Untuk melakukan diagnosis terhadap rheumatoid arthritis dapat menggunakan parameter
imunologi diantaranya Rheumatoid Factor (RF), antibodi anticyclic citrullinated peptide (anti-CCP) dan Antinuclear antibody (ANA). 1. Rheumatoid Factor (RF) merupakan imunoglobulin (Ig) M yang akan berikatan dengan fragmen Fc pada IgG yang muncul pada 60-80% pasien RA. Namun, RF bukanlah parameter spesifik untuk RA, karena bisa muncul pada penyakit jaringan ikat, infeksi, dan penyakit autoimun. 2. Antinuclear Antibody (ANA) Terdapat pada 40% pasien RA 3. Pemeriksaan antibodi terhadap anti-citrulinated protein (ACPA) Digunakan sebagai tes klinis untuk mendiagnosis RA. Pasien dengan tes ACPA positif mungkin menderita RA yang lebih erosif daripada pasien dengan tes ACPA negatif. Tes untuk anti-CCP lebih sensitif dan spesifik untuk mendiagnosis RA daripada tes RF. Biomarker khusus untuk rheumatoid arthritis adalah UH-RA.1, UH-RA.9, UH-RA.14 and UH-RA.21, ditemukan 80 % spesifik pada pasien RA. Biomarker ini juga bisa digunakan untuk diagnosis awal pada pasien RA yang memungkinkan untuk menaikkan prognosis.
http://emedicine.medscape.com/article/331715-medication#showall diakses pada 27 September 2013