Anda di halaman 1dari 144

DINAMIKA

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2011

Analisis respon gempa pada bangunan:

Analisis statik ekivalen


Beban gempa dimodelkan sebagai beban terpusat pada masingmasing tingkat/lantai struktur gedung, dimana beban bekerja
secara statis.
Hanya meninjau respon maksimum gempa.

Digunakan untuk sistem struktur sederhana

Analisis dinamis
Didasarkan pada teori mekanika vibrasi yang memperhitungkan
faktor simpangan, kecepatan dan percepatan massa bangunan
sebagai fungsi waktu.
Keseimbangan gaya elastis, gaya inersia dan gaya redaman
berubah dari waktu ke waktu

STATIS

DINAMIS

P(t)

MODEL BANDUL SEDERHANA


m
K

EI

x
m

P(t)

P(t)

K
m

K1

K2

Model Struktur

Model SDOF

P(t)

Model Matematis

Digunakan untuk memodelkan getaran pada struktur sederhana


dan bangunan tidak bertingkat.

Pegas Paralel

Pegas Seri

K1

K1

K2

K2

y
P

ke

k1

k2

1
ke

1
k1

1
k2

Gerakan Harmonis
Bentuk kurva gerak harmonis

PERSAMAAN GERAK DAN KESETIMBANGAN


Gaya yang bekerja dan berada pada keseimbangan dinamis yaitu:

Gaya pegas akibat deformasi (P)

k .x

(1)

k = kekakuan pegas
x = perpindahan
Gaya inersia akibat perubahan kecepatan (F)

m.a

d 2x
m.
dt 2

(2)

K.x

m = massa
a = percepatan

m.a

d 2x
m.
dt 2

k .x

(3)

SOLUSI PERSAMAAN DIFFERENSIAL GERAK


Solusi Umum:

x
x

A cos t
A sin t

(4)
(5)

A Sin t

B Cos t (6)

= frekuensi natural (radian/detik)


t = waktu (detik)

Mencari besarnya frekuensi natural ()

x A cos t
dx .
x
A sin t
dt
d 2 x ..
2
x
A
cos t
2
dt
Substitusikan ke pers. (3)
..

m. x k .x
m

A.
m

0
Cos t

k A Cos t

k A Cos t 0

k
m

(7)

:
Mencari besarnya
konstanta A dan B

Jika dimasukkan masalah kondisi awal (t = 0) yaitu:


Perpindahan: x t

Kecepatan:

x0

xt

x0

(8)

(9)

Maka:

A Sin t

B Cos t

0 A Sin (0) B Cos (0) B 0 (10)


dx
V A Cos t B Sin t t 0
dt
V A Cos (0) B Sin (0) Sin 0 0
V
A
(11)

KEKAKUAN KOLOM
Kolom bermassa seragam dengan kedua ujung terjepit
/tak berotasi, kekakuan pegasnya adalah:
12 EI
L3
PL3
12 EI

(12)

(13)

Kolom bermassa seragam dengan satu ujung terjepit


dan ujung lain berengsel/bebas, kekakuan pegasnya
adalah:
k

3EI
L3
PL3
3EI

(14)

(15)

Deformasi
lentur

Deformasi
geser

12 E I 1 I 2
L3

3EI
L3

GA
L

CONTOH KASUS
Contoh 1
m = 1000 kg

EI=400 KN/cm2

Tentukan besarnya frekuensi


natural struktur pada gambar
di samping.

K = 2 N/cm
L=100 cm

Jawab
Kekakuan balok:

3EI
L3

Kekakuan balok dan pegas:

3 400 1000 N
100
K paralel

cm 1,2 N/cm

kbalok k pegas
2 1,2

Frekuensi natural:

k
m

320
1000

0,56 rad

3,2 N/cm 320kg/dt 2

detik

Contoh 2

Tentukan persamaan-persamaan gerak (perpindahan, kecepatan dan


percepatan) struktur pada gambar contoh 1.
Gunakan syarat awal getaran pada t=0, perpindahan (x) = 0 dan
kecepatan (dx/dt) = 5 cm/detik.

Jawab
0,56 rad

Frekuensi natural:

detik

Kecepatan awal (V) = 5 cm/dtk

Persamaan gerak:

A sin t

5
sin 0,56t
0,56

dx .
x A cos t V cos t 5 cos 0,56t
dt
d 2 x ..
2
x
A
sin t
V sin t
2,8 sin 0,56t
2
dt

Contoh 3
SDOF
200 lb/ft
m
F(t)

F(t)

W8x24

15 ft

Data yang diketahui:


E
= 30.106 psi
I
= 82,5 in4
W
= 200 x 25 = 5000 lb
g
= 386 ft/dt2

Tentukan persamaan kesetimbangan struktur pada gambar diatas.


Tentukan besarnya frekuensi natural struktur tersebut

Jawab
K
m

F(t)

fs

F(t)

(Freebody Diagram)

(Model matematis)
Persamaan kesetimbangan:
..

fs

Ft

m. x k .x F t

Frekuensi natural:
K

12 E 2 I
L3
k
m

12 . 30 .106 2 .82,5
3
15 .12
10185 . 386
5000

10185 lb / in

28,041 rad / dt

atau

m
f

W
g

5000
386

1
2

10185 . 386
5000

4.46 sps

Contoh 4
k = 2000 lb/in

EI=108 lb/in2

W = 3000 lb/in
k = 2000 lb/in
L=100 in

Jika berat W mempunyai perpindahan awal x0 = 1 inci dan kecepatan


awal V0 = 20 inci/detik, tentukan perpindahan dan kecepatan pada 1
detik kemudian.

Jawab
Kekakuan balok:

kbalok

3EI
L3

3 108
1003

Kekakuan pegas: k
pegas

2k

Kekakuan total:

kbalok k pegas

K total

300 lb/in

2 2000 4000 lb/in

300 4000

4300 lb/in

Frekuensi natural:

k
m

4300 386
3000

23,52 rad

detik

x0 = 1 inchi dan V0 = 20 in/dtk

A Sin t B Cos t

Sin t

x0Cos t

20
Sin(23,52t ) (1)Cos (23,52t )
23,52
085Sin(23,52t ) Cos (23,52t )
x(t 1 det ik)
0,89 in
.

x 19,992Cos (23,52t ) 23,52Sin(23,52t )


.

x (t

1 det ik)

22,66 in/detik

REDAMAN
Redaman adalah jumlah energi yang terhambur atau lenyap ketika terjadi

satu siklus gerak bolak balik


Redaman timbul karena ada gesekan internal dalam bahan ketika

mengalami gerakan.
Redaman bisa juga berasal dari bantalan eksternal yang sengaja dipasang

seperti pada rel kereta api


Redaman internal dapat berasal dari gesekan mikro bahan, dapat pula dari

gesekan dalam sambungan tidak rigid.


Model redaman yang paling sering dipakai adalah model dashpot.
Selain model dashpot, dapat juga dipakai model Coulomb, yaitu redaman

yang berasal dari friksi dan berbanding lurus dengan simpangan dan arah
gerakan

MODEL REDAMAN DASHPOT


Model redaman dashpot menghasilkan penurunan simpangan
mengikuti fungsi eksponen

Getaran bebas redaman viscous

MODEL REDAMAN COULOUMB


Struktur dengan redaman couloumb mempunyai persamaan gerakan
diferensial linier sehingga menjadi lebih mudah diselesaikan untuk kasus
respon getaran bebas ataupun respon akibat adanya gaya luar

Dalam praktek, redaman ini biasanya terjadi akibat hilangnya


sambungan, gesekan antar komponen dan redaman dari material yang
semuanya menyebabkan perilaku struktur menjadi nonlinier.

