Anda di halaman 1dari 6

South Sea Bubble merupakan salah satu bencana keuangan terburuk sepanjang sejarah yang

terjadi. Hal ini dimulai ketika saat itu Inggris Raya adalah negara besar yang koloninya
terdapat di seluruh penjuru dunia, koloni ini kebanyakan dikelola oleh perusahaan
perusahaan dagang
Kerajaan inggris saat itu memerlukan dana untuk keperluan perang maka berhutang kepada
perusahaan dengan kompensasi kontrak monopoli perdagangan di koloni yang ada di
amerika, dengan mengantongi kontrak monopoli ini saham perusahaan naik pesat, dengan
utang yang semakin membengkak, South Sea Company menawarkan penawaran untuk
mengurangi hutang pemerintah yang membengkak dengan menerbitkan saham baru
dimulai pada tahun 1711 di mana pemerintah Inggris berutang sebesar 10 juta poundsterling.
Untuk membiayai perang dengan Perancis, House of Lords mengeluarkan South Sea Bill
yang memberikan izin monopoli kepada South Sea Company untuk melakukan perdagangan
dengan Amerika Selatan. Izin ini merupakan imbalan dari pinjaman yang diterima oleh
Inggris. South Sea Company menjadi penjamin emisi English National Debt senilai 30 juta
poundsterling yang memberikan bunga sebesar 6% per tahun. Dengan diterbitkannya surat
utang ini, pemerintah Inggris berkewajiban untuk membayar bunga sebesar 576,534
poundsterling per tahun kepada South Sea Company.
Untuk mendapatkan dana yang akan dipinjamkan ke pemerintah Inggris, South Sea Company
juga menerbitkan saham yang juga digunakan untuk membiayai operasinya serta menarik
para investor. Harga saham South Sea Company dalam sekejap meroket 10 kali lipat.
Spekulasi terhadap saham ini menjadi sangat liar karena investor melihat prospek yang
menjanjikan dengan adanya kepemilikan hak monopoli oleh perusahaan ini.
Pada tahun 1717, South Sea Company kembali mengeluarkan surat utang publik sebesar 2
juta poundsterling.
Bisnis utama dari South Sea Company adalah perdagangan budak. Mereka membeli budak
dari Afrika Barat dan kemudian menjualnya ke Amerika Selatan. Hak monopoli perdagangan
budak ini merupakan hasil dari perjanjian Utrecht pada tahun 1713 yang memberikan hak
kepada Inggris untuk menjual budak ke negara-negara Amerika Selatan yang menjadi jajahan
Spanyol.
Pada tahun 1719, perusahaan ini kembali mengajukan skema penawaran. Perusahaan ini akan
membeli separuh dari utang nasional Inggris (31 juta) yang pembayarannya dilakukan
dengan menerbitkan saham baru. Praktek ini sering juga disebut dengan debt to equity swap.
Perusahaan ini juga menjanjikan kepada pemerintah untuk menurunkan suku bunga yang
telah dibelinya menjadi 5% sampai dengan 1727 dan 4% setelahnya. Total utang pemerintah
Inggris pada saat itu (1719) adalah 50 juta dengan rincian sebagai berikut:
18.3 juta dimiliki oleh 3 perusahaan besar:
1. 4.3 juta kepada Bank of England

2. 3.2 juta kepada British East India Company


3. 11.7 kepada South Sea Company
Utang lainnya adalah sebesar 31.5 juta.
Spekulasi Terhadap Saham South Sea Company
Untuk mendongkrak harga sahamnya, South Sea Company terus mengeluarkan rumor
tentang bagaimana besar nilai perdagangannya di Amerika Selatan. Hal ini memicu terjadi
spekulasi yang liar atas sahamnya. Harga sahamnya melonjak dari 128 pada bulan Januari
1720 menjadi 175 pada bulan Februari, 330 pada bulan Maret dan 550 pada bulan Mei
saat skema penawaran debt to equity disetujui. Salah satu hal yang menyebabkan spekulasi
ini terjadi adalah adanya dana kredit sebesar 70 juta yang diberikan oleh pemerintah dan
parlemen untuk melakukan ekspansi usaha. Saham perusahaan dijual kepada para politisi.
Saya memberikan tanda kutip pada kata dijual karena pada prakteknya para politisi tersebut
tidak perlu membayar untuk memiliki saham tersebut. Mereka hanya menyimpan saham
tersebut untuk kemudian dijual kembali ke perusahaan kapan saja mereka mau dan
menikmati keuntungan dari selisih harganya. Tentu saja perusahaan membeli saham yang
dijual oleh para politisi tersebut dengan menggunakan dana kredit yang telah diberikan oleh
pemerintah. Jadi, di sini pemerintah lah yang menanggung semua kerugian.
Para politisi yang memiliki saham South Sea Company tentu saja berkepentingan untuk
menaikkan harga sahamnya. Sementara itu, South Sea Company terus mempublikasikan
orang-orang penting yang menjadi pemegang saham untuk memperkuat legitimasinya.
Seperti sebuah lingkaran setan :)

