BAB II Tinjauan Pustaka
BAB II Tinjauan Pustaka
TINJAUAN PUSTAKA
umum
klasifikasi
fraktur
mandibula
dapat
diklasifikasikan
dapat
Koronoideus,
Parasimfisis.
terjadi
Ramus,
pada
Sudut
daerah-daerah
mandibula,
Dentoalveolar,
Korpus
mandibula,
Kondilus,
Simfisis,
melakukan
gerakan-gerakan
tertentu.
Semua
gerakan
mandibula
10
11
fraktur.
4. Fraktur yang hanya ditangani dengan jalan reduksi tertutup dipertahankan
selama 4-6 minggu dalam posisi fraktur intermaxilla.
5. Kepada pasien dapat tidak dilakukan fiksasi intermaxilla apabila dilakukan
reduksi terbuka, kemudian dipasangkan plat and screw.
Oleh sebab itu ilmu oklusi merupakan dasar yang penting bagi seorang
Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial dalam penatalaksanan kasus patah
rahang atau fraktur maksilofasial (2). Dengan prinsip ini diharapkan
penyembuhan atau penyambungan fragmen fraktur dapat kembali ke hubungan
awal yang normal dan telah beradaptasi dengan jaringan lunak termasuk otot dan
pembuluh saraf disekitar rahang dan wajah (17).
Tindak lanjut post operasi dapat diberikan analgetik pada periode post
operasi. Serta berikan antibiotik spektrum luas pada pasien fraktur terbuka dan re
evaluasi kebutuhan nutrisi. pantau intermaxilla fixation (IMF) selama 4-6 minggu.
Kencangkan kabel setiap 2 minggu. Setelah wire di buka, evaluasi dengan foto
panoramik untuk memastikan fraktur telah union (15).