kemudahan
untuk mendapatkan
obat
terlarang,
yang
juga
dapat
terkontaminasi oleh zat aditif yang berbahaya. Perilaku berisiko merupakan salah
satu faktor dalam beberapa kecelakaan.
3) Mobilitas dan Status Kesehatan
Individu yang mengalami hambatan mobilitas akibat paralisis, kelemahan
otot, dan keseimbangan atau koordinasi yang buruk sangat rentan terhadap
cedera.Klien yang mengalami cedera korda spinal dan paralisis pada kedua
kakinya, mungkin tidak mampu bergerak kendati merasa tidak nyaman. Klien
hemiplegi atau klien yang terpasang gips pada tungkai sering kali memiliki
keseimbangan yang buruk dan mudah jatuh. Klien yang lemah akibat penyakit
atau pembedahan tidak selalu sadar penuh terhadap kondisi mereka.
4) Perubahan Sensori-Persepsi
Persepsi sensori yang akurat terhadap stimulus lingkungan sangat penting
terhadap keamanan.Individu yang mengalami gangguan persepsi peraba,
pendengar, perasa, pencium, dan penglihatan sangat rentan terhadap cedera.
Individu yang tidak melihat dengan baik akan terpeleset mainan atau tidak melihat
kabel listrik. Individu yang tuli mungkin tidak mendengar klakson di jalan, dan
individu yang mengalami gangguan indra pencium mungkin tidak mencium bau
masakan yang gosong atau aroma belerang dari kebocoran gas.
5) Kesadaran Kognitif
Kesadaran merupakan kemampuan untuk merasakan stimulus lingkungan
dan reaksi tubuh serta untuk berespons secara tepat lewat proses pikir dan
tindakan. Klien yang mengalami gangguan kesadaran meliputi individu yang
kurang tidur, individu tak sadar atau semi taksadar, individu yang disorientasi
(individu yang tidak tahu darimana mereka berada atau apa yang harus mereka
lakukan untuk menolong diri merea sendiri). Individu yang merasakan stimulus
yang tidak ada, dan individu yang mengalami hambatan penilalian akibat proses
penyakit atau pengobatan, seperti narkotik, hipnotik, obat penenang, dan sedative.
Klien yang sedikit bingung mungkin sementara lupa di mana mereka berada,
mempertanyakan di mana letak kamar mereka, salah mengenali barang milik
pribadi dan lain sebagainya.
6) Status Emosi
Status emosi yang ekstrem dapat mengganggu kemampuan untuk
merasakan bahaya yang terdapat dalam lingkungan.Situasi yang penuh tekanan
dapat menurunkan tingkat konsentrasi individu, menyebabkan kesalahan
penilaian, dan penurunan kesadaran terhadap stimulus eksternal.Individu yang
mengalami depresi dapat berpikir dan dan bereaksi terhadap stimulus lingkungan
lebih lambat daripada biasanya.
7) Kemampuan Komunikasi
Individu yang mengalami hambatan kemampuan untuk menenrima dan
menyampaikan informasi termasuk klien afasia, individu dengan hambatan
bahasa, dan mereka yang tidak dapat membaca juga berisiko terhadap
cedera.Sebagai contoh, individu yang tidak dapat menerjemahkan tanda dilarang
merokok-Oksigen sedang digunakan dapat menyebabkan ledakan dan kebakaran.
8) Kesadaran terhadap Keamanan
Informasi sangat penting terhadap keamanan.Klien yang berada di
lingkungan asing sering kali membutuhkan informasi keamanan yang spesifik.
Kurang pengetahuan mengenai peralatan asing, seperti tabung oksigen, slang
intravena, dan bantal panas, dapat menimbulkan bahaya. Klien yang sehat harus
mendapat pengetahuan mengenai keamanan air, keamanan dalam mobil,
pencegahan kebakaran, cara mencegah ingesti zat yang berbahaya, dan beberapa
tindakan pencegahan yang berhubungan dengan bahaya pada usia tertentu.
9) Faktor Lingkungan
Rumah yang aman adalah rumah yang memiliki lantai dan karpet yang
terpasang dengan baik, permukaan bath-tub atau shower yang tidak licin alarm
asap yang berfungsi dan dan terletak strategis, serta pengetahuan mengenai rute
penyelamatan diri apabila terjadi kebakaran. Keamanan area luar rumah, seperti
kolam renang harus terjaga dan terpelihara.Pencahayaan yang adekuat, baik di
dalam maupun di luar, meminimalkan kemungkinan terjadinya kecelakaan.