Kegagalan dalam tata kelola pasar modal seperti kasus South Sea Company, terjadi
karena entitas diberikan hak istimewa oleh pemerintah, hak ini menjadi tidak sehat
karena akan meningkatkan kepercayaan terhadap kemampuan entitas tersebut secara
berlebihan. peningkatan kepercayaan ini akan memiliki efek menguatnya harga saham
yang tidak wajar, selain itu dengan tambahan rumor yang berisi ilusi menyesatkan ke
pemegang saham, apalagi semua peristiwa tersebut tanpa adanya pengawasan,
membuat entitas tersebut dapat dengan mudah mengelabui investor untuk melakukan
apa saja agar dapat melakukan investasi di perusahaan tersebut. Sehingga agar tidak
terjadi peristiwa serupa yang berdampak terhadap ekonomi secara makro perlu dibuat
sebuah sistem yang bernama

Governance failures in capital markets such as the case of the South Sea Company (1720) ,
occurs because entity awarded the privilege by the government, this right becomes unhealthy
because it will increase confidence in the ability of the entity to excess. increase confidence
will have the effect of strengthening the stock price is not fair, but that with additional rumors
that contains misleading illusion to shareholders, let alone all these events without any
supervision, making these entities can be easily misled investors to do anything in order to
make investments in the company. So as to avoid similar events affecting the macro economy
needs to be a system called corporate governance
The objective of the application of corporate governance is to facilitate the transparency of
the issuers' business and to improve the disclosure quality, the which would, in its turn,
facilitate the interest of local and foreign investors about the stocks of the issuers that are
listed on the Stock Exchange, as well as the reliability of securities in the Capital Market.
this is in accordance with the understanding of
Corporate Governance is a set of relationships between a companys management, its
board, its shareholders, and other stakeholders. Corporate governance also provides the
structure through which the objectives of the company are set, and the means of attaining
those objectives and monitoring performance are determined. Good corporate governance
should provide proper incentives for the board and management to pursue objectives
that are in the interests of the company and shareholders and should facilitate effective
monitoring, thereby encouraging firms to use resources more efficiently. (OECD
Principles of Corporate Governance, 1999).
to realize the effectiveness of corporate governance External governance factors also play a
role in supporting good corporate governance. The external environment includes both the
take over mechanisms and the laws and regulations that enforce the rights of shareholders and
other stakeholders, such as creditors, and a good external environment also includes
appropriate oversight by government or other regulatory bodies like Central Banks and the
Deferent Stock Exchange Markets.

The objective of these Recommendations is to facilitate the transparency of


the Issuers business and to improve the disclosure quality, which would,
in its turn, facilitate the interest of local and foreign investors about
the stocks of the Issuers that are listed on the Stock Exchange, as well as
the reliability of securities in the Capital Market.
deals with the ways in which suppliers of finance corporations
assures themselves of getting a return on their investment and is
about promoting corporate fairness, transparency and accountability. And
establishes how the various participants shareholders and other
stakeholders; management; the board of
directors interact in determining the direction and performance of
corporations. Good governance holds management accountable to boards
and boards accountable to the owners and other stakeholders. In the
case of banks, significant stakeholders include depositors and the
banking supervisor such as the Central Banks
to realize the effectiveness of corporate governance External governance
factors also play a role in supporting good corporate governance. The
external environment includes both the take over mechanisms and the laws
and regulations that enforce the rights of shareholders and
other stakeholders, such as creditors, and a good external
environment also includes appropriate oversight by
government or other regulatory bodies like Central Banks and the Deferent
Stock Exchange Markets.
The capital External governance factors also play a role in supporting good
corporate governance. includes appropriate oversight by government or
other regulatory bodies like Central Banks and the Deferent Stock Exchange
Markets

Good corporate governance is not an end in itself, but instead facilitates a companys capacity
to define and achieve its purposes. The board must agree on the companys values (what it
stands for), and the strategy to achieve its purpose. It must account to shareholders and be
responsible for relations with its other stakeholders, (Denis, D. and J. McConnell :2002).

