1.
2.
3.
4.
5.
6.
Rasa syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari sumbangsih berupa pemikiran-pemikiran/
ide/ gagasan dari teman-teman untuk menyempurnakan isi makalah ini. Semoga makalah ini
sangat bermanfaat bagi pembaca terutama bagi teman-teman tenaga kesehatan khususnya dalam
teori Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif.
Surakarta,
Maret
2013
penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
...
ii
DAFTAR ISI
BAB I
...
PENDAHULUAN
Latar belakang
Rumusan Masalah
....
Tujuan Masalah
....
Manfaat
....
BAB II
....
Definisi ......................................................
2.2
2.2.1
2.2.2
2.2.3
2.2.4
7
9
10
11
BAB III
1
2
PEMBAHASAN
1
iii
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
15
15
16
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Seorang peneliti pada prakteknya dilapangan akan memilih salah satu metode
yang dipandang paling cocok untuk penelitiannya, yaitu yang sesuai dengan data yang
akan diperoleh tujuan, dan masalah yang dipecahkan (efektifitas). Pertimbangan lainnya
adalah masalah efisiensi, yaitu seorang eneliti harus memperhatikan keterbatasan dana,
tenaga, waktu, dan kemampuan. Dengan demikian, metode penelitian yang dapat
menghasilkan informasi yang lengkap dan valid, dilakukan dengan cepat, sehingga dapat
menghemat biaya, tenaga, dan waktu.
Salah satu metode penelitian adalah mtode penelitian eksperimen. Metode
penelitian eksperimen merupakan bagian dari metode kuantitatif dan memiliki ciri khas
tersendiri terutama dengan adanya kelompok kontrol. Dalam bidang sains penelitian
dapat menggunakan desain eksperimen karena variabel-variabel dapat dipilih dan
variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi proses eksperimen itu dapat dikontrol
secara ketat sehingga, dalam metode ini, peneliti memanipulasi paling sedikit satu
variabel, mengontrol variabel lain yang relevan, dan mengobservasi pengaruhnya
terhadap variabel terikat. Manipulasi variabel bebas inilah yang merupakan salah satu
karakteristik yang membedakan penelitian eksperimental dari penelitian- penelitian lain.
Oleh karena itu, penting kiranya untuk dibahas salah satu metode penelitian yaitu
metode penelitian eksperimen ini dalam bentuk makalah dapat memberikan gambaran
secara umum tentang metode penelitian eksperimen tersebut.
1.2
Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, permasalahan yang ingin dicari solusinya adalah
1.3
1.4
Manfaat
4
Manfaat yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini adalah bagi mahasiswa dapat
dijadikan panduan atau pedoman bagi mahasiswa yang ingin mengambil topic skripsi
atau tesis dengan menggunakan metodologi penelitian eksperiman .
BAB 11
PENDAHULUAN
2.1
2.1.1
eksperimen
dilakukan
di
laboratorium
sedangkan
penelitian
5
True
Eksperimental
Macam-macam
Design
Eksperimen
2.2.1
Factorial
Eksperimental
Time-series design
Quasi
Pre-Eksperimen Design (nondesigns)
Nonequivalent control group design
Dikatakan Pre-Eksperimen
Eksperimental
Design, karena desain ini belum merupakan
eksperimen sungguh-sungguh. Mengapa? Karena masih terdapat variabel luar yang ikut
berpengaruh terhadap bentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang
merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel
independen. Hal ini dapat terjadi, karena tidak adanya variabel control, dan sampel tidak
dipilih secara random.
Bentuk Pre-Eksperimen Designs ada beberapa macam yaitu : One-Shot Case
Study, One-Group Pretest-Postest, dan Intec-Group Comparison.
a
One-Group Pretest-Postest
Kalau pada desain no. a, tidak ada pretest, maka pada desain ini
terdapat pretest, sebelumnya diberikan perlakuan, dengan demikian hasil
perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan
dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Desain ini dapat digambarkan
seperti berikut:
O1
O2
Intec-Group Comparison.
Pada desain ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk
penelitian, tetapi dibagi dua, yaitu setengah kelompok untuk eksperimen
(yang diberi perlakuan) dan setengah untuk kelompok control (yang tidak
O1
O2
Contoh :
Dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh metode demonstrasi
terhadap prestasi belajar murid dalam pelajaran praktek mengelas pada
SMK. Terdapat empat kelas yang praktek las. Dari empat kelas tersebut,
dua kelas diberi pelajaran dengan metode demonstrasi (O1) dan duan kelas
dengan metode ceramah (O2). Setelah 3 bulan, prestasi belajar diukur.
Bila prestasi/kompetensi murid yang diajar dengan metode ceramah, maka
metode demonstrasi berpengaruh positif untuk pembelajaran praktek
mengelas. (O1 O2)
Seperti telah
dikemukakan
bahwa,
ketiga
bentuk
desain
preexperiment itu bila diterapkan untuk penelitian, akan banyak variabelvariabel luar yang masih berpengaruh dan sulit dikontrol, sehingga
validitas internal penelitian menjadi rendah.
2.2.2
O2
O4
Dalam design ini terdapat
dua kelompok yang masing-masing dipilih
O1
O2
O3
O4
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random,
Factorial Design
Desain Faktorial merupakan modifikasi dari design true experimental,
yaitu dengan memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang
mempengaruhi perlakuan (variabel independen) terhadap hasil (variabel
dependen). Paradigma factorial dapat digambarkan seperti berikut.