Di tempat kerja, mesin, sabuk keselamatan kerja dan katrol, serta zat kimia
dapat dapat menimbulkan bahaya.Kelemahan pekerja, polusi suara dan udara, atau
bekerja di ketinggian atau di bawah tanah juga dapat menyebabkan bahaya
leukopenia)
Gangguan faktor pembekuan
Disfungsi biokimiawi (mis, disfungsi sensori)
Penurunan kadar hemoglobin
Usia perkembangan (fisiologis, psikososial)
Disfungsi efektor
Penyakit imun atau autoimun
Disfungsi integratif
Malnutrisi
Fisik (mis, kulit rusak, hambatan)
Psikologis (orientasi afektif)
Sel sabit
Talasemia
Trombositopenia
Hipoksia jaringan
Eksternal
-
Biologis:
Tingkat imunisasi komunitas
Mikroorganisme
Kimia
Obat-obatan (misalnya, agens farmasi, alkohol, kafein, nikotin,
Fisik
peralatan
Jenis kendaraan atau transportasi
Individu atau penyedia layanan kesehatan (agens nosocomial;
yang
berpotensi
proses penyakit
gangguan emosi
proses cedera
kurangnya pendidikan tentang keselamatan
kurangnya kewaspadaan keamanan/keselamatan
penurunan kemampuan motorik
penurunan sensasi penciuman
4. risiko trauma
faktor risiko
- eksternal
aksesibilitas senjata
mandi dengan air yang sangat panas (mis, anak kecil mandi
tanpa pengawasan)
kurang peralatan antislip di kamar mandi
anak bermain dengan objek yang berbahaya
tidak ada pintu pada bagian atap tangga
saat mengendarai mobil, anak diletakkan di bangku depan
mobil
kontak dengan zat korosif
kontak dengan suhu dingin yang intens
kontak dengan alat/mesin yang bergerak sangat cepat
alat rumah tangga yang rusak
kompor gas yang rusak
mengendarai kendaraan yang secara mekanik tidak aman
mengendarai dengan kecepatan tinggi
mengendarai ketika mabuk
mengendarai tanpa alat bantu penglihatan yang diperlukan
memasuki ruangan tanpa pencahayaan/gelap
melakukan percobaan dengan zat kimia
terpajan mesin yang membahayakan
salah memasang kabel listrik
pakaian anak yang mudah terbakar
mainan anak yang mudah terbakar
kabel listrik yang menjuntai
sisa minyak yang terakumulasi di kompor
kaki tempat tidur yang tinggi
lingkunga yang tingkat kriminalitasnya tinggi
mekanisme bantuan via telepon yang tidak tepat untuk klien
tirah baring
pagar tangga yang tidak adekuat
alkali)
pisau yang disimpan tanpa sarung
kurang perlindungan dari sumber panas
bekuan es yang besar yang tergantung di atap
penyalahgunaan tutup kepala yang diperlukan
penyalahgunaan sabuk keselamatan
tidak menggunakan sabuk keselamatan
jalanan yang terhalang
pemajanan berlebihan terhadap radiasi
stopkontak listrik yang kelebihan beban
sekring yang kelebihan muatan
jarak fisik yang berdekatan dengan jalur kendaraan (mis, jalan
mobil, jalan kecil, jalan rumah yang dekat dengan jalur kereta
api)
bermain dengan zat yang mudah meledak
pegangan panci yang menghadap bagian depan kompor
kebocoran gas yang berpotensi terbakar
lantai licin karena basah dan sangat licin
merokok di tempat tidur
merokok di dekat tabung oksigen
sabuk keselamatan yang sulit dipasang
kabel listrik yang terkelupas
karpet yang terlipat
jalan yang tidak aman
jalan untuk pejalan kaki yang tidak aman
pelindung/terali jendela di rumah yang tidak aman untuk anak
menggunakan piring yang retak
penggunaan kursi yang tidak aman
penggunaan tangga yang tidak kuat
pemakaian baju yang melambai di sekitar api
tidak tersedia alat antislip di shower
internal
kesulitan keseimbangan
kesulitan kognitif
kesulitan emosional
riwayat trauma sebelumnya
ketidakcukupan finansial
kurang pendidikan tentang keselamatan/keamanan
Subjektif
Ketidaksesuaian kognitif
Ketidakakuratan interpretasi lingkungan
Ketidaksesuaian pemikiran
- Objektif
Mudah distraksi
Egosentris
Terlampau atau kurang waspada
Defisit atau masalah memori
6. Perubahan manajemen pemeliharaan rumah
Batasan karakteristik
- Subjektif
Anggota keluarga menjelaskan utang yang belum dilunasi atau
krisis keuangan
Anggota
keluarga
mengungkapkan
kesulitan
dalam
cemas)
Adanya serangga atau hewan pengerat
Gangguan kebersihan atau infeksi berulang
Alat-alat masak, pakaian, linen yang belum dicuci atau tidak
tersedia
7. Defisit pengetahuan
Batasan karakteristik
- Subjektif
Mengungkapkan masalah secara verbal
- Objektif
panas
Usia yang ekstrem
Kesakitan atau trauma yang memengaruhi pusat pengatur suhu
[Imaturasi system regulasi suhu bayi]
[Ketidakmampuan untuk berkeringat]
Inaktivitas
Pakaian yang tidak sesuai dengan suhu lingkungan
[Berat badan bayi yang rendah (neonatus)]
Pengobatan yang menyebabkan vasokonstriksi
vasodilatasi
Sedasi
Aktivitas berlebihan
atau
C. Pohon Masalah
Usia
Bayi
lansia
Anak-anak
Remaja
Dewasa
Gangguan
Risiko cedera
Risiko keracunan
Risiko asfiksia
Risiko trauma
Gangguan
proses pemeliharaan
pikir Defisit rumah
pengetahuan
Perubahan suhu tubuh
Gangguan Rasa
Aman
D. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik tidak dilakukan pada pasien dengan gangguan rasa
aman.
