Anda di halaman 1dari 6

I.

Plotting location
I.1 Plotting Lokasi Pada Peta
Plotting lokasi pada peta dapat dilakukan dengan menggunakan kompas dan
menggunakan GPS (Global Positioning System).
I.1.1 Plotting lokasi dengan kompas/kompas geologi
I.1.1.1 Orientasi peta
Untuk melakukan plotting lokasi dengan menggunakan kompas hal
pertama yang harus dilakukan adalah orientasi peta. Orientasi peta adalah
menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya (menyamakan utara
peta dan utara sebenarnya). Untuk keperluan orientasi ini, kita perlu mengenal
tanda-tanda medan yang ada di lokasi. Ini bisa dilakukan dengan menanyakan
kepada penduduk setempat nama-nama gunung, bukit, sungai ataupun tandatanda medan lainnya. Atau dengan mengamati kondisi bentang alam yang
terlihat dan mencocokan dengan gambaran kontur yang ada pada peta. Untuk
keperluan praktis, utara kompas (utara magnetis) dapat dianggap satu titik
dengan utara sebenarnya. Langkah-langkah orientasi peta yaitu sebagai
berikut:
a. Cari tempat terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang
mencolok.
b. Letakan peta pada bidang datar.
c. Samakan utara peta dan utara kompas, dengan demikian letak peta akan
sesuai dengan bentang alam yang dihadapi.
d. Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol di sekeliling dan temukan
tanda-tanda medan tersebut di dalam peta. Lakukan untuk beberapa tanda
medan.

e. Ingat tanda-tanda medan itu, bentuknya dan tempatnya di medan


sebenarnya maupun di peta. Ingat hal-hal yang khas dari setiap tanda
medan.
I.1.1.2 Reseksi/Resection
Reseksi adalah menentukan posisi kita pada peta. Menentukan posisi
kita di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali.
Teknik reseksi membutuhkan alam terbuka untuk dapat membidik tanda
medan. Tidak selalu seluruh tanda medan harus dibidik. Jika kita sedang
berada di tepi sungai, pertemuan dua sungai, sepanjang jalan, atau sepanjang
suatu punggungan, maka hanya perlu mencari suatu tanda medan lainnya yang
dibidik. Langkah-langkah reseksi antara lain:
a. Lakukan orientasi peta.
b. Cari tanda medan yang mudah dikenali di lapangan dan di peta minimal
dua buah
c. Buat salib sumbu pada tanda-tanda medan tersebut.
d. Bidik tanda-tanda medan tersebut dari posisi kita.
e. Dengan busur dan penggaris, pindahkan sudut bidikan yang didapat ke
peta dan hitung pelurusnya (back azimuth)
f. Perpotongan garis yang ditarik dari sudut-sudut pelurus tersebut adalah
posisi kita di peta.
Resection dapat dilakukan dengan minimal 2 tanda medan, yaitu:
1) 2 titik ketinggian.
2) 1 titik ketinggian dengan sungai.
3) 1 titik ketinggian dan jalan setapak.
4) Jalan setapak / sungai dengan altimeter.
5) 1 titik ketinggian dengan altimeter.