Model persamaan kesetimbangan:

d 2x
m
dt 2
fs
fD

fs

fD

(39)

kx
k

mg

(40)

MODEL BANDUL DENGAN REDAMAN


Redaman digunakan untuk menghentikan getaran bebas dari suatu
struktur.
Gaya redaman berbanding linier terhadap konstanta dashpot (c) dan
kecepatan gerak (V)

P(t)

m
P(t)

K1

K2

K,c
K
c

m
I

P(t)

fs
fd

P(t)

PERSAMAAN GERAK DAN KESETIMBANGAN


Persamaan kesetimbangan dapat ditulis:
H

fd

fs

..

mx

..

mx

cx

P(t )

fd
kx

cx

P (t )

fs

kx

(16)

Solusi persamaan difensial:

x Ae pt
dx
pAe pt
dt
d 2x
2
pt
p
Ae
dt 2

(17)
(18)

(19)

Substitusi pers. (17, 18, 19) ke dalam pers. (16)

m p 2 Ae pt

c pAe pt

mp 2 cp k Ae pt

k Ae pt
0

0
(20)

Solusi nontrivial:

mp 2 cp k Ae pt

(21)

Akar-akar dari persamaan tsb. adalah:

p1, 2

c
2m

c
2m

k
(22)
m

Karena ada 2 nilai p, maka solusi persamaan differensial menjadi:

Ae p1t

Be p2t

(23)
Nilai p bisa bersifat riil atau imaginer, tergantung dari faktor
dibawah akar apakah positif atau negatif.
p riil
persamaan gerak berupa fungsi eksponen
p imaginer
persamaan gerak berupa fungsi berulang

FAKTOR REDAMAN
Kasus Redaman Kritis
Berdasarkan pers. 22, jika nilai variabel didalam tanda akar = 0

c
2m

p1, 2

c
2m

k
m

c
2m

k
m

Maka,

c
2m
c
2m

k
m
k
m

0
c 2m

k
m

2 mk

ccr

Ccr disebut dengan faktor redaman kritis


Keadaan redaman kritis adalah batas antara redaman berlebih (over damped)
dan redaman kurang (under damped)

Pada kondisi redaman kritis,


2

p1, 2

c
2m

c
2m

k
m

c
2m

(24)

c
2m

k
m

Sehingga, solusi persamaan geraknya adalah:

e pt

c
t
2m

(25)

Kasus Redaman Kurang (Under-damped)


Jika nilai koefisien redaman lebih kecil dari koefisien
redaman kritis (c < ccr)

p1, 2
p1, 2

c
2m

c
2m

c
k
i
2m
m

k
m

c
2m

c
2m

(26)

k
m

Untuk menyelesaikan persamaan dengan bilangan imaginer, maka


digunakan persamaan Euler:
e it Cos t i Sin t
(27)
e it Cos t i Sin t
(28)
Sehingga, solusi persamaan gerak adalah:

e
D

c
t
2m

A Cos
k
m

c
2m

B Sin

(29)

(30)

Persamaan 30 dapat juga ditulis dalam bentuk:


D

c2
1
4mk
c2
1
2
ccr

(31)

c
ccr

(32)

(33)

Kasus Redaman Berlebih (Over-damped)


Pada sistem redaman superkritis, koefisien redamannya lebih besar dari
koefisien redaman kritis yaitu:

c
ccr

ccr

(34)

Sehingga solusi persamaan geraknya menggunakan solusi dasar untuk getaran


bebas teredam, yaitu menggunakan persamaan (23)..

Ae p1t

Be p2t

Kurva hubungan perpindahan-waktu untuk kondisi redaman yang berbeda

MENENTUKAN FAKTOR RASIO REDAMAN


Terdapat dua metode untuk menentukan besarnya faktor rasio redaman, yaitu:
Metode setengah amplitudo
Metode pengurangan logaritmik
METODE SETENGAH AMPLITUDO

xP
xQ

e
TD

TD

(35)

(36)
D

Dimana:
xP =
perpindahan awal
xQ =
perpindahan setelah 1 siklus
=
faktor rasio redaman
=
frekuensi natural
TD =
periode teredam

METODE PENGURANGAN LOGARITMIK

xP
ln
xQ
TD

TD

(37)

2
D

TD

2
1

(38)
2

Dimana:
xP =
perpindahan awal
xQ =
perpindahan setelah 1 siklus
=
faktor rasio redaman
=
frekuensi natural
TD =
periode teredam
=
pengurangan logaritmik
D =
frekuensi teredam

Kurva hubungan antara jumlah putaran (N) dan faktor rasio


redaman:

Contoh 5

Frekuensi natural dari balok kantilever dengan massa terpusat bergerak


dinamis. Massa bergerak dengan amplitudo A = 1 in kemudian dilepaskan.
Gerakan yang terjadi ditunjukkan gambar di bawah yang mengindikasikan
bahwa redaman pada struktur sangat kecil. Hitung frekuensi natural pada titik
a dalam radian/detik dan hertz. Hitung pula periodennya.

Jawab
Pada titik a, massa telah bergetar sepanjang 1,25 putaran.

fn

Tn

1.25 putaran
0.4 s

3.125 Hz

2 f n (6.28)(3.125)
1
fn

1
3.125

0.32 s

19.6 rad/s

Contoh 6
Sebuah sistem bergetar terdiri dari berat W = 10 lb dan pegas dengan kekakuan
K = 20 lb/in. Akibat redaman viskous (liat) sehingga terjadi amplitudo puncak
1,0 dan 0,85.
Tentukan:
Frekuensi natural
Pengurangan logaritmik
Faktor rasio redaman
Faktor redaman
Frekuensi teredam

Jawab
Frekuensi natural:

k
m

20
10 / 386

27,78
2

27,78 rad

4,42 SPS

detik

Pengurangan logaritmik:

x1
ln
x2

1
ln
0,85

0,165

Faktor rasio redaman:

2
2

0,165
2 3,14 0,165

Faktor redaman:

ccr

0,256 2 2010

386

0,037 lb

dtk
in

Frekuensi teredam:
D

27,78 1 0,0256

27,422 rad

dtk

0,0256

Contoh 7
Sebuah lantai seberat W = 4000 lb ditunjang oleh 4 buah kolom yang sama
dan diikat pada pondasi, demikian pula pada lantai. Secara eksperimental
telah ditentukan gaya statis sebesar P = 1000 lb bekerja horizontal pada
lantai itu dan mengakibatkan perpindahan x sebesar 0,1 in. Diperkirakan
redaman struktur sebesar 5% dari redaman kritis. Tentukan:
Frekuensi natural tak teredam
Koefisien redaman absolut dan redaman kritis
Jumlah siklus dan waktu yang diperlukan supaya amplitudo gerakan
berkurang dari harga awal 0,1 in menjadi 0,01 in.