E. Penatalaksanaan Medis
1. Memantau janin elektronik: intrapartum: mengevaluasi dengan alat
elektronik respons denyut jantung janin terhadapkontraksi uterus selama
asuhan intrapartum.
2. Edukasi kesehatan: mengembangkan dan memberikan bimbingan dan
pengalaman belajar untuk memfasilitasi adaptasi secara sadar perilaku
yang kondusif untuk kesehatan individu, keluarga, kelompok, komunitas.
3. Memantau pernapasan: mengumpulkan dan menganalisis data pasien
untuk memastikan kepatenan jalan napas dan keadekuatan pertukaran gas.
4. Surveilans kulit: mengumpulkan dan menganalisis data pasien untuk
mempertahankan kintegritas kulit serta membran mukosa.
5. Manajemen halusinasi: meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan
orientasi realitas pasien yang mengalami halusinasi.
6. Risiko Perubahan Suhu:
- Perawatan bayi baru lahir: menatalaksana neonatus selama masa
-
batas normal
Regulasi suhu: intraoperatif: mencapai atau mempertahankan suhu
F. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian
terhadap
klien
yang
berisiko
penting
dalam
terhadap
kecelakaan
dan
keperawatan
dan
cederameliputi:
1) Menentukan
indikator
riwayat
pemeriksaan fisik
2) Menggunakan instrument pengkajian risiko yang dikembangkan secara
khusus,
3) Mengevaluasi lingkungan rumah klien
I.
Data
yang
perlu
dikaji
meliputi
usia
dan
tingkat
III.
komunitas.
Perawatan intrapartum: pelahiran risiko-tinggi: membantu kelahiran
pervagina pada janin lebih dari satu atau janin kelainan letak
Induksi persalinan: menginisiasi atau mengaugmentasi persalinan
komunitas
Surveilans keamanan: mengumpulkan dan menganalisis informasi
mengenai pasien dan lingkungan secara terarah dan kontinu untuk
gas.
Penyuluhan keamanan bayi: menganjurkan tentang keamanan selama
tubuh
Surveilans kulit: mengumpulkan dan menganalisis data pasien untuk
bermotor
5) Gangguan Proses Pikir
- Penurunan ansietas: meminimalkan ketakutan, kekhawatiran, firasat,
atau ketidaknyamanan terkait perkiraan sumber bahaya yang tidak
-
jelas.
Manajemen perilaku: overaktivitas/kurang perhatian: menyediakan
lingkungan terapeutik yang secara aman mengakomodasi defisit
perhatian pasien dan/atau overaktifitas pasien sambil meningkatkan
fungsi optimal.
Promosi perfusi serebral: meningkatkan perfusi yang adekuat dan
meminimalkan komplikasi pada pasien yang mengalamni atau berisiko
pola pikir dan memandang diri sendiri dan dunia secara lebih realistis
Stimulasi kognitif: meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman
pada realitas
Manajemen demensia: melakukan modifikasi lingkungan untuk pasien
Peningkatan
kesadaran
diri:
membantu
pasien
menggali
dan
keluarga
Promosi integritas keluarga: childbearing family: memfasilitasi
pertumbuhan individu atau keluarga yang menambahkan kehadiran
menyenangkan
Edukasi orang tua: remaja: membantu orang tua memahami dan
mengidentifikasi
memperbaiki
hubungan
dengan
mengklarifikasi
dan
komunitas
Edukasi orang tua: remaja: membantu orang tua memahami dan
membantu anak remaja mereka
batas normal
Regulasi suhu: intraoperatif: mencapai atau mempertahankan suhu
I. Referensi
Kozier. 2010. Fundamental Keperawatan, Jakarta: EGC
NANDA. 2012. Diagnosis Keperawatan, Jakarta: EGC