Oleh:
MUZDHALIFA B
09777034
Pembimbing Klinik
dr. BENYAMIN F. L SITIO, M.Sc, Sp.THT-KL
PENDAHULUAN
Infeksi
pada
organ-organ
telinga,
hidung,
dan
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Infeksi leher dalam adalah suatu proses infeksi yang
terjadi di dalam ruang potensial di antara fasia leher
dalam sebagai akibat penjalaran dari berbagai sumber
infeksi, seperti gigi, mulut, tenggorok, sinus paranasal,
telinga dan leher yang dapat menimbulkan abses leher
dalam.
ANATOMI
ABSES PERITONSIL
Kumpulan pus yang
DIAGNOSIS
Anamnesis
(Gejala )
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Odinofagia
Disfagia
Trismus
Demam
Muntah
Mulut berbau
Udem kelenjar
submandibula
8. Suara sengau
Pemeiksaan Fisik
(Tanda )
1. pembengkakan
peritonsil
mendorong uvula
melewati garis
tengah
2. Edema dari palatum
mole
3. Tonsil bengkak,
hiperemis, terdorong
ke arah tengah,
Pemeriksaan
penunjang
1. Hitung darah
lengkap, kultur
darah
2. Tes monospot
3. Throat swab and
culture
4. Pemeriksaan
Radiologi
Abses peritonsil
Diagnosis Banding
ABSES RETROFARING
Epidemiologi
DIAGNOSIS
Anamnesis
(Gejala )
1. Nyeri menelan,
anak tidak mau
makan dan minum,
rewel
2. Demam
3. Suara sengau
Pemeiksaan Fisik
(Tanda )
1. Pembengkakan
1.
dinding posterior
faring dan hiperemis
2. teraba massa lunak,
berfluktuasi, dan
nyeri tekan
3. Pembesaran
kelenjar limfe
Keadaan lanjut :
4. Kekakuan oto leher
5. Obstruksi jalan
Pemeriksaan
penunjang
Foto polos
Diagnosis Banding :
1.
2.
Abses peritonsil
Abses parafaring
TERAPI
Pertahankan
ABSES PARAFARING
ETIOLOGI
1. Langsung : akibat tusukan jarum pada saat melakukan
tonsilektomi dengan analgesia
2. Proses supurasi kelenjar limfa leher bagian dalam, gigi,
tonsil, faring, hidung, sinus paranasal, mastoid
3. Penjalaran infeksi dari ruang peritonsil, retrofaring,
submandibula
DIAGNOSIS
Anamnesis
(Gejala )
1. Odinofagia
2. Demam
3. Torticolis
Pemeiksaan Fisik
Pemeriksaan
(Tanda )
1. Trismus
2. Pembengkakan
disekitar angulus
mandibula
penunjang
1.
Foto rontgen
jaringan lunak AP
dan CT-Scan
Diagnosis Banding
1. Abses submandibula
2. Tumor
Terapi
1. Antibiotik parenteral untuk
kuman aerob dan anaerob
2. Evakuasi abseb bila tidak
ada perbaikan dalam 24-48
jam
3. Drainase Eksternal
4. Drainase Intraoral
KOMPLIKASI
ABSES SUBMANDIBULA
ETIOLOGI :
infeksi yang berasal dari gigi. Penyebab lainnya
adalah infeksi pada kelenjar air liur dan sinus.
Kuman dapat berupa aerob dan anaerob.
PATOGENESIS
Penyebab tersering
infeksi gigi
Odontogen dapat menyebar
melalui jaringan
ikat(perkontinuatum),
hematogenous, dan
limfogenous.
Paling sering adalah
perkontunuitatum karena
adanya celah di antara
jaringan yang berpotensial
sebagai berkumpulnya pus
Infeksi gigi
DIAGNOSIS
Anamnesis
(Gejala )
1. Fetor ex ore
2. Hipersalivasi
3. Disfagia
4. Odinofagia
Pemeiksaan Fisik
Pemeriksaan
(Tanda )
1. Pembengkakan dan
nyeri tekan terjadi di
atas ramus
mandibula.
2. Trismus kadang
ditemukan
penunjang
1.
ABSES
SUBMANDIBULA
TERAPI
Antibiotik dosis tinggi
Jika infeksi gagal diatasi setelah satu minggu dengan
terapi antibiotik yang intesif, maka perlu dilakukan
pembedahan drainase.
Evakuasi abses dapat dilakukan dalam anestesi lokal
untuk abses yang dangkal dan terlokalisasi atau
eksplorasi dalam narkosis bila letak abses dalam dan
luas.
Insisi dibuat pada tempat yang paling berfluktuasi
atau setinggi os hioid, tergantung letak dan luas
abses. Pasien dirawat inap sampai 1-2 hari gejala dan
tanda infeksi reda.
KOMPLIKASI
Selulitis
Angina Ludwig
Sepsis
ANGINA LUDWIG
Etiologi
- Infeksi odontogenik
PATOGENESIS
Infeksi Odontogenik (nekrosis pulpa, nekrosis pulpa dan
periodontal pocket merupakan jalan bakteri untuk
mencapai jaringan periapikal)
penyebaran infeksi dari
premolar dan molar pertama
.
mandibula
Ruang sublingual
Pada stadium awal infeksi, bagian
anterior dibatasi mandibula dan inferior
oleh muskulus mylohyoid.
Proses infeksi meluas ke arah superior
dan posterior => elevasi dasar mulut dan
lidah=> disfagia =>obstruksi jalan
napas
DIAGNOSIS
Anamnesis
(Gejala )
1. Pembengkakan yang
nyeri pada dasar
mulut dan bagian
anterior leher
2. Demam
3. Disfagia
4. Odinofagia
6. Disfonia
5. Trismus
6. nyeri pada gigi
Pemeiksaan Fisik
(Tanda )
1. Nyeri tekan dan
perabaan di regio
submandibula
(seperti papan)
2. Stridor dan distres
pernapasan
Pemeriksaan
penunjang
1. Radiologi
2. Bakteriologi (kultur
dan uji sensitivitas)
ANGINA
LUDWIG
PENANGANAN
Antibiotika dengan dosis tinggi, untuk kuman aerob dan anaerob, dan
diberikan secara parenteral. Antibiotik yang digunakan adalah
Penicilin
dosis
tinggi,
dapat
dikombinasikan
dengan
obat
KOMPLIKASI
Komplikasi yang sering terjadi ialah
1) Sumbatan jalan napas
2) Penjalaran abses ke ruang leher dalam lain
(abses
parafaring
mediastinum
3) Sepsis.
dan
retrofaring)
dan
TERIMAKASIH