Jawab
Frekuensi natural:

k .x
k
m

1000
10000 lb / in
0,1

10000
31,06 rad
detik
4000 / 386

Faktor redaman kritis:

ccr

2 mk

2 10000.4000 / 386

lb.dt
643,8
in

Faktor redaman absolut:

ccr

0,05 643,8 32,19 lb

dtk
in

Pengurangan logaritmik:

2 3,14 0,05
2

ln

xP
xQ

0,05

0,314

xP
xQ

0,314

1,37

Frekuensi teredam:
D

31,06 1 0,052

31,02 rad

dtk

xP x1 xQ 1
. ...
x1 x2
xQ

xP
xQ
xP
ln
xQ

0,1
ln
0,01

...
0,314k

k
k

ln 10
0,314

7,33 8 siklus

Periode teredam:

TD

2
D

2 3,14
31,02

0,2025 det

Waktu untuk 8 siklus:

t 8 siklus

8TD

8 0,2025 det 1,62 det

Contoh 8
EI=400 KN/cm2

Tentukan solusi persamaan gerak


dari
struktur
pada
gambar
disamping.

m = 1000 kg

c = 200 kg/dtk

K = 2 N/cm

L=100 cm

Jawab
Kekakuan balok: k

3EI
L3

Kekakuan balok dan pegas:

3 400 KN
100
K paralel

cm

0,0012 KN/cm 1,2 N/cm

kbalok k pegas
1,2 2

Frekuensi natural:

k
m

320
1000

0,56 rad

3,2 N/cm 320 kg/dt 2

detik

c
2m

p1, 2

c
2m

0,1

0,01

k
m

0,32

0,1 0,55i

Keadaan redaman kurang (under-damped)

c2
1
4mk

200 2
0,56 1
4 1000 320

0,55

Persamaan solusi getaran beban dengan redaman untuk kondisi redaman


kurang (under-damped) adalah:

e
e

c
t
2m
0 ,1 t

A Cos

A Cos 0,55 t

B Sin

B Sin 0,55 t

Misalkan syarat awal getaran pada t = 0 adalah x = 0,3 dan dx/dt = 0


Maka didapatkan nilai konstanta A = 0,3 dan B = 0

0 ,1 t

0,3 Cos 0,55 t

Pengurangan simpangan setelah 10 detik adalah 0,369 kali simpangan awal.

GETARAN PAKSA STRUKTUR TANPA REDAMAN


Getaran paksa adalah getaran yang disebabkan beban luar yang bergetar
Getaran bebas adalah getaran yang diakibatkan beban luar pada keadaan
awal saja. Selanjutnya struktur bergetar bebas tanpa beban.

K
K2

K1

x
Model persamaan kesetimbangan:

d 2x
m.
dt 2

k .x

P Sin t

(41)

Persamaan (34) merupakan persamaan diferensial non-homogin. Sehingga


solusi persamaan geraknya terdiri dari:
Solusi homogin (solusi umum) yaitu solusi yang menghasilkan persamaan
gerak getaran bebas
Solusi khusus (disesuaikan dengan bentuk beban)
Bentuk solusi umum:

A Sin t

k
A Sin
t
m

B Cos t
k
B Cos
t
m

(42)

Bentuk solusi khusus:

x X Sin t
dx
X Cos t
dt
d 2x
2
X
Sin t
2
dt

(43)
(44)

(45)

Substitusi persamaan solusi khusus


kesetimbangan, menghasilkan persamaan:

P
2

k 1

k1 r

ke

dalam

persamaan

(46)

(47)

Dimana X adalah amplitudo getaran dan r adalah rasio antara frekuensi beban
luar dan frekuensi alami
Sehingga, solusi persamaan gerak secara lengkap yang terdiri dari solusi umum
dan solusi khus adalah

A Sin t B Cos t

P
k1 r

Sin t

(48)

RESONANSI DAN PEMBESARAN DINAMIS


Persamaan (41) menunjukkan bahwa bentuk solusi persamaan
gerak adalah superposisi dari getaran bebas dan getaran akibat
beban luar.

A Sin t B Cos t

Getaran bebas

P
k1 r

Sin t

Getaran beban luar

Pada suku ketiga (akibat getaran beban luar), bila frekuensi


getaran luar mendekati frekuensi alami struktur, (r mendekati
1) maka nilai suku ketiga tersebut akan mendekati tak hingga.
Keadaan ini disebut resonansi.

P
k1 r

Sin t

P
k 1 0,9999....

P
k 0,00...1

Nilai x maksimum akan terjadi bila:

Sin t

xmax

P
k1 r

P
1
k 1 r2

(47)

Simpangan statis (xst)


Faktor pembesar dinamis D

1
1 r2

(48)

Kurva hubungan antara rasio


frekuensi dan faktor pembesar
dinamis

Contoh 9
Suatu sistem mempunyai k = 40 lb/in dan berat benda 38,6 lb. Jika x0 = dx0/dt = 0
dan gaya luar P(t) = 10 cos (10)t, tentukan persamaan geraknya dan sketsa hasilnya.

Jawab
Dari persamaan (41)
P

x
.

k cos
1 r2
P/k
1 r2

sin

A sin t B cos t

A cos t B sin

k
m

Simpangan statis:

X st

P
k

Rasio frekuensi:

Frekuensi natural:

xmax

P/k
1 r2

0.25
1 (0.5) 2

10
40

10
20

kg
W

40(386)
(38.6)

0.25 in.

0.5

0.25
0.33 in
1 0.25

Gunakan kondisi awal untuk menentukan A dan B


.

x(0) 0 A

x(0) 0

P/k
1 r2

A 0

P/k
1 r2

0,33 in

20 rad/s

x
x
x

k cos
1 r2

A sin t B cos t

0,33 cos10 t 0,33 cos 20t


0,33 cos10 t cos 20t

GETARAN PAKSA STRUKTUR DENGAN REDAMAN

Model persamaan kesetimbangan:

d 2x
m.
dt 2

dx
c
dt

kx

P Sin t (49)

Solusi dari persamaan kesetimbangan tersebut terdiri dari solusi


umum dan solusi khusus.

Solusi umum (solusi persamaan getaran bebas teredam)

c
t
2m

A Cos

B Sin
Dt

Dt

(50)

Solusi khusus (tergantung pada bentuk beban luar) bisa berbentuk fungsi
trigonometri atau fungsi eksponen.

x C1Sin t C2Cos t
Atau

x Cei t
dx
i Cei t
dt
d 2x
2
i
Ce
dt 2

(52)

(53)
t

(54)

Substitusi pers. (51) ke pers. (49)

m.
C

C i cC kC P
P
(55)
2
k m.
i c

(51)

Sehingga, solusi khusus dapat ditulis:

x Ce i

k m.

i c

ei

(56)

Untuk menghilangkan bilangan imaginer pada ruas penyebut,


maka
digunakan
bantuan
persamaan
trigonometri
dan
Euler.Didapatkan hasil akhir:

Pei

k m.

2 2

(57)

Persamaan (57) dapat juga ditulis dalam bentuk:

ccr
2

2 mk
k
m

x
k 1 r

2 2

ei
2r

x sta tis

(57)

RESONANSI PADA GETARAN PAKSA


Dari persamaan (57)

Pei

k 1 r

Simpangan statis xst

2 2

2r

Nilai maksimum e

Sehingga didapatkan:

D
1 r

2 2

2r

(58)

Pada keadaan resonansi (r = 1)

1
2

(59)

k
1

Tabel Nilai Rasio Redaman pada berbagai jenis struktur


berdasarkan SNI-1726-2002
Tipe Bangunan

Rasio Redaman

Rangka baja terbuka, sambungan las, dinding lentur


Rangka baja, sambungan las, memakai lantai dan
dinding sekat
Rangka baja, sambungan baut, memakai lantai dan
dinding sekat
Rangka beton dengan dinding lentur
Rangka beton dengan dinding sekat
Rangka beton dengan dinding bata
Dinding geser beton
Rangka kayu dan dinding geser

0,02
0,05
0,1
0,05
0,07
0,1
0,1
0,15

Contoh 10
Sebuah balok pada tengah bentangnya memikul sebuah mesin dengan berat W =
1000 lb. Balok ini terbuat dari 2 profil standard S8 x 23 dengan bentang bersih L =
12 ft dan dengan momen inersia penampang total I = 2 x 64,2 = 128,4 in4. Motor
berotasi pada 300 rpm (putaran per menit), dengan ketidakseimbangan rotornya
sebesar W=40 lb pada jari-jari e0 = 10 in. Berapa besar perpindahan statis jika
redaman liat (redaman viskous) dianggap ekivalen dengan 10% redaman kritis.

