Anda di halaman 1dari 7

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN R.I.

UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Jln. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Telp./Fax. (0331) 323450

Satuan Acara Pembelajaran (SAP)


Topik/ Materi : HIV/AIDS
Sasaran

: Pasien dan keluarga pasien di ruang Anturium RSD dr. Soebandi

Waktu

: 1x 30 menit

Tempat: Ruang Anturium RSD dr. Soebandi


A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan pembelajaran ini, diharapkan Pasien dan keluarga pasien
di ruang Anturium RSD dr. Soebandi Jember memahami tentang HIV/AIDS
dan mampu mengidentifikasikan tentang HIV/AIDS dengan baik sesuai
dengan yang mereka ketahui.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan pembelajaran ini, diharapkan Pasien dan keluarga pasien
di ruang Anturium RSD dr. Soebandi Jember dapat menyebutkan pengertian
HIV/AIDS, penyebab HIV/AIDS, tanda dan gejala HIV/AIDS, penularan
HIV/AIDS, tahap perkembangan HIV/AIDS, dan pencegahan HIV/AIDS.
C. Pokok Bahasan : Konsep dasar HIV/AIDS
D. Sub Pokok Bahasan
1. pengertian HIV/AIDS,
2. penyebab HIV/AIDS,
3. tanda dan gejala HIV/AIDS,
4. penularan HIV/AIDS,
5. tahap perkembangan HIV/AIDS,
6. pencegahan HIV/AIDS

E. Strategi Pelaksanaan
1. Metode
Pada penyuluhan kali ini dengan menggunakan metode :
a. Ceramah
b. Diskusi
2. Waktu dan Tempat
a. Waktu
: Jumat, 17 April 2015

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN R.I.


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Jln. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Telp./Fax. (0331) 323450
09.30 10.00 WIB
b. Tempat

: Ruang Anturium RSD dr. Soebandi Jember

3. Setting Tempat
Keterangan:
a. Pemateri
b. Audiens

a
b

4. Media
a. Power point
b. Video
c. Leaflet
F. Kegiatan Pembelajaran
Tahap Kegiatan
Pendahuluan
(5 menit)

Penyajian
materi
(20 menit)

Kegiatan
Pembelajaran
1. Memberi salam,
memeperkenalkan
diri dan membuka
pelajaran

Kegiatan Peserta

Media
Pembelajaran

Memperhatikan

2. Menjelaskan
manfaat secara
umum

Memperhatikan

3.

Menjelaskan
tentang TIU dan
TIK

Memperhatikan

1. Penyampaian
materi terkait
pengertian,
penyebab, tanda
dan gejala,
penularan
HIV/AIDS, tahap
perkembangan
HIV/AIDS, dan
pencegahan
HIV/AIDS.

Memperhatikan

Power point

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN R.I.


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Jln. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Telp./Fax. (0331) 323450

Penutup
(5 menit)

2. Memutarkan video
terkait materi yang
telah disampaikan

Memperthatikan

3. Membacakan
kesimpulan dari
materi

Memperhatikan

1. Mendiskusikan hal
yang kurang jelas

Memperhatikan

video

2. Mengakhiri pertemuan Memperhatikan


dan mengucapkan
salam
G. Evaluasi
Diskusi tentang kegiatan yang telah dilakukan
Daftar Pustaka
Mandal, dkk. 2006. Penyakit Infeksi Edisi Keenam. Jakarta : Erlangga.
Nursalam. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta:
Salemba Medika.
Potter, P. A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan
Praktik Volume 1 Edisi 4. Jakarta : EGC.
Rampengan. 2007. Penyakit Infeksi Tropik Pada Anak Edisi 2. Jakarta : EGC.
Smeltzer, S. C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Volume 3 Edisi 8.
Jakarta : EGC.
Widoyono. 2008. Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan, dan
Pemberantasannya. Semarang : Erlangga.
Lampiran
1.
2.
3.
4.

Materi
Leaflet
Daftar hadir peserta
Berita acara
Jember, 13 April 2015
Penulis

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN R.I.


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Jln. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Telp./Fax. (0331) 323450

Kelompok 05

MATERI HIV/AIDS
1. Pengertian HIV/AIDS
HIV/AIDS adalah suatu penyakit kronik yang disebabkan oleh virus HIV
yang merupakan retrovirus yang menyerang sistem kekebalan tubuh (Smeltzer,
2001). Menurut Nursalam (2009) HIV/AIDS adalah penyakit yang menyerang
sistem kekebalan tubuh yang dapat menyebabkan tekanan psikologis pada
penderitanya, dari tekanan psikologis inilah yang dapat memperparah
gangguan imunitas dari penderita. Widoyono (2008) mengatakan AIDS
(Acquired Immune Deficiency Syndrom) adalah kumpulan gejala penyakit yang
dapat merusak sistem kekebalan tubuh, penyakit ini buka merupakan penyakit
bawaan namun merupakan penyakit hasil penularan yang disebabkan oleh
virus HIV (Human Immunodeficiency Virus).

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN R.I.


