UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Jln. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Telp./Fax. (0331) 323450
Waktu
: 1x 30 menit
E. Strategi Pelaksanaan
1. Metode
Pada penyuluhan kali ini dengan menggunakan metode :
a. Ceramah
b. Diskusi
2. Waktu dan Tempat
a. Waktu
: Jumat, 17 April 2015
3. Setting Tempat
Keterangan:
a. Pemateri
b. Audiens
a
b
4. Media
a. Power point
b. Video
c. Leaflet
F. Kegiatan Pembelajaran
Tahap Kegiatan
Pendahuluan
(5 menit)
Penyajian
materi
(20 menit)
Kegiatan
Pembelajaran
1. Memberi salam,
memeperkenalkan
diri dan membuka
pelajaran
Kegiatan Peserta
Media
Pembelajaran
Memperhatikan
2. Menjelaskan
manfaat secara
umum
Memperhatikan
3.
Menjelaskan
tentang TIU dan
TIK
Memperhatikan
1. Penyampaian
materi terkait
pengertian,
penyebab, tanda
dan gejala,
penularan
HIV/AIDS, tahap
perkembangan
HIV/AIDS, dan
pencegahan
HIV/AIDS.
Memperhatikan
Power point
Penutup
(5 menit)
2. Memutarkan video
terkait materi yang
telah disampaikan
Memperthatikan
3. Membacakan
kesimpulan dari
materi
Memperhatikan
1. Mendiskusikan hal
yang kurang jelas
Memperhatikan
video
Materi
Leaflet
Daftar hadir peserta
Berita acara
Jember, 13 April 2015
Penulis
Kelompok 05
MATERI HIV/AIDS
1. Pengertian HIV/AIDS
HIV/AIDS adalah suatu penyakit kronik yang disebabkan oleh virus HIV
yang merupakan retrovirus yang menyerang sistem kekebalan tubuh (Smeltzer,
2001). Menurut Nursalam (2009) HIV/AIDS adalah penyakit yang menyerang
sistem kekebalan tubuh yang dapat menyebabkan tekanan psikologis pada
penderitanya, dari tekanan psikologis inilah yang dapat memperparah
gangguan imunitas dari penderita. Widoyono (2008) mengatakan AIDS
(Acquired Immune Deficiency Syndrom) adalah kumpulan gejala penyakit yang
dapat merusak sistem kekebalan tubuh, penyakit ini buka merupakan penyakit
bawaan namun merupakan penyakit hasil penularan yang disebabkan oleh
virus HIV (Human Immunodeficiency Virus).
6. Pencegahan HIV/AIDS
Widoyono (2005) mengatakan bahwa pencegahan penyakit HIV/AIDS
antara lain :
a. menghindari hubungan seksual dengan penderita AIDS atau tersangka
AIDS;
b. mencegah hubungan seksual dengan pasangan yang berganti-ganti;
c. menghindari hubungan seksual dengan pecandu narkotika obat suntik;
d. melarang orang dengan resiko tinggi HIV/AIDS untuk melakukan donor
darah;
e. memberikan transfusi darah hanya pada pasien yang benar-benar
membutuhkan;
f. memastikan sterilitas alat suntik.
Pencegahan juga bisa dilakukan dengan memberikan obat anti HIV pada ibu
hamil yang telah diketahui terkena infeksi HIV pada trimester kedua dan
ketiga. Pada trimester ketiga diberikan per oral AZT. Pada persalinan diberikan
AZT melalui infus dan pada bayi baru lahir diberikan AZT selama 6 minggu.
Jika memungkinkan sebaiknya ibu hamil yang terkena infeksi HIV dianjurkan
untuk operasi sesar dan jika tersedia susu formula yang baik dan air bersih
sebaiknya ibu yang terkena HIV tidak memberikan ASI pada bayinya
(Rampengan, 2007).
Smeltzer (2001) berpendapat bahwa penularan HIV/AIDS dapat dicegah
dengan pencegahan primer. Melalui program pendidikan kesehatan untuk
masyarakat terutama untuk masyarakat yang beresiko tinggi HIV/AIDS. Pada
tahun 2009 Centre of Disease Control and Prevention memberikan 4 pedoman
untuk mencegah HIV/AIDS antara lain:
a. lakukan sesering mungkin test HIV
b. setia pada satu pasangan;
c. gunakan kondom latek untuk pria dan poliuretan untuk wanita;
d. jangan berbagi jarum dengan orang lain.