Jawab
k

48 30 106 128,4
3
144

48 EI
L3

Frekuensi natural:

61920 lb/in

k
m

kg
W

61920(386)
(16000)

38,65 rad/s

Frekuensi beban = 300 rotasi per menit, maka

300 2
60
Rasio frekuensi:
Gaya luar:

31,41 rad/s
31,41
38,65

0,813

40 10 31,41 / 386 1022 lb

Perpindahan statis:

x
k 1 r2

2r

1022 / 61920
1 0,813

2 2

2 0,813 0,1

0,044 in
2

GETARAN AKIBAT BEBAN IMPULS


Beban dinamik tidak selalu bergetar periodik seperti fungsi
sinus atau cosinus, tetapi dapat juga berubah secara tak tentu.
Salah satu bentuk beban dinamis adalah beban impuls, yaitu
beban yang bekerja sesaat tetapi dapat menimbulkan getaran
setelah beban tesebut dihilangkan.
Contoh bentuk-bentuk beban impuls:
P(t)

Po

tr

Percepatan yang timbul akibat beban impuls:

d 2x
dt 2

Fdt
m

(60)

Getaran yang dihasilkan akibat beban impuls adalah getaran bebas teredam.
Sehingga, solusi persamaan geraknya adalah:

c
t
2m

A Cos
c
t
2m

dx
dt

c
e
2m

d 2x
dt 2

c2
e
2
4m

dengan

c
t
2m

k
m

B Sin

A
c
2m

Sin
2

Cos

t
t
D t

(61)

Cos
2
D

Sin

(62)

(63)

Masukkan syarat batas:

x(0) 0

dx
dt

d 2x
dt 2

A 0

Didapatkan:

Fdt
m
Fdt
m D

Sehingga, solusi pers. Gerak akibat beban impuls untuk


sistem dengan redaman adalah:

c
t
2m

Fdt
Sin
m D

F
D

(64)
t

Dan solusi persamaan gerak untuk sistem tanpa redaman:


x

Fdt
Sin t
m

(65)
t

GETARAN AKIBAT BEBAN DINAMIS KOMPLEKS


Beban dinamis kompleks adalah jumlah dari beban impuls,
sehingga pengaruhnya adalah superposisi dari sejumlah besar
beban impuls.

Digunakan variabel waktu beban () dan waktu getaran (t)


untuk menjabarkan pembebanan dinamis kompleks.

Solusi persamaan gerak akibat beban impuls satuan adalah:

Fd
Sin
m

(66)

Sehingga superposisi/gabungan dari sejumlah beban impuls


satuan menghasilkan solusi persamaan gerak:

1
m

FSin

(67)

Bentuk persamaan integral diatas disebut dengan integral


duhamel/integral konvolusi

BEBAN MERATA YANG BEKERJA TIBA-TIBA DARI t = O


P(t)

x
Po

xst

1
m

F0 Sin

F0
Cos
m
F0
k

F0
1 Cos t (68)
k

Nilai maksimum dari (1-cos t) = 2.


Sehingga nilai pembesaran simpangan adalah 2 kali simpangan
statis (xst)

Grafik hubungan pembesaran


simpangan dan waktu untuk
sistem SDOF teredam

BEBAN SEGI EMPAT YANG BEKERJA DENGAN INTERVAL WAKTU TERBATAS

Misal:
Daerah pada saat impuls masih bekerja (0 < t < td),maka td = 5/4 Tn
Daerah pada saat impuls masih bekerja (t > td),maka td = 1/8 Tn

Getaran paksa terjadi sampai interval waktu td . Setelah waktu td, terjadi
getaran bebas dengan syarat awal posisi pada td.
Solusi persamaan gerak pada waktu sebelum td (0 < t < td),

1
m

F0 Sin

t d dt d

F0
Cos
m

td

td
0

F0
1 Cos t
k

Solusi persamaan gerak pada saat td (t = td),

F0
x
1 Cos t d
k
F0
dx
Sin t d
dt
k

(70)
(71)

(69)

Solusi persamaan gerak setelah waktu t1 (t > t1) mempunyai bentuk getaran
bebas:

x
x

ACos t BSin t
F0
1 Cos t1 Cos
k

Faktor Pembesaran Dinamis:

t1

F0
Sin t1Sin
k

FBD

x
xst

(73)

Untuk (0 < t < t1),

t
FBD 1 Cos t 1 Cos 2
T

(74)

Untuk (t > t1),

FBD Cos 2

t
T

t1
T

t
Cos 2
T

(75)

t1

(72)

Kurva hubungan Faktor Pembesaran Dinamis maksimum untuk osilator tak


teredam yang dibebani dengan beban merata segi empat untuk waktu terbatas:

BEBAN IMPULS SEGITIGA


Solusi persamaan geraknya menggunakan
persamaan (66)

Sehingga, untuk interval waktu

F
1
k

t
t1

Cos t

Untuk interval waktu

F
k

1
m

FSin

F0 1

t
untuk 0
t1
untuk t

t1 .(76)
t1

0 t t1

1
Sin t
t1

.(77)

(76)
.(78)

t t1

1
Sin t 1 Cos t1
t1

Cos t

t1

Sin t1

.(79)

Kurva hubungan Faktor Pembesaran Dinamis maksimum untuk osilator tak


teredam yang dibebani dengan beban merata segi tiga:

Contoh 11
Sebuah kerangka baja dipengaruhi gaya horizontal pada balok. Gaya brkurang
secara linier dari 5 kip pada saat t = 0 menjadi nol pada saat t = 0,6
detik.Tentukan lendutan horizontal pada saat t = 0,5 detik dan lendutan
horizontal maksimum (dengan anggapan bahwa kolom tidak bermassa, balok
sangat kaku dan redaman diabaikan.

Jawab
k

k1 k 2

12 EI
L12

3EI
L22

12 30 106 82,8 3 30 106 82,8


3
3
15 12
20 12

k
m

5650,2 386
20000

5650,2 lb

10,44 rad/s

F
F=5 kips
Data beban:

t1=0,6 s

in

Dari pers. (78) untuk t = 0,5 detik:

x
x

F
1
k

t
t1

5000
1
5650,2

Cos t
0,5
0,6

1
Sin t
t1

Cos 10,44 0,5

1
Sin 10,44 0,5
10,44 0,6

- 0,4072 in

Perpindahan maksimum:
Dari kurva hubungan Faktor Pembesaran Dinamis maksimum untuk osilator tak
teredam yang dibebani dengan beban merata segi tiga,

2
10,44

0,602 s

t1
0,6
0,9972 dr kurva didapatkan (FBD)max 1,55
T 0,602
xmax
F
5000
1,55 xmax 1,55 xst 1,55
1,55
1,37 in
xst
k
5650,2

Contoh 12
Sebuah gedung yang ditujukan untuk mendapatkan gaya ledak dibuat model
dengan sistem SDOF. Tentukan gaya ledak maksimum yang dapat ditahan bila
perpindahan dibatasi sampai 5 mm dan apabila : (1) t1 = 0.4 s, (2) t1 = 0.04 s

Jawab
k
m

Frekuensi natural:

9 109
6 106

0,21 s

30 rad/s

Berdasar kurva Faktor Pembesaran Dinamis (FBD) untuk beban segitiga:


