Anda di halaman 1dari 23

PIMITS 11

SMKN 1 SEYEGAN

BAB I
PENGENALAN KOMPONEN UTAMA
1. RESISTOR
Resistor adalah komponen elektronika yang
berfungsi
untuk
menghambat
arus
listrik
dan
menghasilkan nilai resistansi tertentu. Kemampuan
resistor dalam menghambat arus listrik sangat beragam
disesuaikan dengan nilai resistansi resistor tersebut.
Resistor memiliki beragam jenis dan bentuk.
Diantaranya resistor yang berbentuk silinder, smd
(Surface Mount Devices), dan wirewound. Jenis jenis
resistor antara lain komposisi karbon, metal film,
wirewound, smd, dan resistor dengan teknologi film
tebal.Resistor yang paling banyak beredar di pasaran
umum adalah resistor dengan bahan komposisi karbon,
dan metal film. Resistor ini biasanya berbentuk silinder
dengan pita pita warna yang melingkar di badan resistor.
Pita pita warna ini dikenal sebagai kode resistor.
Dengan mengetahui kode resistor kita dapat mengetahui
nilai resistansi resistor, toleransi, koefisien temperatur
dan reliabilitas resistor tersebut.

Simbol resistor
RESISTOR DENGAN KODE WARNA
Resistor yang menggunakan kode warna ada 3 macam,
yaitu:

OTOTRONIK 2015

PIMITS 11

SMKN 1 SEYEGAN

1. Resistor dengan 4 pita warna dengan 1 pita warna


untuk toleransi.
2. Resistor dengan 5 pita warna dengan 1 pita warna
untuk toleransi.
3. Resistor dengan 5 pita warna dengan 1 pita warna
untuk toleransi dan 1 pita warna untuk reliabilitas
Sedangkan ukuran resistor bermacam macam sesuai
dengan ukuran daya resistor itu.Dipasaran terdapat
beberapa ukuran daya seperti ditunjukkan pada Gambar
1, untuk komposisi karbon dan Gambar 2 untuk metal
film.

Gambar 1. Resistor komposisi karbon dengan ukuran


daya 1/8, 1/4 dan 1/2 watt

OTOTRONIK 2015

PIMITS 11

SMKN 1 SEYEGAN

Gambar 2. Resistor metal film dengan ukuran daya


(dari atas ke bawah) 1/8W (toleransi1%), 1/4W
(toleransi1%), 1W (toleransi5%), 2W (toleransi5%)

KODE WARNA RESISTOR


Kode warna resistor dapat disederhanakan seperti pada
Gambar 3.

OTOTRONIK 2015

PIMITS 11

SMKN 1 SEYEGAN

Gambar 3. Tabel sederhana kode warna resistor.


Cara menggunakan tabel pada Gambar 3 adalah
sebagai berikut:
1. Kolom colour menunjukkan warna pita pita pada
resistor. Supaya mudah dihafal maka dapat
diringkas menjadi hi-co-me-ji-ku-hi-bi-u-a-p-em-perno, yaitu kempanjangan dari hitam-coklat-merahjingga(oranye)-kuning-hijau-biru-ungu-abu
abuputih-emas-perak-no warna.
2. Kolom band a, band b, band c, adalah pita resistor
yang menunjukkan angka resistansi.
3. Kolom band d adalah pita resistor yang
menunjukkan nilai resistansi namun dikalikan
dengan nilai pada band a, band b, band c.
4. Kolom band d adalah pita resistor yang
menunjukkan nilai toleransi.
5. Kolom band e adalah pita resistor yang
menunjukkan nilai reliabilitas.
6. Untuk membedakan resistor dengan 5 pita dengan
pita terakhir adalah toleransi dan 5 pita dengan pita
terakhir adalah reliabilitas adalah dengan melihat
jarak pita terakhir. Jika jaraknya lebar maka pita
kelima adalah reliabilitas dan jika jaraknya sama
dengan pita pita yang lain maka pita kelima adalah
toleransi.
7. Pita pertama suatu resistor adalah yang paling
dekat dengan ujung resistor.
4