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Jln. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Telp./Fax. (0331) 323450
Menurut pengertian beberapa ahli diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
HIV/AIDS adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus HIV yang
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. HIV/AIDS dapat menyebabkan
gangguan pada seluruh sistem tubuh manusia sehingga dapat menyebabkan
kematian.
2. Penyebab HIV/AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang kekebalan
tubuh manusia.
3. Tanda Dan Gejala HIV/AIDS
a. Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan
b. Batuk dan pilek lebih dari 1 bulan
c. Diare lebih dari 1 bulan
d. Lelah berkepanjangan tanpa sebab
e. Tidak nafsu makan
f. Keringat malam berlebih
g. Berat badan menurun drastis
4. Penularan HIV/AIDS
Widoyono (2005) menyatakan bahwa penyakit HIV ini menular melalui
berbagai cara yaitu:
a. melalui cairan tubuh
Penyakit ini dapat menular melalui darah, cairan genetalia, dan ASI.
b. ibu hamil;
Secara intrauterin, intrapartum, dan postpartum. Angka transmisi mencapai
20-50%. Angka transmisi melalui ASI mencapai sepertiganya. Laporan lain
menyampaikan bahwa resiko penularan melalui ASI sebesar 11-29%.
Sebuah studi meta-analisis prospektif yang melibatkan penelitian pada dua
kelompok ibu, menyatakan bahwa kelompok ibu yang menyusui bayinya
sejak awal kelahiran memiliki angka penularan HIV sebesar 29%. Pada
kelompok ibu yang menyusui setelah beberapa waktu usia bayinya memiliki
angka penularan HIV sebesar 14% yang diperoleh dari penularan melalui
mekanisme kehamilan dan persalinan. Bayi normal dengan ibu HIV bisa
memperoleh antibody HIV dari ibunya selama 6-15 bulan.
c. jarum suntik;
Penularan HIV pada anak dan remaja biasanya melalaui jarum suntik karena
penyalahgunaan obat. Prevalensinya sekitar 5-10%.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN R.I.


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Jln. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Telp./Fax. (0331) 323450
d. transfusi darah;
Resiko penularan melalui transfusi darah adalah sebesar 90% dan
prevalensinya hanya sebesar 3-5%.
e. hubungan seksual.
Kemungkinan untuk tertular melalui hubungan seksual adalah 1 dalam 200
kali hubungan seksual dengan prevalensi mencapai 70-80%. Model
penularan ini adalah yang tersering di dunia.
Smeltzer (2001) berpendapat bahwa penularan HIV dapat melalui beberapa
jalur, yaitu:
a. pada homoseksual pria penularan melalui anal intercourse atau anal
manipulation akan meningkatkan kemungkinan trauma pada mukosa rectum
dan selanjutnya akan memperbesar peluang terinfeksi HIV melalui sekret
tubuh. Peningkatan frekuensi praktik dan hubungan seksual dengan
pasangan yang bergantian juga dapat menyebarkan penyakit ini.
b. hubungan heteroseksual dengan orang yang menderita infeksi HIV juga
merupakan bentuk penularan yang paling sering terjadi.
c. penularan melalui pemakai obat bius intravena terjadi melalui kontak
langsung antara jarum yang terkontaminasi dengan darah dan semprit yang
terkontaminasi. Meskipun jumlah darah yang terdapat pada semprit sangat
sedikit, tetapi efek kumulatif pemakaian bersama peralatan suntik yang
sudah tekontaminasi tersebut akan meningkatkan resiko penularan.
d. darah dan produk darah, penularan ini melalui transfusi darah. Namun
resiko ini sudah mulai berkurang karena sebelum melakukan tranfusi darah
dilakukan pemeriksaan serologi, pemprosesan konsentrat faktor pembekuan
dengan pemanasan dan inaktivasi virus terlebih dahulu. Insidens penyakit
AIDS pada petugas kesehatan yang tertusuk jarum suntik adalah sebesar
kurang dari 1%.
5. Tahap Perkembangan HIV/AIDS
a. Fase 1 : masih belum menimbulan gejala, dilakuan test hasilnya msih
negatif. Berlangsung sekitar 1-6 bulan
b. Fase 2 : tanda dan gejala belum nampak. Ketia dilakukan test hasilnya
positif. Berlangsung selama 2-10 tahun
c. Fase 3 : mulai muncul tanda dan gejala umum

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN R.I.


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Jln. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Telp./Fax. (0331) 323450
d. Fase 4

: muncul berbagai macam penyakit, saat inilah dikatakan AIDS

6. Pencegahan HIV/AIDS
Widoyono (2005) mengatakan bahwa pencegahan penyakit HIV/AIDS
antara lain :
a. menghindari hubungan seksual dengan penderita AIDS atau tersangka
AIDS;
b. mencegah hubungan seksual dengan pasangan yang berganti-ganti;
c. menghindari hubungan seksual dengan pecandu narkotika obat suntik;
d. melarang orang dengan resiko tinggi HIV/AIDS untuk melakukan donor
darah;
e. memberikan transfusi darah hanya pada pasien yang benar-benar
membutuhkan;
f. memastikan sterilitas alat suntik.
Pencegahan juga bisa dilakukan dengan memberikan obat anti HIV pada ibu
hamil yang telah diketahui terkena infeksi HIV pada trimester kedua dan
ketiga. Pada trimester ketiga diberikan per oral AZT. Pada persalinan diberikan
AZT melalui infus dan pada bayi baru lahir diberikan AZT selama 6 minggu.
Jika memungkinkan sebaiknya ibu hamil yang terkena infeksi HIV dianjurkan
untuk operasi sesar dan jika tersedia susu formula yang baik dan air bersih
sebaiknya ibu yang terkena HIV tidak memberikan ASI pada bayinya
(Rampengan, 2007).
Smeltzer (2001) berpendapat bahwa penularan HIV/AIDS dapat dicegah
dengan pencegahan primer. Melalui program pendidikan kesehatan untuk
masyarakat terutama untuk masyarakat yang beresiko tinggi HIV/AIDS. Pada
tahun 2009 Centre of Disease Control and Prevention memberikan 4 pedoman
untuk mencegah HIV/AIDS antara lain:
a. lakukan sesering mungkin test HIV
b. setia pada satu pasangan;
c. gunakan kondom latek untuk pria dan poliuretan untuk wanita;
d. jangan berbagi jarum dengan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai