pada bidang komersial,
sehingga penurunan jumlah RTS yang mungkin akan terjadi pada beberapa tahun ke
depan tidak akan signifikan mempengaruhi total pendapatan Bulog.

Aprila Wiguna
2401150016

Tugas SBMP
Weekend-2

Penerima RTS tiap tahun


20000000
18000000
Jumlah RTS

16000000
14000000
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Sumber : Pedum raskin, 2008-20015.

Banyaknya jumlah perusahaan yang berkecimpung dalam bisnis perdagangan


pangan semakin menciptakan persaingan yang cukup ketat. Para pesaing Bulog
berasal

dari

perusahaan

swasta

ataupun

perusahaan

BUMN

lainnya

(RNI,Berdikari,dll). Bulog Divisi Regional Jakarta dan Banten berada pada


lingkungan bisnis dengan persaingan yang ketat karena berbasis di Ibu kota. Selama
ini Divre DKI memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pendapatan usaha
komersial yang diperoleh Bulog dibandingkan divre-divre yang lainnya. Tercatat
dalam Raker tahunan, Divre DKI berkontribusi sebesar 48,48% dalam pencapaian
kinerja usaha perdagangan. Namun, hal tersebut belum cukup memberikan kontribusi
yang signifikan terhadap total pendapatan. Divre DKI harus mampu berkontribusi
diatas 60% terhadap pendapatan yang diperoleh, karena Divre DKI memiliki akses
langsung terhadap masuknya impor beras, impor daging, memiliki jaringan distribusi
yang kuat, asset yang banyak, daerah yang luas dan market yang besar.
Agar dapat meningkatkan kontribusinya ditengah persaingan dan peluang
market, Bulog Divre DKI haruslah memiliki strategi yang tepat untuk
diimplementasikan ke depannya. Oleh karena itu Divre DKI perlu melakukan analisis
terhadap lingkungan eksternal dan internal dengan menggunakan SWOT untuk
mendapatkan alternatif-alternatif strategi yang sesuai dengan kekuatan yang dimiliki
Divre. Adapun untuk menentukan prioritas strateginya dapat menggunakan Analytic
Hierarchy Process (AHP).

Aprila Wiguna
2401150016

Tugas SBMP
Weekend-2

2. Problem Statement
Kondisi internal dan eksternal yang terjadi didalam perusahaan (bidang
komersial), baik itu kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman akan berpengaruh
pada penetapan dan keberjalanan strategi. Semakin ketatnya persaingan di bidang
perdagangan pangan, dengan bermunculannya kompetitor baru ataupun kompetitor
yang sudah ada mengharuskan Bulog Divre DKI berjuang untuk bertahan dan
menjadi pemenang ditengah persaingan. Dalam menyongsong kondisi tersebut, Divre
DKI perlu melakukan analisis terhadap kondisi internal dan external, serta
memformulasikan strategi yang tepat.
Penelitian terkait dengan strategi bidang komersial Perum Bulog secara umum
pernah dilakukan pada tahun 2012 oleh Ir. Wawuk Kushardjinah dengan Judul
Evaluasi Strategi Bidang Komersial Perum BULOG dalam Pencapaian RJPP 20092013. Namun penelitian yang sejenis belum diakukan terhadap bidang komersial
yang berada di Divisi-divisi regional, khususnya Divre DKI Jakarta.
3. Research Question
Faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal apa yang berpengaruh terhadap

pengembangan bisnis bidang komersil?


Strategi apakah yang tepat dalam meningkatkan daya saing bidang komersial?

Anda mungkin juga menyukai