Untuk t1 = 0,4 s dan x = 5 mm = 0,005 m

t1
1,905
T
x
FBD
xst
xst

P
k

FBD

max

1,75

0,005
1,75
xst
P
0,00286
9.109

xst

0,00286

P 25,7 106 N

Untuk t1 = 0,04 s dan x = 5 mm = 0,005 m

t1
T

0,19
x
xst

FBD
xst

P
k

FBD
0,19

max

0,58

0,005
xst

P
0,0263
9.109

xst

0,0263

P 77,6 106 N

10

SISTEM BANYAK DERAJAT KEBEBASAN

PERSAMAAN GERAK SISTEM DENGAN DUA DERAJAT KEBEBASAN


Persamaan Kesetimbangan Massa 1:

d 2 x1
m1 2
dt

d x1 x2
c1
dt

k1 x1 x2

.(85)

Persamaan Kesetimbangan Massa 2:

d 2 x2
m2 2
dt

dx2
c2
dt

k2 x2

d x1 x2
c1
dt

k1 x1 x2

0 (86)

Kedua persamaan tersebut disusun dalam bentuk matriks:

m1
0

0
m2

d 2 x1
dt 2
d 2 x2
dt 2

k1
k1

d 2x
M
dt 2

k1
k1 k 2

K x

x1
x2

c1
c1

dx
C
dt

c1
c1 c2

dx1
dt
dx2
dt
(88)

Untuk redaman = 0

d 2x
M
dt 2

K x

(89)

0
0 (87)

Solusi persamaan homogen tersebut adalah:

d 2x
dt 2

(90)

Dengan adalah frekuensi alami getaran.


Substitusi persamaan (90) ke dalam persamaan (89):
2

Atau:

M x
1

K x

M x

I x

D dan

Maka diperoleh persamaan homogen:

(91)

(92)

[D] adalah
matriks dinamis

(93)

Yang menghasilkan nilai eigen dan eigen vektor (x) melalui


persamaan penentu:
Det D
I
0 (94)

Contoh 15

Tentukan bentuk ragam (modeshape) dari struktur disamping

Jawab
Matriks kekakuan:

Matriks massa:

K
m 0
0 m

k
k

k
4k

4
3k
1
3k

1
3k
1
3k

Matriks dinamik:

4m
3k
m
3k

Det D

4m
3k

m
3k
m2

m 3k

4m 2 15mk

m
3k
m
3k
4m
3k

m
3k

4m 3k

1, 2

9k 2

m
m
0,833
0,51
k
k

m2

4m
3k
m
3k

m
3k

m
3k

0
0
0

3k

m
3k
m
3k

m
1,343
k
m
0,323
k

k
0,744
m
k
3,090
m

Ragam getaran diperoleh dengan memasukkan nilai frekuensi alami ke dalam


persamaan gerak:
2

M x

Ragam 1

k
0,744
m

4m
3k
m
3k

I x

k
0,744
m
m
3k
m
3k

x1
x2

1 0 x1
0 1 x2

0
0

4m
3k
m
3k

m
3k
m
3k

0,992 0,248 x1
0,248 0,248 x2
Ragam 2

x1
x2

1 0
0 1

x1
x2

0
0

3,07
1,00

k
3,090
m

4m
k 3k
3,090
m m
3k
4,12 1,03

m
3k
m
3k
x1

1,03 1,03

x2

x1
x2

1 0 x1
0 1 x2

1 0
0 1

x1
x2

0
0

0
0

x1
x2

0,33
1,00

Contoh 16
Model bangunan penahan geser digunakan untuk kerangka seperti gambar .
Tenukan frekuensi natural dan bentuk ragamnya.

Jawab

K1

m1

K2

m2

K1

3E (2 I ) 12 EI
3
3
L1
L1

K1

12 E (2 I )
3
L2

m1

W1
g

m2

W2
g

m1
0

k1 k 2
k2

18 106
12 12 in

18EI
3
L1

12 2 106
3
10 12 in

13,889 kips

in

2
2 40 ft
dt
0,2073 K
in
386 in 2
dt
2
3 20 ft
dt
0,1554 K
in
386 in 2
dt

0
m2

0,2073
0
0
0,1554

k2
k2

19,97
13,889

13,889
13,889

6,028 kips

in

Dengan cara yang sama seperti contoh 15, didapatkan hasil:

Det D

15,27 (ragam 1)

170,21 (ragam 2)

dan

2
1

M x

I x

Ragam 1

x1 1,00
x2 1,206

Ragam 1

x1 1,00
x2
1,107

11

PERSAMAAN GERAK SISTEM DENGAN TIGA DERAJAT KEBEBASAN

Gaya inersia:

Fi
Fi
Fi

Gaya elastis:

x1

(95)

FE

k1 X 1

m2

x2

(96)

FE

k2 X 2

m3

x3

(97)

Fi

m1

k3 X 3

X2
X3

(98)
(99)
(100)

Persamaan kesetimbangan untuk masing-masing tingkat:

d 2 x1
d x1 x2
m1 2 c1
k1 x1 x2 0
(101)
dt
dt
d x2 x3
d 2 x2
d x1 x2
m1 2 c2
k 2 x2 x3 c1
k1 x1 x2 0
dt
dt
dt
d 2 x3
dx3
d x2 x3
m3 2 c3
k3 x3 c2
k 21 x2 x3 0 (103)
dt
dt
dt

(102)

Dalam bentuk matriks:


m1 0 0
0 m2 0
0 0 m3

d 2 x1
dt 2
d 2 x2
dt 2
d 2 x3
dt 2

k1
k1
0
k1 k1 k 2
k2
0
k 2 k 2 k3

d 2x
dt 2

x1
x2
x3

K x

c1
c1
0
c1 c1 c2
c2
0
c2 c2 c3

dx
C
dt

dx1
dt
dx2
dt
dx3
dt

0
0
0

(105)

(104)

Untuk redaman nol:

d 2x
dt 2
d 2x
dt 2

K x
2

(106)

0
(107)

Dengan cara yang sama dengan sistem 2 derajat kebebasan,


didapatkan nilai eigen dan vektor eigen ():

Det D

(108)

Perhitungan ragam struktur dengan mencari matriks D atau


invers matriks K untuk struktur dengan banyak derajat
kebebasan, sangat susah untuk dilakukan.
Oleh karena itu, digunakan metode iterasi untuk mempermudah
perhitungan. Metode iterasi yang biasa dipakai adalah
metode STODOLA dan HOLZER.

METODE ALTERNATIF:

d 2x
dt 2

K x

d 2x
dt 2
2

M x
2

K
Nilai eigen:

0
x

K x
M x
0

0
0

(109)

(110)

Bentuk ragam perpindahan struktur


menggunakan persamaan (109)

dapat

diperoleh

Contoh 17
Suatu struktur yang dimodelisasikan sebagai sistem berderajat kebebasan tiga
dengan data-data seperti pada gambar. Tentukan frekuensi natural dan bentuk
ragamnya.

