Kekurangan hormon tiroid mengakibatkan perlambatan proses metabolik di dalam tubuh manusia.
Gejala dan tanda hipertiroid adalah sebagai berikut:
Organ Gejala dan Tanda
Otak Lemah, lelah, mengantuk, depresi,
kemampuan berbicara menurun, intelektual
menurun, gangguan ongatan, proses psikis
pelan
Mata Sakit kepala, gangguan penglihatan, edema
periorbital
Telinga, hidung dan tenggorokan Suara serak
Kelenjar tiroid Pembesaran tiroid/goiter noduler atau difusa
Jantung dan pembuluh darah Tekanan nadi berkurang (bradikardi),
hipertensi diastolik, kardiak output
berkurang
Saluran cerna Sulit buang air besar (konstipasi), berat
badan naik/gemuk
Ginjal Fungsi ginjal menurun, retensi cairan
Sistem reproduksi Infertilitas, gangguan menstruasi
Otot dan saraf Kaku sendi, kesemutan, nyeri sendi, gerakan
otot lemah (hipofleksia), edema non pitting
(miksedema), ataxia, kramp otot
Kulit Tidak tahan dingin, produksi keringat
berkurang
Pada kebanyakan penderita hipertiroidisme, kelenjar tiroid membesar dua sampai tiga kali
dari ukuran normalnya, disertai dengan banyak hiperplasia dan lipatan-lipatan sel-sel folikel
ke dalam folikel, sehingga jumlah sel-sel ini lebih meningkat beberapa kali dibandingkan
dengan pembesaran kelenjar. Juga, setiap sel meningkatkan kecepatan sekresinya beberapa
kali lipat dengan kecepatan 5-15 kali lebih besar daripada normal.
Pada hipertiroidisme, kelenjar tiroid dipaksa mensekresikan hormon hingga diluar batas,
sehingga untuk memenuhi pesanan tersebut, sel-sel sekretori kelenjar tiroid membesar. Gejala
klinis pasien yang sering berkeringat dan suka hawa dingin termasuk akibat dari sifat hormon
tiroid yang kalorigenik, akibat peningkatan laju metabolisme tubuh yang diatas normal.
Bahkan akibat proses metabolisme yang menyimpang ini, terkadang penderita
hipertiroidisme mengalami kesulitan tidur. Efek pada kepekaan sinaps saraf yang
mengandung tonus otot sebagai akibat dari hipertiroidisme ini menyebabkan terjadinya
tremor otot yang halus dengan frekuensi 10-15 kali perdetik, sehingga penderita mengalami
gemetar tangan yang abnormal. Nadi yang takikardi atau diatas normal juga merupakan salah
satu efek hormon tiroid pada sistem kardiovaskuler. Eksopthalmus yang terjadi merupakan
reaksi inflamasi autoimun yang mengenai daerah jaringan periorbital dan otot-
otot ekstraokuler, akibatnya bola mata terdesak keluar.
Hipotiroidisme dapat terjadi akibat pengangkatan kelenjar tiroid dan pada pengobatan tirotoksikosis
dengan RAI. Selain itu juga dapat terjadi akibat infeksi kronis kelenjar tiroid dan atropi kelenjar tiroid
yang bersifat idiopatik. Penurunan sekresi hormon kelenjar tiroid akan menurunkan laju
metabolisme tubuh yang akan mempengaruhi semua sistem tubuh.
Diagnosa
Penegakan diagnosis gangguan tiroid selain berdasarkan tanda dan gejala, juga memerlukan
pemeriksaan laboratorium yaitu minimal diketahui kadar TSH, hormon Triiodotironin (T3) dan
Tiroksin (T4).
diagnosis Total T3 dan T4 TSH plasma Manifestasi
klinik
hipertiroidisme tinggi rendah hipertiroid
hipotiroidisme rendah tinggi hipotiroid
Hipotiroid
1. Kafein
2. Minuman bersoda
3. Minuman berenergi
4. Makanan dan minuman mengandung kadar gula yang tinggi
5. Makanan dan minuman mengandung pengawet
6. Alkohol
7. Rokok
8. Kedelai
Kandungan senyawa isoflavongoitrogen dapat mengganggu kemampuan kelenjar tiroid untuk
bekerja optimal dalam menyerap iodium.
Hipotiroidisme
1. Iodium
2. Makanan kaya serat
3. Makanan kaya selenium
Selenium merupakan antioksidan kuat yang tidak hanya mencegah kerusakan sel dari radikal
bebas, tapi juga diperlukan untuk pembentukan kormon tiroid dan membantu mengatur fungsi
tiroid. Contoh makanan kaya selenium yaitu ikan tuna, daging sapi, udang, kepiting, telur, keju,
jamur, dll.