Anda di halaman 1dari 13

1

A. JUDUL PROGRAM
PEMANFAATAN PANAS GAS BUANG MESIN DIESEL SEBAGAI
PEMANAS BAHAN BAKAR HFO (HEAVY FUEL OIL)
B. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH
Pada saat ini kebutuhan akan energi semakin meningkat seiring dengan
semakin meurunnya ketersediaan sumber energi tersebut. Sehingga penelitian tentang
pemakaian energi yang optimal dan efisien banyak dilakukan. Demikian juga dengan
pemanfaatan sumber daya energi alternatif. Teknik manajemen energi dan teknik
pemanfaatan kembali limbah panas (heat recovery) menjadi hal yang lebih penting.
Pemanfaatan gas buang dari mesin diesel sebagai media pemanas perlu
dikembangkan. Gas buang yang dihasilkan mesin diesel masih mengandung potensi
energi termal yang dapat dimanfaatkan. Menurut Smith A.J dan King G.H, di Inggris
pada tahun 1980 sebesar 259 MJ/tahun energi termal dari gas buang terbuang ke
alam. Jackson R. menyampaikan bahwa pemanfaatan gas buang akan mempunyai
keuntungan memperkecil biaya pada proses pemanasan yang dipakai, juga dapat
menurunkan temperatur gas buang sehingga memperkecil pencemaran termal udara
lingkungan.
Sistem bahan bakar adalah sistem yang digunakan untuk mensuplai bahan
bakar yang diperlukan motor induk. Pada umumnya, mesin diesel kecepatan rendah
dapat beropersi dengan hampir setiap bahan bakar cair dari minyak tanah (kerosine)
atau minyak hewani, sedangkan penggunaan bahan bakar dari minyak nabati masih
terus dikembangkan sebagai bahan bakar pengganti dari minyak hewani. Minyak
nabati merupakan salah satu hasil tanaman yang berpotensi sebagai sumber
hidrokarbon atau sumber energi Indonesia. Namun minyak tersebut tidak bisa
digunakan secara langsung karena memiliki viskositas yang tinggi, angka metan yang
rendah, adanya asam lemak bebas, volatilitas yang rendah, adanya gum dan
terbentuknya endapan yang tinggi bila digunakan sebagai bahan bakar secara
langsung (Fangrui Ma, 1999). Sementara untuk mesin diesel kecepatan tinggi
modern, karena singkatnya selang waktu yang tersedia untuk pembakaran pada setiap
daur memerlukan minyak bakar yang lebih khusus dan lebih ringan. Dalam dunia
maritim bidang klasifikasi jenis bahan bakar minyak yaitu. MGO (Marine gasoil).
MDO (Marine diesel oil). IFO (Intermediate fuel oil). MFO (Medium fuel oil). HFO
(Heavy fuel oil).
Bahan bakar minyak berat (Heavy fuel oil) atau HFO merupakan salah satu
jenis bahan bakar yang digunakan pada kapal karena dilihat dari segi harganya yang
relatif lebih murah dibandingkan dengan bahan bakar lainnya. Ini berarti pengurangan
biaya operasional pada kapal bisa sedikit diminimalkan. Keuntungan lain pada HFO
ialah memerlukan ruang penyimpanan yang lebih kecil dari pada bahan bakar
lainnya. Ini akan memberikan keuntungan ruangan yang lebih luas untuk penggunaan

yang lainnya, sehingga penggunaan dari ruangan dikapal dapat diatur sebaik mungkin
untuk meningkatkan daya muat kapal.
Peralatan penting yang digunakan pada sistem bahan bakar yang
menggunakan HFO adalah pemanas bahan bakar. Pemanas ini berfungsi untuk
menurunkan viskositas HFO sehingga memudahkan proses pemompaan,
penyaringan, maupun pengendapan kotoran-kotoran yang terkandung dalam HFO.
Banyak jenis pemanas bahan bakar HFO yang digunakan pada kapal antara lain
dengan menggunakan listrik, uap panas, ataupun air panas.
Disini penulis akan memanfaatkan kalor yang terbuang bersama gas buang
sebagai pemanas bahan bakar. Menurut Raharjo Tirtoatmodjo. Bahwa
pemanfaatan energi panas yang dimiliki gas buang sebelum dibuang ke atmosfer
untuk memanaskan air berarti merupakan penghematan energi cukup besar.
Penghematan yang dimaksud dapat berupa pengiritan bahan bakar untuk
memanaskan air sehingga mencapai suhu yang diinginkan. Sementara pemanas
yang akan penulis bahas ini hanya menggunakan peralatan yang relatif sederhana
sebagai alat untuk memanaskan bahan bakar.