Jawab

25,91 lb.dt 2 / in

K1

50000 lb/in

W1 10 kips

m1

K2

40000 lb/in

W2

6 kips

m2 15,54 lb.dt 2 / in

K3

30000 lb/in

W3

4 kips

m3 10,36 lb.dt 2 / in

Dalam bentuk matriks:

k1 k2
k2
0

m1 0
0 m2
0 0

Det K

k2
k 2 k3
k3

0
0
m3
2

0
k3
k3

40000
70000
30000

0
30000
30000

25,91
0
0
0
15,54
0
0
0
10,36

90000 25,91
Det
40000
0

90000
40000
0

0
2

40000
70000 15,54
30000

0
30000
30000 10,36

0
2

(90000 25,81

)[(70000 15,54

( 30000)(30000) 40000( 40000(30000 10,36


6

4169,641

45346360

1,2173 1011

2
1

633,78

2
2

3244

56,96 rad/dtk

2
3

6996

83,64 rad/dtk

M x

)(30000 10,36
2

)] 0

6 1013

x11
x21
x31

0
0
0

25,17 rad/dtk

Ragam 1:

90000 25,91
40000
0

2
1

40000
70000 15,54
30000

2
1

0
30000
30000 10,36

2
1

Ragam 2:

90000 25,91
40000
0

2
2

40000
70000 15,54
30000

2
2

0
30000
30000 10,36

2
2

x12
x22
x32

0
0
0

x13
x23
x33

0
0
0

Ragam 3:

90000 25,91
40000
0

x11 x12
x21 x22
x31 x32

2
2

40000
70000 15,54
30000

x13
x23
x33

2
2

1
1,8396
2,3551

0
30000
30000 10,36

1
0,1490
1,2362

2
2

1
2,2804
1,6102

12

METODE STODOLA
Digunakan untuk sistem MDOF tanpa redaman.
Jika sistem bergetar tanpa redaman, maka terjadi
keseimbangan antara gaya inersia dan gaya elastis.

M
2

d 2x
dt 2

K x

M x

K x

M x

1
2

0
0

(111)

(112)

K x

(113)

(114)

M x

Matriks dinamis

Analisa mode-mode batas:

Mode terendah:

Mode tertinggi:

Mode antara

Dn
S0

D x

E x

Sn

Sn D

(115)

S0

(116)

(118)

(117)

Didapat dari ragam yang setingkat lebih rendah.


Misal: matriks S0 untuk mode 2 didapat dari
bentuk ragam mode 1

Misal, untuk
gedung 4 lantai: S 0

m4 .x4
0
0
0

m3 .x3
0
0
0

m2 .x2
0
0
0

m1.x1
0
0
0

(119)

METODE HOLZER
Perbedaan pokok metode Stodola dan Holzer:
Cara Holzer memakai perumpamaan pada natural
frequency
Cara Holzer dapat menentukan mode ke-n yang
dikehendaki tanpa harus mengetahui mode ke-(n-1)
terlebih dahulu.
Persamaan dasar cara Holzer:

M x

K x

(120)

Contoh 18
Suatu bangunan dengan 3 buah massa satuan = m dan kekakuan = k seperti
pada gambar dianggap bergetar horizontal. Tentukan bentuk ragam struktur
tersebut.

Menyusun matriks kekakuan:

k3
k k3
0

k3
k3 k 2
k2

0
k2
k2 k1

1
1
0

1
3
2

0
2
5

Matriks Fleksibilitas:

11 5 2
1
5 5 2
6K
2 2 2

Matriks massa:

m1 0 0
m 0 m2 0
0 0 m3

Matriks dnamis:

1 0 0
0 1,5 0
0 0 2

6 0 0
1
0 4 0
6m
0 0 3

F M

11 5 2 1 0 0
m
5 5 2 0 1,5 0
6k
2 2 2 0 0 2

11 7,5 4
m
5 7,5 4
6k
2 3 4

Bentuk ragam dan frekuensi natural dari mode 1:

1
2

D x

Ambil harga sembarang untuk permulaan x, misalnya:


Iterasi-1:

11 7,5 4 1
m
5 7,5 4 0,5
6k
2 3 4 0,3

15,95
m
9,95
6k
4,7

1
0,5
0,3

1
15,95m
0,6238
6k
0,2947

Iterasi-2:

11 7,5
m
5 7,5
6k
2
3

4
4
4

1
0,6238
0,2947

16,8573
m
10,8573
6k
5,0502

dst.....!
sampai dengan nilai x konvergen.

1
16,8573m
0,6441
6k
0,2996

Pada iterasi ke-7 didapatkan:

11 7,5 4
m
5 7,5 4
6k
2
3 4

1
0,6485
0,3019

17,0714
m
11,0714
6k
5,1531

1
17,0714m
0,6485
6k
0,3019

1
2

Bentuk
ragam

Bentuk ragam dan frekuensi natural dari mode 3:


2

E x

6 0 0
k
0 4 0
6m
0 0 3

1
1
0

1
3
2

0
2
5

6
6 0
k
4 12
8
6m
0
6 15

Ambil harga sembarang untuk permulaan x, misalnya:


Iterasi-1:

6
6 0
k
4 12
8
6m
0
6 15

1
1
1

k
6m

12
24
21

1
2k
2
m
1,75

Iterasi-2:

6
6 0
1
k
4 12
8
2
6m
0
6 15 1,75

18
k
42
6m
38,25

dst.....!
sampai dengan nilai x konvergen.

3k
m

1
2,33
2,13

1
1
1

Pada iterasi ke-10 didapatkan:

6
6 0
k
4 12
8
6m
0
6 15

Iterasi-1:

1
2,54
2,44

21,25
k
54
6m
51,82

21,25k
6m
2

1
2,54
2,44
Bentuk
ragam

Bentuk ragam dan frekuensi natural dari mode


antara/mode 2 (menggunakan nilai x dari mode 1):

S0

m3 x3
m3 x3
0
0

m2 x2
m3 x3
0
0

m1 x1
m3 x3
0
0

m2 x2
1
m3 x3
0 0
0 0

m1 x1
m3 x3
0
0

1 0,87 0,5
0 0
0
0 0
0

S1

D2

S0

1 0 0
0 1 0
0 0 1

1 0,87 0,5
0 0
0
0 0
0

D S1

11 7,5 4 0
m
5 7,5 4 0
6k
2
3 4 0

0
m
0
6k
0

2,07
3,15
1,26

Persamaan iterasi:

D2 x

1,5
1,5
3
1
2

0
0
0

0,87
1
0

0,87
1
0

0,5
0
1

0,5
0
1

Iterasi 1:

0
m
0
6k
0

2,07
3,15
1,26

1,5 1
1,5 1
3
1

m
6k

3,57
4,65
4,26

3,57m
6k

1
1,3
1,19

4,48m
6k

1
1,31
1,16

Iterasi 2:

0
m
0
6k
0

2,07
3,15
1,26

1,5
1,5
3

1
1,3
1,19

m
6k

3,57
4,65
4,26

Dst
Sampai nilai (x) konvergen.

1
2
2

4,48m
6k

2
2

6k
k
1,3453
4,48m
m

x2

1
1,32
1,15

Note:
Mode antara (mode 3) untuk gedung 4 lantai
(gunakan nilai (x) dari mode 2)

S1 '

m4 x4
m4 x4
0
0
0

m3 x3
m4 x4
0
0
0

m2 x2
m4 x4
0
0
0

m1 x1
m4 x4
0
0
0

S2

S1

S1 '

D3

S 2 D2

D3 x

1
2

1
0
0
0

m3 x3
m4 x4
0
0
0

m2 x2
m4 x4
0
0
0

m1 x1
m4 x4
0
0
0

METODE HOLZER
Mode 1

Mode 2

Mode 3

13

PERSAMAAN GERAK DENGAN METODE ENERGI


Selain dengan persamaan keseimbangan, persamaan
gerak getaran juga dapat diturunkan dengan metode
energi.
Berdasarkan hukum kekekalan energi maka energi
gerak timbul akibat perubahan dari energi regangan,
energi kinetik dan energi redaman.
Untuk kasus getaran bebas tanpa redaman, energi
yang terlibat adalah energi regangan dan energi
kinetik dari massa yang mendapat percepatan.

