Lapkas CHF
Lapkas CHF
Disusun oleh :
Ria Indira Burdani
Ikbal Adi Takwa A
Maria Ulfa
PEMBIMBING:
dr. Rosihan Sipayung, Sp.Pd
IDENTITAS
PASIEN
Nama : Ny.D
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 63 Tahun
Alamat : Batu Karang
Agama : Kristen
Status : Menikah
Suku Bangsa : Karo
Tanggal pemeriksaan: 25
maret 2015
II. ANAMNESA
Keluhan Utama : Sesak nafas
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas
sejak 4 hari SMRS. Sesak dirasakan pasien
terus menerus sehingga pasien tidak dapat
melakukan aktivitas. Sesak pertama kali
dirasakan pasien sejak 1 bulan SMRS. Sejak 1
bulan SMRS pasien sering merasa sesak dan
mudah lelah, sesak dirasakan awalnya setelah
melakukan aktivitas berat seperti bekerja di
ladang dan tidak sesak saat berbaring.
Riwayat Habituasi :
pasien jarang berolahraga
Riwayat Alergi :
Tidak ada alergi obat,
debu dan makanan.
Riwayat Pengobatan :
Pasien
belum
pernah
berobat untuk keluhan
ini sebelumnya.
Status Generalis
Kepala : Mesocepal
Mata : Konjungtiva Hiperemis (-/-) , Sklera
ikterik (-/-), Palpebra (+/+),
Pupil isokor (+/+)
Hidung : sekret (-/-), mukosa hiperemis (-/-)
Mulut : Sianosis (-), lidah kotor (-), gigi karies (-),
Tenggorokan : Faring hiperemis (-)
Telinga : sekret darah (-/-)
Leher :Pembesaran KGB (-), struma (-), deviasi trakhea(-)
Cor :
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi :
Batas atas
: ICS II linea parasternal sinistra
Batas kanan bawah
: ICS IV linea midclavicula
dextra
Batas pinggang jantung : ICS III linea parasternal
sinistra
Batas kiri bawah
: ICS VI 1-2 linea axillaris anterior
sinistra
Auskultasi
: BJ I-II normal, gallop (+)
Abdomen :
Inspeksi : cembung (-), sikaktrik (-)
Auskultasi : Peristaltik (+) normal
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepatomegali (-),
splenomegali (-)
Perkusi : tympani (+)
Ekstremitas
inferior
Oedema
Sianosis
superior
+/+
-/-
-/-/-
PEMERIKSAAN PENUNJANG
HB
12,5 g/dl
Hematokrit
36,6 %
Leukosit
5.400 mm
Trombosit
240.000 mm
GDS
174 mg/dl
SGOT
35 u/l
SGPT
29 u/l
Ureum
40 mg/dl
Kreatinin
1,2 mg/dl
Rontgen Thorak
DIAGNOSIS
BANDING :
Congestif Heart
Failure
Cor Pulmonal
DIAGNOSIS
KERJA:
Congestif
heart failure
Tata laksana
tirah baring setengah duduk
oksigen 2 4 l/i
IVFD RL + 2 amp aminophilin 24 jam / kolf
Bolus aminophilin dalam 10 cc
aquabidest ( bolus 10 menit )
inj. Furosemid 2 amp, lanjut 2 x 1 amp i.v
Inj. Ranitidin 2 x 1 amp i.v
Aspilet 4 tab gerus telan, lanjut 2 x 1 tab
CPG 4 tab gerus telan, lanjut 1 x 1 tab
Antasid 3 x 1 cth
Tinjauan Pustaka
Definisi Congestif Heart Failure
(Gagal Jantung Kongestif)
Adalah : keadaan patofisiologis
ketika jantung sebagai pompa
tidak
mampu
memenuhi
kebutuhan
darah
untuk
metabolisme jaringan.
Etiologi
Penyebab tersering gagal
jantung kiri adalah,
hipertensi sistemik, penyakit
katup mitral atau aorta,
penyakit jantung iskemik.
penyebab tersering gagal
jantung kanan adalah, gagal
ventrikel kiri yang
menyebabkan kongesti paru dan
peningkatan tekanan arteri
pulomonalis.
Patofisiologi
DIAGNOSA
TATA LAKSANA
PROGNOSIS
Kelas
Definisi
Tidak ada tanda gagal jantung kongestif, tidak ada tanda
dekompensasi cordis
Proporsi
Mortalitas(%
pasien
40-50%
30-40%
17
III
Gagal jantung yang berat. Edema paru akut/ oedem paru frank
dengan ronki yang menyebar diseluruh lapangan paru
10-15%
30-40
5-10%
60-80
TERIMA
KASIH