Anda di halaman 1dari 79
Menimbang Mengingat 14 KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 1247 K/70/MEM/2002 NOMOR : 17 Tahun 2002 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL INSPEKTUR TAMBANG DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, 2 bahwa dengan ditetapkannya Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22/KEP/M.PAN/4/2002 tanggal 19 April 2002 tentang Jabatan Fungsional Inspektur Tambang dan Angka Kreditnya, perlu mengatur petunjuk pelaksanaannya; . bahwa untuk tertib administrasi dalam pelaksanaannya, dipandang perlu menetapkan Keputusan Bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan Kepala Badan Kepegawaian Negara tentang Petunjuk Pelaksanan Jabatan Fungsional Inspektur Tambang dan ‘Angka Kreditnya; . Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 tahun 1999; . Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah; . Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentian/ Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri; Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2001; Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; . Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; . Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil; ). Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatar Fungsional Pegawai Negeri Sipil; Menetapkan 10. Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, ‘Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen; 11. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, ‘Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintahan Non Departemen sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 2002; 12, Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22/KEP/M.PAN/4/2002 tentang Jabatan Fungsional Inspektur Tambang dan Angka Kreditnya; MEMUTUSKAN : : KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI ENERG! DAN SUMBER DAYA MINERAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL INSPEKTUR TAMBANG DAN ANGKA KREDITNYA. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Keputusan Bersama ini yang dimaksud dengan : 1. Inspektur Tambang, adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak untuk melakukan inspeksi tambang. 2. imu Tambang, adalah pengetahuan tentang bidang tambang yang disusun secara sistematis menurut metoda-metoda tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang tambang. 3. Angka Kredit, adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang Inspektur Tambang dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatan. 4. Tim penilai Angka Kredit yang selanjutnya di sebut Tim Penilai, adalah Tim Penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan bertugas menilai prestasi kerja Inspektur Tambang. 5. Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat, adalah Menteri, Jaksa Agung, Sckretaris Negara, Sekretaris Kabinet, Sekretaris Sekretaris Presiden, Sekretaris Wakil Presiden, Kepala Kepolisian Negara, Pimpinan Lembaga Pemerintahan Non Departemen, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara. 6. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Propinsi, adalah Gubernur. Pejabat pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten/Kota, adalah Bupati/Walikota. 171s 1716 BAB Il USUL DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT Pasal 2 (1) Usul penetapan angka kredit Inspektur Tambang disampaikan setelah ‘menurut perhitungan yang bersangkutan, jumlah angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi telah dapat dipenuhi dan dibuat menurut contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran | (2) Setiap usul penetapan angka kredit Inspektur Tambang dilampiri dengan : a. Surat pernyataan melakukan kegiatan pelaksanaan inspeksi tambang dan bukti fisiknya, dibuat menurut contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran Il b. Surat pemyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi dan bukti fisiknya, dibuat menurut contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran II. cc. Surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang Inspeksi ‘Tambang dan bukti fisiknya, dibuat menurut contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran IV. 4d, Foto copy atau salinan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang mengesahkan mengenai bukti-bukti Ijazah/Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan dan atau keterangan/ Penghargaan yang pernah diterima, apabila ada. (3) Usul penetapan angka kredit untuk kenaikan pangkat dilakukan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan scbelum periode kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil, dengan ketentuan sebagai berikut a. untuk kenaikan pangkat periode April, angka kredit ditetapkan selambat-lambatnya pada bulan Januari tahun yang bersangkutan b. untuk kenaikan pangkat periode Oktober, angka kredit ditetapkan selambat-lambatnya pada bulan Juli tahun yang bersangkutan, Pasal 3 (1). Setiap usul penctapan angka kredit Inspektur Tambang harus dinilai secara scksama oleh Tim Penilai, dengan berpedoman pada Lampiran | Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara ‘Nomor 22/KEP/M.PAN/4/2002. (2) Hasil penilaian sebagimana dimaksud dalam ayat (1), ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran V dengan ketentuan : a. asli penetapan angka kredit (PAK) disampaikan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) atau Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan, dan b. tembusan PAK disampaikan kepada : 1) Inspektur Tambang yang bersangkutan; 2) Pimpinan Unit Kerja Inspektur Tambang yang bersangkutan; 3) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit; (3) @ G) a 2) (3) @ (6 4) Sekretaris Tim Penilai Inspektur Tambang yang bersangkutan; dan 5) Kepala Biro/Bagian Kepegawaian/Bagian Kepegawaian Daerah (BKD) yang bersangkutan. Apabila pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit tidak dapat menetapkan angka kredit sampai batas waktu yang telah ditetapkan dalam Pasal 2 ayat (3), maka pejabat yang berwenang, menetapkan angka kredit dapat mendelegasikan kepada pejabat lain satu tingkat lebih rendah sebagaimana ditentukan dalam Pasal 14 ayat (1) Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22/KEP.M. PAN/4/2002. Dalam rangka pengendalian dan tertib administrasi penetapan angka kredit, maka spesimen tanda tangan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dan pejabat yang menerima delegasi wewenang untuk menetapkan angka kredit sebagaimana dimaksud ayat (3) wajib disampaikan kepada Kepala BKN atau Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan. Apabila terdapat penggantian pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, maka spesimen tanda tangan pejabat yang menggantikan disampaikan kepada Kepala BKN atau Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan. BAB III TIM PENILAI Pasal 4 Syarat pengangkatan untuk menjadi anggota Tim Penilai sebagaimana dimaskud dalam Pasal 14 ayat (2) Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22/KEP/M.PAN/4/2002, yaitu : a. menduduki jabatan/pangkat serendah-rendahnya sama dengan jabatan/pengkat Inspektur Tambang yang dinilai; b. ‘memiliki keahlian dan kemampuan untuk menilai prestasi kerja Inspektur Tambang; dan c. dapat aktif melakukkan penilaian, Masa keanggotaan Tim Penilai adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa berikutnya. Anggota Tim Penilai yang telah menjabat dalam 2 (dua) masa keanggotaan, dapat diangkat kembali setelah melampaui tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan. Jumlah anggota Tim Penilai yang berasal dari Inspektur Tambang harus lebih banyak dari pada anggota tim Penilai yang berasal dari pejabat lain yang bukan Inspektur Tambang. Dalam hal komposisi jumlah anggota Tim Penilai sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) tidak dapat dipenuhi, maka anggota Tim Penilai dapat diangkat dari pejabat lain yang mempunyai kompetensi di bidang inspeksi tambang 1717 1718 © q (8) 0) a Q) @) ‘Apabila Tim Penilai belum dapat dibentuk karena belum memenubi kriteria Tim Penilai yang ditentukan, maka penilaian prestasi kerja dilokukan oleh Tim Penilai Kabupaten/Kota lain atau Tim Penilai Propinsi atau Tim Penilai Unit Kerja atau Tim Penilai Pusat. Dalam hal terdapat anggota Tim Penilai yang berhalangan sckurang- kurangnya 6 (enam) bulan atau pensiun, maka Ketua Tim Penilai dapat mengusulkan penggantian Tim Penilai kepada pejabat yang berwenang menetapkan Tim Penilai Dalam hal terdapat anggota Tim Penilai yang ikut dinilai, maka Ketua Tim Penilai dapat mengangkat pengganti anggota Tim Penilai yang bersangkutan. Tata kerja dan tata cara penilaian Tim Penilai Pusat, Tim Penilai Unit Kerja, Tim Penilai Propinsi dan Tim Penilai Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral selaku Pimpinan Instansi Pembina Jabatan Fungsional Inspektur Tambang, Pasal 5 ‘Tugas pokok Tim Penilai Pusat sebagai berikut : a. Membantu Direktur Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral atau pejabat lain yang ditunjuk olehnya, dalam menetapkan angka kredit bagi Inspektur Tambang Madya di lingkungan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral dan Instansi lain. b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral atau pejabat lain yang ditunjuk olehnya, yang berhubungan dengan penetapan angka kredit, sebagaimana dimaksud huruf a, ‘Tugas pokok Tim Penilai Unit Kerja sebagai berikut : a. Membantu Pejabat Eselon II yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral dalam menetapkan angka kredit bagi Inspektur Tambang Pertama dan Inspektur Tambang Muda di lingkungan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pejabat Eselon II yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral yang berhubungan dengan penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud huruf a. Tugas pokok Tim Penilai Propinsi sebagai berikut : a. Membantu Kepala Dinas Propinsi yang membidangi pelaksanaan inspeksi tambang dalam menetapkan angka kredit bagi Inspektur Tambang Pertama dan Inspektur Tambang Muda di lingkugan Pemerintah Daerah Propinsi. b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Propinsi yang membidangi pelaksanaan inspeksi tambang yang berhubungan dengan penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud huruf a. (4) Tugas pokok Tim Penilai Kabupaten/Kota sebagai berikut : a. Membantu Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi pelaksanaan inspeksi tambang dalam menetapkan angka kredit Inspektur Tambang Pertama dan Inspektur Tambang Muda di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi pelaksanaan inspeksi tambang yang berhubungan dengan penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud huruf a. Pasal 6 (1) Untuk membantu Tim Penilai dalam melaksanakan tugasnya, dibentuk Sekretariat Tim Penilai yang dipimpin oleh seorang Sekretaris yang secara fungsional dijabat oleh Pejabat di bidang kepegawaian. (2) Sekretariat Tim Penilai dibentuk dan ditetapkan dengan keputusan pejabat yang berwenang sebagaimana ditentukan dalam Pasal 14 ayat (1) Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22/KEP/M.PAN/4/2002 Pasal 7 (1) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dapat membentuk Tim Penilai Teknis yang anggotanya terdiri dari para ahli, baik yang berkedudukan sebagai Pegawai Negeri Sipil atau bukan Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai kemampuan teknis yang diperlukan, (2) Tugas pokok ‘Tim Penilai Teknis adalah memberikan saran dan pendapat kepada Ketua Tim Penilai dalam hal memberikan penilaian atas kegiatan yang bersifat khusus atau kegiatan yang memerlukan keahlian tertentu (3) Tim Penilai Teknis menerima tugas dari dan bertanggung jawab kepada Ketua Tim Penilai BABIV KENAIKAN JABATAN DAN PANGKAT Pasal 8 (1) Penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2), digunakan sebagai dasar untuk mempertimbangkan kenaikan jabatan/pangkat sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (2) Kenaikan Jabatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), setiap kali dapat dipertimbangkan apabila : a. sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir; b. memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi; dan ¢. setiap unsur penilai prestasi kerja atau penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. i719 1720 @) @) (5) (6) qa) Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1), setiap kali dapat dipertimbangkan apabila : a. sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir; b. memnuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi; dan cc. setiap unsur penilaian Prestai kerja atau penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir. Kenaikan Pengkat Pegawai Negeri Sipil Depaternen Energi dan ‘Sumber Daya Mineral yang menduduki jabatan Inspektur Tambang Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan IV/b untuk menjadi Pembina Utama Muda golongan IV/c ditetapkan dengan Keputusan Presiden setelah mendapat pertimbangan teknis dari Kepala BKN Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral yang menduduki jabatan Inspektur Tambang pangkat Penata Muda golongan ruang IlI/a untuk menjadi Penata Muda Tingkat 1 golongan ruang III/b sampai dengan Inspektur ‘Tambang pengkat Pembina Tingkat | golongan ruang IV/b ditetapkan dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala BKN. Penetapan kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud ayat (5), dapat didelegasikan atau dikuasakan kepada pejabat lain serendah- rendahnya eselon Il di lingkungannya sepanjang untuk kenaikan pangkat bagi Inspektur Tambang Pertama, pangkat Penata Muda golongan ruang IlI/a menjadi Penata Muda Tingkat I golongan ruang IIV/b sampai dengan Inspektur Tambang Muda pangkat Penata Tingkat I golongan ruang IIl/d. Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Daerah yang menduduki jabatan Inspektur Tambang Pertama, pangkat Penata Muda golongan ruang I1l/a menjadi Penata Muda Tingkat 1 golongan ruang II1/b sampai dengan Inspektur Tambang Madya pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c, ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah yang bersangkutan setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan, Penetapan Kenaikan Pangkat sebagimana dimaksud ayat (7). dapat diselesaikan atau dikuasakan kepada pejabat lain serendah- rendahnya pejabat esclon il di lingkungannya, sepanjang untuk kenaikan pangkat Inspektur Tambang Pertama, angkat Penata Muda golongan ruang II!/a menjadi Penata Muda Tingkat I golongan ruang Ill/> sampai dengan Inspektur Tambang Muda Pangkat Penata ‘Tingkat | golongan ruang I1V/d. Pasal 9 Inspektur Tambang yang memiliki angka kredit melebihi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi, kelebihan angka kredit tersebut dapat diperhitungkan untuk kenaikan jabatan/pangkat berikutnya. BABV PENGANGKATAN, PEMBEBASAN SEMENTARA, DAN PEMBERHENTIAN DALAM DAN DARI JABATAN, Pasal 10 Pengangkatan, pembebasan sementara, dan pemberhentian dalam dan dari jabatan Inspektur Tambang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut : 1. Untuk pengangkatan pertama kali dan pengangkatan kembali dalam Jabatan Inspektur Tambang, ditetapkan dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran VI. 2. Untuk pembebasan sementara dari jabatan Inspektur Tambang, ditetapkan dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran VII. 3. Untuk pemberhentian dari jabatan Inspektur Tambang, ditetapkan dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran VIII. Pasal 11 (1) Untuk menjamin kinerja Inspektur Tambang dalam mencapai angka kredit untuk kenaikan pengkat/jabatan, maka pengangkatan dalam Jabatan Inspektur Tamang harus memperhitungkan keseimbangan antara beban kerja dengan jumlah Inspektur Tambang sesuai dengan jenjang jabatan. (2) Pengangkatan Inspektur Tambang sebagaimana dimaksud ayat (1), harus didasarkan pada formasi jabatan yang telah ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang Pendayagunaan Aparatur ‘Negara, setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala BKN. Pasal 12 (1)_Inspektur Tambang Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang IVa sampai dengan Inspektur Tambang Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b, dibebaskan sementara dari jabatannya apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak menduduki pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi. (2) Inspektur Tambang Madya pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c, dibebaskan sementara dari jabatannya apabila setiap tahun sejak menduduki pangkat/jabatannya tidak dapat mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) dari unsur utama. Disamping dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud ayat (1) dan (2), Inspektur Tambang dibebaskan sementara dari jabatannya 3 apabil a. ditugaskan secara penuh di uar jabatan Inspektur Tambang; atau b. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulau; atau ¢. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat sedang atau berat berupa jenis hukuman disiplin penurunan pangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; atau 1721 d.diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Si berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966; atau . Cutidi luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya. Inspektur Tambang yang dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) huruf ¢, selama menjalani hukuman disiplin tetap melaksanakan tugas pokoknya dengan ketentuan seluruh kegiatan yang dilakukan tidak dapat ditetapkan angka kreditnya. Inspektur Tambang yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud ayat (3) huruf b, selama pembebasan sementara dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya secara pilihan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku apabila : a. sekurang-kurangnya telah 4 (empat) tahun dalam pangkat terakhir; b. _ setiap unsur penilaian prestasi kerja atau penilaian pelaksanaan pekerja dalam DP3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir. Pasal 13 Inspektur Tambang diberhentikan dari jabatannya, apabila : 1, Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap, kecuali jenis hukuman disiplin berat berupa penurunan pangkat; atau Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1), tidak dapat ‘mengumpulkan angka kredit yang ditentukan, untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi; atau Dalam jangka waktu I (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2), tidak dapat ‘mengumpulkan angka kredit yang ditentukan. BAB VI PENGANGKATAN KEMBALI DALAM JABATAN Pasal 14 (1) Inspektur Tambang yang telah selesai menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa jenis hukuman disiplin penurunan pangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dapat dipertimbangkan untuk diangkat kembali dalam jabatan Inspektur Tambang. Inspektur Tambang yang dibebaskan sementara karena diberhentikan sementara berdasarkan Peraturan Pemerintaaah Nomor 4 Tahun 1966, dapat dipertimbangkan untuk diangkat kembali dalam jabatan Inspektur Tambang apabila berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi pidana percobaan. Inspektur Tambang yang ditugaskan secara penuh di luar jabatan Inspektur Tambang dan telah selesai menjalani tugas di luar jabatan Inspektur Tambang, dapat diangkat kembali dalam jabatan Inspektur Tambang. (4) _Inspektur Tambang yang telah dibebaskan sementara karena cuti di war tanggungan negara dan telah diangkat kembali pada instansi semula, dapat diangkat kembali dalam jabatan Inspektur Tambang. (5) Inspektur Tambang yang telah selesai tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan, dapat diangkat kembali dalam jabatan Inspektur ‘Tambang. Pasal 15 Penetapan jenjang jabatan bagi Pegawai Negeri Sipil yang diangkat Kembali daiam jabatan Inspektur Tambang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, berdasarkan angka kredit terakhir yang dimiliki. BAB VII PENYESUAIAN/INPASSING DALAM JABATAN DAN ANGKA KREDIT Pasal 16 (1) Pegawai Negeri Sipil yang telah melaksanakan tugas pelaksanaan inspeksi tambang berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang dan pada pada saat ditetapkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22/KEP/M.PAN/4/2002_ masih melaksanakan tugas tersebut, dapat diangkat dalam jabatan dan angka kredit Inspektur Tambang melalui penyesuaian/inpassing, dengan ketentuan sebagai berikut : a. Berijazah serendah-rendahnya Sarjana Tehnik (S1)/Diploma (D- 1V) yang berhubungan dengan pertambangan; b. Serendah-rendahnya berpangkat Penata Muda golongan ruang TV; dan ¢. Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhi Jenjang jabatan dan jumlah angka kredit bagi Pegawai Negeri Sipil xyang disesuaikan/inpassing sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), didasarkan pada pendidikan, pangkat, dan masa kerja dalam pangkat terakhir sebagaimana tersebut pada Lampiran III Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22/KEP/M.PAN/4/2002. (3) Masa kerja dalam pangkat terakhir untuk penyesuaian/inpassing sebagaimana dimaksud Lampiran III Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22/KEP/M.PAN/4/2002 dihitung dalam pembulatan ke bawah, yaitu : a. kurang dari | (satu) tahun, dihitung kurang 1 (satu) tahun ; b. 1(satu) tahun sampai dengan kurang dari 2 (dua) tahun, dihitung 1 (satu) tahun; c. 2 (dua) tahun sampai dengan kurang dari 3 (tiga) tahun, dihitung 2 (dua) tahun; . 3 (tiga) tahun sampai dengan kurang 4 (empat) tahun, dihitung 3 (tiga) tahun; ¢. 4 (empat) tahun atau lebih, dihitung 4 (empat) tahun. Penyesuaiarv/inpassing dalam jabatan dan angka kredit Inspektur ‘Tambang, ditetapkan oleh pejabat yang berwenang mengangkat dan memberhentikan Inspektur Tambang dengan menggunakan contoh sebagaimana tersebut dalam Lampiran IX Q) @ 1723 1724 6 Penyesuaian/inpassing dalam jabatan dan angka kredit Inspektur ‘Tambang, scbagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan setelah memperhitungkan formasi jabatan Inspektur Tambang Pasal 17 (1) Penyesuaian/inpassing dalam jabatan dan angka kredit Inspektur ‘Tambang ditetapkan sebagai berikut : a, Terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2002 dan harus sudah selesai ditetapkan selambat-lambatnya pada akhir Maret 2003 bagi Inspektur Tambang di lingkungan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. b. Terhitung mulai tanggal 1 April 2003 dan harus sudah selesai ditetapkan selambat-lambatnya pada akhir September 2003 bagi Inspektur Tambang di lingkungan Pemerintah Daerah Propinsi/ Kabupaten/Kota. Pegawai Negeri Sipil yang dalam masa penycsuaian/inpassing Inspektur Tambang telah dapat: dipertimbangkan kenaikan pengkatnya, maka sebelum disesuaikan/inpassing dalam jabatan dan angka kreditnya terlebih dahulu dipertimbangkan kenaikan jekatnya agar dalam penyesuaian/inpassing jabatan dan angka kredit telah digunakan pangkat terakhir. (3) Terhitung mulai periode kenaikan pangkat | April 2003, kenaikan pangkat Inspektur Tambang di lingkungan Departemen Energi dan ‘Sumber Daya Mineral, disyaratkan dengan angka kredit di samping memenuhi syarat Jain yang sudah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. TTethitung mulai periode kenaikan pangkat 1 Oktober 2003, kenaikan pangkat Inspektur Tambang di lingkungan Pemerintah Daerah Propinsi/Kabupaten/Kota, disyaratkan dengan angka kredit di samping memenuhi syarat lain yang sudah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VIII KETENTUAN LAIN ~ LAIN Q 4 Pasal 18 Pegawai Negeri Sipil yang ada pada saat penyesuaian/inpassing dalam jabatan Inspektur Tambang telah memiliki pangkat tertinggi berdasarkan pendidikan yang dimiliki atau jabatan yang diduduki dan telah memiliki masa kerja 4 (empat) tahun atau lebih dalam pangkat terakhir, kenaikan pangkatnya setingkat lebih tinggi dapat dipertimbangkan pada periode kenaikan setelah penetapan penyesuaian/inpassing dalam jabatan Inspektur Tambang. Pasal 19 Inspektur Tambang yang pada saat menjalani pembebasan sementara karena : 1. dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat (kecuali pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil); 2. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Inspektur Tambang; 3. menjalani cuti di luar tanggungan negara. apabila telah mencapai batas usia pensiun Pegawai Negeri Sipil diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan mendapat hak-hak kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang- undang yang berlaku. Pasal 20 (1) Untuk menjamin adanya persamaan persepsi, pola pikir dan tindakan dalam melaksanakan pembinaan Inspektur Tambang, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral selaku Instansi Pembina wajib melaksanakan sosialisasi kepada pejabat yang berkepentingan dan Inspektur Tambang baik di Pusat maupun di Daerah. Untuk meningkatkan kemampuan Inspektur Tambang secara profesional sesuai kompetensi jabatan, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral selaku Instansi Pembina antara lain melakukan : a. penyusunan kurikulum pendidikan dan pelatihan fungsional bagi Inspektur Tambang; Penetapan standar kompetensi Inspektur Tambang; Penetapan pedoman formasi jabatan Inspektur Tambang; . Penyusunan peta jabatan Inspektur Tambang; . Pembangunan sistem informasi jabatan Inspektur Tambang; Penetapan etika profesi jabatan Inspektur Tambang. (2 means Pasal 21 Pelaksanaan teknis yang belum diatur dalam Keputusan Bersama ini akan diatur kemudian oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan Kepala BKN baik secara bersama-sama atau sendiri-sendiri sesuai dengan bidang tugas masing-masing. BAB IX PENUTUP Pasal 22 ‘Untuk memperjelas dan mempermudah pelaksanaan Keputusan Bersama ini, maka dilampirkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22/KEP/M.PAN/4/2002, sebagaimana tersebut lampiran X. Pasal 23 Keputusan Bersama ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Pasal 24 Keputusan Bersama ini disampaikan kepada yang berkepentingan untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 22 Juli 2002 KEPALA AI =~ MENTERI ER FG AWAIAN NEGARA ENERGIE ve DAYA MINERAL 1725 \avORN VIVRE Nv VINEE NVO WBN VAVO BBEHNS, 1 NVO TOXGNG RINGW VASE NYSED + 1727 don ndusoSusas wep weAUDUsay\ oS Fiitay etal oar TE peqedau uredoug unsnooy “g eumouas d aandusakuzun WuRouat Uvgieehisesdusus uep davuey we Paedeuy yeurss wpuey eng y>qossduoU usp wessupay ueunejed wep uerprpUEd poaUaW “G| 39193 /yeruli \ejoraduroa wep qujoyee wexrprpusd onguaH “Vv + NVAIGIONS} 1 Wang eva unen ang va xnewn Sueqummy ring ump ]}>¢4 wumyepuod wise exadeuy emt prwiu2easdtis3 yexavoy woTUpUN uvuEG UVAdeLKuouE yp exduut prey uogndunfus) ‘Wane Bue oe roifue ie usp tenes ney Sau spt deur memmuemert “S ai SeuuSureded eqadsut UEAOUUEAUID HE“ Fyadaut-ead uonwoned uE{eUEEHLN saduog arog. (e WawqwwL wing wieyep jHO04 UEXYPUN trasnyjupuod wuze jexadeuy peo 1730 1737 Leroy Wentaued weTyp Yetag UesN NEE weeedetuwnefon wdnsag uasweeiKd Uenedoelay4 9 Sywapere uerwur0y24 519 Z ‘unin (1) yryndag “> nge ‘nga wa enue (oc) 4a 7 1S WArEy BUROUETEAINS UELEUOYSN WPL “TL Neef epun uredreuduad yojasoduy al ueqummy eqadsuj sueseIag uoeGeS fetruog wis wiodaure redeqoe anpnp mired Buwqurel, 2nppedstiy fouorFury unreaer jwua4 wy TPelayE a t 1741 cowrot UAMPIRAN IT: KEPUTUSALI BERSAMA MENTERI ‘SURAT | PERNYATAAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DAN (MELAKUKAN KEGIATAN EDILA BADAN KEDEGAWAIAN NEGARA PELAKSARAAN INSPEKSI NOHOR + TAMBANG NOMOR + TANGGAL + SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PELAKSANAAN INSPEKSI TAMBANG ‘Yang bertanda tangan dt bawah inl: Nama mvinnnnmensittmeemnncmninnstnnts NP Unt Kena URAIAN KEGIATAN saTusn | 3UMLAH SUMLAH | KETERANGAN/ No| PELAKSANAAN | TaNGGAL| Hasm | voUME | ANGKA | BUKTT FISIK INSPEKSI TAMBANG KEGIATAN | KREDIT L 2 x 4 5 Demian Surat Pernyataan ini dbuat, untuk dapat cipergunakan sebagamana mestinya, ‘Tempat, Tanggal, Bulan, Tahun Atasan langsung, Nama Jelas NIP 1742 CONTOH, UAMPIRAN (11: KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI SURAT PERNYATAAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DAN MELAKUKAN KEGIATAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA PENGEMBANGAN PROFESI NOMOR : NOHOR TANGGAL + SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI ‘Yang bertanda tangan ol bawah it MIP ‘Menyatakan batwa ama NP Panghat/gtengan rveng/THT 2abatan Unit Kerpa URAIAN KEGIATAN PENGEMBANGAN | TANGGAL PROFESS, vane Demikian Surat Pernyetazn int buat, untuk dapat cipergunakan sebagaimana mestiya, ‘Tempat, Tanggal, Bulan, Tahun Atagan fangsung, Nama Jetas NIP 1743 CONTOH UAMPIRAN IV: KEPUTJSAN BERSAMA MENTERS ‘SURAT PEQNYATAAN ENERGI OAN SUMBER DAYA MINERAL DAN MELAKUKAN KEGIATAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, PENUNJANG PELAKSANAAN NOMOR INSPEXSI TAMBANG NOMOR + ‘TANGGAL SURAT PERNYATAAN (MELAKUKAN KEGIATAN PERUNJANG PELAKSANAAN INSPEKST TAMBANG ‘Yang bertanda tangan i bawan inl: a Pengkat/gctongan ruang/THT Japatan ett Ker Menyataken betwee: Nema NIP Pangkatfgciongan rusng/TMT dapatan Unit keg Telsh melakusan kegiatan penunjang pelaksanaan inspeks!tambang sebagai Dertkit + ——— URATAN KEGIATAN satuan! 3umUAH | 3UMLAH | KETERANGAN/ fo ‘PENUNJANG TANGGAL | HASIL | VOLUME | ANGKA | BUKTZ FISIK KEGLATAN | KRFDIT DDemikian Surat Pemyatasn ini cibuat, untuk Gapat ipergunakan sebagaimana mestiny’ ‘Tempat, Tanggal, Bulan, Tahun ‘Atasan langsung, Nama Jelas ate 144 CONTOH UAMPIRAN Vi KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI PENETAPAN ANGKA, ENERGI DAN SUMBER OAYA MINERAL DAN KREDIT INSPEXTUR KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA TAMBANG. NOMOR + NOOR: TANGGAL + PENETAPAN ANGKA KREDIT INSPEKTUR TAMBANG 5.0 TANGGAL... INSTANSI : MASA PENILAIAN TANGGAL | KETERANGAN PERORANGAN TT NAMA, 3 TMP 3._| NOMOR SER RARAES 4. [DENIS KELAMIN 5. PENDIDIKAN YANG TELAN DIFERNITUNGEAR ANGKA KREDITNYA PANGKAT/GOL, RUANG[TAT z JABATAN INSPEKTUR TAMBANG Z —= HASA KERIA GOLONGAN UMA : BARU 3 [oN Kea 1B. PENETAPAN ANGKA KREOIT. LAMA BARU JUMLAH 1 UNSUR UTAMA Pendidikan 2), Pendidikan Sekolah dan memperoieh ljazahyoelar i 2). Pendcikan dan Pelatihan fungsional ot Dicang eglatan pelaksanaan inspeksi tambang dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelazhan (STTPL) eta sertfia! eee _ Pelasanaan inspeksi tambang ==. ‘c. Pengembangan Profest a = JUMUAH UNSUR UTAMA : Z_UNSUR PENUIJANG. Penunfang ge!aksansan inspeks! wribang — i JUMLAH UNSUR PENUNJANC [SUMUAH UNSUR UTAMA OAN UNSUR PENUNIANG, G. DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK DINAIKKAN DALAM NIP. ‘Asli dsampaikan dengan hormat kepads : Kepala BKN atau Kepala Kantor Regional 8KN *) dl... Tembusan disampaikan kepada : Inspektur