OTOTRONIK 2015

PIMITS 11

SMKN 1 SEYEGAN

Contoh pembacaan kode warna resistor yang digunakan


pada modul ini :
1. Resistor 1K 1%

Coklat
hitam
hitam
1
0
0
Resistor 1K 5%

coklat
X 101

Coklat
1

emas

hitam
0

merah
X 102

coklat
1%

5%

2. Resistor 33 K 1%

Orange orange
coklat
5

hitam

merah

OTOTRONIK 2015

PIMITS 11

SMKN 1 SEYEGAN

X102

1%
Resistor 33 K 5%

Orange
3

orange

orange
X 103

emas
5%

3. Resistor 47 K 1%

Kuning
ungu
hitam
4
7
0
1%
Resistor 47 K 5%

Kuning
4
5%

ungu

merah
X102

orange
7

X103

coklat

emas

4. Resistor 100 1%

Coklat
6

hitam

hitam

hitam

coklat

OTOTRONIK 2015

PIMITS 11

SMKN 1 SEYEGAN

1
0
0
Resistor 100 5%

Coklat
1

hitam
0

X1

coklat
X 10

1%

emas
5%

5. Resistor 330 1%

Orange
orange
coklat
3
3
0
Resistor 330 1%

Orange
3

orange
3

hitam

coklat
X 10

hitam
X1

1%

emas
5%

6. Resistor 560 1%

OTOTRONIK 2015

PIMITS 11

SMKN 1 SEYEGAN

Hijau
biru
coklat
5
6
Resistor 560 1%

Hijau
5

hitam
0

biru
6

hitam
1

1%

coklat
X10

emas
5%

2. VARIABLE RESISTOR
Resistor Berubah (variable), ialah sebuah resistor
yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan
menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut.
Sehingga nilai resistor dapat kita tetapkan sesuai dengan
kebutuhan. Berdasarkan jenis ini kita bagi menjadi dua,
Potensiometer,
rheostat
dan
Trimpot
(Trimmer
Potensiometer) yang biasanya menempel pada papan
rangkaian (Printed Circuit Board, PCB). Variable resistor
yang digunakan pada modul ini adalah trimpot.

Gambar 4. Simbol dan fisik trimpot


8

OTOTRONIK 2015

PIMITS 11

SMKN 1 SEYEGAN

Nilai dari trimpot dituliskan di badan dengan jumlah 3


angka seperti yang terlihat pada gambar atas.
Perhitungan untuk nilai resistansi sama dengan
perhitungan dengan memakai gelang. Hanya saja faktor
10n terletak pada karakter tiga . Contoh misalnya
tertulis nilai 473K. Karena bilangan ketiganya tertulis 3
maka faktor 10n = 103 = 1000. jadi nilai resistansinya
adalah 47.000 . = 47 K .
3. Light Emiting Diode (LED)
Light Emiting Diode (LED) dapat mengeluarkan
cahaya bila diberikan forward bias. Dioda jenis ini
banyak digunakan sebagai indikator dan display.
Misalnya dapat digunakan untuk seven segmen (display
angka).

Gambar 5. Simbol dan fisik LED


LED yang digunakan untuk penerima sensor adalah
dari jenis superbright 5mm. Kelebihannya adalah
memiliki intensitas dan focus yang lebih baik daripada
LED biasa. Sedangkan untuk keperluan indicator
digunakan LED kecil biasa 3mm.
4. PHOTODIODE
Untuk photodiode, dapat disebut sebagai salah satu
dari komponen sensor, yang dimaksud dengan sensor
9

OTOTRONIK 2015

PIMITS 11

SMKN 1 SEYEGAN

yaitu suatu komponen yang digunakan untuk


mengubah suatu besaran fisika kedalam bentuk sinyal
listrik, di mana sensor itu merupakan bagian dari
tranducers, tranducers itu terbagi atas sensor dan
actuator, actuator yaitu suatu komponen untuk
mengubah besaran fisika dari sinyal listrik menjadi
besaran fisika yang lainnya misalnya motor listrik, dan
lain-lain sebagainya. jadi cara kerja dari photodiode itu
dia menerima cahaya, kalau dari simbolnya, pada LED,
anak panah menunjuk ke luar, sementara pada
photodiode, anak panah menunjuk ke dalam, itu artinya
photodiode menerima cahaya, dan resistansinya
berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang
diterima olehnya, karena sebenarnya suatu photon
dapat mendorong elektron bebas untuk menyebrangi
persambungan pn junction, dan menyebabkan arus
untuk mengalir.

Gambar 6. Simbol dan fisik photodiode


5. TRANSISTOR
Pada modul ini penggunaan transistor ditekankan
sebagai switch. Dimana akan berlaku kondisi on dan off.
Dari berbagai bentuk transistor yang ada di pasaran,
pada umumnya pada transistor terdapat tanda-tanda
khusus baik berupa titik
atau tojolan yang
menunjukkan posisi emitor. Sedangkan transistor yang
10

OTOTRONIK 2015

PIMITS 11

SMKN 1 SEYEGAN

berbentuk topi, kolektor terdapat pada badan transistor.


