Parkinson Disease
Parkinson Disease
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Parkinsons disease
2.1.1 Definisi
Penyakit Parkinson merupakan suatu penyakit karena gangguan pada ganglia
basalis akibat penurunan atau tidak adanya pengiriman dopamine dari substansia
nigra ke globus palidus/ neostriatum (striatal dopamine deficiency).10
Penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif progresif yang berkaitan
erat dengan usia. Penyakit ini mempunyai karakteristik terjadinya degenerasi dari
neuron dopaminergik pas substansia nigra pars kompakta, ditambah dengan
adanya inklusi intraplasma yang terdiri dari protein yang disebut dengan Lewy
Bodies. Neurodegeneratif pada parkinson juga terjadi pasa daerah otak lain
termasuk lokus ceruleus, raphe nuklei, nukleus basalis Meynert, hipothalamus,
korteks cerebri, motor nukelus dari saraf kranial, sistem saraf otonom.9
2.1.2 Epidemiologi
Penyakit Parkinson terjadi di seluruh dunia, jumlah penderita antara pria
dan wanita seimbang. 5 10 % orang yang terjangkit penyakit parkinson, gejala
awalnya muncul sebelum usia 40 tahun, tapi rata-rata menyerang penderita pada
usia 65 tahun. Menurut catatan IDI, Juni 2003, insiden penyakit Parkinson
diperkirakan terjadi pada 200 per 100.000 penduduk dan prevalensinya bervariasi
di berbagai negara. Hingga saat ini, belum ada data yang lengkap mengenai
jumlah penderita Parkinson di Indonesia. Tapi seiring pertambahan populasi
penduduk usia lanjut maka terjadi pula peningkatan jumlah penderita Parkinson.
Di Indonesia khususnya di Surabaya insiden penyakit Parkinson diperkirakan 10
orang setiap tahunnya yang berobat di Rehabilitasi Medik dr. Soetomo dan
mereka berobat dengan tidak teratur kira-kira kunjungannya dapat kita hitung
sinyal
tersebut
diantarkan
oleh
bahan
kimia
f. Bicara monoton
g. Dimensia :Adanya perubahan status mental selama perjalanan
penyakitnya dengan deficit kognitif.4
h. Gangguan behavioral( tergantung kepada orang lain )
i. Gejala Lain : Kedua mata berkedip-kedip dengan gencar pada
pengetukan diatas pangkal hidungnya (tanda Myerson positif)4
2. Gejala non motorik6
a. Disfungsi otonom
Penatalaksanaan
Hipotensi postural
Diskinesia.
c. COMT inhibitors
Entacapone (Comtan), Tolcapone (Tasmar). Tolcapone
adalah penghambat enzim COMT, memperpanjang efek LDopa.Tapi karena efek samping yang berlebihan seperti liver
toksik, maka jarang digunakan. Jenis yang sama, entacapone, tidak
menimbulkan penurunan fungsi liver.9
d. Agonis dopamin
Obat ini bekerja dengan merangsang reseptor dopamin, akan
tetapi obat ini juga menyebabkan penurunan reseptor dopamin secara
progresif yang selanjutnya akan menimbulkan peningkatan gejala
Parkinson.10
e. MAO-B inhibitors
Selegiline (Eldepryl), Rasagaline (Azilect). Inhibitor MAO
diduga berguna pada penyakit Parkinson karena neuotransmisi
dopamine
dapat
ditingkatkan
dengan
mencegah
komputer
mencangkokkan
alat
dengan
medis
tingkat
yang
kerusakan
disebut
minimal
untuk
neurostimulator
untuk
Terapi gen
Pada saat sekarang ini, penyelidikan telah dilakukan hingga tahap
terapi gen yang melibatkan penggunaan virus yang tidak berbahaya yang
dikirim ke bagian otak yang disebut subthalamic nucleus (STN). Gen yang
digunakan memerintahkan untuk mempoduksi sebuah enzim yang disebut
glutamic acid decarboxylase (GAD) yang mempercepat produksi
neurotransmitter (GABA). GABA bertindak sebagai penghambat langsung
sel yang terlalu aktif di STN.11
Pencangkokan syaraf
Cangkok sel stem secara genetik untuk memproduksi dopamine
atau sel stem yang berubah menjadi sel memproduksi dopamine telah
mulai dilakukan. Percobaan pertama yang dilakukan adalah randomized
double-blind sham-placebo dengan pencangkokan dopaminergik yang
gagal menunjukkan peningkatan mutu hidup untuk pasien di bawah
umur.11
Operasi
Operasi untuk penderita Parkinson jarang dilakukan sejak
ditemukannya levodopa.Operasi dilakukan pada pasien dengan Parkinson
yang sudah parah di mana terapi dengan obat tidak mencukupi.Operasi
dilakukan thalatotomi dan stimulasi thalamik.9
Terapi neuroprotektif
Terapi neuroprotektif dapat melindungi neuron dari kematian sel
yang diinduksi progresifitas penyakit.Yang sedang dikembangkan sebagai
agen neuroprotektif adalah apoptotic drugs (CEP 1347 and CTCT346),
lazaroids,
bioenergetics,
antiglutamatergic
agents,
dan
dopamine
dua
penelitian
mengenai
qigong
pada
penyakit
DAFTAR PUSTAKA
Hope
ThroughResearch,http://www.ninds.nih.gov/disorders/parkinsons_disease/d
etail_parkinsons_disease.htm#toc, 3 Juni 2008.
2.Nakamura, K. 2008.Medical Management of Parkinsons Disease. Department
of
Neurology,
University
of
California,
San
http://medlinux.blogspot.com/2008/03/
R.,
2003.
Parkinson.
http://www.neurologychannel.com
Greg Juhn, M.T.P.W., David R. Eltz, Kelli A. Stacy, Daniel Kantor, M.D.,
2006. University of Florida Health Science Center, Jacksonville, FL.
Parkinsons
disease.http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/
000755.htm#Treatment
11.Maurice Victor, Allan H. Ropper, Raymond D, 2000. Adams & Victors
Principles Of Neurology 7th edition. Parkinson Disease (Paralysis Agitans)
12.
13.
14.