Tambang yang bersangkutan; Pimpinan Unit Kerja Inspektur Tambeng yang bersangkutan, Sesretzris Tim Penilai yang bersangkutan; Pejabat yang berwenang menetapkan ancka Kredit; ‘Kepala Biro/Baglan Kepegawaian Instans! / BKO yang bersangkutan *) Coret yang tidak pertu 1745 (ONTOH LAMPIRAN VI: KEPUTUSAN BCRSAMA NENTERL AEPUTUSAN PENGANGKATAN ENERGI DAN SUMBER AYA MINERA! CAN PERTAMA KALI/PENGANGKATAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA. EMBALI DALAM JABATAN NOMOR + 1 ASPEXTLR TAMBANG NOMOR TANGGAL = TENTANG PENGANGKATAN PERTAMA KALI/PENGANGKATAN KEMBALI DALAM JABATAN INSPEKTUR TAMBANG Menimbang 2 a, Dahwa sebagai pelaksanaan dart Pasal 21 dan Pasal 26 Keputusan Men peanengaan See Negara Nomor : 22KEB/M PAN/A/2 Remball *) $200878 wrncronre mip tse Mengingat 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974, sebagaimana telah diuban deny Unsaangvandeng Nomor 43 Tahun 1399; 2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999; 3, Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 jo, Peraturan Pemerintan No: 26 Tahun 2001; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000; 5. Menten Pendayagunaan Apwvatur Negara No. SSixeeynranfa doen 6. Keputusan Bersama Mentert Energ dan Sumber Daya Mineral dan Ke Badan Kepegawaian Negara Nomor Nomer... MEMUTUSKAN : Menetapkan Pertama Tertitung mul tanggal _mengangkak/mengangkat Kembali) Pegawal Nege Sil a Nama NIP cs c_PangkalGalongan ruang/TMT : 4. Unit Kersa 481A JADREIM ae Kedua 1746 Setign fl a hart al than Keempat Sesh Stamuctn tr ets reat Naan clam Kennan a, tre Gand dan since Sea, Pept Neget Sill yang berangatan untuk dketahu dan cindshkan sebegaimans Ditetapkan dt! Pada tanggal Nama felas NIP, me: Bet an tern aes ee eR cna rr een Kopala Bira/Bagian Ke Oyen yang berwenang menace ged eae Kaba Fane Pabetaart ov" Nescels Bo au Eagan Keung Deva veg besongtan®) » Geet yang teak pers 1747 LAMPIRAN VII: KEPUTUSAN BERSAMA ME ;TERE ‘CONTOH KEPUTUSAN PEMBEBASAN ENERGI DAN SUMBER DAY. MINERAL CAN ‘SEMENTARA DARI JABATAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA INSPEKTUR TAMBANG NOMOR NOMOR TANGGAL ¢ KEPUTUSAN HOMOR f sesen ‘TENTANG PEMBEBASAN SEMENTARA DARI JABATAN INSPEKTUR TAMB! NG Menimbang : Tambang; b. Mengingat 1, Undang-ndang Nomar 8 Tahun 1974, sebagalmana telah diubah denge: ‘Undang-undang Nomor 43 Tahun 1989; 2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999; 3, Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 Jo, Pereturan Pemerintan Nome 26 Tahun 2001; 4, Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000; 5, Keputusian enter, Pendayagunazn Aparatur Negara Nom ‘22)KEP/M.PAM/4]2002; 6. Keputusan Bersama ented Energl can Sumber Daya Mineral dan Kepal Badan Kepejawaan Negara Nomar: MEMUTUSKAN : Menetapkan Pertama 2 Teritung mua tange sementara Pegawal Negert Sip a Nama cee b.oNIP : & PangkatiGolongan rvang/TMT : 4. UnitKers : an ADALN dengan angka Kredi sebesar Kedua . apablla te! 1748 ‘Asti Keputusan int ‘sampaikan kepada Pegawal Negert Sipti Dersangkutan ‘untuk dketahu dan diindahkan sebagaimana mestinya. ale) Ditetapkan di: ida tanggal : NIP, mbusan : Kepala Badan Kepegawalen Negara/Kantor Regional BKN yang bersangkatan °); Kepala Birc/Bagien Kepegawalan instars! / BKO yang bersangkutan *); Pejabat yang berwenang menetarkan angka krect; wKeosia Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara/Kepala Biro atsu Sagian Keuangan Daerah yang dersangkutan. *), Coret yang tidak pert. 1749 LAMPIRAN VIII: KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI CONTOH KEPUTUSAN PEMBERHENTIAN, ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DAN (ARI JABATAN INSPEXTUR KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA TAMBANG NOOR NOMOR TANGGAL KEPUTUSAN NOMOR f enmenwnnnssesnn TENTANG PEMBERHENTIAN DARI JABATN INSPEKTUR KETENAGALISTRIKAN KARENA DUJATUHI HUKU DISIPLIN TINGKAT BERAT DAN TELAH MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM TETAP/TIDAK DAP MENGUMPULKAN ANGKA KREDIT YANG DITENTUKAN*) Menimbang : Mengingat I Manatapkan 1750 Cn | argiatveconagn 1g cs tenting mui tango Sie ann Sapna er peta pn pb Derwenang Nomor tanggal . jaryatakan coat manoueutan ia re a aria wa (at) tata b, batwa untik fertib administra! dan _meryamin kualitas profesiona Pegawal Negeri Sip dalam jabatan Inspekbur Tambang, dpandang memberhentikan Pegawal Negert Sipil yang bersanghaten dat. ja! Inspektur Ketenagalisttkan, 1. Undang-undang Nomor § Tahun 1974, sebagaimana telah diubah de (Undang-undang INomor 43 Tahun 1999; 2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999; 3. Peraturan Pemerintan Nomor 7 Tahun 1977 jo, Peraturan Pemerintah N 26 Tatwn 2001; 4, Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000; 6. Keputisan Mente! Pendayagunsan Aparat Negara 22IKEP/M PAN/4/2002; 7. Keputusan Bersama Menten Energl dan Sumber Daya Mineral dan K Basen Kepegawalan Hegara Namer MEMUTUSKAN : Tertitung mul tanggal : hormat dart jabatan Inspektur Tambang: Nama NIP PangkatiGolongan ruang/TMT Unit Kero ange ‘Sefalan dengan pemberhentian sebagaimana tersebut pada diktum Per ‘memberhentkan dari jabatan dan turjangan jebatan fungsionalnya terhitung bbulan berilartya dart tanggal citetapkan keputusan ini Ketiga 2 Keempat + Apabila akemudten hart ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan ‘dladekan perbaikan dan perhitungan kemball sebagaimana mestinya. Ast Keon id dsampalan kepada Pegawal Hep bersanguean untuk dketahul dan dindahkan sebagaimana mestinya. ae Ditetapken di Pada tangp: Nama fetas re, embusan: + Kepala Badan Kepegawalan Negara/Kantor: Regional BKN yang bersangiastan *); » Kepala Biro/Baglan Kepegawalan Instansi / BKD yang bersangkutan *); + Pejabat yang berwenang menetapkan angks kre Kepala Kantor, Perbendaheraen can Kas Negera/Kepaa Biro atau Bagien Kevangan Daerah yang . ) Coret yang dak pertu. 1751 KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI ‘CONTOH E KEPUTUSAN PENYESUAIAN ENERGI DAN SUMBER. DAYA MINERAL DAN (DALAM JABATAN DAN ANGKA KEPALA BADAN KEPEGAWALAN NEG "(A KREDIT INSPEXTUR TAMBANG NOMOR: NOMOR TANGGAL KEPUTUSAN NOHOR © vetnensersnneeeenennnsenn TENTANG PENYESUAIAN DALAM JABATAN DAN ANGKA KREDIT INSPEKTUR TAMBANG Menimbang Mengingat Menetapkan Pertama Kedua 1752 terhitung mula! tanggal = melaiaikan koglatan pelaksanaan inspeks! tambang pada b. _ bahwa dengan bertakunya Keputusan Mentert Negara Pendayagunaan Aparat Negara Nomor 22/KEP/M.PAN/4/2002 tanggal 19 April 2002, dlpandang per: menetapkan keputusan penyesualan calam jabatan dan angka krecit Inspekat Tambang. 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974, sebagaimana telah dubah denge LUndang-undang Nomor 3 Tanue 1999, 2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1593; 3. Peraturan Pemerintah Noor 7 Tahun 1977 jo, Peraturan Pemerintan Nom: 26 Tatum 2001; 4. Peraturan Pemenntan Nomor $6 Tahun 2090, 5. Kepmusan Mente! PengayzzunzanAparatur Negara. Nom 22/KEP/M,PAN/4/2002; 6 Energ san Sumber Daye Wineral dan Kepe Nomor cs MEMUTUSKAN : TTertitung mutal tanggal an a Nama bNIP em &.PangkatyGolongan nseng/THT : 4. UnitKena isesvaikan dalam fobatan dengan angka krecit sebesar.. ‘sesuai dengan Lampiran Ill Keputusan Menten Neg Seaton aparatr Negara Nower 22IKEP/M-PAR 4/2002. (etiga 7 Keempat 3 Apabla akemudan hart terryata terdapat keketiruan dalam Kepunisan In, akan (daciaken perbaikan dan pertutungan kemball sebagaimana mestinya. ‘Asi| Kepunusan Ini dsampalkan kepada Pegawal Negert Sill yang bersanghuten ‘untuk dketahul dan dindahkan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di da tanggal : Nama jelas NIP, embusan = Kepala Badan Kepegewalan Negara/Kantor Regional BKN yang bersangaitan *); ‘Kepala Birc/Baglan Kenegawaian Instans! / BKD yang bersangkutan *); Pejabat Derwenang menetapkan krecit; Kapa Karo Pobencabran Gar Fas Repro aa Ben Kean Oey bosentan *) ) Coret yang dak pert 1753 LAMPIRAN X- KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYS MINERAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR — . 1247 K/T0/MEM/2002 Giediced NOMOR = 17 Tahun 2002 PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TANGGAL | 22 Juli 200; REPUBLIK INDONESIA AL © 22 Jul 2002 Menimbang Mengingat 1754 KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : 22/KEP/M. PAN/4/2002 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL INSPEKTUR TAMBANG DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA, : a. bahwa dalam rangka meningkatkan profesi, dayaguna dan hasilgun Inspektur Tambang, diperlukan adanya Pegawai Negeri Sipil yan ditugaskan secara penuh sebagai Inspektur Tambang pad Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral dan instan pemerintah lainnya; b. bahwa untuk menjamin pembinaan karier kepangkatan, jabatan d: meningkatkan profesionalisme Inspektur Tambang, dipandang per menetapkan Jabatan Fungsional Inspektur Tambang dan Ang! Kreditnya; 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pok« Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-unda Nomor 43 Tahun; 2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1973 tentang Pengatur dan Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambange 4, Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan G Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah beberapa kali diub: terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2001; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabat Fungsional Pegawai Negeri Sipil; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000 tentang Wewens Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Neg Sipil: 7. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenail Pangkat Pegawai Negeri Sipil; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidil dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil; 9. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabo Fungsional Pegawai Negeri Sipil; 10, Keputusan Presiden Nomor 101 Tahun 2001 tentang Keduduk Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata K: Menteri Negara: 11. Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2000 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen; Memperhatikan : 1. Usul Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dengan suratnya Nomor 3775/70/MEM.S/2001 tanggal 26 Oktober 2001 2. Pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara dengan suratnya Nomor K-26-20/V 23-60/18 tanggal 30 November 2001; MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL INSPEKTUR TAMBANG DAN ANGKA KREDITNYA. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan : 1. _Inspektur Tambang adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak untuk melakukan pelaksanaan inspeksi tambang 2. _Angka kredit, adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang Inspektur Tambang dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatan. 3. Pelaksanaan inspeksi adalah suatu kegiatan/usaha yang dilakukan dengan metoda baku untuk mendapatkan data dan informasi melalui proses pengamatan, pemantauan, pengukuran, evaluasi dan analisis data. 4. Pelaksanaan inspeksi tambang adalah suatu kegiatan/usaha yang dilakukan dengan metoda baku untuk mendapatkan data dan informasi yang berhubungan dengan IImu Tambang, dimulai dari tahap perencanaan inspeksi, persiapan inspeksi, pelaksanaan inspeksi hingga evaluasi dan analisis hasil inspeksi. 5. Tim Penilai Angka Kredit adalah tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan bertugas menilai prestasi kerja Inspektur Tambang. 6. Karyatulis ilmiah adalah karya tulis yang disusun secara kelompok ‘maupun perorangan yang membahas sesuatu pokok bahasan dengan menuangkan gagasan tertentu melalui identifikasi dan diskripsi, analisis permasalahan dan saran-saran pemecahannya. 7. Organisasi profesi adalah organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan disiplin ilmu pengetahuan di bidang pelaksanaan inspeksi tambang. 8. Gelar kehiormatan akademis adalah penghargaan yang diberikan kepada scorang Inspektur Tambang atas prestasi atau jasa-jasanya dalam pengembangan di bidang ilmu pengetahuan dan atau teknologi yang terkait bidang inspeksi tambang. 1755 1756 BAB II RUMPUN JABATAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKO® Pasal 2 Jabatan Fungsional Inspektur Tambang termasuk dalain rumpun Pengawas Kualitas dan Keamanan. Pasal 3 (1) Inspektur Tambang adalah pejabat fungsional yang berkeduciuka sebagai pelaksana teknis dalam melakukan pelaksanaan inspekst tambang pada Departemen Energi dan Sumber Daya Minerai dan Pemerintah Daerah; (2) Jabatan Inspektur Tambang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1). adalah jabatan karier yang hanya dapat diduduki oleh seseorang yang telah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. Pasal 4 Tugas pokok Inspektur Tambang adalah melakukan inspeksi, pengujian, penelaahan proses dan gejala berbagai aspek tambang, mengembangkan metoda dan teknik inspeksi, melaporkan dan menyebarluaskan hasil inspeksi. BAB IIL UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN Pasal 5 Unsur dan sub unsur kegiatan Inspektur Tambang yang dinilai angk: kreditnya terdiri dari 1. Pendidikan, meliputi a. pendidikan sekolah dan memperolch ijazab/gelar; b. pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang pelaksanaai inspeksi tambang dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikat dan Latihan (STTPL). 2. Pelaksanaan inspeksi tambang, meliputi : ‘a, menyusun rencana inspeksi; b. menyusun program inspeksi; c. pelaksanaan inspeksi; 4d. menganalisis dan melaporkan hasil pelaksanaan inspeksi: e, menganalisis dan mengevaluasi data studi untuk pelayanan tekni: pengembangan inspeksi. ‘engembangan profesi, meliputi . membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang pelaksanaan inspek tambang; b, menemukan teknologi tepat guna di bidang pelaksanaan inspek tambang; , mengembangkan sistem pelaksanaan inspeksi tambang; d, menerjemahkan/menyadur/menyunting buku dan bahan-bahan bidang ilmu tambang. 4. Penunjang kegiatan pelaksanaan inspeksi tambang, meliputi : a. mengajar atau melatih; . mengikuti seminar/lokakarya/simposium/pertemuan ilmi ¢. menjadi anggota organisasi profesi; i 3. OP a, 4. menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional Inspektur Tambang; €. memperoleh gelar kesarjanaan lainnya; £, memperoleh penghargaan/tanda jasa. BABIV JENJANG JABATAN DAN PANGKAT Pasal 6 (1) Jabatan Inspektur Tambang adalah jabatan fungsional keahlian; (2) Jenjang jabatan Inspektur Tambang sebagaimana dimaksud ayat (1), dari yang terendah sampai dengan tertinggi, yaitu : a, Inspektur Tambang Pertama; b. Inspektur Tambang Muda; c. Inspektur Tambang Madya. Jenjang pangkat dan golongan ruang Inspektur Tambang sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dari yang terendah sampai dengan tertinggi, yaitu : a. Inspektur Tambang Pertama terdiri dari: 1. Penata Muda, golongan ruang I1V/a; dan 2. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang Ill/b. b. Inspektur Tambang Muda terdiri dari: 1. Penata, golongan ruang IIV/c; dan 2. Penata Tingkat I, golongan ruang IIV/d. . Inspektur Tambang Madya, terdiri dari : 1. Pembina, golongan ruang [V/a; 2. Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b; 3. Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c. GB BABV RINCIAN KEGIATAN YANG DINILAI DALAM PEMBERIAN ANGKA KREDIT Pasal 7 (1) Rincian kegiatan Inspektur Tambang Pertama, 1. menelaah data objek inspeksi dalam rangka persiapan inspeksi ratin; 2. menyiapkan peralatan inspeksi dalam rangka persiapan inspeksi rutin; ‘melaksanakan inspeksi pemuatan pada tambang bawah tanah; melaksanakan inspeksi draw point pada tambang bawah tanah: melaksanakan inspeksi terowongan (raise, drift, cross cut, dll) pada tambang bawah tanah; melaksanakan inspeksi peledakan pada tambang bawah tanah; melaksanakan inspeksi pemboran pada tambang bawah tanah: melaksanakan inspeksi alat angkut pada tambang bawah tanah; melaksanakan inspeksi ruang fasilitas bawah tanah pada tambang bawah tanah; 10, melaksanakan inspeksi kelistrikan dan penerangan pada tambang bawah tanah; II. melaksanakan inspeksi bekas penggalian pada tambang bawah tanah; vay Scene 1757 1758 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18, 19, 20. 31 32. 33. 34, 35. 36. 37. 38. melaksanakan inspeksi system drainase pada tambang bawah tanah; melaksanakan inspeksi amblesan permukaa (surface subsidence) pada tambang bawah tanah; melaksanakan inspeksi penanganan batuan sau:ping pada tambang bawah tanah; melaksanakan inspeksi instalasi udara bertekanat: »..'siamb mg bawah tanah; melaksanakan inspeksi alat komunikasi pada tamtbuny bawah tanah; melaksanakan inspeksi kesiapan tanggap darurat pada tambang bawah tanah; melaksanakan inspeksi peralatan pemantauan pada tambang, bawah tanah; menyimpulkan hasil inspeksi dan menyiapkan bahan diskusi untuk tindakan koreksi pada tambang bawah tanah; mempresentasikan dan mendiskusikan hasil inspeksi serta pendaftaran tindakan koreksi dalam buku tambang pada tambang bawah tanah; melaksanakan inspeksi penanganan pembersihan lahan pada tambang permukaan; ‘melaksanakan inspeksi penanganan tanah pucuk pada tambang permukaan; melaksanakan inspeksi jalan tambang pada tambang permukaan; melaksanakan inspeksi permuka kerja pada tambang permukaan; . melaksanakan inspeksi alat gali/alat muat dan alat angkut pada tambang permukaan; melaksanakan inspeksi penerangan dan alat penerangan pada tambang permukaan; melaksanakan inspeksi sistem drainase tambang pada tambang, permukaan; melaksanakan inspeksi penanganan lahan bekas tambang pada tambang permukaan; melaksanakan inspeksi revegetasi pada tambang permukaan; melaksanakan inspeksi kesehatan kerja pada tambang permukaan; melaksanakan inspeksi peralatan_pemantauan pada tambang permukaan; melaksanakan inspeksi sistem penanganan debu tambang pada tambang permukaan; melaksanakan inspeksi penanganan pembersihan lahan pada tambang semprot; melaksanakan inspeksi penanganan tanah pucuk pada tambang semprot; melaksanakan inspeksi penanganan tanah penutup pada tambang semprot; melaksanakan inspeksi jalan tambang pada tambang semprot; melaksanakan inspeksi kelistrikan pada tambang semprot; melaksanakan inspeksi kolong kerja pada tambang semprot; 39. 40. 41 42 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. Si. 52. 53. 54, 55. 56. 57. 58. 59, 60. 61. 62. 63. 64. 65. 67. 68. 69. melaksanakan inspeksi penanganan air kerja pada tambang semprot; melaksanakan inspeksi alat gali/alat muat dan alat angkut pada tambang semprot; melaksanakan inspeksi bekas kolong pada tambang semprot: melaksanakan inspeksi revegetasi pada tambang semprot; ‘melaksanakan inspeksi kesehatan kerja pada tambang semprot; melaksanakan inspeksi peralatan pemantauan pada tambang semprot, melaksanakan inspeksi bangunan pada pengolahan dan atau pemurnian; melaksanakan inspeksi peremukan pada pengolahan dan atau pemurnian; melaksanakan inspeksi pencucian batubara pada pengolahan dan atau pemurnian; ‘melaksanakan inspeksi penanganan bahan galian kadar rendah pada pengolahan dan atau pemurnian; melaksanakan inspeksi sistem drainase pada pengolahan dan atau pemurnian: melaksanakan inspeksi kelistrikan dan penerangan pada pengolahan dan atau pemurnian; melaksanakan inspeksi kesehatan kerja pada pengolahan pada pengolahan dan atau pemurnian; ‘melaksanakan inspeksi timbunan produksi pengolahan dan atau pemurnian; melaksanakan inspeksi peralatan pemantauan pada pengolahan dan atau pemurnian; melaksanakan inspeksi alat-alat angkat pada pengolahan dan atau pemurnian; melaksanakan inspeksi penanganan pembersihan lahan pada kapal keruk; melaksanakan inspeksi penanganan tanah pucuk pada kapal keruk; melaksanakan inspeksi penanganan tanah penutup pada kapal keruk; melaksanakan inspeksi tangki ponton dan pompa pada kapal keruk; melaksanakan inspeksi sistem penjangkaran pada kapal keruk; melaksanakan inspeksi alat navigasi dan komunikasi pada kapal keruk; melaksanakan inspeksi kelistrikan dan penerangan pada kapal keruk; melaksanakan inspeksi bangunan atas pada kapal keruk; melaksanakan inspeksi alat-alat angkat pada kapal keruk; melaksanakan inspeksi kesehatan kerja pada kapal keruk; melaksanakan inspeksi penanganan oli/bahan bakar minyak pada kapal keruk; melaksanakan inspeksi alat angkut orang (boat) pada kapal keruk; melaksanakan inspeksi bengkel pada fasilitas permukaan; melaksanakan inspeksi gudang bahan peledak pada fasilitas permukaan; melaksanakan inspeksi gudang umum pada fasilitas permukaan; 1759 1760 70. a 72. B 74, 78. 