Anda di halaman 1dari 15

1

BY BARKAH WALADANI

9/12/15

Pengendalian Infeksi
Nosokomial

Infeksi Nosokomial
Istilah nosokomial berasal dari
bahasa Yunani yaitu
nosokomeion yang berarti rumah
sakit (nosos = penyakit,
komeo
=
merawat).
Infeksi
nosokomial dapat diartikan
infeksi yang berasal atau terjadi di
rumah sakit. Infeksi
yang timbul dalam kurun waktu 48
jam setelah dirawat di
rumah sakit sampai dengan 30 hari

9/12/15

infeksi nosokomial bila memenuhi beberapa kriteria :

1.

Pada waktu pasien mulai dirawat di rumah sakit tidak

2.

didapatkan tanda klinis infeksi tersebut.

3.

2. Pada waktu pasien mulai dirawat di rumah sakit tidak

4.

sedang dalam masa inkubasi infeksi tersebut.

5.

3. Tanda klinis infeksi tersebut baru timbul sekurangkurangnya

6.

48 jam sejak mulai perawatan.

7.

4. Infeksi tersebut bukan merupakan sisa infeksi

8.

sebelumnya
9/12/15

Pembagian Infeksi Nosokomial


KODE

Lokasi infeksi nosokomial

UTI
SSI
PNEU
BSI
BJ
CNS
EENT
GI
LRI
REPR
SST
- SKIN
- ST
- DECU
- BURN
- BRST
- UMP
- PUST
- CIRC
SYS

Urinary Tract Infection


Surgical Site Infection
Pneumonia
Bloodstream Infection
Bone and Joint Infection
Central Nervous System Infection
Eye, Ear, Nose, Throat, or Mouth Infection
Gastrointestinal System Infection
Lower Respiratory Tract Infection, Other Than
Pneumonia
Reproductive Tract Infection
Skin and Soft Tissue Infection
Skin
Soft tissue
Decubitus ulcer
Burn
Breast abscess or mastitis
Omphalitis
Infant pustulosis
Newborn circumcision
Systemic Infection

9/12/15

Sumber infeksi di rumah sakit

Rantai penularan infeksi nosokomial


9/12/15

Standar Pengendalian Infeksi

1. Asepsis
Keadaan bebas dari mikroorganisme yang dapat menimbulkan
penyakit
pathogen.
Ada dua jenis aspsis :
a. Asepsis medik, dengan cara membersihkan debu, memcuci,
merebus, isolasi, dll.
Tujuan:
- Membantu megurangi jumlah mikroorganisme.
- Mencegah penyebaran pada orang lain.
b. Asepsis bedah, dengan cara steril.
Tujuan:
9/12/15

Septik

: mencagah terjadinya kontaminasi oleh


mikroorganisme pada jaringan bahan dan alat
steril.

Aseptik

: mencegah terjadinya infeksi dengan

menghambat/menghancurkan tumbuhnya
organisme pahogen pada luka.
9/12/15

8
2. Disinfeksi
Adalah tindakan untuk membunuh kuman pathogen dan apathogen
tetapi tidak dengan sporanya pada alat-alat perawatan, kedokteran dan
permukaan jaringan dengan menggunakan bahan disinfektan atau
dengan cara mencuci, mengoles, merendam dan menjemur.
Tujuan :
Memelihara peralatan dalam keadaan siap pakai.
DISINFEKTANS IDEAL
karyanya cepat dan luas
kemampuan penetrasi baik
dapat bercampur dengan air
tetap aktif didalam bahan organik
tahan terhadap proses dekomposisi
9/12/15
tidak memberi warna pada obyek, tidak korosif, toksisitas rendah

3. Sterilisasi
Adalah suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen adan apathogen
beserta sporanya pada alat perawatan dan kedokteran dengan cara merebus,
stoom, panas tinngi atau menggunakan bahan kimia.
Hal hal yang perlu diperhatikan:
Sterilisator harus dalam keadaan siap pakai.
Peralatan harus bersi dan masih berfungsi.
Peralatan yang dibungkus harus diberi label : nama, jenis peralatan, jumlah tgl
dab jam disterilkan.
Menyusun peralatan harus sedemikia rupa sehingga seluruh bagian dapat
disterilkan.
Waktu mensterilkan setiap jenis harus tepat.
Tidak boleh menambah peralatan lain dalam sterilisator, sebelum waktu
mensterilkan selesai.
9/12/15
Memindahkan peralatan yang sudah steril ketempatnya dengan korentang steril.

10

9/12/15

Pencegahan
1.

11

Mencuci Tangan

9/12/15

12

2. Memakai Masker

9/12/15

13

3. Personal Hygien

9/12/15

14

4. Memakai Sarung Tangan

9/12/15

15

9/12/15

Anda mungkin juga menyukai