Energi regangan pada pegas yang berdeformasi dari


posisi seimbang adalah:

1 2
kx
2

(121)

P = kx

Energi kinetik dari massa yang


mendapat percepatan
:

dv dt

1 2
kx
2

1 dv
m
2
dt

1
d x
m
2
dt 2

(122)

1 2
kx
2

Energi total:

1
d x
m
2
dt 2

(123)

karena variasi energi sama dengan nol, maka didapat


persamaan

d 2x
kx m
dt 2

(123)

Energi regangan pada balok atau tiang kantilever dengan


perpindahan ujung tempat massa terpusat X adalah:

X
x

x= X

y
L

1
d x
EI
2
2
dy
0

dy

1
EI (
2
0

//

X ) dy

1
KX 2
2

(124)

EI

//

dy

(125)

K = konstanta pegas balok dinyatakan dalam fungsi


ragam

Besar energi kinetik jika massa terpusat diujung adalah:

V
dengan prinsip
keseimbangan:

1
dv
m
2
dt

kekekalan

KX

d2X
m
dt 2

1
d X
m
2
dt 2
energi,

(126)

didapat

(127)

persamaan

MODEL GERAK BENDA KAKU DAN TUMPUAN ELASTIS

y
x

X(t)

y
X
L

(128)

Gerakan
struktur,
selain
disebabkan sifat elastis struktur,
juga disebabkan sifat elastis
tumpuannya.
Bila struktur dianggap kaku,
maka simpangan salah satu titik
dapat
digunakan
untuk
menghitung simpangan di titik
lain.

Jika pusat massa pada posisi y, maka percepatan massa adalah:

d 2x
dt 2

d2 y
X
2
dt L

y d2X
L dt 2

(129)

Sehingga, persamaan kesetimbangan menjadi:

y d2X
m
y KXL 0
2
L dt
y
m
L

(130)

d X
dt 2

KX

(131)

Contoh 19
Scan Teknik gempa hal 77

A sin t B cos t
L k
y m

(132)

Sebuah balok kaku terdiri dari tumpuan sendi dan pegas, dua
massa dan satu redaman.
Jika koordinat umum diwakili oleh simpangan X, maka simpangan
dari massa 1 adalah (-0,25X), simpangan massa 2 adalah (0,25X)
dan simpangan redaman sebesar (0,5X), maka didapat persamaan
gerak:
2
2
0,25 a m1

d X
dt 2

d X
dt 2

0,25 a m2

0,5 2a c

dX
dt

4a kX

(133)

Atau:
0,25 a m1

Atau:

m2
*

d2X
dt 2

d2X
dt 2

ac

dX
dt

dX
dt

4ak X

K*X

0 (134)
(135)

Dimana M* adalah massa umum, C* adalah redaman umum dan


K* adalah kekakuan bersama.

SISTEM MASSA TERDISTRIBUSI


Tidak semua bangunan dapat dimodelkan dengan sistem
massa terpusat pada beberapa titik.
Beberapa bangunan (seperti menara), memiliki masa yang
terdistribusi pada seluruh bangunan. Namun sistem ini tetap
dapat bergetar dengan beberapa ragam getar

Pada sistem massa terdistribusi ini, fungsi ragam getar


dinyatakan dalam rasio terhadap salah satu titik patokan yaitu:

X(y,t) = f(y).X0(t)

(136)

f(y) adalah fungsi ragam,


X(y,t) adalah fungsi getaran atau perpindahan pada titik y,
X0(t) adalah fungsi getaran atau perpindahan pada titik
patokan yang mewakili getaran bersama

Simpangan pada titik patokan


X0,
kemudian
dinyatakan
dalam
persamaan
gerak
harmonis yaitu:

X0

A sin t

B cos t

(137)

jika fungsi ragam diketahui dan ini tidak dipengaruhi oleh


variabel-t, maka persamaan gerak dapat dinyatakan dalam
koordinat umum yaitu X0.
Untuk mencari massa umum, redaman umum dan kekakuan
umum, digunakan metode emergi

contoh 20
sebuah kolom kantilever prismatis dengan massa dan
redaman terdistribusi
Gerakan selama getaran adalah:

X(y,t) = f(y)X0(t)

(138)

Energi regangan akibat simpangan


elastis adalah:
H

1 d x
EI 2 dy
2 dy
0

1 d f
EI 2
2 dy

dy X 0

(139)

Energi ini harus sama dengan energi regangan kekakuan umum


K* yaitu:
1

K X0

(140)

Dari persamaan energi ini dapat diperoleh nilai kekakuan


2
umum:
H
2
d f
(141)
K*
EI
dy
2
dy
0
Dengan cara yang sama didapat nilai redaman umum C* dan
massa umum M*
H

df
c
dy
0

dy

(142)

mf dy

(143)

Persamaan getaran bebas sistim massa dan redaman terdistribusi


sekarang dapat dinyatakan dalam persamaan gerak satu derajat
2
kebebasan yaitu
d
X0
*
* dX 0
*

dt 2

dt

K X0

(144)

Berdasarkan fungsi ragam yang dipilih, persamaan ini berlaku


untuk ragam pertama atau ragam yang lebih tinggi.

dipilih fungsi ragam pertama

f y

df
dy

y
1 cos
2H
2

d f
dy 2

2H

y
cos
2H

Massa umum:

y
m 1 cos
2H
0

Kekakuan umum:

EI
0

2H
2

Redaman umum:

C*

c
0

2H

y
sin
2H
2H

dy

mH
3
2

8
4

y
2
cos
dy
2H

y
2
sin
dy
2H

EI
32 H 3
2

8H

Selanjutnya persamaan gerak akan memiliki model sama


dengan model bandul satu derajat kebebasan dengan
redaman. M*, K*, dan C* adalah massa umum, kekakuan-umum
dan redaman umum dari sistem

Besaran umum:
Massa umum ini nilainya bergantung pada fungsi ragam

dan fungsi massa. Jadi ada perbedaan antara massa


umum pada ragam pertama dan ragam kedua.
Dengan memakai hasil dari sistem bandul sederhana
untuk getaran bebas, maka akan diperoleh nilai frekuensi
alami sistim terdistribusi
*

K
M*

(145)

Tanpa redaman

K
M*

C
2M *

Dengan redaman

(146)

Ragam pertama tanpa redaman


H

y
m 1 cos
2H
0

EI
0

2H

dy

y
2
cos
dy
2H

mH
3
2
4

EI
32 H 3

14

KOMBINASI RAGAM
Getaran aktual struktur merupakan kombinasi beberapa

ragam getaran
Salah satu cara mengkombinasikan melalui analisis ragam
Analisis ragam didasarkan pada sifat ortogonal ragam yang
merupakan eigen-vektor dari persamaan gerak simultan
sistim dengan banyak derajat kebebasan. Sifat ortogonal
antara dua ragam dinyatakan dalam bentuk:
(147)

sifat ortogonal ragam-i


ragam-j dengan massa

dan

(148)

sifat ortogonal ragam-i


ragam-j dengan kekakuan

dan

Persamaan kesetimbangan sistem dengan banyak


derajat kebebasan:
d 2x
M
dt 2

K x

dx
dt

(149)

Dimana:

(150)

(151)

(152)

(153)

(154)

(155)

Percepatan Akibat Beban Gempa


Gaya inersia =

d2
m 2 Xg
dt

X1

(156)

Merupakan variabel
yang dipengaruhi oleh
percepatan pondasi

Gaya elastis = K(X1 + Xg) (X2 + Xg) = K(X1 - X2)