R
O1
O3
O5
O7
Y1
O2
Y1
O4
Y1
O6
Y1
O8
Pada design ini semua kelompok dipilih secara random, kemudian masingmasing diberi pretest. Kelompok untuk penelitian dinyatakan baik, bila setiap
kelompok dinilai pretestnya sama. Jadi O1 = O3 = O5 = O7. Dalam hal ini variabel
moderatornya adalah Y1 dan Y2.
Contoh :
Dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh prosedur kerja baru
terhadap kepuasan pelayanan pada masyarakat, untuk itu dipilih empat kelompok
secara random. Variabel moderatornya adalah jenis kelamin, yaitu laki-laki (Y 1)
dan perempuan (Y2).
Treatment/perlakuan (prosedur kerja baru) dicobakan pada kelompok
eksperimen pertama yang telah diberi pretest (O 1 = kelompok laki-laki) dan
kelompok eksperimen ke dua yang telah diberi pretest (O5 = kelompok
perempuan). Pengaruh perlakuan (X) terhadap kepuasan pelayanan untuk
kelompok laki-laki = (O2 O1) (O4 O3). Pengaruh perlakuan (prosedur kerja
baru) terhadap nilai penjualan barang untuk kelompok perempuan = (O 6 O5)
(O8 O7)
Bila terdapat perbedaan pengaruh prosedur kerja bar terhadap kepuasaan
masyarakat antara kelompok kerja pria dan wanita, maka penyebab utamanya
adalah bukan (karena treatment yang diberikan sama), tetapi karena adanya
variabel moderator, yang dalam hal ini adalah jenis kelamin. Pria dan wanita
menggunakan prosedur kerja baru yang sama, tempat kerja yang sama
nyamannya, tetapi pada umunya, kelompok wanita lebih ramah dalam
memberikan pelayanan, sehingga dapat meningkatkan kepuasan masyarakat.
2.2.6
10
O1 O2 O3 O4 X O5 O6 O7 O8
Hasil pretest yang baik adalah O1 = O2 = O3 = O4 dan hasil perlakuan
yang baik adalah O5 = O6 = O7 = O8. Besarnya pengaruh perlakuan adalah =
(O5 + O6 + O7 + O8) (O1 + O2 + O3 + O4).
Kemungkinan hasil penelitian dari desain in ditunjukkan pada gambar
2.2 berikut. Dari 2.2 terlihat bahwa terdapat berbagai kemungkinan hasil
penelitian yang menggunakan desain time series.
A
B
C
D
11
O1
O2
O3
O4
O5
O6
O7
O8
Gambar 2.2 Berbagai kemungkinan hasil penelitian yang menggunakan desain
Time series
Hasil penelitian yang paling baik adaah ditunjukkan pada grafik A. hasil pretest
menunjukkan keadaan kelompok stabil dan konsisten (O1 = O2 = O3 = O4) setelah
diberi perlakuan keadaannya meningkat secara konsisten (O 5 = O6 = O7 = O7 =
O8).
Grafik B memperlihatkan ada pengaruh perlakuan terhadap kelompok
yang sedang dieksperimen, tetapi setelah itu kembali lagi pada posisi semula. Jadi
pengaruh perlakuan hanya sebagai contoh : pada waktu penataran, pengetahuan
dan ketrampilannya kembali seperti semula. Grafik memperlihatkan pengaruh
luar lebih berperan dari pada pengaruh perlakuan, sehingga grafiknya naik terus.
Grafik D menunjukkan keadaan kelompok tidak menentu.
b.
Contoh :
Dilakukan penelitian untuk mencari pengaruh perlakuan senam pagi
terhadap derajat kesehatan karyawan sekolah. Desain penelitian dipilih
satu kelompok karyawan. Selanjutnya dari satu kelompok tersebut yang
setengah diberi perlakuan senam pagi setiap hari dan yang setengah lagi
tidak. O1 dan O3 merupakan derajad kesehatan karyawan sebelum ada
perlakuan senam pagi. O2 adalah derajad kesehatan karyawan setelah
senam pagi selama 1tahun. O4 adalah derajad kesehatan karyawan yang
tidak diberi perlakuan senam pagi. Pengaruh senam pagi terhadap derajad
kesehatan karyawan adalah (O2 O1) (O4 O3).
12
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi
yang terkendalikan. Metode penelitian eksperimen memiliki karakteristik diantaranya
adalah variabel-variabel penelitian dan kondisi eksperimental diatur secara tertib ketat
(rigorous management), baik dengan menetapkan control, memanipulasi langsung,
maupun random (rembang). Adanya kelompok kontrol sebagai sebagai data dasar (base
line) untuk dibandingkan dengan kelompok eksperimental. Bentuk desain penelitian
eksperimen adalah Pre Exsperimental, One Shot Case Study, One Group Pretest-Posttets,
13
Intec Group Comparation, True Exsperimen Posttest Control Design, Pretest Control
Group Design, Faktorial Exsperimental, Quasi Exsperimental, Time Series Design,
Nonequivalent Control Group Design.
3.2
Saran
Dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, diantaranya
adalah minimnya contoh-contoh penelitian khususnya penelitian dibidang pendidikan.
Oleh karena itu, saran penulis kepada para pembaca yang ingin mengembangkan makalah
ini dalah diharapkan dapat menambah beberapa contoh permasalahan penelitian yang
menggunakan desain metode penelitian eksperimen, sehingga memberikan gambaran
secara lebih lengkap dan nyata tentang metode penelitian eksperimen.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. 2007 . metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Alfabeta : Bandung
14