Jenis transistor adalah NPN dan PNP.
Transistor dapat dianalogikan sebagai dua buah
diode

Gambar 7. Simbol dan fisik transistor


Gambar 7 adalah lambang trasistor NPN dan PNP
beserta analoginya dengan menggunakan rangkaian
dioda berdasarkan susunan semikonduktornya untuk
menentukan kaki-kaki transistor secara analog.
Cara kerja transistor : seperti yang ditunjukan oleh
gambar di atas, tentang arah arusnya. Untuk NPN, jika
ada arus yang mengalir dari basis menuju emitor maka
akan ada arus yang mengalir dari kolektor menuju
emitor.
Untuk PNP, jika ada arus yang mengalir dari emitor
menuju basis maka akan ada arus yang mengalir dari
emitor menuju kolektor.

11

OTOTRONIK 2015

PIMITS 11

SMKN 1 SEYEGAN

B = Ic / Ib, dimana Ic >> Ib


Dimana:
B : besar penguatan
Ic : arus kolektor
Ib : arus basis
Catatan : Transistor tidak dapat digantikan oleh
rangkaian dioda. Untuk transistor type NPN bias
basis diberikan bias positf dan untuk type pnp
sebaliknya yaitu bias negatif.
Contoh:
+(Vcc)
Misal: Vcc = 3 Volt
Rb = 2 kohm Rb
Maka: Ib = Vcc-Vbe/Rb
= 3 V-0.6/ 2000
= 1,2 mA

Ib

-(gnd)

6. OPERATIONAL AMPLIFIER ( OP-AMP )


OpAmp
(Operasional
Amplifiers)
pada
hakekatnya merupakan sejenis IC. Di dalamnya
terdapat suatu rangkaian elektronik yang terdiri atas
beberapa transistor, resistor dan atau dioda. Jikalau
kepada IC jenis ini ditambahkan suatu jenis rangkaian,
masukkan dan suatu jenis rangkaian umpan balik, maka
IC ini dapat dipakai untuk mengerjakan berbagai
operasi matematika, seperti menjumlah, mengurangi,
membagi, mengali, mengintegrasi, dsb. Oleh karena itu
12

OTOTRONIK 2015

PIMITS 11

SMKN 1 SEYEGAN

IC jenis ini dinamakan penguat operasi atau operasional


amplifier, disingkat OpAmp.

13

OTOTRONIK 2015

PIMITS 11

SMKN 1 SEYEGAN

BAB II
RANGKAIAN LINE TRACER

Secara umum line tracer dapat dirancang dengan


mengacu pada blok diagram seperti berikut :

SENSO
R

COMPARATOR

MOTOR
DRIVER

MOTOR

Komponen uama penyusun line tracer adalah sensor,


comparator, motor diver dan motor sebagai penggerak.
Secara terperinci mengenai blok-blok diagram adalah
sebagai berikut :
1. SENSOR
Sensor
yang
dapat
digunakan
untuk
pembuatan
line
tracer
adalah
photodiode.
Rangkaian sensor secara lengkap adalah sebagai
berikut :

LED superbright

Photo Dioda

lintasan

14

OTOTRONIK 2015

PIMITS 11

SMKN 1 SEYEGAN

Supaya dapat digunakan sebagai sensor,


maka photodiode dibias reverse. Cara kerja dari
photodiode, resistansinya berubah-ubah sesuai
dengan intensitas cahaya yang diterima olehnya,
karena sebenarnya suatu photon dapat mendorong
elektron bebas untuk menyebrangi persambungan
pn junction, dan menyebabkan arus untuk mengalir.
2. COMPARATOR
Comparator adalah salah satu aplikasi dari
op-amp (operational amplifier), dimana memiliki
fungsi membandingkan besar dua potensial yang
diberikan.
A

+
out
B

Simbol komparator
Cara kerja dari piranti komparator adalah
membandingkan beda potensial yang diberikan
pada input terminal A (+) dan B (-). Jika tegangan A
> B maka out akan saturasi, jika tegangan A < B
atau A = B maka out = 0. Bentuk fisik IC (Integrated
Circuit) dari komparator LM339 adalah sebagai
berikut :

15

OTOTRONIK 2015

PIMITS 11

SMKN 1 SEYEGAN

PINOUT LM339
IC
komparator yang digunakan adalah LM339
dengan konfigurasi pinout tampak seperti pada
gambar di atas. Didalam kemasan IC LM339
terdapat 4 modul komparator sekaligus. Dengan
demikian memudahkan kita untuk melakukan
ekspansi.

