Laporan Hasil Kontrak Belajar Diare
Laporan Hasil Kontrak Belajar Diare
DISUSUN OLEH
Elisa
(1301025)
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan
lebih dari 3 kali pada anak (Ngastiyah, 1997). Konsistensi feses encer, dapat berwarna
hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah. Diare disebabkan oleh karena
infeksi, malabsorbsi, makanan dan psikologis.
Frekuensi buang air besar yang melebihi kebiasaan ini dapat menyebabkan
kehilangan cairan (dehidrasi). Kehilangan cairan juga disertai dengan kehilangan
elektrolit seperti natrium, kalium dan klorida, sehingga pasien dengan diare juga
mengalami gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Adanya gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit pada diare dapat
mengancam jiwa pasien jika tidak segera diatasi. Dengan mempertimbangkan hal
tersebut, maka fokus penatalaksanaan pasien dengan diare adalah dehidrasi cairan dan
elektrolit baik enteral maupun parenteral.
Keberhasilan rehidrasi dan pengembalian keseimbangan elektrolit pada pasien
diare sangat ditentukan oleh peran perawat yang kontak dengan pasien dalam 24 jam
dalam melaksanakan program dehidrasi. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk
mempelajari lebih mendalam tentang gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
pada diare serta penatalaksanaannya.
B. FENOMENA
Diare dapat menyerang siapa saja, tanpa memperhatikan kelompok umur, tingkat
pendidikan maupun status sosial ekonomi. Namun ada kecenderungan bahwa diare
lebih sering ditemukan pada masyarakat yang berlatar belakang pendidikan dan
sosial eonomi yang rendah.
Kurangnya pengetahuan dan keadaan sosial ekonomi yang rendah, seringkali
menyebabkan pasien diare, terutama anak-anak, dibawa ke rumah sakit sudah dalam
kondisi dehidrasi berat.
Meskipun pendidikan kesehatan tentang pencegahan dehidrasi dan rehidrasi oral
telah gencar dilakukan melalui berbagai media masa, akan tetapi dehidrasi pada pasien
diare masih sering terjadi, karena pada umumnya, pasien diare (terutama anak) sulit
diberi minum oralit atau larutan gula garam karena seringkali disertai mual dan
muntah.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2
1. PENGERTIAN
a. Pengertian Gangguan Keseimbangan Cairan
Gangguan keseimbangan cairan pada anak dengan diare adalah kurang volume
cairan (hopovolemia), yaitu suatu keadaan kehilangan cairan akibat hilangnya /
pengeluaran cairan yang lebih cepat dibanding pemasukan cairan yang
disebabkan oleh diare (Smeltzer, Bare, 2002).
2. ETIOLOGI
Eksresi renal tidak adekuat : misalnya pada gagal ginjaln akut atau kronik , diuretik
hemat kalium,penghambat ACE.
Beban kalium dari nekrosis sel yang massif yang disebabkan trauma (crush injuries)
pembedahan mayor,luka bakar,emboli arteri akut,hemolisis perdarahan
saluran
dari
intra
ke
ekstraseluler
misalnya
pada
asidosis
Hipoaldosteron
4. PATOFISIOLOGI
Faktor infeksi
Faktor malabsorbsi
Gangguan peristaltik
4
Endotoksin
merusak mukosa
usus
Tekanan osmotik
Hiperperistaltik
Hipoperistaltik
Pergeseran cairan
dan elektrolit ke
lumen usus
Makanan tidak
sempat diserap
Pertumbuhan bakteri
Endotoksin berlebih
Hipersekresi cairan
dan elektrolit
Hiponatremia
Hipokalemia
Penurunan klorida serum
Hipotensi postural, kulit dingin,
tremor
ubun-ubun cekung, peningkatan suhu
tubuh, penurunan berat badan
PWL
50
NWL
100
CWL
25
Jumlah
175
Sedang
75
100
25
200
Berat
125
100
25
350
Umur
0-1 bulan
PWL
150
NWL
125
CWL
25
Jumlah
300
3-10 kg
1 bulan-2 tahun
125
100
25
250
10-15 kg
2-5 tahun
100
80
25
205
15-25 kg
5-10 tahun
60
25
25
130
Tanda kekurangan cairan seperti rasa dahaga, kulit kering, membrane mukosa kering,
konsentrasi urine dan urine output.
Tanda kelebihan cairan : seperti kaki bengkak, kesulitan nafas dan BB meningkat.
2. Pengukuran klinik
-
Keadaan umum : pengukuran tanda vital seperti suhu, nadi dan pernapasan. Tingkat
kesadaran.
Pengukuran pemasukan cairan : cairan oral (NGT dan oral), cairan parenteral termasuk
obat-obatan IV, makanan yang cenderung mengandung air, irigasi kateter atau NGT.
Ukur keseimbanagn cairan dengan akurat : normalnya sekitar +/- 200 cc.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Beberapa diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan
ketidakseimbangan cairan tubuh antara lain:
1.
Defisit volume cairan b.d. kehilangan volume cairan secara aktif, kegagalan mekanisme
pengaturan.
2.
3.
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa keperawatan
1
cairan,
aktif, kegagalan
mekanisme
pengaturan.
Intervensi
NIC : Manajemen cairan
- Ukur intake dan output
normal
Nadi perifer dapat teraba
(misalnya kelembaban
Kelebihan volume
NOC : Keseimbangan
intake cairan,
kompensasi
normal
mekanisme
pengaturan.
kelebihan cairan
jugularis
mEq/l
NIC : Manajemen cairan
Risiko kekurangan
NOC: Keseimbangan
volume cairan
tambahan.
yang abnormal
Hidrasi kulit adekuat
DAFTAR PUSTAKA
1. Betz, Sowden. (2002). Buku Saku Keperawatan Pediatrik, Edisi 2. Jakarta, EGC.
2. Horne, Swearingen. (2002). Keseimbangan Cairan, Elektrolit dan Asam-Basa, Edisi 2.
Jakarta, EGC.
8
3. Mubarak, W.I., Chayatin, N. 2005. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia: teori dan
aplikasi dalam praktik. EGC: Jakarta
4. North American Nursing Diagnosis Association. 2005. Panduan Diagnosa
Keperawatan NANDA 2005-2006. Prima Medika
5. Tarwoto dan Wartonah. 2007. Kebutuhan Dasar Manusi & Proses Keperawatan. Edisi
3. Salemba Medika. Jakarta