C. PERUMUSAN MASALAH
Dari uraian diatas maka perumusan masalah yang muncul adalah:
1. Berapa besar efisiensi yang digunakan dalam pemanfaatan panas gas buang
tersebut.
2. Bagaimana desain sistem pemanas bahan bakar tersebut.

D. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Memanfaatkan panas dari gas buang motor diesel agar tidak terbuang sia-sia,
dalam hal ini sebagai pemanas bahan bakar HFO (Heavy Fuel Oil).
2. Mengaplikasikan hasil pembelajaran di dalam kampus menjadi suatu bentuk
nyata yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan industri, baik untuk skala
rumahan atau skala besar.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN


Merupakan salah satu alternatif dari pemanfaatan panas gas buang yang
biasanya hanya terbuang sehingga dapat menaikkan efektifitas pemakaian bahan
bakar tampa bergantung pada jenis pemanas bahan bakar lain yang relatif lebih
mahal dan boros energi.

F. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Desain prototipe yang dibuat adalah sebagai konsep perencanaan awal yang
nantinya dapat dikembangkan lebih lanjut oleh pihak galangan sebagai

referensi dalam pemanfaatan panas gas buang dalam pemanfaatan sistem


pemanas bahan bakar yang lebih efisien.
2. Dapat mengembangkan dan meningkatkan budaya meneliti serta akan
menjadi pendorong pada diri mahasiswa yang bersangkutan untuk menulis
karya ilmiah.

G. TINJAUAN PUSTAKA
Dasardasar Teori Perpindahan Panas
Konduksi
Konduksi adalah perpindahan panas pada suatu media secara langsung dan
tidak tergantung pada gerakannya. Secara umum, laju perpindahan kalor dengan cara
konduksi dapat dihitung dengan menggunakan persamaan : (Holman J.P., 1994 :26)
(T T )
q k . A. 2 1
x
........................................................................( 1 )
dimana : q
= laju perpindahan kalor (Watt)
k
= konduktivitas thermal bahan (W/moC)
A = luas permukaan bidang (m2)
x = tebal dinding (m)
T1 dan T2 = suhu muka dinding (oC)
Tanda minus dalam persamaan (II.3) diselipkan agar memenuhi hukum kedua
thermodinamika, yaitu bahwa kalor mengalir dari bagian bersuhu tinggi ke bagian
bersuhu rendah
Konveksi
Apabila sebuah pelat logam panas di letakkan di depan kipas angin, maka
pelat tersebut akan lebih cepat dingin dibandingkan bilamana ditempatkan di udara
tenang. Dalam hal ini, kalor dikonveksi ke luar sehingga proses ini dinamakan proses
perpindahan panas secara konveksi atau ilian.
Laju perpindahan kalor dengan cara konveksi dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan : (Holman J.P., 1994 :11)

(Tw T )
q = h.A
dimana : q
k
A
Tw
T

( 2 )
= laju perpindahan kalor (Watt)
= koefisien konveksi (W/m2oC)
= luas permukaan bidang (m2)
= suhu pelat (oC)
= suhu fluida (oC)

Tabel.II.1 Koeefisien perpindahan kalor secara konveksi.


hc, W/m2oK
5 25

Proses
Konveksi bebas, udara
Konveksi bebas, air

20 100

Konvekssi paksa, udara

10 200

Konveksi paksa air


10 10000
Sumber : Refrigerasi dan Pengkondisian Udara, hal.26
Radiasi
Radiasi merupakan perpindahan panas melalui pancaran panas. Pada
perpindahan panas secara radiasi, proses perpindahan energi terjadi karena
pelompatan foton dari suatu permukaan ke permukaan lain.
Koefisien Perpindahan Kalor Menyeluruh
Dalam proses perpindahan kalor, tidak menutup kemungkinan laju
perpindahan kalor konduksi, konveksi dan radiasi terjadi dalam waktu yang
bersamaan. Untuk itu perlu diketahui besarnya koefisien perpindahan kalor total.
Pada dinding datar seperti pada gambar (II.1), dimana pada satu sisinya terdapat
fluida panas A dan pada sisi lainnya terdapat fluida B yang lebih dingin,
perpindahan kalor dinyatakan : (Holman J.P., 1994:32)
kA
q h1. A.(TA T1 )
(T1 T2 ) h2 . A.(T2 TB )
x
..............................( 3 )
Proses perpindahan kalor ini dapat digambarkan dengan jaringan tahanan
thermal seperti pada gambar (II.2). Dengan demikian perpindahan kalor
menyeluruh dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :
TA TB
q
1
x
1

h1 A kA h2 A
...................................................................( 4 )
TA
Fluida A
q

