Anda di halaman 1dari 5

Tiroid merupakan kelenjar

endokrin terbesar dalam tubuh


Apa itu Penyakit Tiroid?
yang terletak di leher bagian
Penyakit tiroid adalah berbagai gangguan yang depan dan berbentuk seperti
kupu-kupu. Berfungsi
terjadi pada kelenjar tiroid, baik berupa gangguan menghasilkan hormon tiroid
bentuk kelenjar maupun gangguan fungsinya.

Faktor Risiko Penyakit Tiroid


Kadar hormon tirod yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat dipicu oleh gangguan pada kelenjar
hipofisis atau hipotalamus, akibat pajanan radiasi, pengaruh obat yang mengandung Lithium, dan
tindakan operasi pengangkatan kelenjar tiroid.
Adapun faktor risiko penyakit tiroid antara lain:
1. Umur
Orang dengan usia di atas 60 tahun semakin berisiko mengalami gangguan tiroid
2. Jenis kelamin
Perempuan lebih berisiko mengalami penyakit tiroid
3. Genetik
4. Merokok
Merokok dapat menyebabkan kekurangan oksigen di otak dan nikotin dalam rokok dapat
memacu peningkatan reaksi inflamasi
5. Stress
6. Penyakit autoimun
7. Penggunaan obat-obat yang menyebabkan penyakit tiroid (amiodaron, lithium karbonat,
aminoglutethimide, interferon alfa, thailadomide, betaroxine, stavudine
8. Lingkungan (kadar iodium dalam air kurang)

Jenis Penyakit Tiroid


1. Hipotiroidisme
Adalah kondisi ketika terjadi defisiensi jumlah hormon tiroksin yang diproduksi oleh kelenjar
tiroid. Kondisi ini lebih sering dialami oleh wanita lansia di atas 60 tahun.
2. Hipertiroidisme
Adalah kondisi ketika kelenjar tiroid menghasilkan jumlah hormon tiroid yang berlebihan.
3. Penyakit gondok
Adalah pembengkakan kelenjar tiroid yang terlihat sebagai benjolan leher. Apabila benjolan
tersebut sudah menekan tenggorokan atau kerongkongan maka dapat terjadi perubahan suara,
baruk, kesulitan bernapas, dan kesulitan menelan.
4. Nodul tiroid
Adalah benjolan padat atau berisi air yang terbentuk dalam kelenjar tiroid. Benjolan ini dapat
berupa tumor jinak atau kista, dan jumlahnya bisa lebih dari satu benjolan. Nodul tiroid jarang
menunjukkan gejala, sehingga umumnya hanya terdeteksi saat penderitanya menjalani
pemeriksaan kesehatan umum. Namun, apabila nodul yang tumbuh berukuran besar, kondisi ini
bisa menyebabkan kesulitan bernapas atau menelan. Terkadang nodul tiroid dapat
memproduksi hormon tiroksin sehingga menimbulkan gejala hipertiroidisme.

Apa Saja Gejala Penyakit Tiroid?


Hipertiroidisme
Kelebihan hormon tiroid menyebabkan proses metabolik dalam tubuh berlangsung lebih cepat.
Gejala dan tanda hipertiroid adalah sebagai berikut:
Organ Gejala dan Tanda
Susunan saraf Labil/emosional, menangis tanpa alasan yang
jelas (iritabel), psikosis, tremor, nervositas,
sulit tidur, sulit konsentrasi
mata Pandangan ganda, melotot
Kelenjar tiroid Pembesaran tiroid
Jantung dan paru Sesak napas (dispnoe), hipertensi, aritmia,
berdebar-debar, gagal jantung, tekanan nadi
meningkat (takikardi)
Saluran cerna Sering buang air besar, lapar, banyak makan,
haus, muntah, berat badan turun cepat,
toleransi obat
Sistem reproduksi Tingkat kesuburan menurun, menstruasi
berkurang, tidak haid, libido menurun
Darah-limfatik Limfositosis, anemi, pembesaran limpa,
pembesaran kelenjar limfe leher
Tulang Osteoporosis, epifisis cepat menutup, nyeri
tulang
otot Lemah badan, refleks meningkat,
hiperkenesis
kulit Berkeringat tidak wajar (berlebihan) di
beberapa tempat

Kekurangan hormon tiroid mengakibatkan perlambatan proses metabolik di dalam tubuh manusia.
Gejala dan tanda hipertiroid adalah sebagai berikut:
Organ Gejala dan Tanda
Otak Lemah, lelah, mengantuk, depresi,
kemampuan berbicara menurun, intelektual
menurun, gangguan ongatan, proses psikis
pelan
Mata Sakit kepala, gangguan penglihatan, edema
periorbital
Telinga, hidung dan tenggorokan Suara serak
Kelenjar tiroid Pembesaran tiroid/goiter noduler atau difusa
Jantung dan pembuluh darah Tekanan nadi berkurang (bradikardi),
hipertensi diastolik, kardiak output
berkurang
Saluran cerna Sulit buang air besar (konstipasi), berat
badan naik/gemuk
Ginjal Fungsi ginjal menurun, retensi cairan
Sistem reproduksi Infertilitas, gangguan menstruasi
Otot dan saraf Kaku sendi, kesemutan, nyeri sendi, gerakan
otot lemah (hipofleksia), edema non pitting
(miksedema), ataxia, kramp otot
Kulit Tidak tahan dingin, produksi keringat
berkurang

Bagaimana Perkembangan Penyakit Tiroid?