(Merupakan variabel yang tidak dipengaruhi oleh simpangan
pondasi)

Simpangan relatif dan simpangan absolut


Jika percepatan terjadi akibat gempa atau
pergerakan horizontal tanah maka (x)
adalah nilai perpindahan relatif, dan (X)
adalah
nilai
perpindahan
absolut.
Hubungan keduanya adalah:

x xg

X
x

(157)

Perpindahan absolut mempengaruhi gaya


inersia,
dan
perpindahan
relatif
mempengaruhi gaya elastis dan gaya
redaman antar tingkat.
xg

xg

Matriks Persamaan Kesetimbangan:


2
2
d
xg
d x
M
K x
C
2
2
dt
dt
M

d 2x
dt 2

K x

dx
dt

dx
dt
M

(158)

d 2 xg
dt

(159)

Persamaan kesetimbangan massa 1:

d 2 x1
m1
dt 2

d ( x1 x2 )
c1
dt

k1 x1

x2

d 2 xg
dt 2

(160)

Dst
Sehingga persamaan kesetimbangan massa total:

m1 0 0
0 m2 0
0 0 m3

d 2 x1
dt 2
d 2 x2
dt 2
d 2 x3
dt 2

k1
k1
0
x1
k1 k1 k2
k 2 x2
0
k2 k2 k3 x3

(161)

c1
c1
0
c1 c1 c2
c2
0
c2 c2 c3

dx1
dt
dx2
dt
dx3
dt

d 2 xg
m

dt 2
d 2 xg
dt 2
d 2 xg
dt 2

PERCEPATAN GEMPA PADA SDOF


Gaya gempa pada bangunan berasal dari gaya inersia karena massa bagunan
mendapat persepatan tanah. Jika percepatan tanah yang dirambatkan oleh
gempa berubah menurut fungsi waktu, maka gaya gempa juga berubah.

x
Fi
FD
FE

Fi
FD

xg
Persamaan kesetimbangan:

FE

x xg
d2X
m 2
dt
dx
c
dt
kx

.(80)

d 2 xg
d 2x
m 2 m 2
dt
dt
.(82)

d 2 xg
d 2x
m 2 m 2
dt
dt

dx
c
kx 0
dt
d 2 xg
d 2x
dx
m 2 c
kx
m 2
dt
dt
dt

.(84)

.(83)

.(81)

Salah satu metode untuk mencari besarnya nilai xg adalah memakai kurva
spektrum respon sistem elastis untuk gempa El Centro 1940..

Besarnya peerpindahan tanah juga dapat dicari dengan menggunakan


spektrum dasar rencana yang dinormalisasi untuk 1,0 g

Contoh 21
Sebuah struktur dengan model sistem massa-pegas seperti gambar, dianggap
dipengaruhi pada penyokongnya oleh gempa bumi El Centro 1940. Anggaplah
struktur ini bersifat elastis dan gunakan grafik spektrum respon yang tepat untuk
mendapatkan perpindahan relatif maksimum antara massa dan penyokong. Juga
hitung gaya maksimum yang bekerja pada pegas. Abaikan redaman.

Jawab
k
m

Frekuensi natural:

8 386
2,778 rad/s
400
2,778
0,442 spd
2

Dari gambar respon spektrum, didapatkan SD = 11 in

Fs

max

K SD

8 11 88 kips

Contoh 22
Sebuah struktur dengan model sistem berderajat kebebasan tunggal mempunyai
frekuensi natural T = 0,5 s. Gunakan metode spektrum respon untuk menentukan
percepatan absolut maksimum , perpindahan relatif maksimum dan kecepatan
palsu maksimum pada daerah elastis untuk:
a) Gerakan pondasi yang sama dengan gempa bumi El Centro 1940
b) Spektrum rencana dengan percepatan tanah maksimum sebesar 0,3g (abaikan
redaman).

Jawab
a) Dari kurva respon spektrum
gempa El Centro dengan f = 1/T
= 1/0,5 = 2 spd

SD

f
12,566 rad/s
2
0
4 in

SV

50,3 in/det

Sa

1,63 g

b) Dari kurva respon spektrum


rencana dengan f = 2 spd, = 0
dan percepatan tanah maksimum
0,3g

SD 16 0,3 4,8 in
SV

200 0,3 60 in/det

Sa

1,63 0,3 1,96 g

PERCEPATAN GEMPA PADA MDOF


Contoh 23
W2 = 50 lb/ft

W 10 x 21
W1 = 100 lb/ft

W 10 x 45

30'

Jawab

Bangunan kerangka baja sederhana kaku.


Berat lantai dan dinding dianggap termasuk
berat
struktur
lainnya.
Bangunan
10' dimodelkan sebagai bangunan penahan
geser dengan spesifikasi struktur tertera
pada gambar. Bila kerangka tersebut
dipengaruhi
secara
tiba-tiba
oleh
15' percepattan konstan sebesar 0,28g pada
dasar
pondasi.
Hitung
besarnya
perpindahan maksimum yang terjadi pada
masing-masing lantai.

Kekakuan kolom :

12 E 2 I
L3
12.30.10 6.248,6.2
3
15.12

K
K1

30700 lb/in

12.30.10 6.106,3.2
3
10.12

K2

44300 lb/in

Dengan cara yang sama seperti pada contoh 15 atau 16, didapatkan
harga frekuensi natural dan bentuk ragam:
2
1
2
2

140
1082
11

1
21

11,8 rad / dtk

1
1

1
1,263

32,9 rad / dtk


12
1
22

1
1,629

Pola normal dari bentuk ragam:


ij

a1

mk .

kj

k 1
n

mode 1

mk .

kj

136(1) 2

66(1,263) 2

136(1) 2

66( 1,629) 2

241,31

k 1
n

mode 2

mk .

kj

311,08

k 1

a11

1
241,31

a12

1
311,08

0,06437
0,06437

a21

1,263
241,31

a11

1,6287
311,08

0,0813
0,0924

Mendapat percepatan konstan sebesar 0,28 g paa dasar pondasi:

d 2 xg
dt 2

0,28.386 108,47 in det

Faktor partisipasi:
1

m1a1 1
2
m1a1 1

m2 a2 1
2
m2 a2 1

m1a1 2
2
m1a1 2

m2 a2 2
2
m2 a2 2

14,12
1,613

Persamaan kesetimbangan:
2

d x1
m1
dt 2

k1

k 2 x1

k 2 x2

d x2
m2
dt 2

m1

k 2 x1

k 2 x2

m2

d xg
dt 2

d 2 xg
dt

..

g1

2
1

..

g2

2
2

..

g1

ys t
..

g2

ys t

..

g1 140 g1 108,47

Sehingga,

..

g 2 1082 g 2 108,47
Masukkan kondisi batas dengan memisalkan perpindahan dan kecepatan pada
awal gerakan = 0. Karena gaya impuls bersifat konstan, maka persamaan respon
perpindahan adalah:
P(t)

Po

yt

yst 1 cos t

g1 t
g2 t

108,47
1 cos11,83t
140
108,47
1 cos 32,89t
1082

Perpindahan maksimum yang terjadi:

u1 t

a g t

a g2 t

1 11 1

u1 t
u2 t
u2 t

2 12

0,7135 0,704 cos11,83t


a g t

1 21 1

u1 t

a22 g 2 t

0,874 0,9 cos11,83t

u1 max

u 2 max

1a21g1 max

a11g1 max

g max
cos t
u1 max 1,409 in
u 2 max

0,009 cos 32,89t

1,800 in

2
2
2

0,015 cos 32,89t

a12 g 2 max

2 a22 g 2 max

15

Anda mungkin juga menyukai