Kelompok 8
Anggota: 1. Tantri
2. Alvani Renata
3. Yosi Sania
4. Monica
Bersifat hidrofil
pH sebenarnya bisa dibawah 3, namun dalam kosmetik dijaga pH 3,5
pKa 3,8
sensitif terhadap cahaya
bekerja pada lapisan epidermis
Masalah:
1.
2.
3.
4.
Solusi:
1. Masalah utama yang sering terjadi saat pemakaian kosmetik mengandung AHA yaitu
timbulnya rasa perih pada daerah aplikasi. Adanya rasa perih mengindikasikan bahwa
AHA sedang bekerja pada kulit dan memberikan efek. Jika tidak ada rasa perih, diduga
AHA tidak memberikan efek pada kulit. Efek perih yang dirasakan kulit sebanding
dengan kadar AHA yang terkandung dalam kosmetik yang digunakan. Semakin tinggi
konsentrasinya, maka sifatnya semakin asam, sehingga efektivitas AHA meningkat dan
efek stinging (perih) juga meningkat. Kadar AHA maksimal yang diperbolehkan
dipergunakan
sehari-hari
adalah
10%.
Boleh
ditingkatkan
kadarnya
atas
menembus lapisan epidermis dan memberikan efek. Cara lain dengan membuat sediaan
AHA dengan sistem penghantaran nanoliposom dan mikroenkapsulasi untuk membuat
AHA lebih stabil jika terkena paparan sinar matahari (oksidasi) atau untuk tujuan
sustained release.
ASAM RETINOAT
Fungsi:
Asam Retinoat merupakan turunan Vitamin A yang diperoleh secara alami dari metabolisme
Vitamin A atau secara sintetik. Fungsi utama Asam Retinoat adalah sebagai anti-aging. Asam
retinoat merupakan zat peremajaan non peeling karena merupakan iritan yang menginduksi
aktivitas mitosis sehingga terbentuk stratum korneum yang kompak dan halus, meningkatkan
produksi kolagen & glikosaminoglikan dalam dermis sehingga kulit menebal dan padat serta
meningkatkan vaskularisasi kulit sehingga menyebabkan kulit memerah dan segar.
Mekanisme kerja Asam Retinoat:
a. Pengaktifan reseptor asam retinoat
Merangsang proses perbanyakan & perkembangan sel epidermis. Dosis yang digunakan
0,05-0,1%. Dapat digunakan untuk memperbaiki perubahan struktur atau penuaan kulit
akibat radiasi UV.
b. Pembentukan & peningkatan jumlah protein NGAL (Neutrophil Gelatinase-Associated
Lipocalin)
Asam Retinoat dapat meningkatkan pembentukan protein NGAL. Akibatnya banyak sel
kelenjar sebasea yang mati sehingga produksi sebum menurun dan resiko tumbuhnya
jerawat pun menurun.
c. Sebagai Iritan
Iritasi pada epitel folikel memicu terjadinya peradangan & mencegah bergabungnya sel
tanduk menjadi massa yang padat sehingga tidak menyumbat folikel dan tidak
membentuk komedo.
Karakteristik Asam Retinoat:
1. Bersifat lipofilik
2. Bekerja di lapisan dermis
3. Sensitif terhadap oksigen, cahaya, panas dan kondisi asam
4. pH efektivitas 6-8
Masalah:
1. karena sifatnya lipofilik, maka Asam Retinoat dapat menembus epidermis dan tertahan di
lapisan tersebut, sehingga hanya sedikit yang sampai ke dermis
2. mudah teroksidasi
3. penggunaan asam retinoat dapat menyebabkan kulit kering, kemerahan, bengkak, rasa
panas
Solusi:
1. Agar asam retinoat dapat menembus hingga lapisan dermis, maka dapat dibuat sistem
penghantaran enkapsulasi (liposom) dengan memodifikasi kepolarannya. Molekul yang
mudah menembus lapisan kulit adalah molekul yang memiliki koefisien partisi
seimbang.
2. Untuk mencegah terjadinya oksidasi asam retinoat, sediaan dapat dikemas atau
dibungkus dalam wadah Alumunium dan dialiri gas Argon agar stabil selama
penyimpanan. Dapat pula ditambah zat antioksidan seperti Vitamin C dan Vitamin E.
Atau dengan membentuk kompleks fosfolipid dan ko-surfaktan (ex: kolesterol)
3. Dosis asam retinoat sangat kecil bila dibandingkan dengan AHA, yaitu 0,001-0,4%
karena asam retinoat bersifat sangat lipofilik, sehingga dosis kecil saja sudah bisa
menembus lapisan kulit. Asam retinoat dapat menyebabkan rasa panas saat digunakan
sehingga dosis yang digunakan harus ditingkatkan secara bertahap, tidak boleh
menggunakan dosis besar secara langsung. Bentuk sistem penghantaran liposom dapat
membantu kadar pelepasan asam retinoat secara sustained release sehingga kosmetik
yang mengandung asam retinoat tidak harus digunakan dengan frekuensi pemakaian
yang tinggi. Berdasarkan jurnal penelitian, bentuk liposom terbukti lebih dapat
ditoleransi oleh kulit sensitif sehingga tidak menimbulkan panas yang menyengat di kulit
dan rasa tidak nyaman.