79. 80, Bt 82. 83. 84, 85. 86. 37. 88. 89, 90, a1 92, 93. 94. 95. 9%. 97. 98. 99, 100. tol. 102. 103. 104, 105. melaksanakan inspeksi pabrik oksigen dan acetyline pada fasilitas permukaan; melaksanakan inspeksi tangki bahan bakar miny:.’: pada fasilitas permukaan; melaksanakan inspeksi poliklinik/rumah sakit .' fasititas permukaan; melaksanakan inspeksi alat angkat pada fsilitas » : melaksanakan inspeksi penangunan cecern 4 & padi fasilitas permukaan; melaksanakan inspeksi penimbinan sampal jada fasilitas permukaan; melaksanakan inspeksi penyediasn air bersih. pada fastlite permukaan; melaksanakan inspeksi sewage treatment padi fasilita: permukaan; melaksanakan inspeksi hunian/eamp/kantor pada fasilita: permukaan; melaksanakan inspeksi kolam sedimen pada fasilitas permukaan; imelaksanakan inspeksi sistem penenganan debu tambang pade fasilitas permukaan; melaksanakan inspeksi Konstruksi dermaga pada pelabuhan; melaksanakan inspeksi fasilitas pemuatan pada pelabuhan: melaksanakan inspeksi timbunan pada pelabuhan: melaksanakan inspeksi alat angkat pada pelabuhan: melaksanakan inspeksi pemadam kebakaran pada pelabuhan melaksanakan inspeksi bengkel pada pelabuhan; metaksanakan inspeksi alat pelindung diri pada pelabuhan: melaksanakan inspeksi kelistrikan dan penerangan pad: pelabuhan; melaksanakan inspeksi kesehatan kerja pada pelabuhan; melaksanakan inspeksi sistem drainase pada pelabuhan; melaksanakan inspeksi kolam pengendap pada pelabuhan; melaksanakan inspeksi PLTD pada pembangkit tenaga listrik melaksanakan inspeksi PLTU pada pembangkit tenaga listrik melaksanakan inspeksi peralatan pemantauan pada pembangki tenaga listrik: melaksanakan inspeksi kesehatan kerja pada pembangkit tenag: listrik; melaksanakan inspeksi sistem drainase pada pembangkit tenag listrik; melaksanakan pertemuan pra-inspeksi pada eksplorasi; melaksanakan inspeksi pemboran pada eksplorasi: melaksanakan inspeksi test pit pada eksplorasi; melaksanakan inspeksi pembukaan lahan pada eksplorasi; melaksanakan inspeksi penanganan erosi dan sedimentasi pad eksplorasi; melaksanakan inspeksi gudang pada eksplorasi; melaksanakan inspeksi camp eksplorasi pada eksplorasi; melaksanakan inspeksi penanganan limbah pada cksplorasi; melaksanakan inspeksi kelistrikan pada eksplorasi: 106, melaksanakan inspeksi pencegahan kebakaran pada eksplorasi 107. menyimpulkan hasil inspeksi dan menyiapkan bahan tindakan koreksi pada eksplorasi; 108. mempresentasikan dan mendiskusikan hasil inspeksi serta Pendaftaran tindakan koreksi dalam buku tambang: 109. menelaah data objek kecelakaan/kejadian berbahaya/kasus lingkungan, 110. menyiapkan_peralatan inspeksi kecelakaan/kejadian berbahaya/kasus lingkungan: U1 memeriksa peralatan yang berhubungan dengan inspeksi; 112, menelaah Prosedur Operasi Standar; 113. mengukur dan menelaah kualitas lingkungan; 114. melakukan pengujian peralatan: 16: mengumpulkan dan meuelaah data dalam persiapan pengujian: 116. menyiapkan alat uji; 117. menyiapkan lembur pengujian: 118. menganalisis dan melaporkan hasil inspeksi pada kegiatan eksplorasi (2) Rincian kegiatan Inspektur Tambang Muda menyusun konsep dan mempresentasikan rencana inspeksi: menyusun konsep program inspeksi: melakukan presentasi objek inspeksi rutin; melaksanakan pertemuan pra-inspeksi pada tambang. bawah tanah, melaksanakan inspeksi kualitas udara pada tambang bawah tanah: 6. melaksanakan inspeksi sistem ventilasi pada tambang bawah 1 2 4 tanah; 7. melaksanakan inspeksi penyanggaan pada tambang bawah tanah; 8. melaksanakan inspeksi permuka kerja pada tambang bawah tanah; melaksanakan inspeksi shaft pada tambang bawah tanah; 10. melaksanakan inspeksi alat_pelindung diri pada tambang bawah tanah; 11. melaksanakan inspeksi fasilitas pemadam kebakaran pada tambang bawah tanah: 12, melaksanakan inspeksi kesehatan kerja pada tambang bawah tanah, 13, melaksanakan pertemuan pra-inspeksi pada tambang permukaar vielaksanakan inspeksi penanganan tanah/batuan penutup pada tambang permukaan; clakonakan inspeksi peledakan pada tambang permukaan: lak -unakan inspeksi lereng pada tambang permukaan; melak snakan inspeksi penanganan air asam tambang pada tamba_ - permukaan; ‘ melak inakan inspeksi alat proteksi diri pada tambang permu aan; 9. melaksanakan inspeksi persiapan tanggap darurat pada tambang permukaan; 1761 1762 20. oa 36. 37. 38. 39, 40. 4l 42, 43. 44, 45. 46. menyimpulkan hasil inspeksi dan menyiapkan bahan tindakan koreksi dalam buku tambang pada tambang permukaan: mempresentasikan dan mendiskusikan hasil insp:’ si serta pendaftaran tindakan koreksi dalam buku tamb:. 5 puis tambang permukaan; melaksanakan pertemuan pra-inspeksi pata tars melaksanakan inspeksi konsentrator sencuciy semprot; melaksanakan inspeksi alat pelin ing dirs 9: semprot, menyimpulkan hasil inspeksi dani. iapkitn Goscts oes koreksi pada tambang semprot: mempresentasikan dan mendiskusilan hasil inspebsi sevta pendaftaran tindakan koreksi dalam buku tambany nada tambang semprot; melaksanakan pertemuan pra-inspeksi padi pengoiahan dan atau pemurnian; melaksanakan inspeksi prepar pengolahan dan atau pemurnian: melaksanakan inspeksi peleburan ada pengolahan dan atau pemurnian; melaksanakan inspeksi detoksifikasi pada pengolahan dan atau pemurnian: melaksanakan inspeksi penanganan tailing pada pengolahan dan atau pemurnian: melaksanakan inspeksi penanganan 133 pada pengolaban dan atau pemurnian; i bijih untuk peleburan pada . melaksanakan inspeksi alat pelindung diri pada pengotahan dan atau pemurnian: menyimpulkan hasil inspeksi dan menyiapkan bal koreksi pada pengolahan dan atau pemurnian mempresentasikan dan mendiskusikan hasil inspeksi serta pendafieran tindakan koreksi dalam buku tambang pada pengoiahan dan atau pemurnian: melaksanakan pertemuai pra-inspeksi pada kapal keruky melaksanakan inspeksi penanganan tailing pada kapal keruk; melaksanakan inspeksi alat pelindung diri pada kapal keruk: melaksanakan inspeksi kualitas air permukaan pada kapal keruk: menyimpulkan hasil inspeksi dan menyiapkan bahan tindakan koreksi pada kapal keruk: mempresentasikan dan mendiskusikan hasil inspeksi serta pendaftaran tindakan koreksi dalam buku tambang pada kapal keruk; melaksanakan pertemuan pra-inspeksi pada fasilitas permukaan; melaksanakan inspeksi laboratorium pada fasilitas permukaan; melaksanakan inspeksi penanganan limbah pada fasilitas permukaan: melaksanakan inspeksi sistem drainase pada fasilitas permukaan; melaksanakan inspeksi kolam tailing pada fasilitas permukaan; tindakan 47. 48. 49, 50. 31 52. 53. 54, 55. 56. 37. 58. 59. 60, 61 62 63. 64, 65, 66. 67, 68. 69 70, n menyimpulkan hasil inspeksi dan menyiapkan bahan tindakan koreksi pada fasilitas permukaan; mempresentasikan dan mendiskusikan hasil inspeksi serta Pendaftaran tindakan koreksi dalam buku tambang pada fasilitas permukaan; melaksanakan pertemuan pra-inspeksi pada pelabuhan; ‘melaksanakan inspeksi penanganan limbah pada pelabuhan; menyimpulkan hasil inspeksi dan menyiapkan bahan tindakan koreksi pada pelabuhan; mempresentasikan dan mendiskusikan hasil inspeksi serta Pendaftaran tindakan koreksi dalam buku tambang pada pelabuhan; melaksanakan Pertemuan pra-inspeksi pada pembangkit tenaga istrik; melaksanakan inspeksi alat pelindung diri pada pembangkit tenaga listrik; melaksanakan inspeksi penanganan limbah pada pembangkit tenaga listrik; menyimpulkan hasil inspeksi dan menyiapkan bahan tindakan koreksi pada pembangkit tenaga listrik; mempresentasikan dan -mendiskusikan hasit inspeksi serta Pendaftaran tindakan koreksi dalam buku tambang pada pembangkit tenaga listrik: melaksanakan inspeksi program pembongkaran fasilitas tambang, pengolahan/pemurnian, dermaga pada pasca tambang; melaksanakan inspeksi daerah yang harus diamankan pada pasca tambang: melaksanakan inspeksi pengamanan sisa B3 pada pasca tambang; melaksanakan inspeksi kualitas tanah pada pasca tambang: melaksanakan inspeksi kualitas air pada pasca tambang: melaksanakan inspeksi erosi dan sedimentasi pada pasca tambang: melakukan presentasi objek kecelakaan/kejadian berbahaya/ kasus lingkungan untuk persiapan inspeksi; melaksanakan pertemuan pra-inspeksi pada inspeksi kecclakaan tambang/kejadian berbahaya/kasus lingkungan; membuat sketsa lokasi kecelakaan/kejadian berbahaya/kasus lingkungan: memecriksa sarana pengelolaan lingkungan pada inspeksi kecelakaan tambang/kejadian berbahaya/ kasus lingkungan: mengidentifikasi sebaran dampak pada kecelakaan tan--ang,kejadian berbahaya,kasus lingkungan; me' Aukan wawancara dengan saksi dan rekonstruksi pada Ins -2ksi kecelakaan tambang/kejadian berbahaya/kasus line ungan; me analisis penyebab kejadian pada inspeksi kecelakaan tar “ang/kejadian berbahaya/kasus lingkungan; meimpulkan hasil inspeksi dan menyiapkan bahan tindakan korcksi pada inspeksi kecelakaan tambang/kejadian berbahaya/ kasus lingkungan; 1763 72, mempresentasikan dan mendiskusikan hasil inspeksi serta pendaftaran tindakan koreksi dalam buku tambare pada inspeksi kecelakaan tambang/kejadian berbahit: “i-wsus lingkungan; 73. menelaah data objek bencana untuk ps. siapan inspek 74. menyiapkan peralatan inspeksi wituk persiapa: ‘ bencana: 75. memeriksa peralatan yang berhubun:ss + padi iesp's 76. menelaah Prosedur Operasi Stand sda irspess! 