T1

h2

h1T2

Fluida B
TB

Gambar I. Perpindahan kalor menyeluruh melalui dinding datar


q
TA

T1

1
h2 A

T2
x
kA

TB

1
h2 A

Gambar 2. Jaringan tahanan thermal


Dengan demikian, koefisien perpindahan kalor menyeluruh dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan : (Holman J.P., 1994:33)
U

1
1 x 1

h1
k
h2
.......................................................................( 5 )

H. METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Adapun tempat dan waktu penelitian dilakukan sebagai berikut :
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium PT.Chandra asri petrochemical Tbk
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama kurang lebih 5 bulan, yaitu pada bulan Januari
Mei 2016
Gambaran Proses Penelitian
Pengujian sistem pemanas bahan bakar di settling tank dengan pemanfaatan gas
buang ini akan dilakukan di laboratorium permesinan kapal dimana pipa aliran gas
buang yang awalnya cuma satu pipa buangan akan divariasikan menjadi dua aliran
pipa gas buang. Aliran gas buang pada pipa pertama langsung dilepas ke udara bebas
sementara aliran gas buang pada pipa kedua dialirkan masuk ke dalam settling tank
untuk memanaskan Heavy Fuel Oil (HFO) sebagai bahan bakar. Pada saat HFO
akan dipanaskan, katup pada pipa pertama akan ditutup sehingga aliran gas buang
akan melalui pipa kedua yang terhubung dengan settling tank, panas pada gas buang
diharapkan dapat menaikkan suhu HFO di dalam settling tank sehingga kenaikan
temperatur tersebut dapat menurunkan viskositas HFO hingga 425 cst.

Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan mengukur
suhu gas buang mesin diesel dan suhu HFO dengan menggunakan termometer.

I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM


Tabel 1. Jadwal Rencana Kegiatan
Bulan Ke

N
o

Kegiatan

1
1

Tahap Persiapan
Penyediaan Alat dan
Bahan
Rangkaian
Peralatan

Pengumpulan Data

Analisis Data

Penulisan Laporan

2
3

3
3

4
3

4 1 2 3 4

J. PERKIRAAN BIAYA PENELITIAN


Tabel 2. Rencana Anggaran Kegiatan

No

Spesifikasi

Jumlah Satuan

Harga Satuan
(Rp)

Harga Total
(Rp)

1 Bahan Habis pakai


Solar
HFO
Minyak Pelumas

30 liter
25 Liter
10 liter

4.500
6.000
30.000

135.000
150.000
300.000
585.000

Peralatan Penunjang
2 Penelitian
Sewa laboratorium
Pipa 2 inchi
Pipa 0.5 inci
Baut ukuran 12
Katup ukuran 2 inci

5 bulan
6 meter
4 meter
45 buah
3 buah

250.000
80.000
25.000
2.000
280.000

1.250.000
480.000
100.000
90.000
840.000

Flange
Plat besi
L bow ukuran 2 inci
L bow ukuran 0.5 inci
Sambungan T ukuran 2 inci
Sambungan T ukuran 0.5
inci
Thermometer
Perakitan tangki dan pipa
Isolasi Pipa
lem besi
Kain majun
Sarung tangan kerja
Kertas Amplas
Sabun colek

