DEFINISI
Kanker payudara adalah kanker paling
umum dan penyebab kedua kematian
karena kanker pada wanita. Kanker
payudara bisa disembuhkan pada stadium
awal, tapi kanker payudara metastatik
biasanya tidak bisa disembuhkan.
EPIDEMIOLOGI
2 variable yang sangat berkaitan dengan terjadi
kanker payudara adalah jenis kelamin dan
peningkatan usia.
Faktor lainnya yaitu :
1. Faktor endokrin
2. Faktor genetik
3. Lingkungan
4. Dan gaya hidup
FAKTOR ENDOKRIN
Hubungan kanker payudara dengan faktor
endokrin yakni pada durasi menstruasi,
masa menache, telah memiliki resiko
secara komulatif perkembangan kanker
payudara. Begitu juga kejadian kanker
payudara meningkat untuk pasien yang
menopause terlambat usia 55 tahun atau
lebih.
FAKTOR GENETIK
Hal yang terkait dengan faktor genetik diantaranya:
a. Memiliki tingkat kerabat pertama dengan riwayat kanker
payudara meningkatkan resiko untuk wanita sekitar 1,5-untuk
3-kali lipat.
b. Risiko ini dipengaruhi oleh usia wanita itu sendiri dan usia
ketika relative didiagnosis.
c. Risiko yang terkait dengan memiliki kerabat tingkat kedua
dengan kanker payudara yang kompleks, dan tergantung pada
keluarga lainnya yang memiliki riwayat kanker payudara.
d. Riwayat kanker payudara dari anggota keluarga pada kedua
ibu dan ayah penting untuk dipertimbangkan dalam evaluasi
risiko.
TAMPILAN KLINIK
Pada >90% wanita tanda awal yang
tampak adalah benjolan yang tidak terasa
nyeri yang umumnya tunggal, unilateral,
padat, keras, tidak beraturan, dan tidak
berpindah
DIAGNOSA
1. Diagnosa awal dari kanker payudara
harus meliputi, pengamatan riwayat
penyakit, pemeriksaan fisik payudara,
mamografi 3 dimensi, dan tenik imaging
payudara seperti USG dan MRI
2. Biopsi payudara di indikasikan untuk
kelainan mamografi 3 dimensi
Tahapan
Kanker payudara menyebar melalui
pembuluh darah di awal penyakit,
menyebabkan relapse (memburuknya
kondisi setelah sempat membaik) dan
kondisi metastatik setelah terapi lokal
yang berhasil. Tempat metastatik paling
umum adalah nodus limfoma, kulit,
tulang, liver, paru dan otak.
Bagian utama dari payudara perempuan
yaitu lobulus ( kelenjar penghasil air
susu), duktus , dan stroma.
Kebanyakan kanker payudara bermula
STADIUM
Stadium didasarkan pada ukuran dari adanya tumor
primer , keterlibatan kelenjar getah bening, dan ada atau
tidaknya metastase.
Stadium :
STADIUM 0 :
Disebut Ductal Carsinoma In Situ atau Noninvasive
Cancer. Yaitu kanker tidak menyebar keluar dari
pembuluh / saluran payudara dan kelenjar-kelenjar
(lobules) susu pada payudara.
STADIUM I
Tumor masih sangat kecil dan tidak menyebar serta tidak ada
titik pada pembuluh getah bening.
STADIUM IIa :
Diameter tumor lebih kecil atau sama dengan 2 cm dan telah
ditemukan pada titik-titik pada saluran getah bening di ketiak (
axillary limph nodes )
Diameter tumor lebih lebar dari 2 cm tapi tidak lebih dari 5
cm. Belum menyebar ke titik-titik pembuluh getah bening
pada ketiak ( axillary limph nodes ).
STADIUM IIB :
Diameter tumor lebih lebar dari 2 cm tapi tidak melebihi 5 cm.
Telah menyebar pada titik-titik di pembuluh getah bening
ketiak.
STADIUM III A :
Diameter tumor lebih kecil dari 5 cm dan telah menyebar ke
titik-titik pada pembuluh getah bening ketiak.
STADIUM III B :
Tumor telah menyebar ke dinding dada atau menyebabkan
pembengkakan bisa juga luka bernanah di payudara. Atau
didiagnosis sebagai Inflammatory Breast Cancer.
STADIUM IIIC :
Sebagaimana stadium IIIB, tetapi telah menyebar ke titik-titik
pada pembuluh getah bening.
STADIUM IV :
Ukuran tumor bisa berapa saja, tetapi telah menyebar ke lokasi
yang jauh, yaitu : tulang, paru-paru,liver atau tulang rusuk.
FAKTOR PROGNOSTIK
Ukuran tumor dan serta adanya jumlah
nodus limfoma aksiler yang terlibat adalah
faktor primer dalam menilai resiko untuk
serangan ulang kanker payudara dan
penyakit metastase yang menyertainya.
Reseptor hormon digunakan sebagai
indikator prognosis dan untuk
memperkirakan respon terhadap terapi
hormon.