Skema komparator dengan sensor


3. MOTOR DRIVER

16

OTOTRONIK 2015

PIMITS 11

SMKN 1 SEYEGAN

Driver motor berfungsi sebagai piranti yang


bertugas untuk menjalankan motor baik mengatur
arah putaran motor maupun kecepatan putar motor.
Macam driver motor diantaranya adalah :

17

Driver Kontrol Tegangan


Dengan driver motor kontrol tegangan
menggunakan level tegangan secara langsung
untuk mengatur kecepatan dari putaran motor.
Driver PWM
Dengan kontrol PWM kita dapat mengatur
kecepatan motor dengan memberikan pulsa
dengan frekwensi yang tetap ke motor,
sedangkan yang digunakan untuk mengatur
kecepatan adalah duty cycle dari pulsa yang
diberikan.
Driver H
Driver type H digunakan untuk mengontrol
putaran motor yang dapat diatur arah
putarannya CW maupun CCW. Driver ini pada
dasarnya menggunakan 4 buah transistor
untuk switching dari putaran motor dan secara
bergantian untuk membalik polaritas dari
motor.

OTOTRONIK 2015

PIMITS 11

SMKN 1 SEYEGAN

Skema driver
Cara kerja rangkaian driver ini adalah:
Pada saat ada pulsa low (nol volt)
mentriger R7, maka Q2, Q6 dan Q4 aktif.
Ada arus mengalir dari
VCC
Q6
motor
Q4
yang
mengakibatkan motor berputar searah
jarum jam.
Pada saat ada pulsa low (nol volt)
mentriger R8, maka Q1, Q3 dan Q5 aktif.
Ada arus mengalir dari
VCC
Q3
motor
Q5
yang
mengakibatkan
motor
berputar
berlawanan arah jarum jam
4. MOTOR
Motor DC merupakan sebuah elekrik motor
yang
menggunakan
tegangan
DC
yang
mengkonversikan besaran listrik menjadi besaran
mekanik. Motor DC yang pada umumnya digunakan
pada pekerjaan yang kecil dan lebih cocok untuk
digunakan pada aplikasi - aplikasi elektronika
misalnya robot mobil. Motor DC ini mempunyai dua
terminal elektrik. Dengan memberikan beda
tegangan pada kedua terminal tersebut maka motor
akan dapat berputar pada satu arah dan apabila
18

OTOTRONIK 2015

PIMITS 11

SMKN 1 SEYEGAN

polaritas dari tegangan tersebut dibalik, maka arah


putaran motor akan terbalik pula. Polaritas dari
tegangan yang diberikan pada dua terminal
menentukan arah putaran motor sedangkan beda
tegangan yang diberikan menentukan kecepatan
motor tersebut.

19

OTOTRONIK 2015

PIMITS 11

SMKN 1 SEYEGAN

BAB III
DESAIN MEKANIK

Design Chasis
Chasis dari robot yang dibuat menggunakan
bahan dari acrylic untuk mempermudah design
dan penempatan dari komponen yang dipasang.
Yang perlu diperhatikan disini adalah ukuran
ketebalan dari bahan acrylic yang digunakan
sehubungan dengan beban dari komponen yang
akan diletakkan pada chasis.
Mekanik yang digunakan disini menggunakan dua
buah motor sebagai penggerak robot dan sebuah
roda bebas di depan.

20

OTOTRONIK 2015

PIMITS 11

SMKN 1 SEYEGAN

Peletakan rangkaian batere dan

sensor
Dan yang tidak kalah penting disnin adalah
pemasangan roda penggerak dengan sensor garis
didepannya. Idealnya jarak antara sensor depan
dengan kedua roda penggerak adalah membentuk
sebuah segitiga sama sisi.

Motor
pengger
ak
+ roda

Senso
Rr
garis

Driv
er
moto
r
Roda bebas dan
senso
r

21

B
A
T
E
R
E

OTOTRONIK 2015

PIMITS 11

SMKN 1 SEYEGAN

LAMPIRAN 1
SKEMA LINE TRACER

22

OTOTRONIK 2015

PIMITS 11

SMKN 1 SEYEGAN

LAMPIRAN 2
DAFTAR KOMPONEN
R1-R4
R5, R6
R7, R8
R9-R12
R13
R14
SB1
PD1
LED 1, 2
Q1, 2, 3, 6
Q4, 5
IC

10K
470
68
100
33K
330
LED superbright 5mm
Photodiode 3mm
LED 3mm
C9012
C9013
LM339

DESAIN PCB (tampak atas )

23

OTOTRONIK 2015

Anda mungkin juga menyukai