Anda di halaman 1dari 4

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNLAM
Jalan A.Yani Km 36 Telp (0511)4773470.
Fax (0511)4773470 Kal-Sel, Indonesia

PROSEDUR MUTU

Kode/Nomor :
POS-AK-1/ /FK
UNLAM
Tanggal :
Revisi : 0
Halaman : 1 dari
12

PROSEDUR
PENYUSUNAN DAN PENGEMBANGAN
KURIKULUM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNLAM
Digunakan untuk melengkapi :

PROSES
1.Perumusa
n
2.Pemeriksa
an
3.Persetujua
n
4.Penetapan

5.Pengendal
ian

STD/SPMI/
Standar

PENANGGUNG JAWAB
NAMA
dr. Istiana, M.Kes
dr.H. Syamsul
Arifin,M.Pd
Prof. Dr. dr.H.
Ruslan Muhyi,
Sp.A(K)
Prof. Dr. dr. H.
Ruslan Muhyi,
Sp.A(K)
DR.dr.Zairin NH,
Sp.OT M.Kes,
Fics(K)

JABATAN
Ketua Tim /
Ketua UJM
Koordinator
Ketua
Senat
Dekan

PD I

TANDA
TANGAN

TANGGAL

1. TUJUAN
PROSEDUR

Prosedur ini dibuat untuk memperlancar pelaksanaan


pengembangan dan renovasi kurikulum

2.LUAS
LINGKUP
PROSEDUR
DAN

Ruang lingkup manual prosedur pengembangan kurikulum mulai dari


pembentukan kelompok kerja (Pokja) tim kurikulum, analisis internal
dan eksternal oleh Pokja hingga pengesahan kurikulum oleh Dekan
Fakultas Kedokteran.

PENGGUNAAN
NYA
3.STANDAR
4. DEFINISI
DAN ISTILAH

Penyusunan dan pengembangan kurikulum


1. Program studi adalah kesatuan rencana belajar sebagai pedoman
penyelenggaraan pendidikan akademik, profesional dan atau
profesi yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta
ditujukan agar mahasiswa dapat menguasai pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan sasaran kurikulum.
2. Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran
serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di
perguruan tinggi.
3. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh
tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk
dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugastugas di bidang pekerjaan tertentu.
4. Kompetensi hasil didik suatu program studi terdiri atas:
a. kompetensi utama;
b. kompetensi pendukung;
c. kompetensi lain yang bersifat khusus dan gayut dengan
kompetensi utama.
5. Kurikulum inti merupakan penciri dari kompetensi utama suatu
program studi.
6. Kurikulum inti suatu program studi bersifat:
a. dasar untuk mencapai kompetensi lulusan;
b. acuan baku minimal mutu penyelenggaraan program studi;
c. berlaku secara nasional dan internasional;
d. lentur dan akomodatif terhadap perubahan yang sangat
cepat di masa datang;
e. kesepakatan bersama antara kalangan perguruan tinggi,
masyarakat profesi dan pengguna lulusan.
7. Kurikulum institusional merupakan sejumlah bahan kajian dan
pelajaran yang merupakan bagian kurikulum pendidikan tinggi,
terdiri atas tambahan dari kelompok ilmu dalam kurikulum inti
yang disusun dengan memperhatikan keadaan dan kebutuhan

lingkungan serta ciri khas perguruan tinggi.


1. Dekan membentuk Tim Kelompok Kerja (PokJa) Kurikulum.
2. Tim Pokja Kurikulum melakukan koordinasi untuk menyusun
Rencana Pengembangan Kurikulum.
3. Tim Pokja Kurikulum melakukan analisis SWOT secara internal
dengan
melibatkan mahasiswa, dosen dan karyawan, dan
secara eksternal dengan mengundang alumni dan pengguna
lulusan .
4. Tim Pokja Kurikulum menyusun profil lulusan dan kompetensi
lulusan berdasarkan hasil analisis SWOT.
5. Tim Kelompok Kerja (PokJa) Kurikulum meminta Ketua
Laboratorium sebagai sebagai narasumber untuk menyusun
kompetensilaboratorium dan dosen dalam laboratorium
tersebut, dan bahan kajian yang di bawah tanggung jawab
laboratorium.
6. Tim Kelompok Kerja (PokJa) Kurikulum. menyusun bahan kajian
yang diperlukan sesuai dengan rancangan KBK, dan
menyerahkan ke KPS.
7. KPS meramu dan mengelompokkan bahan kajian ke dalam
mata kuliah-mata kuliah beserta bobot SKS, beserta dengan
dosen pengampu
berdasarkan kompetensi dosen dan
laboratorium.
8. KPS menyerahkan hasil rancangan mata kuliah dan bahan
kajian kepada kelompok dosen pengampu.
9. Kelompok
dosen
pengampu
menyusun
RPKPS
dan
menyerahkan kepada KPS.
10.KPS menyempurnakan draft kurikulum dan menyerahkan
kepada
Komite Kurikulum.
11.Tim Kelompok Kerja (PokJa) Kurikulum. melakukan pengecekan
kembali, sebelum menyerahkan kepada Dekan.
12.Dekan mengesahkan kurikulum dengan diketahui oleh rektor

5. PROSEDUR

6.
KUALIFIKASI
PEJABAT/
PETUGAS
YANG
MENJALANK
AN SOP

1.
2.
3.
4.
5.

Dekan
Tim Kelompok Kerja Kurikulum
Ketua Program Studi
Ketua Laboratorium
Dosen

7. BAGAN
ALUR
PROSEDUR

8. CATATAN
10.
REFERENSI

1. SK Mendiknas Nomor 232/U/2000)


2. SK.Mendiknas Nomor 23WM00 p. 527 )

Anda mungkin juga menyukai