Pada kebanyakan penderita hipertiroidisme, kelenjar tiroid membesar dua sampai tiga kali
dari ukuran normalnya, disertai dengan banyak hiperplasia dan lipatan-lipatan sel-sel folikel
ke dalam folikel, sehingga jumlah sel-sel ini lebih meningkat beberapa kali dibandingkan
dengan pembesaran kelenjar. Juga, setiap sel meningkatkan kecepatan sekresinya beberapa
kali lipat dengan kecepatan 5-15 kali lebih besar daripada normal.

Pada hipertiroidisme, kelenjar tiroid dipaksa mensekresikan hormon hingga diluar batas,
sehingga untuk memenuhi pesanan tersebut, sel-sel sekretori kelenjar tiroid membesar. Gejala
klinis pasien yang sering berkeringat dan suka hawa dingin termasuk akibat dari sifat hormon
tiroid yang kalorigenik, akibat peningkatan laju metabolisme tubuh yang diatas normal.
Bahkan akibat proses metabolisme yang menyimpang ini, terkadang penderita
hipertiroidisme mengalami kesulitan tidur. Efek pada kepekaan sinaps saraf yang
mengandung tonus otot sebagai akibat dari hipertiroidisme ini menyebabkan terjadinya
tremor otot yang halus dengan frekuensi 10-15 kali perdetik, sehingga penderita mengalami
gemetar tangan yang abnormal. Nadi yang takikardi atau diatas normal juga merupakan salah
satu efek hormon tiroid pada sistem kardiovaskuler. Eksopthalmus yang terjadi merupakan
reaksi inflamasi autoimun yang mengenai daerah jaringan periorbital dan otot-
otot ekstraokuler, akibatnya bola mata terdesak keluar.
Hipotiroidisme dapat terjadi akibat pengangkatan kelenjar tiroid dan pada pengobatan tirotoksikosis
dengan RAI. Selain itu juga dapat terjadi akibat infeksi kronis kelenjar tiroid dan atropi kelenjar tiroid
yang bersifat idiopatik. Penurunan sekresi hormon kelenjar tiroid akan menurunkan laju
metabolisme tubuh yang akan mempengaruhi semua sistem tubuh.

Diagnosa
Penegakan diagnosis gangguan tiroid selain berdasarkan tanda dan gejala, juga memerlukan
pemeriksaan laboratorium yaitu minimal diketahui kadar TSH, hormon Triiodotironin (T3) dan
Tiroksin (T4).
diagnosis Total T3 dan T4 TSH plasma Manifestasi
klinik
hipertiroidisme tinggi rendah hipertiroid
hipotiroidisme rendah tinggi hipotiroid

Makanan Apa Saja yang Harus Dihindari?


Hipertiroidisme
1. Iodium
Hindari makanan kaya iodium seperti rumput laut dan garam beriodium. Makanan ini
merupakan pemicu meningkatnya kelenjar tiroid dalam tubuh.
2. Kafein
Stimulan yang dihasilkan kopi, gula, dan makanan mengandung kafein dapat mengintensifkan
gejala hipertiroid.
3. Susu
Batasi susu atau produk dari susu seperti keju, yogurt, ice cream. Susu mengandung protein
kasein seperti halnya yang diproduksi oleh tubuh kita sehingga terjadi kelebihan kasein dalam
tubuh. Hal ini dapat menyebabkan proses pencernaan menjadi sulit untuk mengontrol
hipertiroid.
4. Makanan bertepung
Tepung merupakan makanan kaya glikemik yang dapat mengganggu kadar gula dan hormon
tubuh.
5. Gula tambahan
6. Alkohol
7. Rokok
8. Makanan mengandung kolesterol tinggi
9. Makanan berlemak

Hipotiroid
1. Kafein
2. Minuman bersoda
3. Minuman berenergi
4. Makanan dan minuman mengandung kadar gula yang tinggi
5. Makanan dan minuman mengandung pengawet
6. Alkohol
7. Rokok
8. Kedelai
Kandungan senyawa isoflavongoitrogen dapat mengganggu kemampuan kelenjar tiroid untuk
bekerja optimal dalam menyerap iodium.

Makanan apa yang disarankan?


Hipertiroid
1. Buah-buahan (Tomat, strawberry, dan buah lainnya yang kaya vitamin C)
2. Jamur
3. Bawang putih
4. Bayam dan sayuran berdaun hijau
5. Brokoli
6. Lobak
Mengandung thioglucosidase yang menghambat penyerapan iodium dan membantu orang
dengan tiroid yang terlalu aktif.
7. Daging merah rendah lemak
8. Telur
9. Tiram
Mengandung senyawa sulfur yang dapat mengatur fungsi tiroid dan menjaganya tetap sehat.

Hipotiroidisme

1. Iodium
2. Makanan kaya serat
3. Makanan kaya selenium
Selenium merupakan antioksidan kuat yang tidak hanya mencegah kerusakan sel dari radikal
bebas, tapi juga diperlukan untuk pembentukan kormon tiroid dan membantu mengatur fungsi
tiroid. Contoh makanan kaya selenium yaitu ikan tuna, daging sapi, udang, kepiting, telur, keju,
jamur, dll.

Anda mungkin juga menyukai