The objective and aim of corporate governance is to increase the value of a


company but it can be implemented only if all the interests and rights of
shareholders are complied with.

perlunya pengawasan sebuah lembaga dalam pasar modal


yang memastikan keberlangsungan perusahaan dalam angka panjang. Peristiwa ini
membuktikan sebuah perusahaan yang dari luar terlihat normal sebenarnya bisa saja
merupakan sebuah ilusi yang menyesatkan para pemegang saham. Umumnya ilusi yang
dipancarkan oleh perusahaan ini tidak lain adalah laporan keuangan yang dipalsukan.
Corporate governance plays a major role in macroeconomic stability; provide the
appropriate environment for economic growth as well as society welfare, therefore
international institutions give major attention and concerns

Tata kelola perusahaan memainkan peran utama dalam stabilitas makroekonomi;


menyediakan lingkungan yang sesuai untukpertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan
masyarakat, lembaga-lembaga internasional karena itu memberikan perhatian besar dan
kepedulian
untuk masalah ini di tingkat aspek makro dan mikro, karena pentingnya tata kelola
perusahaan yang baik di
negara dan Tata levels.Corporate perusahaan adalah "satu set hubungan antara perusahaan
manajemen, dewan, pemegang saham, dan pemangku kepentingan lainnya. Tata kelola
perusahaan juga menyediakan struktur melalui mana tujuan perusahaan ditetapkan, dan cara
mencapai tujuan-tujuan dan pemantauan kinerja ditentukan. Tata kelola perusahaan yang baik
harus memberikan insentif yang tepat untuk papan dan manajemen untuk mengejar tujuantujuan yang berada di kepentingan perusahaan dan pemegang saham dan harus memfasilitasi
pemantauan yang efektif, sehingga mendorong perusahaan untuk menggunakan sumber daya
yang lebih efisien. "(OECD Principles ofTata Kelola Perusahaan, 1999).
Penawaran Corporate governance dengan cara di mana pemasok perusahaan keuangan
menjamin diri dari
mendapatkan laba atas investasi mereka dan tentang mempromosikan keadilan korporasi,
transparansi dan akuntabilitas.
Dan menetapkan bagaimana berbagai peserta pemegang saham dan pemangku kepentingan
lainnya; manajemen; dewan
direksi berinteraksi dalam menentukan arah dan kinerja perusahaan. Tata kelola yang baik
memegang
manajemen bertanggung jawab untuk papan dan papan bertanggung jawab kepada pemilik
dan pemangku kepentingan lainnya.
Faktor tata kelola eksternal juga berperan dalam mendukung tata kelola perusahaan yang
baik. Lingkungan eksternalmeliputi pengambilalihan mekanisme dan peraturan perundangundangan yang menegakkan hak-hak pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya,

seperti kreditur, dan lingkungan eksternal yang baik juga termasuk pengawasan yang sesuai
dengan pemerintah atau badan pengatur lainnya seperti Bank Sentral dan relatif kecil Bursa
Efek Pasar.
Modal
pasar infrastruktur mendalam dan luas-mendukung kemampuan pemegang saham untuk
meminta pertanggungjawaban manajemen; jika a
korporasi adalah di bawah performa, investor dapat secara signifikan mengurangi nilai
saham, dan pada kasus yang berat
korporasi dapat diambil alih dan direorganisasi untuk menghasilkan keuntungan yang dapat
diterima bagi pemiliknya. Akuntansi standar resep penyajian informasi-keuangan dalam hal
ketepatan waktu dan akurasi-investor
gunakan untuk memegang manajemen dan akuntabel papan, Novikova (2004).

Anda mungkin juga menyukai