Tingkat proliferasi sel tumor, tingkatan inti,
dan diferensiasi tumor (histologi) juga faktor
prognostik independen.
GENETIK BASE
Genetik base
Pada tahun 2013 di U.S, sekitar 234.580
kasus baru kanker payudara muncul dan
40.030 terjadi kasus kematian karena
kanker payudara. Hampir 10% dari kasus
kanker payudara disebabkan oleh mutasi
gen spesifik tunggal yang diturunkan
kepada anggota keluarga.
cowden sindrom
Carsinoma In Situ
LCIS (Lobular Carcinoma In situ)
Pada jenis ini, sel kanker dimulai dari
lobula, tetapi tidak tumbuh melalui
dinding lobula.
DCIS (Ductal Carcinoma In situ)
Pada jenis ini, sel kanker tidak menyebar
melalui dinding saluran ke jaringan lemak
payudara.
Mixed Tumor
Campuran antar ILC dan IDC
Medullary cancer
Pada jenis ini terjadi ikatan antara jaringan tumor dengan sel normal di
payudara. Mutasi dari BRCA1 menunjukkan perubahan ke arah carcinoma
tipe medular, cenderung high grade, mitotik sangat aktif, pola
pertumbuhan sinsitial dan status reseptor estrogen negatif, prognosis
buruk.
Metaplastic tumor
Tumor berikut selnya tidak ditemukan pada payudara, seperti sel
skuamosa atau sel yang membuat tulang.
Inflammatory breast cancer (IBC)
Sel kanker menyebar pada saluran limfe yang terdapat pada kulit
payudara.
Coloid Carcinoma
Ini terbentuk dari mucus-producing cancer sel (sel penghasil mukus)
Tubular carcinoma
Kanker tidak menyebar keluar payudara dan menginvasi lobula dan duct
(saluran).
Patofisiologi
Patofisiologi
Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses
rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap:
a. inisiasi
b. promosi
a. Fase inisiasi
Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan
genetik sel yang memancing sel menjadi ganas.
Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu
agen yang disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia,
virus, radiasi (penyinaran) atau sinar matahari.
Tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap
suatu karsinogen. kelainan genetik dalam sel atau bahan
lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih rentan
terhadap suatu karsinogen. bahkan gangguan fisik
menahunpun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk
mengalami suatu keganasan.
b. Fase promosi
Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi
akan berubah menjadi ganas.
Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh
oleh promosi. karena itu diperlukan beberapa faktor untuk
terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu
karsinogen).
cancer of
3. Karsinoma musinosum
Pada karsinoma musinosum ini didapatkan sejumlah besar
mucus intra dan ekstraseluler yang dapat dilihat secara
makroskopis maupun mikroskopis. Secara histologis, terdapat 3
bentuk sel kanker.
- sel tampak seperti pulau-pulau kecil yang mengambang dalam
cairan musin basofilik.
- sel tumbuh dalam susunan kelenjer berbatas jelas dan
lumennya mengandung musin
- Terdiri dari susunan jaringan yang tidak teratur berisi sel tumor
tanpa diferensiasi. Sebagian besar sel berbentuk signet-ring.
4. Karsinoma meduler
Sel berukuran besar berbentuk polygonal/lonjong dengan batas
sitoplasma tidak jelas. Diferensiasi dari jenis ini buruk, tetapi
memiliki prognosis lebih baik daripada karsinoma duktus infiltratif.
Biasanya terdapat infiltrasi limfosit yang nyata dalam jumlah sedang
diantara sel kanker, terutama dibagian tepi jaringan kanker.
6. Karsinoma tubuler
Pada karsinoma tubuler, bentuk sel teratur dan tersusun secara
tubuler selapis, dikelilingi oleh stroma fibrous. Jenis ini merupakan
karsinoma dengan diferensiasi tinggi.
7. Karsinoma adenokistik
Jenis ini merupakan karsinoma invasive dengan karakteristik
sel yang berbentuk kribriformis. Sangat jarang ditemukan pada
payudara.
8. Karsinoma apokrin
Karsinoma ini didominasi dengan sel yang memililiki
sitoplasma eosinofilik, sehingga menyerupai sel apokrin yang
mengalami metaplasia. Bentuk karsinoma apokrin dapat
ditemukan juga pada jenis karsinoma payudara yang lain.
TERAPI
Stadium 0
Dilakukan BCS
Stadium 1 - 2
Dilakukan BCS
Mastektomi radikal
Terapy Adjuvan
Stadium 3
Adjuvan dan kemoterapi
Stadium 4
Operasi dan dilanjutkan dengan terapi radiasi, kemterapi,
dan hormn terapi .
Treatment
Tujuan terapi :
1. memusnahkan kanker atau
menyembuhkan
2. membatasi perkembangan penyakit serta
menghilangkan gejala-gejalanya
3. meningkatkan kualitas hidup serta
memperlama waktu hidup pasien.
Pengobatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.