: SYIFA NURHALIZAH
KELAS
: 6 [ enam ]
SEKOLAH
: SDN TIKUKUR 1
PR PELAJARAN : BAHASA SUNDA
B
Boy-boyan
Bbntngan
Bklen
C
Caca Buran
Cacaburang
Cing Ciripit
Cingcangkeling
Cok Cang (Cokcangan)
Congklak
D
Damdaman
E
Empt-emptan
Endog-endogan
Eundeuk-eundeuk Cang
G
Galah asin
Gatrik
G (samb.)
Gugunungan
H
Hahayaman
Hompilah
J
Jajangkungan
K
Kalong King
Kawih Kaulinan
L
Luncat tali
M
Meuncit Reungit
N
Ngadu kalci
O
Ol-ol Ogong
Oray-Orayan
Paciwit-ciwit lutung
Paciwit-ciwit Lutung
Pacublak-cublak Uang
Pelak cau
Pim-pom Pilem
Prang-pring
Prpt jngkol
P (samb.)
Prpt Jngkol
S
Sasalimpetan
Sondah
Sorodot gaplok
Suten
Srmen
T
Tokcang
Tong Tong Papatong
Trang-trang Kolntrang
Tungtung Kalintungan
Tutunjukan
U
Ucang-Ucang Angg
Ucing sumput
Ucing-ucingan
ncrak
ngkl
Kategori: Unak-anik budaya sunda
NAMA
: SYIFA NURHALIZAH
KELAS
: 6 [ enam ]
SEKOLAH
: SDN TIKUKUR 1
PR PELAJARAN : PLH
Yunani kuno
Bangsa Yunani kuno juga banyak menyimpan catatan mengenai penggunaan
tanaman obat yaitu Hyppocrates (Tahun 466 Sebelum Masehi), Theophrastus
(Tahun 372 Sebelum Masehi) dan Pedanios Dioscorides (Tahun 100 Sebelum
Masehi) membuat himpunan keterangan terinci mengenai ribuan tanaman
obat dalam De Materia Medica.[3] Orang-orang Yunani kuno juga telah
melakukan pengobatan herbal.[2] Mereka menemukan berbagai tanaman
obat baru, seperti rosemary dan lavender pada saat mengadakan perjalanan
ke berbagai daratan lain.[2]
Cina
Tanaman obat di Cina berlangsung sekitar 3.000 tahun yang lalu, ketika
muncul penyembuhan kerapuhan tulang oleh dukun Wu.[4] Pada waktu itu,
penyakit ini diyakini disebabkan oleh kekuatan jahat, sehingga menurut
dukun Wu diperlukan obat dari tanaman untuk mengusir kekuatan jahat itu.
[4] Bahkan, bahan penyembuhan tertua dalam sejarah telah ditemukan di
China, di mana makam seorang bangsawan Han ditemukan untuk
menyimpan data medis yang ditulis pada gulungan sutra.[4] Gulungan sutra
berisi daftar 247 tumbuh-tumbuhan dan bahan-bahan yang digunakan dalam
menyembuhkan penyakit.[4]
Inggris
Di Inggris, penggunaan tanaman obat dikembangkan bersamaan dengan
didirikannya biara-biara di seluruh negeri.[2] Setiap biara memiliki tamanan
obat masing-masing yang digunakan untuk merawat para pendeta maupun
para penduduk setempat.[2] Pada beberapa daerah, khususnya Wales dan
Skotlandia, orang-orang Druid dan para penyembuh Celtik menggunakan
obat-obatan dalam perayaan agama dan ritual mereka.[2] Pengetahuan
tanaman obat semakin berkembang dengan terciptanya mesin cetak pada
abad ke 15, sehingga penulisan mengenai Tanaman-Tanaman Obat dapat
dilakukan.[2]
Sekitar tahun 1630, John Parkinson dari London menulis mengenai tanaman
obat dari berbagai tanaman.[2] Nicholas Culpepper ( 1616-1654 ) dengan
karyanya yang paling terkenal yaitu The Complete Herbal and English
Physician, Enlarged, diterbitkan pada tahun 1649.[2] Pada tahun 1812, Henry
Potter telah memulai bisnisnya menyediakan berbagai tanaman obat dan
berdagang lintah.[2] Sejak saat itu banyak sekali pengetahuan tradisional
dan cerita rakyat tentang tanaman obat dapat ditemukan mulai dari Inggris,
Eropa, Timur Tengah, Asia, dan Amerika, sehingga Potter terdorong untuk
menulis kembali bukunya Potters Encyclopaedia of Botanical Drug and
Preparatians, yang sampai saat inipun masih diterbitkan.[2] Tahun 1864,
National Association of Medical Herbalists didirikan dengan tujuan
mengorganisir pelatihan para praktisi pengobatan secara tradisional, serta
mempertahankan standar-standar praktek pengobatan.
Indonesia
Di Indonesia, pemanfaatan tanaman sebagai obat-obatan juga telah
berlangsung ribuan tahun yang lalu.[3] Pada pertengahan abad ke XVII
seorang botanikus bernama Jacobus Rontius (1592 1631) mengumumkan
khasiat tumbuh-tumbuhan dalam bukunya De Indiae Untriusquere Naturali et
Medica.[3] Meskipun hanya 60 jenis tumbuh-tumbuhan yang diteliti, tetapi
buku ini merupakan dasar dari penelitian tumbuh-tumbuhan obat oleh N.A.
van Rheede tot Draakestein (1637 1691) dalam bukunya Hortus Indicus
Malabaricus.[3] Pada tahun 1888 didirikan Chemis Pharmacologisch
Laboratorium sebagai bagian dari Kebun Raya Bogor dengan tujuan
menyelidiki bahan-bahan atau zat-zat yang terdapat dalam tumbuhtumbuhan yang dapat digunakan untuk obat-obatan.[3] Selanjutnya
penelitian dan publikasi mengenai khasiat tanaman obat-obatan semakin
berkembang.[3]
No
Nama Tanaman
.
1. Daun dewa (Gynura Segetum)
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Seledri
Belimbing
Kelor
Daun bayam duri
Kangkung
Saga (Abrus precatorius)
8.
9.
10
.
11
.
12
.
13
.
14
.
15
.
16
.
17
.
18
.
19
.
20
.
21
.
22
.
Jintan (Trachyspermum
roxburghianum syn. Carum
roxburghianum)
Pegagan (Cantella asiatica
Urban)
Blustru (Luffa cylindrice Roem)
Bersifat diuretik
Bersifat diuretik
Bersifat astringensia
Mengobati mencret
Batang
No
.
1.
Nama Tanaman
Mengobati asma
varigata Linn.Var.orientalis)
3.
4.
Brotawali (Tonospora
rumphii Boerl)
diabetes
6.
7.
Buah
No
.
Nama Tanaman
mencairkan dahak
Obat antikembung
sativum L.)
Biji
No
.
Nama Tanaman
2.
4.
Kedawung (Parkia
biglobosa Bentham)
bersifat astringensia
5. Pala (Myristica)
6.
Merr)
manis (diabetes)
Akar
No
Nama Tanaman
Obat cacing
Obat diuretik
3.
serpentina Benth)
No
Nama Tanaman
1.
Roxb.)
Rosc.)
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Kencur (Kaempferia galanga Mengobati sakit kepala, obat batuk, melancarkan keringat, dan
L.)
Lempuyang (Zingiber
zerumbet)
Temulawak (Curcuma
xanthorrhiza Roxb.)
mengeluarkan dahak
aeroginosa Roxb.)
peredaran darah
Alang-alang (Imperata
cylindrica Beav.)