10 buah

85.000

5 buah
5 buah
5buah

45.000
20.000
46.000

5buah
2 buah
10 buah
5 buah
3 kilogram
9 pasang
10 lembar
1 buah

30.000
120.000
500.000
10.000
20.000
20.000
10.000
8.000
2.500

150.000
240.000
500.000
100.000
100.000
60.000
90.000
80.000
2.500
5.737.500

Transportasi dan
3 akomodasi
Transportasi
Konsumsi

3 orang
3 orang

200.000
180.000

600.000
540.000
1.140.000

4 Administrasi
Buku catatan
Spidol
Pulpen
Pensil
Mistar

3 buah
3 buah
3 buah
3 buah
3 buah

20.000
8.000
3.000
2.000
5.000

60.000
24.000
9.000
6.000
15.000
114.000

5 Pembuatan laporan
DVD
Pengetikan
Penjilidan
Penggandaan

2 buah
1 rangkap
5 rangkap
5 buah

8.000
30.000
15.000
10.000

16.000
30.000
75.000
50.000
171.000

6 Dokumentasi
Film + cetak foto
Kamera digital ( sewa )
7 Biaya lain-lain

1 set

200.000

850.000
280.000
225.000
100.000
230.000

200.000
200.000
400.000

Tak terduga
jumlah saldo

500.000
8.347.500

K. DAFTAR PUSTAKA
Holman. J. P, 1997, Perpindahan Kalor, edisi keenam, penerbit Erlangga, Jakarta.
Kamajaya. Pintar fisika 3. 2002. Termodinamika. Ganeca. Jakarta.
Frank kreith. 1993. Prinsip-prinsip perpindahan panas. Erlangga Jakarta
Ozisik. M. Necati, 1985, :Heat Transfer A Basic Approach, Mc Graw Hill Book
Company, New York.
kakad Sadik, 1995, Convertive Heat Trasnfer, second edition, CRC press Inc,
London.
William C Raynold & Henry C Perkins. 1989. Erlangga.

L. LAMPIRAN
BIODATA KETUA serta ANGGOTA KELOMPOK
Ketua pelaksana kegiatan
Nama

: Suardi

Nama Panggilan

: Suardi

Tempat Tanggal Lahir : Rappang, 26 Mei 1988


Jenis kelamin

: Laki-laki

Agama

: Islam

Riwayat Pendidikan :
SDN 3 Rappang (1994-2000)
SLTPN 1 Rappang (2000-2003)
SMAN 1 Rappang (2003-2006)

10

Jurusan Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (2007Sekarang)


Riwayat Organisasi :
Anggota OSIS SMAN 1 Panca Rijang
Mimpunan Mahasiswa Perkapalan Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin (HMP FT-UH)
Anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Tae Kwon Do Universitas
Hasanuddin (UKM Tae Kwon Do Unhas) periode 2008 - sekarang
Kordinator Kerohaniaan Himpunan Mahasiswa Perkapalan Universitas
hasanuddin periode 2010-2011

Mengetahui
Ketua Kelompok
(Suardi)

Anggota Pelaksana I
Nama

: Hamzah Hafid

Nama Panggilan

: Hamzah

Tempat Tanggal Lahir : Massila, 28 April 1988

11

Jenis kelamin

: Laki-laki

Agama

: Islam

Riwayat Pendidikan :
SDN 44 Cacabala, Pinrang (1995-2001)
SLTPN 1 Duampanua, Pinrang (2001-2004)
SMAN 1 Duampanua, Pinrang (2004-2007)
Jurusan Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (2007Sekarang)
Riwayat Organisasi :
Anggota Osis SMAN 1 Duampanua
Mimpunan Mahasiswa Perkapalan Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin (HMP FT-UH)
Ketua panitia kegiatan Silaturrahmi Akbar Kerukunan Mahasiswa
Pinrang Universitas Hasanuddin (KMP-UNHAS)
Ketua umum Kerukunan Mahasiswa Pinrang Universitas Hasanuddin
(KMP-UNHAS) periode 2009-2010

Mengetahui
Anggota Pelaksana I
(Hamzah Hafid)

12

Anggota Pelaksana II
Nama

: Alan Nulham

Nama Panggilan

: Alan

Tempat Tanggal Lahir : Polman , 1 Oktober 1988


Jenis kelamin

: Laki-laki

Agama

: Islam

Riwayat Pendidikan :
SDN 44 Cacabala (1995-2001)
SLTPN 1 Duanpanua Pinrang (2001-2004)
SMK Baramuli Pinrang (2004-2007)
Jurusan Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (2007Sekarang)
Riwayat Organisasi :
Pengurus Osis SMK Baramuli Pinrang
Pengurus Remaja Mesjid SMK Baramuli Pinrang
Mimpunan Mahasiswa Perkapalan Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin (HMP FT-UH)

13

Ketua panitia kegiatan Sosialisasi dan Try Out Akbar 2009 se-Kab.
Pinrang Kerukunan Mahasiswa Pinrang Universitas Hasanuddin (KMPUNHAS)
Sekretaris Umum Kerukunan Mahasiswa Pinrang Universitas
Hasanuddin (KMP-UNHAS) periode 2009-2010

Mengetahui
Anggota Pelaksana II
(Alan Nulham)

Anda mungkin juga menyukai