77. mengukur dan menelaah kualitas 9 Kua chs yun 8 bencana: 78. melakukan pengujian peralatan pos spok's ne 79. menganalisis dan melaporkan hie 1 saspekst pada tnave bawah tanah: 80. menganalisis dan melaperkan ass pe unt Den permukaan: 81, imenganalisis dan melaporkan ho semprot speksi pada alisis dan melaporkan hast! usspebsi pada pensoiathiar 83. menganalisis dan melaporkan hasi? inspeksi pula kapai ke $4. menganalisis dan melaporkan hasil_ inspekst pada tusilstas permukan, 35. menganalisis dan melaporkan ha 86. menyanalisis dan melsporkan hu: senaga listrik: 87. menganalisis dan melaporkan hasii pelaksanaan asp kee 1 ambang/kejadian berbithaywvkasus lingken; (3) Rincian kegratan Inspektur fambang Muay memeriksa dan meayempurnakan kunsep reneana inspek: imemeriksa dan menyempurnakan konsep program inspeksiz melaksanakan pertemuan pra-inspeksi pada pasca tambang: inelaksanakan inspeksi rekclamasi pada pasca tmbany: melat-sanakan inspeksi kestabiian lereng pada pasea cambang: ielaksanakan inspeksi pekas koiam taiting pada pas tambang; 7. menyimpulkan hasil inspeksi dan menyiapkan bahan tindakan koreksi pada pasca tambang; 8. mempresentasikan dan mendiskusikan hasil inspeksi serta pendafiaran sindakan koreksi dalam buku tambang pada pasca tambang; 9. melakukan presentasi objek bencana; 10. melaksanakan pertemuan pra-inspeksi pada inspeksi bencana 11, membuat sketsa lokasi bencana: 12. memeriksa sarana pengelolaan lingkungan pada inspeksi bencana; 13. mengidentifikasi sebaran dampak pada inspeksi bencana; 14. melakukan wawancara dengan saksi dan rekonstruksi pada inspeksi bencana; 15, menganalisis penyebab kejadian pada inspeksi bencana; 16. menyimpulkan hasil inspeksi dan menyiapkan bahan tindakan koreksi pada inspeksi bencana; 1 inspeksi inspensij aida pelabuhan perbungh ii S a 1764 17. mempresentasikan dan mendiskusikan hasil inspeksi serta Pendaftaran tindakan koreksi dalam buku tambang pada inspeksi bencana; 18, melaksanakan pengujian kondisi tempat kerja: 19. melaksanakan pengujian kelayakan operasi: 20. melaksanakan pengujian kualitas lingkungan: 21. melaksanakan pengujian standar kompetensi: 22, menganalisis dan melaporkan hasil inspeksi pada pasca tambang; 23. menganalisis dan melaporkan hasil pelaksanaan inspeksi beneana: 24. menganalisis dan melaporkan hasil pengujian kondisi tempat kerja: 25. menganalisis dan melaporkan hasil pengujian kelayakan operasi: 26, menganalisis dan melaporkan hasil pengujian kualitas lingkungan: 27, menganalisis dan metaporkan hasil pengujian standar kompetensi 28, menganalisis dan mengevaluasi data dan studi untuk pengecualian pada pelayanan teknis; 29. menganalisis dan mengevaluasi data dan studi untuk Persetujuan pada pelayanan teknis 30, mengungkapkan teori/metode baru untuk peningkatan kemampuan inspeksi: 31 meneungkapkan teori/metode baru untuk peningkatan kemampuan pengujian: (4) Inspektur Tambang Pertama sampai dengan Inspektur Tambang Madya vang melaksanakan kegiatan pengembangan profesi dan »enunjang kegiatan pelaksanaan inspeksi tambang siberikan nilat sngka kredit sebagaimana tersebut dalam Lampitan 1 Keputusan ini Pasal 8 \pahila nada suatu unit kerja atau suatu jenjang jabatan Inspektur Tambang yang sesuai dengan jenjang jabatanaya untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal_ 7 ayat (1) sampai dengan ayat (3), maka Inspektur Tambang lain yang satu tingkai di atas atau satu tingkat di bawah jenjang jabatannya dapat melakukan kegratan tersebut berdasarkan_penugasan secara tertulis dari pimpinan unit Kerja yang bersangkutan. i terdapat Pasal 9 Anga kredit atas hasil pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 ditetapkan sebagai berikut (1) Inspektur Tambang yang melaksanakan tugas Inspektur Tambang di atas jenjang jabatannya, angka kredit yang diperolch ditetapkan sebesar 80 % (delapan puluh persen) dari setiap angka kredit setiap butir kegiatan yang dilakukan sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1 Keputusan ini (2) Inspektur Tambang yang melaksanakan tugas Inspektur Tambang di bawah jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sama dengan angka kredit dari setiap butir kegiatan yang dilakukan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Keputusan ini. 1765 1766 a) (2) (3) (4) a) Q) QB) 4) (5) a) Pasal 10 Unsur kegiatan yang dinilai dalam memberikan angka kredit terdiri dari : a. unsur utama; b. unsur penunjang. Unsur utama terdiri dari: a. pendidikan; b. pelaksanaan inspeksi tambang; ¢. pengembangan profesi, Unsur penunjang adalah kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas Inspektur Tambang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 angka 4. Rincian kegiatan Inspektur Tambang dan angka kredit masing- masing unsur sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran | Keputusan ini. Pasal 11 Jumlah angka kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh setiap Pegawai Negeri Sipil untuk dapat diangkat dalam jabatan dan kenaikan jabatan/pangkat Inspektur Tambang adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran II Keputusan ini dengan ketentuan : a. sekurang-kurangnya 80 % (delapan puluh persen) angka kredit berasal dari unsur utama; dan b. sebanyak-banyaknya 20 % (dua puluh persen) angka kredit berasal dari unsur penunjang. Untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi menjadi Inspektur Tambang Madya pangkat pembina Tingkat 1 golongan ruang [V/b sampai dengan pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c, diwajibkan mengumpulkan sekurang-kurangnya 12 (dua belas) angka kredit dari kegiatan unsur pengembangan profesi Inspektur Tambang yang memiliki angka kredit melebihi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lel tinggi, kelebihan angka kreditnya diperhitungkan untuk kenaikan jabatan/pangkat berikutnya. Inspektur Tambang yang telah mencapai angka kredit untuk kenaikan Jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi pada tahun pertama dalam masa jabatan/pangkat yang didudukinya, pada tahun berikutnya diwajibkan mengumpuikan angka kredit sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari jumlah angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi yang berasal dari kegiatan pelaksanaan inspeksi tambang. Inspektur Tambang Madya pangkat Pembina Utama Muda golongar ruang IV/c setiap tahun sejak menduduki pangkat terakhir diwajibkan mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 20 (dua pulul angka kredit dari kegiatan unsur utama. Pasal 12 Inspektur Tambang yang sama-sama membuat suatu karya tulis/kary ilmiah di bidang pelaksanaan inspeksi tambang pembagian angka kreditnya ditetapkan sebagai berikut : a. 60 % (enam puluh persen) bagi penulis utama; b. 40 % (empat puluh persen) bagi semua penulis pembantu (2) Jumlah penulis pembantu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b sebanyak-banyaknya terdiri dari 3 (tiga) orang BAB VI PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT. (ly @) w Pasal 13 Penilaian prestasi kerja Inspektur Tambang dilakukan setelah ‘menurut perhitungan sementara jumlah angka kredit kumulatif ‘minimal yang disyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi telah dapat dipenuhi oleh inspektur Tambang yang bersangkutan. Penilaian angka kredit Inspektur Tambang, dilakukan sekurang- Kurangnya 3 (tiga) bulan sebclum periode kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Pasal 14 Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit adalah : a. Direktur Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral atau pejabat lain yang ditunjuk olehnya, bagi Inspektur Tambang Madya yang berada di lingkungan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral dan Instansi lainnya », Pejabat eselon Il yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral bagi Inspektur Tambang Pertama dan Inspektur Tambang Muda yang berada di lingkungan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. ala Dinas Propinsi yang membidangi pelaksanaan inspeksi tambang bagi Inspektu: Tambang Pertama dan Inspektur Tambang Muda yang berada di lingkungan Pemerintah Daerah Propinsi. J. Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi pelaksanaan inspeksi tambang bagi Inspektur Tambang Pertansa dan Inspektur !ambang Muda yang berada di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Dalam menjatankan wewenangnya pejabat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibantu oleh 2. Tim Penilai Jabatan Inspektur Tambang Pusat bagi Direktur Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral Departemen Energi lan Sumber Daya Mineral atau pejabat lain yang ditunjuk olehnya, selanjutnya dalam keputusan ini disebut Tim Penilai Pusat b. Tim Penitai Jabatan Inspektur Tambang Unit Kerja bagipejabat eselon II yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral selanjutnya dalam keputusan ini disebut Tim Penilai Unit Kerja, ©. Tim Penilai Jabatan Inspektur Tambang Propinsi bagi Kepala Dinas Propinsi yang membidangi pelaksanaan inspeksi tambang, selanjutnya dalam keputusan ini disebut Tim Penilai Propinsi. « 1767 1768 w (2) (3) a) a) Q) QB) d. Tim Penilai Jabatan Inspektur Tambang Kabupaten/Kota bagi Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi pelaksanaan inspeksi tambang, selanjutnya dalam keputusan ini disebut Tim Penilai Kabupaten/Kota. Pasal 15 Susunan dan keanggotaan Tim Penilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2), terdiri dari Pegawai Negeri Sipil dengan susunan sebagai berikut : a. seorang Ketua merangkap anggota; b. seorang Wakil Ketua merangkap anggota c. scorang Sekretaris merangkap anggota: d. sekurang-kurangnya 4 (empat) orang anggota. Pembentukan dan susunan anggota Tim Penilai ditctapkan oleh a, Direktur Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral untuk lim Penilai Pusat b. Pejabat eselon II yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral untuk Tim Penilai Unit Kerja: c. Kepala Dinas Propinsi yang membidangi pelaksanaan inspeksi tambang untuk Tim Penilai Propin 4. Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi pelaksanaan inspeksi tambang untuk Tim Penilai Kabupaten/Kots. Anggota Tim Penilai adalah Inspektur ‘Tambang dan atau pejabat lain di lingkungan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral atau Dinas Daerah yang bersangkutan yang membidangi pelaksanaan inspeksi tambang, dengan ketentuan; a. jabatan/pangkatserendah-rendahnya sama dengan jabatan/ pangkat Inspektur Tambang yang dinilai; b, memiliki keahlian dan kemampuan untuk menilai prestasi kerja Inspektur Tambang: dan c. dapat aktif melakukan penilitian. Masa jabatan Tim Penilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2) adalah 3 (tiga) tahun. Pasal 16 Pegawai Negeri Sipil yang telah menjadi anggota Tim Penilai dalam 2 (dua ) masa jabatan berturut-turut dapat diangkat kembali setelah melampaui tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan Dalam hal terdapat anggota Tim Penilai yang ikut dinilai, maka Ketua Tim Penilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1), dapat mengangkat Anggota Tim Penilai Pengganti. Dalam hal Tim Penilai belum dapat dibentuk, maka penilaian ada penetapan angka kredit bagi Inspektur Tambang yang ada di lingkungan masing-masing, dilaksanakan oleh Tim Penilai Kabupaten/Kota lain, atau Tim Peniaiai Propinsi, atau Tim Penilai Unit kerja, atau Tim Penilai Pusat, Pasal 17 Tata kerja dan tata cara penilaian Tim Penilai Inspektur Tambang di tetapkan olch Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral selaku Pimpinan Instansi Pembina Jabatan Inspektur Tambang, Pasal 18 Usul penetapan angka kredit diajukan oleh |. Pejabat eselon II yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Geologi Sumber Daya Mineral Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Kepala Dinas Propinsi yang _membidangi pelaksanaan inspeksi tambang, Kepala Dinas Kabupeten/Kota yang membidangi pelaksanaan inspeksi tambang kepada Direktur Jenderal Geologi Sumber Daya Mineral atau pejabat lain yang ditunjuk olehnya pada Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, untuk angka kredit Inspektur Tambang Madya yang berada di lingkungan masing-masing. Kepala Bagian yang membidangi urusan kepegawaian kepada Pejabat eselon {I yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Geologi Sumber Daya Mineral Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral untuk angka kredit Inspektur Tambang Pertama dan Inspektur Tambang Muda yang berada di lingkungan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral 3. Pejabat serendah-rendahnya eselon III yang membidangi urusan kepegawaian kepada Kepala Dinas Propinsi yang membidangi pelaksanaan inspeksi tambang untuk angka kredit Inspektur ‘Tambang Pertama dan Inspektur Tambang Muda di lingkungan Pemerintah Daerah Propinsi. 4. Pejabat serendah-rendahnya eselon IV yang membidangi urusan kepegawaian kepada Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi pelaksanaan inspeksi_tambang untuk angka Kredit Inspektur Tambang Pertama dan Inspektur Tambang Muda di lingkungan Pemerintah Daerah kabupaten/Kota Pasal 19 (1) Angka Kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1), digunakan untuk mempertimbangkan pengangkatan dan kenaikan jabatan/pangkat Inspektur Tambang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (2) Terhadap keputusan peyabat yang berwenang menetapkan angka kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 avat (1), tidak dapat diajukan keberatan. BAB VII PEJABAT YANG BERWENANG MENGANGKAT DAN MFMBERHENTIKAN DALAM DAN DARI JABATAN Pasal 20 Pengangkatan dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil dalam dan dari jabatan Inspektur Tambang, ditetapkan dengan keputusan pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang beriaku. BAB VIII PENYESUAIAN DALAM JABATAN DAN ANGKA KREDIT Pasal 21 (1) Pegawai Negeri Sipil yang pada saat ditetapkan keputusan ini telah melakukan tugas pelaksanaan inspeksi tambang berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang, dapat diangkat/disesuaikan (inpassing) dalam jabatan dan angka kredit Inspektur Tambang, dengan ketentuan: 1769 1770 a. berijazah serendah-rendahnya Sarjana Teknik (S-1)/Diploma (D-IV) yang berhubungan dengan pertambangan; b. sekurang-kurangnya telah menduduki pangkat Penata Muda golongan ruang Ill/a; dan ¢. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP-3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. (2) Angka kredit kumulatif penyesuaian dalam jabatan Inspektur Tambang adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran II Keputusan ini. BAB IX SYARAT PENGANGKATAN DALAM JABATAN Pasal 22 (1) Untuk dapat diangkat dalam jabatan Inspektur Tambang, seorang Pegawai Negeri Sipil harus memenuhi angka kredit kumulatif. minimal yang ditentukan, (2) Disamping harus memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pengangkatan dalam jabatan Inspektur Tambang harus didasarkan pada formasi jabatan yang ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara. Pasal 23 (1) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam jabatan Inspektur Tambang, harus memenuhi syarat sebagai berikut : ‘a. berijazah serendah-rendahnya Sarjana Tehnik (S-1)/ Diploma (D- IV) yang berhubungan dengan pertambangan; b. pangkat serendah-rendahnya Penata Muda, golongan ruang IIV/a; . telah mengikuti dan lulus diklat fungsional yang ditetapkan; dan d. setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP-3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhi (2) Untuk menentukan jenjang jabatan Inspektur Tambang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), digunakan angka kredit yang berasal dari unsur utama dan unsur penunjang setelah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit. Pasal 24 (1) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam Jabatan Inspektur Tambang atau perpindahan antar jabatan, dapat dipertimbangkan dengan ketentuan bahwa di samping harus memenuhi syarat sebagaimana ditentukan dalam Pasal 22 dan Pasal 23 ayat (1), diharuskan pula memenuhi syarat sebagai berikut : a. pernah melakukan kegiatan pelaksanaan inspeksi tambang sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun; b. sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun sebelum mencapai batas usia pensiun dalam jabatan terakhir yang didudukinya; c. telah mengikuti dan lulus diklat fungsional yang ditetapkan; dan d. setiap unsur penialaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. (2) Pangkat yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), adalah sama dengan pangkat yang dlmilikinya dan jenjang jabatannyaditetapkan sesuai dengan angke Kredit hasil keputusan pejabat yang berwenang menetapkan aneka kredit, BAB X PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI DAN PEMBERHENTIAN DARI JABATAN Pasal 25 (1) Inspektur Tambang Pertama Pangkat Penata Muda golongan ruang {IVa sampai dengan Inspektur Tambang Madya pangkat Pembins Tingkat I golongan ruang 1V/b. dibebaskan sementara dari Jabatannya apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak renduduki pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi. (2) Inspektur Tambang Madya pangkat Pembina Utama Muda golongan Tuang IV/e dibebaskan sementara dari jabatannya apabila dalam jangka waktu I (satu) tahun sejak menduduki pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit sckurang-kurangnya 20 (dua puluh) dari unsur utama (3) Disamping pembebasan sementara sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2), Inspektur Tambang dibebaskan sementara dart Jabatannya apabila : a. ditugaskan secara penuh diluar jabatan Inspektur Tambang; atau b. melaksanakan tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan; atau © dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa hukuman disiplin penurunan pangkat; atau 4. diberhentikan sementara scbagai Pegawai Negeri Sipil; atau ¢. cuti di luar tanggungait negara. Pasal 26 (1) Inspektur Tambang yang telah selesai menjalani pembebasan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2. dapat dianghat kembali pada jabatan semula (2) Inspektur Tambang yang diangkat kembali pada jabatan semula sebagaimana dimaksud pada avat (1), dapat menggunakan angka kredit terakhir yang dimiliki dan dari prestasi Kerja di bidang pelaksanaan inspeksi tambang yang diperoleh sclama tidak menduduki jabatan fungsional Inspektur Tambang, setelah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit Pasal 27 Inspektur Tambang diberhentikan dari jabatannya, apabila: (1) Dalam jangka waktu | (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari Jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1), tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi; (2) Dalam jangka waktu I (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2), tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan; atau 1771 1772 (3) Dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin berat dan telah , mempunyai kekuatan hukum yang tetap, kecuali hukuman disiplin yang berat berupa penurunan pangkat. BAB XI PERPINDAHAN JABATAN, Pasal 28 Untuk kepentingan dinas dan atau dalam rangka menambah pengetahuan, pengalaman dan pengembangan karier, Inspektur Tambang dapat dipindahkan ke dalam jabatan struktural atau jabatan fungsional lainnya, sepanjang memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB XII PENUTUP Pasal 29 Petunjuk pelaksanaan Keputusan ini diatur lebih lanjut oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan Kepala Badan Kepegawaian Negara. Pasal 30 Apabila ada perubahan mendasar sehingga dianggap tidak sesuai lagi ‘dengan ketentuan dalam Keputusan ini, maka dapat diadakan peninjauan kembali, Pasal 31 Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan Ditetapkan di Jakarta pada tanggal : 19 April 2002 UNAAN APARATUR NEGARA, inte vrmmund vretedvent tz PU tna wmdening Cowen 1773 umm danvey vemumduelun wep eresouen 2 ‘Viswoaw noe teva DrevEREVA unxaasH cera cove yFRHG-RVEEN/SE. | "ao NWMRNOVAVONSE IVINS NYSRINED #INVEIaRN bik PGW | Eu bi TEEPE EE 1776 i | 2 hhh q se0d non eyeing veRUEETENT raturved rede ureeuree mitered eyedey ureevereret E ih hf i i HERE | | hi he Fr untiny seoetnan veges atents reer venom ap mentions Ce 318 | | 3/8 i8 |e 8 Ss is +8 |S |S |S 8 ay iE |e le 3 |e |e re won red ar LOE w rey ® zune yen rmeead ronan (t sHATPHEW EER OM ODE yleo wep wreevert (1 rede undepng Verne A 1784 etn err weir ed vomnervore it ol aeralacnordareasiend ) oor weep wep eetanton (s 1787 1788 1789 ONVEPIVL UMLDEESNI LVONVEINVLVEVT NVRIVHE) NVO NVIVHONVONSd SUN TWAIN SLLW TIN OER VONY HY Zooz TFadw 61 : WoONVL 2007/¥/uNa"W/zau/ZZ > HOHON WuvoaN UnLVEvaY NYWNNENAN 02 02. ¥O.DI00 GS WNYTEVS: an [a OL Oss, YODIOG. ‘oor 055, Wivruvs vosva an fe ‘00d oss YAVEaVS: 085, ‘cor | YOLICO. s ‘00% WAVTEVS VOSVd wo fs 59. 00 VAVEaVS- ‘OW. (00E. YOLNOG ‘Sor. ‘06. WavraVS VOSva, pay oor. O06, YNVPEVS, ote ‘02. YOLMOG. oe 02. WAVTuvS VOSva aan fe ‘o0e 002. YAVRaVS: ‘one. ost YOLHO, ‘soz Os, WRVTUVS VOSVE aw fz 02. ost WAVES: ‘set 01. VRVRIVS VOSVA. ‘Ost I ‘oor WHS eu = z = = ala = z, wove T we wiz HL HLL AVHONUBS ONVA ‘on NVINHONVGS VSWWN NVG LIER VIONY ezvrvaLts Nvotiovos fon! SNVENVL UMLDIESNI TWNOISONAY NVIVEvE HeIVO NVIVNSEANSd NUNN SUV NN 110395 VION Zooz Texdv 61: WooNL T00Z/¥/NWa"W/*aaM/Z7Z : YORON ‘vavoaN uiveveY NWWNNOVAVONSS REINAW NYSRUNGSY #1 NVA 1791

Anda mungkin juga menyukai