HIPERTIROIDISME
Oleh :
HIPERTIROIDSME
Resti terhadap
Takikardi dan kerusakan
palpitasi integritas
jaringan
Resti
penurunan Resiko tinggi Edema glotis Sulit Pola nafas
curah jantung perubahan proses fikir bernafas tidak efektif
Nyeri akut
1.5 Manifestasi Klinis
1. Kelelahan atau kelemahan otot
2. Tremortangan Resiko
3. perubahan suasana hati infeksi
4. Kegugupanatau kecemasan
5. Denyut jantung yang cepat
6. Jantung berdebar-debarataudenyut jantung tidak teratur
7. kekeringan kulit
8. kesulitan tidur
9. berat badan
10. Peningkatan frekuensi buang air besar
11. Perubahannafsu makan(penurunan atau peningkatan)
12. Sulit tidur (insomnia)
13. Intoleransi panas
14. Berkeringat banyak
15. Mata melotot
16. Cepat marah
17. Sesak napas
18. Kelumpuhan mendadak
19. Tremor
20. Berat badan turun
21. Pusing
22. Gatal-gatal
23. Penipisan rambut
24. Kenaikan gula darah
(Milas, K. 2014).
1.6 Komplikasi
Menurut Smeltzer C. Suzanne (2002), komplikasi hipertiroidisme yang dapat
mengancam nyawa adalah krisis tirotoksik (thyroid storm). Hal ini dapat berkembang
secara spontan pada pasien hipertiroid yang menjalani terapi, selama pembedahan
kelenjar tiroid, atau terjadi pada pasien hipertiroid yang tidak terdiagnosis. Akibatnya
adalah pelepasan Tiroid Hormon dalam jumlah yang sangat besar yang menyebabkan
takikardia, agitasi, tremor, hipertermi, dan apabila tidak diobati dapat menyebabkan
kematian.
Komplikasi lainnya adalah penyakit jantung hipertiroid, oftalmopati Graves,
dermopati Graves, infeksi karena agranulositosis pada pengobatan dengan obat antitiroid.
Hipertiroid yang terjadi pada anak-anak juga dapat menyebabkan gangguan
pertumbuhan. Komplikasi lainnya pada penderita hipertiroid yaitu :
1. Gagal ginjal kronis
2. Fraktur
3. Krisis tiroid.
1.7 Penatalaksanaan Hipertiorid
Tujuan pengobatan hipertiroidisme adalah membatasi produksi hormon tiroid yang
berlebihan dengan cara menekan produksi (obat antitiroid) atau merusak jaringan tiroid
(yodium radioaktif, tiroidektomi subtotal).
1. Obat-obatan anti tiroid (OAT)
Obat antitiroid dianjurkan sebagai terapi awal untuk toksikosis pada semua pasien
dengan grave disease serta digunakan selama 1-2 tahun dan kemudian dikurangi secara
perlahan-lahan. Indikasi pemberian OAT adalah :
Sebagai terapi yang bertujuan memperpanjang remisi atau mendapatkan remisi
yang menetap, pada pasien – pasien muda dengan struma ringan sampai sedang dan
tirotoksikosis.
Sebagai obat untuk kontrol tirotoksikosis pada fase sebelum pengobatan, atau
sesudah pengobatan pada pasien yang mendapat yodium radioaktif.
Sebagai persiapan untuk tiroidektomi.
Untuk pengobatan pada pasien hamil.
Pasien dengan krisis tiroid.
Doenges, Marilyn E, dkk. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan
dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, 3 th ed. Jakarta : EGC.
Long C. Barbara. 1996. Perawatan Medikal Bedah. Jilid 3. Bandung. Yayasan Ikatan Alumni
Pendidikan Keperawatan Pajajaran.
Price, Sylvia A, Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Ed. 4. Jakarta : EGC.
1995.
Smeltzer C. Suzanne, Suddart, & Brunner. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Guyton, Arthur C. & John E. Hall, 1997, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 9, Editor:
Irawati Setiawan, EGC, Jakarta.