I.1.1.3 Cara menggunakan kompas untuk menentukan lokasi


Untuk menentukan lokasi kita arah dari titik tempat berdiri ke tempat
yang dibidik atau dituju. Titik tersebut dapat berupa: puncak bukit, patok yang
sengaja dipasang, dan lain-lain. Untuk mendapatkan hasil pembacaan yang
baik, dianjurkan mengikuti tahapan sebagai berikut:
a. Kompas dipegang dengan tangan kiri setinggi pinggang.
b. Kompas dibuat horizontal (dengan bantuan mata lembu) dan
dipertahankan demikian selama pengamatan.
c. Cermin diatur, terbuka kurang lebih 135 derajat menghadap ke depan dan
sighting arm dibuka horizontal dengan peep sight ditegakkan.
d. Badan diputar sedemikian rupa sehingga titik atau benda yang dimaksud
tampak pada cermin dan berimpit dengan ujung sighting arm dan garis tengah
dan garis tengah pada cermin. Sangat penting diingat bahwa: bukan hanya
tangan dengan kompas yang berputar tetapi seluruh badan.
e. Baca jarum utara kompas, setelah jarum tidak bergerak. Hasil bacaan
adalah arah yang dimaksud.
Hasil pembacaan arah dapat dipakai untuk menentukan lokasi dimana
pengamat berdiri, dengan dibantu peta topografi. Pembidikan dapat dilakukan
ke beberapa obyek yang lokasinya diketahui dengan pasti di peta (biasanya
tiga obyek) kemudian arah-arah tersebut ditarik pada peta dengan
menggunakan busur derajat dan segitiga. Titik potong ketiganya, yang bila
pembacaannya tepat, akan hanya berpotongan di satu titik. Titik tersebut
adalah titik dimana pengamat berdiri.

Gambar 1. Penarikan garis dari sudut yang didapat dari dua objek.

I.1.2 Plotting lokasi dengan menggunakan GPS (Global Positioning System)


Secara umum sebelum kita menggunakan GPS untuk penentuan lokasi
atau survey yang lainnya, hal-hal yang perlu dipersiapkan adalah:
a. Peta kerja dan informasi tentang lokasi survei.
b. Baterai dan cadangannya.
c. Setup parameter receiver (disesuaikan keperluan dan mengacu pada
parameter-parameter dari peta kerja yang digunakan)
Pada saat melakukan pengukuran atau pengambilan posisi di lapangan
beberapa hal perlu mendapat perhatian antara lain:
a. Sebelum berangkat ke lapangan untuk setiap harinya perlu dilakukan
pengecekan Setup parameter. Pengecekan mutlak dilakukan setelah
penggantian baterai.
b. Pemilihan lokasi pengukuran yaitu: lokasi sebaiknya terbuka, hindari jalur
transmisi tegangan tinggi dan juga stasiun pemancar radio.
c. Perlu diperhatikan bahwa pengoperasian alat sangat tergantung pada
Receiver yang dipakai dan metode pengukuran yang dilakukan.

Setelah menggunakan GPS dan telah mendapatkan titik koordinat


posisi kita di lapangan maka selanjutnya yang harus kita lakukan adalah
pengeplotan dari koordinat ke peta. Contoh diketahui koordinat sebagai
berikut:
07o 08 25,8 LS
107o 22 47,8 BT
Langkah pengerjaan:
1. Cari dan tetapkan di lembaran peta Garis bujur pertama sebelah kiri titik
terbaca 107o 22 30 BT dan Garis lintang pertama sebelah atas titik
terbaca 07o 08 00 LS
2. Dengan menggunakan penghitungan:

e = adalah 47,8 BT karena setiap masing-masing jarak garis lintang dan


masing-masing jarak garis bujur mempunyai jarak per 30, maka angka detik
47,8 harus dikurangi 30 terlebih dahulu, sehingga di dapat e untuk BT-nya
adalah 17,8 (47,8 30 = 17,8).
f = adalah 25,8 LS
maka ;

hasil penghitungan di atas, kemudian diplotkan ke lembaran peta yang telah


ditentukan garis bujur pertama sebelah kiri ; 107o 22 30 BT yaitu dengan jarak 21,9
mm dan garis lintang pertama sebelah atas titik terbaca ; 07o 08 00 LS yaitu dengan
jarak 31,8 mm, sehingga didapatkan posisi (koordinat 07o 08 25,8 LS ; 107o 22
47,8 BT) kita di peta.

Gambar 2. Pengeplotan ke peta pada jarak terhitung dari Garis Bujur Pertama Sebelah Kiri
Titik Terbaca dan Garis Lintang Pertama sebelah atas titik terbaca.

Anda mungkin juga menyukai