Dari ke enam data test grafik heatflow (yang ada garis merah dan hitam) C1 yang
garis hitam ada perubahan dibanding yang lain ? Knapa?
Dimungkinkan pada sampel C1 mempunyai ikatan C yang pendek. Ikatan tersebut
cepat terurai karena terkena suhu tinggi selama pengujian, dan terbaca oleh alat yang
mengakibatkan garis tersebut menurun.
Gambar 4. kurva TGA dan DTA untuk mineral kaolin. Kurva bervariasi bergantung pada
struktur sampel dan komposisi, misalnya kehilangan massa pada TGA dan diasosiasikan
dengan endoterm pada DTA yang dapat muncul dimana saja pada range 450 hingga 750oC
juga bergantung pada kondisi-kondisi eksperimen, seperti laju pemanasan dan pendinginan.
Hysteresis terjadi khususnya pada pendinginan dengan laju relatif cepat; di beberapa kasus,
apabila laju pendinginan cukup cepat, perubahan dapat tiadakan sepenuhnya. Perubahan ini
dapat secara efektif dikategorikan irreversibel pada kondisi eksperimen tertentu.
2. Berdasarkan hasil uji lab ITS terdapat:
Dari Tes FTIR didapatkan data sebagai berikut :
Table 1.1
No
1
Komposisi
Polyethylene low density, Triacontane, Octadecanoic acid, Stearic acid,
Hexatriacontane, Tritriacontane, Natural Vegetable Wax
2
A2
Polyethylene low density, Triacontane, Octadecanoic acid, Stearic acid,
Hexatriacontane, Tritriacontane, Natural Vegetable Wax
3
A3
Polyethylene low density, Triacontane, Octadecanoic acid, Stearic acid,
Hexatriacontane, Tritriacontane, 1-Triacontanol, Heptacosane
4
A4
Polyethylene low density, Triacontane, Octadecanoic acid, Stearic acid,
Hexatriacontane, Tritriacontane, 1-Triacontanol
5
B1
Polypropylene, Polypropylene + 20% talcum
6
C1
Calcium carbonate, Diphenylglyoxime, Methylenecyclobutane, Penicillin G
Potassium, Poly(Vinylidene Fluoride), Methylenecyclopentane
Natural Vegetable Wax
Vegetable Wax Natural is a mixture of triglycerides and mono-esters which
produce a cost competitive structuring base for stick and gel applications that imparts
excellent skin feel properties. Vegetable Wax Natural is also an alternative to formulating
with animal derived triglyceride wax and costly butters.
Natural Vegetable Wax mempunyai karakteristik sebagai berikut :
- Mudah terdegradasi
- Sifat thermal rendah
- Umur bahan lebih pendek (tidak awet)
Natural Vegetable Wax biasanya digunakan sebagai pengental, bahan pengikat dan
pembentuk gel untuk berbagai aplikasi. Dalam sistem emulsi sederhana, pada konsentrasi
6%, Natural Vegetable Wax akan menghasilkan produk yang stabil dan akan melembabkan
produk dengan mengurangi air transepidermal. Natural wax biasanya digunakan sebagai
bahan kosmetik, makanan dan obat. Konsentrasi yang dipakai antara 2-50%.
1-Triacontanol (Melissyl alcohol)
Triakontanol adalah alkohol primer jenuh yang terdiri dari 30 karbon dan pertama
kali diisolasi dari tajuk (bagian pohon di batang) alfalfa. [2] Senyawa tersebut sangat
tak larut dalam air (kurang dari 2x10 -16M atau 9x10-14 g/l) dan dalam bentuk suspensi
koloid
Produk
A1
Talcum (3MgO4SiO2H2O)
Talcum (Talc) adalah partikel halus mineral alam yang terdiri dari magnesium dan
alumunium silika dipakai sebagai bahan pengisi kompon karet untuk menurunkan
biaya produksi. Talc digunakan meningkatkan sifat fisik seperti modulus, tegangan
putus, kekerasan, memberi warna putih, lubrikan anti lengket permukaan dan
meningkatkan ketahanan terhadap perlakuan panas.
Polypropylene Syndiotactic
Dalam polimerisasi adisi dari senyawa propilen akan terbentuk tiga jenis struktur
polimer didasari pada kedudukan atau posisi dari gugus alkil atau fenil. Gugus
alkil/fenil memiliki kedudukan yang tidak sama misalnya cis dan trans, namun
kedudukan tersebut berubah secara beraturan, maka polimer tersebut dikatakan
sebagai sindiotaktik, perhatikan Gambar 13.7, yang mengilustrasikan struktur ini.
Penicillin G Potasium
Poly(Vinylidene Fluoride)
Polivinil fluorida (PVF), resin sintetis yang diproduksi oleh polimerisasi vinil
klorida (CH2 = CHF) di bawah tekanan dengan adanya katalis. PVDF adalah bahan
plastik khusus dalam keluarga fluoropolymer; umumnya digunakan dalam aplikasi
yang memerlukan kemurnian tertinggi, kekuatan, dan ketahanan terhadap pelarut,
asam, basa dan panas. Dibandingkan dengan fluoropolymers lainnya, PVF mudah
mencair karena mempunyai titik leleh yang relatif rendah sekitar 177 C.
Jawab : Iya, baunya berasal dari peruraian ikatan yang ada pada natural wax.
Peruraian ikatan bisa terjadi dikarenakan adanya proses pemanasan sewaktu
proses. Natural vegetable wax tidak berbahaya, karena bahan tersebut termasuk
material biopolimer ( polimer yang berasal dari alam ). Vegetable Wax Natural
sendiri adalah campuran dari triglycerides dan mono-esters yang biasa digunakan
untuk bidang kosmetik, makanan dan obat.
2. Produk A3 dan A4 secara fisik tidak berbau apakah normal apa karena
pengaruh trioctanol ? apakah berbahaya
Jawab : Polimer berbau bisa dari berbagai faktor. Salah satunya adalah seberapa
sering polimer tersebut diproses. Hal tersebut bisa dilihat dari segi warna dan bau.
Tapi untuk lebih aman bisa dites kandungan dari polimer tersebut menggunakan
tes FTIR.
Normal, karena seharusnya produk polimer tidak terdapat bau. Trioctanol
berbahaya jika terdapat pada polimer.
3. Produk B1 secara fisik agak berdebu apakah karena pengaruh dari
kandungan talcum ? apakah berbahaya
Jawab : Pada talcum terdapat kandungan magnesium oxide mempunyai
kecenderungan mengikat kuat debu, sehingga wajar jika pada produk B1 secara
fisik agak berdebu. Bahan tersebut tidak berbahaya jika tidak dikontakkan
langsung pada makanan.
4. Produk C1 secara fisik agak berdebu apakah karena pengaruh dari
kandungan penicillin potassium dan polyvinilene fluoride ? apakah
berbahaya
Jawab :